Anda di halaman 1dari 2

1.

Pembahasan artikel minimal meliputi , contoh kasus inovasi di daerah, teori yang melandasi
inovasi, dasar hukum inovasi  pelayanan publik di daerah di Indonesia, , sumber daya, dan
aspek-aspek lain yang memmengaruhi keberhasiln inovasi daerah.
2. Jika Anda merujuk pada peraturan perundang-undangan, gunakanlah yang terbaru.
3. Jika Anda merujuk referensi, cantumkanlah sesuai dengan kaidah penulisan artikel ilmiah.  
4. Di akhir pembahasan, Anda harus menyertakan daftar pustaka.
5. Format penulisan :
1.         Jenis huruf Times New Roman
2.         Spasi 1,5, Font 12, A4
3.         Tulisan maksimal  5 (lima) Halaman
4.        Sumbernya dicantumkan (daftar referensi) dengan menggunakan APA style. 
5.        Tidak boleh hasil plagiat, jika terbukti plagiat diberi nilai 0 (nol).
Selamat Mengerjakan

Teknologi Informasi dan Community Empowerment


Dalam Inovasi Pemerintahan Daerah

A. PENDAHULUAN
Peningkatan efektivitas pemerintahan dan efisiensi pelayanan publik merupakan
argumentasi utama dilaksanakannya desentralisasi dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia.
Sejak bergulirnya reformasi, desentralisasi selalu menjadi perhatian utama saat dikaitkan dengan
kemajuan daerah. Gagasan ini berawal dari bergesernya paradigma pemerintahan dan tuntutan
demokratisasi kehidupan bernegara. Gaya pemerintahan yang lamban, birokratis, red tape, dan
menyuapkan segalanya kepada masyarakat adalah paradigma usang, dan digantikan dengan
pemerintahan yang empowering dan memahami kebutuhan. Bagi pemerintahan daerah,
desentralisasi merupakan cara satu-satunya bagaimana memberikan pelayanan publik yang
sesuai dengan karakter lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah. Karena
sudah semestinya pemerintah di daerah lebih memahami masyarakat di daerah itu daripada
pemerintah pusat.
Menurut Winkler dan Hatfield (2002) desentralisasi seyogyanya merupakan cara
pemerintah daerah mengembangkan kualitas pelayanan. Mutu kualitas pelayanan dapat
dikembangkan salah satunya dengan inovasi. Fokus kepada inovasi dalam pemerintahan daerah
telah dimulai sejak awal reformasi dan semakin mengemuka sejak disahkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal ini menunjukkan secara kelembagaan
inovasi memiliki pengaruh cukup penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Secara global, taraf hidup layak (decent living) rakyat Indonesia masih belum begitu
memadai. Hal itu terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks/HDI)
yang dari tahun ke tahun masih tetap di bawah angka rata-rata (Irwan, 2013: 2). Jika menilik hal
tersebut, maka, berdasarkan amanat UUD 1945, yaitu “...untuk memajukan kesejahteraan umum”
maka pemerintah Negara Indonesia umumnya, dan pemerintah daerah khususnya, dituntut untuk
lebih aware terhadap pembangunan manusia Indonesia.
Menggerakkan inovasi di daerah salah satunya dapat melalui teknologi informasi dan
penguatan kapasitas masyarakat (community empowerment). Tidak seperti pendapat umum
tentang kekhawatiran teknologi akan menghapus karakter khas daerah, pada dasarnya teknologi
informasi bahkan dapat mempertahankan lokalitas dalam kerangka pemerintahan daerah.
B. KERANGKA TEORI

C. PEMBAHASAN

D. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Djaenuri, Aries dan Enceng. 2019. Materi Pokok Sistem Pemerintahan Daerah. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Hutagalung, Simon Sumanjoyo dan Dedy H. 2018. Membangun Inovasi Daerah. Yogyakarta:
Deepublish.
Noor, Irwan. 2013. Desain Inovasi Pemerintahan Daerah. Malang: Universitas Brawijaya Press
(UB Press).

Peraturan Perundangan-undangan:
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Anda mungkin juga menyukai