Anda di halaman 1dari 15

JL. DAAN MOGOT Gg. MASJID I RT.002 RW.

02
KEL. WIJAYA KUSUMA, KEC. GROGOL PETAMBURAN
JAKARTA BARAT 11460 – INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD )
DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI’ AL-MUSYAWARAH
MUKADDIMAH

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan Sholat, menunaikan Zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk “.
(QS. At-Taubah, ayat 18)

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama

Organsasi ini bernama “DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI’ AL-MUSYAWARAH “, yang


disingkat dengan “ DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH “.

Pasal 2
Waktu Berdiri

“DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH “berdiri pada tanggal 16 Juli 1963 untuk jangka waktu yang lamanya
tidak dapat ditentukan.

Pasal 3
Tempat Kedudukan

“DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH “berkedudukan di Masjid JAMI’ AL-MUSYAWARAH , Jalan Daan


Mogot Gang Masjid I Rt.002 Rw.02, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota
Jakarta Barat.

BAB II
AZAS, TUJUAN DAN KEWENANGAN

Pasal 4
Azas

“DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH “ berazaskan Islam, yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist,
sesuai pemahaman Ahlusunnah Waljama’ah (empat mazhab, Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hambali).

1
Pasal 5
Tujuan

1. Mewujudkan dan membina masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT berilmu dan
beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhoan-Nya.
2. Menegakkan Tauhid dan menghidupkan Sunnah serta memupuk ukhuwah Islamiyah demi terwujudnya
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh ALLAH SWT.
3. Mengelola Masjid serta melaksanakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan ummat islam.

Pasal 6
Kewenangan

1. Membina keimanan ummat islam, agar berilmu dan bertaqwa dalam rangka mengabdi kepada ALLAH
SWT.
2. Menyelenggarakan kegiatan yang bernafaskan islam dibidang da’wah, sosial, ekonomi dan pendidikan
3. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 7
Tugas

1. Menjalin ukhuwah Islamiyah.


2. Menegakkan syi’ar islam.
3. Menghidupkan semangat musyawarah dan demokrasi.

Pasal 8
Fungsi

1. Sebagai fasilitator pembinaan ummat islam, khususnya dilingkungan Masjid Jami’ AL-Musyawarah
(Kampung Abadi) dan sekitarnya.
2. Menggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada jama’ah.
3. Membentengi aqidah ummat islam berdasarkan Ahlusunnah Wal jama’ah.

BAB IV
KEANGGOTAAN DAN PENGURUS

Pasal 9
Keanggotaan (Jama’ah)

1. Anggota (Jama’ah) DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH adalah Ummat Islam yang berdomisili
dilingkungan Masjid Jami’ AL-Musyawarah (Kampung Abadi) dan sekitarnya.
2. Setiap Anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama, namun berbeda dalam fungsinya, yang terdiri
atas :
a) Anggota Biasa
b) Anggota Struktural, yaitu Anggota yang terpilih dalam kepengurusan DKM.

Pasal 10
Pengurus

Pengurus adalah orang dan atau orang-orang yang dipilih dan diangkat oleh Anggota melalui Musyawarah.

2
Pasal 11
Susunan Kepengurusan

Susunan Kepengurusan DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH terdiri atas :


1. Pengurus Harian; dan
2. Pengurus Pleno

Pasal 12

Pengurus Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 angka 1 terdiri atas :


1. Ketua
2. Wakil Ketua I (Imaroh)
3. Wakil Ketua II (Riayah)
4. Sekretaris (Idaroh)
5. Wakil Sekretaris
6. Bendahara I
7. Bendahara II

Pasal 13

Pengurus Pleno sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 angka 2 terdiri atas :


1. Seksi Humas dan Peribadatan
2. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana/prasarana
3. Seksi Kegiatan dan PHBI
4. Seksi Kepemudaan

BAB VI
TUGAS POKOK KEPENGURUSAN

Pasal 14

Tugas dan Fungsi Pengurus Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 adalah sebagai berikut :
1. Ketua
Tugas dan Fungsi :
a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan rutin organisasi secara umum.
b. Memimpin Rapat Umum Pengurus.
c. Memimpin dan mewakili DKM AL-Musyawarah dalam kegiatan eksternal.
d. Mengkoordinir, memotivasi, mengevaluasi, mengarahkan dan membimbing seluruh kegiatan
bidang/seksi dalam melaksanakan amanah organisasi.
e. Pengambil keputusan atas semua permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan tugas yang
dijalankan Pengurus.
f. Menyelengarakan dan memimpin Musyawarah Kerja untuk membahas dan menjabarkan program
kerja sesuai dengan kebutuhan.
g. Mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi dalam Musyawarah Jama’ah.
2. Wakil Ketua I (Imaroh)
Tugas dan Fungsi :
a. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan da'wah dalam rangka
pembinaan Iman, ilmu agama, pengetahuan umum dan sosial untuk generasi muda, tarbiyah dan
pembinaan masyarakat Islami.
b. Bersama Ketua, Sekretaris dan pengurus lainnya mengevaluasi setiap kegiatan da'wah yang sudah
dilaksanakan serta mengembangkan metode yang lebih cocok untuk masyarakat dan anak muda
khususnya Jama'ah Masjid Jami’ AL-Musyawarah.

3
c. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan yang bersifat pembinaan
keimanan, ilmu agama, pengetahuan umum dan sosial untuk generasi muda yang secara rutin
dilakukan di Masjid Jami’ AL-Musyawarah.
d. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan kualitas keimanan dan pengetahuan agama
bagi Pengurus DKM dan Jama'ah Jami’ AL-Musyawarah yang bersifat intensif.
e. Mengatur dan membuat jadwal Mu’adzin dari setiap Shalat Wajib Lima Waktu.
f. Mengatur dan mengontrol pelaksanaan Shalat Jum'at.
g. Membuat dan mengusulkan program lain yang dianggap perlu untuk peningkatan kualitas keimanan
Jama'ah Masjid Jami’ AL-Musyawarah, misalnya Shalat Gerhana, dll.
h. Mewakili ketua jika berhalangan hadir dalam suatu jenis kegiatan, jika diperlukan.
i. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.
3. Wakil Ketua II (Riayah)
Tugas dan Fungsi :.
a. Merencanakan, mendesign, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur
Masjid.
b. Mengusulkan dan mengontrol program perbaikan infrastruktur Masjid sehingga jama'ah lebih
nyaman dalam melaksanakan shalat di Masjid Jami’ AL-Musyawarah.
c. Menginventarisasi, pengecekan dan pemeliharaan rutin setiap kelengkapan peribadatan di Masjid
Jami’ AL-Musyawarah.
d. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan perbaikan-perbaikan
infrastruktur yang diperlukan di Masjid Jami’ AL-Musyawarah dengan tujuan agar kenyamanan
Jama'ah dalam beribadah tetap terjaga
e. Menyiapkan kelengkapan sarana dan prasarana untuk kegiatan-kegiatan.
f. Mewakili ketua jika berhalangan hadir dalam suatu jenis kegiatan, jika diperlukan.
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.
4. Sekretaris
Tugas dan Fungsi :
a. Mewakili ketua jika berhalangan hadir dalam suatu jenis kegiatan, jika diperlukan.
b. Mengatur pertemuan rutin pengurus dan non rutin yang diperlukan di DKM Jami’ AL-Musyawarah
c. Melaksanakan dan mengontrol seluruh proses administratif baik ke intern pengurus DKM, Jama'ah
Jami’ AL-Musyawarah maupun ke instansi luar, antara lain :
d. Membuat surat (undangan, mandat, keterangan, dan lain-lain),
e. Mengontrol distribusi undangan DKM,
f. Membuat daftar hadir pertemuan dan mencatat hasil dari setiap musyawarah.
g. Bersama ketua, bendahara mengevaluasi program kerja dari masing masing bidang serta melakukan
pengembangan di bidang organisasi dan program kerja.
h. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.
5. Wakil Sekretaris
Tugas dan Fungsi :
a. Membantu Tugas-tugas sekretaris.
b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Sekretaris.
6. Bendahara I
Tugas dan Fungsi :
a. Mengendalikan rencana anggaran pengeluaran Masjid secara keseluruhan.
b. Menginventarisasi data kekayaan Masjid baik berupa uang, barang, gedung dan bentuk yang lainnya.
c. Bersama ketua bidang melakukan evaluasi pengeluaran Masjid atas program yang akan dan telah
dilaksanakan.
d. Mengontrol dan melaksanakan distribusi dana/uang untuk setiap kegiatan yang telah di
musyawarahkan.
e. Membuat laporan keuangan secara reguler dan dilaporkan ke Jama'ah Masjid Jami’ AL-
Musyawarah.
f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.
4
7. Bendahara II
Tugas dan Fungsi :
a. Membantu Tugas-tugas Bendahara I
b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM & Bendahara I.

Pasal 15

Tugas dan Fungsi Pengurus Pleno sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 adalah sebagai berikut :
1. Seksi Humas dan Peribadatan
Tugas dan Fungsi :
a. Menyampaikan informasi setiap kegiatan di semua bidang di Masjid Jami’ AL-Musyawarah.
b. Membuat program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan informasi atas semua kegiatan
baik yang sudah dilaksanakan maupun dalam tataran rencana jangka pendek kepada Masyarakat dan
Jama'ah Masjid Jami’ AL-Musyawarah.
c. Pemanfaatan teknologi informasi untuk sosialisasi kegiatan Masjid dan sarana penyampaian
informasi, saran dan usul dari para jamaah.
d. Membantu tugas Wakil Ketua I (Imaroh) merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan
mengevaluasi kegiatan da'wah dalam rangka pembinaan Iman, ilmu agama, pengetahuan umum dan
sosial untuk generasi muda, tarbiyah dan pembinaan masyarakat Islami
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

2. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana/prasarana


Tugas dan Fungsi :
a. Membantu tugas Wakil Ketua II (Riayah).
b. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan perbaikan-perbaikan
infrastruktur yang diperlukan di Masjid Jami’ AL-Musyawarah dengan tujuan agar kenyamanan
Jama'ah dalam beribadah tetap terjaga
c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

3. Seksi Kegiatan dan PHBI


Tugas dan Fungsi :
a. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan Islam yang
berhubungan dengan even PHBI.
b. Mengatur dan mengontrol pelaksanaan Shalat Tarawih Ramadhan, antara lain
c. Membuat jadwal : Imam, Kultum/Tausiah Ramadhan, Muadzin, MC Tarawih.
d. Memastikan kehadiran petugas dengan cara mengkonfirmasi kembali melalui sarana komunikasi (
misal : hand phone, dll).
e. Menentukan Imam dan Khotib Shalat Idhul Fitri dan Idhul Adha.
f. Mengevaluasi setiap kegiatan dan mengembangkan jenis-jenis kegiatan PHBI dengan tujuan
meningkatkan Syi'ar Islam.
g. Membuat laporan dari setiap kegiatan PHBI yang telah dilakukan.
h. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

4. Seksi Kepemudaan
Tugas dan Fungsi :
a. Merencanakan, melaksanakan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan yang bersifat pembinaan
keimanan, ilmu agama, pengetahuan umum dan sosial untuk generasi muda yang secara rutin
dilakukan di Masjid Jami’ AL-Musyawarah.
b. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat peningkatan kualitas keimanan dan pengetahuan agama
bagi generasi muda.
c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada ketua DKM.

5
BAB V
PERBENDAHARAAN ( KEUANGAN )

Pasal 16

Perbendaharaan (keuangan) diperoleh dari usaha-usaha dan sumbangan yang halal dan tidak mengikat.

BAB VI
PERMUSYAWARAHAN

Pasal 17

1. Hasil Musyawarah merupakan keputusan tertinggi dalam memecahkan setiap permasalahan DKM
JAMI’ AL-MUSYAWARAH .
2. Musyawarah hanya dapat dilakukan oleh keanggotaan DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH
3. Musyawarah sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (1) adalah:
a. Musyawarah Umum
b. Musyawarah Tertutup

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 18

1. Perubahan dan penambahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggran Rumah Tangga (ART) dapat dilakukan
melalui Musyawarah Umum/Musyawarah Umum Luar Biasa, yang dihadiri oleh keanggotaan Struktural
dan Anggota Biasa dengan persetujuan dari ⅔ (dua per tiga) dari Anggota yang hadir.

2. Perubahan Anggaran Dasar (AD) dimuat dalam Amandemen tersendiri.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 19

Pembubaran organisasi hanya dilakukan oleh Musyawarah Umum dan disetujui oleh seluruh Anggota.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 20

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART) serta Peraturan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

6
BAB X
PENUTUP

Pasal 21

1. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan pada Anggaran Dasar ini maka akan direvisi melalui
Amandemen dalam Musyawarah Umum.
2. Anggaran Dasar ini disahkan pada Musyawarah Umum, hari Selasa tanggal lima belas bulan Agustus
tahun Dua ribu dua tiga.
3. Anggaran Dasar ini berlaku terhitung sejak tanggal disahkan dan ditetapkan.

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Agustus 2023

DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) JAMI’ AL-MUSYAWARAH

M. AMINULLAH KHALID MONTAZI,ST,.MT.


KETUA SEKRETARIS

7
JL. DAAN MOGOT Gg. MASJID I RT.002 RW.02
KEL. WIJAYA KUSUMA, KEC. GROGOL PETAMBURAN
JAKARTA BARAT 11460 – INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )


DEWAN KEMAKMURAN MASJID JAMI’ AL-MUSYAWARAH
BAB I
PENDAHULUAN

Bahwa tujuan utama Kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid (selanjutnya disebut DKM) adalah
sebagaimana dijelaskan dalam Bab II, Pasal (5) Anggaran Dasar, yaitu mewujudkan dan membina
masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT. berilmu dan beramal shaleh dalam rangka
mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhoan-Nya.
Menegakkan tauhid dan menghidupkan sunnah serta memupuk ukhuwah islamiyah demi
terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diridhoi oleh ALLAH SWT.
Mendirikan dan memakmurkan masjid serta melaksanakn fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan
pembinaan ummat islam.
Untuk keberhasilan dan kelancaran program-program DKM, perlu disusun Anggaran Rumah
Tangga sebagai petunjuk pelaksanaan operasional yang akan dijadikan acuan (manual) bagi pelaksanaan
kegiatan, yang ditetapkan melalui Musyawarah Umum Jama’ah

BAB II
ANGGOTA ( JAMA’AH ) HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 1
ANGGOTA ( JAMA’AH )

4. Anggota (Jama’ah) Masjid JAMI’ AL-MUSYAWARAH adalah Umat Islam yang berdomisili di
Lingkungan Masjid Jami’ AL-Musyawarah (Kampung Abadi) dan sekitarnya.

Pasal 2
HAK ANGGOTA ( JAMA’AH )

Anggota ( Jama’ah ) masjid mempunyai hak :


1. Memilih dan/atau dipilih dalam kepengurusan DKM
2. Berpartisipasi aktif dengan memberikan pendapat dan saran demi kemajuan dan keberhasilan program
DKM.

Pasal 3
KEWAJIBAN JAMA’AH

Setiap ( Anggota ) Jama’ah wajib untuk;


1. Menta’ati Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan/ Peraturan Organisasi.
2. Membela dan menjaga nama baik organisasi.
3. Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan cara saling mengingatkan pada sesama jama’ah untuk
menunaikan ajaran agama islam secara Kaffah.
8
4. Menghadiri dan mengikuti kegiatan ibadah, taklimah, dakwah, musyawarah, rapat, pertemuan, serta
kegiatan-kegiatan yang diprogram DKM sesuai dengan AD/ART.

BAB III
PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 4
SYARAT UMUM SUSUNAN KEPENGURUSAN DKM

1. Ketua, dipilih dan ditetapkan berdasarkan Musyawarah Umum, yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun
sekali.
2. Masa kerja Ketua dapat diperpendek atau diperpanjang sesuai dengan keputusan Musyawarah Umum/
MUSYAWARAH Umum Luar Biasa
3. Syarat umum menjadi Ketua DKM harus diutamakan berasal dan berdomisili dari Jama’ah, yang tinggal
dan memenuhi persyaratan administratif sebagai warga Lingkungan Jalan Daan Mogot Gang Masjid I
Rt.002 Rw.02, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, lebih
lanjut akan diatur pada Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.
4. Ketua terpilih bersama Tim Formatur berhak melengkapi personalia DKM (melengkapi struktur
organisasi) yang terdiri atas Wakil Ketua, Sekretaris Umum, Bendahara, Majelis-majelis dan Anggota
anggotanya sesuai dengan kebutuhan organisasi, lebih lanjut akan diatur pada Tata Tertib Musyawarah
Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.
5. Dalam melengkapi/menentukan personalia DKM, Ketua terpilih hendaknya memperhatikan saran dan
pertimbangan dari Penasihat, dalam memilih pengurus yang bisa bekerjasama dengan Ketua.
6. Susunan organisasi DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH terdiri dari :
 Penasihat
 Ketua
 Wakil Ketua I (Imaroh)
 Wakil Ketua II (Riayah)
 Sekretaris (Idaroh)
 Wakil Sekretaris
 Bendahara I
 Bendahara II
 Seksi Humas dan Peribadatan
 Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana/prasarana
 Seksi Kegiatan dan PHBI
 Seksi Kepemudaan

Pasal 5
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

1. Susunan struktur organisasi yang terdiri atas Majelis-majelis sebagaimana tersebut pada pasal (4) ayat
(6) diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan organisasi.

2. Wewenang dan tanggungjawab,


a. Penasihat, adalah unsur yang terdiri dari Alim Ulama, Tokoh-tokoh Masyarakat, Mantan pengurus
DKM dan Pewakif/Keturunan pewakif, berwenang menampung dan mempertimbangkan masukan
dari jama’ah masjid, memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pengurus DKM. Bersama-
sama dengan Penasihat dapat mengusulkan diadakan MUSYAWARAH Umum Luar Biasa apabila
dianggap perlu.
b. Ketua, beserta perangkat organisasi dibawahnya wajib melaksanakan Garis-garis besar program
kerja DKM yang telah disetujui MUSYAWARAH Umum / MUSYAWARAH Umum Luar Biasa.
Dalam melaksanakan tugasnya pengurus DKM wajib mengacu kepada Aggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga .
Selama masa jabatannya, Ketua berhak Mengangkat / memberhentikan para pembantunya.
9
Ketua, berhak menerjemahkan Garis-garis besar rencana kerja kedalam bentuk Program kerja rutin
dan program kerja pembangunan yang tidak bertentangan dengan Garis-garis besar rencana kerja
yang ditetapkan MUSYAWARAH Umum / MUSYAWARAH Umum Luar Biasa.
c. Wakil Ketua I, bertanggung jawab kepada Ketua, atas pendelegasian Ketua dapat menggantikan
peran Ketua apabila diperlukan, serta membantu dibidang Peribadatan (Imaroh).
d. Wakil Ketua II, bertanggung jawab kepada Ketua, atas pendelegasian Ketua dapat menggantikan
peran Ketua apabila diperlukan, serta membantu dibidang Sarana dan Prasarana (Riayah).
e. Sekretaris, bertanggungjawab kepada Ketua, dan pendelegasian Ketua dapat menggantikan peran
Ketua apabila diperlukan, serta membantu dibidang administrasi (Idaroh).
f. Wakil Sekretaris, bertanggungjawab kepada Ketua dan Sekretaris, serta membantu Sekretaris
dibidang administrasi.
g. Bendahara I, bertanggung jawab kepada Ketua, membantu Ketua di bidang administrasi keuangan
dan perbendaharaan.
h. Bendahara II, bertanggung jawab kepada Ketua dan Bendahara I, serta membantu Bendahara I di
bidang administrasi keuangan dan perbendaharaan.
i. Seksi Humas dan Peribadatan, bertanggungjawab kepada Ketua dan Wakil Ketua I, serta membantu
Wakil Ketua I dibidang Peribadatan.
d. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana/prasarana, bertanggung jawab kepada Ketua dan
Wakil Ketua II, atas pendelegasian Ketua dapat menggantikan peran Ketua apabila diperlukan, serta
membantu Wakil Ketua II dibidang Sarana dan Prasarana.
e. Seksi Kegiatan dan PHBI, bertanggung jawab kepada Ketua, membantu Ketua di bidang Kegiatan
dan PHBI.
f. Seksi Kepemudaan, bertanggung jawab kepada Ketua, membantu Ketua di bidang Kegiatan dan
Kepemudaan.

BAB IV
MUSYAWARAH
DAN PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 6
MUSYAWARAH

1. Jenis musyawarah diatur sebagai berikut :


a) Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa
b) Musyawarah Kerja
c) Rapat-rapat Rutin / Insidental
2. Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa akan diatur lebih lanjut dalam Tata
Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.

Pasal 7
MUSYAWARAH UMUM

1. Musyawarah Umum Jama’ah atau MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa merupakan pemegang
kedaulatan dan kekuasaan tertinggi organisasi.
2. MUSYAWARAH UMUM diadakan setiap 5 (lima) tahun dihadiri oleh :
a. Seluruh pengurus DKM
b. Alim Ulama & Tokoh Masyarakat
c. Anggota Jama’ah yang diundang dengan kriteria keaktifan dalam memakmurkan masjid.
4. Dalam keadaan luar biasa, atas Penasihat MUSYAWARAH UMUM dapat dipercepat sebelum masa
jabatan selesai dengan menyelenggarakan MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa. MUSYAWARAH
Umum Luar Biasa dapat dilaksanakan bilamana;
a. Organisasi dalam kedaan darurat atau keadaan yang membahayakan persatuan, kesatuan dan
Ukhuwah Islamiyah dan atau keadaan lainnya yang membahayakan kelangsungan hidup organisasi.

10
b. Berada pada suatu kondisi dimana anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah tidak relevan
lagi untuk diterapkan sehingga diperlukan dan mendesak diadakan perubahan Anggaran Dasar /
Anggaran Rumah Tangga.
5. MUSYAWARAH UMUM / MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa dipimpin oleh seorang ketua,
dilengkapi satu orang wakil ketua dan satu orang sekretaris, yang semuanya ditunjuk dari peserta
MUSYAWARAH UMUM dan bersifat sementara (Ad Hoc).
6. Kewenangan MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa, sama kedudukan dengan Musyawarah Umum
Jama’ah
7. Penundaan Musyawarah Umum :
a. Musyawarah Umum dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan Musyawarah kerja
DKM.
b. Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat dilaksanakan Musyawarah Umum
maka atas keputusan pelindung dan pembina dibentuk karateker dengan tugas melaksanakan
Musyawarah Umum.
8. Musyawarah Umum Jama’ah berwenang :
a. Menetapkan atau mengubah Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga
b. Menilai laporan pertanggungjawaban DKM.
c. Menetapkan Garis-garis Besar Rencana Kerja Organisasi.
d. Memilih Ketua DKM
e. Menetapkan hal-hal selain tersebut pasal 7 apabila dipandang perlu.

Pasal 8
MUSYAWARAH KERJA

1. Musyawarah Kerja DKM adalah forum koordinasi, evaluasi, konsultasi dan informasi dalam rangka
mengembangkan keterpaduaan pelaksanaan program organisasi.
2. Musyawarah Kerja DKM diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
3. Musyawarah Kerja DKM dihadiri oleh :
a. Seluruh Pengurus.
b. Penasihat
4. Musyawarah Kerja DKM dipimpin oleh Ketua DKM dan dapat didelegasikan

Pasal 9
RAPAT RUTIN DAN INSIDENTAL

1. Guna memelihara keutuhan, kebersamaan dan keterpaduan maka sekurang-kurangnya setiap 6 (enam)
bulan sekali dilaksanakan Rapat Rutin.
2. Rapat Rutin / Insidental dihadiri oleh seluruh pengurus DKM.
3. Setiap Majelis menyiapkan materi sesuai dengan bidang dan fungsinya, sebelum pelaksanaan rapa rutin /
insidental dimulai.
4. Rapat Rutin dipimpin oleh Ketua DKM atau yang mewakili.

BAB V
HAK SUARA DAN SAHNYA
MUSYAWARAH / RAPAT

Pasal 10
HAK SUARA

1. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Umum adalah :


a. Seluruh Pengurus (Anggota Struktural)
b. Penasihat

11
c. Jama’ah Masjid (Anggota Biasa), yang diundang dengan kriteria keaktifannya dalam memakmurkan
masjid.
d. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan Masjid Jami’ AL-Musyawarah seperti, Majlis
Ta’lim.
2. Yang mempunyai Hak Suara dalam Musyawarah Kerja DKM adalah :
a. Seluruh Pengurus (Anggota Struktural)
b. . Penasihat
c. Perwakilan dari organisasi yang berafiliasi dengan Masjid Jami’ AL-Musyawarah seperti, Majlis
Ta’lim
3. Yang mempunyai Hak Suara dalam Rapat Rutin / Rapat Insidental adalah seluruh Pengurus DKM.

Pasal 11
SAHNYA MUSYAWARAH UMUM, MUSYAWARAH
KERJA DAN MUSYAWARAH RUTIN DKM

1. Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja DKM dan Rapat-rapat Rutin / Insidental DKM dinyatakan syah
apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang berhak hadir/diundang.
2. Sidang-sidang Musyawarah Umum, Musyawarah Kerja DKM dan Rapat Rutin/ Insidental dinyatakan
memenuhi korum apabila dihadiri lebih ½ (setengah) dari jumlah peserta yang hadir/diundang.

Pasal 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan-keputusan musyawarah sejauh mungkin diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah dan mufakat sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini tidak memungkinkan,
maka sebagai jalan terakhir adalah pemungutan suara atas dasar suara terbanyak (voting).

Pasal 13
PEMILIHAN PENGURUS DKM

1. Ketua DKM dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Umum Jama’ah.


2. Tata cara pemilihan Ketua lebih lanjut diatur dalam tata tertib Musyawarah Umum / Musyawarah
Umum Luar Biasa.
3. Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Anggota-anggotanya, dipilih oleh Ketua dan
dibantu oleh Tim Formateur, lebih lanjut akan diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyarah
Umum Luar Biasa.
4. Tim Formateur terdiri dari Ketua terpilih, Penasihat dan 1 orang perwakilan pengurus periode
sebelumnya, lebih lanjut diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Umum / Musyawarah Umum Luar
Biasa
5. Tim Formateur berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 7 orang yang diatur lebih lanjut
dalam tata tertib musyawarah umum / musyawarah umum luar biasa.

Pasal 14
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN

Anggota / Pengurus DKM berhenti karena :


1. Permintaan sendiri, dengan permintaan tertulis.
2. Meninggal dunia
3. Selain sebab yang disebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini.

12
BAB VI
KEUANGAN DKM

Pasal 15
SUMBER KEUANGAN DAN PENYIMPANAN DANA

1. Sumber Keuangan DKM diperoleh dari:


a. Zakat, Infaq, Shadaqoh, Wakaf, Fidiyah (Ziswaf) dari Jama’ah dan diluar jama’ah
b. Sumber lainnya yang syah menurut Syariah dan tidak mengikat
2. Penyimpanan uang yang belum dimanfaatkan. Untuk keamanan dana (fisik uang) atas dana DKM yang
belum dimanfaatkan, wajib diamankan dengan disimpan di Bank atas nama DKM AL-MUSYAWRAH

Pasal 16
PENGGUNAAN KEUANGAN

1. Jenis Pengeluaran terdiri atas:


a. Pengeluaran operasional terdiri dari pengeluaran untuk listrik, air, nafkah penjaga masjid, dan
lainnya yang tergolong pengeluaran operasional.
b. Pengeluaran penyelenggaraaan kegiatan antara lain biaya transportasi imam/khatib dan penceramah,
biaya pengajian rutin/periodik, kegiatan hari besar Islam/penyelenggaraannya, kegiatan bulan
Ramadhan beserta kegiatan lain yang mendukungnya.
c. Pengeluaran santunan dan penyaluran dana kepada para mustahik seperti santunan anak yatim,
menyalurkan zakat baik dalam rangka program DKM maupun meneruskan amanah dari muzaki.
d. Pengeluaran pembangunan dan pemeliharaan masjid.
2. Otorisasi penggunaan uang berada ditangan Ketua, dan wajib mengacu kepada program/peruntukan
dalam anggaran yang telah disepakati, baik program umum atau program khusus.
3. Penggunaan/penarikan uang yang tersimpan di bank harus ditanda tangani sekurang-kurangnya oleh dua
orang, yaitu Ketua dan Bendahara.

Pasal 17
PELAPORAN

1. Mingguan
Melaporkan posisi dana kas yang disampaikan kepada jama’ah dengan cara ditempel di papan
pengumuman masjid yang isinya memberitahukan mengenai saldo kas minggu lalu, penerimaan
/pengeluaran dalam minggu ini dan saldo akhir minggu ini.
2. Bulanan
Membuat laporan posisi keuangan setiap akhir bulan.
3. Tahunan
Melaporkan penerimaan dan pengeluaran ditujukan kepada Pelindung, Pembina dan ditempel di papan
pengumuman masjid berisi mutasi keuangan selama satu tahun dengan penjelasan
a. Saldo uang awal periode baik tunai maupun yang ada di bank.
b. Penerimaan, yang disajikan dalam kelompok berdasarkan sumber penerimaan yaitu penerimaan
zakat, infak, sadaqah, wakaf, fidiyah dan lain-lain.
c. Pengeluaran berdasarkan kelompok penggunaan yaitu pengeluaran operasional, pengeluaran
kegiatan, pengeluaran santunan atau penyaluran berdasarkan amanah seperti zakat, santunan yatim
piatu, pengeluaran pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana ibadah dan pengeluaran
lainnya.
d. Saldo dana milik DKM dalam bentuk tunai maupun dana yang ada di bank pada akhir periode.

4. Akhir Masa Bhakti


Pelaporan akan disampaikan pada MUSYAWARAH UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa,
bentuk format laporan sama seperti pada ayat (3) pasal ini, namun dengan mutasi selama periode masa
jabatan kepengurusan DKM.
13
Pasal 18
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

1. Pendapatan yang diperoleh dan Belanja yang dipergunakan harus diumumkan melalui Papan informasi
yang dipajang setiap saat di dalam dan di luar Masjid.
2. Buku Kas / Perbendaharaan serta seluruh dokumen/transaksi pendukungnya harus tercatat dan tersimpan
dengan baik oleh Pengurus.
3. Keuangan / Perbendaharaan harus dapat diaudit oleh pihak yang berkompeten kapan diperlukan.

Pasal 19
SANKSI-SANKSI

Apabila terjadi dugaan penyimpangan terhadap pengelolaan keuangan, yang secara sah dan meyakinkan
maka Ketua dan Pengurus yang terlibat dapat dikenakan sanksi-sanksi antara lain :
1. Sanksi Sosial :
a) Diberi peringatan lisan oleh Anggota dan Peringatan Tertulis oleh Penasihat.
b) Apabila 3x (tiga kali) telah diberi peringatan tertulis oleh Penasihat, namun pengurus tidak juga
memberi laporan pertanggung jawabannya, maka Pelindung bersama dengan Pembina dapat
menggagas Musyawarah Luar Biasa, untuk memberhentikan Ketua dan Pengurus yang terlibat.
2. Sanksi Hukum :
a) Penasihat berhak memerintahkan Auditor (Akuntan) untuk mengaudit serta menginvestigasi segala
perbuatan penyalah gunaan yang dilakukan Pengurus.
b) Apabila Tim Auditor (Akuntan) menemukan bukti-bukti secara sah dan meyakinkan atas penyalah
gunaan keuangan organisasi DKM, maka Ketua dan Pengurus yang terlibat harus diproses melalui
jalur hukum dan dituntut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

BAB VII
GARIS-GARIS BESAR RENCANA KERJA ( GBRK )
DAN PROGRAM KERJA

Pasal 20

1. GBRK DKM meliputi bidang-bidang:


a. Pembinaan dan peningkatan ibadah.
b. Pembangunan/pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana Masjid
c. Peningkatan upaya pengerahan Ziswaf ( Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf ).
d. Bidang lainnya yang diputuskan dalam Musyawarah Umum Jama’ah.
2. Program kerja DKM pada ayat (1) diatas harus mengacu pada GBRK yang diputuskan
MUSYAWARAH UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa.
3. Program kerja DKM adalah merupakan penjabaran dari GBRK hasil MUSYAWARAH
UMUM/MUSYAWARAH UMUM Luar Biasa.

BAB VIII
IDENTITAS DAN LAMBANG

Pasal 21
IDENTITAS ( ALAMAT )

14
DKM JAMI’ AL-MUSYAWARAH berkedudukan dan beralamat di Masjid JAMI’ AL-MUSYAWARAH ,
Jalan Daan Mogot Gang Masjid I Rt.002 Rw.02, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol
Petamburan, Kota Jakarta Barat.

Pasal 22
LAMBANG

Lambang “ BADAN KEMAKMURAN MASJID JAMI’ AL-MUSYAWARAH “ akan diatur tersenriri


dalam Keputusan Pengurus DKM
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 23

1. Bagi Badan Otonomi DKM AL-MUSYAWRAH yang memerlukan pengaturan organisasi tersendiri
sebagai kelengkapan untuk kelancaran roda organisasi dapat menyusun peraturan organisasi sepanjang
tidak bertentangan dengan azas dan tujuan DKM AL-MUSYAWRAH.

2. Badan Otonomi yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :
a. Majlis Ta’lim dalam lingkungan masjid
b. Badan otonomi lainnya yang dibentuk oleh DKM AL-MUSYAWRAH melalui Musyawarah Umum
Jama’ah atau melalui Musyawarah Kerja

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan saling melengkapi dengan
Anggaran Dasar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam peraturan-peraturan
organisasi.
3. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah dalam Musyawarah
Umum / Musyawarah Umum Luar Biasa.

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Agustus 2023

DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) JAMI’ AL-MUSYAWARAH

M. AMINULLAH KHALID MONTAZI,ST,.MT.


KETUA SEKRETARIS

15

Anda mungkin juga menyukai