Anda di halaman 1dari 10

Proses Keperawatan Sebagai Sistem Dalam

Asuhan Keperawatan

Petra Maria Juliana Pasaribu ​/@petrapasaribu30072001@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: ​Persatuan Perawat Nasional Indonesia memberitahukan standar praktik


keperawatan professional di Indonesia mengacu pada proses keperawatan yang terdiri atas lima
tahap yaitu pengkajian,diagnosis,perencanaan,implementasi,dan evaluasi

Metode : ​ Jenis kajian ini diambil dari beberapa sumber melalui jurnal buku maupun e-book
yang isinya berfokus pada proses keperawatan sebagai sistem dalam asuhan keperawatan

​Hasil : ​Hasil yang di dapat dari beberapa sumber yakni proses keperawatan adalah suatu cara
sistem dalam memberikan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Pembahasan : ​Proses keperawatan terdiri dari jenis dan komponen sistem serta memiliki teori
konsep sistem yang memiliki lima tahap,

Penutup : ​Sebagai mahasiswa keperawatan kita harus mampu menerapkan setiap komponen
sistem agar pasien merasa aman dan nyaman selama berada di rumah sakit.

Kata Kunci : ​Proses keperawatan,asuhan keperawatan,komponen.


Latar Belakang

Sistem perawatan kesehatan berubah dengan sehat maupun sakit. Ilmu keperawatan
cepat serta fleksibel. Perawat zaman didasarkan pada suatu teori yang sangat
sekarang berhadapan dengan perawatan luas. Menurut Lyer dkk (1996) proses
klien yang mengharapkan asuhan keperawatan adalah metode dimana suatu
keperawatan yang berkualitas dan konsep diterapkan dalam praktik
mengharapkan perawatan professional keperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai
sebagai penyedia perawatan kesehatan suatu pendekatan untuk memecahkan
terdidik dengan baik. Proses keperawatan masalah yang memerlukan ilmu, teknik, dan
merupakan suatu jawaban untuk pemecahan keterampilan interpersonel yang bertujuan
masalah dalam keperawatan. Karena proses untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga,
keperawatan merupakan metode ilmiah yang dan masyarakat. Proses keperawatan terdiri
digunakan secara sistematis dan atas lima tahap yang berurutan dan saling
menggunakan konsep dalam mencapai berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis,
diagnosa masalah kesehatan pasien. perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
keperawatan profesional di Indonesia telah Menurut Zori & morrison (2009) dalam
dipaparkan oleh Persatuan Perawat Nasional Sudono, Setya, dan H (2017) asuhan
Indonesia (PPNI) pada tahun 2000. keperawatan merupakan metode ilmiah
Standarnya mengacu pada proses dalam penyelesaian masalah klien.
keperawatan yang terdiri atas lima tahap, Kemampuan perawat mengidentifikasi
yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, masalah klien dan memilih solusi intervensi
implementasi, dan evaluasi (dalam Sudono, yang tepat tidak lepas dari kemampuan
Setya, dan H, 2017). Pada UU Nomor 38 perawat beripikir kritis, yaitu kemampuan
tahun 2014, pelayanan keperawatan adalah perawat menggali alasan berdasarkan
suatu bentuk pelayanan profesional yang evidence base dari setiap problem dan solusi
merupakan bagian integral dari pelayanan yang teridentifikasi.
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
Metode

Metode yang digunakan adalah literature sebagai metode dalam memberikan asuhan
review. Literature review ini menganalisis keperawatan. Jurnal-jurnal yang digunakan
jurnal, text book, dan ebook yang relevan adalah jurnal yang diterbitkan 10 tahun
dan berfokus pada proses keperawatan terakhir

Hasil

Berdasarkan hasil rivew literatur keperawatan yang dilakukan oleh perawat


didapatkan hasil bahwa Ketika seorang dan bekerjasama dengan pasien (individu,
perawat dapat melakukan pengkajian keluarga, masyarakat) yang bertujuan untuk
yang benar kepada pasien, menanyakan mengidentifikasi masalah keperawatan
kepada pasien secara detail dengan dengan melakukan pengkajian, menentukan,
komunikasi yang baik yang membuat pasien diagnosa, merencanakan tindakan yang akan
menjadi terbuka akan masalahnya dan dilakukan, melaksanakan tindakan serta
melakukan Proses keperawatan yang terdiri mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
dari jenis dan komponen system, saat yang telah diberikan dengan berfokus pada
perawat melakukan asuhan keperawatan pasien, berorientasi pada tujuan yang telah
kepada pasien yang telah dilakukan ditetapkan bersama (Budiono, 2016). Proses
pengkajian tersebut akan lebih mudah keperawatan merupakan alat bagi perawat
dikarenakan perawat sudah mengetahui untuk melaksanakan asuhan keperawatan
masalah apa yang dimiliki oleh pasien dan terhadap pasien yang memilki arti penting
bagaimana cara pemberian asuhan bagi kedua belah pihak. Seorang perawat
keperawatan pada pasien tersebut. dapat menggunakan proses keperawatan
Pengkajian keperawatan dan asuhan sebagai pedoman dalam memecahkan
keperawatan memiliki hubungan erat yang masalah pasien, menunjukkan profesi yang
baik bagi si perawatnya. Proses keperawatan memiliki profesionalitas yang tinggi, serta
adalah suatu cara atau metode yang dapat memberikan kebebasan kepada pasien
sistematis dalam memberikan asuhan untuk mendapatkan pelayanan yang cukup
sesuai dengan kebutuhan (Alimul, 2009). kelompok atau perorangan terhadap
Hasil ini meliputi bagaimana proses gangguan kesehatan yang dialami, baik
keperawatan sebagai sistem dalam asuhan actual maupun potensial. Proses
keperawatan. keperawatan juga dapat diartikan sebagai
pendekatan yang digunakan perawat
Pembahasan
dalam memberikan asuhan keperawatan
Undang-undang No. 38 Tahun 2014, sehingga kebutuhan dasar klien dapat
yang dimaksud dengan asuhan keperawatan terpenuhi,dan perlu dilakukan
adalah rangkaian interaksi antara perawat pengkajian keperawatan terlebih dahulu
dengan klien dan lingkungannya untuk sebelum melakukan asuhan keperawatan
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan supaya asuhan keperawatan yang diberikan
kemandirian klien dalam merawat dirinya oleh perawat kepada pasien dapat dilakukan
dan proses keperawatan menjadi alat bagi lebih optimal dan baik.Tujuan Asuhan
perawat untuk melaksanakan pemberian Keperawatan ialah Membantu klien untuk
asuhan keperawatan yang dilakukan pada menjadi lebih mandiri,Menganjurkan klien,
pasien dan memiliki arti penting bagi kedua keluarga dan masyarakat untuk
belah pihak yaitu perawat dan klien. berpartisipasi dalam bidang kesehatan,
Sebagai seorang perawat proses Membantuk klien mengembangkan
keperawatan dapat digunakan sebagai potensi dalam memelihara derajat
pedoman dalam pemecahan masalah kesehatan secara optimal sehingga
klien, dapat menunjukkan profesi yang diharapkan tidak ketergantungan pada orang
memiliki profesionalitas yang tinggi, serta lain dalam memelihara kesehatannya
dapat memberikan kebebasan pada klien sendiri, Membantu klien untuk mencapai
untuk mendapatkan pelayanan yang derajat kesehatan yang optimal Dengan
cukup sesuai dengan Menurut Mahyar adanya asuhan keperawatan dapat
Suara.dkk pada tahun 2010 proses meningkatkan derajat kesehatan klien
keperawatan adalah suatu metode yang sehingga klien dapat menjadi lebih
sistematis dan terorganisasi dalam mandiri dalam keadaan sakit maupun
melakukan pemberian asuhan dalam keadaan sehat.Antara pengkajian
keperawatan,yang difokuskan pada reaksi keperawatan dan proses keperawatan
dan responsuntuk individu terhadap suatu memiliki hubungan , semakin baik
seorang perawat melakukan pengkajian Sakit Nomor 44 Tahun 2009 bahwa rumah
maka semakin baik juga perawat dalam sakit wajib melaksanakan pelayanan
memberikan asuhan keperawatan kepeda kesehatan yang aman,bermutu, dan efektif,
pasien perawat adalah seseorang yang telah dengan mengutamakan kepentingan pasien.
Lulus pendidikan perawat, baik di dalam Rumah sakit wajib memenuhi hak pasien
maupun di luar negeri sesuai dengan memperoleh keamanan dan keselamatan
ketentuan peraturan perundang-undangan selama dalam perawatandi rumah sakit.
yangberlaku (Kepmenkes RI No. 1239, (Permenkes RI Nomor 1961/Menkes/2011).
2001) Perawat dalam memberikan Tahap evaluasi merupakan tahap terakhir
pelayanan kepada klien ataupun dalam dari proses keperawatan yang berupa
melakukan praktek keperawatan diharapkan perbandingan sistematis dan terencana dari
memiliki pemahaman yang sama terhadap hasil-hasil yang diamati dengan tujuan dan
hakikat keperawatan sebagai profesi, kriteria hasil yang dibuat pada tahap
praktek keperawatan profesional serta peran perencanaan. Evaluasi dilakukan dengan
dan fungsi perawat profesional. Dalam hal cara berkesinambungan Proses keperawatan
ini perawat dituntut melaksanakan peran dan merupakan lima tahap yang konsisten sesuai
fungsinya sesuai dengan harapan profesi dengan perkembangan profesi keperawatan.
keperawatan dan masyarakat sebagai Tahapnya pertama kali Pada tahun 1967
pengguna jasa pelayanan keperawatan. Yura dan Walsh memaparkan menjadi
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan empat tahap, yaitu pengkajian,perencanaan,
kesehatan bagi masyarakat dengan implementasi, dan evaluasi. Pada tahun yang
karateristik tersendiri yang dipengaruhi sama, edisi pertama proses keperawatan
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dipubikasikan dalam empat tahap yang
kesehatan, kemajuan teknologi, dan meliputi pengkakjian, perencanaan,
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang implementasi, dan evaluasi.Pertengahan
harus tetap meningkatkan pelayanan yang tahun 1970-an, Bloch (1974), Roy (1975),
lebih bermutu dan terjangkau oleh Mundunger dan Jauron (1975) serta Aspinal
masyarakat agar terwujudnya derajat (1976) menambahkan tahap diagnosis pada
kesehatan yang tinggi, seperti yang tertera proses keperawatan sehingga menjadi lima
pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahap yaitu pengkajian, diagnosis,
Tahun 2009 dan Undang-Undang Rumah perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Dengan berkembangnya waktu, proses pelayanan asuhan keperawatan adalah pada
keperawatan telah dianggap sebagai suatu pencapaian tujuan asuhan keperawatan.
dasar hukum dalam praktik keperawatan. Asuhan keperawatan yang telah ditetapkan
Pada tahun 1973, American Nursing dalam perencanaan keperawatan telah
association (ANA) menggunakan proses tercapai (Budiono, 2016). Tujuan penerapan
keperawatan sebagai pedoman dalam proses keperawatan bagi klien adalah
pengembangan standar praktik keperawatan Mempertahankan kesehatan klien,Mencegah
dan digunakan sebagai suatu kerangka sakit yang lebih parah/ penyebaran
konsep kurikulum pendidikan keperawatan. penyakit/komplikasi akibat penyakit,
Di Indonesia, definisi dan tahap-tahap Membantu pemulihan kondisi klien setelah
proses keperawatan telah digunakan sebagai sakit, Mengembalikan fungsi maksimal
dasar pengembangan definisi dan standar tubuh,Membantu klien termial untuk
legal praktik keperawatan dan juga sebagai meninggal dengan tenang.Tujuan penerapan
kriteria dalam program sertifikasi. proses keperawatan dalam praktik
Kurikulum pendidikan keperawatan pada keperawatan; Mempraktikan metode
setiap jenjang pendidikan (D3, S1, S2, pemecahan masalah dalam praktik
maupun S3) saat ini telah menggunakan keperawatan, Meggunakn standar praktik
proses keperawatan sebagai kerangka keperawatan, Memperoleh metode yang
kerjanya (Nursalam, 2008). Pengertian baku,rasional, dan sistematis,Memperoleh
Proses Keperawatan Proses keperawatan hasil asuhan keperawatan dengan efektivitas
adalah sarana atau alat yang digunakan oleh yang tinggi.(Asmadi, 2008) Manfaat proses
seorang perawat dalam bekerja dan tata cara keperawatan bagi perawat ialah, Akan
pelaksanaanya tidak boleh dipisah pisah mempunyai rasa percaya diri, karena semua
antara tahap pertama, kedua, ketiga dan perencanaan disusun dengan baik
seterusnya. Tahap pertama pengkajian, tahap berdasarkan kepada diagnosa keperawatan
kedua menegakkan diagnosa keperawatan, yang ditunjang oleh data-data yang tepat dan
tahap ketiga menyusun rencana keperawatan akurat, Kepuasan kerja, karena memberikan
yang mengarah kepada penanganan peningkatan kualitas asuhan keperawatan
diagnose keperawatan, tahap keempat sehingga mempercepat proses kesembuhan
diimplementasikan dan tahap kelima atau pasien, Pengembangan profesionalisme
tahap terakhir adalah evaluasi. Orientasi dari keperawatan pada umumnya. Manfaat
proses keperawatan bagi klien adalah Klien perawat diberikan kepercayaan oleh klien,
akan ikut berpartisipasi dalam menentukan atau tidak semua data (yang berhubungan
perencanaan keperawatan dan akan dengan masalah keperawatan) akan
meningkatkan kerjasama klien dalam disampaikan oleh klien. Pada situasi ini
pelaksanaan tindakan keperawatan, Proses maka dibutuhkan suatu pendekatan yang
keperawatan menjamin klien akan individual kepada klien,Penanganan masalah
mendapatkan asuhan keperawatan yang terencana Setelah masalah keperawatan
berkesinambungan. Mencegah terjadinya ditemukan, maka akan disusun perencanaan
duplikasi tindakan dan kekurangan tindakan. yang berlandasarkan kepada ilmu
Klien akan mendapatkan kualitas pelayanan keperawatan yang kokoh, Mempunyai arah
asuhan keperawatan yang prima. Manfaat dan tujuan Perencanaan yang disusun
proses keperawatan bagi rumah sakit atau mempunyai arah dan tujuan yang akan
puskesmas adalah Kepuasan klien Dengan dicapai dalam batasan waktu tertentu,
sendirinya klien akan menceritakan Merupakan siklus yang saling berhubungan
kepuasannya kepada orang lain sehingga Evaluasi merupakan tahapan terakhir dalam
orang lain berkeinginan untuk mendapatkan proses keperawatan. Evaluasi dapat berupa
kepuasan tersebut, Meningkatkan jumlah perbandingan yang sistematis dan terencana
klien.Menurut budiono (2016) ada beberapa dari berbagai hasil yang diamati dengan
sifat proses keperawatan :Terbuka dan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
fleksibel Proses keperawatan menganut tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan
sistem terbuka. Jika sewaktu-waktu terjadi secara berkesinambungan dengan
perubahan respon klien maka akan melibatkan pasien dengan tenaga kesehatan
memberikan perubahan terhadap diagnosa, lainnya. Hasil dari evaluasi menentukan
rencana dan tindakan yang akan diberikan. nasib pasien untuk kedepannya. Apabila
Fleksibel karena semua rencana yang telah hasil menunjukkan tercapainya tujuan dan
disusun tidak serta merta harus dilaksanakan kriteria hasil, maka pasien akan keluar dari
seluruhnya,tetapi harus melihat perubahan proses perawatan dan diperkenankan untuk
dan perkembangan kondisi,Dilakukan pulang. Namun sebaliknya, apabila kriteria
melalui pendekatan individual.Ada banayak hasil dan tujuannya belum tercapai maka
hal yang bersifat individual dan merupakan pasien masuk kedalam siklus proses
privasi klien. Sehingga tidak kepda semua keperawatan mulai dari pengkajian ulang.
Sikap caring pada mahasiswa difakultas
keperawatan.​1(1).66-74.
Penutup
Asmadi. (2008). ​Konsep Dasar
Berdasarkan jurnal diatas Sebagai
Keperawatan.​ Jakarta: EGC.
mahasiswa keperawatan kita harus mampu
menerapkan setiap komponen sistem agar Arifah Mutia Saroh. ​Proses Keperawatan
pasien merasa aman dan nyaman selama Sebagai Metode Dalam Memberikan
berada di rumah sakit. Sebagai wujud dari Asuhan Keperawatan.​ Osf.io
penerapan asuhan keperawatan sebgai
Budiono. (2016). ​Konsep Dasar
bagian dari proses sebagai system, Karena
Keperawatan​ . Jakarta: Kementerian
proses keperawatan merupakan salah satu
Kesehatan Republik Indonesia.
system dalam memecahkan masalah
keperawatan yang bersifat fleksibel dalam Bumulo, M. I., Bidjuni, H., & Bawotong, J.
memenuhi kebutuhan pasien dengan (2017, Agustus). ​Pengaruh Manajemen
memberikan asuhan keperawatan dengan Model Asuhan Keperawatan Profesional
dilakukan secara sistematis sehingga Tim terhadap Kualitas Pelayanan
meningkatkan kualitas pelayanan Keperawatan di Bangsal Pria RSUD Datoe
keperawatan. Binangkang Kabupaten Bolang
Mongondow. e-Jurnal Keperawatan (e-Kp),
Daftar Pustaka
5,16
Aini,Nur.(2018). ​Teori Model Keperawatan
Carthon, J. M. B., Hatfield, L., Plover, C.,
Beserta Aplikasinya Dalam Keperawatan
Dierkes, A., Davis, L., Hedgeland, T., ... &
Malang​: Penebit Universitas
Del Guidice, M. (2019). ​Association of
Muhammadiyah Malang.
nurse engagement and nurse staffing on
Allen, C. V. (1998). ​Memahami Proses patient safety.​Journal of nursing care
Keperawatan dengan Pendekatan Latihan​. quality,34(1), 40-46
Jakarta: EGC.
DS, B. S., A, D. s., & H, R. A. (2017,April).
Astari,A.,Houghty.G.S.,br Gambaran Kemampuan Brpikir Kritis
Sibuea,R.O.(2015).​Sosialisasi Profesi​ ​dan Perawat Primer dalam Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Di Rumah sakit Islam
Surakarta Vol 10 No 1. Jurnal Ilmu Potter,P.A.,&Perry,A.G.(2005).Buku Ajar
Keperawatan Indonesia. Fundamental Keperawatan konsep Proses
dan Praktek(edisi 4).Jakarta : ​Penerbit
Hidayah, N. (2014). ​Manajemen Model Buku Kedokteran EGC
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Sari,D.A.,Wijaya,D.,Purwandari,R.(2017).H
Tim Dalam Peningkatan Kepuasan Pasien ubungan PersepsiMahasiswa tentang
di Rumah Sakit​ Volume VII No. 2. Jurnal Profesi Keperawatan dengan Motivasi
Kesehatan. Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners di
Husna, A. (2019). ​Tingkat Berpikir Kritis PSIK UniversitasJember.5(3).505-512
Dalam Keperawatan.​ Osf.io Saudin,D.,Kristianto,H.(2016).Rancangan
Kartika, I. R., Hariyati, R. S., & Nelwati. Media Pembelejaran dengan Konsep Dasar
(2018, Maret). Kompetensi Perawat dan Keperawatan Kegawat
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan daruratan.4(02).29-35
Keperawatan di Rawat Jalan Volume 14 No. Simamora, R. H. (2019) ​Menjadi Perawat
2. ​Jurnal Keperaw​ atan yang: CIH’HUY​. Surakarta: Kekata
Khamida, & Mastiah. (2015, Agustus). Publisher. Suprajitno. (2004). ​Asuhan
Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam
Keperawatan Berpengaruh trehadap Praktik.​ Jakarta: EGC.
Kepuasan Pasien Rawat Inap Vol 8 No. 2. Simamora. R. H. (2008) The correlation of
Jurnal Ilmiah Kesehatan,​ 154-161. ward chief’s giving direction and command
Komarudin.(2018).​Pendidikan Keperawatan and the performance of on-duty nurses at
Berkelanjutan dalam Pencapain Jember dr. Subandi general hospital
Sustaiability Profesionalisme inpatient wards. ​jurnal Administrasi dan
Keperawatan.​ 3(2).139151. Kebijakan Kesehatan,
(​https://fkm.unair.ac.id/jurnal-administr)
Kodim, Yulianingsih. (2015). ​Konsep Dasar
Keperawatan.​ jakarta: TIM. Supratti, & Ashriady. (2016, juli).
Pendokumentasian Standar Asuhan
Kusnanto.(2004).​Pengantar Profesi dan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Praktik Keperawatan Profesional.​ Jakarta: Mamuju, Indonesia.​ Jurnal Kesehatan
Penerbit Buku Kedokteran EGC Manarang, 2, 44-51.
Marwa, A. U. (2019). ​Hubungan Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013,
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan November). ​Hubungan Karakteristik
Terhadap Pasien Perawat, Motivasi, dan Supervisi dengan
Prasekolah.​ INA-Rxiv.September,27. Kualiatas Dokumentasi Proses Asuhan
Keperawatan.​ Jurnal Managemen
Nursalam. (2008). ​Proses dan Dokumentasi
Keperawatan, 2, 107-114.
Keperawatan.​ Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai