Disusun Oleh
Nama : Bairika C G Melmambessy
Nim 191450010
Kelas : Logistik 2A
ASTM D 4306
Standar Praktik Sampling Bahan Bakar Penerbangan untuk Pengujian yang Diakibatkan oleh
Trace Contamination
1. Cakupan
1.1 Praktik ini menjelaskan jenis dan persiapan kontainer yang ditemukan paling cocok
untuk penanganan sampel bahan bakar penerbangan untuk penentuan sifat kritis yang
terkena dampak kontaminasi.
1.2 Standar ini tidak mengaku untuk mengatasi semua masalah keamanan, jika ada, yang
terkait dengan penggunaannya. Adalah tanggung jawab pengguna standar ini untuk
menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan dan menentukan penerapan batasan
peraturan sebelum digunakan. For specifific hazard statements, see Note 2, Note 4, and 5.
ASTM D 4306
Standar Praktik Sampling Bahan Bakar Penerbangan untuk Pengujian yang Diakibatkan oleh
Trace Contamination
Di dalam metode ini menjelaskan jenis dan persiapan kontainer yang paling cocok untuk
penanganan bahan bakar penerbangan sampel untuk penentuan sifat kritis yang dipengaruhi
oleh kontaminasi. Untuk metode ini sendiri tidak dimaksudkan dalam menangani semua masalah
keamanan jika ada, terkait dengan penggunaannya juga merupakan tanggung jawab pengguna standar ini
untuk menetapkan persetujuan memprioritaskan praktik keselamatan dan kesehatan kerja dan menentukan
penerapan batasan peraturan sebelum digunakan. Jika sampling dimaksudkan untuk menguji Karakteristik
Pemisahan Air, Karakteristik Bahan Bakar Turbin Penerbangan dapat dilihat pada ASTM D 3602 Untuk
pengambilan sampel secara manual pada produk minyak bumi diberikan dalam Praktik D 4057. Namun,
jumlah properti bahan bakar penerbangan ditetapkan atau terpengaruh dengan jejak tingkat polar atau
senyawa lainnya. Oleh karena itu signifikansi mengharuskan wadah sampel untuk bahan bakar
penerbangan tidak dapat menyerap materi apa pun. Metode ini menyajikan tipe dan persiapan wadah
pengambilan sampel untuk penentuan pemisahan air, korosi tembaga, listrik konduktivitas, stabilitas
termal, pelumasan, dan jejak kandungan logam.
Adapun jenis wadah yang dapat digunakan dalam pengambilan sampel bahan bakar penerbangan
adalah, Wadah yang dilapisi epoxy, botol kaca keras borosilikat, botol polytetrafluoroethylene, kaleng
besi, kaleng tin-planted yang disolder samping. Dalam setiap pengujian, pemilihan wadah tidak bisa
sembarangan. Wadah akan dipilih berdasarkan ketentuan yang disebutkan menurut ASTM D 4306.
Dengan kata lain, apabila pengujiannya berbeda, jenis wadah yang digunakan pun akan berbeda.
Perawatan terhadap wadah sampel akan disesuaikan berdasarkan jenis bahan dari wadah tersebut. Contoh,
wadah kaca akan berbeda perlakuannya dibandingkan wadah kaleng. Begitu juga untuk jenis wadah
lainnya.
Untuk wadah sampel ini sendiri dapat digunakan kembali apabila dibersihkan terlebih dahulu menurut
ASTM D 4306 dan juga dikeringkan menggunakan udara bersih. Untuk wadah yang sering digunakan
ataupun juga disarankan yaitu wadah yang lapisannya tidak dimungkinkan mengkontaminasi produk,
berwarna gelap tetapi bisa jelas dilihat, dan tidak membuat produk terpapar cahaya.
Terjemahan :
Astm D 4057
Standar Untuk Praktik Sampling Secara Manual Pada
Minyak Mentah Dan Produk-Produk Minyak
1. Cakupan
1.1 ASTM ini mencakup prosedur untuk mendapatkan sampel representatif produk minyak
bumi secara manual dari keadaan cair, semi-cair, atau padat yang tekanan uapnya pada
kondisi di bawah 101 kPa (14,7 psi). Jika pengambilan sample untuk penentuan
volatility, gunakan praktik D5842 (API MPMS Chapter 8.3) yang berhubungan dengan
praktik ini. Untuk pencampuran dan penanganan sampel, lihat praktik D5854 (API
MPMS Chapter 8.3). praktik ini tidak mencakup sampling of electrical inslating oils and
hydraulic fluids.
Note 1 – Prosedur yang dijelaskan dalam praktik ini juga dapat diterapkan dalam pengambilan
sampel sebagian besar bahan kimia industri cair tidak korosif, asalkan semua tindakan
pencegahan keselamatan khusus untuk bahan kimia ini dipatuhi dengan ketat.
Note 2 – Prosedur pengambilan sampel gas dijelaskan pada praktik D1265; untuk prosedur
pengambilan sampel fluid power hydraulic terdapat dalam ANSI B93.19 dan B93.44;
prosedur pengambilan sampel insulating oils dijelaskan pada praktik D923; dan prosedur
pengambilan sampel natural gas dijelaskan pada metode test D1145.
Note 3 – Prosedur untuk sampel bahan bakar khusus yang akan dilakukan metal analysis
dijelaskan dalam lampiran untuk spesifikasi D2880.
2. Dokumen Referensi
2.1 Standar ASTM
D86 Test Method for Distilation of Petroleum Products at Atmospheric Pressure
D217 Test Methods for Cone Penetration of Lubricating Grease
D244 Test Methods and Practices for Emulshified Asphalts
D268 Guide for Sampling and Testing Volatile Solvent and Chemical Intermediates for
Use in Paint and Related Coatings and Material
D346 Practice for Collection and Preparation of Coke Samples for Laboratory Analysis
D525 Test Method for Oxidation Stability of Gasoline (Induction Period Method)
D873 Test Method for Oxidation Stability of Aviation Fuels (Potential Residue Method)
D923 Practice for Sampling Electrical Insulating Liquids
D977 Specification for Emulsifed Asphalt
D1145 Test Method for Sampling Natural Gas
D1265 Practice for Sampling Liquefied Petroleum (LP) Gaes, Manual Method
D1856 Test Method for Recovery of Asphalt From Solution by Abson Method
D2172 Test Method for Quantitative Extraction of Bitumen From Bituminous Paving
Mixtures
D2880 Specification for Gas Turbine Fuel Oils
D4177 Practie for Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum Products
D4306 Practice for Aviation Fuel Sample Containers for Test Affected by Trace
Contamination
D4865 Guide for Generation ad Dissipation of Static Electricity in Petroleum Fuel Systems
D5842 Practice for Sampling and Handling of Fuels for Volatility Measurement
D5854 Practice for Mixing and Handling of Liquid Samples of Petroleum and Petroleum
Products
American National Standards
B93.19 Standard Method for Extraction Fluid Samples from the Lines of an Operating
Hydraulic Fluid Power System (for Practice Contamination Analysis)
B93.44 Method for Extracting Fluid Samples from the Reservoir of an Operating
Hydraulic Fluid Power System
API Standards
MPMS Chapter 8.2 Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum Product (ASTM
Practice D4177)
MPMS Chapter 8.3 Standard Practice for Mixing and Handling of Liquid Samples of
Petroleum and Petroleum Product (ASTM Practice D5854)
MPMS Chapter 8.4 Standard Practice for Sampling and Handling Fuels for Volatility
Measurement (ASTM Practice D5842)
MPMS Chapter 9.3 Thermohydrometer Test Method for Density and API Gravity of Crude
Petroleum and Liquid Petroleum Products
MPMS Chapter 10, various sections, Sediment and Water Determination
MPMS Chapter 17.1 Guidelines for Marine Cargo Inspection
MPMS Chapter 17.2 Measurement of Cargoes Aboard Marine Tank Vessels
MPMS Chapter 18.1 Measurement Procedures for Crude Oil Gathered from Small Tanks
by Truck
3. Terminologi
3.1 Definisi istilah khusus pada standard ini
Sampel
3.1.1 All level Sample – Sampel yang diperoleh dengan merendam gelas kimia atau botol
hingga titik sedekat mungkin ke level Draw-off,m kemudain membuka sampel dan
menaikkannya pada kecepatan sedemikian rupa sehingga kira kira tiga perempat penuh
saat keluar dari cairan.
3.1.2 Boring Sample – Bahan sampel yang terkandung di dalam tong, kotak, kantong, ataupun
balok yang diperoleh dari chip yang dibuat dari mengebor lobang ke dalam material
dengan mesin pengebor
3.1.3 Bottom Sample – Sampel yang di peroleh dari cairan yang berada di bawah tanki,
container, atau berada pada garis terendah
3.1.3.1 Discusion – Di dalam prakteknya oersyaratan sampel bawah memiliki arti yang
sangat beragam, sebagai hasil harus di rekomendasikan lokasi sampel yang tepat
(sebagai contoh, 15 cm dari dasar tanki) harus sesuai Ketika menggunakan
persyaratan.
3.1.4 Bottom Water Sample – Sampel free water pada produk minyak yang di ambil dari bawah
penyimpanan kapal atau tongkang ataupun pada tanki penyimpanan.
3.1.5 Clearance Sample – Sampel yang di ambil dengan peralatan pengambilan sampel 10 cm /
4in (Beberapa badan pengatur membutuhkan 15cm/6 in) dibagian bawah dasar pada
tanki.
3.1.5.1 Discussion – Istilah ini normalnya terkait dengan kecil tanki (159 m3 atau 1000 bbls
atau kurang), biasanya dirujuk sebagai tanki sewa.
3.1.6 Composite Sample – Campuran spot sample di campurkan berdasakran proporsi sampel
dari spot sampel yang di peroleh
3.1.7 Core Sample – Area Penampang sampel yang seragam di ambil pada tinggi tanki yang di
berikan
3.1.8 Dipper Sample – Sampel yang di peroleh oleh penempatan pengambilan atau
pengumpulan aliran jalur bebas untuk mengumpulkan volume tertentu dari penampang
pelintang penuh pada interval waktu yang teratur untuk laju waktu aliran yang konstan
atau pada interval waktu bervariasi sesuai dengan tingkatnya.
3.1.9 Drain Sample – Sampel yang di peroleh dari valve penampung air pada tanki
3.1.9.1 Diskusi – Pembuangan sampel mungkin sama dengan sampel bawah, (sebagai contoh
di kasus mobil tanki)
3.1.10 Sampel Tanki Floating Roof – Adalah sampel yang di ambil hanya di bawah permukaan
untuk menentukan densitas cairan yang terdapat atap mengapung
3.1.11 Sampel Aliran Proposional – Sampel di ambil dari pipa dengan sedemikian rupa
sehingga rata rata penyamplingan adalah proporsional selama masa sampling rata rata
aliran caiaran di dalam pipa.
3.1.12 Grab Sample – Sampel yang diperoleh oleh pengumpulan kuantitas yang sama dari
bagian paket pengiriman padatan lepas sedemikian rupa sehingga sampelnya mewakili
seluruh sampel
3.1.13 Grease Sample – Sampel yang diperoleh denhgan cara menyelupkan dan menyendokkan
sejumlah bahan lunak atau semi cair yang dikandung dari kemasan dengan cara yang
representatif
3.1.14 Lower Sample – Adalah spot cairan sampel yang berasal dari tengah kebawah 1/3
muataan tanki (dengan jarak 5 sampai 6 kaki di bawah permukaan cairan)
3.1.15 Middle Sample – Adalah sampel yang di ambil di tengah tanki berdasarkan muatan tanki
(dengan jarak satu perdua tingii cairan dibawah permukaan cairan)
3.1.16 Multiple Tank Composite Sample – Adalah campuran antara sampel atau campuran
komposit sampel yang di peroleh Dario beberapa tanki dan tempat penyimpanan,
kapal, tongkang, dengam kualitas yang sama
3.1.16.1 Diskusi – Campuran ini di campur dengan proporsional sengan volume material
yanhg terkandung dalam tanki dan kompartemen masing masing.
3.1.17 Outlet Sample – Sampel yang diambil dari spot dengan pembukaan inlet peralatan
pengambilan sampel pada level bawah di outket tanki
3.1.18 Representatif Sample – Sampel yang ekstraksi dari jumlah volume yang mengandung
konstituen dengan proporsi yang sama itu menunjukkan jumlah volume.
4. Ringkasan Kerja
4.1 Praktik ini menyediakan prosedur secara manual pengambilan contoh minyak bumi dan
produk minyak bumi dalam keadaan cair, semi cair, maupun padat dari Tanki, pipa,
drum, barrel, kaleng, tabung, tas, ketel, dan uap buangan terbuka. Tempat pengambilan
yang detail merupakan faktor utama untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Standar ini juga termasuk tes analisis yang dilakukan pada sampel, jenis wadah sampel,
serta instruksi yang diperlukan untuk bahan khusus yang akan diambil sampelnya.
Metode test D5854 (API MPMS CHAPTER 8.3) dapat memberikan panduan tambahan.
Ringkasan prosedur pengambilan contoh secara manual dan aplikasinya ditunjukkan pada
tabel 2.
5. Signifikan dan Kegunaan
5.1 Sampel minyak bumi dan produk minyak bumi yang representatif diperlukan untuk penentuan
Sifat kimia dan fisika ,menetapkan standar volume, dan kesesuaian terhadap aturan
pemasaran dan spesifikasinya.
5.2 mengikuti konsep harus diperhatikan saat memilih melakukan prosedur sampel tertentu.
5.2.1 Tujuan dari pengambilan contoh secara manual
Tujuan dari pengambilan contoh secara manual adalah Untuk mendapatkan sebagian
kecil (titik sampel) material dari area yang dipilih dalam suatu tempat yang mewakili
material di area tersebut atau melakukan running all level sampel, sampel yang
diambil mewakili total materi dalam suatu tempat.
5.2.2 Kondisi tepat untuk melakukan pengambilan sampel manual.
5.2.2.1 pengambilan sampel secara manual mungkin dapat dilakukan di semua kondisi
dalam cakupan kerja ini, menyediakan prosedur pengambilan sampel yang tepat
untuk diikuti.
5.2.2.2 dalam aplikasi pengambilan sampel cair manual, material yang akan di jadikan
sampel merupakan komponen berat (seperti air bebas) yang cenderung terpisah
dari komponen utama. Dalam kasus ini, pengambilan sampel manual bisa
dilakukan sesuai kondisi berikut:
(1) harus memiliki waktu yang cukup agar komponen yang berat dapat
memisahkan dan mengendap
(2) harus dimungkinkan untuk mengukur tingkat komponen yang
mengendap agar tetap jauh di atas tingkat tersebut saat menggambar
sampel yang representatif, kecuali semua atau sebagian dari
komponen yang berat akan dimasukkan dalam bagian isi tangki yang
6. Peralatan akan diidentifikasi.
(3) jika slah satu atau lebih kondisi tidak dapat dipenuhi, pengambilan
sampel direkomendasikan dan diselesaikan dengam menggunakan
sistem pengambilan sampel secara otomatis (lihat D4177 (API
MPMS Chapter 8.2))
6.1 Wadah sampel tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Untuk bisa memilih wadah
yang tepat untuk aplikasi tertentu, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahan yang
akan dijadikan sampel untuk memastikan bahwa tidak akan ada interaksi antara bahan sampel dan
wadah yang akan mempengaruhi integritas lain. Pertimbangan tambahan dalam pemilihan wadah
sampel adalah jenis pencampuran yang diperlukan untuk mencampur kembali sampel sebelum
memindahkan sampel dari wadah dan jenis analisis laboratorium yang akan dilakukan terhadap
sampel tersebut. Untuk memfasilitasi pembahasan tentang penanganan dan pencampuran sampel
yang tepat, wadah sampel dibagi menjadi primary atau intermediate.Terlepas dari jenis wadah
sampel yang digunakan, wadah sampel harus lebih cukup besar untuk menampung volume
sampel yang diminta tanpa melebihi 80% dari kapasitas wadah. Kapasitas tambahan diperlukan
untuk ekspansi termal sampel dan meningkatkan pencampuran sampel.
6.2 Pertimbangan Design General untuk Wadah - Berikut adalah pertimbangan desain general untuk
wadah sampel :
6.2.1 Bagian bawah dari wadah harus terus menerus miring kebawah outlet untuk memastikan
penarikan cairan lengkap.
6.2.2 Seharusnya tidak ada kepenyokan dan dead spots pada wadah sampel.
6.2.3 Permukaan dalam harus dirancang untuk meminimalkan korosi, kerak, pelekatan
air/sedimen.
6.2.4 Harus ada penutup inspeksi dengan ukura yang cukup untuk memfasilitasi pengisian,
inspeksi, dan pembersihan.
6.2.5 Wadah harus dirancang untuk memungkinkan pembuatan campuran homogen dari sampel
sambil mencegah hilangnya setiap unsur yang mempengaruhi keterwakilan sampel dan
keakuratan uji analitik.
6.2.6 Wadah harus dirancang untuk memungkinkan transfer sampel dari wadah ke peralatan
analitik dengan tetap mempertahankan sifat representatifnya.
6.3 Botol (Kaca) - Botol kaca bening dapat diperiksa kebersihannya secara visual, pemeriksaan visual
sampel memungkinkan untuk mengetahui kekeruhan air bebas dan kotoran padat. Botol kaca
coklat memberikan perlindungan pada sampel ketika cahaya dapat mempengaruhi hasil tes.
6.4 Botol (Plastik) - Botol plastik yang terbuat dari bahan yang sesuai dapat digunakan untuk
penanganan dan penyimpanan minyak gas, minyak solar, bahan bakar minyak, dan minyak
pelumas. Botol jenis ini sebaiknya tidak digunakan untuk gasoline, bahan bakar penerbangan,
kerosene, minyak mentah, alkohol putih, obat minyak putih, dan produk dengan titik didih khusus
kecuali pengujian menunjukkan tidak ada masalah dengan kelarutan, kontaminasi, atau hilangnya
komponen ringan.
6.4.1 Dalam keadaan apapun, wadah polietilen nonlinear (konvensional) tidak boleh digunakan
untuk menyimpan sampel hidrokarbon cair. Hal ini untuk menghindari kontaminasi sampel
atau kegagalan pada botol sampel. Sampel oli mesin bekas yang mungkin telah mengalami
pengenceran bahan bakar tida boleh disimpan dalam wadah plastic.
6.4.2 Botol plastik memiliki keuntungan karena tidak akan pecah seperti kaca atau menimbulkan
korosi seperti wadah logam.
6.5 Kaleng - Ketika kaleng digunakan, jejak kecil fluks dapat mencemari sampel sehingga hasil yang
diperoleh pada pengujian seperti kekuatan elektrik, ketahanan oksidasi, dan pembentukan lumpur
mungkin salah. Kaleng berlapis epoksi internal mungkin memiliki sisa kontaminasi dan tindakan
pencegahan harus diambil untuk memastikan pembuangannya. Pengambilan sampel untuk bahan
bakar penerbangan sebaiknya dgunakan pada praktek D4306.
6.6 penutup wadah - penyumbat gabus atau tutup sekrup dari plastik atau logam yang bisa digunakan
untuk botol kaca, penyumbat/penutup harus memiliki kualitas yang bagus, bersih, dan tidak boleh
berlubang serta longgar saat menutup. Untuk mencegah sample menyetuh langsung penyumbat,
disekitar penyumbat harus dilapisi timah atau alumunium foil. Tutup sekrup pada kaleng harus
rapat dan kedap uap. Tutup sekrup harus dilindungi oleh disk faced dengan material yang tidak
mudah rusak dan mengkontaminasi sampel. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel
yang akan di uji density atau SG harus memiliki tutup sekrup
6.7 prosedur pembersihan – wadah sampel harus bersih dan bebas dari semua zat yang mungkin akan
mencemari bahan yang akan di ambil sampelnya (seperti air, kotoran, serat, senyawa pembersih,
naptha dan pelarut lainnya, soldering fluxes, asam, karat, dan minyak). Sebelum digunakan lebih
lanjut, wadah yang dapat digunakan kembali seperti kaleng dan botol harus dibilas dengan pelarut
yang sesuai. Gunakan pelarut lumpur untuk menghilangkan bekas/jejak endapan atau lumpur jika
diperlukan. Setelah pencucian dengan pelarut, wadah harus dicuci dengan larutan sabun yang kuat,
dibilas bersih dengan air keran dan terakhir dibilas menggunakan akuades. Keringkan wadah, baik
menggunakan aliran udara hangat yang bersih melalui wadah maupun dengan memasukkan
kedalam pemanas kedap debu dengan suhu 40˚C (104˚F) atau lebih. Setelah kering, segera sumbat
atau tutup wadah. Biasanya wadah yang baru tidak perlu dicuci.
6.7.1 tergantung pada layanan, penerimaan yang dilakukan bersamaan dengan automatic sampler
mungkin perlu dicuci dengan pelarut diantara penggunaannya. Dalam sebagian besar
pengaplikasiannya, tidak diinginkan atau dipraktikan untuk mencuci penerima menggunakan
sabun dan air seperti yang diuraikan di atas untuk kaleng dan botol. Kebersihan dan
integritas wadah sampel/penerima harus diverifikasi sebelum digunakan.
6.7.2 jika pengambilan sampe bahan bakar penerbangan, sebaiknya harus dilihat dalam ASTM
D4306 untuk prosedur pembersihan apa yang direkomendasikan untuk wadah yang akan
digunakan dalam pengujian untuk penentuan water separation, copper corrosion, electrical
conductivity, thermal stability, lubricity, dan trace metal content.
6.8 sistem pencampuran sampel – wadah sample harus cocok dengan sistem pencampuran melakukan
pencampuran sampel yang telah bertingkat untuk memastikan bahwa sampel yang representatif
tersedia untuk ditransfer ke wadah perantara atau peralatan analitik. Hal ini sangat penting saat
melakukan pencampuran crude, beberapa black product, dan kondensat untuk endapan dan air
analisi untuk memastikan sebuah sampel representatif. persyaratan yang mengatur jumlah alat
pencampur dan jenis pencampuran berbeda tergantung pada minyak bumi atau produk minyak
bumi dan uji analitik yang akan dilakukan. Mengacu pada D5854 (API MPMS Chapter 8.3) untuk
detail lebih lanjut.
6.8.1 ketika starfication bukan merupakan perhatian utama, pencampuran yang memadai dapat
diperoleh dengan metode seperti pengocokan (manual atau mekanis) atau gunakan shear
mixer.
6.8.2 pengocokan manual dan mekanis wadah sampel bukan cara yang direkomendasikan untuk
mencampur sampel yang digunakan untuk analisis endapan dan air. pengujian telah
menunjukkan bahwa sulit untuk mempengaruhi energi pencampuran yang cukup untuk
mencampur dan mempertahankan sampel representatif yang homogen. ASTM D5854 (API
MPMS Chapter 8.3) menyediakan detail lebih lanjut.
6.9 peralatan lainnya - silinder ukur atau alat ukur lain atau kapasitas yang sesuai diperlukan atau
tidak diperlukan untuk menentukan jumlah sampel dalam banyak prosedur pengambilan sampel
dan composting sampel
6.10 perangkat sampling – perangkat sampling dijelaskan secara rinci di bawah masing-masing
prosedur pengambilan sampel tertentu. perangkat sample Harusnya bersih, kering, dan bebas
dari zat yang mungkin mencemari bahan yang diambil sampelnya.
7.1.1 pengujian properti secara fisika dan kimia – pengujian fisika dan kimia yang akan dilakukan
pada sampel akan menentukan prosedur pengambilan sampel, jumlah sampel yang
diperlukan, dan banyak persyaratan penanganan sampel.
7.1.2.2 untuk menghindari kontaminasi minyak selama operasi pengambilan sampel, urutan
prioritas pengambilan sampel harus dimulai dari atas dan ke bawah, sesuai dengan
urutan pengambilan sampel berikut; sampel permukaan, atas, upper, middle, lower,
outlet, clearence, all-levels, bottom, dan running sample.
7.1.3 kebersihan peralatan – peralatan pengambilan sampel harus bersih sebelum memulai
operasi pengambilan sampel. bahan residu yang tertinggal dalam perangkat pengambilan
sampel atau wadah sampel dari sampel sebelumnya atau operasi pembersihan dapat
merusak karakter perwakilan sampel. Ini adalah praktik yang baik dengan produk minyak
bumi ringan
untuk membilas wadah dengan produk yang akan diambil sampelnya sebelum mengambil
sampel.
7.1.4.2 ketika sampel komposit beberapa tangki diperlukan, seperti di kapal dan tongkang,
sampel tangki komposit dapat dibuat dari sampel dari tangki yang berbeda jika
mengandung bahan yang sama. Agar sampel tangki komposit seperti itu mewakili
bahan yang terkandung dalam berbagai tangki, kuantitas dari sampel individu yang
digunakan untuk menyiapkan sampel tangki komposit harus proposional dengan
volume di tangki yang sesuai. dalam kebanyakan situasi pengomposisian lainnya,
sampel individu yang digunakan harus memiliki volume yang sama. metode
pengomposisian harus didokumentasikan dan dilakukan dengan hati-hati untuk
menjaga integritas sampel. Direkomendasikan bahwa sebagian dari setiap sampel
tangki disimpan secara terpisah (tidak digabungkan) untuk pengujian ulang jika
perlu.
7.1.4.3 saat menyusun sampel, berhati-hatilah untuk memastikan integritas sampel. lihat
ASTM D5854 (API MPMS Chapter 8.3) untuk panduan tentang pencampuran dan
penanganan sampel
7.1.4.4 sampel yang diambil pada tingkat tertentu, misalnya upper-middle-lower penutupan
membutuhkan sebagian kecil sampel untuk dituangkan untuk membuat ullage
dalam wadah sebelum ditutup. semua sampel lainnya harus segera ditutup dan
dibawa ke laboratorium.
7.1.5 transfer sampel – jumlah perantara transfer dari satu wadah ke wadah lain antara operasi
pengambilan sampel aktual dan pengujian harus diminimalkan. Hilangnya hidrokarbon
ringan sebagai akibat percikan, kehilangan air karena kemelekatan atau kontaminasi dari
sumber luar, atau keduanya, dapat merusak hasil pengujian, misalnya density,sediment and
water, product clarity. semakin banyak transfer antar kontainer, semakin besar
kemungkinan salah satu atau kedua masalah ini dapat terjadi. Lihat ASTM D5854 (API
MPMS Chapter 8.3) untuk informasi lebih lanjut tentang penanganan dan pencampuran
sampel
7.1.6 penyimpanan sampel – Kecuali saat dipindahkan, sampel harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah hilangnya komponen ringan. sampel harus dilindungi selama
penyimpanan untuk mencegah pelapukan atau degerasi dari cahaya, panas atau kondisi
yang berpotensi mengganggu lainnya.
7.1.7 penanganan sampel - jika sampel tidak seragam (homogeneous) dan sebagian sampel harus
dipindahkan ke wadah lain atau bejana uji, sampel harus dicampur secara menyeluruh
sesuai dengan jenis bahan dan metode uji yang tepat, untuk memastikan porsi yang
ditransfer mewakili. Berhati-hatilah untuk memastikan pencampuran tidak setelah
komponen dalam
sampel, misalnya loss of light end. Lihat ASTM D5854 (MPMS Chapter 8.3) untuk detail
instruksi lebih lanjut.
8.2 tingkat kehati hatian yang di butuhkan selam semua pengambilan sampel beroperasi, khusus nya
saat pengambilan sampel tertentu, minyak mentah memungkinkan memiliki kandungan yang
bervariasi, sejumlah hydrogen sulfida, dan gas racun yang sangat berbahaya
8.3 ketika pengambilan sampel dari tanki yang di duga mengandung bahan yang mudah terbakar,
pencegahan harus di ambil untuk menjaga terjadi kebakaran dari listrik statis
Benda konduktif, seperti pita pengukur wadah sampel, thermometer, tidak boleh di turunkan ke tanki
yang sedang di isi, atau langsung setelah pengisian selesai.
Material konduktif seperti pita pengukur harus selalu menyentuh pinggiran tabung pengukur sampai
tenggelam di dalam cairan. Waktu tunggu (normalnya 30 menit atau lebih setelah pengisian berhenti)
umum nya untuk membiarkan hilangnya muatan elektrostatis, untuk mengurangi potensi adanya
muatan elektrostatik, nylon, kawat, atau benang tidak bisa digunakan. Berdasarkan astm methode
D4865.
9.1.1.1 konsentrasi air yang terperangkap akan lebih tinggi jika mendekati bawah tanki,
running sample atau komposit sampel dari atas, tengah, dan sampel bawah,
mungkin tidak akan mewakili konsetrasi air yang terjebak.
9.1.1.2 interface antara minyak dan air bebas memiliki pengukuran yang berbeda, terutama
adanya kehadiran lapisan emulsi, atau lumpur.
9.1.1.3 penentuan volume dari air bebas memilki carea yang berbeda karena level air bebas
mungkin berbeda beda pada permukaan bawah tanki, bagian bawah sering di
selimuti oleh kolam air bebas atau emulsi air yang di ambil oleh lapisan lumpur
atau lilin.
9.1.2 sampel otomatis sesuai dengan dokumen D4177 (APi MPMS Chapter8.2) yang di
rekomendasikan kapanpun pengukuran sampel di butuhkan untuk keperluan custody
transfer.
9.2 Gasoline dan Produk distilasi - Gasoline dan produk distilasi adalah produk yang homogen, tetapi
produk ini sering dikirim dengan tanki yang memisahkan air dengan jelas di dasar tanki nya.
Dengan prosedur yang sesuai dengan uraian di bagian 13, bisa di terima di bawah kondisi yang
tercakupi di 5.2.2
9.3 Polisiklik aromatic hidrokarbon - Untuk sampel polisiklik ariomatik hidrokarbon (benzenan,
toluene, Xylene dan pelarut nafta), di proses sesuai dengan 5.2.1, bagian 6 dan 10, 12.2 – 12.5,
dan bagian 13, dengan penejkanan khusus di prosedur yang berkaitan dengan Tindakan
kepedulian dan kebersihan.
9.4.2 tanki dan mobil tanki - Memperoleh sampel upper dan lower masing masing di ambil tidak
lebih dari 1 liter, atau botol spot sampel di uraikan di 13.4.2, di dalam laboratory, siapkan
sampel komposit tidak kurang dari 2 liter yang di campurkan bagian bagian yang ama
setiap sampel upper dan sampel lower.
9.4.3 Tong, Drum, dan Kaleng - Memperoleh sampel dari jumlah wadah per pengiriman seperti
yang disepakati Bersama, di kasus pelarut yang mahal, yang di bayar di dalam jumlah
kecil, di saran kan setiap container atau wadah di ambil sampel nya, menarik Sebagian dari
tengah pada setiap wadah pengambilan sampel menggunakan prosedur sampling 9.43 atau
prosedur sampling dengan botol 13.4.2 meskipun botol yang kecil yang digunakan.
Persiapkan komposit sampel setidak nya 1 liter, yang di campurkan masing masing di
ambil tidak kurang dari 500 ml, dari setiap wadah sampel.
9.5 material aspal – saat melakukan pengambilan sampel aspal yang akan digunakan adalah metode
standar ASTM D1856 atau ASTM D2172, pengambilan sampel dengan prosedur di bagian 17
atau prosedur ambil di bagian 18. Sebuah sampel dengan ukuran yang cukup untuk menghasilkan
setidaknya 100 g (1/4 lb) dari bitumen yang dibutuhkan. Sekitar 1000 g (2 lb) lembar campuran
aspal biasanya akan cukup. Jika gumpalan yang ada di sampel sebesar 2,5 cm (1 in), 2000 g (4 lb)
biasanya akan dibutuhkan, dan sampel masih lebih besar jika campuran mengandung agregat
yang lebih besar.
9.6 emulsified asphalt - sering diperlukan untuk menguji sampel sesuai dengan persyaratan spesifikasi
D977 dan Metode Standar Tes ASTM D244. Pengambilan sample dari tanki, mobil tanki, dan
truk tanki dengan dengan prosedur pengambilan sampel menggunakan botol diuraikan pada
13.4.2 menggunakan botol dengan ukuran 4 cm (1 ½ in). Diamete atau besar mulut botol dilihat
di gambar
1 dan tabel 1 untuk tempat pengambilan sampel. Gunakan prosedur penggayungan (dipper
procedure) pada bagian 15 untuk pengambilan sampel pada saluran pengisian atau pengeluaran.
Pengemasan sample sesuai dengan tabel 3. Jika materialnya adalah padat atau semi padat
gunakan boring sampling procedur yang dijelaskan pada bagian 17. Ambil setidaknya 4L (1 gal)
atay 4,5 kg (10 lb) dari setiap lot atau pengiriman. Simpan sample pada wadah bersih dan kedap
udara pada temperatur tidak lebih dari 4˚C (40˚F) sampai dilakukan tes. Gunakan wadah yang
terbuat dari kaca atau besi hitam untuk emulsi aspal tipe RS-I,
Dalam metode ini mencakup prosedur manual untuk mendapatkan contoh yang mewakili. Contoh
yang dimaksud bisa berupa produk dari petroleum cair, semi-cair, atau bahkan dalam bentuk padatan
(solid state) yang memiliki tekanan uap 101 kPa pada kondisi ambient. Jika sampling dimaksudkan untuk
menentukan volatility dari minyak, maka bisa digunakan metode sampling ASTM D 5842. Sedangkan
untuk metode handling dan mixing dari contoh hasil sampling bisa merujuk pada metode uji ASTM D
5854. Didalam metode ini juga terdapat beberapa jenis sample yaitu :
- All level sample : Sample yang diperoleh dengan menenggelamkan botol contoh yang tertutup ke
titik yang paling dekat dengan draw off , kemudian tutup botol sample dibuka dan botol sample
ditarik ke atas dengan laju tetap sehingga botol sample terisi ¾ bagian.
- Running Sample : Suatu sample yang diperoleh dengan menurunkan botol sample yang terbuka
ke level bagian bawah dari outlet connection atau swing line dan menariknya kembali ke bagian
atas minyak (top oil) dengan laju penarikan sedemikian rupa sehingga botol sample terisi ¾
bagian ketika dikeluarkan dari tangki.
- Spot Sample : suatu sample yang diambil dari lokasi/titik tertentu dari suatu tangki atau dari
suatu aliran yang mengalirdi dalam pipa dengan waktu yang tertentu
- Bottom Sample : Suatu spot sample yang didapatkan dari bagian bottom tangki, kontainer
atau pipa bagian yang terbawah. Biasanya adalah 15 cm dari bagian dasar tangki
- Bottom Water Sample : Suatu spot sample dari air bebas yang diambil dari bagian dasar
kontainer minyak yang ada di kapal atau kompartemen atau tangki simpan.
- Clearance Sample : Suatu spot sample yang diambil pada 10 cm (4 in) (beberapa
diantaranya mensyaratkan 15 cm (6 in)) dibawah tank outlet
- Composite Sample : Campuran dari beberapa spot sample yang di campur dengan
perbandingan volume yg sama.
- Dipper Sample : Suatu sample yang diperoleh dengan meletakkan suatu dipper atau
vessel kolektor di jalur suatu aliran yang mengalir bebas untuk mendapatkan sejumlah
volume tertentu dengan waktu interval yang teratur dan dengan laju alir yang konstan,
atau waktu intervalnya bervariasi.
Untuk wadah sampel tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Untuk bisa memilih wadah
yang tepat untuk aplikasi tertentu, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahan yang akan
dijadikan sampel untuk memastikan bahwa tidak akan ada interaksi antara bahan sampel dan wadah yang
akan mempengaruhi integritas lain. Pertimbangan tambahan dalam pemilihan wadah sampel adalah jenis
pencampuran yang diperlukan untuk mencampur kembali sampel sebelum memindahkan sampel dari
wadah dan jenis analisis laboratorium yang akan dilakukan terhadap sampel tersebut. Untuk memfasilitasi
pembahasan tentang penanganan dan pencampuran sampel yang tepat, wadah sampel dibagi menjadi
primary atau intermediate.Terlepas dari jenis wadah sampel yang digunakan, wadah sampel harus lebih
cukup besar untuk menampung volume sampel yang diminta tanpa melebihi 80% dari kapasitas wadah.
Kapasitas tambahan diperlukan untuk ekspansi termal sampel dan meningkatkan pencampuran sampel.
Di dalam metode ini juga dijelaskan bahwa untuk melakukan praktek ini tidak bermaksud untuk
menjelaskan semua aspek keamanan terkait kegiatan sampling, namun demikian, di anggap bahwa
personel yang melakukan operasi sampling telah dilatih secara memadai sehubungan dengan penerapan
prosedur yang aman yang terdapat di sini untuk situasi pengambilan sampel tertentu.