Ir.Rd.Aas Rukasa
Chakra lah yang melakukan pengolahan terhadap bioenergi yang kita ambil
dari alam sekitar kita. Hasil pengolahan tersebut memancar berupa medan
bioenergi tubuh yang biasa disebut aura. Kualitas aura yang dihasilkan
mencerminkan kondisi kesehatan, kondisi psikologis, serta pola pikir kita. Semakin
cemerlang aura tersebut, semakin baik. Aura yang cemerlang menggambarkan jiwa
dan raga yang sehat, dan ini dapat ‘dirasakan’ oleh orang lain. Aura bersifat
interaktif, berbaur dan ‘saling menyusupi’ dengan aura lain. Itulah sebabnya orang
merasa nyaman bersama si pemilik aura cemerlang, karena auranya yang mungkin
kurang cemerlang ‘ikut menikmati’ kenyamanan yang dimiliki si Aura Cemerlang.
Aura merupakan peta holografis dari pikiran, kondisi psikologis dan kondisi
kesehatan kita. Profil aura yang tidak ‘plane’ (A) menggambarkan seseorang yang
sangat menonjol strength-nya, tapi pada saat yang sama juga mempunyai weakness
point yang berada pada titik yang sangat mencemaskan karena melampaui batas
aman. Ini terjadi karena si pemilik aura cenderung memberi perhatian secara
berlebihan pada satu aktivitas tertentu, dalam hal ini adalah aktivitas yang
berhubungan dengan eksplorasi logika (lihat chakra ke-5nya, chakra tenggorokan).
Akibatnya sisi ego (lihat chakra ke-3, solar plexusnya) kurang mendapat perhatian,
bahkan menjadi titik lemah yang sangat serius baginya.
Kita sering menjumpai orang semacam ini. Walaupun mereka menonjol di
bidang eksplorasi pemikiran, tapi acapkali mereka menunjukkan respon yang
‘janggal’ dalam berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan
cara memperkaya diri dengan aktivitas yang bisa menjadi penyeimbang bagi
kekuatan logikanya (olah pikir), yaitu dengan aktivitas olah fisik, olah rasa, juga
berorganisasi atau berbaur dengan orang yang lebih beragam, dan sebagainya.
Permukaan yang rata pada aura B menggambarkan kondisi psikologis si
pemilik aura yang tenang (tidak reaktif), stabil, dan obyektif. Obyektif artinya tidak
berlebihan dalam memberikan reaksi, tidak emosional, tidak memihak, dan
proporsional dalam memandang segala sesuatu. Pemilik aura yang rata seperti ini
tidak mengekspresikan kegembiraan maupun kesedihan secara berlebihan, karena ia
percaya bahwa situasi emosional tersebut tidak bersifat permanen. Ia juga tidak
menghindar dari apa-apa yang tidak disukai apalagi dibencinya, karena tidak
menyukai sesuatu itu dalam pandangannya merupakan suatu weakness point yang
harus diperbaiki.
4.Ritme Aura
Aura memiliki ritme, karena setiap chakra pendukungnya bekerja dengan
iramanya masing-masing. Agar irama yang berbeda di tiap chakra tersebut bisa
menyatu secara harmonis, maka sebaiknya kita ‘memberi ruang’ pada chakra-chakra
tersebut (baca: diri sendiri) untuk ‘mengekspresikan diri’. Musik, menyanyi,
berkebun, memelihara binatang, semua ini adalah beberapa contohnya. Aktivitas
yang tampaknya remeh ini memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kita
dalam mengelola stress. Pertama, pengayaan diri dengan aktivitas kecil ini ibarat
memasang balok-balok pemecah ombak besar di tepi pantai. Balok-balok tersebut
akan memecah ombak menjadi lebih kecil, sehingga tidak lagi memiliki kekuatan
untuk menggerus pantai yang sedang kita lindungi. Pantai merupakan gambaran dari
diri kita, ombak adalah stress atau tekanan hidup, balok-balok pemecah ombak itu
adalah aktivitas-aktivitas kecil tadi. Adanya aktivitas-aktivitas kecil ini bagaikan
mendistribusikan beban stress yang besar kepada banyak chakra, sehingga tidak
ada satu chakra yang akan menderita karena overload. Kedua, distribusi beban ini
akan membuat diri kita memiliki fleksibilitas dalam mengadaptasi kondisi yang
berubah-ubah.
Akhirnya, “Let the beauty of what you love be what you do” (Rumi). Semua
kualitas ini dapat dikembangkan sendiri jika kita 1) memiliki pemahaman yang cukup
tentang mekanisme bioenergi dan berlatih secara disiplin, atau 2) melakukan
aktivitas beragam yang memberikan perhatian secara memadai pada semua chakra
sebagaimana uraian di atas.
Pendiri “Cosmic Link”, pemberdayaan diri melalui pendekatan bioenergi, Bandung.