Anda di halaman 1dari 11

h e L L O

Ganti Rugi
Kelompok 3
Bentang Sasmita Giawa - 110110200150
Emir Fauzan Adyatma - 110110200155
Fanny Shakira - 110110200163
Bernadette Aurellia - 110110200167
Javid Rausyan Mude - 110110200168
Rizqya Nafila Putri - 110110200172
Flowerentina Sara - 110110200175
Perbuatan apa saja yang
mengakibatkan kewajiban
ganti rugi?
Debitur melakukan kelalaian.
Debitur dapat memenuhi kewajibannya tetapi dalam waktu yang melampaui
batas waktu yang ditentukan
Debitur tidak dapat membuktikan bahwa tidak terlaksananya perikatan itu
atau tidak tepat waktunya pemenuhan kewajiban disebabkan oleh suatu hal
yang tidak terduga.
Unsur ganti rugi

Biaya Rugi Bunga


Keuntungan yang
Setiap uang yang Keadaan
seharusnya diperoleh
harus dikeluarkan berkurangnya nilai
tetapi tidak jadi
secara nyata oleh kekayaan kreditor
diperoleh oleh pihak
pihak yang dirugikan, sebagai akibat dari
kreditur karena
sebagai akibat dari adanya wanprestasi
adanya tindakan
adanya wanprestasi dari pihak debitur
wanprestasi dari
pihak debitur.
Model Ganti Rugi
Ganti rugi yang ditentukan dalam perjanjian
Mmberikan ganti rugi sesuai dengan bentuk dan besar yang sudah ditulis dan ditetapkan dengan
pasti dalam perjanjian ketika perjanjian ditanda tangani, sebelum ada wanprestasi.

Ganti rugi ekspektasi.


Pihak yang dirugikan dalam wanprestasi ditempatkan seolah olah tidak terjadi wanprestasi.
Hal ini dapat terjadi karena pembayaran ganti rugi berupa keuntungan yang akan didapatkan
apabila perjanjian berjalan dengan baik.
Penggantian biaya.
Mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh salah satu pihak yang harus dibayar oleh
pihak lain, yang telah melakukan wanprestasi terhadap perjanjian tersebut.
Model Ganti Rugi
Restitusi
Menempatkan seolah tidak ada perjanjian yang pernah dibuat. Sehingga ganti rugi berupa
pengembalian seluruh nilai, termasuk yang telah berubah dan diterima suatu pihak, kembali
pada nilai asal sebelum perubahan terjadi.
Quantum meruit.
Bentuk ganti rugi ini mirip dengan restitusi, tetapi bentuk yang dikembalikan bukanlah yang
sama seperti nilai asal sebelum perubahan, melainkan nilai tafsir yang sesuai dengan nlai
tambahan tersebut.
Pelaksanaan perjanjian.
Pemberian ganti rugi berupa pelaksanaan perjanjian adlah kewajiban melaksanakan perjanjian
meskipun sudah terlambat, dengan atau tanpa ganti rugi
teori yang berkaitan dengan tanggung
jawab ganti rugi

Teori conditio sine qua non (Von Buri)

Suatu hal adalah sebab dari


akibat, sedangkan suatu akibat teori yang di tiap syaratnya
tidak akan terjadi bila sebab itu memiliki nilai yang sama
tidak ada Suatu tindakan tidak dapat terhadap timbulnya suatu
dikatakan menimbulkan akibat akibat
tertentu, sepanjang akibat
tersebut tidak dapat dilepaskan
dari tindak pertama.
Contoh Kasus

A melakukan perjanjian sewa menyewa sebuah rumah kepada B. Namun, ketika B


menempati rumah tersebut, terjadi gempa bumi yang menyebabkan struktur rumah rusak
dan membahayakan B sehingga B harus menghancurkan rumah tersebut karena takut
secara tiba-tiba rumah runtuh dan menimbulkan korban jiwa. Pihak A sebagai penyewa
tidak terima terhadap B karena tindakannya menghancurkan rumah menimbulkan kerugian
besar terhadap A.
teori yang berkaitan dengan tanggung
jawab ganti rugi

Teori Adequate Veroorzaking (Von Kries)

Menurut teori ini orang yang


melakukan perbuatan melawan
hukum hanya bertanggungjawab Jadi antara perbuatan
untuk kerugian, yang selayaknya Sebab adalah perbuatan yang dan kerugian yang timbul
diharapkan sebagai akibat dari menurut pengalaman manusia harus ada
perbuatan melawan hukum. normal sepatutnya dapat hubungan langsung.
diharapkan menimbulkan akibat,
dalam hal ini kerugian.
Contoh Kasus

A melakukan perjanjian sewa menyewa sebuah ruko kepada B. Dalam perjanjian sewa
rukonya tercantum bahwa B harus menanggung segala kerusakan yang dibuat olehnya
sendiri. Namun, B sebagai pihak penyewa merusak ruko A dan enggan bertanggung jawab
sehingga timbul kerugian. Pihak A yang tidak terima akhirnya menggugat B karena
wanprestasi. Berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, Tindakan B merupakan tindakan
melawan hukum yang diharuskan mengganti kerugian tersebut. Berdasarkan teori conditio
sine qua non, perbuatan merusak ruko merupakan sebuah sebab yang tidak dilepaskan
dari akibat sehingga pihak A mengalami kerugian materil yang harus diganti oleh pihak B.
Perbedaan teori yang berkaitan dengan
tanggung jawab ganti rugi
Dalam Conditio Sine quanon
Akibat/kerugian karena beberapa fakta. Di sini semua sebab atau
peristiwa/fakta mempunyai kedudukan sama. (hubungan semua unsur
dari semua akibat adalah sebab.)

Sedangkan, Dalam Adequate Veroorzaking (Von Kries)


Pembuat kerugian hanya bertanggung jawab untuk kerugian yang
selayaknya dapat diperhitungkan dari perbuatan melawan hukum.
(semua sebab yang menimbulkan akibat harus di hukum.)

Anda mungkin juga menyukai