Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PERKEMBANGAN BIROKRASI

PEMERINTAHAN INDONESIA

Silva Syahraini
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
Email : silvasyahrainiyahya1406@gmail.com

Abstrak
Artikel ini mengkaji sejarah birokrasi pemerintahan Indonesia dengan tujuan untuk
memahami perkembangan dan perubahan struktur birokrasi sepanjang sejarah
Indonesia. Birokrasi pemerintah memainkan peran penting dalam kinerja fungsi
pemerintah seperti penyampaian layanan publik, pengambilan keputusan dan
implementasi kebijakan. Artikel ini menjelaskan tentang evolusi birokrasi
pemerintahan Indonesia dari masa kolonial hingga saat ini. Kami menganalisis
dampak pemerintahan kolonial Belanda, yang memperkenalkan birokrasi dan
menggunakannya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan kolonial. Setelah merdeka
pada tahun 1945, Indonesia mengalami perubahan besar dalam struktur dan fungsi
birokrasinya untuk memenuhi kebutuhan negara berkembang. Artikel ini juga
membahas tentang orde lama, orde baru, reformasi dan perubahan terkini dalam
birokrasi pemerintahan Indonesia. Faktor-faktor seperti faktor politik, ekonomi,
sosial dan teknologi sangat mempengaruhi perubahan birokrasi selama beberapa
dekade terakhir. Ini juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi birokrasi
pemerintah Indonesia saat ini. Perubahan sosial dan teknologi yang cepat menuntut
otoritas untuk menjadi lebih efisien, responsif, transparan, dan akuntabel. Artikel
ini memberikan wawasan yang lebih baik tentang sejarah birokrasi pemerintah
Indonesia dan pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan dan tantangan
yang dihadapi birokrasi dalam kaitannya dengan dinamika sosial dan tuntutan
pemerintahan modern. Diperlukan penelitian dan upaya lebih lanjut untuk
meningkatkan efektivitas dan kualitas birokrasi pemerintah Indonesia.
Kata kunci: sejarah, perkembangan, birokrasi, pemerintahan, Indonesia.
I. PENDAHULUAN
Birokrasi pemerintah memainkan peran sentral dalam kinerja fungsi
pemerintah dan penyampaian layanan publik yang efektif. Sejarah
perkembangan birokrasi di Indonesia mencerminkan transformasi politik,
sosial dan ekonomi negara dari masa kolonial hingga saat ini. Memahami
sejarah perkembangan birokrasi di Indonesia penting untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi
struktur birokrasi saat ini. (Mustanir, Samad, et al. 2019b) (Rais et al.
2017)(Jamal, Mustanir, and Latif 2020)
Selama masa kolonial, Belanda memperkenalkan sistem birokrasi yang
bertujuan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan kolonial dan
mempertahankan kendali atas wilayah jajahan. Perkembangan birokrasi
pada periode ini ditandai dengan sentralisasi kekuasaan, penggunaan
administrasi untuk tujuan eksploitatif, dan dominasi publik Belanda pada
jabatan pemerintahan birokrasi. Namun, setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, terjadi perubahan dramatis dalam struktur dan fungsi birokrasi.
Munculnya negara-negara baru membutuhkan pengembangan badan-badan
pemerintah baru, termasuk birokrasi perwakilan untuk kebaikan bersama.
(ANSAR 2021a) (Mustanir and Jaya 2016)(Mustanir, Samad, et al. 2019b)
Era Orde Baru di Indonesia juga memberikan dampak yang
signifikan terhadap perkembangan birokrasi pemerintahan. Pada masa Orde
Lama, birokrasi pemerintahan diorganisir secara terpusat dan sering terlibat
dalam korupsi dan nepotisme. Di era Orde Baru, birokrasi menjadi alat
kontrol politik bagi rezim otoriter. Kemudian, pada tahun 1998, gerakan
reformasi mengubah lanskap politik dan reformasi birokrasi dimulai.
(ANSAR 2021b) (Nurhidayah 2021) (jusmiana 2021)
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia menghadapi tantangan
baru dalam menghadapi perkembangan global dan kemajuan teknologi
informasi. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi perubahan
birokrasi dalam proses administrasi, pengambilan keputusan dan
penyampaian layanan publik.
Dalam konteks ini, penelitian tentang sejarah perkembangan birokrasi
di Indonesia menjadi penting. Penelitian ini tidak hanya membantu kita
memahami perubahan dan transformasi yang terjadi, tetapi juga membantu
kita memahami tantangan dan peluang yang dihadapi birokrasi
pemerintahan saat ini. Pemahaman yang lebih baik tentang sejarah birokrasi
Indonesia akan memungkinkan upaya untuk membuatnya lebih efektif,
efisien dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik yang
berkualitas kepada warganya. (Latif, Mustanir, and Irwan 2019a)
(Dawabsheh, Mustanir, and Jermsittiparsert 2020) (Mustanir, Ibrahim, et al.
2020)
II. TINJAUAN PUSTAKA
Artikel ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang
perkembangan birokrasi dari masa kolonial hingga saat ini melalui kajian
literatur yang relevan. Kajian ini membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi transformasi birokrasi, peran birokrasi dalam konteks sosial
politik, serta tantangan dan peluang yang dihadapi birokrasi pemerintah
Indonesia. (Mustanir 2020a) (Mustanir, Jermsittiparsert, et al. 2020)
(Mustanir and Jusman 2016)

a. Zaman Kolonial
Telaah sejarah birokrasi kolonial mengungkap pengaruh Belanda
dalam membangun birokrasi yang mendukung kepentingan
kolonial. Studi ini mengeksplorasi struktur dan hierarki birokrasi
Belanda dan perannya dalam mengelola politik kolonial. Selain itu,
penelitian ini juga membahas dampak birokrasi kolonial terhadap
pemerintahan lokal dan praktik pribumi. (Irwan et al.
2019)(Mustanir, Abadi, and A. 2017)(Samad, Mustanir, and Pratama
2019)

b. Masa Kemerdekaan
Studi kemerdekaan Indonesia menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan besar dalam struktur dan fungsi birokrasi. Kajian ini
mengeksplorasi transformasi birokrasi untuk memenuhi kebutuhan
bangsa yang baru merdeka. Faktor-faktor seperti struktur lembaga
negara, kebijakan ketenagakerjaan PNS, dan upaya reformasi
birokrasi sering menjadi fokus penelitian. Selain itu, studi ini
menunjukkan peran birokrasi dalam membangun kapasitas
pemerintah dan menjawab tuntutan masyarakat. (Mustanir and Yasin
2018) (Uceng et al. 2019) (Mustanir, Dema, et al. 2018)

c. Orde lama dan orde baru


Kajian pustaka juga mencakup penelitian tentang Orde Baru dan era
Orde Baru di Indonesia yang berdampak signifikan terhadap
perkembangan birokrasi. Studi ini mengeksplorasi peran birokrasi
dalam implementasi kebijakan di Orde Lama dan kontrol politik
yang dilakukan oleh rezim Orde Baru. Studi ini juga membahas
dampak keterlibatan birokrasi terhadap praktik korupsi dan
nepotisme. (Mustanir, Hamid, and Syarifuddin 2019) (Fitrah et al.
2021) (Ibrahim et al. 2020)

d. Reformasi dan perkembangan terkini


Penelitian-penelitian terkait tantangan dan peluang dihadapi oleh
birokrasi pemerintahan di Indonesia juga menjadi fokus dalam
tinjauan pustaka ini. Analisis terhadap faktor-faktor seperti korupsi,
birokrasi politik, kebijakan reformasi, partisipasi publik, dan
perkembangan teknologi informasi membantu memahami hambatan
dan potensi perbaikan dalam sistem birokrasi. (Sapri, S., Mustanir,
A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi 2019)

e. Tantangan dan Peluang


Fokus kajian pustaka ini juga untuk menggali tantangan dan peluang
yang dihadapi birokrasi Indonesia. Menganalisis faktor-faktor
seperti korupsi, birokrasi politik, reformasi politik, partisipasi
publik, dan perkembangan teknologi informasi membantu
memahami kemacetan birokrasi dan potensi perbaikan.
Tinjauan literatur ini menyoroti pentingnya mempelajari sejarah
perkembangan birokrasi di Indonesia. Kajian-kajian tersebut memberikan
wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
birokrasi, peran birokrasi dalam pemerintahan dan masyarakat, serta
tantangan dan peluang yang dihadapi birokrasi pemerintahan saat ini.
Pemahaman yang lebih baik tentang sejarah perkembangan birokrasi akan
memungkinkan upaya peningkatan kualitas birokrasi pemerintah Indonesia
dan memberikan pelayanan publik yang efektif, efisien dan bertanggung
jawab kepada warganya. (Mustanir, Samad, et al. 2019a)

III. METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis sejarah perkembangan birokrasi di Indonesia. Melalui
pendekatan penelitian sejarah, penelitian ini mengumpulkan data dari
berbagai sumber primer dan sekunder seperti dokumen sejarah, arsip,
literatur akademik, dan penelitian sebelumnya tentang perkembangan
birokrasi Indonesia. (Mustanir and Razak 2017)
1. Pengumpulan Data
a. Sumber informasi utama
Data primer dikumpulkan dari dokumen sejarah, arsip
pemerintah, keputusan kebijakan, memo dan dokumen
administrasi yang berkaitan dengan perkembangan birokrasi
Indonesia. Sumber-sumber tersebut dapat berupa dokumen
resmi seperti konstitusi, undang-undang, peraturan, dan
peraturan pemerintah yang terkait dengan birokrasi. (Ahmad
Mustanir1, Hariyanti Hamid2 2019)
b. Sumber Sekunder
Data sekunder dikumpulkan melalui kajian literatur ilmiah yang
relevan. Kajian sebelumnya, artikel, buku dan majalah tentang
sejarah birokrasi Indonesia digunakan untuk mengetahui lebih
jauh tentang perkembangan birokrasi Indonesia. Sumber-sumber
ini digunakan untuk mendapatkan perspektif yang berbeda dan
menganalisis kontribusi dari penelitian sebelumnya. (Mustanir,
Ali, et al. 2020)
2. Analisis data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan
pendekatan penelitian sejarah. Dalam metode ini, data historis
dikumpulkan, dikategorikan dan diinterpretasikan untuk memahami
perubahan dan perkembangan birokrasi Indonesia. Analisis data
adalah tentang mengenali pola, tren, perubahan, dan dampak
peristiwa tertentu terhadap pembangunan birokrasi. (Mustanir 2016)

3. Interpretasi dan Kesimpulan


Hasil analisis data diinterpretasikan untuk mengungkapkan
wawasan penting tentang perkembangan birokrasi Indonesia.
Penafsiran ini mempertimbangkan faktor politik, sosial, ekonomi
dan budaya yang mempengaruhi perkembangan birokrasi.
Selanjutnya ditarik kesimpulan dari analisis data dan interpretasi
yang dilakukan. (Latif, Irwan, et al. 2019) (Mustanir, Justira, et al.
2018)

4. Referensi
Daftar referensi lengkap dibuat untuk mengumpulkan semua sumber
data primer dan sekunder yang digunakan selama proses penelitian.
Referensi ini digunakan untuk memvalidasi dan mendukung
argumen yang dihasilkan dalam penelitian ini. (Irwan, Latif, and
Mustanir 2021)

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian sejarah dan


mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder untuk menganalisis
sejarah perkembangan birokrasi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menggunakan data sejarah dan literatur yang relevan untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang transformasi
birokrasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan peran birokrat dalam
pembangunan nasional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih baik tentang perkembangan birokrasi di Indonesia dan
implikasinya dalam konteks pemerintahan modern. (Mustanir, Yasin, et al.
2018) (Irwan, Latif, Mustanir, et al. 2021) (Sapri, Mustanir, and Darman
2020)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sejarah perkembangan birokrasi di Indonesia mencerminkan
transformasi politik, sosial dan ekonomi negara dari masa kolonial hingga
saat ini. Dengan menggunakan temuan penelitian dan analisis literatur yang
relevan, artikel ini mengkaji perkembangan birokrasi di Indonesia, faktor-
faktor yang mempengaruhi birokrasi, peran birokrasi dalam masyarakat,
serta tantangan dan peluang yang dihadapi birokrasi pemerintah saat ini.
(Mustanir 2020b) (Mustanir, Muhanniah, and Sellang 2022)
1. Perkembangan birokrasi kolonial
Selama masa kolonial, Belanda memperkenalkan sistem birokrasi
yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan kolonial dan
mempertahankan kontrol kolonial. Birokrasi periode ini ditandai
dengan sentralisasi kekuasaan, dominasi etnik Belanda dalam posisi
birokrasi, dan penggunaan pemerintah untuk tujuan eksploitatif.
Kajian sejarah birokrasi kolonial mengungkap peran birokrasi dalam
pelaksanaan kebijakan kolonial, struktur dan hirarki birokrasi
Belanda, serta dampak birokrasi kolonial terhadap pengelolaan
pemerintahan lokal dan masyarakat adat. (Ahmad mustanir,
monalisa ibrahim, Muhammad rusdi 2016)

2. Perubahan birokrasi pada saat kemerdekaan


Setelah merdeka pada tahun 1945, Indonesia mengalami perubahan
besar dalam struktur dan fungsi birokrasinya. Bangsa baru ini
membutuhkan pengembangan lembaga pemerintahan baru,
termasuk birokrasi perwakilan yang melayani kepentingan publik.
Penelitian tentang kemerdekaan Indonesia mengungkapkan
bagaimana birokrasi berubah untuk menjawab kebutuhan negara-
negara berkembang. Penelitian berfokus pada faktor-faktor seperti
struktur lembaga negara, kebijakan ketenagakerjaan pegawai negeri,
dan upaya pengurangan dokumen. Studi ini juga menunjukkan peran
birokrasi dalam membangun kapasitas pemerintah dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. (Latif, Mustanir, and Irwan 2019b)

3. Periode orde lama dan orde baru


Era orde lama dan baru di Indonesia memberikan pengaruh yang
besar terhadap perkembangan birokrasi. Pada masa Orde Lama,
birokrasi pemerintahan diorganisir secara terpusat dan sering terlibat
dalam korupsi dan nepotisme. Penelitian dari periode ini berfokus
pada peran birokrat dalam implementasi kebijakan dan konsekuensi
dari keterlibatan mereka dalam praktik tersebut. Di era Orde Baru,
birokrasi menjadi alat kontrol politik yang digunakan oleh rezim
otoriter. Studi ini mengeksplorasi peran birokrasi dalam menjaga
stabilitas politik pada rezim Orde Baru dan dampaknya terhadap
pelayanan publik. (Mustanir, Muhammadiyah, et al. 2018)

4. Reformasi
Gerakan reformasi tahun 1998 merupakan pendorong reformasi
birokrasi di Indonesia. Penelitian terkini dalam hal ini menyoroti
upaya reformasi birokrasi seperti, Reformasi Politik, Reorganisasi,
dan Penerapan Prinsip Good Governance. Studi ini juga
mengungkap evolusi teknologi informasi mempengaruhi perubahan
birokrasi seperti e-government, e-procurement, dan akses layanan
publik berbasis teknologi. Studi ini menganalisis dampak dan
peluang perkembangan teknologi terhadap efektivitas dan efisiensi
birokrasi dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
(Samad et al. 2019)

5. Tantangan dan Peluang


Tantangan yang dihadapi birokrasi Indonesia antara lain korupsi,
birokrasi politik, perlunya transparansi dan akuntabilitas, serta
kesenjangan antara perkembangan teknologi dan keterampilan
birokrasi. Kajian-kajian tersebut menyoroti pentingnya reformasi
birokrasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Peluang datang dalam
bentuk perbaikan sistem pemerintahan, penguatan masyarakat,
peningkatan keterlibatan masyarakat, dan penggunaan teknologi
informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi.
(Mustanir, Kamarudding, et al. 2018)

Sejarah perkembangan birokrasi di Indonesia mencerminkan perubahan


besar dalam struktur, fungsi dan peran birokrasi sejak masa kolonial hingga
saat ini. Faktor-faktor seperti kolonialisme, kemerdekaan, masa orde lama
dan baru, gerakan reformasi, dan perkembangan teknologi informasi telah
mempengaruhi perkembangan birokrasi Indonesia. Tantangan dan peluang
saat ini meliputi korupsi, birokrasi politik, transparansi, partisipasi publik
dan penggunaan teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, reformasi
birokrasi terus dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan publik dan
memenuhi harapan masyarakat akan birokrasi yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel. (Mustanir, Barisan, and Hamid 2017)

V. KESIMPULAN
Birokrasi Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan
dalam menanggapi perubahan politik, sosial dan ekonomi negara. Jurnal ini
memberikan gambaran yang komprehensif tentang perkembangan birokrasi
Indonesia dari masa kolonial hingga saat ini melalui penelitian sejarah dan
analisis data primer dan sekunder.
Pada masa penjajahan, pemerintah Indonesia diperintah oleh
penjajah Belanda yang ingin mengkonsolidasikan kekuasaannya. Birokrasi
pada masa itu ditandai dengan sentralisasi kekuasaan, dominasi warga
negara Belanda pada posisi birokrasi, dan eksploitasi kolonial.
Setelah merdeka pada tahun 1945, Indonesia mengalami transisi
birokrasi yang bertujuan untuk membentuk badan pemerintahan baru.
Proses ini meliputi pembentukan lembaga negara, pedoman pengangkatan
pegawai negeri sipil nasional, dan upaya birokrasi untuk menghadapi
tekanan sosial yang semakin meningkat.
Era Orde Baru dan Orde Lama berdampak besar bagi perkembangan
birokrasi Indonesia. Di masa lalu, birokrasi rentan terhadap korupsi dan
nepotisme. Di era Orde Baru, birokrasi menjelma menjadi alat kontrol
politik yang digunakan oleh kediktatoran.
Gerakan reformasi tahun 1998 mengantarkan pada transformasi
birokrasi Indonesia. Upaya reformasi birokrasi, termasuk reformasi politik,
restrukturisasi organisasi, dan penerapan prinsip-prinsip good governance,
menjadi sentral dalam upaya peningkatan pelayanan publik. Tantangan yang
dihadapi birokrasi Indonesia meliputi korupsi, birokrasi politik,
transparansi, partisipasi publik dan perkembangan teknologi. Namun
peluang yang ada berupa sistem pemerintahan yang lebih baik, masyarakat
yang lebih kuat, partisipasi masyarakat, dan penggunaan teknologi
informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi.
Artikel ini menekankan pentingnya memahami sejarah
perkembangan birokrasi di Indonesia. Dengan mempelajari sejarah ini, kita
dapat memetik pelajaran berharga dan menyusun strategi untuk
meningkatkan kualitas birokrasi pemerintahan. Upaya peningkatan
efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas birokrasi akan
berdampak positif pada pelayanan publik yang lebih baik dan membantu
bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad mustanir, monalisa ibrahim, Muhammad rusdi, Madeali jabbareng. 2016.
“Pembangunan Partisipatif Dan Pemberdayaan Masyarakat.” (July):1–23.
Ahmad Mustanir1, Hariyanti Hamid2, Rifni Nikmat Syarifuddin3. 2019.
“Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Dalam Perencanaan Metode
Partisipatif.” Jurnal Moderat 5(3):227–39.
ANSAR, NURLIA. 2021a. “Karakteristik Kepemimpinan Desa Terhadap
Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di
Desa.”
ANSAR, NURLIA. 2021b. “Karakteristik Kepemimpinan Desa Terhadap
Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di
Desa.”
Dawabsheh, Mohammad, Kittisak Mustanir, and Kittisak Jermsittiparsert. 2020.
“School Facilities as a Potential Predictor of Engineering Education Quality:
Mediating Role of Teaching Proficiency and Professional Development.”
TEST Engineering & Management 82(3511):3511–21.
Fitrah, Nurul, Ahmad Mustanir, Muhammad Safar Akbari, Reski Ramdana, Jisam
Jisam, Nurul Ainun Nisa, Nurul Qalbi, A. Feby Febriani, Irmawati Irmawati,
Muh. Awalil Resky S., and Ilham Ilham. 2021. “Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Pemetaan Swadaya Dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Tata Kelola Potensi Desa.” SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan 5(1):337. doi: 10.31764/jpmb.v5i1.6208.
Ibrahim, Monalisa, Ahmad Mustanir, A. Astinah Adnan, and Nur Alizah P. 2020.
“Pengaruh Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Terhadap
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Di Desa Bila Riase Kecamatan Pitu Riase
Kebupaten Sidenreng Rappang.” Movere Journal 2(2):56–62. doi:
10.53654/mv.v2i2.118.
Irwan, Irwan, Adam Latif, and Ahmad Mustanir. 2021. “Pendekatan Partisipatif
Dalam Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Sidenreng Rappang.”
GEOGRAPHY Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan
9(2):137–51.
Irwan, Irwan, Adam Latif, Ahmad Mustanir, and Kamaruddin Sellang. 2021.
“Pendekatan Partisipatif : Implementasi Perencanaan Pembangunan.”
111:(‫ثثثثثث ث ققثق)ثق ثقثقثق‬.
Irwan, Adam Latif, Sofyan, Ahmad Mustanir, and Fatimah. 2019. “Gaya
Kepemimpinan, Kinerja Aparatur Sipil Negara Dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Pembangunan Di Kecamatan Kulo Kabupaten Sidenreng Rappang.”
Jurnal Moderat 5(1):32–43.
Jamal, Yenni, Ahmad Mustanir, and Adam Latif. 2020. “Penerapan Prinsip Good
Governance Terhadap Aparatur Desa Dalam Pelayanan Publik Di Desa Ciro-
Ciroe Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidenreng Rappang.” PRAJA:
Jurnal Ilmiah Pemerintahan 8(3):207–12. doi: 10.51817/prj.v8i3.298.
jusmiana. 2021. “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Partisipasi Pembangunan
Masyarakat Di Desa Kalempang Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng
Rappang.”
Latif, Adam, Irwan, Ahmad Mustanir, Jamaludin Ahmad, and Geminastiti Sakkir.
2019. “Village Government Leadership Towards Optimizing Society
Participation in Development Planning.” 367(ICDeSA):12–16. doi:
10.2991/icdesa-19.2019.3.
Latif, Adam, Ahmad Mustanir, and Irwan Irwan. 2019a. “Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Partisipasi Masyarakat Pada Perencanaan Pembangunan.” JAKPP
(Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik) 144–64.
Latif, Adam, Ahmad Mustanir, and Irwan Irwan. 2019b. “Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Partisipasi Masyarakat Pada Perencanaan Pembangunan.” JAKPP
(Jurnal Analisis Kebijakan & Pelayanan Publik) (December):144–64. doi:
10.31947/jakpp.v1i2.7977.
Mustanir, Ahmad. 2016. “Perencanaan Mewujudkan Kehidupan Pemerintahan Dan
Sosial Yang Islami Di Desa Tonrong Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang.”
Prosiding Seminar Nasional, Reformasi Dan Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan (November):289 – 307.
Mustanir, Ahmad. 2020a. “Implementasi E Government Pemerintahan Desa Dalam
Administrasi Pelayanan Publik (Studi Kasus Web Site Desa Kanie Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang).”
Mustanir, Ahmad. 2020b. “Implementasi E Government Pemerintahan Desa Dalam
Administrasi Pelayanan Publik (Studi Kasus Web Site Desa Kanie Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang).” doi: 10.31219/osf.io/9v273.
Mustanir, Ahmad, Partisan Abadi, and Nasri A. 2017. “Participation of Ethnic
Community Towani Tolotang in Deliberation of Development Plan.”
84(Iconeg 2016):356–59. doi: 10.2991/iconeg-16.2017.79.
Mustanir, Ahmad, Akhwan Ali, Akhmad Yasin, and Budiman Budiman. 2020.
“Transect on Participatory Development Planning in Sidenreng Rappang
Regency.” 250–54. doi: 10.4108/eai.25-10-2019.2300523.
Mustanir, Ahmad, Barisan Barisan, and Hariyanti Hamid. 2017. “Participatory
Rural Appraisal As The Participatory Planning Method Of Development
Planning.” Proceedings Indonesian Association for Public Administration
(IAPA) International Conference Towards Open Government: Finding the
Whole Government Approach (February 2019):77–84.
Mustanir, Ahmad, Herman Dema, Haeruddin Syarifuddin, Irwan, and Kiki Meity
Sri Wulandari. 2018. “Pengaruh Motivasi Dan Partisipasi Masyarakat
Terhadap Pembangunan Di Kelurahan Lalebata Kecamatan Panca Rijang
Kabupaten Sidenreng Rappang.” Jurnal Ilmiah Clean Government (JCG)
2(1):27–39.
Mustanir, Ahmad, Hariyanti Hamid, and Rifni Nikmat Syarifuddin. 2019.
“Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Dalam Perencanaan Metode
Partisipatif.” Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 5(3):227–39.
Mustanir, Ahmad, Monalisa Ibrahim, Sapri Sapri, and Muhammad Rais Rahmat
Razak. 2020. “Participatory Rural Appraisal: Transect Dan Matriks Budidaya
Pertanian Dalam Pemberdayaan Masyarakat Penyiapan Kebun Bibit Desa.”
Jurnal Masyarakat Mandiri (JMM) 4(5):703–13. doi:
10.31764/jmm.v4i5.2864.
Mustanir, Ahmad, and Irfan Jaya. 2016. “Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya
Politik Terhadap Perilaku Pemilih Towani Tolotang Di Kecamatan
Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang.” Jurnal Politik Profetik
4(1):84–97.
Mustanir, Ahmad, Kittisak Jermsittiparsert, Akhwan Ali, Sam Hermansyah, and
Sakinah Sakinah. 2020. “Village Head Leadership and Bureaucratic Model
Towards Good Governance in Sidenreng Rappang.” doi: 10.4108/eai.21-10-
2019.2291532.
Mustanir, Ahmad, and Jusman. 2016. “Implementasi Kebijakan Dan Efektivitas
Pengelolaan Terhadap Penerimaan Retribusi Di Pasar Lancirang Kecamatan
Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng Rappang.” Jurnal Ilmiah Akmen 13(3):542–
58.
Mustanir, Ahmad, Nur Justira, Kamaruddin Sellang, and Andi Ilham Muchtar.
2018. “Democratic Model On Decision-Making At Deliberations Of
Development Planning.” International Conference on Government
Leadership and Social Science (ICOGLASS). Demanding Governance
Accountability and Promoting Democratic Leadership for Public Welfare
Achievement (April):110 – 115.
Mustanir, Ahmad, Sellang Kamarudding, Ali Akhwan, Madaling, and Mutmainna.
2018. “Peranan Aparatur Pemerintahan Desa Dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Desa Tonrongnge
Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang.” Jurnal Ilmiah Clean
Government 2(1):67–84.
Mustanir, Ahmad, Universitas Muhammadiyah, Sidenreng Rappang, and
Kamaruddin Sellang. 2018. “DEMOCRATIC MODEL ON DECISION-
MAKING AT DELIBERATIONS OF DEMOCRATIC MODEL ON
DECISION-MAKING AT DELIBERATIONS OF DEVELOPMENT
PLANNING Nur Justira Kamarudin Selang Andi Ilham Muchtar.”
International Conference on Government Leadership and Social Science
110(april):1 – 103.
Mustanir, Ahmad, Muhanniah Muhanniah, and Kamaruddin Sellang. 2022.
“Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Mekar Kelurahan Benteng Kabupaten
Sidenreng Rappang.” Seminar Nasional Paedagoria 2:180–89.
Mustanir, Ahmad, and M. Rais Rahmat Razak. 2017. “Nilai Sosial Budaya Pada
Partisipasi Masyarakat Etnik Towani Tolotang Dalam Musyawarah Rencana
Pembangunan.” Prosiding Konferensi Nasional Ke-6 Asosiasi Program
Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APPPTMA)
(February 2019):1–7.
Mustanir, Ahmad, Zainuddin Samad, Abdul Jabbar, Monalisa Ibrahim, and Juniati.
2019a. “Kepemimpinan Lurah Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Di
Kelurahan Lautang Benteng Kabupaten Sidenreng Rappang.” Journal of
Social Politics and Governance 1(2):20–39. doi: 10.24076/jspg.v1i2.5460.
Mustanir, Ahmad, Zainuddin Samad, Abdul Jabbar, Monalisa Ibrahim, and Juniati
Juniati. 2019b. “Kepemimpinan Lurah Terhadap Pemberdayaan Masyarakat
Di Kelurahan Lautang Benteng Kabupaten Sidenreng Rappang.” Journal of
Social Politics and Governance (JSPG) 1(2):99–118. doi:
10.24076/jspg.v1i2.185.
Mustanir, Ahmad, and Akhmad Yasin. 2018. “Community Participation in Transect
on Development Planning.” Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik 8(2):137.
doi: 10.26858/jiap.v8i2.7994.
Mustanir, Ahmad, Akhmad Yasin, Irwan, and Muhammad Rusdi. 2018. “Potret
Irisan Bumi Desa Tonrong Rijang Dalam Transect Pada Perencanaan
Pembangunan Partisipatif.” Jurnal MODERAT 4(November):1–14.
Nurhidayah. 2021. “Peranan Partisipasi Masyarakat Terhadap Perencanaan
Pembangunan Di Kelurahan Wala.”
Rais, Muhammad, Hariyanti Hamid, Ahmad Mustanir, and Abd Jabbar A. 2017.
“MAGANG INTERNASIONAL ( Indonesia - Malaysia ) 3 s / d 12 Mei 2017
Joint Research.” 1–40.
Samad, Zainuddin, Ahmad Mustanir, and Muh Yusuf Putra Pratama. 2019.
“Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Untuk
Mewujudkan Good Governance Kabupaten Enrekang.” Moderat: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pemerintahan 5(4):379–95.
Sapri, S., Mustanir, A., Ibrahim, M., Adnan, A. A., Wirfandi, W. 2019. “Peranan
Camat Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang.” MODERAT:
Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 5(2):33–48.
Sapri, Sapri, Ahmad Mustanir, and Hardianti Darman. 2020. “Pelayanan Publik :
Implementasi Dan Aktualisasi.” 122–1:(‫ثثثثثث ث ققثق)ثق ثقثقثق‬.
Uceng, Andi, Akhwan Ali, Ahmad Mustanir, and Nirmawati Nirmawati. 2019.
“Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Sumber
Daya Manusia.” Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 5(2):1–17.

Anda mungkin juga menyukai