Anda di halaman 1dari 30

Terjemahan & Resume ASTM D 4306 & ASTM D 4057

Disusun Oleh
Nama : Bairika C G Melmambessy
Nim 191450010
Kelas : Logistik 2A

Logistik Minyak dan Gas

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

Cepu, Maret 2021


Terjemahan :

ASTM D 4306
Standar Praktik Sampling Bahan Bakar Penerbangan untuk Pengujian yang Diakibatkan oleh
Trace Contamination

1. Cakupan
1.1 Praktik ini menjelaskan jenis dan persiapan kontainer yang ditemukan paling cocok
untuk penanganan sampel bahan bakar penerbangan untuk penentuan sifat kritis yang
terkena dampak kontaminasi.
1.2 Standar ini tidak mengaku untuk mengatasi semua masalah keamanan, jika ada, yang
terkait dengan penggunaannya. Adalah tanggung jawab pengguna standar ini untuk
menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan dan menentukan penerapan batasan
peraturan sebelum digunakan. For specifific hazard statements, see Note 2, Note 4, and 5.

2. Dokumen yang Direferensikan


2.1 Standar ASTM :
D 2624 Metode Uji untuk Konduktivitas Listrik Bahan Bakar Penerbangan dan
Penyulingan Yang Mengandung Aditif Disipator Statis.
D 3602 Metode Uji Lapangan untuk Karakteristik Pemisahan Air Bahan Bakar Turbin
Penerbangan.
D 3948 Metode Uji untuk Menentukan Karakteristik Pemisahan Air Bahan Bakar Turbin
Penerbangan oleh Separometer Portabel.
D 4057 Praktek untuk Manual Sampling Produk Minyak Bumi dan Minyak Bumi.
D 4308 Metode Uji untuk Konduktivitas Listrik Hidrokarbon Cair dengan Presisi Meter.
2.2 Standar SAE :
SAE MAP-1794, Metode Bola pada Silinder untuk Mengukur Pelumasan Bahan Bakar
Turbin Penerbangan

3. Signifikan dan Kegunaan


3.1 Deskripsi umum untuk pengambilan sampel manual produk minyak bumi diberikan
dalam Praktik D 4057. Namun, sejumlah sifat bahan bakar penerbangan didirikan atau
dipengaruhi oleh tingkat jejak kutub atau senyawa lainnya. Oleh karena itu, signifikansi
pengukuran mengharuskan wadah sampel tidak menambahkan atau membuat adsorb
materi apa pun. Praktik ini menyajikan jenis dan persiapan wadah pengambilan sampel
yang ditemukan memuaskan untuk penentuan pemisahan air, korosi tembaga,
konduktivitas listrik, stabilitas termal, pelumasan, dan kandungan logam jejak. Prosedur
persetujuan untuk kontainer baru juga diberikan.
3.2 Dua sifat, kontaminasi partikulat dan free water konten, melibatkan material yang mudah
dihilangkan oleh berbagai wadah sampling. Sifat tersebut harus ditentukan dengan
meletakkan sampel secara langsung ke dalam alat ukur dan tidak menggunakan wadah
untuk memindahkan sampel ke alat ukur.
4. Peralatan
4.1 Kontainer Pengambilan Sampel :
4.1.1 Kontainer berlapis Epoxy :
4.1.1.1 Meskipun umumnya lebih unggul dari pelapis lainnya, pasti epoxy-coating
mengembangkan plasticizer yang dapat berpengaruh buruk sifat bahan bakar kritis.
Karena tidak ada spesifikasi yang diketahui untuk menjelaskan lapisan epoksi yang
memuaskan, 6.2 mencantumkan persetujuan prosedur yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lapisan yang memuaskan.
4.1.1.2 Kaleng berlapis harus diperiksa dengan cermat untuk memastikan bahwa lapisan
menutupi semua permukaan dalam. Jika tidak, kaleng harus dianggap sama dengan
jahitan sisi yang disolder dan berlapis timah kaleng.
4.1.2 Botol Kaca Borosilicate (keras).
4.1.2.1 Berwarna amber atau botol yang ditutupi dengan bahan buram seperti
aluminium foil lebih disukai untuk menghindari kemungkinan reaksi dengan
sinar matahari.
4.1.3 Botol Polytetrafluoroethylene.
4.1.4 Botol Polietilena, kepadatan tinggi, linear.
4.1.5 Kaleng Baja, berlapis timah, jahitan samping solder.
4.2 Closures/tutup :
4.2.1 Tutup dengan permukaan metal pada bagian dalam lebih disarankan. Tutup
dengan permukaan dalam yang sama seperti wadah juga dapat digunakan.
4.2.2 Yang diperlukan oleh peraturan pengiriman seperti DOT 17C atau 17E, tutup
juga harus terdapat segel pengiriman metal.
5. Reagent dan Material
5.1 Aseton, Kelas CP (lihat Catatan 2 dan Catatan 3).
5.2 Toluene, Kelas CP (lihat Catatan 2 dan Catatan 3). Ketika digunakan
Untuk membersihkan wadah untuk konduktivitas, mengukur konduktivitas toluena sesuai dengan
Metode Uji D 2624 atau D 4308 dan gunakan hanya jika konduktivitas kurang dari 20 pS / m.
5.3 Isopropanol, CP Grade (lihat Catatan 2 dan Catatan 3).
5.4 Heptane, CP Grade (lihat Catatan 2 dan Catatan 3).
NOTE 2—Peringatan: Sangat mudah terbakar. Uap dapat menyebabkan tembakan kilat.
NOTE 3—Karena pelarut ini tersedia pada berbagai tingkat kemurnian, penggunaan kelas CP
diperlukan untuk menghilangkan kemungkinan masalah dengan kotoran sisa.
NOTE 4—Dalam banyak kasus campuran heptan dan isopropanol dapat digunakan sebagai
menggantikan toluena, kecuali ketika merendam botol dalam 6.5.3
5.5 Detergent, type untuk laboratorium.
5.6 Jet A atau Jet A-1.
5.6.1 Cairan referensi untuk persetujuan pengujian dengan Jet A atau Jet A-1 dipersiapkan
sesuai dengan metode uji D 3948.
6. Persiapan Peralatan
6.1 Pengenalan :
6.1.1 Pengalaman mengindikasikan tidak ada satu jenis wadah pun yang memenuhi semua
ketentuan yang diinginkan termasuk ukuran dan biaya. Tipe wadah tertentu ditemukan
cocok untuk sebuah metode uji tetapi tidak untuk pengujian lainnya. Beberapa wadah
sudah memadai jika sampel digunakan secepatnya tetapi tidak cocok untuk penyimpanan
sampel. Jadi prosedur mendesain wadah untuk digunakan pada setiap prosedur tes dan
menjelaskan
cara pembersihan, jika ada. Ringkasan dari prosedur akan ditemukan pada tabel 1. Detail
prosedur ada di bawah. Bagaimanapun, bahan bakar mungkin mengandung kontaminan
yang tidak biasa yang membuat wadah menjadi tidak cocok, tidak bisa diabaikan.
6.1.2 Sampel terbesar memenuhi aturan pengiriman, biaya, ketersediaan, dan pertimbangan lain
yang harus selalu digunakan untuk meminimalisasi efek permukaan.
6.1.3 Tidak mungkin untuk menjelaskan beberapa dari material wadah yang sesuai spesifikasi
standar atau oleh deskripsi generik. Maka, persetujuan prosedur dijelaskan dalam 6.2.
6.1.4 Detail sampling lain seperti sampling taps, labeling, instruksi pengiriman, dan seterusnya
akan ditemukan dalam D 4057.
6.2 Persetujuan Prosedur :
6.2.1 Jika dilapisi pada bagian dalam, wadah baru harus diuji secara visual untuk coating integrity
menurut 4.1.1.2 dan kesesuaian tutup menurut 4.2.1.
6.2.2 Bahan bakar reference seperti yang diindikasikan pada 5.3 harus digunakan untuk pengujian.
6.2.3 Wadah harus diisi dengan Jet A reference, ditutup, dan disimpan minimal 1 bulan dalam
temperatur ruangan. Selama periode ini sampel harus dikocok dengan kuat minimal 1 kali
seminggu. Dalam akhir penyimpanan, sampel harus diuji untuk konduktivitas elektrik dan
pemisahan air. Konduktivitas elektrik final harus berada sekitar 50% dari nilai asli. Nilai
dari pemisahan air harus berkurang dengan tidak leih dari 3 unit MSEP atau MSS.
6.2.4 Uji supplemental diperlukan jika bahan bakar normalnya mengandung additives seperti
conductivity improvers yang mungkin tidak terserap. Dalam kasus tersebut, kandungan
additive sampel dalam jumlah besar yang sudah disimpan sebulan atau lebih digunakan
untuk uji bahan bakar. Beberapa bahan bakar harus dibayangkan memiliki konduktivitas di
atas 50pS/m. Final konduktivitas elektrik tidak boleh berubah lebih dari batas repeatability
dari metode uji D 2624 atau D 4308, manapun metode yang digunakan untuk menguji
bahan bakar.
6.3 Wadah untuk uji stabilitas suhu :
6.3.1 Wadah Epoxy-lined menurut 4.1.1 disarankan untuk uji cepat atau penyimpanan sampel.
Wadah baru harus dibilas 3 kali dengan produk yang disampling.
6.3.1.1 Wadah yang habis dipakai harus dibilas 3 kali dengan wadah diisi 10 sampai 20% solvent
yang terindikasi dalam 5.4. Untuk setiap pembilasan, wadah harus ditutup dan dikocok
selama 1 menit dan solvent diganti pada pembilasan selanjutnya. Setelah pembilasan
terakhir dibuang, wadah harus dikeringkan dengan angin.
6.3.1.2 Jika tipe bahan bakar yang sama mengadung additive yang sama akan disampling ulang,
membilas tiga kali dengan sampel yang baru dianggap memadai persiapan.
6.3.2 Botol gelas borosilicate baru tidak direkomendasikan.
6.3.3 Kaleng tin-planted baru dengan solderan bagian samping harus hanya digunakan jika wadah
sudah dibersihkan dan sampel digunakan secepatnya.
6.3.3.1 Pembersihan sebelum penggunaan – isi setengah wadah dengan acetone. Alternatifnya,
campuran yang setara dengan volume acetone, toluene, dan isopropanol bisa
digunakan. Ganti tutup dan kocok dengan kuat selama 1 menit. Isi wadah sekitar ¼
ketinggian dengan heptane, ganti tutup dan ulangi pengocokan, pembuangan solvent
dan keringkan wadah dengan udara.
6.3.4 Botol plytetrafluoroethylene belum terevaluaso tapi harusnya bagus setelah pembersihan
dengan heptane menurut 6.3.1.1.
6.3.5 Botol plastik lain seperti high-density linear polyethylene belum dievaluasi dan tidak
direkomendasikan.
6.4 Wadah untuk tes pemisahan air :
6.4.1 Wadah epoxy-lined disarankan untuk penggunaan cepat atau penyimpanan sampel setelah
dibilas 3 kali dengan cairan yang disampling.
6.4.1.1 Wadah yang habis digunakan dapat digunakan kembali setelah dibersihkan menurut
6.3.1.1.
6.4.1.2 Jika tipe bahan bakar yang sama mengadung additive yang sama akan disampling ulang,
membilas tiga kali dengan sampel yang baru dianggap memadai persiapan.
6.4.2 Botol gelas borosilicate baru tidak direkomendasikan.
6.4.3 Kaleng tin-planted, kaleng solder bagian samping tidak direkomendasikan.
6.4.4 Botol plytetrafluoroethylene belum terevaluasi tapi harusnya bagus setelah pembersihan
dengan heptane menurut 6.3.1.1.
6.4.5 Botol keras polyethylene sudah digunakan dengan memuaskan tapi itu perlu untuk evaluasi
bahan pabrik menurut 6.2, menggunakan metode uji D 3602 atau D 3948 untuk evaluasi
wadah.
6.5 Wadah untuk pengujian Electrical Conductivity
6.5.1 wadah epoxy-coated, dibislas 3 kali dengan produk yang akan disampling, disarankan untuk
pengujian cepat atau penyimpanan sampel.
6.5.1.1 Wadah epoxy-coated dapat digunakan kembali setelah pembersihan menurut 6.3.1.1.
6.5.1.2 Jika tipe bahan bakar yang sama mengadung additive yang sama akan disampling ulang,
membilas tiga kali dengan sampel yang baru dianggap memadai persiapan.
6.5.2 Botol gelas borosilicate baru tidak direkomendasikan.
6.5.3 Botol polytetrafluoroethylene dapat bagus setelah pembersihan menurut 6.3.1.1 untuk
pengujian cepat, jika sampel akan disimpan, botol harus diisi dengan low-conductivity
toluene dan dibiarkan untuk direndam semalaman (lebih dari 16 jam). Konduktivitas
toluene tidak boleh meningkat lebih dari 20 pS/m mengikuti perendaman; jika lebih, ulangi
perendaman. Kosongkan dan keringkan dengan udara,
6.5.4 Wadah tin-plated, wadah solder bagian samping dapat memuaskan setelah pembersihan
menurut 6.3.3.1.
6.5.5 Botol keras polyethulene belum dievaluasi dan tidak direkomendasikan.
6.6 Wadah untuk uji lubrisitas:
6.6.1 wadah epoxy-coated, dibislas 3 kali dengan produk yang akan disampling, disarankan untuk
pengujian cepat atau penyimpanan sampel.
6.6.1.1 Untuk wadah sampel, penggantian udara di atas sampel dengan nitrogen disarankan.
6.6.1.2 Wadah epoxy-coated dapat diguanakan kembali jika dibersihkan menurut 6.3.1.1.
6.6.2 Gelas borosilicate memuaskan setelah pembersihan seperti berikut:
6.6.2.1 Isi botol dengan 1% massa larutan detergen laboratorium menurut 5.2 dalam tap water,
ganti tutup dan rendam minimal 10 menit.
6.6.2.2 Gosok dengan kuat semua botol dan permukaan tutup dengan larutan detergen.
6.6.2.3 Cuci botol dan tutup berulang kali dengan air panas (60 sampai 75oC) sampai busa
terakhir menghilang.
6.6.2.4 Basahi tutup dengan hati hati dan biarkan direndam minimal 10 menit.
6.6.2.5 Tambahkan air panas (60 sampai 75oC) dan ulangi prosedur penggosokan dan pencucian
sampai busa menghilang.
6.6.2.6 Cuci dua kali lagi dengan air panas distilasi.
6.6.2.7 Oven botol kering dan tutup secara terpisah pada 115 sampai 125oC.
6.6.2.8 Setelah dingin, ganti tutup.
6.6.3 Wadah tin-plated, wadah solder bagian samping dapat memuaskan setelah pembersihan
menurut 6.3.3.1.
6.6.4 Botol plytetrafluoroethylene belum terevaluasi tapi harusnya bagus setelah pembersihan
dengan heptane menurut 6.3.1.1.
6.6.5 Wadah plastik lain tidak direkomendasikan.
6.7 Wadah untuk analisis Trace Metal:
6.7.1 Polytetrafluoroethylene baru atau botol linear high-density polyethylene, bilas 3 kali dengan
produk yang akan disampling disarankan untuk pengujian cepat, pengiriman, atau
penyimpanan sampel.
6.7.1.1 Wadah tersebut dapat digunakan kembali jika dibersihkan menurut 6.3.1.1.
6.7.2 Wadah epoxy-coated belum dites secara ekstensif untuk tujuan ini dan bisa tidak terlalu
cocok.
6.7.3 Wadah kaca atu metal tidak direkomendasikan karena dimungkinkan terjadi pembasahan
permukaan oleh air mengandung metal atau karena transfer metal, sodium, ke dalam
sampel.
6.8 Wadah untuk uji Korosi Tembaga
6.8.1 Wadah epoxy-coated, dibilas 3 kali dengan produk yang disampling, cocok untuk pengujian
cepat atau penyimpanan sampel.
6.8.1.1 Wadah epoxy-coated dapat digunakan kembali jika dibersihkan menurut 6.3.1.1.
6.8.2 Botol kaca keras borosilikat cocok untuk penggunakan cepat atau penyimpanan sampel jika
berwarna gelap atau dilapisi aluminium foil atau material lain yang memadai untuk
menghindari paparan cahaya.
6.8.3 Polytetrafluoroethylene baru atau botol linear high-density polyethylene cocok untuk
penggunaan cepat atau penyimpanan jika terlindungi dari paparan cahaya dengan melapisi
menggunakan aluminium foil atau material lain yang memadai.
6.8.4 Wadah besi solder samping tidak direkomendasikan.
7. Keywords
7.1 Wadah, sampling; wadah, pengiriman.
Resume :

ASTM D 4306
Standar Praktik Sampling Bahan Bakar Penerbangan untuk Pengujian yang Diakibatkan oleh
Trace Contamination

Di dalam metode ini menjelaskan jenis dan persiapan kontainer yang paling cocok untuk
penanganan bahan bakar penerbangan sampel untuk penentuan sifat kritis yang dipengaruhi
oleh kontaminasi. Untuk metode ini sendiri tidak dimaksudkan dalam menangani semua masalah
keamanan jika ada, terkait dengan penggunaannya juga merupakan tanggung jawab pengguna standar ini
untuk menetapkan persetujuan memprioritaskan praktik keselamatan dan kesehatan kerja dan menentukan
penerapan batasan peraturan sebelum digunakan. Jika sampling dimaksudkan untuk menguji Karakteristik
Pemisahan Air, Karakteristik Bahan Bakar Turbin Penerbangan dapat dilihat pada ASTM D 3602 Untuk
pengambilan sampel secara manual pada produk minyak bumi diberikan dalam Praktik D 4057. Namun,
jumlah properti bahan bakar penerbangan ditetapkan atau terpengaruh dengan jejak tingkat polar atau
senyawa lainnya. Oleh karena itu signifikansi mengharuskan wadah sampel untuk bahan bakar
penerbangan tidak dapat menyerap materi apa pun. Metode ini menyajikan tipe dan persiapan wadah
pengambilan sampel untuk penentuan pemisahan air, korosi tembaga, listrik konduktivitas, stabilitas
termal, pelumasan, dan jejak kandungan logam.

Adapun jenis wadah yang dapat digunakan dalam pengambilan sampel bahan bakar penerbangan
adalah, Wadah yang dilapisi epoxy, botol kaca keras borosilikat, botol polytetrafluoroethylene, kaleng
besi, kaleng tin-planted yang disolder samping. Dalam setiap pengujian, pemilihan wadah tidak bisa
sembarangan. Wadah akan dipilih berdasarkan ketentuan yang disebutkan menurut ASTM D 4306.
Dengan kata lain, apabila pengujiannya berbeda, jenis wadah yang digunakan pun akan berbeda.
Perawatan terhadap wadah sampel akan disesuaikan berdasarkan jenis bahan dari wadah tersebut. Contoh,
wadah kaca akan berbeda perlakuannya dibandingkan wadah kaleng. Begitu juga untuk jenis wadah
lainnya.

Untuk wadah sampel ini sendiri dapat digunakan kembali apabila dibersihkan terlebih dahulu menurut
ASTM D 4306 dan juga dikeringkan menggunakan udara bersih. Untuk wadah yang sering digunakan
ataupun juga disarankan yaitu wadah yang lapisannya tidak dimungkinkan mengkontaminasi produk,
berwarna gelap tetapi bisa jelas dilihat, dan tidak membuat produk terpapar cahaya.
Terjemahan :
Astm D 4057
Standar Untuk Praktik Sampling Secara Manual Pada
Minyak Mentah Dan Produk-Produk Minyak

1. Cakupan
1.1 ASTM ini mencakup prosedur untuk mendapatkan sampel representatif produk minyak
bumi secara manual dari keadaan cair, semi-cair, atau padat yang tekanan uapnya pada
kondisi di bawah 101 kPa (14,7 psi). Jika pengambilan sample untuk penentuan
volatility, gunakan praktik D5842 (API MPMS Chapter 8.3) yang berhubungan dengan
praktik ini. Untuk pencampuran dan penanganan sampel, lihat praktik D5854 (API
MPMS Chapter 8.3). praktik ini tidak mencakup sampling of electrical inslating oils and
hydraulic fluids.
Note 1 – Prosedur yang dijelaskan dalam praktik ini juga dapat diterapkan dalam pengambilan
sampel sebagian besar bahan kimia industri cair tidak korosif, asalkan semua tindakan
pencegahan keselamatan khusus untuk bahan kimia ini dipatuhi dengan ketat.
Note 2 – Prosedur pengambilan sampel gas dijelaskan pada praktik D1265; untuk prosedur
pengambilan sampel fluid power hydraulic terdapat dalam ANSI B93.19 dan B93.44;
prosedur pengambilan sampel insulating oils dijelaskan pada praktik D923; dan prosedur
pengambilan sampel natural gas dijelaskan pada metode test D1145.
Note 3 – Prosedur untuk sampel bahan bakar khusus yang akan dilakukan metal analysis
dijelaskan dalam lampiran untuk spesifikasi D2880.
2. Dokumen Referensi
2.1 Standar ASTM
D86 Test Method for Distilation of Petroleum Products at Atmospheric Pressure
D217 Test Methods for Cone Penetration of Lubricating Grease
D244 Test Methods and Practices for Emulshified Asphalts
D268 Guide for Sampling and Testing Volatile Solvent and Chemical Intermediates for
Use in Paint and Related Coatings and Material
D346 Practice for Collection and Preparation of Coke Samples for Laboratory Analysis
D525 Test Method for Oxidation Stability of Gasoline (Induction Period Method)
D873 Test Method for Oxidation Stability of Aviation Fuels (Potential Residue Method)
D923 Practice for Sampling Electrical Insulating Liquids
D977 Specification for Emulsifed Asphalt
D1145 Test Method for Sampling Natural Gas
D1265 Practice for Sampling Liquefied Petroleum (LP) Gaes, Manual Method
D1856 Test Method for Recovery of Asphalt From Solution by Abson Method
D2172 Test Method for Quantitative Extraction of Bitumen From Bituminous Paving
Mixtures
D2880 Specification for Gas Turbine Fuel Oils
D4177 Practie for Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum Products
D4306 Practice for Aviation Fuel Sample Containers for Test Affected by Trace
Contamination
D4865 Guide for Generation ad Dissipation of Static Electricity in Petroleum Fuel Systems
D5842 Practice for Sampling and Handling of Fuels for Volatility Measurement
D5854 Practice for Mixing and Handling of Liquid Samples of Petroleum and Petroleum
Products
American National Standards
B93.19 Standard Method for Extraction Fluid Samples from the Lines of an Operating
Hydraulic Fluid Power System (for Practice Contamination Analysis)
B93.44 Method for Extracting Fluid Samples from the Reservoir of an Operating
Hydraulic Fluid Power System
API Standards
MPMS Chapter 8.2 Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum Product (ASTM
Practice D4177)
MPMS Chapter 8.3 Standard Practice for Mixing and Handling of Liquid Samples of
Petroleum and Petroleum Product (ASTM Practice D5854)
MPMS Chapter 8.4 Standard Practice for Sampling and Handling Fuels for Volatility
Measurement (ASTM Practice D5842)
MPMS Chapter 9.3 Thermohydrometer Test Method for Density and API Gravity of Crude
Petroleum and Liquid Petroleum Products
MPMS Chapter 10, various sections, Sediment and Water Determination
MPMS Chapter 17.1 Guidelines for Marine Cargo Inspection
MPMS Chapter 17.2 Measurement of Cargoes Aboard Marine Tank Vessels
MPMS Chapter 18.1 Measurement Procedures for Crude Oil Gathered from Small Tanks
by Truck
3. Terminologi
3.1 Definisi istilah khusus pada standard ini
Sampel
3.1.1 All level Sample – Sampel yang diperoleh dengan merendam gelas kimia atau botol
hingga titik sedekat mungkin ke level Draw-off,m kemudain membuka sampel dan
menaikkannya pada kecepatan sedemikian rupa sehingga kira kira tiga perempat penuh
saat keluar dari cairan.
3.1.2 Boring Sample – Bahan sampel yang terkandung di dalam tong, kotak, kantong, ataupun
balok yang diperoleh dari chip yang dibuat dari mengebor lobang ke dalam material
dengan mesin pengebor
3.1.3 Bottom Sample – Sampel yang di peroleh dari cairan yang berada di bawah tanki,
container, atau berada pada garis terendah
3.1.3.1 Discusion – Di dalam prakteknya oersyaratan sampel bawah memiliki arti yang
sangat beragam, sebagai hasil harus di rekomendasikan lokasi sampel yang tepat
(sebagai contoh, 15 cm dari dasar tanki) harus sesuai Ketika menggunakan
persyaratan.
3.1.4 Bottom Water Sample – Sampel free water pada produk minyak yang di ambil dari bawah
penyimpanan kapal atau tongkang ataupun pada tanki penyimpanan.
3.1.5 Clearance Sample – Sampel yang di ambil dengan peralatan pengambilan sampel 10 cm /
4in (Beberapa badan pengatur membutuhkan 15cm/6 in) dibagian bawah dasar pada
tanki.
3.1.5.1 Discussion – Istilah ini normalnya terkait dengan kecil tanki (159 m3 atau 1000 bbls
atau kurang), biasanya dirujuk sebagai tanki sewa.
3.1.6 Composite Sample – Campuran spot sample di campurkan berdasakran proporsi sampel
dari spot sampel yang di peroleh
3.1.7 Core Sample – Area Penampang sampel yang seragam di ambil pada tinggi tanki yang di
berikan
3.1.8 Dipper Sample – Sampel yang di peroleh oleh penempatan pengambilan atau
pengumpulan aliran jalur bebas untuk mengumpulkan volume tertentu dari penampang
pelintang penuh pada interval waktu yang teratur untuk laju waktu aliran yang konstan
atau pada interval waktu bervariasi sesuai dengan tingkatnya.
3.1.9 Drain Sample – Sampel yang di peroleh dari valve penampung air pada tanki
3.1.9.1 Diskusi – Pembuangan sampel mungkin sama dengan sampel bawah, (sebagai contoh
di kasus mobil tanki)
3.1.10 Sampel Tanki Floating Roof – Adalah sampel yang di ambil hanya di bawah permukaan
untuk menentukan densitas cairan yang terdapat atap mengapung
3.1.11 Sampel Aliran Proposional – Sampel di ambil dari pipa dengan sedemikian rupa
sehingga rata rata penyamplingan adalah proporsional selama masa sampling rata rata
aliran caiaran di dalam pipa.
3.1.12 Grab Sample – Sampel yang diperoleh oleh pengumpulan kuantitas yang sama dari
bagian paket pengiriman padatan lepas sedemikian rupa sehingga sampelnya mewakili
seluruh sampel
3.1.13 Grease Sample – Sampel yang diperoleh denhgan cara menyelupkan dan menyendokkan
sejumlah bahan lunak atau semi cair yang dikandung dari kemasan dengan cara yang
representatif
3.1.14 Lower Sample – Adalah spot cairan sampel yang berasal dari tengah kebawah 1/3
muataan tanki (dengan jarak 5 sampai 6 kaki di bawah permukaan cairan)
3.1.15 Middle Sample – Adalah sampel yang di ambil di tengah tanki berdasarkan muatan tanki
(dengan jarak satu perdua tingii cairan dibawah permukaan cairan)
3.1.16 Multiple Tank Composite Sample – Adalah campuran antara sampel atau campuran
komposit sampel yang di peroleh Dario beberapa tanki dan tempat penyimpanan,
kapal, tongkang, dengam kualitas yang sama
3.1.16.1 Diskusi – Campuran ini di campur dengan proporsional sengan volume material
yanhg terkandung dalam tanki dan kompartemen masing masing.
3.1.17 Outlet Sample – Sampel yang diambil dari spot dengan pembukaan inlet peralatan
pengambilan sampel pada level bawah di outket tanki
3.1.18 Representatif Sample – Sampel yang ekstraksi dari jumlah volume yang mengandung
konstituen dengan proporsi yang sama itu menunjukkan jumlah volume.
4. Ringkasan Kerja
4.1 Praktik ini menyediakan prosedur secara manual pengambilan contoh minyak bumi dan
produk minyak bumi dalam keadaan cair, semi cair, maupun padat dari Tanki, pipa,
drum, barrel, kaleng, tabung, tas, ketel, dan uap buangan terbuka. Tempat pengambilan
yang detail merupakan faktor utama untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Standar ini juga termasuk tes analisis yang dilakukan pada sampel, jenis wadah sampel,
serta instruksi yang diperlukan untuk bahan khusus yang akan diambil sampelnya.
Metode test D5854 (API MPMS CHAPTER 8.3) dapat memberikan panduan tambahan.
Ringkasan prosedur pengambilan contoh secara manual dan aplikasinya ditunjukkan pada
tabel 2.
5. Signifikan dan Kegunaan
5.1 Sampel minyak bumi dan produk minyak bumi yang representatif diperlukan untuk penentuan
Sifat kimia dan fisika ,menetapkan standar volume, dan kesesuaian terhadap aturan
pemasaran dan spesifikasinya.
5.2 mengikuti konsep harus diperhatikan saat memilih melakukan prosedur sampel tertentu.
5.2.1 Tujuan dari pengambilan contoh secara manual
Tujuan dari pengambilan contoh secara manual adalah Untuk mendapatkan sebagian
kecil (titik sampel) material dari area yang dipilih dalam suatu tempat yang mewakili
material di area tersebut atau melakukan running all level sampel, sampel yang
diambil mewakili total materi dalam suatu tempat.
5.2.2 Kondisi tepat untuk melakukan pengambilan sampel manual.
5.2.2.1 pengambilan sampel secara manual mungkin dapat dilakukan di semua kondisi
dalam cakupan kerja ini, menyediakan prosedur pengambilan sampel yang tepat
untuk diikuti.
5.2.2.2 dalam aplikasi pengambilan sampel cair manual, material yang akan di jadikan
sampel merupakan komponen berat (seperti air bebas) yang cenderung terpisah
dari komponen utama. Dalam kasus ini, pengambilan sampel manual bisa
dilakukan sesuai kondisi berikut:
(1) harus memiliki waktu yang cukup agar komponen yang berat dapat
memisahkan dan mengendap
(2) harus dimungkinkan untuk mengukur tingkat komponen yang
mengendap agar tetap jauh di atas tingkat tersebut saat menggambar
sampel yang representatif, kecuali semua atau sebagian dari
komponen yang berat akan dimasukkan dalam bagian isi tangki yang
6. Peralatan akan diidentifikasi.
(3) jika slah satu atau lebih kondisi tidak dapat dipenuhi, pengambilan
sampel direkomendasikan dan diselesaikan dengam menggunakan
sistem pengambilan sampel secara otomatis (lihat D4177 (API
MPMS Chapter 8.2))
6.1 Wadah sampel tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Untuk bisa memilih wadah
yang tepat untuk aplikasi tertentu, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahan yang
akan dijadikan sampel untuk memastikan bahwa tidak akan ada interaksi antara bahan sampel dan
wadah yang akan mempengaruhi integritas lain. Pertimbangan tambahan dalam pemilihan wadah
sampel adalah jenis pencampuran yang diperlukan untuk mencampur kembali sampel sebelum
memindahkan sampel dari wadah dan jenis analisis laboratorium yang akan dilakukan terhadap
sampel tersebut. Untuk memfasilitasi pembahasan tentang penanganan dan pencampuran sampel
yang tepat, wadah sampel dibagi menjadi primary atau intermediate.Terlepas dari jenis wadah
sampel yang digunakan, wadah sampel harus lebih cukup besar untuk menampung volume
sampel yang diminta tanpa melebihi 80% dari kapasitas wadah. Kapasitas tambahan diperlukan
untuk ekspansi termal sampel dan meningkatkan pencampuran sampel.

6.2 Pertimbangan Design General untuk Wadah - Berikut adalah pertimbangan desain general untuk
wadah sampel :

6.2.1 Bagian bawah dari wadah harus terus menerus miring kebawah outlet untuk memastikan
penarikan cairan lengkap.

6.2.2 Seharusnya tidak ada kepenyokan dan dead spots pada wadah sampel.
6.2.3 Permukaan dalam harus dirancang untuk meminimalkan korosi, kerak, pelekatan
air/sedimen.

6.2.4 Harus ada penutup inspeksi dengan ukura yang cukup untuk memfasilitasi pengisian,
inspeksi, dan pembersihan.

6.2.5 Wadah harus dirancang untuk memungkinkan pembuatan campuran homogen dari sampel
sambil mencegah hilangnya setiap unsur yang mempengaruhi keterwakilan sampel dan
keakuratan uji analitik.

6.2.6 Wadah harus dirancang untuk memungkinkan transfer sampel dari wadah ke peralatan
analitik dengan tetap mempertahankan sifat representatifnya.

6.3 Botol (Kaca) - Botol kaca bening dapat diperiksa kebersihannya secara visual, pemeriksaan visual
sampel memungkinkan untuk mengetahui kekeruhan air bebas dan kotoran padat. Botol kaca
coklat memberikan perlindungan pada sampel ketika cahaya dapat mempengaruhi hasil tes.
6.4 Botol (Plastik) - Botol plastik yang terbuat dari bahan yang sesuai dapat digunakan untuk
penanganan dan penyimpanan minyak gas, minyak solar, bahan bakar minyak, dan minyak
pelumas. Botol jenis ini sebaiknya tidak digunakan untuk gasoline, bahan bakar penerbangan,
kerosene, minyak mentah, alkohol putih, obat minyak putih, dan produk dengan titik didih khusus
kecuali pengujian menunjukkan tidak ada masalah dengan kelarutan, kontaminasi, atau hilangnya
komponen ringan.

6.4.1 Dalam keadaan apapun, wadah polietilen nonlinear (konvensional) tidak boleh digunakan
untuk menyimpan sampel hidrokarbon cair. Hal ini untuk menghindari kontaminasi sampel
atau kegagalan pada botol sampel. Sampel oli mesin bekas yang mungkin telah mengalami
pengenceran bahan bakar tida boleh disimpan dalam wadah plastic.

6.4.2 Botol plastik memiliki keuntungan karena tidak akan pecah seperti kaca atau menimbulkan
korosi seperti wadah logam.

6.5 Kaleng - Ketika kaleng digunakan, jejak kecil fluks dapat mencemari sampel sehingga hasil yang
diperoleh pada pengujian seperti kekuatan elektrik, ketahanan oksidasi, dan pembentukan lumpur
mungkin salah. Kaleng berlapis epoksi internal mungkin memiliki sisa kontaminasi dan tindakan
pencegahan harus diambil untuk memastikan pembuangannya. Pengambilan sampel untuk bahan
bakar penerbangan sebaiknya dgunakan pada praktek D4306.

6.6 penutup wadah - penyumbat gabus atau tutup sekrup dari plastik atau logam yang bisa digunakan
untuk botol kaca, penyumbat/penutup harus memiliki kualitas yang bagus, bersih, dan tidak boleh
berlubang serta longgar saat menutup. Untuk mencegah sample menyetuh langsung penyumbat,
disekitar penyumbat harus dilapisi timah atau alumunium foil. Tutup sekrup pada kaleng harus
rapat dan kedap uap. Tutup sekrup harus dilindungi oleh disk faced dengan material yang tidak
mudah rusak dan mengkontaminasi sampel. Wadah yang digunakan untuk mengambil sampel
yang akan di uji density atau SG harus memiliki tutup sekrup

6.7 prosedur pembersihan – wadah sampel harus bersih dan bebas dari semua zat yang mungkin akan
mencemari bahan yang akan di ambil sampelnya (seperti air, kotoran, serat, senyawa pembersih,
naptha dan pelarut lainnya, soldering fluxes, asam, karat, dan minyak). Sebelum digunakan lebih
lanjut, wadah yang dapat digunakan kembali seperti kaleng dan botol harus dibilas dengan pelarut
yang sesuai. Gunakan pelarut lumpur untuk menghilangkan bekas/jejak endapan atau lumpur jika
diperlukan. Setelah pencucian dengan pelarut, wadah harus dicuci dengan larutan sabun yang kuat,
dibilas bersih dengan air keran dan terakhir dibilas menggunakan akuades. Keringkan wadah, baik
menggunakan aliran udara hangat yang bersih melalui wadah maupun dengan memasukkan
kedalam pemanas kedap debu dengan suhu 40˚C (104˚F) atau lebih. Setelah kering, segera sumbat
atau tutup wadah. Biasanya wadah yang baru tidak perlu dicuci.

6.7.1 tergantung pada layanan, penerimaan yang dilakukan bersamaan dengan automatic sampler
mungkin perlu dicuci dengan pelarut diantara penggunaannya. Dalam sebagian besar
pengaplikasiannya, tidak diinginkan atau dipraktikan untuk mencuci penerima menggunakan
sabun dan air seperti yang diuraikan di atas untuk kaleng dan botol. Kebersihan dan
integritas wadah sampel/penerima harus diverifikasi sebelum digunakan.

6.7.2 jika pengambilan sampe bahan bakar penerbangan, sebaiknya harus dilihat dalam ASTM
D4306 untuk prosedur pembersihan apa yang direkomendasikan untuk wadah yang akan
digunakan dalam pengujian untuk penentuan water separation, copper corrosion, electrical
conductivity, thermal stability, lubricity, dan trace metal content.
6.8 sistem pencampuran sampel – wadah sample harus cocok dengan sistem pencampuran melakukan
pencampuran sampel yang telah bertingkat untuk memastikan bahwa sampel yang representatif
tersedia untuk ditransfer ke wadah perantara atau peralatan analitik. Hal ini sangat penting saat
melakukan pencampuran crude, beberapa black product, dan kondensat untuk endapan dan air
analisi untuk memastikan sebuah sampel representatif. persyaratan yang mengatur jumlah alat
pencampur dan jenis pencampuran berbeda tergantung pada minyak bumi atau produk minyak
bumi dan uji analitik yang akan dilakukan. Mengacu pada D5854 (API MPMS Chapter 8.3) untuk
detail lebih lanjut.

6.8.1 ketika starfication bukan merupakan perhatian utama, pencampuran yang memadai dapat
diperoleh dengan metode seperti pengocokan (manual atau mekanis) atau gunakan shear
mixer.

6.8.2 pengocokan manual dan mekanis wadah sampel bukan cara yang direkomendasikan untuk
mencampur sampel yang digunakan untuk analisis endapan dan air. pengujian telah
menunjukkan bahwa sulit untuk mempengaruhi energi pencampuran yang cukup untuk
mencampur dan mempertahankan sampel representatif yang homogen. ASTM D5854 (API
MPMS Chapter 8.3) menyediakan detail lebih lanjut.

6.9 peralatan lainnya - silinder ukur atau alat ukur lain atau kapasitas yang sesuai diperlukan atau
tidak diperlukan untuk menentukan jumlah sampel dalam banyak prosedur pengambilan sampel
dan composting sampel

6.10 perangkat sampling – perangkat sampling dijelaskan secara rinci di bawah masing-masing
prosedur pengambilan sampel tertentu. perangkat sample Harusnya bersih, kering, dan bebas
dari zat yang mungkin mencemari bahan yang diambil sampelnya.

7. Perimbangan sample secara manual


7.1 faktor yang sangat mempengaruhi dalam pengembangan dan pengaplikasian dari pengambilan
sampel secara manual

7.1.1 pengujian properti secara fisika dan kimia – pengujian fisika dan kimia yang akan dilakukan
pada sampel akan menentukan prosedur pengambilan sampel, jumlah sampel yang
diperlukan, dan banyak persyaratan penanganan sampel.

7.1.2 urutan pengambilan sampel


7.1.2.1 setiap gangguan material di dalam tangki yang akan diambil sampelnya dapat
mempengaruhi karakter perwakilan dari sampel (-sampel). Oleh karena itu, operasi
pengambilan sampel harus dilakukan sebelum pengukuran inage, penentuan suhu
terkait, dan aktivitas serupa lainnya yang dapat mengganggu isi tangki.

7.1.2.2 untuk menghindari kontaminasi minyak selama operasi pengambilan sampel, urutan
prioritas pengambilan sampel harus dimulai dari atas dan ke bawah, sesuai dengan
urutan pengambilan sampel berikut; sampel permukaan, atas, upper, middle, lower,
outlet, clearence, all-levels, bottom, dan running sample.

7.1.3 kebersihan peralatan – peralatan pengambilan sampel harus bersih sebelum memulai
operasi pengambilan sampel. bahan residu yang tertinggal dalam perangkat pengambilan
sampel atau wadah sampel dari sampel sebelumnya atau operasi pembersihan dapat
merusak karakter perwakilan sampel. Ini adalah praktik yang baik dengan produk minyak
bumi ringan
untuk membilas wadah dengan produk yang akan diambil sampelnya sebelum mengambil
sampel.

7.1.4 pengomposisian sample individu


7.1.4.1 Jika prosedur pengambilan sampel memerlukan beberapa sampel yang berbeda
diperoleh, uji sifat fisik dapat dilakukan pada setiap sampel atau komposit dari
berbagai sampel. jika masing-masing pengujian dilakukan pada sampel individu,
yang merupakan prosedur yang direkomendasikan, hasil pengujian akan diratakan
secara umum.

7.1.4.2 ketika sampel komposit beberapa tangki diperlukan, seperti di kapal dan tongkang,
sampel tangki komposit dapat dibuat dari sampel dari tangki yang berbeda jika
mengandung bahan yang sama. Agar sampel tangki komposit seperti itu mewakili
bahan yang terkandung dalam berbagai tangki, kuantitas dari sampel individu yang
digunakan untuk menyiapkan sampel tangki komposit harus proposional dengan
volume di tangki yang sesuai. dalam kebanyakan situasi pengomposisian lainnya,
sampel individu yang digunakan harus memiliki volume yang sama. metode
pengomposisian harus didokumentasikan dan dilakukan dengan hati-hati untuk
menjaga integritas sampel. Direkomendasikan bahwa sebagian dari setiap sampel
tangki disimpan secara terpisah (tidak digabungkan) untuk pengujian ulang jika
perlu.

7.1.4.3 saat menyusun sampel, berhati-hatilah untuk memastikan integritas sampel. lihat
ASTM D5854 (API MPMS Chapter 8.3) untuk panduan tentang pencampuran dan
penanganan sampel

7.1.4.4 sampel yang diambil pada tingkat tertentu, misalnya upper-middle-lower penutupan
membutuhkan sebagian kecil sampel untuk dituangkan untuk membuat ullage
dalam wadah sebelum ditutup. semua sampel lainnya harus segera ditutup dan
dibawa ke laboratorium.

7.1.5 transfer sampel – jumlah perantara transfer dari satu wadah ke wadah lain antara operasi
pengambilan sampel aktual dan pengujian harus diminimalkan. Hilangnya hidrokarbon
ringan sebagai akibat percikan, kehilangan air karena kemelekatan atau kontaminasi dari
sumber luar, atau keduanya, dapat merusak hasil pengujian, misalnya density,sediment and
water, product clarity. semakin banyak transfer antar kontainer, semakin besar
kemungkinan salah satu atau kedua masalah ini dapat terjadi. Lihat ASTM D5854 (API
MPMS Chapter 8.3) untuk informasi lebih lanjut tentang penanganan dan pencampuran
sampel

7.1.6 penyimpanan sampel – Kecuali saat dipindahkan, sampel harus disimpan dalam wadah
tertutup untuk mencegah hilangnya komponen ringan. sampel harus dilindungi selama
penyimpanan untuk mencegah pelapukan atau degerasi dari cahaya, panas atau kondisi
yang berpotensi mengganggu lainnya.

7.1.7 penanganan sampel - jika sampel tidak seragam (homogeneous) dan sebagian sampel harus
dipindahkan ke wadah lain atau bejana uji, sampel harus dicampur secara menyeluruh
sesuai dengan jenis bahan dan metode uji yang tepat, untuk memastikan porsi yang
ditransfer mewakili. Berhati-hatilah untuk memastikan pencampuran tidak setelah
komponen dalam
sampel, misalnya loss of light end. Lihat ASTM D5854 (MPMS Chapter 8.3) untuk detail
instruksi lebih lanjut.

8. Tindakan pencegahan khusus


8.1 prektek ini tidak bermaksud untuk menjelaskan semua aspekkeamanan terkait kegiatan sampling,
namun demikian, di anggap bahwa personel yang melakukan operasi sampling telah dilatih secara
memadai sehubungan dengan penerapan prosedur yang aman yang terdapat di sini untuk situasi
pengambilan sampel tertentu

8.2 tingkat kehati hatian yang di butuhkan selam semua pengambilan sampel beroperasi, khusus nya
saat pengambilan sampel tertentu, minyak mentah memungkinkan memiliki kandungan yang
bervariasi, sejumlah hydrogen sulfida, dan gas racun yang sangat berbahaya

8.3 ketika pengambilan sampel dari tanki yang di duga mengandung bahan yang mudah terbakar,
pencegahan harus di ambil untuk menjaga terjadi kebakaran dari listrik statis
Benda konduktif, seperti pita pengukur wadah sampel, thermometer, tidak boleh di turunkan ke tanki
yang sedang di isi, atau langsung setelah pengisian selesai.
Material konduktif seperti pita pengukur harus selalu menyentuh pinggiran tabung pengukur sampai
tenggelam di dalam cairan. Waktu tunggu (normalnya 30 menit atau lebih setelah pengisian berhenti)
umum nya untuk membiarkan hilangnya muatan elektrostatis, untuk mengurangi potensi adanya
muatan elektrostatik, nylon, kawat, atau benang tidak bisa digunakan. Berdasarkan astm methode
D4865.

9. instruksi khusus untuk material tertentu


9.1 minyak mentah dan minyak bakar
9.1.1 minyak mentah dan minyak bakar biasanya tidak bersifat homogen. Sampel dari minyak
mentah dan minyak bakar mungkin tidak bisa untuk perwakilan, karena alas an sebagai
berikut :

9.1.1.1 konsentrasi air yang terperangkap akan lebih tinggi jika mendekati bawah tanki,
running sample atau komposit sampel dari atas, tengah, dan sampel bawah,
mungkin tidak akan mewakili konsetrasi air yang terjebak.

9.1.1.2 interface antara minyak dan air bebas memiliki pengukuran yang berbeda, terutama
adanya kehadiran lapisan emulsi, atau lumpur.

9.1.1.3 penentuan volume dari air bebas memilki carea yang berbeda karena level air bebas
mungkin berbeda beda pada permukaan bawah tanki, bagian bawah sering di
selimuti oleh kolam air bebas atau emulsi air yang di ambil oleh lapisan lumpur
atau lilin.

9.1.2 sampel otomatis sesuai dengan dokumen D4177 (APi MPMS Chapter8.2) yang di
rekomendasikan kapanpun pengukuran sampel di butuhkan untuk keperluan custody
transfer.

9.2 Gasoline dan Produk distilasi - Gasoline dan produk distilasi adalah produk yang homogen, tetapi
produk ini sering dikirim dengan tanki yang memisahkan air dengan jelas di dasar tanki nya.
Dengan prosedur yang sesuai dengan uraian di bagian 13, bisa di terima di bawah kondisi yang
tercakupi di 5.2.2
9.3 Polisiklik aromatic hidrokarbon - Untuk sampel polisiklik ariomatik hidrokarbon (benzenan,
toluene, Xylene dan pelarut nafta), di proses sesuai dengan 5.2.1, bagian 6 dan 10, 12.2 – 12.5,
dan bagian 13, dengan penejkanan khusus di prosedur yang berkaitan dengan Tindakan
kepedulian dan kebersihan.

9.4 pelarut dan peredam pernis


9.4.1 ketika pengambilan sampling pelarut dan peredam pernis pada kapal, yang akan di uji
dengan menggunakan panduan D268, pengamatan dari pencegahan dan instruksi di
jelaskan di 9.4.2 dan 9.4.3.

9.4.2 tanki dan mobil tanki - Memperoleh sampel upper dan lower masing masing di ambil tidak
lebih dari 1 liter, atau botol spot sampel di uraikan di 13.4.2, di dalam laboratory, siapkan
sampel komposit tidak kurang dari 2 liter yang di campurkan bagian bagian yang ama
setiap sampel upper dan sampel lower.

9.4.3 Tong, Drum, dan Kaleng - Memperoleh sampel dari jumlah wadah per pengiriman seperti
yang disepakati Bersama, di kasus pelarut yang mahal, yang di bayar di dalam jumlah
kecil, di saran kan setiap container atau wadah di ambil sampel nya, menarik Sebagian dari
tengah pada setiap wadah pengambilan sampel menggunakan prosedur sampling 9.43 atau
prosedur sampling dengan botol 13.4.2 meskipun botol yang kecil yang digunakan.
Persiapkan komposit sampel setidak nya 1 liter, yang di campurkan masing masing di
ambil tidak kurang dari 500 ml, dari setiap wadah sampel.

9.5 material aspal – saat melakukan pengambilan sampel aspal yang akan digunakan adalah metode
standar ASTM D1856 atau ASTM D2172, pengambilan sampel dengan prosedur di bagian 17
atau prosedur ambil di bagian 18. Sebuah sampel dengan ukuran yang cukup untuk menghasilkan
setidaknya 100 g (1/4 lb) dari bitumen yang dibutuhkan. Sekitar 1000 g (2 lb) lembar campuran
aspal biasanya akan cukup. Jika gumpalan yang ada di sampel sebesar 2,5 cm (1 in), 2000 g (4 lb)
biasanya akan dibutuhkan, dan sampel masih lebih besar jika campuran mengandung agregat
yang lebih besar.

9.6 emulsified asphalt - sering diperlukan untuk menguji sampel sesuai dengan persyaratan spesifikasi
D977 dan Metode Standar Tes ASTM D244. Pengambilan sample dari tanki, mobil tanki, dan
truk tanki dengan dengan prosedur pengambilan sampel menggunakan botol diuraikan pada
13.4.2 menggunakan botol dengan ukuran 4 cm (1 ½ in). Diamete atau besar mulut botol dilihat
di gambar
1 dan tabel 1 untuk tempat pengambilan sampel. Gunakan prosedur penggayungan (dipper
procedure) pada bagian 15 untuk pengambilan sampel pada saluran pengisian atau pengeluaran.
Pengemasan sample sesuai dengan tabel 3. Jika materialnya adalah padat atau semi padat
gunakan boring sampling procedur yang dijelaskan pada bagian 17. Ambil setidaknya 4L (1 gal)
atay 4,5 kg (10 lb) dari setiap lot atau pengiriman. Simpan sample pada wadah bersih dan kedap
udara pada temperatur tidak lebih dari 4˚C (40˚F) sampai dilakukan tes. Gunakan wadah yang
terbuat dari kaca atau besi hitam untuk emulsi aspal tipe RS-I,

10. Instruksi untuk tes khusus


 Distilasi produk petroleum
Sebelum mendapatkan sampel, dinginkan botol terlebih dahulu dengan merendamnya ke dalam
produk, buarkan terisi, dan buang isian pertama. Setelah pengambilan sampel, tutup botol sampel
dengan penyumbat yang rapat dan simpan dalam lemari es pda suhu 0 hingga 4,5 oC (32 sampai
40oF).
 Tekanan Uap
Pengujian tekanan uap saat pengambilan sampel minyak bumi dan produk minyak bumi
menggunakan ASTM D5842.
 Stabilitas Oksidasi
Tes stabilitas oksidasi menggunakan ASTM D525, ASTM D873, atau metode yang setara. Hanya
gunakan botol gelas berwarna coklat atau botol gelas bening yang telah dibungkus. Cuci botol
berdasarkan langkah 6.7. Bilas dengan air distilasi, keringkan, dan lindungi botol dari debu.
Penuangan sampel berdasarkan prosedur pada 13.5.
11. Instruksi Spesial untuk Pemakaian Spesifik
 Tanker crude oil, sampel dari tanker diambil dengan persetujuan dengan metode:
o Dari tangki darat sebelum pengisian dan sebelum serta sesudah pembongkaran seperti
pada langkah 13.
o Dari pipa saat pembongkaran atau pengisian.
o Dari tanker setelah pengisian atau sebelum pembongkaran. Setiap kompartemen tanker
menggunakan sampel berjenis all-level, running, upper-middle-lower, atau spot sample
pada sudut yang telah disepakati.
o Sampel tanker diambil dari lubang geladak atau menggunakan peralatan dengan sistem
tertutup.
o Ketika pengisian tanker, sampel tangki darat atau sampel dari pipa diambil dari jalur
pengisian adalah sampel dari custody transfer. Namun, sampel dari tanker juga dapat di
tes untuk pengujian sedimen dan air serta untuk aspek kualitas lainnya ketika diperlukan.
Hasil pengujian tes sampel tanker dan tangki darat dapat tuliskan pada cargo certificate.
o Ketika pembongkaran tanker, sampel pipa diambil dari jalur pengambilan sampel yang
layak, di jalur pembongkaran, harus mengambil dari sampel custody transfer. Ketika jalur
sampel yang layak tidak tersedia, sampel tanker dapat dijadikan sampel custody transfer.
o Sampel tanker dari produk yang sudah jadi diambil dari tangki pengiriman dan
penerimaan dari pipa, jika dibutuhkan.
 Crude oil dengan mobil tangki
o Mobil tangki, pengambilan sampel dilakukan setelah tangki mobil diisi atau sebelum
pembongkaran.
o Pengemasan, ambil sampel dari jumlah wadah yang cukup untuk menyiapka sampel
gabungan yang akan jadi representasi dari seluruh produk yang dikirim. Jumlah wadah
acak bergantung pada beberapa pertimbangan, diantaranya:
 Ketatnya spesifikasi produk
 Sumber dan jenis material dan jikalau apakah melebihi atau tidaknya satu batch
produksi yang mungkin bisa mewakilkan dalam pengambilan sampel, dan
 Pengalaman sebelumnya dengan pengiriman yang mirip, terutama yang
berekaitan dengan keseragaman kualitas dari satu kemasan ke kemasan lainnya.
12. rosedur Pengambilan Sampel
 Prosedur standar pengambilan sampel terdapat pada tabel 2.
 Penanganan sampel
o Sampel yang mudah menguap, pemindahan produk dari peralatan sampling ke wadah
sampel dilakukan secepatnya. Pastikan wadah tertutup selain pada saat pemindahan
produk. Setelah pengantaran ke laboratorium, sampel yang mudah menguap harus
didinginkan sebelum wadah wadah dibuka.
o Sampel yang sensitif dengan cahaya, sampel yang sensitif pada cahaya, seperti
gasoline, harus disimpan di tempat yang gelap, jika tes yang dilakukan melibatkan
penentuan warna, oktan, kandungan timbal tetraetil dan penghambat, pembentukan
lumpur, karakteristik, tes stabilitas atau nilai netralisasi, kaca gelas berwarna cokelat
biasanya digunakan. Lapisi atau tutupi botol gelas secepatnya.
o Material yang dimurnikan, lindungi material yang telah dimurnikan dari kelembapan
dan debu dengan melapisi penyumbat dan menutup bagian atas wadah menggunakan
kertas, plastik, atau aluminium foil.
o Pengisian wadah, jangan mengisi wadah sampel sepenuhnya. Beri ruang yang memadai
untuk pemuaian.
o Pelabelan pada sampel, segera beri label pada sampel setelah sampel diperoleh.
Gunakan tinta tahan air dan minyak atau pensil. Informasi pada label berupa:
 Tanggal dan waktu
 Nama sampel
 Nama dan nomor serta pemilik kapal, mobil, atau wadah
 Kelas dari material tersebut
 Referensi simbol atau nomor identifikasi
 Pengiriman sampel, untuk mencegah kehilangan cairan dan uap saat pengiriman dan
untuk melindungi dari kelembapan dan debu, tutup penyumbat gelas botol dengan tutup
plastik yang sudah mengembang karna air, dilap kering, taruh di atas penyumbat botol,
dan biarkan menyusut. Sebelum mengisi wadah metal, periksa permukaan atas dan tutup
dari kepenyokan, ketidakbulatan, atau ketidaksempurnaan lainnya. Setelah pengisian,
pasang tutup dengan rapat dan cek kebocoran.
13. Pengambilan Sampel pada Tanki
 Ketika pengambilan sampel tangki crude oil dengan diameter lebih dari 45 m (150 ft),
penambahan sampel harus diambil dari setiap gagging hatch yang tersedia.
 Penyiapan composite sample, sebuah composite spot sample adalah sebuah pencampuran spot
sample dicampurkan dengan volume yang proporsional untuk di tes.
 Three-way, pada tangki yang kapasitasnya lebih lebar dari 159 m3, yang mana mengandung lebih
dari 4.5 m minyak, volume sampel yang sama harus diambil pada uupere, middle, dan lower atau
jalur koneksi dari produkminyak. Metode ini dapat digunakan pada tangki hingga dan termasuk
dalam kapasitas 159 m3.
 Metode spot sampling, syarat spot sampling terdapat pada Tabel 4. Untuk lokasi sampel, lihat
Fig.
o Prosedur core thief sampling
 Prosedur sampling ini dapat digunakan untuk sampling cairan dengan 101 kPa
(14.7 psia) RVP atau kurang pada tangki timbun, mobil tangki, tanker.
 Perlengkapan, thief harus didesain agar sampel dapat ditampung 2.0 sampai 2.5
cm dari bawah. Ukuran core thief harus dipilih berdasarkan volume sampel yang
dibutuhkan.
 Prosedur
 Periksa thief.
 Dapatkan perkiraaan level cairan dalam tangki.
 Periksa thief untuk operasi yang dilakukan.
 Buka katup bawah, dan pasang trip hook ke tri pod.
 Rendahkan thief ke lokasi yang telah di tentukan. Lihat tabel 5.
 Pada lokasi yang telah ditentukan, tutup katup bawah thief dengan tarikan
kuat pada tali.
 Tarik thief.
 Jika middle sample diperlukan, tuang semua sampel ke wadah sampel.
 Buang sisa sampel dari sampling thief jika dibutuhkan.
 Ulangi langkah 4 sampai 10.
 Pasang penutup pada wadah sampel.
 Pasang label pada wadah sampel.
 Kembalikan wadah sampel ke laboratorium atau fasilitas lain untuk
pencampuran dan pengujian.
o Botol spot sampling
 Prosedur botol spot sampling digunakan untuk pengambilan sampel cairan 101
kPa RVP atau kurang pada tangki timbunn, mobil tangki, dan tanker.
 Peralatan, Botol dan beaker dapat dilihat fi fig. 4. Gratuated cylinder dan wadah
sampel diperlukan pada prosedur ini.
 Prosedur
 Periksa botol sampling.
 Dapatkan perkiraan level cairan dalam tangki.
 Pasang tali dengan beban pada botol sampel.
 Masukkan gabus pada botol sampel.
 Turunkan sampel pada posisi yang telah ditentukan. Lihat Tabel 5.
 Pada posisi yang ditentukan, lepaskan penyumbat dengan cara mengguncang
keras tali samping.
 Biarkan beberapa saat sampai botol terisi penuh.
 Tarik tali.
 Pastikan botol terisis sepenuhnya. Jika tidak penuh, kosongkang botol dan
ulangi prosedur dari langkah 4.
 Jika spot sample ini dibutuhkan untuk pencampuran yang akan diambil dari
lokasi lain, tuang semua sampel ke dalam wadah sampel.
 Buang sisa sampel pada botol sampel.
 Ulangi langkah 3 sampai 11 untuk mendapatkan sampel pada lokasi yang
berbeda.
 Pasang penutup pada wadah sampel.
 Lepas tali dari botol.
 Beri label wadah sampel.
 Kembalikan wadah sampel ke laboratorium atau fasilitas lain untuk
pencampuran dan pengujian.
o Running/All Level Sampling
 Running/all level sampling digunakan pada sampel cair dengan 101 kPa RVP
atau kurang pada mobil tangki dan kapal tanker.
 Peralatan, botol sampel atau beaker yang sesuai, dengan gabus atau tutup botol.
 Prosedur
 Periksa kebersihan botolsampel dan wadah sampel dan gunakan hanya
peralatan bersih dan kering.
 Pasang tali dengan beban.
 Jika diperlukan untuk membatasi kecepatan pengisian, masukkan gabus
ke dalam botol sampel.
 Untuk running sample, turunkan dengan kecepatan yang sama, botol
sedekat mungkin ke tingkat bagian bawah sambungan saluran keluar atau
saluran masuk. Lalu tarik botol sampai kira-kira tiga perempat penuh.
Untuk all level sample turunkan botol ke tingkat yang diinginkan, buka
botol dan tarik kira-kira tiga perempat botol terisi.
 Pasktikan bahwa jumlah sampel yang tepat telah diperoleh.
 Kosongkan isi botol ke dalam wadah sampel.
 Jika volume sampel tambahan diperlukan, ulangi prosedur.
 Pasang penutup wadah sampel.
 Lepaskan tali dari botol.
 Kembalikan wadah sampel ke laboratorium.
o Tap sampling
 Tap sampling dilakukan untuk pengambilan sampel cairan dengan 101 kPa RVP
atau kurang dalam tangki yang dilengkapi keran. Prosedur ini direkomendasikan
untuk produk yang mudah menguap dalam tangki.
 Peralatan
 Alat pengambilan tap sample. Lihat gambar 5. Setiap keran minimal
berdiameter 1,25 cm. Keran 2,0 diperlukan untuk cairan kental dan berat.
Pada tangki yang tidak dilengkapi floating roof, setiap keran sampel
harus memanjang ke dalam tangki mminimal 10 cm.
 Untuk tangki yang memiliki jalur keluar di samping, keran sampel
ditempatkan 2 cm di bagian bawah jalur keluar. Tabel 6.
 Botol kaca bersih dan kering dengan ukuran sesuai sampel yang diambil.
 Prosedur
 Periksa kebersihan wadah sampel dan graduated cylinder.
 Dapatkan perkiraan tinggi volume cairan dalam tangki.
 Jika bahan yang akan diambil 101 kPa RVP atau kurang, hubungkan
tabung pengiriman langsung ke keran sampel sesuai kebutuhan.
 Bilas keran sampel sampai bersih.
 Kumpulkan sampel dalam wadah sampel atau graduated cylinder sesuai
dengan tabel 7.
 Jika sampel dikumpulkan dalam gelas ukur, simpan sampel dalam wadah
sampel.
 Lepaskan tabung pengiriman.
 Jika dibutuhkan sampel tambahan, ulangi prosedur.
 Pasang tutup wadah sampel.
 Kembalikan wadah sampel ke laboratorium.
o Bottom Sampling
 Core thief bottom sampling
 Prosedur ini dapat diterapkan untuk mendapatkan sampel semi-cairan di
dalam mobil tangki dan tangki timbun.
 Peralatan, thief harus didesain agar sampel dapat diperoleh dalam jarak 2
hingga 2,5 cm dari dasar tangki. Gambar 3.
 Prosedur, turunkan thief yang bersih dan kering secara perlahan hingga
bagian bawahnya terbentur. Biarkan thief mengisi, dengan hati-hati naikkan
5 sampai 10 cm lalu turunkan thief hingga mencapai bagian bawah dan katup
menutup. Keluarkan thief dari tangki fan pindahkan isinya ke wadah sampel.
Tutup dan beri label wadah dan kirim ke laboratorium.
 Closed-core Bottom Sampling
 Prosedur ini bertujuan untuk mendapatkan bottom sample pada mobil tangki
dan tangki timbun. Dalam pengambilan sampel minyak mentah di tangki
timbun, thief dapat digunakan untuk mendapatkan bottom sample dan free
water di bagian bawah tangki.
 Peralatan, thief harus dirancang agar sampel dapat diperoleh dalam jarak
1,25 cm dari dasar tangki. Thief tipe ini ditunjukkan pada Gambar 6.
 Prosedur, turunkan thief yang bersih dan kering sampai menyentuh bagian
bawah. Setelah penuh, keluarkan thief dan pindahkan isinya ke wadah
sampel. Tutup dan beri label wadah sampel, kirim ke laboratorium.
 Extended-Tube Sampling
 Prosedur ini digunakan hanya untuk mempereoleh bottom water sample
terutapa di tanker. Prosedur ini dapat digunakan untuk bottom water
sampling di tangki timbun, namun tidak ada pedoman khusus untuk
penggunaan tersebut.
 Peralatan, Rakitan alat pengammbilan sampel ditunjukkan pada gambar 7.
Sampler terdiri dari tebung dleksibel yang dihubungkan ke pompa hisap
yang diopereasikan secara manual.
 Prosedur
 Pasang alat sample.
 Pompa tubing dengan air dan tutup ujjung atas perakitan untuk
mencegah hilangnya air saat tabung sampling diturunkan. Hubungkan
kabel ke tangki, dan turunkan pemberat ke bawah.
 Mulai operasi pengambilan sampel dengan mengoperasikan pompa
manual secara perlahan.
 Jika sampel pada level yang berbeda, naikan tubing ke kedalaman yang
diinginkan. Bersihkan air dalam alat sampel, dan ambil sampel baru.
 Setelah sampel yang diambil cukup, tutup dan beri label botol, kirim ke
laboratorium.
 Setelah operasi pengambilan sampel selesai, bersihkan dan bongkar
komponen sampler.
14. Manual Pipeline sampling
 Prosedur ini berelaku untuk cairan dengan RVP 101 kPa atau kurang dan semi-cairan dalam pipa,
jalur pengisian, dan jalur transfer.
 Peralatan, probe sampling digunakan untuk mengarahkan sampel dari aliran yang mengalir.
Semua probe harus meluas ke sepertiga tengah dari luas penampang pipa. Semua saluran masuk
probe harus menghadap ke atas. Desain probe umum ditunjukkan pada gambar 8 dan dapat
berupa:
o Tabung miring pada sudut 45o seperti pada gambar 8C.
o Sebuah siku jari-jari pendek atau pipa lekuk.
o Sebuah tabung dengan ujung tertutup dengan lubang bundar yang ditempatkan di dekat
ujung tertutup, seperti gambar 8A.
 Lokasi Probe
o Karena fluida yang akan diambil, sampel mungkin tidak selalu homogen. Lokasi posisi dan
ukuran sampling probe harus sedemikian rupa untuk meminimalkan pemisahan air dan
partikel yang berat yang akan membuat konsentrasinya berbeda di sampel yang
dikumpulkan.
o Probe harus selalu horizontal.
o Sampling probe sebaiknya ditempatkan pada jalur pipa vertikal jika jalur vertikal tersebut
tersedia.
o Jika kecepatan aliran yang memadai tidak tersedia, perangkat yang sesuai untuk
mencampurkan aliran fluida harus dipasang di bagian atas keran pengambilan sampel untuk
mengurangi stratifikasi ke tingkat yang dapat diterima.
o Tali sampling, yang digunakan bersama probe, harus sependek mungkin dan harus
dibersihkan sebelum sampel diambil.
o Saat pengambilan sampel semi-cairan, mungkin perlu untuk memanaskan saluran sampel,
katup, dan penerimaan suhu yang cukup untuk menjaga produk tetap cair dan memastikan
pengambilan sampel dan pencampuran yang akurat.
o Untuk mengontrol kecepatan pengambilan sampel, probe harus dipasang dengan katup atau
sumbat.
 Prosedur
o Setel katup atau sumbat dari sampling probe sehingga aliran yang stabil ditarik dari probe.
Ukur dan catat kecepatan pengambilan sampel dalam satuan halon per jam. Alihkan aliran
sampel ke wadah pengambilan sampel secara terus menerus atau sesekali untuk memberikan
jumlah sampel yang ukurannya cukup untuk dianalisis.
o Dalam pengambilan sampel minyak mentah, sampel 250 mL atau lebih ahrus diambil setiap
jam atau dengan kenaikan kurang dari satu jam, jika diperlukan. Ukuran sampel dan interval
antara operasi pengambilan sampel harus seragam untuk laju aliran yang seragam.
o Setiap sampel minyak mentah harus ditempatkan dalam wadah tertutup.
o Sampel garis dapat diambil secara berkala dan diuji secara individual.
o Baik hasil gabungan atau hasil rata-rata aritmatika diterima berdasarkan kesepakatan yang
beresangkutan.
o Dengan prosedur tersebut, labeli setiap sampel dan kirim ke laboratorium.

15. Dipper Sampling


15.1 Penerapan- Prosedur dipper sampling dapat digunakan untuk sampling cairan dari 13,8
kPa (2 psia) RVP atau kurang dan semi-cairan dimana aliran bebas atau terbuka ada,
seperti dalam wadah pengisian kecil dan pipa transfer, 5 cm (2 in). diameter atau
kurang, dan peralatan pengisian untuk barrels, paket, atau kaleng.
15.2 Peralatan yang digunakan dipper dengan flared bowl dan pegangan dengan panjang
konvensional yang dibuat dari material seperti besi yang dilapisi timah yang tidak akan
mempengaruhi produk yang akan diuji. Dipper harus punya kapasitas yang cocok
seperti jumlah yang akan diambil dan harus terlindungi dari debu dan tanah ketika tidak
diguakan. Gunakan wadah sampel yang bersih, kering seperti ukuran yang diinginkan.
15.3 Prosedur- masukan dipper ke dalam arus aliran bebas sehingga porsi yang diambil
berasal dari aliran full cross section. Ambil sampel disetiap interval waktu yang
dipilih, jadi
proposi sampel lengkap dari jumlah yang dipompakan telah dikumpulkan. Jumlah kotor
dari sampel yang diambil harus sekitar 0,1 persen, tapi tidak lebih dari 150L (40 gal)
dari total kuantitas yang disampling. Pindahkan porsi ke dalam wadah sampel
secepatnya setelah diambil. Jaga wadah tetap tertutup, kecuali ketika menuangkan
dipper portion kedalam. Secepatnya setelah semua porsi diambil, tutup dan beri label
wadah sampel dan kirim ke laboratorium.
16. Tube Sampling
16.1 Penerapan- Prosedur tube sampling dapat diaplikasikan untuk sampling cairan 13,8 kPa
(Psia) RVP atau kurang dan semua-cair dalam drums, barrel, dan kaleng.
16.2 Peralatan- Baik kaca maupun metal tube dapat digunakan, dirancang sedemikian rupa
sehingga itu aka mencapai sekitar 3mm (1/8 in.) dari dasar wadah. Kapasitas tube dapat
bervariasi dari 500mL dampai 1L (1pt sampai 1qt). Metal tube cocok untuk sampling
drum 189L (50 gal) seperti pada gambar 9. Dua ring disolder di sisi yang berlawanan
dari tube pada ujung atas, cocok untuk menahan tube dengan menyelipkan 2 jari ke ring,
jadi jempol leluasa untuk menutup jalur terbuka. Gunakan kaleng kering, bersih atau
botol kaca untuk wadah sampel.
16.3 Procedure:
16.3.1 Taruh drum atau barrel di sebelah dengan tutup atas. Jika drum tidak ada sisi tutup,
berdirikan tegak lurus dan ambil sampel dari atas. Jika terdeteksi air, karat, atau
kontaminan tidak larut itu ada, biarkan barrel atau drum mempertahankan dalam
posisi tersebut untuk cukup lama agar kontaminan mengendap. Buka tutup dan
taruh disebelah lubang tutup dengan sisi yang berminyak menghadap atas. Tutup
dengan bagian bersih menghadap atas, dry sampling tabung dengan jempol, dan
turunkan tabung ke dalam minyak sampai sekitar 30cm (1ft). Singkirkan jempol,
biarkan minyak mengalir ke tabung lagi. Ulangi, tutup pojok atas dengan jempol
dan tarik tabung. Cuci tabung menggunakan minyak dengan menahan tabung
hampir horizontal dan putar tabung, sehingga minyak dapat melapisi permukaan
sisi botol bagian dalam yang akan dibenamkan ketika mengambil sampel. Hindari
menangani bagian tabung yang akan terendam minyak selama sampling. Buang
minyak bilas dan biarkan tabung mengering. Masukan tabng ke dalam minyak
lagi, tahan jempol berlawanan dengan sudut atas. (Jika all-level sampel
diinginkan, masukan tabung dengan pojok atas terbuka.) Ketika tabung mencapai
dasar, lepas jempol dan biarkan tabung terisi. Tutup dengan jempol, dan tarik
tabung secepatnya, dan pindahkan isi ke dalam wadah sampel. Jangan biarkan
tangan bersentuhan dengan bagian apapun dari sampel. Tutup wadah sampel;
tutup dan kencangkan tutup pada drum atau barrel. Beri label wadah sampel dan
kirim ke laboratorium.
16.3.2 Dapatkan sampel dari kaleng berkapasitas 19,8 L (5 gal) atau lebih dengan cara
yang sama seperti untuk drum dan barrel, menggunakan tabung dengan ukuran
dimensi lebih kecil. Untuk kaleng yang kapasitasnya lebih kecil dari 18,9 L (5
gal),
gunakan seluruh isi sebagai sampel, pilih kaleng secara random seperti dalam tabel
4 atau menurut persetujuan antara pembeli dan penjual.
17. Boring Sampling
17.1 Penerapan- Boring sampling prosedur dapat digunakan untuk sampling wax dan padatan
halus di barel, case, bags, dan cakes ketika tidak bisa dilelehkan atau disampling sebagai
cairan.
17.2 Peralatan :
17.2.1 Gunakan auger kapal dengan diameter 2 cm (3/4 in) seperti yang ditunjukan
dalam gambar 10, dan atau cukup panjangnya untuk melewati material yang akan
disampling.
17.2.2 Gunakan wadah metal wide-mouth atau toples kaca dengan pelindung untuk
melapisi wadah sampel.
17.3 Prosedur- Lepas kepala atau pelindung barrel atau case. Buka bags atau pelapis cakes.
Bersihkan segala tanah, kotoran, benang, atau zat asing lainnya dari permukaan material.
Bor 3 lubang tes melewati badan material, satu di tengah, dan dua lainnya di tengah
antara bagian tengah dan pinggir pada masing-masing bagian kanan dan kiri. Jika semua
benda asing sudah dibersihkan dari interior material selama proses pengeboran, masukan
itu ke dalam bagian proses pengeboran. Taruh 3 set hasil pemboran ke dalam wadah
sampel secara individual, beri label, dan kirim ke laboratorium.
17.4 Inspeksi laboratorium- Jika ada perbedaan yang terlihat dalam sampel, periksan dan uji
setiap set pemboran ke laboratorium. Jika tidak, gabungkan ketiga set bor dalam 1 sampel.
Jika subdivisi dari boring diperlukan, dinginkan, tumbuk (jika bisa), campur, dan bagi
empat hasil pemboran sampai berkurang seperti jumlah yang diinginkan.
18. Grab Sampling
18.1 Aplikasi - Prosedur pengambilan sampel berlaku untuk pengambilan sampel padatan
kental di tempat sampah, bunker, angkutan, mobil, tong, tas, kotak, dan konveyor. Ini
terutama berlaku untuk pengumpulan sampel kokas minyak bumi dari gerbong kereta
api dan persiapan sampel tersebut untuk analisis laboratorium. Merujuk ke praktikum
D346 ketika metode pengiriman atau penanganan lain digunakan. Kokas minyak bumi
dapat diambil sampelnya saat dimuat ke gerbong kereta api dari tumpukan atau setelah
dimuat ke gerbong kereta api dari drum kokas.
18.2 Peralatan - Ember polietilen dengan kapasitas sekitar 9,5 L (10 qt) sebaiknya digunakan
sebagai wadah sampel. Gunakan scoop stainless steel atau aluminium dengan ukuran
No. 2 untuk mengisi wadah.
18.3Tata cara - Padatan kental biasanya bersifat heterogen dan sulit untuk diambil sampelnya
secara akurat. Cara ini lebih baik digunakan untuk mengambil sampel selama bongkar
muat
mobil atau selama transit; dapatkan sejumlah porsi dengan interval yang sering da teratur
dan gabungkan.
18.3.1 Pengambilan sampel dari gerbong kereta api - Gunakan salah satu dari prosedur
berikut:
18.3.1.1 Ambil penuh sampel di masing-masing dari lima titik pengambilan sampel
yang ditunjukkan pada gambar 11, dan simpan dalam ember polietilen.
Tutupi sampel, dan kirimkan ke laboratorium. Setiap titik pengambilan
sampel harus ditempatkan dalam jarak yang sama dari sisi gerbong kereta
api.
18.3.1.2 Setelah pemuatan langsung dari drum coking - Di lima titik pengambilan
sampel yang ditunjukkan pada gambar 12, ambil satu sendok penuh kokas
dari sekitar 30 cm (1 ft) dibawah permukaan, dan simpan dalam ember
polietilen. Tutupi sampel dan kirimkan ke laboratorium.
18.3.2 Pengambilan sampel dari konveyor. - Ambil satu sendok untuk setiap 7 sampai 9
metrik ton (8 sampai 10 ton pendek) kokas yang diangkut. Sampel-sampel ini
dapat ditangani secara terpisah atau digabungkan setelah semua sampel yang
mewakili telah banyak diambil.
18.3.3 Pengambilan sampel dari tas, tong, atau kotak
18.3.3.1 Mendapatkan porsi dari sejumlah paket yang dipilih secara acak seperti
yang ditunjukkan pada table 3, atau sesuai dengan kesepakatan antara
pembeli dan penjual.
18.3.3.2 Campur sampel, ambil dengan hati-hati dan kurangi ukurannya menjadi
sampel laboratorium yang nyaman dengan prosedur quartering yang
dijelaskan dalam praktik D346. Lakukan operasi quartering pada permukaan
yang keras dan bersih, bebas dari retakan, dan terlindung dari hujan, salju,
angin, dan matahari. Hindari kontaminasi dengan abu, pasir, serpihan dari
lantai, atau bahan lainnya. Melindungi sampel dari kekurangan atau
kelebihan kelembaban atau debu. Campur dan sebarkan sampel dalam
lapisan melingkar, dan bagi menjadi kuadran. Menggabungkan dua kuadran
berlawanan untuk membentuk sampel tereduksi yang representative. Jika
sampel ini masih terlalu besar untuk keperluan laboratorium, ulangi operasi
kuarter. Dengan cara ini, sampel akhirnya akan direduksi menjadi ukuran
yang representatif dan sesuai untuk keperluan laboratorium. Beri label dan
kirimkan sampel ke laboratorium dalam wadah yang sesuai.
19. Grease Sampling
19.1 Penerapan- Metode ini meliputi praktik untuk mendapatkan sampel representatif dari
lots produksi atau pengiriman dari grase pelumas atau soft wax atau soft bitumens yang
mirip dengan konsistensi grease. Prosedur ini agak umum karena berbagai macam
kondisi sering ditemui, dan prosedur mungkin bisa dimodifikasi untuk memenuhi
spesifikasi
individual. Lakukan menurut section 6 dan 7, paragraf tersebut berkaitan dengan tindak
pencegahan, cara menjaga dan kebersihan, kecuali ketika mereka bertentangan dengan
instruksi yang diberikan pada sesi ini.
19.2 Inspeksi :
19.2.1 Jika materialnya adalah grease pelumas dan inspeksi dilakukan pada lapangan
produksi, ambil sampel dari wadah pengiriman yang sudah selesai pada setiap
batch atau lot. Jangan pernah ambil sampel grease secara langsung dari kettles
grease, panci pemanas, tanki, atau peralatan proses. Jangan sampling grease
sampai greasenya dingin dengan temperatur tidak lebih dari 9,4oC (15oF) di atas
udara yang berada di wadah dan sampai sudah minimal 12 jam berada pada wadah
jadi. Ketika wadah untuk batch produksi dari grease ada perbedaan ukuran,
perlakukan grease pada setiap ukuran wadah sebagai lot terpisah. Ketika inspeksi
dilakukan pada tempat pengiriman, ambil sampel pada setiap pengiriman. Jika
pengiriman terdiri dari wadah lebih dari satu batch produksi, sampling setiap
batch secara terpisah.
19.2.2 Jika material yang diinspeksi adalah material yang konsistensinya seperti grease,
tapi itu sebenarnya bukan grease pelumas tapi beberapa campuran dari
hidrokarbon berat, seperti mikrostalline wax atau soft bitumens, diijinkan untuk
mengambil sampel dari panci, tanki, atau peralatan proses lain, sama seperti dari
wadah produk jadi. Metode grease sampling dapat digunakan untuk beberapa
stock saja jika untuk beberapa alasan tidak dimungkinkan untuk memberi panas
dan mengubah material itu ke bentuk cairan.
19.3 Ukuran sampel- pilih wadah secara acak dari setiap lot atau pengiriman untuk mendapat
jumlah yang dibutuhkan secara spesifik dalam tabel 8.
19.4 Prosedur :
19.4.1 Uji wadah yang sudah dibuka untuk menentukan apakah grease sudah hmogen,
dibandingkan dengan grease yang dekat permukaan luar wadah dengan yang di
tengah, minimal 15 cm (16in.) di bawah permukaan atas, untuk tekstur dan
konsistensi. Ketika lebih dari satu wadah lot atau pengiriman dibuka, bandingkan
grease pada semua wadah terbuka.
19.4.2 Jika tidak ada perbedaan yang mencolok pada grease yang didapat, ambil satu
porsi kira-kira pada bagian tengah dan minimal 6,5 cm di bawah permukaan pada
setiap wadah yang terbuka dalam jumlah yang cukup untuk menyediakan
composite sampel dari jumlah yang diinginkan. Tarik porsi dengan scoop bersih,
sendor besar, atau spatula, dan taruh pada wadah bersih. Grease yang sangat
lembuh atau semi fluida dapat disampling dengan dipping 0,45kg kaleng atau
cedok yang cocok. Jika ada perbedaan mencolok pada grease dari wadah terbuka
di lokasi berbeda, ambil dua sampel terpisah sekitar 0,45 kg masing-masing, satu
dari permukaan atas berdekatan dengan dinding/sisi dan yang lainnya dari bagian
tengah wadah, minimal 15 cm di bawah permukaan atas. Jika terdapat variasi
mencolok yang
ditandai di antara wadah yang berbeda dari lot atau pengiriman, ambil sampel
terpisah sekitar 0,45 kg dari setiap wadah. Ketika lebih dari satu sampel batch atau
pengiriman yang diambil karena kurangnya keseragaman, kirim ke laboratorium
sebagai sampel terpisah.
19.4.3 jika lebih dari satu porsi dibutuhkan untuk mewakili lot atau pengiriman grease
lebih lembut dari 175 penetration (lihat metode tes D217), siapkan composite
sampel dengan mencampur porsi yang sama sepenuhnya. Gunakan sendok besar
atau spatla dan wadah bersih. Hindari pencampuran dengan kuat atau udara ke
grease. Ketika grease sampel menjadi bekerja “sebagian saja” dipisahkan dari
wadah, prosedur tidak cocok untuk pengambilan sampel grease yang lebih lembut
dari 175 penetration yang mana unworked penetration akan ditentukan. Untuk
grease yang punya penetration kurang dari 175, potong sampel dari setiap wadah
dengan pisau dengan bentuk balok/block sekitar 15:15 dengan sisi 5 cm. Jika
dibutuhkan, buat pengujian unworked penetration dari balok/block seperti yang
diperoleh dan uji inspeksi lain pada potongan grease dari balok/block.
20 Kata Kunci
20.1 boring sampling; bottle/beaker sampling; core thief spot sampling; dipper sampling;
extended tube sampling; grab sampling; grease sampling; marine custody transfer;
sample containers; sample handling; sample labeling; sample mixing; sample shipment;
sampling; sampling cage; static sampling; stand pipes; tap sampling; tube sampling
Resume :
ASTM D 4057
Standar Untuk Praktik Sampling Secara Manual Pada
Minyak Mentah Dan Produk-Produk Minyak

Dalam metode ini mencakup prosedur manual untuk mendapatkan contoh yang mewakili. Contoh
yang dimaksud bisa berupa produk dari petroleum cair, semi-cair, atau bahkan dalam bentuk padatan
(solid state) yang memiliki tekanan uap 101 kPa pada kondisi ambient. Jika sampling dimaksudkan untuk
menentukan volatility dari minyak, maka bisa digunakan metode sampling ASTM D 5842. Sedangkan
untuk metode handling dan mixing dari contoh hasil sampling bisa merujuk pada metode uji ASTM D
5854. Didalam metode ini juga terdapat beberapa jenis sample yaitu :
- All level sample : Sample yang diperoleh dengan menenggelamkan botol contoh yang tertutup ke
titik yang paling dekat dengan draw off , kemudian tutup botol sample dibuka dan botol sample
ditarik ke atas dengan laju tetap sehingga botol sample terisi ¾ bagian.
- Running Sample : Suatu sample yang diperoleh dengan menurunkan botol sample yang terbuka
ke level bagian bawah dari outlet connection atau swing line dan menariknya kembali ke bagian
atas minyak (top oil) dengan laju penarikan sedemikian rupa sehingga botol sample terisi ¾
bagian ketika dikeluarkan dari tangki.
- Spot Sample : suatu sample yang diambil dari lokasi/titik tertentu dari suatu tangki atau dari
suatu aliran yang mengalirdi dalam pipa dengan waktu yang tertentu
- Bottom Sample : Suatu spot sample yang didapatkan dari bagian bottom tangki, kontainer
atau pipa bagian yang terbawah. Biasanya adalah 15 cm dari bagian dasar tangki
- Bottom Water Sample : Suatu spot sample dari air bebas yang diambil dari bagian dasar
kontainer minyak yang ada di kapal atau kompartemen atau tangki simpan.
- Clearance Sample : Suatu spot sample yang diambil pada 10 cm (4 in) (beberapa
diantaranya mensyaratkan 15 cm (6 in)) dibawah tank outlet
- Composite Sample : Campuran dari beberapa spot sample yang di campur dengan
perbandingan volume yg sama.
- Dipper Sample : Suatu sample yang diperoleh dengan meletakkan suatu dipper atau
vessel kolektor di jalur suatu aliran yang mengalir bebas untuk mendapatkan sejumlah
volume tertentu dengan waktu interval yang teratur dan dengan laju alir yang konstan,
atau waktu intervalnya bervariasi.

Untuk wadah sampel tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Untuk bisa memilih wadah
yang tepat untuk aplikasi tertentu, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang bahan yang akan
dijadikan sampel untuk memastikan bahwa tidak akan ada interaksi antara bahan sampel dan wadah yang
akan mempengaruhi integritas lain. Pertimbangan tambahan dalam pemilihan wadah sampel adalah jenis
pencampuran yang diperlukan untuk mencampur kembali sampel sebelum memindahkan sampel dari
wadah dan jenis analisis laboratorium yang akan dilakukan terhadap sampel tersebut. Untuk memfasilitasi
pembahasan tentang penanganan dan pencampuran sampel yang tepat, wadah sampel dibagi menjadi
primary atau intermediate.Terlepas dari jenis wadah sampel yang digunakan, wadah sampel harus lebih
cukup besar untuk menampung volume sampel yang diminta tanpa melebihi 80% dari kapasitas wadah.
Kapasitas tambahan diperlukan untuk ekspansi termal sampel dan meningkatkan pencampuran sampel.

Di dalam metode ini juga dijelaskan bahwa untuk melakukan praktek ini tidak bermaksud untuk
menjelaskan semua aspek keamanan terkait kegiatan sampling, namun demikian, di anggap bahwa
personel yang melakukan operasi sampling telah dilatih secara memadai sehubungan dengan penerapan
prosedur yang aman yang terdapat di sini untuk situasi pengambilan sampel tertentu.

Anda mungkin juga menyukai