Anda di halaman 1dari 5

No

Pertanyaan Jawaban
.
1 Siapakah tokoh yang dibahas dalam biografi tersebut? Bapak Ridwan Kamil
2 Permasalahan apa yang dihadapi tokoh tersebut? Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi
hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak
krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar
pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan
di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of
California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut
Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan
Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan sekali
sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan
Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya,
Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang
kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang untuk biaya
persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin
pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan
gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah
sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit.
Baginya pengalaman jatuh bangun hidupnya membentuk nilai-nilai
tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.
3 Bagaimana cara tokoh tersebut memecahkan Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya
permasalahan hingga mencapai keberhasilan? Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma yang
bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan
desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT.
Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut
Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM,
EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada
tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana,
Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah
mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar
Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan
Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari
para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk
mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain
lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis
komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan
misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas
perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam
meningkatkan daerah sekitarnya.
4 Apa yang menarik ditokoh tersebut? Jiwa kerja kerasnya dan kepintarannya.
5 Hal apa yang didapat dari tokoh? Hal yang dapat diambil dari tokoh ada kegigihan jiwa kerja
kerasnya, pantang menyerah, kreatif dan inovatif serta cerdas.
6 Mengapa teks tersebut disebut teks biografi Karena teks tersebut menceritakan kehidupan atau riwayat hidup
tokoh yang penting serta riwayat hidup itu dibuat oleh orang lain
bukan oleh dirinya sendiri
7 Apa yang membedakan teks tersebut dengan teks lain, Teks biografi menceritakan kehidupan atau riwayat hidup seseorang
misalnya dibandingkan cerpen atau berita? yang diceritakan oleh orang lain dan ceritanya pun sesuai fakta
bebeda dengan teks cerpen yang ceritanya hanyalah cerita fiksi.
8 Karya apa saja yang telah dibuatnya? Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada
tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D. Tardiyana,
Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah
mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar
Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan
Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari
para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk
mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain
lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis
komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan
misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas
perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam
meningkatkan daerah sekitarnya.

9 Apabila bertemu dengan tokoh tersebut apa yang akan Apabila saya betemu dengannya saya akan sangat senang karena
kamu lakukan/tanyakan? beliau adalah orang yang disukai oleh semua orang karena
kepribadiannya, saya akan bertanya kepadanya bagaimana menjadi
pribadi seperti dirinya serta saya akan mengabadikan moment
pertemuan tersebut.
Ridwan Kamil

Ridwan Kamil Lahir di Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya, ia merupakan anak kedua dari lima
bersaudara. Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto
dari berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil Ridwan Kamil memiliki semangat kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III
Bandung tahun 197 hingga 1984, Ketika sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama bersekolah, ridwan
Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam
rangking lima besar di kelasnya.
Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3
Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung
dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok
mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia
membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.
Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena
dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia
bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas
tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan
sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika
istrinya, Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini tidak memiliki uang
untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan
Pengobatan gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk orang miskin, tepatnya di bangsal
rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan hidup.
Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma
yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal
PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM,
EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane merupakan firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D.
Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di
luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari
para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan
dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah
membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan
daerah sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun
berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari
botol bekas). Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain
Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun
2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di
Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas
Indonesia tahun 2009. Ridwan kamil memiliki akun twitter yang beralamat di @ridwankamil

Anda mungkin juga menyukai