Anda di halaman 1dari 60

PEMAPARAN HASIL

REVIEW PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDY


SPAM REGIONAL MAMMINASATA
MATERI PEMAPARAN

1. PENDAHULUAN ( Latar belakang, maksud dan tujuanm ruang lingkup)

2. GAMBARAN UMUM WILAYAH MAMMINASATA

3. STUDY TERDAHULU DAN KONDISI REVIEW

4. SURVEY DAN INVESTIGASI DATA

5. ANALISA KELAYAKAN TEKNIS

6. KAJIAN RESIKO

7. ANALISA KELAYAKAN SOSIAL EKONOMI, KELEMBAGAAN


I. PENDAHULUAN
TAHAPAN PROYEK

PERENCANAAN RENCANA INDUK


/MASTER PLAN

Teknis teknologis
PELAKSANAAN Lingkungan
KONSTRUKSI STUDI KELAYAKAN/FS Sosial & budaya
Ekonomi & finansial Sistem
Kelembagaan terpilih

PENGELOLAAN PERENCANAAN TEKNIS

Definisi Study Kelayakan :


PEMELIHARAAN &
REHABILITASI
Studi kelayakan pengembangan SPAM adalah suatu
studi untuk mengetahui tingkat kelayakan usulan
pembangunan SPAM di suatu wilayah pelayanan
ditinjau dari aspek kelayakan teknis teknologis,
PEMANTAUAN & EVALUASI sosial ekonomi/finansial, kelembagaan, dan
Lingkungan
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya perubahan lokasi IPA dari yang semula di Desa
Pattalasssang Kec. Pattalassang pindah ke Batang Kaluku
Kec. Somba Opu Kab. Gowa dan perubahan berapa lokasi
penyadapan (off take) pada semua wilayah Mamminasata
serta menyempurnakan/mereview asumsi –asumsi yang
digunakan pada study sebelumnya.

Dalam rangka menghasilkan suatu Review Penyusunan


Feasibility Study (FS) rencana pembangunan SPAM
Kawasan Metropolitan - Mamminasata agar pembangunan
prasarana dan sarana air minum yang akan dibangun lebih
terarah serta merupakan bagian atau tahap awal dari
perencanaan air minum kawasan tersebut.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD dari pekerjaan ini adalah untuk
menyiapkan suatu reiew dokumen study
kelayakan system penyediaan air minum
SPAM Regional Mamminasata.

TUJUAN dari pekerjaan ini adalah


tersusunnya dokumen Study Kelayakan
kawasan Mamminasata sehingga
pembangunan sarana dan prasarana air
minum lebih terencana dan terarah menuju
pada terpenuhinya kebutuhan masyarakat
akan air minum baik secara kualitas,
kuantias maupun kontinuitas.
2 . G A M BA R A N W I L AYA H M A M M I N A SATA SELURUH WIL. MAKASAR 11 KEC. DI KAB. GOWA

11 KEC. DI KAB. MAROS SELURUH WIL. TAKALAR


3. KONDISI STUDY SEBELUMNYA DAN REVIEW
LAMA REVIEW

RES. BTP

R. MANGARUPI

RES.ANTANG & R. M LOE


R. TAMMU

IPA LAMA LOKASI IPA 1000 l/d


1000 l/d

Ke Malino
LOK. PENG. AIR BAKU
RES. GALESONG

RES. GALESONG

Ke Takalar

REVIEW asumsi2 study sebelumnya


antara lain penduduk dan tingkat
kebocoran
 KONDISIEKSISTING SPAM MAMMINASATA
 SURVEY KETINGGIAN , JALUR & LOKASI PENYADAPAN
(RESERVOAR)
 SURVEY MEKANIKA TANAH
 KUALITAS AIR
 SURVEY SOSIAL EKONOMI ( RDS )
a. EKSISTING SPAM WILAYAH MAMMINASATA
DIAGRAM UMUM
Total Terpasang Turikale WTP Tanralili W
Mamminasata 4044,5 l/d 20 l/d Total Maros 290 l/d

Bantimulung River
60 l/d
Bantimulung WTP
[120 lit/s]
W W : Water Treatment Plant

Kab. Maros Pattonbongan WTP


W
[90 lit/s]
Maros River
Maros River
Total Gowa 529,5 l/d
Panaikang WTP W
Manuju 20 lt/s
Total Makassar 3.035 l/d [1,300 lit/s]
Antang WTP
Bontonompo 20 lt/s
W Pakatto 20 lt/s
Malino 20 lt/s
[85 lit/s]
Kota Makassar
Gowa
Makassa r S tr a it

(Sungguminasa) Parangloe 40 lt/s


[1300 lit/s]
[50 lit/s]
[300 lit/s] [200 lit/s] [40 lit/s] [60 lit/s] W
Pandang-Pandang Tompobalang Borongloe
W W W Somba Opu W W W
Ratulangi
Maccini Sombala
Barombong 40 l/s
Jeneberang River Bili-Bili Dam
[40 lit/s]
W Bajeng
W W Pattalassang W Palangga 20 l/s
W Polut & Polsel 2 x 20 l/d [18 lit/s]
Deep Well

Palleko (Biringkassi) River


Gowa Groundwater Source
W W
Galesong (Limbung) W Cikoang
[40 lit/s]
W W Kota Takalar Sanrobone [2,5 lit/s]
[20 lit/s] W Palleko
Mapsu & Marbo 40 l/d [50 lit/s]
[13 lit/s] Takalar
(Cikoang)
Takalar Takalar
(P.B. Utara)
Total Takalar 190 l/d
b. NERACA AIR ( KESEIMBANGAN KETERSEDIAAN AIR BAKU )

IPA SOMBA OPU

Elev. 12 m

Pipa air baku eksis. Dia 1.650 mm L = 6 km, dan dia


1500 mm L = 10,3 Km
c. MANAGEMENT DAN KEUANGAN DAN MANFAT SPAM MAMMINASATA
d. SURVEY KETINGGIAN, PANJANG JALUR DAN TITIK PENYADAPAN ( Link..)

SURVEY KETINGGIAN JALUR PIPA

Menentukan elevasi dan koordinat topography baik rencana jalur pipa dan lokasi
penyadapan ,dan panjang jalur ( untuk analisa hidrolika pipa dan estimasi biaya (link..)
e. LOKASI PENYELIDIKAN TANAH

TP-9

TP-8

PASAR DAYA Elev + 12 m

TP-3

TP-7
TP-2

TP-4

TP-1
TP-5
TP-6
LOKASI TP-1 TP-2
SATUAN
KEDALAMAN (M) 0,5 – 1,0 1,0 – 1,5 0,5 – 1,0 – 1,5
1,0
Index Properties
- Kadar air 22,34 19,237 19,395 25,494 %
- Berat isi 1,965 1,904 1,961 1,907 gr/cm3
- Berat isi kering 1,606 1,597 1,642 1,520 gr/cm3
- Porositas (n) 0,384 0,392 0,372 0,419 %
- Angka (e) 0,623 0,645 0,592 0,720 %
- Berat jenis 2,607 2,628 2,614 2,614 %
- Batas cair 37,68 45,71 41,04 46,45 %
- Batas plastis 15,65 16,21 16,14 16,20 %
- Index plastis 22,03 29,50 24,90 30,25 %
- Kadar gravel 0 0 0 0 %
- Kadar pasir 48,53 47,72 46,67 39,84
- Kadar lanau 27,92 26,19 25,51 29,49
- Kadar lempung 23,55 26,09 27,82 30,67

Engineering Properties 0,436 0,385 0,215 0,273 kg/cm2


- Kohesi (c) 12,794 14,099 15,09 13,82 derajat
- Sudut geser dlm () 0,148 0,193 0,290 0,440 cm2/sec
- Konsolidasi (Cc) 3,90 E- 1,69 E-03 3,28 E- 2,96 E-03 kg/cm2
- (Cv) 03 0,661 03 0,836
- Unconfined 0,537 0.481

- Compaction :
 Berat isi maks (n) 2,096 2,036 g/cm3
 Berat isi kering (d) 1,801 1,745 grcm3
 OMC 16,144 16,659 %
LOKASI TP-3 TP-4
SATUAN
KEDALAMAN (M) 0,5 – 1,0 1,0 – 1,5 0,5 – 1,0 1,0 – 1,5

Index Properties
- Kadar air 20,184 25,921 25,48 20,229 %
- Berat isi 2,019 1,893 1,929 1,966 gr/cm3
- Berat isi kering 1,680 1,504 1,537 1,635 gr/cm3
- Porositas (n) 0,366 0,431 0,418 0,378 %
- Angka (e) 0,576 0,757 0,719 0,607 %
- Berat jenis 2,649 2,642 2,642 2,628 %
- Batas cair 48,79 45,58 44,56 43,32 %
- Batas plastis 17,68 17,63 15,38 16,32 %
- Index plastis 31,110 27,95 29,18 27,00 %
- Kadar gravel 0 0 0 0 %
- Kadar pasir 52,08 43,52 41,52 52,06
- Kadar lanau 25,92 26,76 26,91 26,02
- Kadar lempung 22,00 29,72 31,57 21,92

Engineering Properties 0,282 0,355 0,256 0,291 kg/cm2


- Kohesi (c) 13,21 13,236 11,763 10,627 derajat
- Sudut geser dlm () 0,259 0,280 0,225 0,12 cm2/sec
- Konsolidasi (Cc) 1,57 E-03 2,83 E-03 1,59 E-03 4,01 E-03 kg/cm2
- (Cv) 0,667 0,689 0,892 0,535
- Unconfined

- Compaction :
 Berat isi maks (n) 2,027 2,057 g/cm3
 Berat isi kering (d) 1,728 1,756 grcm3
 OMC 17,336 16,31 %
Nomor Kedalaman Tanah penutup (Top soil)
No. Lokasi Deskripsi/Pemerian
Test Pit (m) Lanau lempungan, pasiran,
0,00-0,50
kuning kecoklatan, lunak,
plastis
Dusun
Tanah penutup (Top soil) 5 TP-5
Pabundukang
0,00-0,50 Lanauan pasiran, kecoklatan,
padat Lempung lanau
Kuning kecoklatan, berpasir
0,50-2,00
halus, plastisitas sampai
Lempung lanau pasiran sedang
0,50-1,00 Kecoklatan, teguh, plastisitas
1 TP-1 Mannggala sedang

Tanah penutup (Top soil)


Lanau lempungan, kecoklatan,
Lempung lanauan 0,00-0,50
berpasir, agak lunak,
Kecoklatan, mengandung
1,50-2,00 plastisitas sedang
pasir halus, agak padat,
pastis Dusun
6 TP-6
Balangpunia

Lanau lempungan pasiran


Tanah penutup (Top soil) 0,50-2,00 Kuning kecoklatan, agak lunak,
0,00-0,50 Lanau lempung pasiran, plastisitas sedang
kecoklatan, padat

Tanah penutup (Top soil)


2 TP-2 Daya Lempung lanau pasiran 0,00-0,50 Lanau lempung pasiran kuning
0,50-1,00 Kuning kecoklatan, halus, kecoklatan, padat
agak padat
7 TP-7 Purnakarya

Lempung lanauan Lempung lanau pasiran


1,50-2,00 Kuning kecoklatan, berpasir 0,50-2,00 Kuning kecoklatan, teguh,
halus, teguh, plastis plastisitas sampai sedang

Tanah penutup (Top soil)


Tanah penutup (Top soil)
0,00-0,50 Lanau pasir lempungan,
0,00-0,50 Lempung lanauan, kecoklatan,
kecoklatan padat
berpasir halus-sedang, padat

3 TP-3 Daya 8 TP-8 Damai


Lempung lanauan
coklat kekuningan, berpasir Lempung lanau pasiran
0,50-2,00 0,50-2,00 Kuning kecoklatan, agak padat,
halus, agak padat, plastisitas
sampai sedang plastisitas sedang

Tanah penutup (Top soil) Tanah penutup (Top soil)


0,00-0,50 Lanau lempung pasiran, 0,00-0,50 Lempung lanau pasiran, kuning
kecoklatan, agak padat kecoklatan, agak padat

4 TP-4 Dusun Pattiro 9 TP-9 Tanralili

Lempung Lempung lanauan


0,50-2,00 Kecoklatan, berpasir halus, 0,50-2,00 Kuning kecoklatan, agak padat,
teguh plastisitas sedang plastis

Untuk menilai kelayakan pembangunan jaringan transmisi dan IPA terhadap kondisi geologi tanah
5. ANALISA KELAYAKAN TEKNIS DAN ESTIMASI BIAYA
Kriteria dan Standar Kebutuhan
Kategori Kota

No. Uraian Kriteria Metro Besar Sedang Kecil


Desa
( >1jt ) (500rb-1jt) (100-500)rb (20-100)rb
( <20 rb ) jiwa
jiwa jiwa jiwa jiwa
1 Cakupan Pelayanan (%) 90 90 90 90 70
Perpipaan 60 Perpipaan 60 Perpipaan 60 Perpipaan 60 Perpipaan 25
BJP 30 BJP 30 BJP 30 BJP 30 BJP 45
2 Konsumsi SR 190 170 150 130 30
(L/o/h)
3 Konsumsi HU 30 30 30 30 30
(L/o/h)

4 Jumlah jiwa /SR 5 5 6 6 10

5 Jumlah jiwa /HU 100 100 100 (100-200) 200

6 SR : HU (50:50) s/d (50:50) s/d 80:20 70:30 70:30


(80:20) (80:20)

7 Konsumsi Non Domestik (%) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30)

8 Kehilangan Air (%) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30) 20

9 Faktor max day 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

10 Faktor peak hour 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

11 Tekanan air dalam pipa min & 10 & 70 10 &70 10 &70 10 & 70 10 & 70
max (mka)
12 Jam operasi 24 24 24 24 24

13 Vol.reservoir (%) (max day 20 20 20 20 20


demand)

14 Kecepatan pengaliran dalam Tr (0.6 - 4.0) Tr (0.6 - 4.0) Tr (0.6 - 4.0) Tr (0.6 - 4.0) Tr (0.6 - 4.0)
pipa (m/dt) Di (0.6 - 2.0) Di (0.6 - 2.0) Di (0.6 - 2.0) Di (0.6 - 2.0) Di (0.6 - 2.0)

15 Koefisien HW PVC(120-140), Steel PVC(120-140), PVC(120-140), PVC(120-140), PVC(120-140),


120, GIP 110 Steel 120, GIP 110 Steel 120, GIP 110 Steel 120, GIP 110 Steel 120, GIP 110
Kab. Maros : Review
2015 ; 265 l/d 637 l/d
2018 : 356 l/d 724 l/d
Kota Makassar : Review 2020 ; 425 l/d 899 l/d
2015 ; 2643 l/d 3733 l/d 2025 : 644 l/d 1077l/d
2018 : 3223 l/d 3725 l/d 2038 ; 1277l/d
2020 ; 3632 l/d 4411 l/d
2025 : 4737 l/d 5694 l/d
2038 : 7238 l/d Eksisting = 290 l/det + 130 SOP II

Eksisting = 3035 l/det + 600 SOP II


Kab. Gowa : Review
2015 ; 420 l/d 1003 l/d
2018 : 596 l/d 952 l/d
2020 ; 730 l/d 1355 l/d
2025 : 1111 l/d 1923 l/d
2038; 2776 l/d

Eksisting = 529,5 l/det + 200 SOP II

Eksisting = 190 l/det + 70 SOP II

Kab. Takalar : Review MAMMINASATA : Review


2015 ; 204 l/d 481 l/d 2015 ; 3539 l/d 5854 l/d
2018 : 277 l/d 543 l /d 2018 : 4462 l/d 5944 l/d
2020 ; 368 l/d 770 l/d 2020 ; 5164 l/d 7435 l/d
2025 : 588 l/d 907 l/d 2025 : 7080 l/d 9531 l/d
2038 ; 1277 l/d 2038 ; 12463 l/d Naik 2.451 /l/d
c. LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN WADUK/INTAKE ( Alternatif sumber s/d 2030)

Renc. Pemb. Long Storage S. Tomalia, Batangase 1.3


Juta m3

Renc. Bendungan Bonto Sunggu,


Renc. Waduk Tunggu Nipa2 84 Ha,
S. Maros 140 Juta m3
3.58 Juta m 1500 l/d3

Renc. Free Intake S Tallio u/ Sal.


Lekopancing 750 L/dt

Renc. Bendungan Pamukulu s.


Pappa, 80 juta m3
• Material Pipa transmisi menggunakan Pipa HDPE ( C = 140 )

• Tekanan minimun pada titik penyadapan diusulkan 1,0 kg/cm2 karena


menggunakan reservoar

• Perkiraan diameter pipa dengan mengambil kecepatan aliran dalam pipa antara
0,6 – 2,0 m/det dan grade hidrolis pada tiap titik adalah 1 kg/cm2

• Formula analisa hidrolis/kehilangan energi antara lain menggunakan rumus


Hazen Willian dan darcy Weis Bach yakni :

HL = kehilangan tekanan (m).


f = faktor gesekan
L V2
HL  f . . L = panjang pipa (m).
D 2g
D = diameter pipa (m).
V = kecepatan aliran (m/detik).
g = percepatan gravitasi (m/detik2).

Perkiran diameter pipa dan tekanan yang terjadi dengan program EPANET 2 ( input
panjang pipa, elevasi dan koordinat serta asumsi2 perencanaan hidrolis pipa
PERHITUNGAN HIDROLIS PIPA MENGGUNAKAN PROGRAM EPANET 2
HASIL RUNNING PROGRAM EPANET 2
e. JALUR TRANSMISI DAN LOKASI OFF TAKE ( Link )
RES. KIMA
DIA : 630 mm- PN 16
RES. PATONTONGAN
L : 6372 m

DIA : 315 m- PN 16
L : 7550 m
DIA : 315 mm- PN 16
RES. BTP
L : 142 m
MAROS
MAKASSAR DIA : 710 mm- PN 16
L : 1978 m
DIA : 200 mm- PN 16
L : 5200 m
DIA : 250 mm- PN 16
L : 1266 m
DIA : 800 mm- PN 16
L : 4250 m
RES. TAMMU
RES. MANGARUPI
RES. BAROMBONG
L = 33 x 29 m Kec.Barombong DIA : 800 mm- PN 16
Kec.Somba Opu L : 8350m
RES. PATALASSANG
DIA : 160 mm- PN 16 L = 29 x 11 m
IPA SOP II
L : 4550 m Kec.Bonto Marannu DIA : 250 mm- PN 16
DIA : 800 m- PN 16 RES. BORONGLOE L : 250 m
L : 4200 m
DIA : 400 m- PN 16
L : 10.200 m DIA : 500 mm- PN 16
L : 2616 m
DIA : 160 m- PN 16
L : 100 m GOWA

DIA : 315 m- PN 16
L : 744 m MALINO
RES. LIMBUNG, L = 22 m x 12 m

DIA : 160 m- PN 16
L : 50 m
RES. GALESONG UTARA,
L = 50 x 40 m

TAKALAR DIA : 315 m- PN 16


L : 9150 m

TAKALAR 24
ELEVASI OK

RES. KIMA 500 lt/d RES. PATONTONGAN 100 lt/d


KAP. 43.200 m3 KAP 6100 m3
+ 30 Mdpl + 30 Mdpl 5600 SR

40000 SR RES. BTP 100 lt/d


KAP 8.640 m3
+ 21 Mdpl
DIA : 630 mm- PN 16 DIA : 315 m- PN 16
L : 6372 m L : 7550 m

DIA : 315 mm- PN 16


RES. TAMMU 30 ltr/d
RES. BAROMBONG 20 lt/d L : 160 m
8000 SR
2.600 m3
1600 SR KAP. 1.750 m3 + 36 Mdpl
+ 26 Mdpl RES. MANGARUPI 90 lt/d DIA : 710 mm- PN 16
7.800 m3 L : 1978 m 1JBT (m) = 5
+ 31 Mdpl
RES. BORONGLOE 20 lt/d DIA : 200 mm- PN 16
7600 SR IPA SOP II KAP 1.750 m3 L : 5200 m
1600 SR + 34 Mdpl
DIA : 160 m- PN 16
1000 L/dtk L : 100 m
+ 28 Mdpl DIA : 800 mm- PN 16
DIA : 250 mm- PN 16
L : 1000 m , 1 JBT = 6 m L : 8350m
DIA : 160 mm- PN 16 DIA : 800 mm- PN 16 2400 SR
L : 4550 m L =: 12,14
2JBT (m) 4250 m
5 JBT = 15,4,40,39,20
`
DIA : 500 mm- PN 16 DIA : 560 mm- PN 16 RES. PATALASSANG 50 lt/d
DIA : 500 mm- PN 16 L : 2116 m L : 434 m DIA : 800 m- PN 16 KAP 4.350 m3 DIA : 250 mm- PN 16
L : 500 m ( Jbt. kembar L = 200 m) L : 4200 m + 22 Mdpl L : 250 m
RES. LIMBUNG 20 lt/d
DIA : 400 mm- PN 16 KAP 1.750 m3
L : 10.200 m
+ 32 Mdpl
4000 SR
WADUK BILI-BILI
DIA : 315 m- PN 16
L : 744 m + 119 mdpl
RES. GALESONG 70 lt/d 1600 SR
DIA : 160 mm- PN 16
KAP. 6.048 m3 L : 50 m PIPA AIR BAKU EKSISTING L= 16,3 Km
+ 25 Mdpl ( dia 1650 mm 6 Km dan dia 1500 mm 10,3 Km)
DIA : 315 mm- PN 16
L : 9150 m
25
5600 SR
g. BANGUNAN PENGOLAHAN AIR / WATER TREATMENT PLANT
Kondisi kekeruhan air Waduk Bili - Bili
Kualitas Air Baku

Standar Air Minum


Parameter Satuan
Indonesia
Musim hujan Musim kering

Kekeruhan NTU 610 64 5

pH 7.4 7.6 6.5 – 8.5

Data kekeruhan dari IPA Somba Opu bahwa 3 tahun terakhr adalah 56,7 NTU ( batas
maksimal untuk pengolahan yang ideal adalah 600 NTU )
Rencana Proses Pengolahan IPA Mamminasata
Pemilihan unit
pengolahan..dasarnya
h. RINCIAN BIAYA JARINGAN TRANSMISI (HDPE 100, S5-SDR 11 PN 16 Link..)
RENCANA INVESTASI DAN SKEMA PEMBIAYAAN
APBN 70 : 30 APBD

ARAH MAROS

RES. KIMA 500 lt/d


RES. PATONTONGAN 100 lt/d
KAP. 43.200 m3, 40.000 SR
KAP 6100 m3, 5.600 SR

RES. BTP 100 lt/d


ARAH TAKALAR KAP 8.640 m3, 8.000 SR
DIA : 630 mm- PN 16 DIA : 315 m- PN 16
L : 6372 m L : 7550 m

DIA : 315 mm- PN 16 8000 SR RES. TAMMU 30 ltr/d


L : 160 m
RES. BAROMBONG 20 lt/d 2.600 m3, 2.400 S
KAP. 1.750 m3, 1.600 SR DIA : 710 mm- PN 16
RES. MANGARUPI 90 lt/d L : 1978 m
7.800 m3, 7.600 SR
DIA : 200 mm- PN 16
RES. BORONGLOE 20 lt/d L : 5200 m
KAP 1.750 m3, 1.600 SR DIA : 160 m- 8 Bar
IPA SOP II L : 100 m

DIA : 250 mm- PN 16


1000 L/dtk
L : 1000 m DIA : 800 mm- 8 Bar
DIA : 160 mm- PN 16 L : 4250 m
L : 4550 m DIA : 800 mm- PN 16
L : 5630 m

DIA : 500 mm- PN 16 DIA : 500 mm- PN 16 DIA : 560 mm- PN 16


L : 500 m (jembatan kembar) L : 2116 m L : 434 m DIA : 800 m- PN 16 DIA : 250 mm- PN 16
L : 4200 m L : 250 m

DIA : 400 mm- PN 16 RES. LIMBUNG 20 lt/d


L : 10.200 m
KAP 1.750 m3 , 1600 SR RES. PATALASSANG 50 lt/d
KAP 4.350 m3, 4.000 SR

DIA : 315 m- PN 16 WADUK BILI-BILI


L : 744 m + 119 mdpl

DIA : 160 mm- PN 16


L : 50 m

DIA : 315 mm- PN 16


L : 9150 m
RES. GALESONG 70 lt/d 28
KAP. 6.048 m3, 5.600 SR
i. GAMBARAN SITUASI LOKASI IPA MAMMINASATA
LUAS LAHAN 15,5 Ha

Yang masih kosong 7,2 Ha

Sudah terpakai 8,3 Ha


KOMPONEN FASILITAS IPA MAMMINASATA
Komponen Item Keterangan Preparation & storage tanks, scouring
Fasilitas pembubuhan Alum
blower, transfer pump, feed pump
Jumlah Sumur 1
Bahan Kimia untuk Pengolahan air Fasilitas pembubuhan Polymer Tank larutan, pompa pembubuh
Pencampuran hidrologi dengan air
Tipe pencampuran/mixing
terjung Weigh scale, chlorinator, solution
Fasilitas Khlorinasi
booster pump, gas neutralization
Sumur penerima/Pencampuran
Waktu pencampuran 45 det
Jumlah bak 2
Ketinggian air terjun 0.9 m
Kapasitas 2.200 m3
Bak Air Limbah
Intensitas pencampuran 500 / det
4.0 m3/menit x 7.5 m x 11 kW x 4
Pompa air limbah
Jumlah Bak 4 termasuk 1 cadangan

Flokulasi hidrolis dengan up-and-down Jumlah kolam 8


Tipe flokulasi Kolam Lumpur
baffles
Luas efektif 2.400 m2
Bak Flokulasi
Waktu flokulasi 20 menit
Jumlah reservoir 4

Jumlah kompatmen 4 Waktu retensi 4.8 jam dari kapasitas produksi


Reservoi Air Bersih

Nilai – G 20 sampai 80 / det Total volume 17.300 m3

Jumlah bak 4
Jumlah pompa 3 ( 2 beroperasi, 1 cadangan )

Tipe Sediment Aliran horizontal persegi Pompa Transmisi Air Bersih Kapasitas 1.404 m3 / jam (390 L/det)
(System Makassar – Goa –
Kecepatan Overflow 1.5 m3 / m2 / jam
Takalar) Total head 80 m
Bak Sedimentasi
Kecepatan 39 cm / menit
Motor 3.15 kV, 450 kW

Waktu Sedimentasi 2.4 jam


Jumlah pompa 2 ( 1 beroperasi, 1 cadangan )
Perlengkapan pembuang lumpur Bridge Tipe travelling scrape
Pompa Transmisi Air Bersih Kapasitas 780 m3 / jam (220 L/det)
Jumlah unit filter 16 (System Makassar – Goa –
Takalar) Total head 60 m
Equal loading with gravity self back
Tipe filter Motor 3.15 kV, 200 kW
washing

Tipe media filter Pasir System pemantauan &


Instilasi pengolahan air
pengendalian distribusi terpusat
Kecepatan filter 6 m3 / m2 / unit Kontrol dan Pengawasam
System pemantauan &
Luas filter 40.5 m2/unit
Pipa transmisi power
pengendalian jarak jauh

6.5 m3 / menit x 30 55 kW x 2 termasuk


Surface wash pump Daya Penerima dan Daya Pasok Incoming power 3 phase, 3 wire, 50 Hz, 20 kV AC
1 cadangan

Kebutuhan lahan untuk IPA & fasilitas penunjangya sekitar 5 Ha


( tersedia 7,2 Ha )
Estimasi Biaya Pembangunan IPA Mamminasata 1000 Ltr/ det = Rp. 403,3 Milyar (Link)
6. KAJIAN RESIKO ( Link)
PRINSIP KAJIAN RESIKO :
Resiko yang akan muncul dalam pembangunan SPAM harus dikenali dan
dialokasikan secara tepat kepada yang paling mampu menangani diantara pihak –
pihak yang terkait.
KATEGORI RESIKO :
• Resiko Lokasi
• Resiko Desain
• Resiko Finansial
• Resiko Operasional
• Resiko Pendapatan
• Resiko Konektivitas
• Resiko Interface
• Resiko Politik
• Resiko Kahar/Force majeure
• Resiko Kepemilikan aset
ANALISA RESIKO OPERASIONAL PEMBANGUNAN IPA DAN JARINGAN ( Link ...)
SURVEY KEBUTUHAN NYATA ( REAL DEMAND SURVEY )

DAERAH HILIR/PELAYANAN
7. ANALISA KELAYAKAN TARIF/FINANCIAL
SISTEMATIKA ISI
1. Tarif Rata-Rata dan Harga Pokok Produksi
2. Profil Keuangan PDAM Makasar, Maros, Gowa, Takalar
3. Kinerja PDAM Terfasilitasi
4. Kapasitas Produksi Terpasang PDAM Terlayani
5. Overview Analisis Keuangan
6. Rencana Beban
7. Rencana Pembiayaan
8. Proyeksi Beban
9. Simulasi Tarif Air
10. Analisa Kelayakan
1. Tarif Rata-Rata dan Harga Pokok Produksi

Sumber: Audit BPKP


(2017).
2. Profil Keuangan PDAM Makasar, Maros, Gowa, Takalar

NO URAIAN MAKASAR MAROS GOWA TAKALAR


I Pendapatan 322,580,156,427 19,136,971,924 29,999,955,757 14,288,738,768
1.1 Pendapatan Penjualan Air 287,422,092,829 16,660,016,150 26,150,477,850 11,891,459,316
1.2 Pendapatan Non Air 21,206,582,188 1,858,384,050 3,365,018,000 2,266,408,238
1.3 Pendapatan Lain-lain 13,951,481,410 618,571,724 484,459,907 130,871,214
II Beban Langsung 167,815,307,809 9,705,681,347 18,454,474,383 11,660,518,623
2.1 Beban Sumber Air 3,469,628,788 5,359,863,464 666,568,032 1,198,149,830
2.2 Beban Pengolahan Air 106,226,372,360 1,683,415,463 11,741,335,378 5,242,939,450
2.3 Beban Transmisi dan Distribusi 58,119,306,661 2,662,402,420 6,046,570,973 5,219,429,343
III Beban Tidak Langsung 68,637,455,983 9,055,014,596 10,501,478,550 5,955,611,749
3.1 Beban Umum dan Administrasi 68,637,455,983 9,055,014,596 10,501,478,550 5,955,611,749
3.1.10 Lainnya 37,829,771,577 373,275,568 253,460,483 286,460,642
IV Beban Non Operasional 792,163,199 8,581,595 418,499,305 12,257,685
V LABA 85,335,229,436 367,694,386 625,503,519 (3,339,649,289)
Sumber: Audit BPKP
(2017).
3. Kinerja PDAM Terfasilitasi
Makasar Maros Gowa Takalar
Aspek Kondisi Nilai Kondisi Nilai Kondisi Nilai Kondisi Nilai
A. Keuangan
1 Rentabilitas
a. ROE 19,1% 5 1,7% 2 1,1% 2 (7,5%) 1
b. Rasio Operasi 0,8 3 1,0 1 1,0 2 1,2 1
2 Likuiditas
a. Rasio Kas 315,5% 5 242,9% 5 1172,3% 5 710% 5
b. Efektivitas Penagihan 98,4% 5 99,2% 5 89,7% 4 89,6% 4
3 Solvabilitas 888,2% 5 2216,8% 5 11950,6% 5 7757,3% 5
B. Pelayanan
1 Cakupan Pelayanan 69,6% 4 67,3% 4 40,8% 3 34,3% 2
2 Pertumbuhan Pelanggan 2,5% 1 8,3% 4 8,0% 4 10,4% 5
3 Tingkat Penyelesaian Pengaduan 93,5% 5 90,0% 5 100,0% 5 99,6% 5
4 Kualitas Air Pelanggan 100% 5 100,0% 5 98,0% 5 94,3% 5
5 Konsumsi Air Domestik 20,3 3 17,8 2 12,4 1 15,6% 2
C. Operasi
1 Efisiensi Produksi 100% 5 75,2% 3 59,4% 1 77,4% 3
2 Tingkat Kehilangan Air 49,1% 1 42,0% 1 29,9% 4 20,0% 5
3 Jam Operasi Layanan/Hari 22,0% 5 23 5 23 5 21 5
4 Tekanan Sambungan Pelanggan 29,9% 2 36,5% 2 0,0% 1 99,8% 5
5 Penggantian Meter Air 4,7% 1 5,6% 2 1,9% 1 5,0% 1
D. Sumberdaya Manusia
1 Rasio Jumlah Pegawai /1000 Pelanggan 5,5 5 7,9 5 6,1 5 5,5 5
2 Rasio Diklat Pegawai/Peningkatan Kompetensi 24,6% 2 39,2% 2 14,9% 1 25,6% 2
3 Biaya Diklat terhadap Biaya Pegawai 1,9% 1 5,0% 3 0,3% 1 0,8% 1
Total Nilai Kinerja 3,53 3,36 3,08 3,53
Kategori SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT

Sumber: BPPSAPM
(2017).
4. Kapasitas Produksi Terpasang PDAM Terlayani

Sumber: Audit BPKP (2017).


5. Overview Analisis Keuangan
5.1. Metodologi
Perhitungan Kelayakan Proyek juga dilakukan dengan menggunakan 4 metode yang
umum digunakan, yaitu:
• metode nilai sekarang bersih (net present value method) adalah metode yang
mendasarkan pada nilai sekarang dari pengembalian masa depan yang
didiskontokan
pada tarif biaya modal;
• metode tingkat hasil internal (internal rate of return method) adalah metode yang
didasarkan pada tingkat suku bunga yang menyeimbangkan nilai sekarang dari
pengembalian masa depan dengan total biaya investasi;
• metode periode pembayaran kembali (payback periode method) adalah metode
yang mendasarkan pada jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan
investasi awal;
• metode perbandingan manfaat dan biaya (benefit and cost ratio method) adalah
metode yang membandingkan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang
harus dikeluarkan untuk membiaya suatu investasi.
BIAYA BAHAN KIMIA
Biaya Energi Listrik
PERKIRAAN SUBSIDI UNTUK BEBERAPA SKEMA
ALUR PEMBENTUKAN SPAM REGIONAL
8a
Operasional &
 Identifikasi
kebutuhan air Pemeliharaan
baku Kab/Kota 7a
HULU
 Identifikasi
potensi APBN
Pembentukan
sumber air
Lembaga
baku 1 Pengelola APBD Prov.
Tk. Prov

KSB 4a
Identifikasi Pemprov &
PKS antara
SPAM Pemkot/kab Pelaksanaa
(Pusat jika Penyusunan: Provinsi &
Regional n Fisik
2 diperlukan) 1. RISPAM kab/kota
6b
Regional (Pusat jika Air Curah
3 2. FS SPAM diperlukan)
5
Regional
3. DED SPAM
Regional
4. AMDAL
4b
Pemerintah 7b
Kab/Kota HILIR
Keterangan:
1. KSB : Kesepakatan Bersama APBD
2. PKS : Perjanjian Kerja Sama Penyusunan DED Kab/Kota/
3. RISPAM: Rencana Induk Sistem jaringan PDAM
Penyediaan Air Minum distribusi 6a

Pusat Operasional &


Provinsi Pemeliharaan
Provinsi dan Kab/Kota
(PDAM) 8b

Kab/Kota
SKEMA PENGELOLAAN SPAM REGIONAL MAMINASATA

Jaringan IPA SombaOpu Jaringan Distribusi


Reservoar Bagi Makassar
Transmisi
Air Baku (60 lt/det)
(JDV)
Jaringan Distribusi
Utama
Jaringan Distribusi
Bagi Gowa
Reservoir
Intake
Watermeter Induk
Bili-bili
PDAM KOTA
Makassar
Jaringan Distribusi
Bagi Takalar

Jaringan Distribusi
Bagi Maros
Sambungan Rumah
(SR)

UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT DISTRIBUSI &


PELAYANAN

Kab/Kota KABUPATEN/KOTA

Lintas
Kab/Kota PROVINSI KAB/KOTA
Lintas
PUSAT KAB/KOTA
Provinsi
Pusat: Pusat: Pemprov: Pemkab/kota:
- APBN melalui Ditjen - APBN melalui Ditjen CK - APBD provinsi - APBD kab/kota PDAM:
SDA - Pinjaman Pemprov - DAK - Internal Cash
- CSR - Pinjaman
- KPBU
- KPBU Perbankan
- Pinjaman - B-to-B
Pemerintah
Kab/Kota
52
VII. REKOMENDASI KELEMBAGAAN

PERBANDINGAN MODEL KELEMBAGAAN PDAM, UPTD DAN BLUD


No. PDAM UPTD BLUD
1 Orientasi Keuntungan Tanpa memprioritaskan Keuntungan Tanpa memprioritaskan Keuntungan
(Pendapatan = Pengeluaran) (Pendapatan = Pengeluaran)
2 Dikelola oleh Perusahaan Daerah Dikelola oleh Perusahaan Pemerintah Dikelola oleh Perusahaan Pemerintah
3 Pendapatan disimpan Dalam Pendapatan disetor Dalam Rekening Pendapatan disimpan dalam BLUD
Rekening PDAM Daerah
4 Uang yang diterima dapat Langsung Uang yang diterima tidak dapat Uang yang diterima dapat Langsung
Digunakan Langsung Digunakan Digunakan
5 Tidak ada pendapatan dari Pendapatan dari APBN/APBD
APBN/APBD Tidak ada pendapatan dari APBN/APBD
6 Pengeluaran dalam batas - batas Pengeluaran tidak melebihi anggaran Fleksibilitas
anggaran
7 Dapat membuat hutang/piutang Tidak dapat membuat hutang/piutang Dapat membuat hutang/piutang
8 Dapat membuat perjanjian pinjaman Tidak dapat membuat pinjaman jangka Dapat membuat perjanjian pinjaman
dengan pemerintah pusat atau panjang dengan pemerintah pusat atau daerah
daerah
9 Dapat melakukan Investasi dengan Tidak harus melakukan Investasi Dapat melakukan Investasi dengan bantuan
bantuan pemerintah pusat atau pemerintah pusat atau daerah
daerah
10 Karyawan Perusahaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Karyawan bisa dari PNS atau Non PNS
11 Aturan gaji sesuai dengan peraturan Aturan gaji PNS Remunerasi disesuaikan dengan tanggung
di perusahan jawab dan profesionalisme
USULAN KELEMBAGAAN

KEPALA UPT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SUB. BAGIAN
TATA USAHA

SEKSI PERENCANA DAN SEKSI MONITORING DAN


PELAKSANA TEKNIS EVALUASI
No Jabatan Teknis Tugas Fungsi Nama Pegawai
1 Kepala UPT mempunyai tugas memimpin, a. melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik
mengkoordinasikan dan mengarahkan kepada bawahan, antar unit yang dipimpinnya, dengan unit Organisasi Perangkat Daerah
mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas Kabupaten/Kota yang menangani urusan pemerintahan yang sama maupun dengan
Organisasi Perangkat Daerah dan instansi lain yang terkait di daerah;
UPT dari Kepala Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata
b. melaksanakan sistem pengendalian internal di lingkungan masing-masing;
Ruang Provinsi Sulawesi Selatan c. bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan
pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
d. melaksanakan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan
organisasi di bawahnya;

2 Kepala Sub Bagian mempunyai tugas melakukan a. melaksanakan perencanaan dan penyusunan program/kegiatan evaluasi,
Tata Usaha penyiapan bahan perencanaan, pengendalian dan pelaporan;
pelaksanaan, pemantauan, b. melaksanakan pengelolaan adminstrasi kepegawaian;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
pengelolaan data dan informasi,
d. melaksanakan pengelolaan barang milik negara/daerah, perlengkapan dan
pengelolaan administrasi peralatan kantor;
keuangan, pengelolaan e. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, naskah dinas, urusan rumah tangga,
kepegawaian, tata laksana, barang milik negara, rumah tangga, kehumasan dan kearsipan;
ketatausahaan, dan perumusan kebijakan teknis, serta f. melakukan urusan pengelolaan keamanan, ketertiban, kebersihan dan perawatan
pengelolaan keamaan, ketertiban, kebersihan lingkungan;
g. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
dan perawatan
h. melaksanakan tugas-tugasi lain yang diberikan oleh Kepala UPTD;

No Jabatan Teknis Tugas Fungsi Nama Pegawai


4 Kepala Seksi Monitoring melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi secara berkala a. menyusun bahan Rencana Kerja Seksi Monitoring dan Evaluasi;
dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) b. melaksanakan penyusunan program/kegiatan monitoring, evaluasi, pembinaan
Regional, serta melakukan Inspeksi/ Pengujian Laboratorium teknis dan pengujian hasil produksi;
c. melakukan monitoring terhadap pelaksanaan operasional, pemeliharaan unit baku
hasil produksi air minum.
dan bangunan intake sampai pada instalasi pengolahan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pengendalian mutu produksi
air minum;
e. melakukan monitoring terhadap Jaringan Distribusi Utama (JDU) sampai ke off take
di wilayah layanan;
f. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
g. melakukan monitoring terhadap bak sedimentasi lumpur sesuai dengan periode
waktu yang telah ditentukan atau tergantung pada kondisi air baku;
h. memberikan bimbingan teknis untuk meningkatkan peran masyarakat dalam upaya
perlindungan air baku dan kesinambungan pelayanan air;
No Jabatan Teknis Tugas Fungsi Nama Pegawai
3 Kepala Seksi Perencana mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan a. menyusun Bahan Rencana Kerja Seksi Perencana & Pelaksana Teknis;
dan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) b. melakukan perencanaan pengembangan dan penyelenggaraan produksi serta
Pelaksana Teknis Regional, dan melakukan operasional pengolahan air baku distribusi air bersih lintas wilayah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan;
c. melakukan pembangunan sarana IPA Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
menjadi air bersih.
Regional;
d. melakukan pembangunan jaringan distribusi utama sampai ke titik penyadapan air
minum kabupaten/kota;
e. mengkoordinir operasional produksi air minum dan pemeliharaan jaringan transmisi
dan distribusi;
f. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
g. melaksanakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi;
h. melaksanakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD.
j. menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi perencana dan pelaksana
Teknis;

No Jabatan Teknis Tugas Fungsi Nama Pegawai


a. melaksanakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Seksi;
b. melaksanakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD;
d. menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan seksi Monitoring dan Evaluasi.

5 Kelompok Membantu dan memberikan advice dalam pelaksanaan a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Jabatan sistem pengelolaan air minum pada Unit Pelaksana Teknis Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya b. Melaksanakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup UPT;
c. Melaksanakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD;
e. menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
PROSES UPTD MENGGUNAKAN MEKANISME BLUD
APBD
( Biaya OM )

Menyiapkan Perda
BEP PDAM

Pola tata Remu- Tarif Laporan SK


SPM
kelola nerasi keuangan Penetapan
Kepala
SPAM Proses Daerah
terbangun UPTD BLUD
(RPIJM) Serah Persyaratan yang
terima disiapkan oleh UPTD RSB RBA
kelola (administrasi)
dokumen
Dapat Manual Penilaian
APBD Bertahap/
Beroperasi & • SK Tim
(daerah) Penuh
dimanfaatkan • Tata cara

Training Pusat

Teknis dan (Berdasarkan Permendagri 61 tahun 2007)


Keuangan
JADWAL KEGIATAN SPAM REGIONAL MAMMINASATA

Catatan :
•Kesiapan lahan untuk 10 lokasi reservoar dalam wilayah Maminasata sudah ada (hasil survey)
•DED hilir untuk sistim Patontongan dan Tammu Kab Maros sudah selesai
•DED hilir untuk sistim Kima Kota Makassar sudah ada, BTP sementara pengusulan
• DED Hilir untuk sistim Gowa sementara pelaksanaan/pengusulan
58
• DED Hilir untuk sistim Takalar sementara pengusulan
KESIMPULAN DAN SARAN
• Kebutuhan air bersih wilayah MAMMINASATA 2018 sampai 2038 adalah 12.463
ltr/detik jadi dibutuhkan tambahan 8.419 ltr/det, tahun 2018 5.944 ltr/det berate
apabila IPA Mamminasata terealisasi masih ada kekurangan sekitar 900 ltr/det. ( Kap.
Eksisting 2017 adalah 4044,5 ltr/det )
• Dari hasil survey dan analisa geologi/mekanika tanah, kualitas air, dan topography
bahwa pembangunan IPA 1000 ltr/d dan jaringan transmisi jenis HDPE memenuhi
kelayakan teknis namun dengan sistim pemompaan kemasing – masing reservoar/off
take.
• Pembangunan SPAM Regional Mamminasata target manfaat penambahan pelayanan
15% dari jumlah penduduk Mamminasata (80.000 SR) diperkirakan menelan biaya
sebesar 1.316 Milyar dengan panjang pipa utama 67.154 Km diamater 200 mm – 1000
mm pada 11 titik off take/reservoir.
• Pembangunan IPA Somba Opu Tahap II dari hasil analisa memenuhi kelayakan baik baik
Teknis ( air baku dll), Sosial Ekonomi ( NPV, FIRR, BCR ), sehingga disarankan agar segera
ditindak lanjuti dengan studi Detail Design
• Kelembagaan pengellola SPAM Mamminasata awalnya berupa UPTD dibawah Pemprov
Sulsel yang kemudian dikembangkan menjadi BLUD
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
( Mohon saran dan koreksi)

Anda mungkin juga menyukai