Anda di halaman 1dari 11

NAMA: SUCI ASHARI

NIM: 1902056043
PRODI: ILMU KOMUNIKASI 2019
TUGAS: ANALISIS KEPEMIMPINAN TOKOH PEMIMPIN (MATA
KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI)

ANALISIS PSIKOLOGI KOMUNIKATOR


KEPEMIMPINAN RIDWAN KAMIL

1. Latar Belakang Tokoh

1.1 Latar belakang akademis


Ridwan Kamil merupakan sosok pemimpin yang pembawaannya dekat
dengan anak milenial. Gaya kepemimpinannya tidak kaku namun supel dan aktif
berkomunikasi dengan anak milenial di media sosial maupun dunia nyata.
Ridwan Kamil merupakan putra daerah asli Bandung yang lahir pada tahun
1971 dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjuju Sukaesih. Beliau tumbuh
besar di Bandung mulai dar perjalanan pendidikannya hingga lulus menjadi
Insinyur di Institut Teknologi Bandung jurusan Arsitek pada umur 24 tahun.
Sedari kecil, beliau dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif serta pantang
menyerah demi menggapai tujuannya. Jiwa entrepreuner nya juga sudah terlihat
sejak ia masih kecil yang dibuktikan dengan mendapat untuk besar dari hasil
berjualan es mambo.
Jiwa cerdas, kreatif, aktif dan mandiri nya itu semakin besar ketika ia
beranjak dewasa. Semasa kuliah, Ridwan Kamil aktif dalam organisasi mahasiswa
dan UKM Seni di kampus nya dan bahkan dia sudah hidup mandiri terpisah dari
orangtua nya.
Setelah menyelesaikan studi di ITB, ia melanjutkan studi S2 ke University of
California, Berkeley, Amerika Serikat dengan jalur beasiswa tanpa bantuan dari
orangtua nya.
Berbekal ilmu nya selama di California, Ridwan Kamil mendirikan Urbane
yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek
dan design. Melalui perusahaan yang ia dirikan bersama rekannya ini, ia terus
berkembang pesat dan semakin terasah jiwa kreatifnya dengan membuahkan hasil
yaitu penghargaan-penghargaan yang ia raih karena design nya yang penuh kreasi.
Salah satu karya luar biasa darinya adalah bangunan Museum Tsunami di Aceh.
Selain itu, ia berdedikasi menjadi akademisi dosen di ITB selama 14 tahun.
Dedikasi nya yang besar itu menjadikannya ingin memberikan kontribusi yang
lebih pada daerah nya. Ia sangat peduli akan kemajuan kota Bandung pada saat
itu.
1.2 Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung
Di tahun 2013 ia mulai terjun ke dunia politik dan bertarung dalam
pemiliham Pilkada Kota Bandung dan ia terpilih menjabat selama 5 tahun.
Selama menjabat menjadi walikota, Ridwan Kamil dikenal sebagai walikota
yang gaul namun sarat akan prestasi. Strategi komunikasi nya kepada masyarakat
yang luwes, fleksibel, dan kekinian menarik perhatian dari warga nya serta mulai
menyenangi gaya kepemimpinannya.
Ridwan Kamil menjanjikan Bandung yang lebih baik. Dan selama satu
setengah tahun kepemimpinannya, kota Bandung sudah merasakan perubahannya
yang tidak hanya dipuji warga Bandung tapi membuat iri warga kota lainya
sehingga tak sedikit yang menginginkan Ridwan Kamil kelak jadi presiden RI.
Ridwan Kamil yang menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018, pada
awal jabatannya langsung membuat 6 gebrakan unik sebagai berikut:
a. Naik Sepeda ke Kantor
b. Rapat dimulai dengan Indonesia Raya
c. Wajibkan pejabat punya twitter
d. Temui Demonstran
e. Rombak Ruang Kerja
f. Singkirkan Gadget saat rapat
Ridwan Kamil juga melakukan berbagai terobosan dalam menerapkan
berbagai program kerjanya. Semenjak dilantik sebagai wali kota pada 2013 lalu,
dia membuat terobosan dengan menghidupkan kembali taman-taman kota,
memberikan denda kepada perokok di tempat umum, hingga mempercepat
pembuatan akte kelahiran bagi warganya. Walaupun langkahnya itu terkadang
dihadang berbagai kendala, Ridwan yang berlatar arsitek ini mengaku telah
berusaha berinovasi yang banyak juga diapresiasidan tidak pernah dilakukan para
pendahulunya.
Sebagai Wali Kota Bandung, salah satu program kerja inovatif nya adalah
membuat Bandung Command Center, yaitu pusat kendali Kota Bandung,
didukung dengan GPS tracking dan CCTV di berbagai tempat untuk memantau
kondisi Kota Bandung, dalam rangka mewujudkan kota cerdas. Untuk mengatasi
kemacetan di Jalan Cihampelas, Ridwan Kamil meresmikan jembatan pejalan
kaki dari Cihampelas ke Tamansari pada tanggal 4 Februari 2017 yang dinamai
Teras Cihampelas. Teras Cihampelas dibangun dengan anggaran Rp 45 miliar.
Teras Cihampelas yang memiliki panjang 450 meter ini terbagi menjadi tiga zona,
yaitu kuliner, suvenir, dan taman, serta mampu menampung 180 pedagang.
Kendaraan dapat diparkir di Tamansari
Ridwan Kamil juga merupakan salah satu dari pemimpin daerah yang aktif
memanfaatkan media sosial untuk menyosialisasikan program-program
pembangunan di Kota Bandung. Media sosial ia manfaatkan betul-betul sebagai
wadah kritikkan, pengaduan dan terkadang keresahan hati masyarakatnya untuk
mengontrol kinerja aparatnya. Tak heran ini menjadikannya termasuk dalam “10
Kepala Daerah Teladan” versi Tempo pada Maret 2017.
1.3 Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat
Kemudian berlanjut pada tahun 2018, setelah sukses membawa Bandung
menjadi lebih baik, Ridwan Kamil maju dan mencalonkan diri sebagai Guberbur
Jawa Barat dan memperoleh suara terbanyak sehingga ia mendapatkan amanah
yang lebih besar lagi sampai dengan tahun 2023.
Ridwan Kamil sukses membangun daerahnya, dan sekaligus disenangi oleh
masyarakatnya. Tak hanya warga sekitar Bandung dan Jawa Barat, popularitas
Ridwan Kamil sebagai pemimpin daerah pun turut disenangi oleh masyarakat di
luar daerah sekalipun.
Bagi Ridwan Kamil, tugas seorang pemimpin diantaranya ada dua yaitu
membawa perubahan dan mengaklerasi kemajuan. Tak heran kalau ia terpilih
menjadi salah satu kepala daerah teladan karena dinilai sudah mendedikasikan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk membangun kemajuan wilayah yang
dipimpinnya.

2. Pembahasaan

Di dalam Psikologi Komunikator, terdapat teori dan penjelasan tentang


bagaimana seseorang dapat memengaruhi bahkan mengendalikan orang lain.
Ketika Komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan hanya pada apa
yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri.
Laswell (1948) menyebutkan komunikasi sebagai who says in what channel
to whom with what effect. Pada pembahasaan disini merujuk pada kata “who says”,
“Siapa yang berbicara” disini berarti menekankan figur seseorang tersebut
berpengaruh terhadap efektifnya suatu komunikasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Menurut Jalaluddin Rakhmat, “Siapa lebih penting dari apa” artinya, figur
seseorang terkadang lebih penting dari apa yang disampaiakan.
Disini, dalam kepemimpinan Ridwan Kamil, ia sudah membentuk figur yang
penting. Seperti apa yang telah saya tulis diatas, latar belakang Ridwan Kamil
merupakan seorang akademisi lulusan dua universitas terkenal dan bergengsi. Ia
merupakan sesorang yang ahli dalam tata ruang dan mempunyai latar belakang
leadership yang baik dari pengalamannya berorganisasi semasa kuliah sampai
mendirikan sebuah perusahaan konsultan.
Latar belakang dan pengalaman-pengalaman itulah yang membentuk “siapa”
dia dan membentuk figur yang kompeten. Terbukti, dari latar belakang nya dalam
ahli tata ruang, Bandung disulap menjadi tempat-tempat cantik dan fungsional
disetiap sudut kota nya. Tak hanya tata kota, ia juga melibatkan masyarakat untuk
peduli lingkungannya karena kota nya sudah semakin cantik, sehingga perlu
adanya perawatan atau treatment yang baik dari masyarakatnya agar keindahan
nya tidak sia-sia. Yang kemudian di Amini oleh masyarakatnya. Dalam hal ini,
berarrti Ridwan Kamil berhasil dalam memengaruhi masyarakatnya.

Kemudian, Menurut Arsitoteles, “Persuasi tercapai karena karakteristik


personal pembicara, yang ketika ia menyampaikan pembicaraannya kita
mengaggapnya dapat dipercaya” , “Karakter hampir bisa disebut sebagai alat
persuasi yang paling efektif yang dimiliki”
Aristoteles, menyebut karakter komunikator sebagai Ethos yang terdiri atas: good
sense, good moral character, good will. Kemudian pendapat ini diuji secara
ilmiah dan menghasilkan pendapat dari Hovland dan Weiss yang menyebutkan
bahwa Ethos ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas
komunikatpr yang teridiri atas: credibility; expertise dan trustworthiness dan
juga ada dua unsur lainnya yaitu atraksi komunikator (source attractiveness) dan
kekuasaan (source power).

Ridwan Kamil, jika kita analisis Ethos nya melalui pendapat Hovland dan
Weiss yang terdiri atas:
1. Credibility; Expertise and trustworthiness
Credibility adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat
komunikator. Di dalam kredibilitas terdiri atas expertise (keahlian) dan
trustworthiness (dapat dipercaya).
Hovland dan Weiss mengatakan salah satu komponen kredibilitas adalah
expertise (keahlian) yaitu kesan yang dibentuk komunikan yang dinilai lebih
cerdas, ahli, berpengalaman dan terlatih. Ridwan Kamill ahli dalam perencanaan
tata ruang karena background nya adalah arsitektur dan design serta
berpengalaman bergelut pada bidang profesi nya selama beberapa tahun di
Amerika Serikat. Sehingga keahlian ini menjadikannya sosok yang kredibel untuk
membangun kota Bandung sebagai Walikta pada saat itu. Terbukti atas latar
belakang keahliannnya, Bandung menjadi smart city yang cerdas dan indah.
Contohnya saja ia membuat inovasi Bandung Command Center, yaitu pusat
kendali Kota Bandung, didukung dengan GPS tracking dan CCTV di berbagai
kota Bandung serta lalu lintas pemberhentian lampu merah. Program pemantauan
dan penertiban di pemberhentian lampu mersh ini danamakan ATCS (Area Traffic
Control Sysytem) untuk memantau kondisi Kota Bandung serta menertibkan
pengendara lalu lintas di Bandung.
Komponen kredibelitas yang kedua adalah trustworthiness (dapat dipercaya)
yaitu berkaitan dengan kesan komunikan terhadap komunikator yang berkaitan
dengan wataknya. Misal nya, bermoral, jujur, adil, etis dan sebagainya.
Dari sosok Ridwan Kamil, ia mempunyai kepribadian dengan kepercayaan diri
yang besar, keyakinan dan ketekunan kuat untuk merealisasikan misi nya, pribadi
yang inovativ, cerdas, terbuka, perilaku yang tidak stereotipe yang tidak
konvensional atau tidak hanya mengikuti arus. Terhadap masyarakat, ia sangat
rendah hati dan senang berkomunikasi melalui media sosial dan seringkali
menggunakan istilah-istilah gaul masa kini yang menjadikan hubungan antar
masyarakat dengan dirinya begitu dekat.
Atas perilaku tersebut yang membuatnya berhasil dalam praktiknya, menimbulkan
kekaguman dan kepercayaan masyarakat terhadapnya yang membuat ia terpilih
lagi untuk menjadi pempimpin daerah namun di skala yang lebih besar yaitu
Provinsi Jawa Barat.

2. Source of Attractiveness (Atraksi)


Atraksi merupakan faktor situasional yang memengaruhi atraksi interpersonal
adalah daya tarik fisik, ganjaran, kesamaan, dan kemampuan yang lebih tinggi
daripada kita. Adanya faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikasi ini
dapat mengubah sikap atau perilaku komunikan. Sikap atau perilaku tersebut
diantaranya adalah menumbuhkan rasa hormat, rasa percaya, ketertarikan dan
mudah untuk terpersuasi.
Ridwan Kamil, dalam kepemimpinannya merupakan sosok yang mempunyai
atraksi yaitu khrismatik, yakni mempunyai daya tarik dan kekuatan energi yang
kuat yang berasal dari latar belakang biografikal, pendidikan, kekayaan,
penampilan, sehingga pengikutnya besar, dia dianggap memiliki kekuatan gaib
(supernatural power) yaitu pesona yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah serta
latar belakang pendidikan sebagai seorang arsitektur handal menjadi modal yang
menjanjikan Ridwan Kamil untuk mampu mengelola tata ruang kota Bandung
menjadi lebih baik dan teratur. Akibat dari kharisma nya ini tidak hanya
masyarakat Bandung dan Jawa Barat saja yang senang akan sosok Ridwan Kamil,
namun masyarakat hingga luar daerah pun mengagumi sosok Ridwan Kamil.
Kota Bandung sudah merasakan perubahannya yang tidak hanya dipuji warga
Bandung tapi membuat iri warga kota lainya sehingga tak sedikit yang
menginginkan Ridwan Kamil kelak jadi presiden Republik Indonesia.

3. Source of Power (Sumber Kekuasaan)


Dalam rangka teori Kelman, kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan
ketundukkan. Ketundukkan timbul dari interaksi antara komunikator dan
komunikan. Kekuasaan dapat menyebabkan seorang komunikator dapat
“memaksakan” kehendaknya kepada orang lain karen aia memiliki sumber daya
yang sangat penting (critical resource). Klasifikasi kekuasaan menurut Raven
(1974) :
1. Kekuasaan Koersif
Kekuasaan yang didasari karena kemampuan seorang pemimpin untuk
memberi hukuman dan melakukan pengendalian. Yang dipimpin juga
menyadari bahwa apabila dia tidak mematuhinya, akan ada efek negatif yang
bisa timbul.

2. Kekuasaan Keahlian
Kekuasaan ini berasa dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau
kemampuan yang dimiliki komunikator

3. Kekuasaan Informasional
Ketika seseorang mengajukan informasi yang tidak dipunyai oleh orang lain,
ia menunjukkan kekuasaan dengan mengendalikan seberapa informasi yang
akan ia berikan.

4. Kekuasaan Rujukkan
Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan ketika berhasil
menanamkan kekaguman pada komunikate, sehingga seluruh perilakunya
diteladani.

5. Kekuasaan Legitimasi
Kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin sebagai hasil dari posisinya
dalam suatu organisasi atau lembaga. Kekuasaan yang memberi otoritas atau
wewenang (authority) kepada seorang pemimpin untuk memberi perintah,
yang harus didengar dan dipatuhi oleh anak buahnya.

Dalam hal ini, sesuai apa yang telah saya paparkan di bagian latar belakang,
menurut analisis saya, Ridwan Kamil mempunya seluruh sumber kekuasaan yang
diklasifikasikan oleh Raven (1974).
Yang pertama, kekuasaan koersif, yang merupakan kemampuan seorang
pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian. Ridwan Kamil
sebagai pemimpin daerah menggunakan kekuasaan nya untuk memberi hukuman
bagi siapa yang melanggar kebijakkan serta ia merupakan sosok yang mempunyai
prinsip kuat dan tak gentar akan kebijakkan nya yang out of the box namun tetap
dijalankan demi kebaikkan daerah nya. Ia juga mempunyai kekuasaan
pengendalian atas daerah nya karena dia merupakan pemimpin daerah tersebut.
Yang kedua, kekuasaan legitimasi, kekuasaan sah sebagai hasil dari posisi
nya dalam suatu tatanan kelembagaan. Ia memiliki kekuasaan sebagai seorang
Gubernur Jawa Barat pada saat ini, untuk memberikan otoritas dan
kewenangannya.
Yang ketiga, kekuasaan keahlian. Melalui latar belakang pendididikannya
yang yang bergengsi menjadikannya ahli dalam bidang nya yaitu arsitek, serta
banyak nya penghargaan yang ia dapatkan selama berprofesi sebagai arsitek dan
penerapan yang nyata atas keterampilannya di berbagai bangunan di Indonesia lah
yang membuat nya sukses dalam membangun daerahnya sendiri serta
mendapatkan banyak validasi yang baik dari berbagai pihak.
Yang keempat, kekuasaan informasional. Ridwan Kamil memberikan
informasi-informasi mengenai kinerja nya dengan transparansi melalui media
sosial. Beliau sangat aktif berkomunikasi di Instagram maupun Twitter bahkan
dijuluki seagai pemimpin gaul dan kekinian. Media sosial itu pula dijadikannya
sebagai wadah kritik dan keluh kesah masyarakat nya.
Yang kelima, kekuasaan rujukkan. Dimana komunikator dikatakan memiliki
kekuasaan rujukan ketika berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate,
sehingga seluruh perilakunya diteladani. Ridwan Kamil mendapatlan sumber
kekuasaan ini setelah ia menjabat sebagai Walikota Bandung. Ia berhasil
menanamkan kekaguman serta berlimpah pujian dari berbagai kalangan dan
daerah seperti yang sudah saya jelaskan di atas,

3.Kesimpulan

Di dalam Psikologi Komunikator ada berbagai aspek dan


komponen-komponen yang menjadikan efektivitas komunikasi sebagai alat
persuasi lebih baik.
Di antara nya adalah karakteristik personal yaitu Ethos seperti yang
dijelaskan oleh Hovland dan Weiss hasil dari perkembangan pendapat Aristoteles.
Di dalam Ethos terdapat komponen lagi yaitu: credibility yang mencakup
expertise dan trustworthiness, kemudian ada komponen source of attractiveness
dan source of power.
Ridwan Kamil sebagai pemimpin daerah yang menjabat sebagai Walikota
Bandung selama lima tahun dan naik menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun
lalu memiliki seluruh komponen tersebut yang menjadikan efektivitas komunikasi
nya baik.
Bukti dari keberhasilannya dalam menyeimbangkan komponen-komponen
tersebut adalah banyaknya penghargaan yang ia dapatkan selama ia bersekolah
sampai ia menjadi pemimpin daerah. Mulai dari penghargaan atas profesi nya
sebagai arsitek sampai pengahrgaan sebagai kepala daerah terbaik.

Daftar Pustaka

Kontribusi Ridwan Kamil untuk Bandung. 2014.


http://portal.bandung.go.id/kota-bandung-terpilih-menjadi-finalis-smart-city-di-ba
rcelona diakses pada tanggal 23 September 2020

Hardasulistya, D. 2009. Peranan Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi. Artikel.


http://danangharda.blogspot.com/2009/12/peranan-gaya-kepemimpinan-dalam.ht
ml diakses pada tanggal 24 September 2020

Rakhmat, Jalaluddin. 2018. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya

Tim Editor Voi. 2019. Siapa Ridwan Kamil. Artikel.


https://voi.id/berita/4584/siapa-ridwan-kamil diakses pada tanggal 24 September
2020

2018. Wali Kota Gaul yang Sarat Prestasi. Artikel.


https://humas.bandung.go.id/profil/wali-kota-gaul-yang-sarat-prestasi diakses
pada tanggal 23 September 2020

Anda mungkin juga menyukai