Anda di halaman 1dari 6

45

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

PENGARUH KOMPETENSI SDM TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PT.TRESNAMUDA SEJATI CABANG SURABAYA

Natasha Callista
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: natallista@gmail.com

Abstrak—Kinerja Karyawan yang baik sangat dibutuhkan Pelayaran Indonesia tidak terlepas oleh peranan
oleh perusahaan. Kompetensi SDM merupakan faktor yang perusahaan jasa pelayaran yang bidang usahanya yaitu
dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan. Ada lima pengiriman barang (cargo). Kegiatan pengiriman barang
karakteristik kompetensi yang dapat mempengaruhi kinerja dilakukan menggunakan peti kemas. Peti kemas (container)
karyawan yaitu, motives, traits, self-concept, knowledge dan
merupakan sarana yang penting dalam kegiatan pengiriman
skills. Bila Karyawan memiliki kompetensi yang tinggi maka
kinerja karyawan yang baik dapat terwujud. Penelitian ini barang dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan
bertujuan untuk membuktikan pengaruh kompetensi SDM jasa kapal. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan jasa
yang meliputi motives, traits, self-concept, knowledge dan skills peti kemas saat ini yaitu waktu tunggu bongkar muat
mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap (dwelling time). Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
kinerja karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang mengatakan lambatnya proses bongkar muat (dwelling time)
Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode disebabkan lambatnya pre-clearence di terminal (Ibnu, A,
kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 50 orang 2016). Maka dari itu Terminal Peti Kemas harus bekerja
karyawan PT.Tresnamuda Sejati cabang Surabaya. data yang sama dengan perusahaan jasa pengiriman cargo untuk
dikumpulkan menggunakan angket. Teknik analisis yang
meningkatkan layanannya. Hal tersebut menjadikan
digunakan adalah regresi linier berganda dengan bantuan
program SPSS. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa pelayaran di Indonesia terutama di bidang jasa pengiriman
Kompetensi SDM mempunyai pengaruh secara simultan dan barang menggunakan peti kemas harus berlomba-lomba
parsial terhadap kinerja karyawan. memberikan layanan terbaik agar memenangkan persaingan,
Salah satu hal yang dapat memenangkan persaingan adalah
Kata Kunci—Kompetensi SDM, Kinerja Karyawan. membangun dan memperkuat daya saing dengan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
I. PENDAHULUAN Untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang
Saat ini perekonomian Indonesia bukan hanya bertumpu berkualitas, dibutuhkan suatu kompetensi. Jika karyawan
pada basis daratan melainkan harus mampu menjadikan tidak mempunyai kompetensi akan menimbulkan
maritim sebagai basis untuk memperkuat ekonomi bangsa. permasalahan bagi perusahaan. Permasalahan yang dihadapi
Kebutuhan kapal niaga di Indonesia saat ini kian oleh perusahaan pelayaran di Indonesia terkait dengan
melambung tinggi, “Dari tahun 2005 sampai saat ini, kapal kompetensi yaitu kecelakaan kerja. Menurut Ahok,
niaga Indonesia bertambah dari 6.000 unit menjadi 14.000 Gurbernur DKI Jakarta mengungkapkan bahwa selama ini
unit” (Perdana, Jaka, 2015). Meskipun kebutuhan kapal kecelakaan kerja diakibatkan oleh ulah pengusaha yang
niaga di Indonesia semakin meningkat, tetapi distribusi ingin menghemat pengeluaran dengan memilih pekerja yang
barang melalui laut masih dikuasai pelayaran asing. kurang berpengalaman. Akibatnya, pekerjaan tidak dapat
Menurut sumber dari media surya online, kini pelayaran diselesaikan sesuai standar dan justru rentan menimbulkan
Indonesia hanya menangani sekitar 10 persen kegiatan kecelakaan (Qodar, N, 2016). Dapat disimpulkan bahwa
angkutan ekspor, sehingga dari sektor pelayaran dalam kecelakaan kerja disebabkan karena kurangnya pengalaman,
negeri kehilangan 500 juta US Dolar (USD) pertahun yang berarti bahwa kompetensi yang dimiliki pekerja masih
(Taufik, M, 2015). Hal sama juga diungkapkan oleh Dewan rendah. Selain itu masalah lain juga terjadi pada layanan
Pembina DPP Indonesian National Shipowners Association BUP (Badan Usaha Pelabuhan) di Indonesia. Menurut Rudy
(INSA), Johnson W Sutjipto mengatakan bahwa 90 persen Sangian, Kepala Logistik Kepelabuhanan Indonesia, saat ini
muatan ekspor impor Indonesia dikuasai oleh pelayaran luar layanan BUP rata-rata tidak memenuhi syarat dan memiliki
negeri. Menurut Darmansyah Tanamas, Ketua Komite Tetap budaya kerja yang harus dirubah menjadi professional, hal
Perhubungan Laut Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini dibuktikan dengan lamanya kapal sandar di pelabuhan
(Kadin), penyebab utama kalahnya industri pelayaran saat ini rata-rata maksimum lima hari padahal seharusnya
nasional adalah banyaknya pungutan yang membuat biaya tiga hari. Hal ini dikarenakan kinerja operasional BUP
operasional pelayaran nasional kalah bersaing. Misalnya, dalam menangani kegiatan bongkar muat terjadi
ada pajak pertambahan nilai (PPN) bongkar muat, PPN ketidakhandalan dalam manajemen pengalokasian alat
komponen suku cadang kapal, PPN penjualan kapal berusia bongkar muat (Sangian,R, 2015). Maka dari itu kompetensi
kurang dari lima tahun atau biaya tenaga kerja bongkar muat sangat diperlukan dan seharusnya perusahaan memilih
(Agus, 2015). Biaya-biaya operasional tersebutlah akhirnya karyawannya dengan kompetensi yang sesuai dengan
menjadikan pelayaran dalam negeri akan terus dikuasai standart perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan.
pelayaran luar negeri. Maka dari itu pelayaran indonesia Kompetensi merupakan landasan dasar
harus berlomba lomba dalam memenangkan persaingan. karakteristik seseorang dalam berperilaku atau berpikir,
46

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu melihat guidance (pendoman harga) sebelum memberi harga
cukup lama (Spencer and Spencer dalam Wibowo, 2010. p pada shippers. Selain itu tidak terpenuhinya target yang
325). Menurut Spencer dan Spencer (1993), ada lima diberikan perusahaan karena bagian marketing kurang
karakteristik kompetensi yang mempengaruhi kinerja aggresif mencari shipper baru. dan juga kurang fasihnya
karyawan yaitu, motives, traits, self-concept, knowledge, dan karyawan dalam berbahasa Inggris, padahal dokumen-
skills (dalam Palan, 2008. p 9). Hal tersebut juga dokumen yang ada di haruskan menggunakan bahasa inggris
diungkapkan pada penelitian yang dilakukan oleh dan terkadang juga berhubungan dengan shipper asing. Jika
Wijayanto, Hubeis, Affandi dan Hermawan (2011) dengan permasalahan tersebut terjadi terus menerus maka akan
judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi tujuan yang diinginkan perusahaan tidak dapat tercapai.
Kerja Karyawan”. Faktor-Faktor tersebut antara lain, Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana
komitmen individu terhadap pencapaian tujuan hidupnya kompetensi berpengaruh terhadap kinerja dengan judul
(motif), kedisiplinan, konsep diri, peran sosial, mutu mentor, “Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan
keharmonisan hubungan keluarga. Dari semua pembentuk pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya”.
kompetensi, komitmen dalam menggapai tujuan hidup Rumusan masalah yang akan digunakan dalam penelitian
seseorang (motif) adalah yang paling kuat menentukan ini adalah :
tingkat penguasaan kompetensi seseorang yang pada 1. Apakah kompetensi SDM yang meliputi motives, traits,
akhirnya berpengaruh terhadap kinerjanya. Maka dari itu self-concept, knowledge, dan skills secara simultan
kompetensi karyawan dapat digunakan untuk memprediksi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
siapa karyawan yang memiliki kinerja yang baik dan kurang karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya?
baik atas dasar standar yang digunakan. 2. Apakah kompetensi SDM yang meliputi motives, traits,
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas self-concept, knowledge, dan skills secara parsial
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya?
diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2013. p 67).
Karyawan yang memiliki kinerja yang baik adalah karyawan Kerangka Kerja Penelitian
yang memiliki kualitas kerja yang baik, kuantitas kerja yang Kerangka Kerja Penelitian ini menjelaskan bahwa
besar, sikap baik atau ramah, dapat diandalkan, berinisiatif, kompetensi sumber daya manusia yang meliputi motives,
rajin, selalu hadir dalam bekerja dan memiliki potensi untuk traits, self-concept, knowledge, dan skills dapat
maju. Pada akhirnya, karyawan yang memiliki kinerja yang mempengaruhi kinerja karyawan. Sehingga untuk
baik dapat menciptakan daya saing bagi perusahaan, karena memperjelas penelitian maka digambarkan kerangka
dapat beraktivitas sesuai target yang ditetapkan. berpikir seperti gambar 1.
Keunggulan-keunggulan tersebut yang dapat membuat
perusahaan memenangkan persaingan dan memuaskan para
pelanggan. Sebaliknya, karyawan yang tidak memiliki
kinerja yang baik justru menjadi beban bagi perusahaan
karena banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan pada
waktu yang ditetapkan, harga jual semakin tinggi, konsumen
atau pelanggan menjadi kecewa, dan pada akhirnya
konsumen atau pelanggan pindah ke perusahaan pesaing.
PT. Tresnamuda Sejati adalah perusahaan pelayaran
nasional yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang
(cargo). PT Tresnamuda sejati memiliki 10 cabang di Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian
Indonesia, salah satunya di Surabaya yang berlokasi di Jalan Sumber : Dharma (2010) diolah; Bittel & Newstrom (1996)
Perak Timur no.210. PT Tresnamuda Sejati berfokus pada
layanan peti kemas untuk layanan domestik dan juga II. METODE PENELITIAN
layanan internasional dari semua pelabuhan utama di
Indonesia. Dalam aktivitasnya, PT Tresnamuda Sejati Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
cabang Surabaya memiliki 101 orang karyawan yang terdiri adalah penelitian kausal komperatif dengan menggunakan
dari bagian keuangan, operasional, pemasaran, IT, dokumen data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), penelitian kausal
dan customer service. Permasalahan yang saat ini terjadi di komperatif merupakan penelitian yang menunjukkan arah
PT Tresnamuda Sejati, yaitu tidak semua karyawan hubungan antara variabel bebas (independent) dengan
memiliki kinerja atau hasil kerja seperti yang diharapkan variabel terikat (dependent), disamping mengukur kekuatan
perusahaan. Indikasinya yaitu adanya keterlambatan hubungannya (p.25). Dalam hal ini, kompentensi sumber
penerimaan BL (Bill of Lading) yang disebabkan karyawan daya manusia meliputi motives, traits, self-concept,
di bagian dokumen sering salah dalam penulisan data dan knowledge dan skills mewakili variable X, sedangkan
lama dalam mengetik dokumen. Selain itu, adanya salah kinerja karyawan mewakili variabel dependen dimana
muat barang yang dikarenakan bagian operational salah dianggap sebagai variabel Y.
menggambar dalam penempatan kontainer di kapal. Objek penelitian ini adalah kompetensi sumber daya
Permasalahan lainnya yaitu terjadi selisih harga karena manusia yang meliputi motives, traits, self concept,
marketing salah mengutip harga ke shippers, hal ini knowledge, skills dan Kinerja Karyawan. Sedangkan, subjek
disebabkan bagian marketing lupa rate (harga) dan tidak penelitian ini adalah Perusahaan Pelayaran Nasional, yaitu
PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya yang terletak di Jl.
47

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Perak Timur no 210. Dalam penelitian ini, populasinya Surabaya. Dengan demikian H2a yang menyatakan
adalah karyawan PT Tresnamuda Sejati cabang Surabaya bahwa motives berpengaruh secara positif terhadap
yang berjumlah 101 orang. Dengan sampel sebanyak 50 kinerja karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang
orang karyawan. Kemudian untuk menarik sampel dari Surabaya dapat diterima secara statistic. Variabel traits
populasi digunakan teknik Sample Random Sampling. (X2) juga berpengaruh secara positif signifikan
Data yang diperoleh dengan survey lapangan yang terhadap kinerja karyawan(Y). Signifikasi traits sebesar
menggunakan semua metode pengumpulan data asli. Dalam 0.013, karena tingkat signifikasi variabel traits jauh di
hal ini, data primer didapat langsung dari responden dengan bawah 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa traits benar
menggunakan angket yang disebarkan pada karyawan PT. benar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
Tresnamuda Sejati cabang Surabaya. Pengumpulan data karyawan PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya.
sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan Dengan demikian H2b yang menyatakan bahwa traits
mengumpulkan data yang sudah dimiliki oleh PT. berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan
Tresnamuda Sejati cabang Surabaya yaitu berupa visi dan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya dapat
misi perusahaan, sejarah dan latar belakang perusahaan, diterima secara statistik. Variabel self-concept juga
serta struktur organisasi. berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja
Teknik pengolahan data yang dipakai pada penelitian ini karyawan. Sig self-concept sebesar 0.001, karena
adalah uji validitas dan reliabilitas. Selain itu juga tingkat signifikasi variabel self-concept jauh di bawah
menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa self-concept benar
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. benar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
Analisis statistik yang digunakan yaitu regresi linier karyawan PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya.
berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji T, Dengan demikian H2c yang menyatakan bahwa self-
uji F dan koefisien determinasi. concept berpengaruh secara positif terhadap kinerja
karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dapat diterima secara statistik. Selain itu variabel
Hasil Uji Statistik knowledge juga berpengaruh secara positif signifikan
1. Nilai Mean terhadap kinerja karyawan. Sig knowledge sebesar
Berdasarkan nilai mean, dapat disusun hirarki pengaruh 0.003, karena tingkat signifikasi variabel knowledge
kompetensi terhadap kinerja karyawan dari yang paling jauh di bawah 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa
kecil sampai yang paling besar yaitu, traits (3,63), self- knowledge benar benar berpengaruh secara signifikan
concept (3.79), skills (3,97), knowledge (4,01) dan terhadap kinerja karyawan PT. Tresnamuda Sejati
motives (4,13). Nilai tersebut menunjukkan bahwa cabang Surabaya. Dengan demikian H2d yang
kompetensi paling tinggi yang dimiliki oleh karyawan menyatakan bahwa knowledge berpengaruh secara
yang bekerja di PT. Tresnamuda Sejati cabang surabaya positif terhadap kinerja karyawan pada PT. Tresnamuda
yaitu motives dan knowledge, sedangkan traits Sejati cabang Surabaya dapat diterima secara statistic.
merupakan kompetensi paling rendah yang dimiliki Yang terakhir yaitu variabel skills berpengaruh secara
oleh karyawan PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya. positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sig skills
Namun, selisih nilai mean antar variabel tidak jauh sebesar 0.002, karena tingkat signifikasi variabel skills
berbeda, sehingga kelima variabel tersebut memiliki jauh di bawah 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa skills
pengaruh yang hampir sama kuat terhadap kinerja benar benar berpengaruh secara signifikan terhadap
karyawan. kinerja karyawan PT. Tresnamuda Sejati cabang
2. Uji F Surabaya. Dengan demikian H2e yang menyatakan
Hasil analisis uji f diperoleh nilai signifikansi sebesar bahwa skills berpengaruh secara positif terhadap kinerja
0.000. di mana jauh lebih kecil dari 0.05, sehingga hal karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya
ini menjelaskan bahwa Kompetensi SDM yang meliputi dapat diterima secara statistik. Penjelasan di atas dapat
motives, traits, self-concept, knowledge dan skills menjawab rumusan masalah yang ada yaitu kompetensi
berpengaruh secara simultan atau bersama-sama SDM yang meliputi motives, traits, self-concept,
terhadap Kinerja Karyawan. Dengan demikian H1 yang knowledge, dan skills secara parsial mempunyai
menyatakan bahwa ada pengaruh kompetensi SDM pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan
meliputi motive, traits, self concept, knowledge dan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya.
skills secara simultan terhadap kinerja dapat diterima
secara statistik. Hubungan Motives dengan Kinerja
3. Uji T Berkaitan dengan kompetensi yang meliputi motives, nilai
Hasil analisis uji t diperoleh dengan nilai signifikansi rata-rata keseluruhan karyawan yang memiliki kompetensi
sebesar 0.002, di mana lebih kecil dari α = 0.05 (0.000 motives sebesar 4.13 atau dapat dikategorikan karakteristik
< 0.005), sehingga menjelaskan bahwa Kompetensi kompetensi tinggi dan berdasarkan atas nilai mean terhadap
SDM (X) yang diwakili oleh variabel motives (X1) butir-butir penyataan, skor tertinggi untuk motives lebih
berpengaruh secara positif signifikan terhadap Kinerja mengarah terhadap pernyataan mengenai karyawan
Karyawan (Y). tingkat signifikasi variabel motives jauh melakukan tugas sesempurna mungkin sesuai degan tugas
di bawah 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa motives yang diberikan oleh perusahaan (mean 4.38). Sedangkan
benar benar berpengaruh secara signifikan terhadap skor terendah untuk motives lebih mengarah terhadap
kinerja karyawan PT. Tresnamuda Sejati cabang pernyataan akan tanggung jawab menjaga kebersihan dan
48

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

ketertiban ruang kerja (mean 3.82). Secara deskriptif dapat demikian juga sebaliknya. Itulah sebabnya, kompetensi
dikatakan bahwa kompetensi motives mempunyai pengaruh traits karyawan perlu ditingkatkan agar kinerja karyawan
positif (searah) terhadap kinerja karyawan. Pernyataan juga akan meningkat, bukan hanya pada tingkat kinerja
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, bahwa berdasarkan sedang tetapi sampai pada tingkat kinerja tinggi.
hasil regresi kompetensi motives terbukti mempunyai Kompetensi traits karyawan perlu mendapatkan perhatian
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal dari pimpinan perusahaan, karena dapat digunakan sebagai
ini berarti meningkatnya kompetensi motives karyawan akan sarana untuk memprediksi dan meningkatkan kinerja
secara signifikan dapat meningkatkan kinerja karyawan, karyawan (Martin, 2002, p.56). Manajer perusahaan atau
demikian juga sebaliknya. yang mewakili hendaknya mampu mengarahkan karyawan
Dalam memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui agar memiliki kemampuan mengontrol diri dalam bekerja
motif dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. sehari-hari, memiliki kemampuan perlawanan dalam
Setiap motif karyawan harus diarahkan pada tujuan tertentu menghadapi tekanan (stress) dan memiliki ketabahan dalam
yang ingin dicapai, yaitu mempertinggi kinerja individu dan menghadapi masalah. Secara keseluruhan, karyawan
organisasional (Eugene McKenna & Beech, 2000. p.101). dikategorikan memiliki kompetensi traits yang sedang.
Itulah sebabnya, meskipun kompetensi motives sudah tinggi, Itulah sebabnya, manajer hendaknya lebih memfokuskan
namun perusahaan harus mempertahankan kompetensi pada peningkatan tiga item traits tersebut agar kinerja
motives tersebut agar kinerja karyawan terus meningkat. perusahaan dapat ditingkatkan. Dalam meningkatkan traits
Kompetensi motives karyawan perlu mendapatkan perhatian bisa dilakukan dengan cara memberikan pengarahan dalam
dari pimpinan perusahaan, karena bisa digunakan sebagai mengontrol diri dengan cara memberikan bimbingan
sarana untuk memprediksi dan meningkatkan kinerja konseling yang dapat dilakukan oleh departemen HRD,
karyawan (Martin, 2000. p.52). Dalam mempertahankan selain itu dalam mengontrol diri karyawannya perusahaan
kompetensi motives, manajer perusahaan atau yang dapat membuat poin-poin khusus berupa punishment yang
mewakili hendaknya mampu memotivasi karyawannya agar dapat dicantumkan dalam peraturan sehingga dapat ditaati
karyawan memiliki dorongan keinginan untuk berprestasi oleh semua karyawan perusahaan. Dalam menghadapi stres,
dalam bekerja, karyawan memiliki dorongan rasa tanggung perusahaan dapat melakukan aktivitas rutin diluar masalah
jawab kepada perusahaan sebagai tempat untuk pekerjaan dengan cara melakukan gathering yang dilakukan
mendapatkan nafkah hidup dan karyawan bersemangat secara berkala.
dalam bekerja sehari-hari. Secara keseluruhan, karyawan
dikategorikan memiliki kompetensi tinggi untuk item Hubungan Self-Concept terhadap Kinerja
motives. Meskipun item motives sudah tinggi, tetapi perlu Berkaitan dengan kompetensi yang meliputi self-concept,
dipertahankan agar kinerja perusahaan akan terus nilai rata-rata keseluruhan karyawan yang memiliki
meningkat. kompetensi self-concept sebesar 3.79 atau dapat
dikategorikan karakteristik kompetensi tinggi dan
Hubungan Traits dengan Kinerja berdasarkan atas nilai mean terhadap butir-butir penyataan,
Berkaitan dengan kompetensi yang meliputi traits, nilai skor tertinggi untuk self-concept lebih mengarah terhadap
rata-rata keseluruhan karyawan yang memiliki kompetensi pernyataan mengenai karyawan akan terus mencoba sampai
traits sebesar 3.63 atau dapat dikategorikan karakteristik berhasil jika terjadi kesalahan dalam tugas yang diberikan
kompetensi sedang dan berdasarkan atas nilai mean terhadap perusahaan (mean 3.96). Sedangkan skor terendah untuk
butir-butir penyataan, skor tertinggi untuk traits lebih self-concept lebih mengarah terhadap pernyataan akan tidak
mengarah terhadap pernyataan mengenai kesediaan pernah mengeluh dalam menghadapi masalah dalam
melakukan pekerjaan meskipun bukan tugasnya demi pekerjaan (mean 3.42). Secara deskriptif dapat dikatakan
kelancaran operasional perusahaan (mean 3.84). Sedangkan bahwa kompetensi self-concept mempunyai pengaruh positif
skor terendah untuk traits lebih mengarah terhadap (searah) terhadap kinerja karyawan. Pernyataan tersebut
pernyataan karyawan tidak mudah stres dalam bekerja dapat dibuktikan kebenarannya, bahwa berdasarkan hasil
(mean 3.24). Karyawan yang memiliki kompetensi traits regresi kompetensi self-concept terbukti mempunyai
yang sedang atau kepribadian kurang tangguh tersebut dapat pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal
dikarenakan kurang memiliki kontrol diri dalam bekerja, ini berarti meningkatnya kompetensi self-concept karyawan
kurang memiliki kemampuan dalam menghadapi tekanan akan secara signifikan dapat meningkatkan kinerja
dan kurang tabah dalam menghadapi masalah. Hal-hal karyawan, demikian juga sebaliknya.
tersebut terjadi dimungkinkan karena karyawan, terutama Dalam mempertahankan kompetensi self-concept,
karyawan laki-laki merasa memiliki beban tanggung jawab manajer perusahaan atau yang mewakili hendaknya mampu
yang relatif besar dalam memenuhi kebutuhan dan memotivasi karyawan agar karyawan pantang menyerah bila
keinginan keluarga dan di sisi lain memiliki kemampuan menghadapi masalah di dalam pekerjaan, karyawan bekerja
yang terbatas dalam mengatasinya. Secara deskriptif dapat dengan rajin dan disiplin untuk dapat memberikan nilai bagi
dikatakan bahwa kompetensi traits mempunyai pengaruh perusahaan, dan karyawan berusaha jujur dalam segala
positif (searah) terhadap kinerja karyawan. Pernyataan sesuatu yang dikerjakan. Secara keseluruhan karyawan
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, bahwa berdasarkan dikategorikan memiliki kompetensi tinggi untuk kategori
hasil regresi kompetensi traits terbukti mempunyai self-concept. Itulah sebabnya manajer hendaknya lebih
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal memfokuskan pada mempertahankan tiga item self-concept
ini berarti meningkatnya kompetensi traits karyawan akan tersebut, agar kinerja perusahaan akan terus meningkat.
secara signifikan dapat meningkatkan kinerja karyawan,
49

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Hubungan Knowledge dengan Kinerja meningkatnya kompetensi skills karyawan akan secara
Berkaitan dengan kompetensi yang meliputi knowledge, signifikan dapat meningkatkan kinerja karyawan, demikian
nilai rata-rata keseluruhan karyawan yang memiliki juga sebaliknya.
kompetensi knowledge sebesar 4.01 atau dapat Meskipun kompetensi skills sudah tinggi, namun
dikategorikan karakteristik kompetensi tinggi dan perusahaan harus mempertahankan kompetensi skills
berdasarkan atas nilai mean terhadap butir-butir penyataan, tersebut agar kinerja karyawan terus meningkat. Kompetensi
skor tertinggi untuk knowledge lebih mengarah terhadap skills karyawan perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan
pernyataan mengenai karyawan memiliki pengetahuan perusahaan, karena bisa digunakan sebagai sarana untuk
terkait dengan bidang pekerjaan saat ini (mean 4.40). memprediksi dan meningkatkan kinerja karyawan (Martin,
Sedangkan skor terendah untuk knowledge lebih mengarah 2000. p.62). Dalam mempertahankan kompetensi skills,
terhadap pernyataan akan informasi yang dimiliki banyak manajer perusahaan atau yang mewakili hendaknya mampu
terkait dengan pekerjaan saat ini (mean 3.54). Realitas memberi pelatihan karyawan agar karyawan memiliki
tersebut berdampak pada sebagian besar karyawan memiliki keahlian tertentu dalam melaksanakan pekerjaan yang
kinerja yang tinggi. Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa dihadapi, karyawan memiliki keterampilan tertentu dalam
kompetensi knowledge mempunyai pengaruh positif (searah) menghadapi masalah dalam bekerja dan mempunyai
terhadap kinerja karyawan. Pernyataan tersebut dapat kemampuan dalam memanfaatkan fasilitas yang teresedia
dibuktikan kebenarannya, bahwa berdasarkan hasil regresi dalam bekerja. Pelatihan ini dapat dilakukan oleh manajer
kompetensi knowledge terbukti mempunyai pengaruh positif perusahaan atau mengundang dari luar perusahaan. Selain
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti itu juga dapat melakukan coaching agar karyawan dapat
meningkatnya kompetensi knowledge karyawan akan secara meningkatkan skills. Coaching dapat dilakukan di
signifikan dapat meningkatkan kinerja karyawan, demikian perusahaan dengan mengundang coach dari luar perusahaan.
juga sebaliknya. Meskipun kompetensi knowledge sudah Secara keseluruhan karyawan dikategorikan memiliki
tinggi, namun perusahaan harus mempertahankan kompetensi tinggi untuk kategori skills. Itulah sebabnya
kompetensi knowledge tersebut agar kinerja karyawan terus manajer hendaknya lebih memfokuskan pada
meningkat. mempertahankan tiga item skills tersebut, agar kinerja
Kompetensi knowledge karyawan perlu mendapatkan perusahaan akan terus meningkat.
perhatian dari pimpinan perusahaan, karena bisa digunakan
sebagai sarana untuk memprediksi dan meningkatkan
kinerja karyawan (Martin, 2000. p.62). Dalam IV. KESIMPULAN DAN SARAN
mempertahankan kompetensi knowledge, manajer
perusahaan atau yang mewakili hendaknya mampu memberi Kesimpulan
pelatihan karyawan agar karyawan mempunyai pengalaman Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
yang mampu menunjang pekerjaan, karyawan memiliki diambil kesimpulan sebagai berikut:
pengetahuan yang memadai atas pekerjaan yang dihadapi 1. Kompetensi SDM yang meliputi motives, traits, self-
dan karyawan mempunyai informasi yang memadai concept, knowledge, dan skills secara simultan
mengenai sistem dan prosedur kerja yang diberlakukan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Secara keseluruhan karyawan dikategorikan karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang Surabaya
memiliki kompetensi tinggi untuk kategori knowledge.. sehingga hipotesis pertama (H1) dapat diterima.
Itulah sebabnya manajer hendaknya lebih memfokuskan 2. Kompetensi SDM yang meliputi motives, traits, self-
pada mempertahankan tiga item knowledge tersebut, agar concept, knowledge, dan skills secara parsial
kinerja perusahaan akan terus meningkat. mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Tresnamuda Sejati cabang
Hubungan Skills dengan Kinerja Surabaya.
Berkaitan dengan kompetensi yang meliputi skills, nilai a. Motives mempunyai pengaruh positif signifikan
rata-rata keseluruhan karyawan yang memiliki kompetensi terhadap kinerja Karyawan pada PT Tresnamuda
skills sebesar 3.97 atau dapat dikategorikan karakteristik Sejati cabang Surabaya, sehingga hipotesis kedua
kompetensi tinggi dan berdasarkan atas nilai mean terhadap bagian pertama (H2a) dapat diterima.
butir-butir penyataan, skor tertinggi untuk skills lebih b. Traits mempunyai pengaruh positif signifikan
mengarah terhadap pernyataan mengenai keahlian yang terhadap kinerja Karyawan pada PT Tresnamuda
dimiliki, dapat memudahkan karyawan dalam bekerja (mean Sejati cabang Surabaya, sehingga hipotesis kedua
4.24). Sedangkan skor terendah untuk skills lebih mengarah bagian kedua (H2b) dapat diterima.
terhadap pernyataan akan kemampuan dalam memanfaatkan c. Self-Concept mempunyai pengaruh positif
fasilitas yang tersedia dalalam melaksanakan tugas untuk signifikan terhadap kinerja Karyawan pada PT
menghasilkan sesuatu yang maksimal (mean 3.56). Realitas Tresnamuda Sejati cabang Surabaya, sehingga
tersebut berdampak pada sebagian besar karyawan memiliki hipotesis kedua bagian ketiga (H2c) dapat diterima.
kinerja yang tinggi. Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa d. Knowledge mempunyai pengaruh positif signifikan
kompetensi skills mempunyai pengaruh positif (searah) terhadap kinerja Karyawan pada PT Tresnamuda
terhadap kinerja karyawan. Pernyataan tersebut dapat Sejati cabang Surabaya, sehingga hipotesis kedua
dibuktikan kebenarannya, bahwa berdasarkan hasil regresi bagian keempat (H2d) dapat diterima.
kompetensi skills terbukti mempunyai pengaruh positif e. Skills mempunyai pengaruh positif signifikan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti terhadap kinerja Karyawan pada PT Tresnamuda
50

AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)

Sejati cabang Surabaya, sehingga hipotesis kedua motives, traits, dan self-concept yang terbaik
bagian kelima (H2e) dapat diterima. adalah dengan cara memilih ketika proses seleksi
karyawan diadakan, yang dapat diketahui dengan
Saran jalan mengadakan tes psikologi.
Saran yang dapat diajukan kepada pimpinan PT. 6. Terbukanya peluang untuk penelitian selanjutnya
Tresnamuda Sejati cabang Surabaya agar dapat lebih dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif
berhasil di dunia bisnis pelayaran, yaitu: untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang
1. Kinerja Karyawan yang sudah tinggi hendaknya masih menjadi masalah dalam penelitian ini.
dipertahankan, hal yang perlu dipertahankan yaitu
dalam hal motivasi untuk maju, kualitas kerja yang
DAFTAR PUSTAKA
tinggi, dan jarangnya karyawan yang absen. Selain
itu, ada beberapa poin kinerja karyawan yang perlu Agus, (2015). Lokal Kalah Saing di Angkutan Ekspor.
ditingkatkan dalam hal kehandalan melaksanakan Diunduh dari: http://maritimenews.id/lokal-kalah-
tugas dan ketertiban masih berada pada kategori saing-di-angkutan-ekspor/, tanggal 18 Maret 2016.
sedang dan belum mencapai kinerja yang tinggi. Bittel,L.R, Newstrom,J.W. (1996). Pendoman Bagi
Adapun caranya yaitu meningkatkan karakteristik Penyelia, Jakarta, Teruna Grafika
kompetensi yang meliputi motives, traits, self- Dharma, Surya. (2010). Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori
concept, knowledge dan skills serta memperhatikan dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
variabel bebas lain di luar lima karakteristik Eugene Mckenna, Nic Beech. (2000). Manajemen Sumber
tersebut karena terbukti memberikan pengaruh Daya Manusia, Yogyakarta: Andi.
yang signifikan. Secara spesifik cara meningkatkan Ibnu, A. (2016). Kata Menteri Bambang, Ini Penyebab
kompetensi motives, traits, self-concept, knowledge DwelingTime.Retrieved.https://bisnis.tempo.co/rea
dan skills dijelaskan pada saran berikut ini, d/news/2016/03/12/090752941/kata-menteri-
2. Mempertahankan kompetensi SDM yaitu motives bambang-ini penyebab-dwelling-time, tanggal 18
karyawan dapat dilakukan dengan cara Maret 2016
memberikan kompensasi yang memadai dalam arti
Mangkunegara, A.A.A. (2013), Manajemen Sumber Daya
disesuaikan dengan tingkat perkembangan upah
Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja
minimum dan memberikan pengarahan secara
Rosdakarya.
langsung agar karyawan memiliki dorongan
keinginan untuk berprestasi dalam bekerja. Martin. (2002), Competence System. New Jersey: Prentice
Pengarahan dilakukan pada pertemuan yang di Hall Inc.
adakan minimal dua minggu sekali dalam satu Palan, R. (2008). Competency Management. Teknik
bulan. Pemberian pengarahan dapat dilakukan oleh mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis
manajer. kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing
3. Mempertahankan kompetensi SDM yaitu skills dan Organisasi. Jakarta: PPM
knowledge karyawan dapat dilakukan dengan cara Perdana, J. (2015). Ekonomi Loyo, Industri Pelayaran
memberikan pelatihan secara berkala setiap Malah Bergairah. Retrieved.
semester sekali. Pelatihan dilakukan agar karyawan http://marketeers.com/article/ekonomi-loyo-
memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bekerja. industri-pelayaran-malah-bergairah.html, 7 Maret
Instruktur pelatihan dapat berasal dari dalam 2016.
perusahaan sendiri yaitu manajer atau mengundang Qodar, N. (2016). Ahok Ungkap Penyebab Banyaknya
tenaga ahli dari luar perusahaan. KecelakaanKerja. Retrieved
4. Meningkatkan kompetensi SDM yaitu traits dan http://news.liputan6.com/read/2415382/ahok-
self-concept karyawan dapat dilakukan dengan cara ungkap-penyebab-banyaknya-kecelakaan-kerja,7
memberikan pengarahan dalam mengontrol diri Maret 2016.
dengan cara memberikan bimbingan konseling Sangian, Rudy. (2015). Permasalahan Pelabuhan di
yang dapat dilakukan oleh departemen HRD, selain Indonesia. Retrieved
itu dalam mengontrol diri karyawannya perusahaan http://www.kompasiana.com/rudysangian/permasal
membuat poin-poin khusus berupa punishment ahan-pelabuhan-di-indonesia, 8 Maret 2016.
yang dapat dicantumkan dalam peraturan sehingga Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dapat ditaati oleh semua karyawan perusahaan. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Dalam menghadapi stres, perusahaan dapat Taufik, M. (2015). Sektor Pelayaran Kehilangan 500 Juta
melakukan aktivitas rutin diluar masalah pekerjaan USDPertahun. Retrieved
dengan cara melakukan gathering yang dilakukan http://surabaya.tribunnews.com/2015/09/20/sektor-
secara berkala. pelayaran-kehilangan-500-juta-usd-pertahun,
5. Berkaitan dengan penerimaan karyawan baru di tanggal 18 Maret 2016.
waktu yang akan datang oleh karena motives, traits, Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja edisi ke 3, Jakarta:
dan self-concept kompetensi berada pada Rajawali Press.
kepribadian inti, sehingga cukup sulit untuk dinilai Wijayanto, Hubeis, Affandi dan Hermawan. (2011). Faktor-
untuk manajer dan dikembangkan, maka salah satu Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Kerja
cara yang paling efektif untuk mendapatkan Karyawan. Jurnal Manajemen IKM. 6(2). 81-87.

Anda mungkin juga menyukai