Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

INTERPROFESIONAL
COLLABORATION

Dosen Pengampu : Metti Verawati, S.Kep.,Ners.,M.Kes


Kelompok 5

1.Puri Dyah Purbararas (22632140)


Disusun 2.Nasywa Faiza Annur
3.Deva Arya Bagus Pradana
(22632147)
(22632155)
Oleh : 4.Zila Muslikah Tunisak
5.Adam Yuda Kesuma
(22632163)
(22632191)

Latar Belakang
Tenaga Kesehatan merupakan tenaga profesional yang memiliki tingkat keahlian dan pelayanan yang luas
dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berfokus pada kesehatan
pasien. (Sternert, 2005 dalam Bennett, DKK 2011). Tenaga kesehatan memiliki tuntutan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu di era global, tenaga kesehatan yang dimaksud adalah perawat, dokter,
dokter gigi, bidan, apoteker, dietisien, dan kesehatan masyarakat (sedyowinarso, DKK 2011).

Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu interprofessional collaboration (IPC) sebagai
wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi. Terkait hal itu maka perlu
diadakannya praktik kolaborasi sejak dini dengan melalui proses pembelajaran yaitu dengan melatih
mahasiswa pendidikan kesehatan. IPC merupakan wadah kolaborasi efektif untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang didalamnya terdapat profesi tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat,
farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi (Health Professional Education Quality (HPEQ), 2011).

Kolaborasi dan kerjasama tersebut diharapkan pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan masalah
kesehatan pasien juga bisa terselesaikan dengan baik.
A. Pengertian Interprofesional
Collaboration

Interprofessional Colaboration (IPC) adalah kemitraan antara


orang dengan latar belakang profesi yang berbeda dan bekerja
sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan menyediakan
pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Menurut WHO, IPC
terjadi saat berbagai profesi kesehatan bekerja sama dengan
pasien, keluarga dan komunitas untuk menyediakan pelayanan
komprehensif dan berkualitas tinggi (WHO, 2010).
B. Definisi Interprofesional
Collaboration
·Profesi tenaga kerja kesehatan seperti dokter, perawat, farmasi , ahli gizi dan fisioterapi
dapat sailing berkolaborasi secara efektif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Kolaborasi yang terjadi diantara praktisi kesehatan tersebut disebut dengan Interprofessional
Collaboration (IPC) (HPEQ,2010)

·Menurut Collage of Nurses of Ontario (2008), Interprofessional Collaboration adalah kerja


sama dengan satu atau lebih anggota tim kesehatan untuk mencapai tujuan umum dimana
masing – masing anggota memberikan kontribusi yang unik sesuai dengan batasannya masing
–masing.

·Menurut CIHC (2010) Interprofessional Collaboration adalah proses dalam mengembangkan


dan mempertahankan hubungan kerja yang efektif antara pelajar, praktisi ,pasien / klien /
keluarga serta masyarakat untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
Tujuan Interprofessional collaboration (IPC)
sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik
kolaborasi yang efektif antar profesi.

C. Tujuan
Kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan sangat
Interprofesional dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan
pelayanan kesehatan. IPC menjadi hal yang penting untuk setiap
Collaboration tenaga kesehatan dikarenakan dengan adanya interprofesional
collaboration maka semua tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit
dapat menjalin komunikasi yang baik sehingga dengan terlajinnya
kolaborasi yang baik maka dapat meningkatkan keselamatan dan
kesehatan pasien.
D. Manfaat Interprofesional
Collaboration
World Health Organization (2010) menyajikan hasil penelitian di 42 negara tentang
dampak dari penerapan praktek kolaborasi dalam dunia kesehatan menunjukkan
hasil bahwa praktek kolaborasi dapat meningkatkan keterjangkauan serta
koordinasi layanan kesehatan, penggunaan sumber daya klinis spesifik yang sesuai,
outcome kesehatan bagi penyakit kronis, dan pelayanan serta keselamatan pasien.

WHO (2010) juga menjelaskan praktek kolaborasi dapat menurunkan komplikasi


yang 8 dialami pasien, jangka waktu rawat inap, ketegangan dan konflik di antara
pemberi layanan (caregivers), biaya rumah sakit, rata-rata clinical error, dan rata-
rata jumlah kematian pasien.
E. Kompetensi Interprofesional
Collaboration

Barr (1998) menjabarkan kompetensi kolaborasi, yaitu:


1). Memahami peran, tanggung jawab dan kompetensi profesi lain dengan jelas
2). Bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam memutuskan perawatan dan
pengobatan pasien
3). Bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan memantau perawatan
pasien
4). Menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi lain
5). Memfasilitasi pertemuan interprofessional
6). Memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi kesehatan lain

KESIMPULAN

Interprofessional Collaboration (IPC) adalah kemitraan antara orang dengan latar belakang
profesi yang berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan
menyediakan pelayanan kesehatan (Morgan et al, 2015). Adapun tujuan Interprofessional
collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif
antar profesi sehingga dengan adanya kolaborasi antar profesi di RS dapat mendukung
kesehatan dan keselamatan pasien. Elemen praktik kolaboratif termasuk tanggung jawab,
akuntabilitas, koordinasi, komunikasi, kerjasama, otonomi, saling percaya dan saling
menghormati Tanpa adanya kolaborasi dari tim kesehatan, pengobatan tidak dapat berjalan
secara optimal. Dalam kolaborasi tim kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan
mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-masing
Terima
Kasih
Wassalammualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai