NIM: 1902056043
PRODI: ILMU KOMUNIKASI 2019
TUGAS: ANALISIS KEPEMIMPINAN TOKOH PEMIMPIN (MATA
KULIAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI)
2. Pembahasaan
Ridwan Kamil, jika kita analisis Ethos nya melalui pendapat Hovland dan
Weiss yang terdiri atas:
1. Credibility; Expertise and trustworthiness
Credibility adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat
komunikator. Di dalam kredibilitas terdiri atas expertise (keahlian) dan
trustworthiness (dapat dipercaya).
Hovland dan Weiss mengatakan salah satu komponen kredibilitas adalah
expertise (keahlian) yaitu kesan yang dibentuk komunikan yang dinilai lebih
cerdas, ahli, berpengalaman dan terlatih. Ridwan Kamill ahli dalam perencanaan
tata ruang karena background nya adalah arsitektur dan design serta
berpengalaman bergelut pada bidang profesi nya selama beberapa tahun di
Amerika Serikat. Sehingga keahlian ini menjadikannya sosok yang kredibel untuk
membangun kota Bandung sebagai Walikta pada saat itu. Terbukti atas latar
belakang keahliannnya, Bandung menjadi smart city yang cerdas dan indah.
Contohnya saja ia membuat inovasi Bandung Command Center, yaitu pusat
kendali Kota Bandung, didukung dengan GPS tracking dan CCTV di berbagai
kota Bandung serta lalu lintas pemberhentian lampu merah. Program pemantauan
dan penertiban di pemberhentian lampu mersh ini danamakan ATCS (Area Traffic
Control Sysytem) untuk memantau kondisi Kota Bandung serta menertibkan
pengendara lalu lintas di Bandung.
Komponen kredibelitas yang kedua adalah trustworthiness (dapat dipercaya)
yaitu berkaitan dengan kesan komunikan terhadap komunikator yang berkaitan
dengan wataknya. Misal nya, bermoral, jujur, adil, etis dan sebagainya.
Dari sosok Ridwan Kamil, ia mempunyai kepribadian dengan kepercayaan diri
yang besar, keyakinan dan ketekunan kuat untuk merealisasikan misi nya, pribadi
yang inovativ, cerdas, terbuka, perilaku yang tidak stereotipe yang tidak
konvensional atau tidak hanya mengikuti arus. Terhadap masyarakat, ia sangat
rendah hati dan senang berkomunikasi melalui media sosial dan seringkali
menggunakan istilah-istilah gaul masa kini yang menjadikan hubungan antar
masyarakat dengan dirinya begitu dekat.
Atas perilaku tersebut yang membuatnya berhasil dalam praktiknya, menimbulkan
kekaguman dan kepercayaan masyarakat terhadapnya yang membuat ia terpilih
lagi untuk menjadi pempimpin daerah namun di skala yang lebih besar yaitu
Provinsi Jawa Barat.
2. Kekuasaan Keahlian
Kekuasaan ini berasa dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau
kemampuan yang dimiliki komunikator
3. Kekuasaan Informasional
Ketika seseorang mengajukan informasi yang tidak dipunyai oleh orang lain,
ia menunjukkan kekuasaan dengan mengendalikan seberapa informasi yang
akan ia berikan.
4. Kekuasaan Rujukkan
Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan ketika berhasil
menanamkan kekaguman pada komunikate, sehingga seluruh perilakunya
diteladani.
5. Kekuasaan Legitimasi
Kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin sebagai hasil dari posisinya
dalam suatu organisasi atau lembaga. Kekuasaan yang memberi otoritas atau
wewenang (authority) kepada seorang pemimpin untuk memberi perintah,
yang harus didengar dan dipatuhi oleh anak buahnya.
Dalam hal ini, sesuai apa yang telah saya paparkan di bagian latar belakang,
menurut analisis saya, Ridwan Kamil mempunya seluruh sumber kekuasaan yang
diklasifikasikan oleh Raven (1974).
Yang pertama, kekuasaan koersif, yang merupakan kemampuan seorang
pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian. Ridwan Kamil
sebagai pemimpin daerah menggunakan kekuasaan nya untuk memberi hukuman
bagi siapa yang melanggar kebijakkan serta ia merupakan sosok yang mempunyai
prinsip kuat dan tak gentar akan kebijakkan nya yang out of the box namun tetap
dijalankan demi kebaikkan daerah nya. Ia juga mempunyai kekuasaan
pengendalian atas daerah nya karena dia merupakan pemimpin daerah tersebut.
Yang kedua, kekuasaan legitimasi, kekuasaan sah sebagai hasil dari posisi
nya dalam suatu tatanan kelembagaan. Ia memiliki kekuasaan sebagai seorang
Gubernur Jawa Barat pada saat ini, untuk memberikan otoritas dan
kewenangannya.
Yang ketiga, kekuasaan keahlian. Melalui latar belakang pendididikannya
yang yang bergengsi menjadikannya ahli dalam bidang nya yaitu arsitek, serta
banyak nya penghargaan yang ia dapatkan selama berprofesi sebagai arsitek dan
penerapan yang nyata atas keterampilannya di berbagai bangunan di Indonesia lah
yang membuat nya sukses dalam membangun daerahnya sendiri serta
mendapatkan banyak validasi yang baik dari berbagai pihak.
Yang keempat, kekuasaan informasional. Ridwan Kamil memberikan
informasi-informasi mengenai kinerja nya dengan transparansi melalui media
sosial. Beliau sangat aktif berkomunikasi di Instagram maupun Twitter bahkan
dijuluki seagai pemimpin gaul dan kekinian. Media sosial itu pula dijadikannya
sebagai wadah kritik dan keluh kesah masyarakat nya.
Yang kelima, kekuasaan rujukkan. Dimana komunikator dikatakan memiliki
kekuasaan rujukan ketika berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate,
sehingga seluruh perilakunya diteladani. Ridwan Kamil mendapatlan sumber
kekuasaan ini setelah ia menjabat sebagai Walikota Bandung. Ia berhasil
menanamkan kekaguman serta berlimpah pujian dari berbagai kalangan dan
daerah seperti yang sudah saya jelaskan di atas,
3.Kesimpulan
Daftar Pustaka