Anda di halaman 1dari 15

AQIDAH ISLAM

1. Natasya Anggi Ramadhevi

(22632141)

Kelompok 2 . D e m e t r i o Yu d a K o s t a F e b r i

Wa r d a n a ( 2 2 6 3 2 1 4 2 )

B 3. Feby Eka Pramesthi

(22632143)

4. Chynta Azahra Putri


Pengertian

Akidah Islam
Akidah adalah pondasi pokok dan dasar dalam agama.
Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari’ah
dan akhlak. Akidah adalah hal yang pertama dan utama
yang harus kita miliki. Akidah adalah pondasi dari
segala amal yang akan kita lakukan. Dalam pembahasan
yang masyhur akidah diartikan sebagai iman,
kepercayaan atau keyakinan. Dalam kajian Islam, akidah
berarti tali pengikat batin manusia dengan yang
diyakininya sebagai Tuhan yang Esa yang patut
disembah dan Pencipta serta Pengatur alam semesta ini.
Akidah sebagai sebuah keyakinan kepada hakikat yang
nyata yang tidak menerima keraguan dan bantahan.
Ruang Lingkup Akidah
1. Ilahiyat, yaitupembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan llah (Tuhan, Allah) seperti wujud
Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af'al Allah dan lain-
lain.
2. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk
pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mukjizat dan
sebagainya.
3. Ruhaniat, yaitu pembahasan tentang segala yang
berhubungan dengan alam metafisika seperti malaikat, jin,
iblis, setan, ruh dan sebagainya.4. Sam'iyyat, yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui oleh sam'i (dalil naqli berupa Al Quran dan
Sunnah) seperti alam barzah, akhirat, tanda tanda kiamat,
surga, neraka dan sebagainya.
Sumber Akidah
Islam
Sumber aqidah ajaran Islam adalah Al-Quran dan Sunnah, artinya apa
yang disampaikan oleh Allah dan Al-Quran dan oleh Rasulullah dan
Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan). Akal fikiran tidaklah
menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba kalau
diperlukan untuk membuktikan secara ilmiah kebenaran yang
disampaikan oleh Al-Quran dan Sunnah.Itupun harus disadari oleh satu
kesadaran bahwa kemampuan akalsangat terbatas, sesuai dengan
terbatasnya kemampuan semua makhlukAllah. Akal tidak akan mampu
menjangkau masalah ghaib (masallgaibiyah), bahkan akal tidak akan
mampu menjangkau sesuatu yangtidak terikat dengan ruang dan waktu.
Misalnya akal itu tidak mampumenjawab pertanyaan kekal itu sampai
kapan. Atau akal tidak akan mampu menunjukkan tempat yang tidak ada
di darat, udara, lautan dantidak ada di mana-mana, Karena kedua hal
tersebut tidak terikat dengan Sumber Aqidah Islam ruang dan waktu,
Oleh sebab itu akal tidak boleh dipaksa memahami hal-hal ghaib itu. Akal
hanya perlu membuktikan jujurkah atau bisakah kejujuran si pembawa
berita tentang hal-hal ghaib tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh akal
Hubungan Akidah

dengan Amal
• Amal perbuatan yang dilakukan tidak
berdasarkan aqidah yang benar, maka amal itu
tidak diterima Allah Swt. (QS 24:39)

• Aqidah yang batil akan menyebabkan semua


perbuatan yang pernah diperbuat menjadi
hangus (QS 6:88)

• Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan


hubungan pohon dan buah, dari itulah dalam
banyak ayat al-Quran, amal perbuatan selalu
dikaitkan dengan keimanan (QS 2:25; 16:97;
19:96)
Klasifikasi Manusia Yang
Terkait dengan Akidah
a. Munafik
Secara etimologi, kata munafik dalam bahasa Arab diambil
dari akar kata nafiqa (‫فق‬33‫( ن‬yang berarti lobang tikus. Dalam hal
ini, antara lobang tikus dengan kemunafikan memang ada
kesejajaran sifat.Alquran menggambarkan sosok orang munafik
sebagai orang yang memiliki kepribadian terpecah, bermuka
dua, tidak adanya kesesuaian antara yang diperlihatkannya
dengan apa yang sebenarnya di dalam batinnya.

b. Mukmin
Kata Mukmin bila dilihat dari kaca mata linguistik, berasal
dari kata iman yang merupakan bentuk kata benda verbal
keempat dari akar kata ‫من‬3‫ أ‬,yang bermakna aman,
mempercayakan, dan berpaling kepada. Kemudian maknanya
berkembang dan memunculkan makna-makna baru seperti
keyakinan yang baik, ketulusan, ketaatan atau kesetiaan.
c. Kafir
Secara istilah kafir berarti lawan dari iman. Para
ulama‟ tidak sepakat dalam menetapkan batasan kafir
sebagaimana mereka berbeda pendapat dalam hal
menetapkan batasan iman. Kalau iman diartikan dengan
pembenaran (at-tasdiq) terhadap ajaran yang dibawa
Rasulullah Muhammad SAW, maka kafir diartikan
pendustaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW
beserta ajaran-ajaran yang dibawa oleh beliau.
d. Musyrik
Orang yang menyekutukan Allah SWT disebut
MUSYRIK. Menyamakan selain Allah dengan Allah SWT
seperti berdoa atau meminta pertolongan kepada selain
Allah SWT namun tetap meminta pertolongan kepada
Allah SWT. Atau memalingkan bentuk suatu ibadah,
seperti bernazar, berkorban dan sebagainya kepada
selain Allah SWT. Oleh karena itu siapa saja menyembah
selain Allah SWT berarti ia menempatkan ibadahnya
tidak pada posisinya dan memberikannya kepada yang
tidak berhak dan ini merupakan kezaliman yang sangat
besar,.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai