Anda di halaman 1dari 3

Kata "Bandung Juara" itu waktu awalnya dilahirkan, maksudnya agar siapa-siapa yang

rajin mengucapkan dan meneriakkannya, alam bawah sadarnya akan menjadikan "juara"
atau "Excellence" menjadi ruh dari etos kerja hidupnya. "Bandung Juara" juga kata
sederhana yang jika terucap ia seperti doa. semakin sering dipekikkan, ia semakin
menjadi nyata. Semoga setiap kita bisa jadi juara di bidang kita masing-masing. Apa
yang terus kita pikirkan, pasti akan kita dapatkan. The power of mind. Man Jadda
wajada. Amin.

Ridwan Kamil

2015

Penataan Ruang Kota Bandung Menuju Bandung Juara

Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan


mengadakan dialog interaktif bertajuk �Penataan Ruang Kota Bandung, Menuju Bandung
Juara�. Acara ini digelar di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan pada
tanggal 18 Mei 2015 dengan pembicara Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf H, S.H., M.H.
(Guru Besar Hukum Tata Ruang FH UNPAR), Ipong Witono (Anggota Badan Pertimbangan
Organisasi DPP REI Pusat dan DPD REI JABAR), D. Sawung (Wahana Lingkungan Hidup
Indonesia), dan Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP (Pakar Planologi ITB).

Acara ini diadakan dengan tujuan agar akademisi, khususnya Fakultas Hukum UNPAR
dapat turut berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan-masukan terutama mengenai
permasalahan hukum tata ruang.

Acara ini semestinya dibuka dengan keynote dari Ridwan Kamil sebagai Wali Kota
Bandung. Namun beliau berhalangan hadir pada awal acara, sehingga Anton Sunar
Wibowo sebagai Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang BAPPEDA Kota Bandung mewakili
pemerintahan kota memberikan presentasinya mengenai rencana pembangunan Bandung
Technopolis. Meskipun Ridwan Kamil tidak jadi membuka acara sebagai Keynote
Speaker, beliau tetap menyempatkan hadir dan memberikan paparannya pada saat dialog
interaktif berlangsung yang sekaligus menjadi sesi penutup acara ini. Walikota
Bandung yang akrab disapa Kang Emil ini memang menjadi orang yang ditunggu-tunggu
dalam acara ini karena Bandung Juara adalah gagasan yang muncul pada masa
pemerintahannya.

Keempat pembicara memaparkan pendapatnya dari berbagai sudut pandang mengenai


permasalahan-permasalahan kota Bandung berkaitan dengan tata ruang. Beberapa hal
yang sering dimunculkan adalah permasalahan izin pembangunan apartemen atau hotel
yang menyalahi aturan. Asep Warlan memberikan beberapa rekomendasi solusi untuk
mengatasi beberapa permasalahan izin bangunan.

Ridwan Kamil, dalam kesempatan bicaranya, menceritakan bagaimana Bandung dahulu


sehingga menjadi seperti sekarang. Ceritanya mulai dari Jalan Raya Pos, Jalur
Kereta api menuju Bandung, hingga jaman keemasan arsitektur karena krisis di Eropa.
Pembangunan yang baik menurutnya selain memerhatikan aspek ekonomi, juga harus
memerhatikan aspek sosial dan lingkungan. Beliau mengistilahkan dengan 3P
(responsibility to profit, responsibility to people, dan responsiility to planet).
Menurutnya, ada doktrin yang salah dari orde baru yang menyatakan bahwa ekonomi
sebagai panglima, sehingga mengesampingkan aspek lain seperti sosial dan
lingkungan.

https://unpar.ac.id/penataan-ruang-kota-bandung-menuju-bandung-juara/

Implementasi strategi komunikasi �Bandung Juara� sebagai bagian dari city branding
Kota Bandung
Rosnandar Romli, Nada Arina Romli
Abstract

Penelitian ini betujuan untuk membahas implementasi strategi komunikasi program


�Bandung Juara� yang merupakan bagian dari city branding Kota Bandung serta
hambatan-hambatan yang dialami oleh pemerintah kota Bandung sebagai pelaksana dalam
mewujudkan program �Bandung Juara�. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian berupa studi kasus. Penelitian ini menggunakan
teknik pengambilan key informan dengan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam semi struktur (in-depth),
observasi, dan studi kepustakaan. Adapun teknik analisis data yang dilakukan secara
induktif yang disusun secara deskriptif. Adapun teori yang digunakan dalam
menganalisis fenomena dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial atas
realitas dari Berger dan Luckman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi
komunikasi �Bandung Juara� sebagai bagian dari city branding Kota Bandung
diinternalisasi oleh pemerintah Kota Bandung serta masyarakat Kota Bandung melalui
berbagai program seperti menggalakan bersepeda, musrenbang, mempermudah izin usaha,
relawan kebersihan dan penataan taman kota. Namun demikian, terdapat pula berbagai
hambatan dalam internalisasi program �Bandung Juara� ini antara lain: (1) rendahnya
sense of belonging stakeholders kota, (2) keterbatasan waktu dan SDM yang dimiliki
Pemkot Bandung, (3) strategi sosialisasi Pemkot Bandung yang tidak bisa menjadikan
Program �Bandung Juara� ini sebagai alat rekayasa sosial (social engineering), (4)
Munculnya sudut pandang negatif dari para stakeholder kota terhadap Pemkot Bandung
sebagai pencetus Program �Bandung Juara�, (5) dominasi staf Pemkot Bandung, (6)
kebiasaan buruk warga Kota Bandung. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi strategi komunikasi oleh Pemkot Bandung dalam mewujudkan Program
�Bandung Juara� sudah dilakukan, tetapi semua itu tidak menjamin proses
internalisasi stakeholder kota akan sukses terbentuk.

https://jurnal.unpad.ac.id/profesi-humas/article/view/23547

SLOGAN �BANDUNG JUARA� SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS MASYARAKAT KOTA BANDUNG:


PENDEKATAN SEMIOTIKA

Slogan �Bandung Juara� pertama kali dipopulerkan oleh bapak walikota Bandung saat
ini, Ridwan Kamil. Slogan tersebut diciptakan pada saat beliau berkampanye untuk
mencalonkan diri sebagai walikota Bandung saat itu. �Bandung Juara� sebenarnya
bukan slogan resmi kota Bandung melainkan �Bandung Bermartabat�. Dengan adanya
slogan �Bandung Juara�, masyarakat kota Bandung diajak untuk menganggap diri mereka
sebagai juara dalam segala aktivitas kehidupannya. Hal yang mungkin akan selalu
dikaitkan dengan slogan �Bandung Juara� adalah ketika tim sepakbola asal kota
Bandung, Persib Bandung, menjadi juara Liga Super Indonesia edisi tahun 2014.
Masyarakat kota Bandung seolah menganggap Slogan �Bandung Juara� menjadi doa mereka
untuk melihat tim kesayangan mereka kembali berjaya di kancah sepakbola nasional
setelah menunggu kurang lebih 19 tahun. �Bandung Juara� bukan hanya sekedar slogan
biasa saja tetapi slogan tersebut mempunyai sesuatu untuk membentuk identitas
masyarakat kota Bandung. Penulis menggunakan pendekatan semiotika untuk menganalisa
1) fungsi bahasa pada slogan 'Bandung Juara', 2) hubungan antara makna slogan dan
prestasi Bandung dalam membentuk identitas masyarakat kota Bandung. Semiotika
adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda. Setelah dianalisa dari segi bahasanya,
slogan �Bandung Juara� mempunyai fungsi bahasa konatif. Sementara itu, dari segi
identitas masyarakatnya, masyarakat kota bandung dikenal kreatif, bersih dan suka
bekerjasama. Dari identitas tersebut kota Bandung dikenal sebagai kota yang unggul
dalam beberapa aspek kehidupan seperti ekonomi, infrastruktur dan lingkungan. Kata
Kunci : fungsi konatif, semiotika, slogan, budaya, bandung juara.

https://www.academia.edu/49063660/
SLOGAN_BANDUNG_JUARA_SEBAGAI_PEMBENTUK_IDENTITAS_MASYARAKAT_KOTA_BANDUNG_PENDEKATAN
_SEMIOTIKA

Anda mungkin juga menyukai