Anda di halaman 1dari 9

PERALIHAK HAK PRIORITAS TANAH SRIWIJAYA IV

- Dalam Perjanjian ini Penjual dan Pembeli untuk selanjutnya akan disebut secara
Bersama-sama sebaga “Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri sebagai “Pihak”
- Para Pihak dalam kedudukan masing-masing tersebut diatas menerangkan
terlebih dahulu sebagai berikut:
a. Bahwa penjual adalah pemilik atas bidang-bidang tanah sebagaimana
dinyatakan dalam:
Hak Prioritas atas Sebagian dari sebidang tanah Negara Bekas Hak Eigindom
Verponding Nomor: 1684, yang terletak di Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kelurahan Selong,
seluas lebih kurang 4308 M2 dahulu tercatat atas nama Het Gouvernement
Van Netherland Indie, dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara: Tembok Batas
b. Sebelah Selatan: Jalan Sriwijaya IV
c. Sebelah Timur: Jalan Sriwijaya Raya
d. Sebelah Barat: Jalan Patimura
(Selanjutnya disebut TANAH)
b. Yang diperoleh (bukti Kepemilikan) Penjual Berdasarkan:
a. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 5-12-2007 Nomor:
1831/Pdt.G/2006/PN. Jkt Sel; Juncto
b. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Tertanggal 15-05-2009 Nomor
95/PDT/2009/PT DKI; Juncto
c. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 29-11-2010
Nomor 622K/Pdt/2010; Juncto
d. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 23-04-2013
Nomor: 167/G/2006/PTUN. JKT; Juncto
e. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta tertanggal 19-11-
2007 Nomor: 103/B/2007/PT.TUN.JKT
f. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tertanggal 24-08-2009
Nomor: 151 K/TUN/2008
- Bahwa Penjual berkehendak menjual Sebagian Tanah seluas 2557 M 2 dan
Pembeli bersedia membeli Tanah tersebut dari Penjual, dan untuk itu
selanjutnya, agar dikemudian hari Para Pihak tidak dapat memungkirinya, maka
penjual dengan ini berjanji dan karena itu mengikat diri untuk menjual dan
menyerahkan tanah tersebut kepada pembeli, demikian pula Pembeli dengan ini
berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan membeli dan menerima
penyerahan tanah dari Penjual, dengan ketentuan sebagaimana yang diatur
dalam perjanjian ini.

1
- Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Para pihak dengan ini sepakat dan
setuju untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian ini,
berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
JUAL BELI
1.1. Penjual dengan ini setuju untuk menjual dan menyerahkan Sebagian Tanah
kepada Pembeli seluas 2557 M2, demikian pula pembeli dengan ini setuju
untuk membeli dan menerima penyerahan Tanah dari penjual dengan tunduk
pada syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.

PASAL 2
HARGA JUAL DAN CARA PEMBAYARAN
2.1. Harga jual beli Tanah disepakati sebesar Rp. 117.000.000.000 (Dua Ratus Miliar
Rupiah) (Selanjutnya disebut harga jual)
2.2. Harga jual akan dibayarkan pembeli kepada Penjual dengan tata cara sebagai
berikut:
a. Uang Muka yang akan diserahkan Pembeli kepada Penjual sebesar Rp.
5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah) yang akan dibayarkan oleh Pembeli
kepada Penjual pada saat tanggal ditandatanganinya perjanjian ini, yang
mana penandatangan Perjanjian ini berlaku pula sebagai bukti tanda
terima/kwitansi penerimaan yang sah antara Penjual dan Pembeli
(Selanjutnya disebut “Uang Muka”).

Setelah Uang Muka diserahkan kepada Penjual atau yang ditunjuk Pembeli,
Penjual berkewajiban memberikan kuasa kepada Pembeli untuk melakukan
pengurusan penghapusan Tanah dari daftar Barang Milik Negara
sebagaimana dimaksud Pasal 3.1 a Perjanjian ini, apabila dalam jangka waktu
Maximal 3 (tiga) bulan, Pencabutan Asset Negara tidak berhasil dilakukan
maka Penjual berkewajiban untuk mengembalikan Uang Muka kepada
Pembeli paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Penjual menyatakan
Pencabutan Asset Negara gagal.

Selama Penjual belum menyerahkan kuasa sebagaimana tersebut di atas,


maka Perjanjian ini merupakan kuasa yang sah, sebagai dasar Pembeli
melakukan pengurusan Pencabutan Tanah dari Asset Negara ke Kementerian
Keuangan dan/atau Instansi terkait lainnya.

b. Apabila Pencabutan Asset Negara telah berhasil dilakukan maka selanjutnya


Pembeli akan menyerahkan pembayaran termin kedua sebesar

2
Rp 15.000.000.000 (Lima Belas Miliar Rupiah) kepada Penjual dan setelah
pembayaran termin kedua diserahkan kepada Penjual, maka Penjual
berkewajiban untuk mengosongkan Tanah dari seluruh Penghuni tanpa hak,
(selanjutnya disebut “Uang Pengosongan Tanah”).

c. Setelah penjual berhasil mengosongkan Tanah (clean and clear), dan Syarat-
Syarat Pendahuluan telah terpenuhi, maka Pembeli akan menyerahkan
pembayaran Termin ketiga kepada Penjual sebesar Rp 15.000.000.000
(Lima Belas Miliar Rupiah).

Bahwa setelah pembayaran termin ketiga diserahkan kepada Penjual, maka


Penjual berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pembeli, mengurus dan
mengupayakan pembuatan Akta Jual Beli Tanah di hadapan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT), pendaftaran dan penerbitan sertipikat hak atas Tanah
untuk kepentingan Pembeli.

Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan Pembeli, pembuatan Akta Jual
Beli Tanah di hadapan PPAT, pendaftaran Tanah dan/atau penerbitan
sertipikat tidak berhasil dilakukan karena alasan apapun maka Penjual
berkewajiban untuk mengembalikan kepada Pembeli, seluruh pembayaran
yang telah diserahkan Pembeli kepada Penjual, paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender setelah Pembeli menyatakan pembuatan AJB, pendaftaran dan
penerbitan sertipikat hak atas Tanah telah gagal dan/atau tidak dapat
dilanjutkan.

d. Apabila pendaftaran Tanah dan penerbitan sertipikat hak atas Tanah telah
berhasil dilakukan, maka Pembeli akan menyerahkan pelunasan Tanah
sebesar Rp. 82.600.000.000 (Delapan Puluh Dua Miliar Enam Ratus Juta
Rupiah) yang akan dibayarkan oleh Pembeli kepada Penjual setelah Tanah
berhasil didaftarkan dan terbit sertipikat hak atas Tanah.

2.3. Harga Jual sebagaimana dimaksud diatas belum termasuk Pajak-pajak dan
biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 perjanjian ini.

3
PASAL 3
SYARAT-SYARAT PENDAHULUAN
3.1. Seluruh syarat-syarat pendahuluan berikut ini (Syarat-Syarat Pendahuluan)
merupakan syarat yang harus dipenuhi sebelum pembayaran termin ketiga,
dan harus dipenuhi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah penandatanganan
Perjanjian ini dan atau dalam jangka waktu lain yang dietujui oleh Pembeli:

a. Tanah selaku objek Jual Beli telah dicabut dari asset negara sebagaimana
tertuang didalam keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
585/KM.6/2016 Tentang penetapan status penggunaan barang milik
negara pada kementerian Pendidikan dan kebudayaan tertanggal 30
Desember 2016 beserta lampiran khusus nomor urut 7, kode barang
2.01.01.01.005, NUP 1, Jenis Barang Tanah Bangunan
Mess/Wisma/Asrama, Lokasi Jl. Sriwijaya IV, Desa/Kel Selong, Kec.
Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Provinsi Dki Jakarta, Luas 4357 M2,
Tahun perolehan 1982, Nilai BMN Rp. 53.429.891.000.00-, Bukti
Kepemilikan/dokumen Pendukung Sertifikat Hak Pakai Nomor 287/Kel
Selong Tanggal 20 Oktober 2005 atas nama Departemen Pendidikan
Nasional. (selanjutnya disebut Pencabutan Asset Negara)

b. Bahwa Pencabutan Asset Negara terhadap Tanah objek Jual beli dan
seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan terkait hal tersebut menjadi
tanggung jawab Pembeli dan Penjual.

c. Penjual Bertanggung jawab dan berhasil atas pengosongan Tanah dari


Penghuni Tanpa Hak.

d. Penjual bertanggung jawab dan telah menyiapkan seluruh dokumen-


dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran dan penerbitan sertipikat
hak atas Tanah untuk kepentingan Pembeli, termasuk namun tidak
terbatas pada alas hak atas Tanah, setiap data, dokumen, kuasa, dan/atau
informasi yang diperlukan untuk pembuatan Akta Jual Beli Tanah.

3.2. Seluruh syarat-syarat pendahuluan harus dipenuhi (dalam bentuk dan isi yang
dapat diterima oleh Para Pihak) selambat-lambatnya 3 (Tiga) bulan setelah
tanggal perjanjian ini (Tanggal Pemenuhan Syarat-syarat pendahuluan),
dimana tanggal pemenuhan Syarat-syarat pendahuluan dapat diperpanjang
atas persetujuan tertulis dari Pembeli.

4
3.3. Dalam hal Syarat-syarat pendahuluan tidak dapat dipenuhi dalam jangka
waktu sebagaimana diatur dalam pasal 3.2 Perjanjian, Para Pihak akan
bertemu untuk membicarakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk
memastikan pemenuhan syarat-syarat Pendahuluan, Apabila dalam
pembicaraan tersebut tidak diperoleh suatu kata sepakat antara Para
Pihak, maka Pembeli berhak untuk membatalkan Perjanjian ini dan
menerima pengembalian uang yang telah diberikan kepada Penjual
paling lambat 7 hari Kalender setelah Pembeli menyatakan gagalnya
pelaksanaan Pasal 3 Perjanjian ini.

PASAL 4
PENCAMBUTAN ASSET NEGARA

4.1. Bahwa Pencabutan Asset Negara terhadap Tanah objek Jual beli dan seluruh
biaya-biaya yang dikeluarkan terkait hal tersebut menjadi tanggung jawab
Pembeli dan Penjual, yang mana akan dibuatkan Perjanjian khusus terhadap hal
tersebut, namun apabila Pencabutan Asset Negara gagal maka Penjual
berkewajiban mengembalikan Uang Muka yang telah diserahkan Pembeli sesuai
dengan ketentuan Pasal 2.2 huruf a Perjanjian ini.

PASAL 5
PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH

5.1. Proses pembuatan AJB Tanah akan dilakukan dalam Jangka waktu 15 (lima belas)
hari kalender setelah dipenuhinya seluruh Syarat-syarat Pendahuluan
sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3.1 diatas.

5.2. Pada Tanggal Pembeli menyatakan syarat pendahuluan telah terpenuhi, maka
para Pihak akan menandatangani Akta Jual Beli Tanah (selanjutnya disebut AJB)
dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang berwenang, berikut serah
terima asli dokumen tanah.

5.3. Penjual akan membuat kuasa-kuasa yang diperlukan untuk menandatangani AJB.
Kuasa sebagaimana tersebut akan berlaku seketika setelah seluruh syarat-syarat
Pendahuluan terpenuhi.

5
5.4. Apabila pembuatan AJB gagal dan/atau tidak dapat dilanjutkan karena alasan
apapun maka hal ini dianggap sebagai kegagalan dan oleh karenanya Penjual
berkewajiban untuk mengembalikan seluruh uang yang telah dibayarkan, kepada
Pembeli paling lambat 7 (tujuh) hari Kalender setelah Pembeli menyatakan
bahwa jual-beli Tanah a quo batal dan tidak dapat dilanjutkan.

5.5. Setelah penandatanganan AJB maka Penjual berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pembeli, mengurus dan mengupayakan pendaftaran dan penerbitan
sertipikat hak atas Tanah Pembeli.

5.6. Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan Pembeli, pendaftaran Tanah
dan/atau penerbitan sertipikat tidak berhasil dilakukan karena alasan apapun
maka berlaku Pasal 2 .2 huruf c Perjanjian ini.

PASAL 6
PERNYATAAN DAN JAMINAN
6.1. Masing-masing Pihak menyatakan dan menjamin kepada Pihak Lainnya bahwa:
a. Para Pihak memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menandatangani
Perjanjian ini serta melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini;
b. Para Pihak telah melakukan Tindakan-tindakan yang diperlukan guna
mengesahkan tindakannya untuk menandatangani Perjanjian ini;
c. Kewajiban-kewajiban yang dinyatakan dalam perjanjian ini adalah sah dan
mengikat serta dapat dilaksanakan terhadap Para Pihak;

6.2. Sebagaimana tambahan atas pernyataan dan jaminan yang diberikan dalam
Pasal 5.1 diatas, Penjual menyatakan dan menjamin kepada Pembeli Bahwa :

a. Penjual adalah Pemilik yang sah atas Tanah;


b. Penjual tidak pernah mengalihkan kepemilikan Tanah kepada Pihak
Lainnya dan pada saat ini tidak ada pihak ketiga lainnya yang memiliki hak
kepemilikan atas Tanah bersama-sama dengan Penjual;
c. Penjual tidak akan menjual atau mengalihkan kepemilikan atas Tanah
dan/atau memperjanjikannya dengan cara dan bentuk apapun juga
kepada pihak lainnya manapun selain Pembeli;
d. Penjual menyatakan dan menjamin bahwa tanah tidak dalam keadaan
sengketa dengan pihak lain.
e. Penjual dengan ini membebaskan Pembeli dari segala klaim, tuntutan,
dan/atau kerugian dalam bentuk apapun sehubungan dengan tuntutan

6
Pihak Ketiga terkait dengan Tanah, dan apabila Pembeli mengalami
kerugian sebagai akibat dari tuntutan Pihak Ketiga maka Penjual
berkewajiban menanggung segala risiko dan kerugian dalam bentuk
apapun yang dialami oleh Pembeli.

PASAL 7
PAJAK-PAJAK DAN BIAYA-BIAYA
7.1. Yang menjadi tanggungan Penjual sehubungan dengan Pengalihan atas
Tanah:
a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berikut tunggakan-tunggakannya
(bilamana ada);
7.2. Yang menjadi tanggungan Pembeli sehubungan dengan Pengalihan atas
Tanah:
a. Pajak Penghasilan (PPH) atas nama Penjual untuk pengalihan atas Tanah
tersebut, menurut ketentuan perpajakan yang berlaku;
b. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) atas Tanah
tersebut menurut ketentuan perpajakan yang berlaku;
c. Pajak pertambahan nilai (PPN) sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku;
d. biaya-biaya akta jual beli dan biaya balik nama atas Tanah tersebut ke atas
nama Pembeli.

PASAL 8
TANGGAL EFEKTIF, PENGAKHIRAN, DAN PEMBATALAN

8.1. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian


ini dan Penjual telah menyerahkan surat pernyataan yang tidak dapat
dicabut Kembali dan telah dilegalisasi Notaris, di mana Surat pernyataan
tersebut menerangkan tentang legalitas dan legitimasi Penjual sebagai
pemilik Tanah (“Tanggal Efektif”) sampai dengan Tanah beralih kepada
Pembeli.

8.2. Dalam hal Para Pihak telah menandatangani AJB , maka Perjanjian ini tetap
berlaku sebelum Tanah beralih secara sah dan meyakinkan kepada Pembeli.

8.3. Perjanjian ini dapat dibatalkan berdasarkan kesepakatan Bersama Para


Pihak, atau dibatalkan secara sepihak oleh Pembeli apabila Pembeli
menyatakan dan/atau terjadi eristiwa-peristiwa sebagai berikut :

7
a. Pembeli menyatakan Jual-Beli Tanah tidak dapat dilanjutkan karena alasan
apapun.

b. Apabila 3 (tiga) bulan setelah Perjanjian ini atau sampai dengan suatu
periode perpanjangan yang disepakati bersama Para Pihak, Syarat-Syarat
Pendahuluan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 berdasarkan diskresi
Pembeli dinyatakan tidak dapat dipenuhi oleh Penjual;atau

c. Salah satu pihak melakukan pelanggaran terhadap Perjanjian ini dan tidak
melakukan perbaikan yang diminta oleh Pihak yang tidak melanggar,
meskipun telah diperingatkan sebanyak 3 (tiga) kali, baik secara lisan
maupun tertulis oleh pihak yang tidak melanggar.

d. Dalam hal terjadinya pembatalan dan/atau pengakhiran Perjanjian


sebelum beralihnya Tanah kepada Pembeli, Para Pihak setuju bahwa
seluruh uang yang telah dibayarkan Pembeli kepada Penjual sehubungan
dengan Harga Jual akan segera (dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 7
hari kalender setelah tanggal pembatalan dan/atau pengahiran Perjanjian
ini) dikembalikan secara penuh kepada Pembeli dan tidak ada suatu hal
pun yang akan memberikan hak kepada Penjual untuk mengajukan
tuntutan di masa yang akan datang atas kehilangan keuntungan atau atas
dasar alasan-alasan lainnya yang serupa terhadap Pembeli.

PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
9.1. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul
dalam pelaksanaan Perjanjian ini melalui musyawarah.

9.2. Jika perselisihan yang timbul tidak dapat diselesaikan secara musyawarah
dalam waktu 60 (enam puluh) Hari Kalender, sejak permasalahan pertama
kali dikemukakan oleh salah satu PIHAK, maka salah satu PIHAK dapat
membawa permasalahan tersebut untuk diperiksa, diadili, dan diputus oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

PASAL 10
LAIN-LAIN

8
10.1. Setiap penambahan, perubahan, dan/atau modifikasi lainnya berkaitan dengan
Perjanjian ini hanya dapat berlaku apabila disepakati secara tertulis oleh Para Pihak
dalam suatu Addendum Pejanjian yang merupakan satu-kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

10.2. Perjanjian ini menggantikan seluruh kesepakatan, pembicaraan, negosiasi, maupun


perjanjian apapun yang pernah ditandatangani oleh dan antara Para Pihak
sebelumnya kecuali untuk dokumen-dokumen yang secara tegas disebutkan dalam
Perjanjian ini.

10.3. Setiap pasal, ketentuan, syarat-syarat dan bagian dari Perjanjian ini yang tidak
dinyatakan oleh Pengadilan atau Lembaga yang berwenang sebagai ilegal, tidak
dapat dilaksanakan, atau bertentangan dengan hukum, tetap akan berlaku. Dalam
hal ini Para Pihak harus membuat amandemen terhadap Perjanjian ini untuk
mengganti pasal, ketentuan, syarat-syarat tersebut dengan pasal, ketentuan, syarat-
syarat baru, yang tidak bertentangan dengan hukum, yang menerangkan maksud
dari ketentuan semula.

10.4. Tidak ada satupun Pihak yang dapat mengalihkan hak dan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak ketiga lainnya kecuali telah memperoleh
persetujuan Pihak lainnya secara tertulis.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli dengan masing-masing
bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama dan masing-masing Pihak
mendapatkan 1 (satu) rangkap asli Perjanjian ini.

Anda mungkin juga menyukai