Anda di halaman 1dari 4

Review Artikel / Jurnal

Nama : Arya Bima Putra


Kelas : Akuntansi 1BO
Mata Kuliah : Agama Islam

Judul Tauhid Dalam Perspektif Farid Esack


Jurnal Al Mubarak
Volume & Halaman Volume 5, No. 1, Hal. 1-19
Tahun 2020
Penulis Basri
Reviewer Arya Bima Putra
Tanggal 6 September 2021

Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar penulis serta pembaca
mengetahui makna dari Tauhid dalam perspektif seorang tokoh
intelektual muslim kontemporer, yaitu Farid Esack. Dalam artikel
atau tulisan ini mengulas mengenai pandangan Farid Esack
mengenai makna Tauhid dalam al-Qur‟an. Dengan adanya problem
kemanusiaan yang dihadapi oleh rakyat Afrika Selatan seperti
rasialisme, patriarkhi, dan kapitalisme, Farid Esack kemudian
merefleksikan kondisi-kondisi obyektif masyarakat Afrika Selatan
tersebut baru kemudian melihat hamparan teks Al-Qur`an hingga
ditemukan makna-maknanya yang baru dari teks tersebut,
diantaranya ayat-ayat yang berkaitan dengan tauhid. Tulisan ini
akan memaparkan terlebih dahulu konteks kehidupan Farid Esack,
kemudian menjelaskan penafsiran Farid Esack mengenai ayat-ayat
tauhid, dan terakhir menguraikan signifikansi interpretasi Farid
Esack sebagai landasan dalam melakukan aksi pembebasan.
Objek Penelitian Buku Karya Farid Esack, Ayat Al-Qur’an, dan buku lainnya.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan historis-filosofis dan pendekatan filosofis. Penggunaan
pendekatan ini dengan tujuan untuk menganalisis tiga unsur kajian,
yakni: (a) menganalisis teks itu sendiri; (b) merunut akar-akar
historis secara kritis latar belakang tokoh tersebut mengapa ia
mengusung gagasan penafsirannya; dan (c) menganalisa kondisi
sosio-historis yang melingkupi tokoh tersebut. Dengan pendekatan
filosofis ini, maka akan nampak sigifikansi dari penafsiran tokoh
yang diteliti sesuai dengan latar belakang sosio-historisnya.
Sedangkan, metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode
induktif. Metode ini diterapkan apabila ingin melakukan sebuah
proses penyimpulan setelah melakukan pengumpulan data dan
menganalisanya. Proses induktif ini diimplementasikan
berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dilakukan
analisis, yaitu melalui suatu sintesis dan penyimpulan secara
induktif aposteriori.
Sumber Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research),
yaitu penelitian yang data-datanya didapat melalui studi pustaka,
dengan merujuk kepada sumber utama, yakni karya Farid Esack.
Adapun data-data yang hendak diteliti terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer ialah data-data yang bersumber dari
karya Farid Esack itu sendiri, yakni Qur’an, Liberation and
Pluralism An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity
Against Oppression (1997), serta tulisan lainnya yang berjudul
“Spektrum Teologi Progresif di Afrika Selatan” dalam buku
Dekonstruksi Syari`ah (II): Kritik Konsep, Penjelajahan Lain.
Sedangkan, data sekunder seperti buku-buku, kitab, artikel, dan
sumber data lainnya yang berkaitan dengan pemikiran tokoh
tersebut. Beberapa buku lain juga yang terkait dengan objek kajian
ini yang sekiranya dapat digunakan untuk
membantu menganalisis penafsiran Farid Esack.
Langkah Penelitian a. Penulis akan menginventarisasi data dan menyeleksinya,
khususnya karya-karya Farid Esack, serta buku-buku lainnya
yang terkait dengan penafsiran beliau.
b. Penulis dengan cermat akan mengkaji data tersebut secara
komprehensif dan kemudian mengabstraksikan dan
mendeskriptifkan bagaimana konsep tauhid dalam perpektif
Farid Esack serta sigifikansinya.
c. Penulis akan membuat kesimpulan-kesimpulan secara cermat
sebagai output dari penelitian ini.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian Farid Esack terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
mengenai ayat-ayat tauhid khususnya yaitu beliau berusaha untuk
membuat sebuah tafsiran revolusioner yang nantinya dapat menjadi
landasan normatif atau mungkin juga bisa menjadi ideologi bagi
pejuangan umat dalam menghadai segala bentuk ketidakadilan baik
dari kekuatan dari luar tubuh umat ataupun dari unsur otoritarian
yang terdapat di dalam masyarakat muslim itu sendiri.

Kekuatan Penelitian Kelebihan dari penelitian ini adalah dijelaskan metode penelitian
yang jelas dimana metode penelitian sangat penting untuk
keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini juga memberikan
beberapa data sehingga kita dapat percaya bahwa data itu benar
adanya dan membuat kita mudah untuk memahaminya. Terdapat
potongan ayat juga sehingga pembaca lebih memahaminya.

Kelemahan Penelitian Banyaknya kata-kata yang jarang di dengar membuat pembaca


sedikit kesulitan untuk membaca penelitian ini. Karena kosa kata
yang sangat asing ini membuat penelitian ini sedikit memiliki
kelemahan.

Kesimpulan Farid Esack menganggap jika apartheid dicela dan harus


dihapuskan karena menolak secara terang-ternagan tentang sifat
tauhid pada umat manusia seperti yang dinyatakan di Al-Qur’an
oleh Allah SWT yaitu “manusia adalah bangsa yang satu”. Farid
Esack juga memandang jika sistem apartheid itu merupakan salah
satu bentuk syrik alasannya karena ciri dan praktik sosialnya,
sengaja memilih-milih orang dengan etnis, dan ia menolak
kesatuan umat manusia yang dimana itu merupakan refleksi dari
tauhid. Dari hasil cara Farid Esack terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
tentang tauhid khususnya, Farid Esack berusaha membuat sebuah
tafsir revolusioner yang harapannya nantinya dapat menjadi
landasan normatif atau ideologi bagi pejuangan umat dalam
menghadapi segala bentuk ketidakadilaan baik yang dikeluarkan
dari kekuatan-kekuatan luar tubuh ataupun dari unsur otoritarian
yang terdapat dalam masyarakat muslim itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai