Anda di halaman 1dari 14

PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH

Diana Hendrawan
Jurusan Teknik Lingkungan
Universitas Trisakti
EMPAT ASPEK PENTING DALAM
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

 dinas kebersihan sebagai pengelola,


 dukungan sarana dan prasarana yang
memadai dan teknologi tepat guna,
 peran serta masyarakat,
 peraturan yang dapat diaplikasikan secara
langsung pada masyarakat.
PENGELOLAAN SAMPAH
Permasalahan dalam aspek teknis operasional :
 Kapasitas sarana persampahan belum mencukupi kebutuhan
 Pembangunan bidang fisik belum diselaraskan dengan pembangunan
perangkat lunaknya
 Program pemeliharaan peralatan umumnya belum lengkap
 Tenaga2 yang ada masih diisi dengan tenaga harian lepas sehingga
menyulitkan dalam pembinaannya
 Kesulitan dalam memilih metode operasi yang sesuai kondisi daerah
 Siklus operasi persampahan seringkali tidak lengkap karena terputus
akibat beda penanggung jawab
 Koordinasi antar sektoral atau antar birokrasi administrasi
pemerintahan kadangkala lemah
 Manajemen operasional masih banyak bergerak dalam aspek pelaksanaan
sedangkan aspek perencanaan dan pengendalian masih kurang
 Perencanaan operasional tidak dilandasi rencana jangka panjang
Aspek peran masyarakat :

 Merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang tertib,


lancar dan merata
 Faktor2 sosial, struktur dan budaya setempat
 Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini
 Tingkat pendidikan penduduk yang tidak merata
 Masih belum melembaganya keinginan untuk menjaga kebersihan di
lingkungan masing2
 Belum ada pola baku bagi pembinaan masyarakat yang dapat dijadikan
pedoman pelaksanaan
 Masih banyak pengelola kebersihan yang belum mencantumkan program
penyuluhan sebagai salah satu aktivitasnya
 Kadangkala ada kecurigaan dari pihak pengelola kebersihan bila ada
inisiatif dari masyarakat dalam usaha2 penanganan sampah
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN
SAMPAH
Pasal 12
(2) Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan
lingkungan
Pasal 19
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas:
a. pengurangan sampah; dan
b. penanganan sampah.
Pasal 20
(1) Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a meliputi kegiatan:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan/atau
c. pemanfaatan kembali sampah
Pasal 28
(1) Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
(2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui:
a. pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah;
b. perumusan kebijakan pengelolaan sampah; dan/atau
c. pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan.
KERANGKA PENINGKATAN
KAPASITAS
Sistem Penanganan Sampah Berbasis Masyarakat
PEMANFAATAN SAMPAH
HIRARKI PENANGANAN
SAMPAH
Struktur Organisasi Pelaksanaan
Koordinator

Operasional Administrasi/ Pemasaran


keuangan

Pengumpulan, Promosi &


Pemilahan & pemasaran
pengolahan

Produksi Kerjasama
kelembagaan

Pendukung konsep zero waste :


•Dewan kelurahan
•Ibu-ibu PKK
•Ibu-ibu Majlis Ta’lim
•Karang Taruna
•Dan lain-lain
TARGET
LINGKUNGAN YANG HIJAU DAN BERSIH
PERKIRAAN KEUNTUNGAN
PRODUKSI KOMPOS
PEMBELIAN ALAT DAN BAHAN
Sekop/cangkul 1 buah x Rp 30,000 Rp 30,000
Pisau/golok 1 buah x Rp 15,000 Rp 15,000
Terpal 1 buah x Rp 60,000 Rp 60,000
EM4 1 botol x Rp 20,000 Rp 20,000
Total Rp 125,000

PENGELUARAN
EM4 aktif Rp 2,000
Sekam 1 kg x Rp 1,000 Rp 1,000
Dedak 5 kg x Rp 3,500 Rp 17,500
Kompos jadi 1 pak x Rp 5,000 Rp 5,000
Penyusutan alat Rp 3,000
Sampah rumah tangga 500 kg x Rp 10 Rp 5,000
Tenaga kerja 1 orang x Rp 75,000 Rp 75,000
Kantung plastik 1 pak x Rp 5,000 Rp 5,000
Total Rp 113,500

PEMASUKAN
Penjualan pupuk kompos 200 kg x Rp 1,000 Rp 200,000

KEUNTUNGAN
Pemasukan Rp 200,000
Pengeluaran Rp 113,500
Keuntungan per bulan Rp 86,500
pengumpulan dana melalui penjualan
produk daur-ulang dan kompos membuat
kelompok masyarakat mampu menopang
dirinya sendiri

Anda mungkin juga menyukai