Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Zainul Arifin

NIM : 232020100201
Mata Kuliah : Kepemimpinan Sektor Publik
Dosen Pengampuh : Bapak Hendra Sukmana, S.A.P., M.KP
TUGAS : 1. Analisislah tokoh bupati atau gubernur sesuai dengan teori kepemimpinan
sektor publik

ANALISIS WALIKOTA PROBOLINGGO HABIB HADI ZAINAL ABIDIN SESUAI


DENGAN TEORI KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK

Pendahuluan

Kepemimpinan di sektor publik memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda


dibandingkan dengan kepemimpinan di sektor swasta. Sebagai pimpinan daerah, seorang Walikota
dihadapkan pada kompleksitas lingkungan politik, tuntutan pelayanan publik, serta tanggung
jawab manajerial yang unik. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai teori
kepemimpinan sektor publik menjadi penting untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja
seorang Walikota.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan Walikota Probolinggo


berdasarkan pendekatan teori kepemimpinan sektor publik. Teori ini menekankan tiga aspek kunci,
yaitu: 1) Teori kepemimpinan transformasional, 2) Teori Kepemimpinan pelayanan publik, 3)
Teori kepemimpinan Otentik.

Melalui analisis mendalam terhadap kepemimpinan Walikota Probolinggo berdasarkan


kerangka teori tersebut, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi dalam upaya mewujudkan tata kelola
pemerintahan daerah yang efektif dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Temuan
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi pengembangan
ilmu administrasi publik, khususnya pada bidang kepemimpinan di sektor publik.
Berikut adalah profil singkat Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin beliau
dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 17 September 1972 (usia 52 tahun) Pada awal
pembentukan PKB di tahun 2004, Habib Hadi resmi bergabung menjadi kader PKB. Habib Hadi
dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Probolinggo (2005-
sekarang). Dan tahun 2008, Habib Hadi diberi tanggung jawab lebih untuk menjadi Anggota
Dewan Syuro PKB Jawa Timur hingga 2009.

Ia terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur pada Pemilu Legislatif 2009 dan
DPR RI pada Pemilu Legislatif 2014. Ia kemudian terpilih sebagai Wali Kota Probolinggo
pada Pemilihan umum Wali Kota tahun 2018 yang lalu.

Prestasi dan Kebijakan

Mendorong pembangunan infrastruktur kota yang lebih baik, seperti perbaikan jalan,
pembangunan trotoar, dan penanganan banjir. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti
inovasi pelayanan administrasi dan perizinan. Mengembangkan pariwisata kota Probolinggo,
seperti Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran dan Festival Warna. Memperkuat ekonomi lokal
melalui pemberdayaan UMKM dan koperasi. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai
program peningkatan fasilitas dan kompetensi guru. Habib Hadi Zainal Abidin dikenal sebagai
pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan berusaha mewujudkan visi Probolinggo sebagai kota
yang bersih, aman, nyaman, dan sejahtera.

TEORI KEPEMIMPINAN SEKTOR PUBLIK WALIKOTA PROBOLINGGO ” HABIB


HADI ZAINAL ABIDIN ” .

Berdasarkan pengamatan dan pemberitaan media, Habib Hadi Zainal Abidin menerapkan
Teori Transformasional, Teori Kepemimpinan Pelayan dan teori kepemimpinan otentik. Beliau
hadir di ajang Innovative Government Award (IGA) 2023 yang memasuki tahapan penilaian
presentasi kepala daerah di Gedung Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta, Selasa, 26 September
2023. Dalam paparannya, Habib Hadi mengatakan, Pemkot Probolinggo memiliki 75 inovasi. Dari
75 inovasi, ada 2 inovasi dipilih sebagai inovasi unggulan, yakni, Portal Emas (Probolinggo Smart
Digital Melayani Masyarakat) dan Teman Bahagia (Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan
Jiwa). Aplikasi Portal Emas adalah aplikasi layanan publik terintegrasi yang dikembangkan
Pemerintah Kota Probolinggo sebagai platform bagi masyarakat untuk mengakses ragam layanan
publik, mulai dari tingkat RT dan RW, kelurahan dan kecamatan sehingga masyarakat sangat
mudah mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan harapannya.

Berikut adalah penjelasan analisis saya mengenai teori kepimpinan yang dilakukan oleh Waliota
Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, seorang tokoh agama di Probolinggo :

1. Teori Kepemimpinan Transformasional


Teori ini dikembangkan oleh James MacGregor Burns dan Bernard M. Bass. Kepemimpinan
transformasional berfokus pada kemampuan pemimpin untuk menginspirasi dan memotivasi
pengikut untuk mencapai tujuan bersama yang lebih tinggi. Seorang pemimpin
transformasional biasanya memiliki visi dan mampu mengomunikasikannya dengan baik, serta
mendorong pengikutnya untuk melakukan perubahan positif.

Berikut Teori Kepemimpinan Tranformasional yang diterapkan oleh Habib Hadi Zainal Abidin
di Probolinggo
1. Visi dan Misi yang Jelas :

- Habib Hadi memiliki visi untuk memperkuat dan menyebarkan ajaran Islam yang moderat di
masyarakat Probolinggo.
- Misinya adalah membangun solidaritas dan kerukunan antar umat beragama serta mendorong
kemajuan ekonomi dan pendidikan masyarakat.

2. Keteladanan dan Inspirasi:


- Habib Hadi dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan dekat dengan masyarakat.
- Gaya kepemimpinanannya yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kemanusiaan menjadi

inspirasi bagi pengikutnya.

3. Pemberdayaan Pengikut:

- Habib Hadi mendorong pengikutnya untuk aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan
di masyarakat.Ia memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada pengikut agar mereka
dapat mengembangkan potensi diri.

4. Perubahan Transformasional:
- Kepemimpinan Habib Hadi mampu menggerakkan dan menginspirasi masyarakat untuk
menjadi lebih religius, toleran, dan sejahtera.Berbagai program pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi Habib Hadi telah mengubah kondisi sosial-ekonomi
masyarakat Probolinggo.
Secara umum, kepemimpinan transformasional Habib Hadi Zainal Abidin di Probolinggo berfokus
pada visi, keteladanan, pemberdayaan, dan perubahan positif di masyarakat yang sejalan dengan
ajaran Islam yang moderat.

2. Teori Kepemimpinan Pelayanan

Teori ini dikembangkan oleh Robert K. Greenleaf dan menekankan pada pentingnya pemimpin
untuk melayani orang lain, terutama bawahan dan masyarakat yang dilayani. Seorang pemimpin
pelayan seharusnya menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas utama dan berusaha untuk
mengembangkan mereka menjadi lebih baik.
Berikut adalah contoh konkret Teori Kepemimpinan Pelayanan yang diterapkan oleh
Habib Hadi Zainal Abidin di Probolinggo
1. Fokus pada Kebutuhan Pengikut
- Habib Hadi sangat memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat Probolinggo.
Contoh: Ia membangun rumah singgah dan dapur umum untuk membantu warga yang kurang
mampu.
2. Pemberdayaan dan Pengembangan Pengikut:
- Habib Hadi mendorong pengikutnya untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi pada
masyarakat. Contoh: Ia mendirikan lembaga pelatihan keterampilan dan wirausaha untuk
memberdayakan masyarakat.
3. Kepedulian dan Empati:
- Habib Hadi dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dan empati terhadap permasalahan yang
dihadapi masyarakat. Contoh: Ia terjun langsung membantu korban bencana alam dan
memberikan bantuan sosial.
4. Keteladanan dan Integritas:
- Habib Hadi menunjukkan keteladanan dalam perilaku, tutur kata, dan pengabdiannya kepada
masyarakat. Contoh: Ia hidup sederhana dan menolak segala bentuk perlakuan istimewa.
5. Kepemimpinan Kolaboratif:
- Habib Hadi membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Contoh: Ia menggalang dana dan sumber daya dari berbagai donatur untuk
membiayai program-program sosial.
Secara keseluruhan, Habib Hadi Zainal Abidin menerapkan Teori Kepemimpinan Pelayanan dengan
menempatkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama, serta
mengedepankan pemberdayaan, kepedulian, keteladanan, dan kolaborasi dalam kepemimpinannya.

3. Teori Kepemimpinan Otentik.


Teori Kepemimpinan Otentik (Authentic Leadership) adalah suatu pendekatan kepemimpinan yang
menekankan pada pengembangan dan penggunaan kompetensi, pemikiran, dan perilaku pemimpin
yang berasal dari diri mereka sendiri.
Berikut adalah penjelasan mengenai Teori Kepemimpinan Autentik yang diterapkan oleh
Habib Hadi Zainal Abidin di Probolinggo :
1. Kesadaran Diri (Self-Awareness):
- Habib Hadi memiliki pemahaman yang mendalam tentang dirinya, nilai-nilai, dan tujuan
hidupnya.Contoh: Ia selalu merefleksikan tindakan dan keputusannya untuk memastikan
kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip agama dan kemanusiaan.
2. Transparansi Relasional (Relational Transparency):
- Habib Hadi terbuka dan jujur dalam berkomunikasi dengan pengikutnya, serta menerima umpan
balik.Contoh : Ia sering berdialog langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi
dan kekhawatiran mereka.
3. Perspektif Moral yang Terintegrasi (Internalized Moral Perspective):
- Habib Hadi memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan menjadi dasar dalam setiap pengambilan
keputusan. Contoh: Ia menolak segala bentuk praktik korupsi dan nepotisme dalam menjalankan
kepemimpinannya.
4. Proses Pengambilan Keputusan yang Seimbang (Balanced Processing):
- Habib Hadi mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan informasi sebelum mengambil
keputusan. Contoh: Ia melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama dalam merumuskan
kebijakan-kebijakan untuk Probolinggo.
5. Orientasi Masa Depan (Future-Oriented):
- Habib Hadi memiliki visi jangka panjang untuk memajukan masyarakat Probolinggo. Contoh:
Ia mendorong pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan
ekonomi lokal.
Beliau menerapkan Teori Kepemimpinan Autentik dengan berpijak pada kesadaran diri,
transparansi, perspektif moral yang teguh, proses pengambilan keputusan yang seimbang, serta
orientasi masa depan yang visioner. Hal ini membuat kepemimpinannya dihargai dan dipercaya oleh
masyarakat Probolinggo.

Referensi

1. http://radarBromo .jawapos.com
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan_Sektor_Publik
3. Hadi Zainal Abidin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
4. https://www.researchgate.net/

Anda mungkin juga menyukai