Anda di halaman 1dari 8

Zulkarnain, et al.

, Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi: Studi Kasus
pada Jember Taksi (Human Resource Maintenance in Taxi Transportation Service:
A Case Study at Jember Taksi)

Deki Zulkarnain, Djoko Poernomo, Sri Wahjuni


Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
Email: zulkarnaindk@gmail.com

Abstract
Maintenance is an important process in human resource management in order to ensure the performance of
a company. This research applied qualitative research with case study strategy in purpose of determining
the maintenance of human resources at Jember Taxi as one of taxi transportation service companies in
Jember. Data were collected by using in-depth interviews supported by a variety of archives and
documentation and triangulation techniques. Data were analyzed by using Interactive Data Model
Analysis. The results showed that the maintenance of human resources in Jember Taxis was not managed
effectively in terms of aspects of planning, program implementation method, quality control and evaluation.
It was indicated by data on turnover of human resources, so that the growth of company income declined
throughout 2015. The importance of maintenance in boosting the company's performance requires Jember
Taxi to improve the implementation of maintenance that has been running so far.

Keywords: human resources,maintenance

Pendahuluan tidak terurus, Bahkan status badan hukum perusahaan


pun juga masih menjadi hambatan hingga saat ini.
Dinas Perhubungan Darat Provinsi Jawa Timur di
Jember taksi hingga tahun 2016 masih berstatus CV,
tahun 2015 mencatat dua perusahaan jasa angkutan taksi
padahal dalam peraturan pemerintah nomor 74 Tahun
yang beroperasi di Kabupaten Jember. Kondisi tersebut
2014 pada pasal 79 ayat 1 dan 2 semua perusahaan
juga memicu kompetisi antara penyedia jasa layanan
angkutan wajib berbadan hukum perseroan terbatas (PT)
taksi. Sumber daya manusia memiliki peranan yang
maka dengan kata lain Jember Taksi masih melanggar
sangat penting dalam memberikan kualitas layanan
peraturan tersebut.
kepada pelanggan, Namun setiap perusahaan akan
Kendala yang hingga saat ini dihadapi oleh Jember
dituntut untuk memberikan pemeliharaan yang efektif
Taksi baik aspek badan hukum perusahaan, peremajaan
terhadap sumber daya manusianya. Jember Taksi
armada, uji kir dan kartu pengawasan menjadi tantangan
merupakan salah satu perusahaan jasa angkutan umum
bagi Jember Taksi untuk diselesaikan satu persatu agar
tersebut yang berdiri sejak tahun 2004 dengan nama
kontinuitas bisnis perusahaan berjalan lancar. Berbagai
badan hukum “CV Pratama Abadi” yang beralamatkan
permasalahan tersebut mengindikasikan buruknya
di Jl. Slamet Riadi No. 92 Jember. Perusahaan ini
pengelolaan perusahaan, hal ini pasti memiliki
memperkerjakan sumberdaya manusia hingga enam
keterkaitan erat dengan pengelolaan sumberdaya manusia
puluh tujuh (67) orang dari tujuh (7) unit kerja dengan
perusahaan. Pada dasarnya SDM-lah yang mampu
sistem waktu kerja yang cukup beragam.
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi
Operasional angkutan taksi pada Jember taksi
oleh setiap entitas. Sistem kelola sumberdaya manusia
selama 24 jam menggunakan 25 armada dari total 32
perusahaan yang efektif akan mampu mengarahkan pada
armada yang dimiliki. Armada yang digunakan selama
kinerja yang menguntungkan bagi multipihak.
ini merupakan mobil bekas dari salah satu perusahaan
Pemeliharaan sebagai salah satu fungsi sumberdaya
jasa angkutan taksi nasional dan beberapa diantaranya
manusia yang sangat penting. Pelaksanaan pemeliharaan
juga merupakan armada dari showroom mobil. Armada
sumberdaya manusia pada Jember Taksi menggambarkan
yang beroperasi saat ini telah melewati batas standar
metode yang saat ini dilaksanakan. Umumnya
pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.
implementasi pemeliharaan yang efektif akan mampu
Dinas Perhubungan Darat Kabupaten Jember
memberikan prestasi kerja sumberdaya manusia yang
menyatakan bahwa usia kendaraaan Jember taksi sudah
baik. Pelaksanaan berbagai bentuk pemeliharaan pada
diatas 10 tahun sebanyak 28 armada dari jumlah
Jember Taksi ternyata juga tidak dapat membendung
keseluruhan 32 armada, jadi hanya tinggal 4 armada
berbagai hal-hal yang tidak diinginkan Jember Taksi,
yang masih memenuhi standar pelayanan minimal (Nota
beberapa diantaranya adalah minimnya loyalitas SDM
Dinas Dishub, 2016). Bukan hanya itu kondisi yang
dan bahkan keluhan pelanggan terkait layanan sopir taksi

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 14


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

serta keterlambatan dalam menjemput pelanggan. Merosotnya kinerja sepanjang tahun 2015,
Kondisi ketidakloyalan SDM Jember taksi ditunjukkan mengindikasikan bahwa jember taksi belum
pada data turnover yang dirangkum dalam bentuk tabel melaksanakan pemeliharaan terhadap sumberdaya
hingga tahun 2016. manusinya secara efektif.
Permasalahan yang dihadapi oleh Jember Taksi, baik
Tabel 1. Data turnover SDM Jember Taksi
dari aspek legal operasional perusahaan, armada hingga
Jumlah Karyawan
Tahun Total saat ini belum diremajakan, kinerja income yang merosot,
Keluar Masuk
Februari 2016 2 1 3 tingkat turnover sumberdaya manusia yang meningkat
2015 7 3 10 dari tahun ke tahun, serta keluhan pelanggan atas layanan
2014 4 4 8 sopir mengindikasikan kurang efektifinya pengelolaan
2013 1 5 6 pemeliharaan sumberdaya manusia Jember Taksi.
Sumber: Jember Taksi, 2016 (Data diolah) Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya
Tabel menunjukkan ketidakmampuan perusahaan manusia pada Jember Taksi yang telah menyebabkan
memelihara hubungan dengan sumberdaya manusianya kinerja perusahaan merosot?” Tujuan yang akan dicapai
dan mengindikasikan ketidakefektifan pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
pemeliharaan sumberdaya manusia perusahaan. Kondisi tentang pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya manusia
lain yang ada pada Jember Taksi terkait dengan layanan pada Jember Taksi. Hasil penelitian ini diharapkan
konsumen adalah keluhan pelanggan atas keterlambatan bermanfaat bagi Jember taksi yakni sebagai sumbangan
dalam menjemput bahkan berujung pada order yang tidak pemikiran ilmiah yang dapat dijadikan bahan evaluasi
terlayani. Kecakapan dan ketepatan menerima order dari dan acuan dalam pengambilan kebijakan maupun
konsumen (penumpang) dengan alamat yang jelas serta strategi mengenai pemeliharaan sumberdaya manusia.
sukses memberikan informasi order tersebut kepada sopir
taksi harus dimiliki oleh operator, namun terkadang skills
Tinjauan Pustaka
tersebut dapat terabaikan saat dilapangan. Roni selaku
operator Jember taksi memperjelas bahwa konsumen Sumberdaya Manusia
komplain biasanya menunggu lama di lokasi order, kadang Sumberdaya manusia (SDM) menjadi aspek
drivernya ngebut di jalan dan kurang menguasai wilayah pendorong optimalisasi sumberdaya modal lainnya,
Jember, selain ada juga yang terkadang tidak sopan sehingga SDM menjadi faktor kunci atas berkembang
melayani konsumen (Wawancara, 4 April 2016). Sopir tidaknya suatu perusahaan. Al Quran (Al-Isra:70;At
taksi harus mampu menerima informasi dengan tepat serta Tin:4) memandang manusia sebagai makhluk yang
mengantarkan pada lokasi yang diinginkan pelanggan sangat mulia. Bahkan Hasibuan (2003:135) dalam
dengan ramah sedangkan perusahaan harus memberikan bukunya menyatakan bahwa sumberdaya manusia tidak
pemeliharaan kepada SDMnya. Baheshtifar dan Hasadi dapat diperlakukan seenaknya seperti menggunakan
(2013) pada Tejaret Bank di Iran, bahwa terdapat faktor-faktor produksi lainnya (mesin, modal, atau
hubungan positif yang signifikan atas pemeliharaan bahan baku).
sumberdaya manusia yang dilakukan oleh perusahaan Sumarsono (2003:4) menyatakan bahwa
terhadap respon sumberdaya manusia kepada Sumberdaya Manusia atau human recources
konsumennya. Kondisi layanan yang tampak pada Jember mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha
taksi mengindikasikan bahwa pelaksanaan pemeliharaan kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses
sumberdaya manusia kurang optimal sehingga respon produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas
SDM terhadap pelanggan masih terkendala. usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu
Penghasilan (income) perusahaan telah memberikan tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian
sinyal bahwa buruknya pemeliharaan SDM pada Jember kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja
taksi. Pada umumnya, pemeliharaan SDM yang efektif untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
akan menghasilkan kinerja yang menguntungkan bagi Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan
perusahaan. Namun, hal tersebut tidak dapat digapai yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa
oleh Jember taksi. Berikut gambaran umum mengenai kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk
perkembangan income sepanjang tahun 2015. memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
Stoner (1986:9) mendefinisikan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mills, et al.
(1991:3) menjelaskan bahwa fokus aktivitas
sumberdaya manusia dalam sebuah organisasi
mencakup tiga area penting diantaranya: (1) Penciptaan
sistem sumberdaya manusia yaitu aktivitas yang berupa
desain organisasi, desain pekerjaan, perencanaan
Gambar 1. Grafik pertumbuhan income Jember Taksi
sumberdaya manusia, seleksi dan penempatan; (2),
Tahun 2015 (data diolah)
Meningkatkan sumberdaya manusia yaitu aktivitas yang

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 15


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

berupa pengembangan organisasi, pengembangan perusahaan, tujuan tersebut merupakan harapan


individu, dan pengembangan karir; (3) Pemeliharaan karyawan terhadap tempat mereka bekerja.
sumberdaya manusia yaitu aktivitas yang berupa
Asas Pemeliharaan Sumberdaya Manusia
pemeliharaan sistem komunikasi, kompensasi,
Pemeliharaan menjadi sebuah keharusan dalam
hubungan industrial, dan keselamatan karyawan. Hal ini
perusahaan untuk pencapaian tujuan. Ada beberapa hal
juga diperkuat oleh Ivancevish (2001:491)
yang melandasi pelaksanaan pemeliharaan SDM
menampilkan bagan diagnostic model for human
menurut Hasibuan (2003:180), yaitu sebagai berikut.
resource management yang menggambarkan proses
pengelolaan sumberdaya manusia (acquiring human 1. Asas Manfaat dan Efesiensi
resouces; rewarding human resources; developing Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan
human resource; maintaining and protecting human memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan dan
resources) yang akan menghasilkan sebuah kondisi karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan
yaitu socially responsible and ethical practice, prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas
competitive, high quality product and service. karyawan dalam mencapai tujuan.
Flippo (dalam Hasibuan, 2003: 11) menyebutkan
fungsi-fungsi manajemen sumberdaya manusia 2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi
bersamaan pada definisi manajemen personalia yakni
dasar program pemeliharaan karyawan. Asas ini
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan dan
penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan
pengedalian dari pengadaan, pengembangan,
sikap karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya
tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat. tujuan perusahaan.
3. Asas Keadilan dan Kelayakan
Konsep Pemeliharaan Sumberdaya Manusia
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas
Syedjavadin (dalam Baheshtifar dan Safarian,
program pemeliharaan karyawan. Karena keadilan dan
2013:199) mengakatan bahwa HR Maintenance is the
process of designing safety, medical care plans and kelayakan akan menciptakan ketenangan dan
welfare action (Pemeliharaan sumberdaya manusia konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya,
sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya
adalah proses pendesainan keselamatan, kesehatan dan
meningkat.
tindakan kesejahteraan). Lebih lengkap lagi Hasibuan
(2003:179) mendefinisikan pemeliharaan (maintenance) 4. Asas Peraturan Legal
adalah usaha mempertahankan dan atau meningkatkan Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari
kondisi fisik, mental dan sikap karyawan, agar mereka undang-undang, Keppres, dan keputusan mentri harus
tetap loyal dan bekerja secara produktif untuk dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. penting untuk menghindari konflik dan intervensi
serikat buruh dan pemerintah.
Tujuan Pemeliharaan Sumberdaya Manusia
Pemeliharaan SDM dalam sebuah perusahaan 5. Asas Kemampuan Perusahaan
memiliki beberapa tujuan. Hasibuan (2003:180) dalam Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas
bukunya menulis delapan tujuan berikut dalam program pemeliharaan kesejahteraan karyawan. Jangan
pemeliharaan SDM. sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan
yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.
1) untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan; Metode Pemeliharaan Sumberdaya Manusia
2) meningkatkan disiplin dan menurunkan Ivancevic (2001:491) memiliki metode tersendiri
absensi karyawan; dalam pemeliharaan dan proteksi sumberdaya manusia,
3) meningkatkan loyalitas dan menurunkan metode tersebut dikemas dalam diagnostic model for
turnover karyawan; human resource management diantaranya melahirkan
4) memberikan ketenangan, keamanan, dan metode labour relations and collective bargaining;
kesehatan karyawan; safety, healt, and wellness; and evaluation. Penyajian
5) meningkatkan kesejahteraan karyawan metode lebih lengkap lagi disajikan oleh Hasibuan
dan keluarganya; (2003:181) dalam bukunya menyebutkan, ada beberapa
6) memperbaiki kondisi fisik, mental, dan metode berikut yang dapat digunakan untuk
sikap karyawan; pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya manusia.
7) mengurangi konflik serta menciptakan
suasana harmonis; 1. Komunikasi
8) mengefektifkan pengadaan karyawan. Komunikasi berfungsi sebagai instructive,
informative, influencing dan evaluative. Komunikasi
Tujuan pemeliharan yang ditampilkan di atas harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi
merupakan kondisi optimal dalam menggunakan dari komunikator kepada komunikan. Fungsi
sumberdaya perusahaan dampaknya terhadap kondisi komunikasi dalam perusahaan sebagai sarana untuk
karyawan yang mereka miliki. Selain kepentingan memadukan tugas-tugas yang terorganisasi.

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 16


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

2. Insentif dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu


Insentif merupakan daya perangsang yang program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok
diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan individu. Informan dalam penelitian ini ditentukan secara
prestasi kerjanya agar karyawan terdorong purposive berdasarkan pertimbangan dan tujuan yang
meningkatkan produktivitas kerjanya. Terry (dalam telah ditentukan. Peneliti juga mengunakan informan
Hasibuan, 2003:184) mengemukakan bahwa secara snowball dalam menggali data dan informasi yang
harfia, insentif berarti sesuatu yang merangsang atau dianggap belum mencukupi dari informan kunci. Data
mempunyai kecendrungan merangsang minat untuk dan informasi digali oleh peneliti dengan menggunakan
bekerja. teknik observasi pasif dengan wawancara semi
terstruktur dan bebas namun mendalam yang didukung
3. Kesejahteraaan Sumberdaya Manusia
oleh rekaman arsip, dan dokumentasi.
Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan
bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental
menggunakan Interactive Model Data Analysis melalui
karyawan beserta keluarganya. Bahkan menurut
proses konsendasi, penyajian data yang menggunakan
Hasibuan (2003:185) bahwa pemberian kesejahteraan
matriks, dan penarikan kesimpulan Milles, et al
akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi,
(2014:12). Proses kondensasi data berupa penyatuan
disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga
berbagai informasi yang ditemukan dengan fokus
tingkat keluar dan masuknya relatif rendah.
penggalian data tentang perencanaan, pelaksanaan
Tabel 2. Jenis-jenis kesejahteraan sumberdaya manusia metode, prosedur pelaksanaan serta quality control
No. Ekonomis Fasilitas Pelayanan pemeliharaan sumberdaya manusia Jember taksi,
Musholah/ Puskesmas/ selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk matriks
1 Uang pensiun konseptual, deskriptif dan matriks dinamika pemeliharaan
masjid dokter
Jemputan SDM pada Jember Taksi. Keabsahaan data dalam
2 Uang makan Kafetaria
karyawan penelitian ini diuji dengan menggunakan informan
3 Uang transpor Olahraga Penitipan bayi triangulasi. Data hasil penelitian disimpulkan secara
4 Uang THR Kesenian Bantuan huku induktif. Suseno (dalam Kaelan 2012:200) bahwa proses
Pendidikan/ Penasihat analisis induktif bukan merupakan proses generalisasi,
5 Bonus melainkan bentuk suatu “konstruksi teoritis” melalui
seminar keuangan
6 Gratifikasi Cuti/cuti hamil Asuransi/astek suatu intuisi berdasarkan struktur logika.
Koperasi dan
7 Uang duka Kredit rumah Hasil danPembahasan
took
8 Uang pengobatan Izin Jember Taksi merupakan salah satu perusahaan jasa
Sumber: Hasibuan (2003:188) angkutan taksi di Kabupaten Jember. Berkedudukan di
4. Kesehatan dan keselamatan kerja Jalan Slamet Riyadi No. 92, Kecamatan Patrang telah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan melakukan operasi bisnisnya berdasarkan Klasifikas
menciptakan terwujudnya pemeliharaan sumberdaya Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) sebagai jasa
manusia (SDM) yang baik. K3 ini harus ditanamkan angkutan Taksi sejak tahun 2004 di Kabupaten Jember.
pada diri masing-masing individu SDM, dengan Perusahaan ini digerakkan oleh 67 Sumberdaya
penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka Manusia. Armada yang dioperasikan dengan layak
menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya sebanyak 26 unit dari 32 unit yang dimiliki.
maupun untuk perusahaan Perencanaan pemeliharaan SDM Jember Taksi
5. Hubungan industrial Sumberdaya manusia menjadi asset yang paling
Hubungan Industrial Pancasila (HIP) adalah berharga dalam mendayagunakan sumberdaya
hubungan antara para pelaku dalam proses produksi perusahaan. Bahkan menurut Baron dan Amstrong
barang dan jasa (buruh, pengusaha dan pemerintah) (2013:30) manusia sebagai investasi strategis dalam
didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari mendorong return of investment melalui transformasi ke
keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang human capital. Keberadaan sumberdaya manusia yang
Dasar 1945, yang tumbuh dan berkembang di atas didesain dan direncanakan dengan efektif dan efesien
kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia pada umumnya akan menjadi sebuah kekuatan besar
untuk mencapai hasil pada titik yang optimal dalam
mendayagunakan sumberdaya perusahaan. Maka
Metode Penelitian
menjadi penting segala aktivitas proses sumberdaya
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif manusia perusahaan direncanakan dengan efektif.
dengan strategi studi kasus. Menurut Creswell (2010:4) Perencanaan pemeliharaan pada Jember taksi sejak
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk Tahun 2009 tidak lagi dilakukan. Kondisi tersebut
mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh memang telah diakui oleh Putri bahwa selama ini belum
sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap ada perencanaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan, sedangkan (wawancara, 23 Februari 2016). Pernyataan belum
Strategi studi kasus adalah strategi penelitian di mana di adanya perencanaan pemeliharaan dibetulkan oleh

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 17


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

Haryadi bahwa Jember taksi tidak lagi dikelola secara Berikut penjelasan atas bentuk dan metode
fokus dan tertib administratif seperti di tahun 2009 pemeliharaan Jember Taksi.
hingga 2013 saat Bu Ika selaku menajer operasional
1. Komunikasi
(wawancara, 2 April 2016). Hal ini menyebabkan
Komunikasi menjadi kekuatan dalam meningkatkan
kondisi rendahnya perhatian perusahaan terhadap SDM
kinerja sumberdaya manusia karena melalui komunikasi
yang dimilikinya. Gejala yang timbul akibat kondisi
berbagai informasi tentang hasil kerja sumberdaya
tersebut adalah loyalitas SDM yang ditampilkan dari
manusia dapat tersampaikan kepada komunikan, baik
data turnover dan kinerja perusahaan yang semakin
dalam bentuk dokumen maupun secara lisan sehingga
merosot. Bukan karena desain jangka waktu
menjadi pertimbangan dalam memberikan evaluasi dan
perencanaan, namun karena ketidakmampuan pemilik
motivasi serta perbaikan berkelanjutan bagi sumberdaya
perusahaan untuk fokus mengelola Jember taksi, seperti
manusia perusahaan.
yang diungkapkan oleh Haryadi sebelumnya. Olehnya
Peran komunikasi dalam pelaksanaan
itu, penting bagi Jember taksi untuk melakukan
pemeliharaan sumberdaya manusia Jember taksi
perencanaan secara efektif dan efesien kepada
hingga saat ini hanya sebatas fungsi pengawasan dan
sumberdaya manusianya untuk menjamin keberlanjutan
informasi serta pengungkapan emosi terhadap
operasi bisnis perusahaan.
berbagai kondisi yang terjadi pada perusahaan. Setyo
Metode dan Bentuk Pelaksanaan Pemeliharaan mengatakan bahwa fungsi komunikasi pun sangat
SDM Jember Taksi penting dalam menyelesaikan berbagai permasalah
Pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya manusia yang terjadi pada SDM Jember Taksi (wawancara 23
menjadi sebuah kegiatan yang diharapkan bagi setiap Februari 2016). Namun fungsi tersebut tersebut
SDM yang selama ini memberikan sumbangsih tenaga belum memberikan kinerja yang efektif dalam
dan pikirannya kepada perusahaan. Bagi Jember Taksi, memotivasi sumberdaya manusianya. Bahkan
pemeliharaan menjadi sebuah kegiatan dalam menurut Haryadi, saat ini SDM bekerja seenaknya
mempertahankan loyalitas sumberdaya manusianya dengan tidak adanya perhatian kepada SDMnya
untuk tetap berkontribusi dengan nyaman di perusahaan (wawancara, 2 April 2016). Indikator tidak efektifnya
(wawancara, 22 Februari 2016), Namun hal tersebut komunikasi juga tidak terlepas dari data kinerja yang
tidak telaksana efektif bahkan hanya sebatas merosot sepanjang tahun 2015. Padahal menurut
kemampuan perusahaan yang rendah tanpa mengikuti Wadiana (2012) Program pemeliharaan akan
perkembangan berbagai standar yang ditetapkan oleh berpengaruh signifikan terhadap komitmen dan
pemerintah maupun yang berlaku secara umum di kinerja perusahaan. Peneliti menarik kesimpulan
berbagai perusahaan taksi. Bahkan menurut Wandik bahwa komunikasi yang tidak efektif tidak akan dapat
selaku sopir hal tersebut memang perusahaan tidak mendorong kinerja sebuah perusahaan, namun
mampu lagi untuk memberikan perhatian kepada melalui komunikasi yang efektiif dengan berbagai
karyawannya (wawancara, 2 April 2016). Berdasarkan program kreatif dalam wujud motivasi, pengawasan,
hasil identifikasi metode dari bentuk aktivitas instruksi, maupun sampai pada evaluasi kinerja yang
pemeliharaan yang mereka gunakan maka gambaran diimplementasikan oleh setiap perusahaan akan
umumnya sebagai berikut. mampu mendorong kinerja sebuah perusahaan.
Tabel 3. Pelaksanaan pemeliharaan SDM Jember Taksi 2. Insentif
Kategorisasi metode Jember taksi dalam memelihara hubungan dengan
Bentuk pemeliharaan
pemeliharaan SDM sumberdaya manusianya juga memberikan insentif
Informasi perkembangan kepada SDMnya, Namun pemberian tersebut hanya
perusahaan dan SDM serta laporan terbatas pada sopir taksi. Putri mengatakan
keuangan perusahaan dan Komunikasi pemberiannya pun diberikan hanya dalam setahun sekali
penanganan kasus-kasus antara
SDM.
dan terbilang masih kecil (wawancara, 22 Februari
Penghargaan, hukuman. Pemberian insentif
2016). Pemberian insentif yang hanya diberikan pada
Pemberian THR, uang pengobatan,
sopir taksi perlu dipertimbangkan lagi baik dari aspek
pengikutsertaan pelatihan, izin, Kesejahteraan jenis sumberdaya manusia perusahaan maupun aspek
cuti, uang duka kematian, uang sumberdaya manusia waktu pemberian serta besaran insentif yang diterima.
transport dan bonus Dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif yang
Kotak P3K, Baju bengkel, Rambu Kesehatan dan merupakan salah satu metode menggerakkan
hati-hati, dan ban serep. keselamatan kerja pemeliharaan SDM Jember taksi belum terkelola secara
Kepatuhan terhadap peraturan efektif dan efesien mulai dari perencanaan, pemilihan
pemerintah, Sinergi dengan Hubungan industrial metode insentif hingga pada evaluasi. Insentif sebagai
paguyuban sopir taksi. bagian dari metode pemeliharaan sumberdaya manusia
Sumber: Jember Taksi, 2016 (Data diolah) harus mendapatkan perhatian yang serius mengingat
Data pada Tabel 3 menggambarkan aktivitas bahwa pemeliharaan SDM yang efektif akan
Jember taksi dalam memberikan perhatian kepada memberikan pengaruh terhadap respon yang baik oleh
sumberdaya manusianya. Hal tersebut mengarahkan sumberdaya manusia perusahaan terhadap pelanggannya
pada karakter khas pemeliharaan sumberdaya manusia. (Bahestifar dan Hasadi, 2013).

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 18


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

3. Kesejahteraan SDM 5. Hubungan Industrial


Pelaksanaan program kesejahteraan pada Jember Hubungan industrial sebagai wadah dalam menjamin
taksi dilandasi atas motif dalam memberikan keharmonisan hubungan antara perusahaan, sumberdaya
kenyamanan bekerja SDM pada perusahaan dan juga manusia, dan pemerintah. Perusahaan akan berupaya
berdasarkan kemampuan perusahaan. Pemberian mati-matian untuk menjamin keharmonisan tersebut.
program kesejahteraan yang berupa pemberian THR, Pada Jember taksi Hubungan industrial menjadi sarana
uang pengobatan, pengikutsertaan pelatihan, izin, cuti, untuk meminimalisir konflik. Putri mengungkapkan
uang duka kematian, uang transport dan bonus kepada bahwa menjaga hubungan industry untuk antisipasi
sumberdaya manusia Jember taksi selama ini juga tidak terjadinya konflik, kalau hubungan itu baik maka potensi
memberikan kepuasan dari beberapa kalangan konflik antara keduanya (perusahaan dan paguyuban)
sumberdaya manusia perusahaan bahkan mereka merasa lebih kecil (wawancara 23 Februari 2016).
tidak diperhatikan, hal tersebut seperti yang Model penyelesaian konflik pada Jember taksi
disampaikan oleh Haryadi bahwa bukan kurang mengilustrasikan bentuk institusi seperti yang
perhatian tapi tidak ada perhatian lagi, karna pernah disampaikan oleh Dunlop dan para peneliti AS (dalam
terjadi konflik keluarga, akibatnya Ibu fitri selaku Noe et al., 2010:206). Paguyuban sebagai mediator atas
manajer operasional memundurkan diri sehubungan ada penyelesaian konflik, sehingga mereka tidak
calon penggantinya (wawancara, 2 April 2016). Kondisi menggunakan pihak ketiga yang merupakan eksternal
tersebut mengindikasikan pelaksanaan pemberian perusahaan dan bahkan dapat mengeluarkan biaya yang
kesejahteraan sumberdaya manusia belum sepenuhnya lebih besar lagi. Di samping itu, untuk membangun
optimal. Pelaksanaan program kesejahteraan untuk hubungan yang harmonis, pihak perusahaan juga
SDM yang tidak inovatif juga tidak terlepas perhatian mengadakan arisan bersama. Kegiatan ini dimaksudkan
yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Jika program untuk membangun harmonisasi antar sumberdaya
pemeliharaan di manage dengan baik, maka perusahaan manusia perusahaan.
dengan mudah mempertahankan sumberdaya Hubungan industrial yang terbangun pada Jember
manusianya yang kemudian akan memacu pertumbuhan taksi pada dasarnya telah berjalan dengan baik, hal ini
bisnis perusahaan. terlihat dari hamonisnya hubungan antara tiga sektor
yang ada (Perusahaan, paguyuban, dan pemerintah).
4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Namun, kondisi baiknya hubungan industrial tersebut
Aktivitas proteksi terhadap kondisi fisik sumberdaya
ternyata belum mengindikasikan adanya hubungan yang
Jember taksi dalam operasionalnya sedikit telah
erat terhadap tidak efektifnya metode pemeliharaan
dilakukan dengan menjalankan prinsip K3. Namun,
yang lain, seperti komunikasi, insentif, pemberian
hanya motif yang membedakan, di mana Jember taksi
kesejahteraan serta implementasi K3 pada perusahaan
menggunakan motif bisnis yakni agar tidak terjadi
tersebut. Padahal metode-metode pemeliharaan
kerugian yang lebih besar (efesiensi) dan bukan dilandasi
memiliki keterkaitan erat dalam meningkatkan loyalitas
atas dasar kemanusian seperti pada berdasarkan UU No.
dan kinerja SDM terharap perusahaan.
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Jember Taksi hanya menyediakan peralatan standar Prosedur Pelaksanaan Pemeliharaan SDM Jember
dan parahnya tidak terkontrol, akibatnya beberapa Taksi
peralatan standar harus diadakan sendiri oleh sopir untuk Kebijakan untuk mengalokasikan program
setiap armada. Biasanya sopir menyediakan symbol bersumber dari atasan yakni direktur dalam hal ini
segitiga hati-hati yang biasa digunakan saat kendaraan pemilik perusahaan. Namun, proses penentuan akan
dalam kondisi rusak, bahkan dongkrak sekalipun melibatkan manager yang juga memiliki kewenangan
terkadang harus diadakan seperti yang diungkapkan oleh tertentu sesuai dengan kapasitasnya. Alur prosedur
Wandik selaku sopir dalam wawancara 2 April 2016. Di pelaksanaan diilustrasikan melalui gambar berikut.
sisi lain, Haryadi selaku bagian mekanik juga
menyampaikan bahwa sejak tahun 2010 tidak lagi
memiliki baju bengkel yang biasa digunakan dalam
beraktivitas sesuai dengan tanggung jawabnya
(wawancara, 2 April 2016). Kondisi tersebut hanya
menggambarkan sebagian kecil jauhnya standarisasi K3
yang dimiliki oleh Jember taksi jika dibandingkan dengan
standarisasi dunia industri baik jasa maupun produk.
Betapa tidak terkontrolnya pelaksanaan layanan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi sumberdaya
manusia Jember Taksi. Sistem implementasi K3 tidak
berjalan dengan efektif sehingga sumberdaya manusia Sumber: data diolah, 2016
terabaikan layanan kesehatan dan keselamatan kerjanya. Gambar 2. Alur prosedur pelaksanaan pemeliharaan
Semestinya K3 yang menjadi sarana terwujudnya SDM Jember Taksi
pemeliharaan sumberdaya manusia dan mendorong
tercapainya tujuan pemeliharaan menjadi perihal yang Pelaksanaan program sepenuhnya akan dijalankan
diperhatikan oleh pihak perusahaan. oleh sumberdaya manusia yang berada pada level

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 19


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

operasional. Setyo menegaskan bahwa segala bentuk masih berlandaskan pada motiv kemampuan
program langsung dari abah, tapi operasionalnya perusahaan yang rendah tanpa mengikuti berbagai
melalui bu fitri, jadi semua pelaksanaan SDM harus standar baik yang ditetapkan oleh pemerintah
mendapatkan persetujuan dari direktur (wawancara, 23 maupun yang berlaku secara umum di berbagai
Februari2016). Jika melihat konsep level management, perusahaan taksi. Pemeliharaan belum dilaksanakan
level tersebut berada pada low management atau first dengan baik oleh Jember taksi, sistem komunikasi
line management dan dikendalikan oleh middle yang buruk dengan berbagai keterbatasan,
management. Manager pada Jember taksi sebagai kelayakan insentif dan kesejahteraan yang tidak
penanggung jawab umum operasional perusahaan. mampu menekan turnover SDM, Sistem K3 dan
Beliau yang menghandle langsung sumberdaya manusia hubungan industrial yang kurang memberikan
dan mengusulkan berbagai masukan dari SDM level perhatian terhadap kenyamanan kerja sumberdaya
operasional kepada pimpinan untuk dijadikan sebagai manusia menjadi indikasi tidak efektifnya
pengambilan keputusan. Namun fungsi tersebut tidak pemeliharaan SDM pada Jember taksi.
berjalan ideal. Ketidakfokusan pengelolaan Jember taksi 3. Prosedur pelaksanaan program pemeliharaan
menyebabkan manajer kurang begitu melaksanakan hingga saat ini masih tetap komitmen atas jalur
tugas dan tanggung jawabnya. Hasilnya pun tampak pengambilan keputusan pada Jember Taksi. Model
pada kinerja perusahaan yang merosot dari bulan ke prosedur tersebut merupakan cerminan dari level
bulan sepanjang tahun 2015. Hanya secara prosedur management. Pemilik atau pimpinan Jember taksi
komitmen jalur komunikasi pelaksanaan berbagai selaku pengambil kebijakan terhadap segala
aktivitas pemeliharaan sumberdaya manusia pada persoalan yang kemudian diinstruksikan kepada
Jember taksi hingga saat ini masih mengambarkan bawahannya untuk dilaksanakan.
seperti ilustrasi prosedur pada Gambar 2 yang berlaku 4. Kontrol mutu pemeliharaan sumberdaya manusia
pada Jember taksi. Jember Taksi sama sekali tidak dijalankan.
Akibatnya pelaksanaan metode pemeliharaan tidak
Kontrol Mutu Pemeliharaan SDM Jember Taksi
dapat dikendalikan serta diukur kinerjanya. Bahkan
Pelaksanaan kontrol mutu atas pemeliharaan
indikasi buruknya akibat tidak adanya kontrol mutu
sumberdaya manusia akan mengarahkan pada
pelaksanaan pemeliharaan SDM adalah semakin
peningkatan kinerja bagi perusahaan. Jember taksi
tingginya turnover sumberdaya manusia yang
hingga saat ini belum melaksanakan kontrol mutu
berujung pada income perusahaan sepanjang tahun
akibatnya kinerja yang didapatkan oleh perusahaan
2015 trakhir semakin merosot.
semakin merosot. Menurut Haryadi pada dasarnya saat
ini jember taksi tidak lagi diperhatikan oleh pemilik Saran
perusahaan maupun manajernya (wawancara, 2 April Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka
2016). Putri juga menegaskan bahwa tidak adanya yang dapat disarankan oleh peneliti kepada Jember
tindakan terencana atas pemeliharaan SDM Jember taksi Taksi antara lain sebagai berikut:
(wawancara, 23 Februari 2016). Tindakan terencana 1. Pelaksanaan program pemeliharaan sumberdaya
tersebut berupa agenda sistematis mulai dari manusia Jember Taksi perlu ditingkatkan lagi.
perencanaan program, hingga pada sistem kontrol dan Komunikasi antar sumberdaya manusia perlu
evaluasi program. Pelaksanaan kontrol secara umum dikuatkan antara pimpinan dengan jajaran SDM
merupakan bagian dari agenda perencanaan agar tidak cenderung menakutkan sehingga
pemeliharaan SDM yang fungsinya sebagai pengendali hasilnya pun efektif terhadap kinerja. Program
atas pelaksanaan berbagai program dan metode insentif juga harus memiliki perhatian yang serius
pemeliharaan. Sehingga jalannya kontrol mutu akan yang didukung dengan standar kelayakan insentif,
memacu kinerja pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya karena selama ini program ini hanya diberikan
manusia perusahaan. kepada sopir dan waktunya punya hanya sekali
dalam setahun. Bukan hanya itu, program lain
Penutup seperti pemberian kesejahteraan dan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja sumberdaya
Kesimpulan manusia perlu didesain ulang sesuai dengan
Berdasarkan pembahasan di atas mak
standarisasi kelayakan yang belaku di Kabupaten
a dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jember sehingga hal ini diharapakan dapat
1. Perencanaan pemeliharaan sumberdaya manusia
menghasilkan program yang lebih baik lagi dalam
Jember Taksi belum sepenuhnya tertata baik.
memacu kinerja perusahaan.
Program pemeliharaan dilaksanakan tanpa adanya
2. Aktivitas pemeliharaan sumberdaya manusia pada
kontrol maupun evaluasi.
Jember taksi sebaiknya memiliki perencanaan
2. Jember taksi telah melaksanakan pemeliharaan
setiap metode dan program yang akan dijalankan
sumberdaya manusia perusahaan. Pelaksanaan atas
sehingga dapat lebih terkontrol dan terukur
metode pemeliharaan sumberdaya manusia pada
kinerjanya. Perencanaan tersebut juga merangkum
Jember Taksi yang berupa komunikasi, pemberian
berbagai aktivitas kontrol dan evaluasi program
insentif, kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan
pada metode yang digunakan oleh pihak perusahaan
kerja, serta hubungan industrial hingga saat ini
guna melakukan perbaikan berkelanjutan.

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 20


Zulkarnain, et al., Pemeliharaan Sumberdaya Manusia pada Perusahaan Jasa Angkutan Taksi

3. Potensi yang dimiliki Jember Taksi cukup besar Creswell, J.W. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
untuk perusahaan layanan transportasi taksi di Kuantitatif, Dan Mixed. Alih bahasa oleh Ahmad
Kabupaten Jember. Olehnya itu perlu dikelola Fawaid. 2010. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dengan baik, dari semua fungsi bisnis perusahaan. Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Timur. 2014. Total
Perlu penanggung jawab operasional (Manajer Taxi per Provinsi. [online].
operasional) yang mampu berpikir dan bertindak http://bstp.hubdat.web.id/data/menu/REKAP%20T
strategis dalam memajukan perusahaan. Bahkan, AKSI%20PROPINSI.xls. [27 Desember 2015].
jika perusahaan tersebut dikelola dengan baik maka Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumberdaya
SDM Jember taksi akan terpantau Manusia edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
kesejahteraannya, sehingga juga dapat menekan Ivancevich, J.H. 2001. Human Resource Management.
tingkat keluar masuknya SDM, meningkatkan New York: McGraw-Hill.
kinerja income perusahaan serta berbagai Miles M.B., Huberman, A.M. dan Saldina, J. 2014.
permasalahan-permasalahan perusahaan dapat di Qualitative data analysis: a method sourcebook
atasi secara cepat dan strategis berkelanjutan. (3thEd.) Thousand Oaks, CA. Sage Publication.
Moghadam, Mahmood, N., Baheshtifar, M., Ghatavi, S.
Daftar Pustaka 2013. Relationship between Human Resource
Maintenance System and Organization
Al Quran, 2007. Cordova AL Quran & Terjemahan.
Commitment in Executive Organization. Jurnal of
Bandung: Syaamil Quran.
Basic and Applied Scientific Research. Vol. 3(2):
Bahestifar, M. dan Asadi, H. 2013. A Study of
53-59.
Maintaining Human Resource System and
Noe, Raymond A., Hollenbeck, John R., Gerhart, Barry.,
Employees Respond to Custumers: A Case of
dan Wright, Patrick M. 2010. Manajemen
Tejarat Bank in Kerman, Iran. Asian Jurnal of
sumberdaya manusia mencapai keunggulan
Research in Banking and Finance. Vol. 3 (12): 124-
bersaing. Buku 2 edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
137.
Stoner, A.F. James.1986. Manajemen. Edisi kedua.
Bahestifar, M. dan Safarian, Mojtaba. 2013. HR
Sumarsono, S. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya
Maintenance: A Vital Factor to Promote Job
Manusia Dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha
Commitment. International Journal of Academic
Ilmu.
Research in Business and Social Sciences. Vol. 3
Wardiana, Rr Desi. 2012. Analisis Pelaksanaan Program
(2): 197-202.
Pemeliharaan Karyawan Terhadap Kinerja Melalui
Baron, Angela dan Armstrong, Michael. Human Capital
Komitmen Karyawan Pada PT. PLN (Persero)
Management:konsep dan implementasi:
Distribusi Jawa Timur Area Jember. Jember:
Terjemahan oleh Lilian Juwono. 2013. Jakarta:
Perpustakaan Universitas Jember.
PPM.

E-SOSPOL Volume III Edisi 1, Januari – April 2016; hal 14 – 21 Hal - 21

Anda mungkin juga menyukai