0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
114 tayangan2 halaman
Husein Mutahar adalah seorang komponis musik Indonesia yang lahir di Semarang pada tahun 1916 dan meninggal di Jakarta pada tahun 2004. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan seperti Hymne Syukur dan Mars Hari Merdeka. Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan dan menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Vatikan. Walaupun tidak menikah, ia memiliki delapan anak angkat.
Husein Mutahar adalah seorang komponis musik Indonesia yang lahir di Semarang pada tahun 1916 dan meninggal di Jakarta pada tahun 2004. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan seperti Hymne Syukur dan Mars Hari Merdeka. Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan dan menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Vatikan. Walaupun tidak menikah, ia memiliki delapan anak angkat.
Husein Mutahar adalah seorang komponis musik Indonesia yang lahir di Semarang pada tahun 1916 dan meninggal di Jakarta pada tahun 2004. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan seperti Hymne Syukur dan Mars Hari Merdeka. Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan dan menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Vatikan. Walaupun tidak menikah, ia memiliki delapan anak angkat.
lebih dikenal dengan nama Husein Mutahar, lahir pada tanggal 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah dan beliau meninggal pada tanggal 9 Juni 2004 di Jakarta di umur ke 88 tahun. Husein Mutahar adalah salah satu seorang komponis musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah Hymne Syukur diperkenalkan Januari 1945 dan Mars Hari Merdeka tahun 1946. Karya terakhirnya, lagu Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia
Beliau sangat aktif dalam kegiatan kepanduan
dan tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis Husein Mutahar mengenyam pendidikan setahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tahun 1946-1947, dan setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938). Pada tahun 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di yogyakarta, kemudian menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di yogyakarta (1947). Selanjutnya, beliau mendapat jabatan-jabatan yang meloncat-loncat antar departemen. Puncak kariernya adalah sebagai Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) (1969- 1973). Beliau sangat menguasai paling tidak 6 (enam) bahasa secara aktif. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974). H. Husein Mutahar selama hidupnya ia tidak pernah menikah, namun mempunyai 8 anak semang (6 laki-laki dan 2 perempuan). Sebagian merupakan ”serahan” dari ibu mereka yang janda atau bapak mereka beberapa waktu sebelum meninggal dunia. Adapula bapak/ibu yang sukarela menyerahkan anaknya untuk diakui sebagai anak sendiri. Semua sudah beru- mah tangga dan mempunyai 15 orang cucu (7 laki-laki dan 8 perempuan