Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ASYNCHRONUS

ROLE MODEL DALAM PENERAPAN ASN BERAKHLAK


PADA GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT, RIDWAN KAMIL

Kelas A44
Sub Kelompok 2

Ignatio Boris Harianja, S.Tr.IP


Juan Antonio Pratama Kaiya, S.Tr.IP
Katon Nuraharto, S.Tr.IP
Mila Dewantii, S.Tr.IP
Rahmaniah Rinalda, S.Tr.IP
Deskripsi Core Values BerAKHLAK pada Ridwan Kamil

Gambaran Umum Profil

Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. (lahir 4 Oktober 1971), dikenal
dengan sapaan Kang Emil adalah seorang arsitek dan politisi Indonesia. Saat ini, dia menjabat
sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 2018. Ia terpilih bersama Uu Ruzhanul Ulum pada Pilgub
Jabar. Sebelumnya, Ridwan menduduki posisi Wali Kota Bandung.

Ridwan memasuki dunia politik pada 2013 dengan mengajukan diri sebagai calon Wali
Kota Bandung. Ia pun diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai
Keadilan Sejahtera (PKS). Bersama dengan Oded Muhammad Danial, mereka memenangkan
Pilkada Kota Bandung dengan memperoleh 45,24% suara. Mereka dilantik pada 16
September 2013 oleh Gubernur Ahmad Heryawan. Pada penghujung masa jabatannya sebagai
wali kota, Ridwan pun mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan terpilih untuk
periode 2018 hingga 2023. Pada Januari 2023, Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai
Golkar dan mendapatkan posisi Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih.

Sosok Ridwan Kamil dinilai memiliki karakter yang mampu menggambarkan core values
ASN berakhlak dengan baik, terbukti dari beragam kebijakan dan program daerah yang ia
canangkan dalam mengatasi masalah dari warga jawa barat. Tidak hanya satu atau dua nilai
saja, semua nilai dalam core values ASN dinilai mampu diimplementasikan dengan baik oleh
gubernur jawa barat ini.

1. Berorientasi Pelayanan
Bapak Mochammad Ridwan Kamil atau biasa disapa Bapak Ridwan Kamil adalah
Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Merupakan salah satu pemimpin yang bercorak
milenial berlatar akademisi. Banyak gagasan cemerlang, kreatif dan inovatif yang telah beliau
realisasikan dalam rangka berorientasi kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat.
Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dikenal sebagai pemimpin yang sangat dekat dengan
masyarakat hal tersebut dapat dilihat dan dirasakan dari mimik muka, gestur tubuh dan
pembawaan yang tenang dan menyenangkan dan respon masyarakat Jawa Barat yang sangat
menggumi dan menghormati beliau. Selain itu, kedekatan yang terjalin antara masyarakat
dengan Bapak Ridwan Kamil dengan terjun langsung pada masyarakat mendengar dan
menjawab keluh kesah masyarakat dan mengayomi hal tersebut menjadi inspirasi dan
masukan oleh Bapak Ridwan Kamil dalam membuat kebijakan dan trobosan untuk provinsi
yang dipimpinnya.

Dalam menjawab keluh kesah dan aduan masyarakat, Bapak Ridwan kamil membuat
trobosan JabarQuick Respon yang memudahkan masyarakat melakukan pengaduan bagi
permasalahan yang bersifat kemanusiaan dan darurat. Selain itu, untuk memudahkan
pelayanan publik, beliau juga mendirikan Mall PelayananPublik (MPP) yang dinilai sebagai
langkah pembaharuan bagi sistem pelayanan publik diIndonesia. MPP dianggap lebih
progresif memadukan pelayanan dari pemerintah pusat, daerah,dan swasta dalam satu gedung.
Pelayanan dalam MPP dikombinasikan menggunakan teknologi informasi sebagai jawaban
atas tantangan revolusi 4.0 yang saat ini sedang dihadapi dunia.

Adapun pelayanan yang telah dilakukan oleh Bapak Ridwan Kamil seperti dalam
bidang kesehatan dengan pembangunan dan pemeratan mbangun infrastruktur kesehatan pasca
pandemi untuk meningkatkan mutu kesehatan di Jawa Barat, Peluncuran mobil
PelayanannVeteriner (Moyanvet) untuk membantu peternak dalam pelayanan kesehatan
hewan di wilayah terpencil, serta pelayanan di bidang infrastruktur yang sangat inovatif
sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal-hal tersebut merupakan kebijakan
yang dilakukan dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat jawa barat.
2. Akuntabel

Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut Ridwan Kami memiliki arti
yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari
moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017)

Ridwan Kamil selalu menerapkan teknologi informasi dengan meluncurkan sebuah


platform yang bernama Jabar Open Data yang hadir sebagai cita-cita Pemerintah Provinsi Jawa
Barat untuk menjadi Provinsi Digital yang tranparan dan akuntabel melalui portal yang dapat
diakses di potal Jabar Open Data yang diharapkan mampu memberikan data yang akurat.
Beliau mengkritik pemerintah pusat dan badan usaha karena tidak transparan dalam mengolah
anggaran, selain itu Ridwan Kamil juga meluncurkan Pikobar sebagai sarana informasi
penyebaran virus corona bagi masyarakat Jawa Barat, dimana kanal tersebut merupakan salah
satu bukti transparansi informasi yang dapat langsung di akses oleh masyarakat.

Pada tahun 2021 dibawah pemerintahan para Ridwan Kamil sebagai gubernur
pemerintah provinsi Jawa Barat mendapatkan hasil pemeriksaan dari BPK atas lkpd tahun
2020 berupa opini wajar tanpa pengecualian atau WTP yang merupakanpencapaian opini WTP
ke-10 yang diperoleh oleh Pemprov Jabar.Nilai akuntabel juga ditunjukkan oleh Ridwan Kamil
karena beliau merupakan sosok yang tegas, berintegritas dan bertanggung jawab atas
jabatannya. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian ekonomi Jawa Barat di tahun 2021 lalu
yang berhasil tumbuh sebesar 3,74 persen. Beliau juga menyiapkan beberapa program untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun 2022 seperti investasi, peningkatan
infrastruktur kesehatan, swasembada pangan, hingga inovasi digital.
3. Kompeten

Kompetensi merupakan perpaduan


aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan
perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk
mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi mRidwan
Kamiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.

Ridwan Kamil merupakan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur ITB dan Master of Urban
Design University of California. Saat kembali ke Indonesia beliau mendirikan Urbane,
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain.
Berbagai penghargaan pun telah diperolah Ridwan Kamil seperti Urban Leadership Award dari
University of Pennsylvania dan Doctor Honoris Causa dari Dong-A University. Latar belakang
dan prestasi-prestasi ini menjadikannya sebagai salah satu pemimpin yang
kompeten.Terpilihnya Ridwan Kamil dalam Ridwan Kamilihan Gubernur Jawa Barat pada
tahun 2018 menunjukkan keyakinan masyarakat akan nilai kompetensi sebagai pemimpin yang
dimiliki oleh Ridwan Kamil yang mana sebelumnya ditunjukkan selama beliau menjabat
sebagai walikota Bandung seperti diperolehnya nilai A untuk prestasi birokrasi Pemerintah kota
Bandung di tahun 2018.

Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, menerima beberapa penghargaan


salah satunya dalam penghargaan public leader award 2022 dari berita satu media. Penghargaan
ini ditujukan untuk pemimpin yang dinilai mampu menampilkan kepemimpinan yang inovatif
dan produktif untuk membangun pemerintahan yang baik. Selain itu, bersama pemerintah
Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil berhasil mendapat peringkat A untuk prestasi birokrasi yang
awalnya peringkat 200 kini menjadi peringkat 1 dari seluruh Indonesia dan menjadi satu-
satunya provinsi dengan kinerja birokrasi
4. Harmonis

Ridwan Kamil dikenal karena pendekatan inklusifnya dalam kepemimpinannya. Ia


berusaha untuk mewadahi berbagai kelompok masyarakat dengan memberikan ruang untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan merumuskan kebijakan, tanpa
membedakan latar belakang sosial, agama, atau suku.

Menjembatani perbedaan Sebagai seorang pemimpin, Ridwan Kamil cenderung untuk


mencari cara-cara menjembatani perbedaan pendapat atau konflik antar kelompok masyarakat.
Ia berusaha menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghargai di tengah-tengah
keberagaman.Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Ridwan Kamil selama masa jabatannya
cenderung inklusif, yaitu mengakomodasi kepentingan sebanyak mungkin pihak. Ia berupaya
agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan dan program-
program yang dicanangkan.Salah satu ciri kepemimpinan harmonis Ridwan Kamil adalah
ketekunan dalam menggelar dialog dengan berbagai pihak terkait isu-isu penting. Ia juga
mendorong partisipasi publik dalam merumuskan kebijakan, sehingga masyarakat merasa
diikutsertakan dalam keputusan.

Sebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil memperlihatkan perhatian pada


pengembangan kota yang berkelanjutan. Ia mendorong pembangunan yang tidak hanya
berfokus pada aspek ekonomi semata, tetapi juga mengedepankan aspek sosial, lingkungan, dan
budaya.Ridwan Kamil juga dikenal sebagai pemimpin yang responsif terhadap masalah sosial
dan bencana. Ia berusaha untuk memberikan dukungan dan solusi bagi masyarakat yang
membutuhkan, serta melakukan tindakan cepat dalam mengatasi krisis atau bencana yang
terjadi.

Namun, perlu diingat bahwa penilaian terhadap seorang pemimpin adalah subjektif
dan dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif dan pengalaman masing- masing individu.
Meskipun demikian, poin-poin di atas mencerminkan beberapa ciri kepemimpinan harmonis
yang sering dikaitkan dengan Ridwan Kamil selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa
Barat.
5. Loyal

Ridwan Kamil pada saat masih


menajdi Walikota Bandung pernah mempimpin jajarannya untuk mempersiapkan diri sebagai
tuan rumah peringatan Hari Pancasila dan Hari Pidato Bung Karno. Pria yang akrab disapa
Kang Emil itu mengatakan, persiapan yang dilakukan tak hanya berbentuk fisik. Namun, ada
nilai-nilai Pancasila yang telah diimpelementasikan dalam program di Jawa Barat. "Tugas kita
menerjemahkan bukan dihapal dan ritual saja, kalau di Bandung sila pertama kita perkuat
dengan maghrib mengaji, pembelaan kepada kaum minoritas agama tentang membangun tempat
ibadah, sempat didemo warga mayoritas, tapi menurut saya itu sudah sesuai prosedur jadi
dilanjutkan," ucap Kang Emil.

Untuk implementasi sila kedua, Kota Bandung telah meluncukan program "Ayo Bayar
Zakat" dan program Family for Family yang saat ini tengah dalam masa persiapan. "Urusan
kemanusiaan ada program Bayar Zakat kita perkuat di situ bahwa masalah umat bisa beres oleh
umat sendiri. Family for family sedang dipersiapkan," ungkapnya. Selain itu, Kota Bandung
tengah getol membagi program smartcity-nya yang merupakan bentuk nyata dari sila ketiga.
"Sila ketiga persatuan kita peduli NKRI maka Bandung dengan sadar diri menyumbangkan
smartcity ke Banjarmasin, Banjar, Bangka, termasuk tadi Kota Bukit Tinggi dan makin
banyak," ujarnya.

Sementara untuk sila keempat, ucap Kang Emil, telah diterjemahkan dengan membuat
wadah informal bagai masyarakat sebagai bentuk demkokrasi di Bandung. "Sila keempat kita
terjemahkan dengan membuat ruang demokrasi informal dengan membentu dewan pendidikan,
dewan budaya, cagar kebudayaan, tim ahli bangunan, dewan smartcity dengan begitu rakyat
punya ruang untuk menyuarakan haknya kita buka ruang dengan media sosial agar warga bisa
memberi kritik," jelasnya.

Adapun untuk sila kelima, Pemkot Bandung telah membuka celah untuk para pelaku
usaha kecil menengah dengan menyediakan pinjaman modal tanpa agunan (Kredit Melati).
"Keadilan sosial ada kredit melati agar yang kaya makin kaya yang miskin ke bawa-bawa.
Sudah dua ribu orang bebas rentenir," ungkapnya. "Bagi saya di Bandung ini bercerita tentang
Indonesia tidak hanya isu lokal, semua hikmah itu kalau diIndonesiakan dengan mudah bisa
diduplikasi. Maksud saya itulah terjemahan tentang pentingnya Pancasila tanpa perlu diucapkan
keras-keras, terhadap ekstrim kiri dan kanan harus waspada juga," tambah Kang Emil.
6. Adaptif

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan sosok gubernur yang memimpin Jawa
Barat sejak tahun 2018 hingga saat ini. Beliau dikenal sebagai sosok Gubernur yang visioner
dan adaptif ditengah kondisi VUCA dimana dunia terus mengalami perkembangan secara
konstan dan turut diimbangi dengan perubahan yang tidak dapat diprediksi. Maka dari itu, para
pemimpin, terutama pemimpin di sektor publik, dituntut untuk meninggalkan gaya
kepemimpinan yang tradisional dan kuno. Untuk itu, seperti apa gaya kepemimpinan yang dapat
diaplikasikan untuk menunjang kemajuan dan perubahan dalam organisasi sektor publik, kita
dapat melihatnya melalui berbagai gaya kepemimpinan yang terefleksikan dalam kepemimpinan
Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat dalam mendorong proses digitalisasi desa.

Ridwan Kamil sudah mendapatkan banyak penghargaan atas keberhasilan pelaksanaan


program inovatifnya. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Ridwan Kamil secara konstan
melakukan perubahan-perubahan positif yang dianggap mampu meningkatkan Eksistensi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Perubahan yang diusung oleh Ridwan Kamil tersebut merupakan perwujudan dari visi
pemerintah Jawa Barat untuk menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai provinsi digital terdepan
di Indonesia, dengan memfokuskan pada inovasi dan pengambilan resiko yang dilakukan
pemerintah. Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengeluarakan kebijakan untuk mentransformasi
desa yang tradisional menjadi desa digital. Implementasi digitalisasi desa ini bertujuan untuk
memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam memaksimalkan potensi desa. Untuk
menunjang proses digitalisasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga melakukan
pembenahan jaringan internet di desa dan pemberdayaan masyarakat.

Program digitalisasi desa ini dilandasi oleh pemahaman Ridwan Kamil bahwa di era
Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, setiap aspek kehidupan dituntut untuk mengadaptasi
pemanfaatan teknologi, terutama aspek perekonomian, sehingga Pemprov Jabar memutuskan
untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta memajukan
perekonomian desa dengan memanfaatkan teknologi. Memahami hal tersebut, dapat
diidentifikasi bahwa Ridwan Kamil adalah pemimpin yang visioner karena berhasil
memanfaatkan peluang di masa saat ini dan masa depan untuk berkembang.
7. Kolaboratif

Ridwan Kamil adalah orang


yang berasal dari industri
kreatif. Baginya, kreativitas
adalah sumber untuk
menyelesaikan masalah.
Namun, ia menghadapi
masalah saat mulai masuk ke dunia pemerintahan, yakni birokrasi yang tak siap merespon
perubahan zaman.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, Ridwan Kamil melakukan kolaborasi dengan
kalangan akademisi, masyarakat sipil, maupun pelaku usaha. Salah satunya lewat pembentukan
sebuah tim penasehat yang diberi nama Tim Akselerasi Pembangunan (TAP). Ia juga
memerintahkan dinas-dinas di bawahnya untuk membentuk tim serupa. Namun, keberadaan tim
ini mendapat cibiran dari sebagian kalangan. Mereka menganggap TAP berisi orang-orang yang
tadinya menjadi anggota tim sukses Ridwan Kamil. Ridwan Kamil pun membantah.
Menurutnya, tak semua anggota tim suksesnya ditarik masuk TAP. Sebab Ridwan Kamil juga
memperhitungkan kapasitas. Ridwan Kamil berujar, ia membutuhkan orang-orang yang
memiliki chemistry agar bisa bekerja dengan baik.

Selain TAP, Ridwan Kamil juga membentuk unit baru yang ia anggap relevan
menghadapi tantangan zaman, salah satunya Jabar Saber Hoax. Sadar ASN di lingkungan
pemerintahannya belum banyak yang punya kompetensi terkait hal ini, Ridwan Kamil pun
merekrut tenaga ahli dari kalangan milenial.

Ada pula Jabar Digital Service, institusi yang konsepnya terinpirasi dari Inggris ini
berisi belasan anak muda yang memiliki tugas mengelola data layanan publik berbasis
teknologi. Salah satu fungsi institusi ini selama pandemi adalah memberikan informasi bagi
warga yang membutuhkan oksigen. Institusi baru lain yang juga sudah dibentuk Ridwan Kamil
adalah Jabar Future Leader. Lewat program ini, Ridwan Kamil ingin mengajak anak muda
untuk ikut merasakan aktivitas yang dilakukannya sehari- hari. Setiap satu minggu, satu orang
anggota tim Jabar Future Leader secara bergiliran menjadi ajudan Ridwan Kamil. Dengan cara
ini, Ridwan Kamil ingin menunjukkan bahwa mengambil keputusan bukan hal yang sederhana.

Ridwan Kamil juga membentuk Jabar Innovation Fellowship dan Patriot Desa. Khusus
yang terakhir, Ridwan Kamil sengaja membentuknya untuk memberdayakan ekonomi desa.
"Inilah investasi saya, kolaborasi. Jadi, kalau saya enggak ada, sistem ini tetap berjalan.
Lahirlah orang-orang yang punya pemikiran kepemimpinan karena melihat saya langsung,
berinovasi, tidak hanya komplain di luar, tapi masuk ke dalam dengan innovation leadership,"
ucap Ridwan Kamil.

Anda mungkin juga menyukai