ABSTRAK
Ketika mulai memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil dihadapkan pada sisa
anggaran yang minim dan kompleksitas permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Berbagai pekerjaan rumah sebagai Walikota harus segera diberikan solusi nyata melalui
berbagai program dan kegiatan yang inovatif dan penuh kreativitas sehingga Kota
Bandung menjadi lebih baik dan ramah bagi warganya. Langkah awal dilakukan
dengan menjaring kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari unsur pemerintahan
maupun sektor bisnis. Berbagai pihak digandeng untuk menjalin kerjasama bagi
kemajuan Kota Bandung. Hal ini dilakukan karena Pemerintah Kota Bandung tidak
bisa berjalan sendiri tanpa peran serta aktif pihak lain dalam mendukung program dan
kegiatan yang dilakukan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), PT. Telkom, dan
Bank Jabar Banten merupakan salah satu dari beberapa instansi yang telah berhasil
diajak untuk bekerja sama.
Sebagai lulusan jurusan arsitektur, Ridwan Kamil memiliki modal yang cukup
untuk membenahi tata ruang dan wilayah Kota Bandung yang padat, kumuh, dan mulai
terdapat kemacetan selayaknya Kota Jakarta. Kota Bandung yang terkenal sejuk dan
nyaman, lama kelamaan menjadi sesak dan panas seiring dengan pertumbuhan
penduduk dan perekonomian masyarakatnya. Mobilitas pembangunan di Kota Bandung
tidak dapat dihindari tetapi dapat dikendalikan di era kepemimpinan Ridwan Kamil.
Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk mendukung pembangunan yang
bertanggungjawab di Kota Bandung, misalnya pendirian bangunan baru harus disertai
dengan adanya taman di area sekitar bangunan. Selain itu, untuk menghindari Kota
Bandung yang semakin tidak ramah lingkungan maka dibangunlah program taman
tematik sebagai ruang publik dan bersosialisasi bagi warga Kota Bandung. Kemudian
juga dilakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) agar Kota Bandung semakin rapi
dan teratur, misalnya PKL di alun-alun Kota Bandung.
Seperti yang diungkapkan Ramdhani (2015) bahwa teknik komunikasi yang baik
menjadi modal bagi Ridwan Kamil dalam beinteraksi kepada warganya dan mau
bersama-sama melakukan perubahan untuk mewujudkan kemajuan bagi Kota Bandung.
Melalui media sosial yang menjadi pilihan untuk berinteraksi dengan menggunakan
bahasa yang bervariasi, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Sunda
yang merupakan bahasa adat warga Bandung. Ridwan Kamil juga merupakan sosok
yang mau mendengarkan keluhan dan harapan warganya, bahkan seringkali hari
Minggu dipergunakan untuk bertemu dengan masyarakat. Baik di dunia maya maupun
nyata, Ridwan Kamil senantiasa mengingatkan warganya terkait program dan kebijakan
yang diterapkan di Kota Bandung. (Ramdhani, 2015)
Selain berbagai ulasan di atas, seperti yang dimuat dalam Majalah Inagara Magz
Edisi Vol.1 No.1 Tahun 2016 bahwa Kota Bandung dibawah kepemimpinan Ridwan
Kamil telah berhasil melakukan berbagai inovasi, seperti: Bandung Command Center
(BCC), Relawan Kota, Sejuta Biopori, Kredit Melati, Bus dan Aplikasi Layanan Pajak,
dan Aplikasi GAMPIL. Selain itu untuk menumbuhkan kembali nilai lokal dan karakter
asli Kota Bandung maka dilakukan program-program yang bermanfaat dan dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam seminggu, setiap hari akan terdapat tema
dalam program hari tematik Kota Bandung, seperti berikut:
No Hari Tema
1. Senin Gratis Setiap Hari Senin, pelajar berseragam di
Kota Bandung dapat menggunakan layanan
gratis bus Damri. Hal ini akan dilakukan
sampai tersedianya bus sekolah gratis untuk
pelajar. Anggaran program ini diperoleh
dari kerjasama melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) oleh pihak swasta.
Pertama, visioner dan memiliki kreativitas. Kepala daerah yang inovatif harus
visioner dan memiliki kreativitas dalam membangun daerahnya. Kepala daerah yang
visioner berarti mempunyai pandangan visi dan misi yang jelas dalam memimpin
daerahnya, serta dapat melihat gambaran yang jauh ke depan tentang konsep
pembangunan daerah yang dipimpinnya. Birokrasi yang dipimpin juga dapat
memahami visi dan misi yang dimaksud serta memiliki motivasi yang tinggi untuk
bersama-sama mewujudkannya. Kepala daerah yang visioner juga perlu didukung daya
kreativitas dalam mewujudkan inovasi di daerahnya. Kreativitas disini lebih diartikan
bahwa seorang kepala daerah harus berani mencoba hal-hal baru dan menerapkan ide
dan gagasan baru serta meninggalkan kebiasaan yang menjadi rutinitas. Kreativitas
seorang kepala daerah dibutuhkan dalam menghadapi kompleksitas perubahan dan
permasalahan birokrasi dan masyarakat sehingga diperlukan cara-cara di luar kebiasaan
dalam mengatasinya.
Ridwan Kamil sebagai Walikota Kota Bandung dengan dasar ilmu arsitektur yang
dimilikinya berusaha mengembangkan Kota Bandung dengan melihat pada sisi
arsitektur dan keindahan. Semakin kompleks permasalahan Kota Bandung
mengakibatkan semakin padat dan tidak teratur, maka melalui caranya Kota Bandung
disulap menjadi lebih nyaman, indah dan asri. Daya kreativitas dimunculkan dengan
mengembangkan berbagai program dan kegiatan untuk memperindah arsitektur Kota
Bandung, misalnya taman-taman tematik yang ternyata berhasil dalam mempercantik
ruang terbuka hijau di Kota Bandung.
Keempat, kolaborasi dan jejaring dengan berbagai pihak. Kepala daerah sebagai
pimpinan inovatif di daerah perlu menjaring kolaborasi dan jejaring kerja dengan
berbagai pihak. Kolaborasi dapat diartikan sebagai bentuk kerjasama dan interaksi
berbagai elemen pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang menerima
akibat dan manfaat pelayanan publik. Kolaborasi ini melibatkan pihak pemerintahan,
sektor swasta dan masyarakat dalam implementasi dan penyelenggaraan pelayanan
publik. Kolaborasi ini akan mengarah pada pembentukan jejaring kerja dalam
mewujudkan inovasi pelayanan publik. Proses jejaring kerja ini harus dapat
memberikan keuntungan bagi semua elemen pihak yang terlibat. Intinya bahwa,
seorang kepala daerah dalam menerapkan kepemimpinan inovatif membutuhkan
kolaborasi dan jejaring kerja yang melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha dan
partisipasi masyarakat.
Ridwan Kamil dalam memimpin Kota Bandung juga membangun kolaborasi dan
jejaring kerja yang berasal dari berbagai pihak. Mulai dari KPK yang diajak
bekerjasama dalam menerapkan kota anti gratifikasi. Kemudian penerapan aplikasi
LAPOR yang digagas Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4). Pelibatan PT. Telkom untuk mempermudah proses pembuatan
dokumen di kelurahan dengan konsep electronic-Kelurahan. Menggandeng
Kementerian Pekerjaan Umum dalam menata Sungai Cikapundung dan membangun
jejaring kerja dengan Bank Jabar Banten dalam agenda bersepeda bersama Walikota.
Ridwan Kamil merupakan figur seorang Walikota yang sangat familiar dengan
penggunaan TIK, terutama media sosial. Melalui akun yang dimiliki, beliau senantiasa
menyapa dan mempromosikan berbagai kebijakan melalui media sosial. Melalui media
sosial ini, Ridwan Kamil merasa lebih dekat dengan masyarakat karena lewat dunia
maya mereka dapat salin berinteraksi dan memberikan masukan. Bandung Command
Center (BCC) juga didirikan sebagai pusat pengelolaan kota dengan mempergunakan
teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Bandung.
D. TINJAUAN TEORI
1. Kepemimpinan Inovatif
Definisi mengenai kepemimpinan sangat beragam, banyak tokoh
mencoba mengartikan melalui pemahaman yang dimilikinya. Pemimpin
menjadi istilah yang sudah tidak asing lagi jika kita membicarakan mengenai
keberadaan suatu negara. Karena, dalam suatu negara pasti ada seseorang
yang menjalankan kepemimpinan dan mengatur rakyat agar negara tersebut
bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi kegaduhan, orang tersebut
dinamakan pemimpin. Pemimpin memiliki peran yang sangat vital terhadap
keberlangsungan suatu negara, karena ditangan pemimpinlah negara tersebut
akan dibawa kemana, apakan akan bisa memberi kesejahteraan kepada rakyat
atau malah memberi kesengsaraan kepada rakyatnya.(“No Title,” n.d.)
Sedangkan kepemimpinan menurut Crainer dalam Yudiaatmaja (2013)
ada lebih dari 400 definisi tentang leadership. Dari sekian banyaknya definisi
tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan kepemimpinan merupakan
suatu kegiatan untuk memengaruhi orang lain. Kepemimpinan merupakan
suaru proses untuk memengaruhi aktivitas kelompok. Kepemimpinan
merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan pada tujuan bersama.
Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Pada dasarnya
kepemimpinan merupakan tindakan atau perilaku seseorang untuk
mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tetapi tidak
setiap orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut
pemimpin.
Kepemimpinan erat hubungannya dengan kekuasaan, karena dengan
kekuasaan, pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya. Yudiaatmaja (2013)
menyatakan, kekuasaan (power) seringkali diartikan sebagai pengaruh
(influence) atau otoritas (authority). Seseorang memiliki kekuasaan dikatakan
sebagai seseorang yang berpengaruh atau seseorang mempunyai
otoritas/wewenang untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diartikan bahwa
kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses memengaruhi dan
memberikan teladan dari seorang pemimpin kepada bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Di dalam kepemimpinan
ini terdapat upaya untuk mengarahkan orang lain melalui unsur kepercayaan,
rasa hormat, dan kerja sama demi pencapaian tujuan organisasi. Melalui
kepemimpinan yang efektif, tujuan organisasi akan dapat tercapai melalui
arahan dan inspirasi dari seorang pemimpin.
Melihat hubungan antara kepemimpinan dan inovasi di atas, maka dapat
diartikan bahwa kepemimpinan inovatif adalah suatu proses untuk
mewujudkan pelbagai usaha pembaharuan dan perbaikan segala bidang dalam
upaya mencapai tujuan organisasi sehingga dapat memengaruhi atau
mengarahkan orang untuk melakukan upaya tersebut. Prasyarat yang
diperlukan dalam menciptakan kepemimpinan yang inovatif antara lain:
visioner dan memiliki kreativitas, penuh semangat dan percaya diri, memiliki
orientasi dan tujuan pelayanan kepada masyarakat, kolaborasi dan jejaring
dengan berbagai pihak, dan penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK).
Beberapa cara untuk menjadi pemimpin yang inovatif , antara lain:
1. Memiliki visi. Seorang pemimpin harus memiliki visi karena suatu inovasi
lahir dari visi dan misi yang jelas, terukur dan memiliki tujuan.
2. Terbuka terhadap perubahan. Pemimpin inovatif tidak mudah puas dan
selalu berupaya untuk berbuat lebih baik.
3. Langgar aturan main. Seorang pemimpin tidak hanya terpaku pada aturan
yang berlaku tetapi juga dapat melakukan improvisasi.
4. Mencari alternatif. Pemimpin inovatif harus dapat mengembangkan diri
dan bawahannya untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan
mempergunakan cara yang baru sebagai suatu alternatif.
5. Siap menghadapi kegagalan. Seorang pemimpin harus berani menghadapi
kegagalan karena kegagalan merupakan jalan menuju kesuksesan.
6. Ujicoba inovasi. Inovasi yang diciptakan terlebih dahulu harus diujicoba
agar terlihat hasilnya.
7. Selalu bersemangat. Seorang pemimpin harus menunjukkan antusiasme
dan keyakinan yang tinggi ketika berkomunikasi.
2. Saran
Saran yang dapat disampaikan terkait kepemimpinan inovatif dalam
mewujudkan inovasi pelayanan publik adalah :
1. Perlu adanya suatu jaminan keberlanjutan proses kepemimpinan
inovatif yang saat ini telah berhasil dilaksanakan di beberapa daerah
dalam mewujudkan inovasi pelayanan publik. Hal ini dilakukan ketika
terjadi pergantian kepala daerah maka dampak positif dari
kepemimpinan inovatif yang sebelumnya tidak hilang, melainkan
terus berkelanjutan melalui sistem yang dibangun di setiap daerah.
Jangan sampai ketika kepala daerah yang inovatif tersebut berganti
maka inovasi pelayanan publik di daerah itu ikut berhenti pula
sehingga akan merugikan masyarakat.
2. Kepemimpinan inovatif yang telah berhasil dilaksanakan di beberapa
daerah dalam mewujudkan pelayanan publik seharusnya dapat
direplikasi di daerah lainnya. Hal ini merupakan upaya untuk
membudayakan inovasi di dalam sistem pemerintahan dan pelayanan
publik di Indonesia. Banyak sekali praktik terbaik pemimpin inovatif
di Indonesia yang bisa dijadikan contoh dan teladan dalam
mengembangkan pembangunan di daerah melalui gagasan yang
inovatif.
Daftar Pustaka