A. PENDAHULUAN
A.1 Latar belakang
Millenium ketiga ini manusia tidak pernah sehingga memperbanyak sampah dan
jauh dari bangunan yang terbuat dari beton. ketebalan dinding cukup tebal sehingga cocok
Beton adalah materi bangunan yang paling sebagai serat untuk beton.
banyak digunakan di bumi ini. Dengan beton Plastik merupakan salah satu jenis
dibangun bendungan, pipa saluran, fondasi dan anorganik yang mana tidak semua jenis ini
basement, bangunan gedung pencakar langit dapat di daur ulang. Botol plastik bekas atau
maupun jalan raya. Beton memiliki Polyetylene Terephtalate (PET) merupakan
keunggulan pada kuat tekan, ketersedian salah satu jenis plastik yang dapat didaur ulang
bahan, kemudahan digunakan, kemampuan dengan mudah. Penggunaanya sebagai bahan
beradaptasi dan kebutuhan pemeliharaan yang tambah beton merupakan salah satu alternatif
minimal. Selain kelebihannya, beton juga untuk menanggulangi limbah atau sampah
memiliki kelemahan terutama pada tarik. plastik yang ada. Pemanfaatan limbah botol
Banyaknya pemakaian beton di dalam plastik bekas atau (PET) dalam teknologi
beton di samping dapat menambah kekuatan
pembangunan maka semakin banyak pula
pada beton juga mengurangi limbah atau
usaha untuk meningkatkan kemampuan beton
sampah plastik (Lestariono, B.M. 2008).
atau mengurangi kelemahannya. Banyak
inovasi yang telah di lakukan salah satunya A.2 Tujuan
meningkatkan kuat tarik beton terbut. Hal ini Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
dapat dilakukan dengan penambahan serat. mengetahui nilai kuat tekan, kuat tarik belah
Serat ini dapat berupa baja, plastik, polymer, dan kuat lentur pada beton yang pengujian nya
asbes dan carbon (Nugraha, P dan Antoni. di lakukan pada umur 28 hari.
2007).
Hingga saat ini plastik menjadi barang B. TINJAUAN PUSTAKA
yang pemakaiannya sangat luas dan dapat B.1 Definisi Beton
dikatakan tidak dapat dilepaskan dari
Beton merupakan bahan bangunan
kehidupan manusia sehari-hari. Botol plastik campuran yang terdiri dari bahan semen
tergolong barang sekali pakai (disposable)
hidrolik, agregat kasar, agregat halus, air dan jenis agregat lain dan air, dengan semen
bahan tambah (admixture atau additive). Portland atau semen hidrolik yang lain,
Berbagai bahan tambah digunakan dalam kadang-kadang dengan bahan tambahan serat
campuran beton untuk meningkatkan kualitas atau (additive) yang bersifat kimiawi.
beton. Salah satu bahan tambah yang
digunakan adalah serat. B.2.1 Agregat
Beton serat adalah beton yang dibuat Agregat menempati 70-75% dari total
terutama dari semen hidrolik, agregat, dan volume beton maka kualitas agregat sangat
serat penguat. Serat yang cocok untuk berpengaruh terhadap kualitas beton. Dengan
memperkuat beton telah diproduksi dari baja, agregat yang baik, beton dapat dikerjakan
kaca, dan polimer organik (serat sintetis). (workable), kuat, tahan lama (durable) dan
Untuk serat alami seperti rami juga digunakan ekonomis. Agregat halus adalah agregat yang
untuk penguatan. Salah satu manfaat terbesar lebih kecil dari ukuran 5 mm (Nugraha dan
yang bisa diperoleh dengan menggunakan Antoni, 2007).
penguat serat yaitu dapat ditingkatkan servis
jangka panjang dari struktur atau produk. B.2.2 Air
Servis adalah kemampuan struktur atau bagian Air adalah alat untuk mendapatkan
tertentu untuk mempertahankan kekuatan dan kelecekan yang perlu untuk penuangan beton.
integritas dan untuk meningkatkan waktu layan Air yang mengandung kotoran yang cukup
(ACI 544.1R-96, 2002). banyak akan mengganggu proses pengerasan
atau ketahanan beton (Nugraha dan Antoni,
B.2 Bahan Penyusun Beton 2007).
Beton ini didapatkan dengan mencampur
agregat halus (pasir), agregat kasar (split), atau B.2.3 Semen
Fungsi utama semen adalah untuk
mengikat butir-butir agregat hingga
Jom FTEKNIK Volume 4 No.1 Februari 2017 1
membentuk suatu massa yang kompak atau B.2.4 Mineral Tambahan
padat dan mengisi rongga-rongga di antara Bahan tambah adalah bahan-bahan yang
butiran agregat (Mulyono, 2003). ditambahkan ke dalam campuran beton pada
saat atau selama pencampuran berlangsung.
Fungsi dari bahan ini adalah untuk mengubah
sifat-sifat dari beton agar menjadi lebih cocok
untuk pekerjaan tertentu. Salah satu bahan
tambah yang dipergunakan adalah bahan
tambah serat. Bahan serat dapat berupa serat
asbestos, serat plastik (polypropylene), atau
potongan kawat baja (Mulyono, 2003).
C. METODOLOGI PENELITIAN
C.1 Pemeriksaan Karakteristik Material
Pemeriksaan material terdiri dari
pemeriksaan karakteristik agregat kasar,
agregat halus, dan botol plastik. Pemeriksaan
agregat kasar dan halus terdiri dari analisa
saringan, kadar air, berat jenis, berat volume,
abrasi los angeles, kadar lumpur, dan kadar
organic. Pemeriksaan berat jenis plastik.
C.2 Bagan Alir Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas
tahapan yang telah dijelaskan di atas, dan
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
Jom FTEKNIK Volume 4 No.1 Februari 2017 2
2.
DAFTAR PUSTAKA
ACI Commite 544.1R-96. 1996. State Of The
Art Report On Fiber Reinforced
Concrete. Farmington Hills:
American Concrete Institute.
Lestariono, B.M. 2008. Penggunaan Limbah
Botol Plastik (PET) Sebagai
Campuran Beton Untik
Meningkatkan Kapasitas Tarik Belah
Dan Geser.Tugas Akhir Jurusan
Teknik Sipil. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nugraha, P dan Antoni. 2007. Teknologi
Beton. Yogjakarta : Andi.
SNI 03-1974-1990. 1990. Metode Pengujian
Kuat Tekan Beton. Bandung: Badan
Standardisasi Nasional.
SNI 03-2491-2002. 2002. Metode Pengujian
Kuat Tarik Belah Beton. Bandung:
Badan Standar Nasional.
SNI 03-4431-1997. 1997. Metode Pengujian
Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik
Pembebanan. Bandung: Badan Standar
Nasional.