Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah Testing &
Implementasi Sistem Informasi tentang “Audit Sistem Informasi Perusahaan”.
Selanjutnya, kami menyampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Testing & Implementasi Sistem Informasi
kami yaitu Bapak Marsono, S.Kom., M.Kom yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
2. Kelompok 1 yang meluangkan waktu untuk bekerja sama dalam mengerjakan
makalah ini sebagai salah satu dari mata kuliah Testing & Implementasi
Sistem Informasi.
Kami juga berharap agar makalah ini bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan pembaca terkait dengan materi yang kami bahas
yaitu “Audit Sistem Informasi Perusahaan”. Selain itu, kami juga menyadari
bahwa pada makalah kami terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran yang membangun untuk
penulisan makalah selanjutnya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pentingnya Audit Sistem Informasi Perusahaan
2. Untuk mengetahui tujuan Audit Sistem Informasi Perusahaan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Audit Sistem Informasi Perusahaan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting
dalam proses pengmbilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat
dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut sudah dirancang dengan
benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user.
Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan
baik.
Efisiensi Sistem
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya
terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka
pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih
memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat
dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memnuhi kebutuhan user
dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar
(doing thing right).
Ketersediaan (Availability)
Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan Teknologi
Informasi (TI). TI hendaknya dapat mendukung secara kontinyu
terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi
gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem
rendah.
Kerahasiaan (Confidentiality)
Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi
dari akses berbagai pihak yang tidak berwewenang.
Kehandalan (Realibility)
Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagai manajemen
dalam pengolahan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.
Menjaga Integritas Data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem
informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran
dan keakuratan.
5
(present), fakta bersifat material (material fact), dilakukan secara sengaja atau
tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly), dengan maksud (intent), untuk
menyebabkan suatu pihak beraksi. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted)
terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation) yang merugikannya
(detriment). Kecurangan dalam tulisan ini termasuk (namun tidak terbatas pada)
manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan
tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi organisasi/perusahaan.
BAB III
RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI
3.1 Data
Salah satu tugas sistem informasi manajemen adalah mengumpulkan data
lalu dioleh sehingga data data tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna
bagi pihak yang membutuhkan.
Data adalah fakta mentah yang masih belum memiliki manfaat atau
manfaatnya tidak optimal. Belum menjadi informasi yang berguna bagi
perusahaan. Agar data bisa memiliki manfaat yang optimal dan berguna, maka
data perlu diolah oleh sistem informasi manajemen.
Data yang dimaksud dalam sistem informasi manajemen terdiri dari fakta
dan angka mengenai perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Data Internal
Data Internal Perusahaan menggambarkan kondisi internal perusahaan,
misalnya data pegawai, data keuangan, data biaya produksi, data persediaan
dan lain sebagainya.
2. Data Eksternal
Data Eksternal Perusahaan merupakan gambaran menegenai kondisi dan
situasi yang ada diluar perusahaan atau yang bisa berpengaruh pada
perusahaan. Contohnya data pengguna produk, tingkat kepuasan konsumen,
persebaran produk dan pangsa pasar, dsb.
Apabila dilihat dari jenisnya, maka data bisa dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif bisa tunjukkan dengan angka angka. Contoh data
kuantitatif adalah jumlah biaya promosi, jumlah pegawai, biaya gaji, harga
produk, kuantitas persediaan, jumlah bahan baku dan lain sebagainya.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak bisa ditunjukkan dengan angka angka,
tapi disajikan dalam bentuk kata kata yang memiliki arti/makna. Contoh
8
9
3.2 Sistem
Sistem adalah gabungan atau kumpulan dari berbagai elemen yang saling
terhubung dan bekerja sama dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan.
Ruang lingkup sistem pada perusahaan adalah sistem informasi mengenai
hal hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Sistem yang didesain untuk mengumpulkan seluruh data yang ada baik
internal maupun eksternal perusahaan dan mengolahnya menjadi sebuah informasi
yang berguna bagi perusahaan dan stakeholder yang berhubungan dengan
perusahaan.
3.3 Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang memiliki arti dan
manfaat yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
keputusan stakeholder perusahaan.
Informasi yang dihasilkan dalam lingkup sistem informasi manajemen
adalah informasi yang berkualitas yang memiliki manfaat yang optimal. Informasi
harus relevan, akurat dan tepat waktu.
Relevan
Informasi dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen harus relevan.
Informasi yang relevan didalamnya berisi informasi informasi yang berguna
bagi pemakainya. Informasi yang memiliki keterkaitan dengan kondisi dan
situasi yang dialami oleh perusahaan dan yang kemungkinan akan dialami
dimasa mendatang.
Misalkan, seorang manajer sumber daya manusia (human resource) ingin
mengetahui tentang jumlah pegawai, kinerja bawahan, produktifitas
karyawan namun diberikan informasi mengenai laporan arus kas
perusahaan. Maka informasi arus kas perusahaan tersebut adalah informasi
yang tidak relevan.
10
12
BAB V
TUJUAN KONTROL AUDIT SISTEM INFORMASI
1. Menggunakan Asset
Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup:
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia, file data,
dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.
2. Menjaga Integritas Data
Integritas data berarti data memiliki atribut:
kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa menjaga
integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan
benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.
Keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran
karena tidak didukung dengan data yang benar. Oleh karena itu, upaya untuk
menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur
pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang
diharapkan
3. Menjaga Efektifitas Sistem
Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai
tujuannya perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut
(user), apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat
bagi user. Auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses
pengambilan keputusannya dalam penentuan karakteristiknya.
Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem berjalan
beberapa waktu. Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post
audit guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan
4. Efisiensi
Dikatakan efisien jika ia menggunakan sumberdaya seminimal mungkin
untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Pada kenyataannya, sistem
informasi menggunakan berbagai sumberdaya, seperti mesin, dan segala
perlengkapannya, perangkat lunak, sarana komunikasi dan tenaga kerja yang
mengoperasikan sistem tersebut.
13
BAB VI
KERJA SAMA DARI AUDITOR PUBLIK
14
15
Jenis-jenis audit:
1. Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas dengan semua
sumberdaya yang digunakan untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi
kesesuaian praktik dan prosedur dengan peraturan yang ditetapkan
2. Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan
pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah
diikut.
3. Project manajement and change control audit,(dulu dikenal sebagai suatu
pengembangan sistem audit) terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada
berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang
diselenggarakan.
4. Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian
internal
5. Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang
menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.
6. Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk
mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi
atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian
tanggungjawab.
Tahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan
dengan permasalahan yang ada di perusahaan. Langkah-langkahnya adalah:
Audit trail lengkap dan visible. Oleh karena itu dokumen sumber digunakan
untuk semua transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan referensi transaksi
dipindahkan dari jurnal ke buku besar dan laporan ringkas.
Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak rumit dan volumenya rendah.
Dokumennya lengkap, seperti data flow diagram dan sistem flowchart, yang
tersedia bagi auditor.
Manfaat GAS:
1. Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca
untuk berbagai macam aplikasi dan organisasi.
2. Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika
auditor masih menggunakan proses manual.
3. Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat,
termasuk pemilihan sample secara statistic.
27
Keterbatasan GAS:
GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara
langsung sehingga tidak dapat menggantikan audit –through-the-computer-
techniques.
8. Merupakan sistem utama yang tidak responsif terhadap kebutuhan atau sulit
dalam pemeliharaan.
9. Meningkatnya jumlah komplain user.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-
akuntansi/item/47-audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya
http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/ruang-lingkup-sistem-informasi-
manajemen.html
http://fenyfidyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37586/AUDIT+SISTEM
+INFORMASI+BERBASIS+KOMPUTER.doc
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/220/slug/peranan-audit-sistem-informasi-
pada-perusahaan
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/viewFile/115/137
http://www.kajianpustaka.com/2014/02/audit-sistem-informasi.html
http://syatantra.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45991/Audit+Teknologi+I
nformasi.pptx
https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi/
https://www.slideshare.net/ari-g/fraud-auditing
http://fitharikhadir.blogspot.com/2016/01/audit-sistem-informasi-dan-
prosedur.html