Anda di halaman 1dari 9

Dialog Lobi Negosiasi (UAS)

FREEPORT VS INDONESIA
Kelompok 2-A

Pemeran:
Presiden Direktur Freeport (PDF) : Suci Ashari (1902056043)
Chief of Communication & Public Affair (COC) : Faridah Azza A. (1902056013)
Menteri BUMN (BUMN) : Rafianur Ramadhani (1902056045)
Menteri Keuangan (KU) : Hanna Pertiwi (1902056013)
Menteri ESDM (ESDM) : Mahpujah (1902056025)
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) : Afiah Amalia (1902056034)
Warga Suku Amungme I (A1) : Paramitha Putri Hidsyat (1902056030)
Warga Suku Amungme II (A2) : Wanda Aldyssa (1902056047)
Warga Suku Amungme III (A3) : Insyirah Hanifah (1902056052)
Warga Suku Amungme IV (A4) : Wahyudha Ramadhani (190205607)
Moderator(M) : Azizah Aghniya Zain (1902056019)

Penulis Naskah: Suci Ashari


Editor: Azizah Aghniya Zain

Situasi: Talkshow “MATA AZIZAH”. Dialog lobi negosiasi terbuka antara Pemerintah
Indonesia VS PT. Freeport.
Latar Tempat : Studio MATA AZIZAH
Latar Waktu : Tahun 2018
Azizah(M) : Selamat Siang/sore/malam pemirsa. Di Akhir tahun 2018 ini banyak lika-
liku yang terjadi dari berbagai perjuangan. Salah satunya, kali ini episode Mata Azizah
akan membahas konflik berkepanjangan yang sangat pelik dan menjadi daftar PR
pemerintah untuk memperjuangkan permasalahan ini.
Sejak tahun 1973, puluhan tahun lamanya kekayaan emas di timur Indonesia dikuasai
oleh perusahaan asing. Pembagian saham dan keuntungan kepada Indonesia sangat
timpang dan tidak berimbang. Seperti yang diketahui, selama ini pemerintah Indonesia
hanya menddapat saham sebesar 9,36% atas PT Freeport padahal aktivutas
pertambangan tersebut dikeruk di tanah Indonesia.
Oleh karenanya, saat ini, misi pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya
mengambil bagian saham lebih dari setengahnya atas PT. Freeport.
Melalui jalan panjang yang berliku, serta proses lobi negosiasi yang alot antara
pemerintah Indonesia dan pihak Freeport, sayang, perjalanan ini masih belum
menghasilkan titik temu. Pertemuan antar kedua belah pihak telah dilakukan untuk
yang ke 20 kalinya selama hampir 2 tahun melakukan negosiasi. Pada malam ini,
pemerintah Indonesia berharap agar pertemuan ini menjadi pertemuan final antara
mereka.
Telah kami hadirkan kedua pihak untuk membahas kesepakatan tersebut secara
terbuka. Sudah hadir bersama kami Presdir PT. Freeport McMoran Inc. Saudara Suci
Ashari, dan Chief of Communication and public affair Saudara Faridah Azza
Annabillah. Disebelah sini juga ada Menteri BUMN, Bapak Rafianur. Menteri
Keungan, Ibu Hanna Perwi, Menteri ESDM, Ibu Mahpujah, dan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Ibu Afiah Amalia.
Hadir pula masyarakat sebagai aktivis dari Suku Amungme yang bertempat tinggal
disekitar lokasi tambang PT. Freeport, Ibu Mitha, Ibu Insyirah, Ibu Wanda dan Bapak
Yudha.
Baik, kita langsung saja ke Pemerintah Indonesia untuk memualai sesinya. Kami
persilakan.

Rafi (BUMN) : Baik, selamat malam. Berdasarakan hasil pertemuan terakhir, kami
telah mengajukan permintaan untuk pembagian saham senilai 51% : 49 % dimana
Indonesia sebagai penyedia sumber daya alam murni menuntut untuk mendapat bagian
lebih dari setengahnya. Kami masih tegak pada penawaran kami.

Suci (PDF) : First thing first, i appreciate your offer, tapi, kita tidak bisa memenuhi
tawaran nilai sebesar itu atas Indonesia. Nilai itu terlalu jauh dari nilai pembagian
saham sebelumnya. Kami telah membuat improvement yang besar dengan teknologi
kami sendiri.

Faridah (COC) : Also, our companies telah mengembangkan teknologi tambang emas
bawah tanah terbesar di Papua serta infrastruktur terbaik. Tentunya pembagian saham
yang terlampau jauh ini akan berpengaruh pada kelangsungan pertambangan kita.

Hanna (KU) : 45 tahun sudah cukup bagi Indonesia menjadi sapi perah anda. Pada
kenyataannya, banyak sektor yang terdampak akibat ketimpangan ini. Yang mana
menempatkan Indonesia berada di posisi yang rendah atau merugi. Sebanyak 90.64%
keuntungan saham ada di tangan Freeport untuk berpuluh tahun lamanya. Sehubungan
pula dengan kontrak kepada Indonesia yang akan berakhir, kami
menekankan sekali lagi untuk pembagian saham sebesar 51: 49. (nada tegas dan lugas)

Suci (PDF) : Jangan lupakan Kontrak Karya tahun 1990 pasal 31 ayat 2 “Subject to
the provisions here contained, this agreement shall have an initial term of 30 years from
the date of the signing of this agreement; provided that company shall be entitled to
apply for two successive ten year extensions of such term, subject to government
approval and the government will not unreasonably withhold or delay such
approval…..” yang berarti perjanjian kita berakhir di 2021 dengan perpanjangan
kontrak setelahnya 2x10 tahun dan pemerintah tidak bisa menunda atau menolak
perpanjangan tersebut. Dan berbagai aturan yang telah terkandung didalamnya.

Azizah (M) : (nada bersifat menengahi sekaligus ingin menerjemahkan isi KK kepada
audiens) Baik saya potong, Kontrak karya tahun 1990 yang ditandatangani bersama
presiden soeharto yang isinya, ketentuan dalam kontrak karya pasal dibawah ini
terkandung kesepakatan bahwa persetujuan ini harus memiliki perpanjanhan sampai 30
tahun dari tanggal penandatanganan perjanjian ini, termasuk perusahaan berhak untuk
menerapkan 2x10 tahun perpanjangan kontrak setelahnya dan disetujui pemerintah,
serta pemerintah tidak akan menunda atau menahan persetujuan ini secara tidak wajar.
Kontrak ini yang sekarang menjerat pihak Indonesia. Bagaimana dengan Chief Of
Communication menanggapi kontrak ini?

Faridah (COC) : (nada dimulai dari tegas sampai nada naik dengan ancaman
penegasan di akhir) It’s clear. Kontrak kerja berakhir di 2021 dan masih bisa diajukan
perpanjangan untuk 20 tahun sampai 2041, dan pemerintah, tidak akan menahan atau
menunda persetujuan tersebut secara tidak wajar. Kontrak ini tidak berakhir semata-
mata pada tahun 2021 dan pengakusisian saham sebesar itu atas
Indonesia bertentangan dengan interpretasi kami atas pasal yang kalian buat sendiri.
Jika anda tetap teguh, mari bawa permasalahan ini ke arbitrase (pengadilan
internasional) !!

Puja (ESDM) : (nada tidak gentar atas ancaman dan nada tinggi utuk penegasan)
Silakan sajaaa kalau mau dibawa ke arbitrase! Selain itu, apakah disana tertulis jelas
penolakkan atau penundaan persetujuan dengan kata “tidak wajar” itu? Apa yang
dimaksud dengan “tidak wajar”? padahal disitu tertulis pengajuan perpanjangan
kontrak ini harus atas persetujuan peemerintah. Apakah memperjuangkan hak kami
sendiri dan sumber daya kami sendiri dianggap tidak wajar? Pasal ini debatable!!

Suci (PDF) : Ini lucu, kalian mempermasalahkan pasal yang kalian buat sendiri di masa
lampau dan mengajukan kepemilikan saham atas 51% berarti sama saja anda membeli
harta kalian sendiri toh? Kalian nyatakan tadi ini sumber daya kalian dan hak kalian?
Jika tetap bersikeras, kami akan melakukan PHK besar-besaran atau tutup beroperasi
dalam jangka waktu yag tidak ditentukan sampai kita mendapatkan satu pemahaman
yang sama bahwa kontrak karya tersebut sudah mutlak.

Pemerintah Indonesia terlihat cemas akan ancaman Freeport. Menampakkan


ekspresi cemas dan sedikit berunding untuk beberapa detik. Namun, demi rakyat
Indonesia mereka tidak gentar atas ancaman tersebut.

Afiah (LHK) : (nada santai namun tegas) Silakan sajaaa….. PHK atau tutup operasi
juga akan berdampak pada kalian sendiri. Toh hal itu juga memberi angin segar pada
masyarakat suku Amungme. Yang jelas penawaran kami sudah mutlak atas
kepemilikan saham.
Azizah (M) : Baik, sebentar…. saya ingin ke masyarakat Amungme penduduk asli
sekitaran tambang Freeport. Kami ingin mendengar suara anda disini dan keterlibatan
anda.
Insyi (A3) : (nada emosi dengan logat2 ketimuran) Selama Freeport beroperasi, banyak
hak masyarakat adat Amungme terampas! Hak lingkungan hidup sehat, ha katas
wilayah. Freeport telah merampas tanah adat kami! tanah leluhur kami! Tanpa adanya
negosiasi dengan masyarakat kami!

Mitha (A1) : (masih logat ketimuran) Freeport juga banyak menyebabkan konflik
kepentingan para masyarakat dan sering dibuat adu domba. Kami kehilangan mata
pencaharian. Dulu kami bertani, sekarang tanah tercemar limbah. Kalau kami protes
dan demo atas perampasan hak kami, anda pakai cara kekerasan! Dan hal itu terus
menimbulkan korban!

Afiah (LHK) : (sedikit terbawa emposi dan memotong) Cara kekerasan sudah
melanggar HAM! Ada masalah apa anda menyakiti rakyat kami!!!? Putuskan
kontrak!!! anda sudah banyak meninmbulkan kerugian!!

Yudha (A4) : Sejak beroperasi di tahun ‘67 kami tidak melihat kontribusi berarti dan
niat baik Freeport kepada kami. SDA terkuras iya, kerusakkan lingkungan iya,
membuat masyarakat sekitar sengsara juga iya!

Wanda (A2) : Kami tak dapat apa-apa dari eksploitasi tambang yang kalian banggakan
itu. Pemberontakan ‘96 yang menimbulkan banyak korban, Freeport memberikan dana
1%. Itupun tak jelas, karena tak langsung dirasakan masyarakat. Katanya Freeport
sudah berikan akses kesehatan dan pendidikan, kami tak pernah merasakan. Omog
kosong, dana 1% juga tak jelas!
Insyi (A3) : Tanggul bocor, ribuan hektar tanah tandus tercemar limbah, mana niat baik
dari kalian semua?! Selama ini kami tidak pernah dilibatkan. Sekarang kami buka dosa-
dosa kalian supaya seluruh masyarakat Indonesa mendengarkan. Kemiskian kami
rasakan. Lingkungan rusak kami telan. Bunuh kami perlahan atas racun yang kalian
sebarkan!
Yudha (A4) : (nada sedih dan memelas) Sungai jadi lahan membuang limbah beracun
seperti merkuri dan sianida. Sungai kami pak…… (melas banget ekspresinya) sungai
milik kami…… sungai Aghawagon, Otomona, Ajkwa, Minajerwi dan
Aimone……………

Wajah pemerintah Indonesia marah, muram, masam mendengar penderitaan rakyat


Amungme. Selanjutnya, mereka berdiskusi beberapa detik
Azizah sebagai moderator geleng-geleng kepala karena prihatin penderitaan rakyat
Amungme
Pihak Freeport terlihat sedikit cemas dosanya terbongkar di stasiun TV besar. Suci
memegang pelipis, Faridah menopang dagu dan melihat kebawah.

Rafi (BUMN): Ini sudah terlampau jauh. Saya sudah pernah mendengar kasus ini dari
mereka sejak lama, namun, pernyataan barusan membuat saya dan pemerintah
Indonesia disini terbawa emosi atas penderitaan mereka. Mereka rakyat kami!

Hanna (KU) : Baik, penawaran terakhir, 51,24% saham atas Indonesia. Sebagai
pertukarannya, Pemerintah Indonesia memberikan kontrak baru tertulis yaitu IUPK
(Izin Usaha pertambangan Khusus) selama 20 tahun sesuai pengajuan anda sampai
tahun 2040.

Suci (PDF) : (terlihat menimbang-nimbang) 51.24% ya… well….. yeah we’ll take it!
Dan IUPK harus berjalan sesuai kontrak 20 tahun yang diajukan sejak berakhirnya
kontrak karya yang mana berakhir di 2021. Artinya, IUPK berjalan setalah 2021.

Afiah (LHK ): Baik kalau begitu, DEAL. Selain itu, sebagai pertukarannya. Anda
harus membayar dosa-dosa atas masyarakat suku Amungme. Bersama saya, pemulihan
kerusakan alam dan kesejahteraan masyarakat Amungme secara material
sepenuhnya tanggung jawab kalian, dan untuk rencana strategis dan eksekusinya
lakukan dengan saya dan jajaran team dibawah menteri lingkungan hidup dan
kehutanan Indonesia.

Faridah (COC) : Baik, boleh-boleh sajaa.. asalkannn. Kami meminta izin juga atas
tambahan fasilitas pemurnian tembaga dan fasilitas pemurnian logam berharga di Pulau
Jawa.

Keempat menteri tampak berfikir sejenak. Kemudian yakin dengan masing-masing


menganggukkan kepala dan bertatpan

Keempat Menteri : Setuju!

Azizah (M) : Baik, dengan ini negosiasi menghasilkan kesepakatan:


1. Pembagian Saham 51.24% kepemilikkan Freeport atas Indonesia dan 48.76% atas
Freeport McMoran
2. Pemulihan kerusakan lingkungan akibat operasi pertambangan oleh Freeport dengan
pelaksanaan jangka panjang dan sustainable serta tanggung jawab kesejahteraan
masyarakat sekitar khusunya suku Amungme yang paling terdampak atas eksplorasi
pertambangan PT. Freeport
3. Pernjanjian baru IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) sebagai ganti Kontrak
Karya yang mulai berlaku sejak tahun 2021.
4. Perizinan pembukaan fasilitas pemurnian tembaga dan logam di Pulau Jawa.
Dengan ini bulan November tahun 2018. Negosiasi menghasilkan titik temu atas kedua
belah pihak dengan win-win solution didalam studio MATA AZIZAH.
Terimakasih atas komprominya bagi kedua belah pihak,
Pemirsa, “Perjuangan perlu kesabaran, perjuangan perlu kegigihan. Dalam prosesnya,
banyak ranjau dan jebakan batman yang dilontarkan. Jeratan-jeratan cerdik dari lawan
yang berusaha untuk terus menurus menahan dan terus berada dalam genggaman.
Indonesia kali ini sudah bisa merayakan kemenangan. Puluhan tahun lepas dari jeratan
kerugian. Perlahan.. kita kembalikan freeport kepangkuan tangan. Saya Azizah Shihab.
Sampai jumpa di MATA AZIZAH”
Semua pemain bersalaman online. Memberikan symbol tangan (kayak mau minta
maaf idul fitri mohon maaf lahir dan batin)

SELESAI…………

Anda mungkin juga menyukai