MUKADDIMAH
“ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan Sholat, menunaikan Zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang – orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk “.
(QS. At-Taubah, ayat 18)
“ Dan (diantara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudhratan (pada orang-orang mukmn), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-
orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya
sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah “ kami tidak menghendaki selain kebaikan “ Dan Allah
menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya) ”.
(QS At-Taubah, ayat 107)
“ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan akan mereka seperti suatu bangunan yang kokoh ”.
(QS Ash-Saff, ayat 4)
BAB I
Pasal 1
NAMA
Pasal 2
WAKTU BERDIRI
“ Masjid Khadijah “ berdiri pada tanggal 19 Rabi'ul Akhir 1436 H bertepatan dengan 9 Februari 2015
untuk jangka waktu yang lamanya tidak dapat ditentukan.
Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN
“ Masjid Khadijah berkedudukan di Perumahan Green Regency Blok E, RT 41 RW 14, Durusn Turi, Desa
Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, 65152
1
BAB II
Pasal 4
AZAS
“ Masjid Khadijah “ berazaskan Islam, beri'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyyah, yaitu dalam
aqidah mengikuti madzhab Asy'ariyah dan Maturidiyah, dalam fiqih mengikuti 4 (empat) madzhab
Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyyah dan Hanabilah serta dalam tashawwuf mengikuti Imam al-Ghozali
dan Imam al-Junaid.
Pasal 5
TUJUAN
1. Mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah s.w.t berilmu
dan beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada kepada Allah untuk mencapai keridhoan-Nya.
2. Menegakkan Tauhid dan menghidupkan Sunnah serta memupuk ukhuwah Islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah s.w.t.
3. Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah
dan pembinaan ummat islam.
Pasal 6
USAHA
1. Membina keimanan ummat islam, agar berilmu dan bertaqwa dalam rangka mengabdi kepada
Allah s.w.t.
2. Menyelenggarakan kegiatan yang bernafaskan islam dibidang da’wah, sosial, ekonomi dan
pendidikan.
3. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
BAB III
Pasal 7
FUNGSI
1. Sebagai alat perjuangan dan pembinaan ummat islam, khususnya di Masjid Khadijah
2. Menggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada jama’ah.
3. Membentengi aqidah ummat islam berdasarkan Ahlusunnah Waljama’ah.
Pasal 8
TUGAS
2
BAB IV
KEANGGOTAAN DAN PENGURUS
Pasal 9
KEANGGOTAAN ( JAMA’AH )
1. Anggota (Jama’ah) Masjid Khadijah adalah Ummat Islam yang bermukim di Perumahan Green
View Regency dan sekitarnya.
2. Setiap Anggota memiliki kewajiban yang sama, namun berbeda dalam hak dan fungsinya, yang
terdiri atas:
a) Anggota Jam'iyyah yaitu jamaah yang merupakan warga NU
b) Anggota Biasa, yaitu jamaah masjid yang bukan merupakan warga NU.
Pasal 10
PENGURUS
Pengurus adalah orang dan atau orang-orang yang dipilih dan diangkat oleh jamaah melalui
Musyawarah Umum dan/atau Musyawarah Umum Luar Biasa.
Pasal 11
SUSUNAN ORGANISASI PENGURUS
BAB V
PERBENDAHARAAN (KEUANGAN)
Pasal 12
Perbendaharaan (keuangan) diperoleh dari usaha - usaha dan sumbangan yang halal dan tidak
mengikat.
BAB VI
PERMUSYAWARAHAN
Pasal 13
3
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 14
1. Perubahan dan penambahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART) dapat
dilakukan melalui Musyawarah Umum/Musyawarah Umum Luar Biasa, yang dihadiri oleh Mu'asis
dan Anggota Jam'iyyah dengan persetujuan dari ⅔ ( dua per tiga ) dari Anggota yang hadir.
2. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dimuat dalam Amandemen tersendiri.
BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 15
Pembubaran organisasi hanya dilakukan oleh Musyawarah Umum dan disetujui oleh Mu'assis dan
LTM NU Kabupaten Malang.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ( ART ) serta Peraturan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.
BAB X
PENUTUP
Pasal 17
1. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Anggaran Dasar ini maka akan direvisi melalui
Amandemen dalam Musyawarah Umum.
2. Anggaran Dasar ini disahkan pada Musyawarah Umum, hari ....................., ........./ ........./ .........
3. Anggaran Dasar ini berlaku terhitung sejak tanggal disahkan dan ditetapkan.
Ditetapkan di : Kepuharjo
Pada Tanggal : ........./ ........./ .........
Habib Salim Husin Al-Hamid Drs. K. H. Miftachul Huda Dahlan Ust. Dr. Wincoko, S.T., M.M., M.Kom
4
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
MASJID KHADIJAH
BAB I
PENDAHULUAN
Bahwa tujuan utama Kepengurusan Masjid Khadijahadalah sebagaimana dijelaskan dalam Bab
II, Pasal (5) Anggaran Dasar, yaitu mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah s.w.t. berilmu dan beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada Allah
untuk mencapai keridhoan-Nya.
Menegakkan tauhid dan menghidupkan sunnah serta memupuk ukhuwah islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh Allah s.w.t.
Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakn fungsi masjid sebagai pusat ibadah
dan pembinaan ummat islam.
Untuk keberhasilan dan kelancaran program - program Masjid Khadijah, perlu disusun
Anggaran Rumah Tangga sebagai petunjuk pelaksanaan operasional yang akan dijadikan acuan
(manual) bagi pelaksanaan kegiatan, yang ditetapkan melalui Musyawarah Umum Jama’ah.
BAB II
ANGGOTA (JAMA’AH) HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 1
ANGGOTA (JAMA’AH)
Anggota (jama’ah) Jam'iyyah adalah jamaah Masjid Khadijah yang merupakan warga NU, sedangkan
Anggota (jamaah) biasa adalah jamaah Masjid Khadijah yang bukan merupakan warga NU serta
semuanya bertempat tinggal di Perumahan Green View Regency dan sekitarnya
Pasal 2
HAK ANGGOTA ( JAMA’AH )
5
Pasal 3
KEWAJIBAN JAMA’AH
BAB III
PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 4
SYARAT UMUM SUSUNAN KEPENGURUSAN MASJID KHADIJAH
1. Majlis Tahkim ditunjuk oleh Mu'assis dan disetujui oleh LTM NU Kab Malang
2. Ketua dipilih dan ditetapkan berdasarkan Musyawarah umum, yang dilaksanakan setiap 5 (lima)
tahun sekali.
3. Masa kerja Ketua dapat diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan Musyawarah
Umum
4. Syarat umum menjadi Ketua harus berasal dari Jama’ah Jam'iyyah, yang tinggal dan memenuhi
persyaratan administratif sebagai warga di Lingkungan Masjid Khadijah, lebih lanjut akan diatur
pada Tata Tertib Musyawarah Umum.
5. Ketua terpilih bersama Majlis Tahkim dan Mu'assis berhak melengkapi personalia (melengkapi
struktur organisasi) yang paling sedikit terdiri atas Sekretaris dan Bendahara, adapun Anggota
anggotanya sesuai dengan kebutuhan organisasi, lebih lanjut akan diatur pada Tata Tertib
Musyawarah Umum.
6. Dalam melengkapi/menentukan personalia, Ketua terpilih hendaknya memperhatikan saran dan
pertimbangan dari Mu'assis dan Majlis Tahkim dalam memilih pengurus yang bisa bekerjasama
dengan ketua.
7. Susunan organisasi Masjid Khadijah, minimal terdiri dari terdiri dari :
Mu'assis
Majlis Tahkim
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Pasal 5
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas Majelis-majelis sebagaimana tersebut pada pasal (4)
ayat (6) diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.
BAB IV
MUSYAWARAH
DAN PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 6
MUSYAWARAH
Pasal 7
MUSYAWARAH UMUM
1. Musyawarah Umum Jama’ah atau Musyawarah Umum Luar Biasa merupakan pemegang
kedaulatan dan kekuasaan tertinggi organisasi.
2. Musyawarah Umum diadakan setiap 5 (lima) tahun dihadiri oleh:
a. Seluruh pengurus Masjid Khadijah
b. LTM NU Kabupaten Malang
c. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo.
d. Kepala Desa Kepuharjo, Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41
e. Anggota Jama’ah Jam'iyyah yang diundang dengan kriteria keaktifan dalam memakmurkan
masjid.
4. Dalam keadaan luar biasa, atas permintaan Mu'assis dan Majlis Tahkim, Musyawarah Umum dapat
dipercepat sebelum masa jabatan selesai dengan menyelenggarakan Musyawarah Umum Luar
Biasa. Musyawarah Umum Luar Biasa dapat dilaksanakan bilamana;
a. Organisasi dalam kedaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan, kesatuan dan
Ukhuwah Islamiyah dan atau keadaan lainnya yang membahayakan kelangsungan hidup
organisasi.
b. Berada pada suatu kondisi dimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah tidak
relevan lagi untuk diterapkan sehingga diperlukan dan mendesak diadakan perubahan
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
5. Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum Luar Biasa dipimpin oleh seorang ketua dan satu orang
sekretaris, yang semuanya ditunjuk dari peserta Musyawarah Umum dan bersifat sementara (Ad
Hoc).
6. Kewenangan Musyawarah Umum Luar Biasa, sama kedudukan dengan Musyawarah Umum
Jama’ah.
7. Penundaan Musyawarah Umum:
a. Musyawarah Umum dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan Musyawarah
kerja untuk evaluasi kinerja kepengurusan Masjid Khadijah
7
b. Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah
Umum maka atas keputusan Mu'assis dan Majlis Tahkim dibentuk carateker dengan tugas
melaksanakan Musyawarah Umum.
8. Musyawarah Umum Jama’ah berwenang :
a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
b. Menilai laporan pertanggungjawaban Masjid.
c. Menetapkan Garis-garis Besar Rencana Kerja Organisasi.
d. Memilih Ketua Masjid.
e. Menetapkan hal - hal selain tersebut pasal 7 apabila dipandang perlu.
Pasal 8
MUSYAWARAH KERJA
1. Musyawarah Kerja adalah forum koordinasi, evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka
mengembangkan keterpaduaan pelaksanaan program organisasi.
2. Musyawarah Kerja diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
3. Musyawarah Kerja dihadiri oleh:
a. Seluruh Pengurus.
b. Tanfidziyah MWC NU Karangploso dan Ketua Ranting NU Desa Kepuharjo.
c. Kepala Desa Kepuharjo dan/atau Kepala Dusun Turi, Ketua RW 14 dan Ketua RT 41..
4. Musyawarah Kerja dipimpin oleh Ketua dan dapat didelegasikan.
Pasal 9
RAPAT RUTIN DAN INSIDENTAL
BAB V
HAK SUARA DAN SAHNYA
MUSYAWARAH / RAPAT
Pasal 10
HAK SUARA
8
Pasal 11
SAHNYA MUSYAWARAH UMUM, MUSYAWARAH
KERJA DAN MUSYAWARAH RUTIN
1. Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja dan Rapat-rapat Rutin/ Insidental dinyatakan sah apabila
dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang berhak hadir/diundang.
2. Sidang-sidang Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja dan Rapat Rutin/ Insidental dinyatakan
memenuhi korum apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang hadir/ diundang.
Pasal 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan - keputusan musyawarah sejauh mungkin diambil atas dasar musyawarah untuk
mufakat.
2. Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini tidak
memungkinkan, maka sebagai jalan terakhir adalah pemungutan suara atas dasar suara terbanyak
(voting).
Pasal 13
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 14
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 15
SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA
2. Otorisasi penggunaan uang berada ditangan Ketua, dan wajib mengacu kepada program/
peruntukan dalam anggaran yang telah disepakati, baik program umum atau program khusus.
3. Penggunaan/ penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditandatangani sekurang - kurangnya
oleh dua orang, yaitu Ketua dan Bendahara.
Pasal 17
PELAPORAN
1. Pekanan
Melaporkan posisi dana kas yang disampaikan kepada jama’ah dengan cara ditempel di papan
pengumuman, website serta grup wa masjid yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas
pekan lalu, penerimaan /pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir pekan ini.
2. Bulanan
Membuat laporan posisi keuangan setiap akhir bulan.
3. Tahunan
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Mu'assis dan Majlis Tahkim dan
ditempel di papan pengumuman masjid berisi mutasi keuangan selama satu tahun dengan
penjelasan:
a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.
b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan yaitu
penerimaan zakat, infak, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.
c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran operasional, pengeluaran
kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran berdasarkan amanah seperti zakat,
santunan yatim piatu, pengeluaran pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana
ibadah dan pengeluaran lainnya.
d. Saldo dana milik dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di Bank Syariah pada akhir
periode.
10
Pasal 18
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
1. Pendapatan yang diperoleh dan Belanja yang dipergunakan harus diumumkan melalui Papan
informasi yang dipajang di teras masjid, website masjid serta grup wa jamaah masjid.
2. Buku Kas/ Perbendaharaan serta seluruh dokumen/ transaksi pendukungnya harus tercatat dan
tersimpan dengan baik oleh Pengurus.
3. Keuangan/ Perbendaharaan harus dapat diaudit oleh pihak yang berkompeten kapan diperlukan.
Pasal 19
SANKSI-SANKSI
Apabila terjadi dugaan penyimpangan terhadap pengelolaan keuangan, yang secara sah dan
meyakinkan maka Ketua dan Pengurus yang terlibat dapat dikenakan sanksi-sanksi antara lain:
1. Sanksi Sosial:
a) Diberi peringatan lisan oleh Anggota dan Peringatan Tertulis oleh Mu'assis serta Majlis
Tahkim.
b) Apabila 3 x (tiga kali) telah diberi peringatan tertulis oleh Mu'assis dan Majlis Tahkim, namun
pengurus tidak juga memberi laporan pertanggung jawabannya, maka Mu'assis dan Majlis
Tahkim dapat menggagas Musyawarah Luar Biasa, untuk memberhentikan Ketua dan
Pengurus yang terlibat.
2. Sanksi Hukum:
a) Mu'assis dan Majlis Tahkim berhak memerintahkan Auditor (Akuntan) untuk mengaudit serta
menginvestigasi segala perbuatan penyalah gunaan yang dilakukan Pengurus.
b) Apabila Tim Auditor (Akuntan) menemukan bukti - bukti secara sah dan meyakinkan atas
penyalah gunaan keuangan organisasi, maka Ketua dan Pengurus yang terlibat harus diproses
melalui jalur hukum dan dituntut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
BAB VII
GARIS-GARIS BESAR RENCANA KERJA (GBRK)
DAN PROGRAM KERJA
Pasal 20
BAB VIII
IDENTITAS DAN LAMBANG
Pasal 21
IDENTITAS (ALAMAT)
Masjid Khadijahberkedudukan dan beralamat di Perumahan Green View Regency Blok E, RT 41 RW 14,
Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, 65152
11
Pasal 22
LAMBANG
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 23
1. Bagi Badan Otonomi Masjid Khadijah yang memerlukan pengaturan organisasi tersendiri sebagai
kelengkapan untuk kelancaran roda organisasi dapat menyusun peraturan organisasi sepanjang
tidak bertentangan dengan azas dan tujuan Masjid Khadijah
2. Badan Otonomi yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :
a. Remaja Masjid Khadijah
b. Majlis Ta’lim dalam lingkungan masjid.
c. Badan otonomi lainnya yang dibentuk oleh Masjid Khadijah melalui Musyawarah Umum
dan/atau melalui Musyawarah Kerja.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling melengkapi
dengan Anggaran Dasar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan - peraturan
organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam Musyawarah Umum/ Musyawarah Umum
Luar Biasa.
Pasal 25
Ditetapkan di : Kepuharjo
Pada Tanggal : ........./ ........./ .........
Habib Salim Husin Al-Hamid Drs. K. H. Miftachul Huda Dahlan Ust. Dr. Wincoko, S.T., M.M., M.Kom
12