Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN DASAR (AD)

DEWAN KEMAKMURAN MASJID KHADIJAH

MUKADDIMAH

“ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan Sholat, menunaikan Zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang – orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk “.
(QS. At-Taubah, ayat 18)

“ Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudhratan (pada orang-orang mukmn), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-
orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya
sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah “ kami tidak menghendaki selain kebaikan “ Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya) ”.
(QS At-Taubah, ayat 107)

“ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang kokoh ”.
(QS Ash-Saff, ayat 4)

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA

Organisasi ini bernama “ Masjid Khadijah. “.

Pasal 2
WAKTU BERDIRI

“ Masjid Khadijah “ berdiri pada tanggal 19 Rabi'ul Akhir 1436 H bertepatan dengan 9 Februari 2015
untuk jangka waktu yang lamanya tidak dapat ditentukan.

Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN

“ Masjid Khadijah berkedudukan di Perumahan Green Regency Blok E, RT 41 RW 14, Durusn Turi, Desa
Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, 65152

1
BAB II

AZAS, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 4
AZAS

“ Masjid Khadijah “ berazaskan Islam, beri'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyyah, yaitu dalam
aqidah mengikuti madzhab Asy'ariyah dan Maturidiyah, dalam fiqih mengikuti 4 (empat) madzhab
Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyyah dan Hanabilah serta dalam tashawwuf mengikuti Imam al-Ghozali
dan Imam al-Junaid.
Pasal 5
TUJUAN

1. Mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah s.w.t berilmu
dan beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada kepada Allah untuk mencapai keridhoan-Nya.
2. Menegakkan Tauhid dan menghidupkan Sunnah serta memupuk ukhuwah Islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah s.w.t.
3. Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah
dan pembinaan ummat islam.

Pasal 6
USAHA

1. Membina keimanan ummat islam, agar berilmu dan bertaqwa dalam rangka mengabdi kepada
Allah s.w.t.
2. Menyelenggarakan kegiatan yang bernafaskan islam dibidang da’wah, sosial, ekonomi dan
pendidikan.
3. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

BAB III

FUNGSI DAN TUGAS

Pasal 7
FUNGSI

1. Sebagai alat perjuangan dan pembinaan ummat islam, khususnya di Masjid Khadijah
2. Menggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada jama’ah.
3. Membentengi aqidah ummat islam berdasarkan Ahlusunnah Waljama’ah.

Pasal 8
TUGAS

1. Menjalin ukhuwah Islamiyah.


2. Menegakkan syi’ar islam.
3. Menghidupkan semangat musyawarah.

2
BAB IV
KEANGGOTAAN DAN PENGURUS

Pasal 9
KEANGGOTAAN ( JAMA’AH )

1. Anggota (Jama’ah) Masjid Khadijah adalah Ummat Islam yang bermukim di Perumahan Green
View Regency dan sekitarnya.
2. Setiap Anggota memiliki kewajiban yang sama, namun berbeda dalam hak dan fungsinya, yang
terdiri atas:
a) Anggota Jam'iyyah yaitu jamaah yang merupakan warga NU
b) Anggota Biasa, yaitu jamaah masjid yang bukan merupakan warga NU.

Pasal 10
PENGURUS

Pengurus adalah orang dan atau orang-orang yang dipilih dan diangkat oleh jamaah melalui
Musyawarah Umum dan/atau Musyawarah Umum Luar Biasa.

Pasal 11
SUSUNAN ORGANISASI PENGURUS

Susunan kepengurusan sekurang-kurangnya terdisi dari


1. Majlis Tahkim (Ditunjuk oleh Mu'assis dan disetujui oleh LTMNU)
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara

BAB V
PERBENDAHARAAN (KEUANGAN)

Pasal 12

Perbendaharaan (keuangan) diperoleh dari usaha - usaha dan sumbangan yang halal dan tidak
mengikat.

BAB VI
PERMUSYAWARAHAN

Pasal 13

1. Musyawarah Umum adalah merupakan keputusan tertinggi dalam menunjuk dan/atau


memberhentikan Ketua dan diikuti oleh Anggota Jam'iyyah.
2. Musyawarah selain musyawarah umum hanya dapat dilakukan oleh keanggotaan Pengurus
Masjid.
3. Musyawarah yang dimaksud pada Pasal 13 adalah:
a) Musyawarah Umum
b) Musyawarah Kerja .
c) Rapat-rapat Rutin dan Insidental.

3
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 14

1. Perubahan dan penambahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART) dapat
dilakukan melalui Musyawarah Umum/Musyawarah Umum Luar Biasa, yang dihadiri oleh Mu'asis
dan Anggota Jam'iyyah dengan persetujuan dari ⅔ ( dua per tiga ) dari Anggota yang hadir.
2. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dimuat dalam Amandemen tersendiri.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 15

Pembubaran organisasi hanya dilakukan oleh Musyawarah Umum dan disetujui oleh Mu'assis dan
LTM NU Kabupaten Malang.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ( ART ) serta Peraturan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.

BAB X
PENUTUP

Pasal 17

1. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Anggaran Dasar ini maka akan direvisi melalui
Amandemen dalam Musyawarah Umum.
2. Anggaran Dasar ini disahkan pada Musyawarah Umum, hari ....................., ........./ ........./ .........
3. Anggaran Dasar ini berlaku terhitung sejak tanggal disahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di : Kepuharjo
Pada Tanggal : ........./ ........./ .........

Selaku Pemegang Mandat Penyusunan /Penetapan AD-ART Masjid Khadijah,

MU'ASSIS MAJLIS TAHKIM KETUA

Habib Salim Husin Al-Hamid Drs. K. H. Miftachul Huda Dahlan Ust. Dr. Wincoko, S.T., M.M., M.Kom

4
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
MASJID KHADIJAH

BAB I
PENDAHULUAN

Bahwa tujuan utama Kepengurusan Masjid Khadijahadalah sebagaimana dijelaskan dalam Bab
II, Pasal (5) Anggaran Dasar, yaitu mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah s.w.t. berilmu dan beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada Allah
untuk mencapai keridhoan-Nya.
Menegakkan tauhid dan menghidupkan sunnah serta memupuk ukhuwah islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah s.w.t.
Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakn fungsi masjid sebagai pusat ibadah
dan pembinaan ummat islam.
Untuk keberhasilan dan kelancaran program - program Masjid Khadijah, perlu disusun
Anggaran Rumah Tangga sebagai petunjuk pelaksanaan operasional yang akan dijadikan acuan
(manual) bagi pelaksanaan kegiatan, yang ditetapkan melalui Musyawarah Umum Jama’ah.

BAB II
ANGGOTA (JAMA’AH) HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 1
ANGGOTA (JAMA’AH)

Anggota (jama’ah) Jam'iyyah adalah jamaah Masjid Khadijah yang merupakan warga NU, sedangkan
Anggota (jamaah) biasa adalah jamaah Masjid Khadijah yang bukan merupakan warga NU serta
semuanya bertempat tinggal di Perumahan Green View Regency dan sekitarnya

Pasal 2
HAK ANGGOTA ( JAMA’AH )

Anggota (jama’ah) jam'iyyah masjid mempunyai hak :


1. Dipilih dalam kepengurusan Masjid Khadijah
2. Berpartisipasi aktif dengan memberikan pendapat dan saran demi kemajuan dan keberhasilan.
program - program/ kegiatan yang akan dilaksanakan Masjid Khadijah
Anggota (jama’ah) biasa masjid mempunyai hak :
Berpartisipasi aktif dengan memberikan pendapat dan saran demi kemajuan dan keberhasilan.
program - program/ kegiatan yang akan dilaksanakan Masjid Khadijah

5
Pasal 3
KEWAJIBAN JAMA’AH

Setiap (Anggota) Jama’ah wajib untuk:


1. Menta’ati Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan/ Peraturan Organisasi.
2. Membela dan menjaga nama baik organisasi.
3. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara saling mengingatkan pada sesama jama’ah untuk
menunaikan ajaran agama islam secara Kaffah.
4. Menghadiri dan mengikuti kegiatan ibadah, taklimah, dakwah, musyawarah, rapat, pertemuan,
serta kegiatan-kegiatan yang diprogram oleh pengurus Masjid Khadijah sesuai dengan AD/ART.

BAB III
PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 4
SYARAT UMUM SUSUNAN KEPENGURUSAN MASJID KHADIJAH

1. Majlis Tahkim ditunjuk oleh Mu'assis dan disetujui oleh LTM NU Kab Malang
2. Ketua dipilih dan ditetapkan berdasarkan Musyawarah umum, yang dilaksanakan setiap 5 (lima)
tahun sekali.
3. Masa kerja Ketua dapat diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan Musyawarah
Umum
4. Syarat umum menjadi Ketua harus berasal dari Jama’ah Jam'iyyah, yang tinggal dan memenuhi
persyaratan administratif sebagai warga di Lingkungan Masjid Khadijah, lebih lanjut akan diatur
pada Tata Tertib Musyawarah Umum.
5. Ketua terpilih bersama Majlis Tahkim dan Mu'assis berhak melengkapi personalia (melengkapi
struktur organisasi) yang paling sedikit terdiri atas Sekretaris dan Bendahara, adapun Anggota
anggotanya sesuai dengan kebutuhan organisasi, lebih lanjut akan diatur pada Tata Tertib
Musyawarah Umum.
6. Dalam melengkapi/menentukan personalia, Ketua terpilih hendaknya memperhatikan saran dan
pertimbangan dari Mu'assis dan Majlis Tahkim dalam memilih pengurus yang bisa bekerjasama
dengan ketua.
7. Susunan organisasi Masjid Khadijah, minimal terdiri dari terdiri dari :
 Mu'assis
 Majlis Tahkim
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara

Pasal 5
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas Majelis-majelis sebagaimana tersebut pada pasal (4)
ayat (6) diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.

2. Wewenang dan tanggungjawab,


a. Mu'assis adalah pendiri Masjid Khadijah serta berwenang untuk mengangkat Majlis Tahkim.
b. Majlis Tahkim adalah para tokoh yang berlatarbelakang jam'iyyah NU dan menjalankan fungsi
sebagai penasehat serta pemberi keputusan atas permasalahan-permasalah keagamaan yang
ada dalam
c. Ketua, beserta perangkat organisasi dibawahnya wajib melaksanakan Garis-garis besar
program kerja yang telah disetujui Musawarah Umum / Musawarah Umum Luar Biasa. Dalam
melaksanakan tugasnya pengurus wajib mengacu kepada Aggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga. Selama masa jabatannya, Ketua berhak Mengangkat/ memberhentikan para
6
pembantunya. Ketua, berhak menerjemahkan Garis-garis besar rencana kerja kedalam bentuk
Program kerja rutin dan program kerja pembangunan yang tidak bertentangan dengan Garis-
garis besar rencana kerja yang ditetapkan Musawarah Umum/ Musawarah Umum Luar Biasa.
d. Sekretaris, bertanggungjawab kepada Ketua, membantu Ketua dibidang administrasi.
e. Bendahara, ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Ketua, membantu Ketua di bidang
administrasi keuangan dan perbendaharaan.
f. Majelis - majelis dan anggota - anggotanya, bekerja membantu ketua dalam melaksanakan
agenda program kerja rutin atau program kerja pembangunan sesuai bidang masing-masing.

BAB IV
MUSYAWARAH
DAN PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 6
MUSYAWARAH

1. Jenis musyawarah diatur sebagai berikut :


a) Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa.
b) Musyawarah Kerja.
c) Rapat - rapat Rutin/ Insidental.
2. Tata Tertib Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa akan diatur lebih lanjut dalam
Tata Tertib Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa.

Pasal 7
MUSYAWARAH UMUM

1. Musyawarah Umum Jama’ah atau Musyawarah Umum Luar Biasa merupakan pemegang
kedaulatan dan kekuasaan tertinggi organisasi.
2. Musyawarah Umum diadakan setiap 5 (lima) tahun dihadiri oleh:
a. Seluruh pengurus Masjid Khadijah
b. LTM NU Kabupaten Malang
c. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo.
d. Kepala Desa Kepuharjo, Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41
e. Anggota Jama’ah Jam'iyyah yang diundang dengan kriteria keaktifan dalam memakmurkan
masjid.
4. Dalam keadaan luar biasa, atas permintaan Mu'assis dan Majlis Tahkim, Musyawarah Umum dapat
dipercepat sebelum masa jabatan selesai dengan menyelenggarakan Musyawarah Umum Luar
Biasa. Musyawarah Umum Luar Biasa dapat dilaksanakan bilamana;
a. Organisasi dalam kedaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan, kesatuan dan
Ukhuwah Islamiyah dan atau keadaan lainnya yang membahayakan kelangsungan hidup
organisasi.
b. Berada pada suatu kondisi dimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah tidak
relevan lagi untuk diterapkan sehingga diperlukan dan mendesak diadakan perubahan
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
5. Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa dipimpin oleh seorang ketua dan satu orang
sekretaris, yang semuanya ditunjuk dari peserta Musyawarah Umum dan bersifat sementara (Ad
Hoc).
6. Kewenangan Musyawarah Umum Luar Biasa, sama kedudukan dengan Musyawarah Umum
Jama’ah.
7. Penundaan Musyawarah Umum:
a. Musyawarah Umum dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan Musyawarah
kerja untuk evaluasi kinerja kepengurusan Masjid Khadijah

7
b. Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah
Umum maka atas keputusan Mu'assis dan Majlis Tahkim dibentuk carateker dengan tugas
melaksanakan Musyawarah Umum.
8. Musyawarah Umum Jama’ah berwenang :
a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban Masjid.
c. Menetapkan Garis-garis Besar Rencana Kerja Organisasi.
d. Memilih Ketua Masjid.
e. Menetapkan hal - hal selain tersebut pasal 7 apabila dipandang perlu.

Pasal 8
MUSYAWARAH KERJA

1. Musyawarah Kerja adalah forum koordinasi, evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka
mengembangkan keterpaduaan pelaksanaan program organisasi.
2. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
3. Musyawarah Kerja dihadiri oleh:
a. Seluruh Pengurus.
b. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo.
c. Kepala Desa Kepuharjo dan/atau Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41..
4. Musyawarah Kerja dipimpin oleh Ketua dan dapat didelegasikan.

Pasal 9
RAPAT RUTIN DAN INSIDENTAL

1. Guna memelihara keutuhan, kebersamaan dan keterpaduan maka sekurang-kurangnya setiap 6


(enam) bulan sekali dilaksanakan Rapat Rutin.
2. Rapat Rutin / Insidental dihadiri oleh seluruh pengurus .
3. Setiap Majelis menyiapkan materi sesuai dengan bidang dan fungsinya, sebelum pelaksanaan rapa
rutin / insidental dimulai.
4. Rapat Rutin dipimpin oleh Ketua atau yang mewakili.

BAB V
HAK SUARA DAN SAHNYA
MUSYAWARAH / RAPAT

Pasal 10
HAK SUARA

1. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Umum adalah:


a. Seluruh Pengurus.
b. Perwakilan LTM NU Kabupaten Malang
c. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo
d. Kepala Desa Kepuharjo dan/atau Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41.
e. Jama’ah Jam'iyyah yang diundang dengan kriteria keaktifannya dalam memakmurkan masjid.
f. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan Masjid Khadijah seperti, Majlis Ta’lim dan
Remaja Masjid.
2. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Kerja adalah:
a. Seluruh Pengurus.
b. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo
c. Kepala Desa Kepuharjo dan/atau Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41.
d. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan Masjid Khadijah seperti, Majlis Ta’lim dan
Remaja Masjid.
3. Yang mempunyai Hak Suara dalam Rapat Rutin/ Rapat Insidental adalah seluruh Pengurus.

8
Pasal 11
SAHNYA MUSYAWARAH UMUM, MUSYAWARAH
KERJA DAN MUSYAWARAH RUTIN

1. Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja dan Rapat-rapat Rutin/ Insidental dinyatakan sah apabila
dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang berhak hadir/diundang.
2. Sidang-sidang Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja dan Rapat Rutin/ Insidental dinyatakan
memenuhi korum apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang hadir/ diundang.

Pasal 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan - keputusan musyawarah sejauh mungkin diambil atas dasar musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini tidak
memungkinkan, maka sebagai jalan terakhir adalah pemungutan suara atas dasar suara terbanyak
(voting).

Pasal 13
PEMILIHAN PENGURUS

1. Ketua Umum dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Umum Jama’ah.


2. Tata cara pemilihan ketua umum lebih lanjut diatur dalam tata tertib Musyawarah Umum/
Musayarah Umum Luar Biasa.
3. Sekretaris, Bendahara dan Ketua Majelis - majelis dan Anggota-anggotanya, dipilih oleh Tim
Formateur, lebih lanjut akan diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyarah Umum Luar
Biasa.
4. Tim Formateur terdiri dari Mu'assis, Majlis Tahkim, Tanfidziyah MWC NU Karangploso, Ketua
Ranting NU Desa Kepuharjo dan 1 orang perwakilan pengurus periode sebelumnya, lebih lanjut
diatur dalam Tata Tertib Musayawarah Umum/ Musayawarah Umum Luar Biasa.
5. Tim Formateur berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang yang diatur lebih
lanjut dalam tata tertib musyawarah umum/ musyawarah umum luar biasa.

Pasal 14
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN

Anggota/ Pengurus berhenti karena :

1. Permintaan sendiri, dengan permintaan tertulis.


2. Meninggal dunia.
3. Selain sebab yang disebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini.

BAB VI
KEUANGAN

Pasal 15
SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA

1. Sumber Keuangan diperoleh dari:


a. Zakat, Infaq, Shadaqoh, Wakaf, Fidiyah (Ziswaf) dari Jama’ah dan di luar jama’ah.
b. Sumber lainnya yang syah menurut Syariah dan tidak mengikat.
2. Penyimpanan uang yang belum dimanfaatkan. Untuk keamanan dana (fisik uang) atas dana yang
belum dimanfaatkan, wajib diamankan dengan disimpan di Bank Syariah atas nama Masjid
Khadijah
9
Pasal 16
PENGGUNAAN KEUANGAN

1. Jenis Pengeluaran terdiri atas:


a. Pengeluaran operasional terdiri dari pengeluaran untuk listrik, air, nafkah penjaga masjid,
dan lainnya yang tergolong pengeluaran operasional.
b. Pengeluaran penyelenggaraaan kegiatan antara lain biaya transportasi imam/ khatib dan
penceramah, biaya pengajian rutin/ periodik, kegiatan hari besar Islam/ penyelenggaraannya,
kegiatan bulan Ramadhan beserta kegiatan lain yang mendukungnya.
c. Pengeluaran santunan dan penyaluran dana kepada para mustahik seperti santunan anak
yatim, menyalurkan zakat baik dalam rangka program maupun meneruskan amanah dari
muzaki.
d. Pengeluaran pembangunan dan pemeliharaan masjid.

2. Otorisasi penggunaan uang berada ditangan Ketua, dan wajib mengacu kepada program/
peruntukan dalam anggaran yang telah disepakati, baik program umum atau program khusus.
3. Penggunaan/ penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditandatangani sekurang - kurangnya
oleh dua orang, yaitu Ketua dan Bendahara.

Pasal 17
PELAPORAN

1. Pekanan
Melaporkan posisi dana kas yang disampaikan kepada jama’ah dengan cara ditempel di papan
pengumuman, website serta grup wa masjid yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas
pekan lalu, penerimaan /pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir pekan ini.
2. Bulanan
Membuat laporan posisi keuangan setiap akhir bulan.
3. Tahunan
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Mu'assis dan Majlis Tahkim dan
ditempel di papan pengumuman masjid berisi mutasi keuangan selama satu tahun dengan
penjelasan:
a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.
b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan yaitu
penerimaan zakat, infak, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.
c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran operasional, pengeluaran
kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran berdasarkan amanah seperti zakat,
santunan yatim piatu, pengeluaran pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana
ibadah dan pengeluaran lainnya.
d. Saldo dana milik dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di Bank Syariah pada akhir
periode.

4. Akhir Masa Bhakti


Pelaporan akan disampaikan pada Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa, bentuk
format laporan sama seperti pada ayat (3) pasal ini, namun dengan mutasi selama periode masa
jabatan kepengurusan.

10
Pasal 18
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

1. Pendapatan yang diperoleh dan Belanja yang dipergunakan harus diumumkan melalui Papan
informasi yang dipajang di teras masjid, website masjid serta grup wa jamaah masjid.
2. Buku Kas/ Perbendaharaan serta seluruh dokumen/ transaksi pendukungnya harus tercatat dan
tersimpan dengan baik oleh Pengurus.
3. Keuangan/ Perbendaharaan harus dapat diaudit oleh pihak yang berkompeten kapan diperlukan.

Pasal 19
SANKSI-SANKSI

Apabila terjadi dugaan penyimpangan terhadap pengelolaan keuangan, yang secara sah dan
meyakinkan maka Ketua dan Pengurus yang terlibat dapat dikenakan sanksi-sanksi antara lain:
1. Sanksi Sosial:
a) Diberi peringatan lisan oleh Anggota dan Peringatan Tertulis oleh Mu'assis serta Majlis
Tahkim.
b) Apabila 3 x (tiga kali) telah diberi peringatan tertulis oleh Mu'assis dan Majlis Tahkim, namun
pengurus tidak juga memberi laporan pertanggung jawabannya, maka Mu'assis dan Majlis
Tahkim dapat menggagas Musyawarah Luar Biasa, untuk memberhentikan Ketua dan
Pengurus yang terlibat.
2. Sanksi Hukum:
a) Mu'assis dan Majlis Tahkim berhak memerintahkan Auditor (Akuntan) untuk mengaudit serta
menginvestigasi segala perbuatan penyalah gunaan yang dilakukan Pengurus.
b) Apabila Tim Auditor (Akuntan) menemukan bukti - bukti secara sah dan meyakinkan atas
penyalah gunaan keuangan organisasi, maka Ketua dan Pengurus yang terlibat harus diproses
melalui jalur hukum dan dituntut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.

BAB VII
GARIS-GARIS BESAR RENCANA KERJA (GBRK)
DAN PROGRAM KERJA

Pasal 20

1. GBRK meliputi bidang-bidang:


a. Pembinaan dan peningkatan ibadah.
b. Pembangunan/pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana Masjid.
c. Peningkatan upaya pengerahan Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf).
d. Bidang lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah Umum Jama’ah.
2. Program kerja pada ayat (1) diatas harus mengacu pada GBRK yang diputuskan Musyawarah
Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa.
3. Program kerja adalah merupakan penjabaran dari GBRK hasil Musyawarah Umum/ Musyawarah
Umum Luar Biasa.

BAB VIII
IDENTITAS DAN LAMBANG

Pasal 21
IDENTITAS (ALAMAT)

Masjid Khadijahberkedudukan dan beralamat di Perumahan Green View Regency Blok E, RT 41 RW 14,
Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, 65152

11
Pasal 22
LAMBANG

Lambang Masjid Khadijah :

BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 23

1. Bagi Badan Otonomi Masjid Khadijah yang memerlukan pengaturan organisasi tersendiri sebagai
kelengkapan untuk kelancaran roda organisasi dapat menyusun peraturan organisasi sepanjang
tidak bertentangan dengan azas dan tujuan Masjid Khadijah
2. Badan Otonomi yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :
a. Remaja Masjid Khadijah
b. Majlis Ta’lim dalam lingkungan masjid.
c. Badan otonomi lainnya yang dibentuk oleh Masjid Khadijah melalui Musyawarah Umum
dan/atau melalui Musyawarah Kerja.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling melengkapi
dengan Anggaran Dasar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan - peraturan
organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum
Luar Biasa.

Pasal 25

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kepuharjo
Pada Tanggal : ........./ ........./ .........

Selaku Pemegang Mandat Penyusunan /Penetapan AD-ART Masjid Khadijah,

MU'ASSIS MAJLIS TAHKIM KETUA

Habib Salim Husin Al-Hamid Drs. K. H. Miftachul Huda Dahlan Ust. Dr. Wincoko, S.T., M.M., M.Kom

12

Anda mungkin juga menyukai