Anda di halaman 1dari 4

Nama : Susanti Handayani

NIP : 199303052022032008
CPNS Kota Bekasi Angkatan 4 Kelompok 4 NDH 36

Tugas 2 Agenda II

Tokoh Panutan Jawa Barat : H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D.

Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. atau yang lebih sering dikenal
dengan sapaan Kang Emil adalah seorang arsitek dan politisi Indonesia. Saat ini, dia menjabat
sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 2018.
Banyaknya perubahan yang ia lakukan untuk kota Bandung membuat pria kelahiran
Bandung 4 Oktober 1971 ini menjadi inspirasi banyak orang terutama anak muda. Berawal dari
seorang arsitek dengan segudang prestasi, kini Ridwan Kamil bisa dibilang sukses menata kota
Bandung dan meraih banyak penghargaan dari berbagai pihak.
Sebagai Walikota Bandung, Ridwan Kamil pastinya selalu menerapkan nilai-nilai dasar
(Core Values) “BerAKHLAK” yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif agar menjadi pendorong atau penyemangat bagi
seluruh ASN agar terus memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam memberikan
pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun
sebagai abdi masyarakat, hal hal tersebut tercermin diantaranya :
1. Berorientasi pelayanan
Ridwan kamil selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat.
Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang
ada di masyarakat. Selama menjadi Walikota Bandung, Ridwan Kamil telah dikenal sebagai
sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat. Salah satu buktinya tampak dari akun sosial
media yang sangat aktif, di mana Ia juga sering membalas komentar atau pertanyaan yang
ditujukan masyarakat kepadanya secara langsung. Tidak jarang pula jawaban yang
diberikannya dibumbui dengan gurauan ringan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga akan terus mendorong pendirian mal
pelayanan publik (MPP) untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Saat ini di
Jawa Barat sudah memiliki tujuh MPP.
2. Akuntabel
Berdasarkan teori oleh Robbins dan Coulter (2007), tentang gaya pengambilan
keputusan oleh Ridwan Kamil adalah gaya mengarahkan. Gaya pengambilan keputusan
tersebut, identik dengan sikap rasional dalam cara berpikir, efisien, dan logis. Selain itu,
gaya mengarahkan juga dicirikan dengan membuat keputusan secara cepat dan memusatkan
perhatian pada jangka pendek, sehingga tidak jarang pengambilan keputusan didasarkan
pada informasi yang terbatas dan sedikit alternatif. Pengambilan keputusan dengan gaya
mengarahkan dapat dilihat dari respon yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
untuk menghadapi pandemi Covid-19 pada Bulan Maret 2020 atau satu bulan setelah kasus
pertama terkonfirmasi.
Pada saat itu pandemi Covid-19 merupakan sebuah hal baru bagi dunia dan Indonesia.
Informasi yang tersedia masih terbatas, sehingga dibutuhkan respon konkret untuk menekan
penyebaran virus corona ke wilayah-wilayah lainnya. Ridwan Kamil selaku Gubernur
Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk rapid test masal serta swab test secara swadaya di
tengah kondisi Pemerintah Pusat yang tidak bisa melakukan tes secara massal. (Sasongko,
2020).
3. Kompeten
Ridwan Kamil merupakan Lulusan S2 (Strata 2) di University of California ini memang
merupakan sosok yang terkenal cerdas, tegas, dan tetap rendah hati. Sebelum menjadi wali
kota, Ridwan Kamil adalah arsitektur yang juga telah mendesain Masjid Al-Irsyad atau
Masjid Kubus di Bandung. Beliau juga merupakan sosok penggerak Bandung Creative
Community Forum (BCCF), sebuah forum anak muda yang telah mengadakan berbagai
acara dalam skala besar di Bandung, selama 10 tahun terakhir ini. Pria yang lebih akrab
disapa Kang Emil ini juga telah menorehkan banyak prestasi selama perjalanan karirnya
sebagai arsitek dan telah mengerjakan lebih dari 50 proyek di berbagai negara.
Tidak hanya itu, Ridwan Kamil menerima dua penghargaan sekaligus dari Museum
Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021).
Dengan dua penghargaan ini sekaligus menunjukkan prestasi Gubernur yang akrab disapa
Kang Emil ini semakin meroket. Kedua penghargaan tersebut diterima Ridwan Kamil atas
kesuksesan Provinsi Jabar dalam pendataan keluarga serentak pimpinan wilayah se-Jabar
dan pelayanan KB implan kepada 50.000 akseptor se-Jabar dalam sehari.
4. Harmonis
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membekali 130 pemuda yang mengikuti kemah
Pembumian Pancasila semangat toleransi dan persatuan di Kabupaten Garut. Dalam
orasinya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemuda harus memupuk kecintaannya terhadap
Tanah Air. Hal ini mendorong dirinya untuk terus melakukan edukasi kebangsaan kepada
siapapun terutama generasi muda. Ia pun menegaskan soal pentingnya menghargai
perbedaan dan melihat kebinekaan sebagai anugerah dari Tuhan, bukan sebagai kebencian.
5. Loyal
Ridwan Kamil sangat mencintai akan tanah airnya. Pasalnya saat kariernya sedang naik
pesat di Amerika, ia justru ingin kembali ke Indonesia untuk membangun negerinya sendiri
dimulai dari kampung halamannya di Bandung. Saat ini sangat jarang anak muda berprestasi
serta memiliki otak cerdas yang mau tinggal di dalam negeri. Mereka akan lebih memilih
untuk tinggal di luar negeri jika ditawari penghasilan yang lumayan besar, namun hal
tersebut tidak berlaku untuk Ridwan Kamil.
Kemudian, adanya paham NII yang sempat mencuat di Kabupaten Garut, membuat
Gubernur Jabar Ridwan Kamil turun untuk diberikan edukasi agar kembali ke NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dalam penataran itu, Ridwan Kamil menerangkan
kepada para pemuda yang terpapar pemahaman Negara Islam Indonesia bahwa, Pancasila
merupakan simbol negara yang menguatkan persatuan dalam bingkai kebhinekaan. Negara
Indonesia adalah negara demokrasi. Untuk mempererat nilai persatuan, maka harus
menghargai perbedaan dan melihat kebhinekaan sebagai rahmat bukan sebagai kebencian.
6. Adaptif
Pada tahun 2019, Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat mendapatkan
penghargaan sebagai Inspirational Leader se-Asia Pasifik dalam acara GovInsider
Innovation Award 2019 yang diselenggarakan di Markas PBB. Penghargaan ini didapatkan
Ridwan Kamil karena dianggap sebagai pemimpin yang visioner dan inovatif dalam
menjalankan kepemimpinannya. Salah satu program yang diapresiasi adalah program desa
digital di mana program tersebut telah menggunakan digitalisasi untuk mempercepat
pembangunan di Jabar. Selain desa digital, Ridwan Kamil juga telah banyak mengeluarkan
berbagai program inovasi lainnya yang berbasis digital dalam rangka menghadapi era
Industri 4.0 atau era digital (Dinillah, 2019). Berbagai program inovasi berbasis digital ini
dapat menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mampu mengidentifikasi perubahan yang akan
terjadi di masa depan khususnya dalam era Industri 4.0 di mana kemajuan teknologi akan
semakin pesat sehingga Pemprov Jabar akan sangat tertinggal apabila tidak menggunakan
digitalisasi dalam pelayanan publiknya. Atas kemampuannya dalam mengidentifikasi
perubahan tersebut, Ridwan Kamil berhasil dianggap sebagai pemimpin visioner, bahkan
oleh dunia internasional.
7. Kolaboratif
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan Pemprov Jabar membuka peluang
kerja sama dengan 33 provinsi se-Indonesia dalam bidang pariwisata, perdagangan, dan
investasi. Ridwan Kamil mengatakan, di masa pemulihan ekonomi saat ini, Jabar ingin
berkontribusi positif dalam pembangunan nasional melalui kerja sama dengan seluruh
provinsi di Indonesia. Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat membuka Forum Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi se-Indonesia "West Java
Tourism, Trade and Investment Partnership (WJ-TRIP). Ridwan Kamil mengatakan jika
ekonomi tidak perlu dibatasi wilayah politik dimana ada suplai dan demand di situ terjadi
kesejahteraan maka harus dimaksimalkan. Contoh kerja sama yang sudah terjalin yakni
Jabar sudah mulai menanamkan investasi lewat penanaman 50 hektare jagung di Sumatera
Barat. Ia menghimbau agar kompetisi harus dikurangi dan memperbanyak kolaborasi karena
kita semua adalah NKRI.

Anda mungkin juga menyukai