Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL USAHA

“KOMPOSTREN BAITUSSALAM”

JANUARY 1, 2019
YAYASAN PESANTREN BAITUSSALAM INDONESIA
Jl. Kalisuren Komp. Kartika Sejahtera(Inkopad) No. 1 Ds. Sasak Panjang Kec. Tajurhalang Kab. Bogor
16320
PUPUK “ KOMPOSTREN BAITUSSALAM”
A. LATAR BELAKANG
Usaha pupuk dari olahan sampah organik sangatlah menjanjikan, karena Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian begitu luas. Kementan melalui
Tribun news senin, 11 maret 2019, menjelaskan “tiga tahun terakhir, penyerapan pupuk
organik bersubsidi terus meningkat,” kemudian dalam kutipannya yang lain, Winarno Tohir,
Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, “perlu ada
gerakan penggunaan pupuk organik karena lahan kita mengalami leveling off. Guna
meningkatkan produktivitas padi berkelanjutan perlu menggunakan pupuk organik, pupuk
hayati, dan pembenahan tanah.” Jelaslah maka usaha dalam pengadaan pupuk organik
memiliki prospek bagus. Harga pupuk organik (kompos) per Kg terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun, 2017, 2018 dan 2019. Bisa dipastikan ditahun 2020 atau tahun-tahun
berikutnya pupuk menjadi komoditi langka. Oleh karena itu, peluang usaha pupuk organik
terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin memulainya dibidang ini. Sampah dari sisa makanan
(dapur) Pasar atau daun-daun yang sering kita jumpai di sekitar biasanya hanya dibuang atau
dibakar. Sampah tersebut dapat diolah menjadi pupuk organik (kompos) yang bermanfaat,
bahkan bernilai usaha. Bahkan melalui pekembangan selanjutnya atau berkesinambungan
sampah organik dapat menjadi biogas, pakan melalui serangga berprotein. Jadi masalah
sampah yang sering dijadikan sebagai bencana semua orang bisa diselesaikan dengan pola
tersebut. Kami berupaya walau masih dalam tahapan sampah organik menjadi kompos
kering pertanian dan pakan ikan serta cair buangan hasil pengomposan, menuju perubahan
dimulai dari diri kita dalam pengolahan pupuk organik.
Hasil olahan sampah organik dapat dijadikan pundi-pundi uang. Tim pengembangan usaha
Pesantren Baitussalam dalam hal ini, berupaya membuat usaha yang terkemas dalam
“Kompostren Baitussalam”. Kompostren Baitussalam berupaya menghasilkan produk berasal
dari sampah, salahsatunya olahan sampah hasil sisa makanan, dapur, pasar. Saat ini kami
baru dapat memulai dengan skala yang sederhana, berkisaran sekitar lingkungan Pesantren
dengan memanfaatkan bahan baku dari, para Guru; orangtua siswa; lingkungan masyarakat
dalam komplek yang terdapat 500 kk lebih; masyarakat luar Pesantren; dan Pesantren-
pesantren terdekat. Bahan dasar ini kami olah menjadi Pupuk organik kering grade 1, grade
2 dan cair yang berasal dari campuran sampah organik; Pupuk Pakan ternak yang berasal
dari sampah kulit nanas (dari hasil kerjasama distributor buah nanas di Pasar). Kami
berharap upaya ini membuahkan hasil positif, karena Kompostren dalam pengembangannya
akan membuat produk seperti media tanam, Bioetanol dan pengolahan limah plastik serta
mengadakan klinik pelatihan bagi siswa, dan masyarakat pada umum kedepannya.

B. VISI KOMPOSTREN BAITUSSALAM


Mewujudkan llingkungan Aman bersih akan sampah melalui Kompostren Baitussalam, dan
mampu menjadikan pupuk olahan yang berkualitas dan berdayasaing.

C. MISI KOMPOSTREN BAITUSSALAM


- Membuka jaringan kekeuargaan masyarakat, pesantren-pesantren
- Memanfaatkan bahan baku dari lingkungan sekitar dan pesantren-pesantren terdekat
- Memperkenalkan Produk pada masyarakat luas
- Mempererat silaturrahmi antar pesantren.
- Memberikan layanan terbaik kepada Mitra
- Beramal baik dalam kerjasama.

D. ANALISA USAHA
Dalam memulai usahanya, Kompostren Baitussalam harus menganalisis peluang yang akan
diperoleh, berikut Analisisnya:
1. Kekuatan
Keuntungan dari usaha ini diawali dari bahan baku yang mudah didapat, tidak
membutuhkan modal yang banyak untuk bahan baku; Alat yang digunakan dapat
dilakukan dengan cara sederhana yang akhirnya dibutuhkan alat semi modern dalam
pengolahannya kedepan; Daya tarik akan masyarakat bertanam tanaman organik
meningkat; harga akan bersaing dengan lainnya minimal seharga; produknya bervariasi.
2. Kelemahan
Seiiring meningkatnya peminat akan pupuk organik ini, tidak menutup kemungkinan
bertambahnya saingan; selain itu Alat kami masihlah terbilang sederhana; istim
marketing yang belum profesional; Perizininan yang harus dipenuhi hususnya sertifikat
dari Dinas Pertanian; Subsidi Pemerintah akan pupuk yang berimbas harga yang murah
sekitar Rp.1900/Kg; Pemodalan yang belum memadai.
3. Peluang
Banyaknya peminat akan tanaman hortikultura di masyarakat merupakan peulang bagi
kami untuk berusaha; masih banyak kelompok-kelompok tani disekitar kami; banyak
pasar dan Pesantren yang menjadikan optimisme Kompostren akan terus berkembang.
4. Ancaman
Jumlah sampah meningkat, sedangkan pengelolaan belum memadai, Jumlah kompetitor
yang terus meningkat; Tempat yang belum memadai serta tim Pengelola yang belum
banyak.
Jenis Usaha ini masih terbilang sederhana yang mampu bersaing dengan pupuk
pabrikan, kami upayakan dengan cara kekeluargaan dalam hal pemasarannya.

E. KOMPOSTREN BAITUSSALAM
Kompostren Baitussalam dalam upayanya mewujudkan produk pertanian yang salahsatunya
pupuk olahan organik memiliki cara pembuatan secara garis besar sebagai berikut:
1. Pengumpulan Sampah
2. Pencacahan
3. Pemasukan ketempat pengomposan
4. Inkubasi
5. Pengangkatan (Hasil kering dan Cair)
6. Percobaan (percobaan terhadap tanaman, penelitian)
7. Produk

Pengumpulan Pembersihan,pemilahan
sampah dari dan pencacahan
dapur dan guru

Masuk ke Selama 1 minggu


tong (Proses (pembukaan sedikit
composter demi sedikit tutup
unaerob) tong)

Sampah basah
Uji coba dikeringkan + Kantong Pupuk cair kotor
penjemuran dibuka 1
minggu

Penghilang bau +
penyaringan
Produk Uji coba
F. PERHITUNGAN MODAL DAN HARGA JUAL
Analisis keuangan sederhana (Rencana)
MODAL AWAL
Peralatan:
Alat Pelebur Sampah Rp. 10.000.000,-
Rak dan Tong Rp. 2.000.000,-
Lain-lain: Rp. 1.962.000,-
-pembiayaan pengumpulan sampah
-listrik dan air
-bahan starter
-operasional kerja
Perbaikan tempat Rp. 20.000.000,-
JUMLAH Rp. 33.962.000,-

Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nillai residu sebesar Rp
1200 melalui penyusutan (12 jt -1.200)/4 = 3.000.000,- sekitar Rp 62.500. per bulan

Perkiraan Laba
Asumsi Penjualan: RP 2.400.000,-
1 ton sampah per bulan menghasilkan
sekitar 400 kg sampah kering dan 50 lliter
cair. (asumsi grade 1 100 kg; grade 2 grade
2 300)
Grade 1 = per Kg 5000 x 100 = Rp. 500.000,-
Grade 2 = per Kg 3000 x 300 = Rp. 900.000,-
Cair = per Kg 10000 x 100 = Rp. 1.000.000,-
Total per bulan = Rp. 2.400.000,-
Biaya-Biaya
Penyusutan Alat per bulan Rp. 62.500,-
Pembiayaan Sampah Rp. 500.000,-
Bahan-lain( Starter) Rp. 300.000,-
Upah pekerja 3 orang Rp. 600.000,-
Listrik dan Air Rp. 500.000,-
Jumlah (Rp. 1.962.000,-)
Laba /Rugi bulan Rp. 437.000
Laba per 10 bln Rp. 4.370.000,-
Laba per 5 Tahun Rp.21.875.000,-
BEP = Rp. 1.962.000,/ RP 2.400.000 - Rp. 437.000
BEP = 0,99 sekitar 1 bulan mencapat titik impas dalam modal operasional artinya
menurut kami, seandainya skala ini di perbanyak akan dapat menghasilkan keuntungan
yang dapat bermanfaat bagi pesantren kami.

G. KESIMPULAN
Tujuan utama kami adalah berbisnis dan beramal, perihal analisa keuangan sangatlah
penting dan tergantung dari kinerja kedepannya.
Jika skala pengolahannya diperbesar dari 1 ton per bulan menjadi lebih dari 10 ton per bulan
maka hasilnya akan berlipat dan kesejahteraan akan terwujud. Semoga proposal ini
bermanfaat bagi kami dan bagi yang memiliki kepentingan dalam hal ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, terimakasih.

Bogor, 2019
Tertanda

Tim Usaha Kompostren Baitussalam


Gambar-gambar Kegiatan

Proses Pencacahan Proses Unaerob Proses Unaerob 1 pekan Proses semi


Sampah (dapur Unaerob 1 pekan
rumput daun) semi pengambilan

Proses uji coba Proses kemasan


percobaan

Struktur Organisasi

Ketua Yayasan

TIM USAHA
KOMPOSTREN BAITUSSALAM

Ketua Sekertaris Bendahara

Produksi Pemasaran

Jl, Kalisuren Komp. Inkopad No. 1


Ds. Sasak Panjang Kec. Tajurhalang Kabupaten Bogor 16320.

Anda mungkin juga menyukai