Oleh :
Kelompok 4
Yudha Sakti Nugroho 20180210114
Muhammad Bajik Bijaksana 20180210119
Alda Novilasari 20180210121
Sefa Falahudin 20180210122
Muh. Galang Akbar Yulansyah D. 20180210141
Rizky Fajar Pamungkas 20180210142
A. Latar Belakang
Tanaman kacang tanah (Arachis hipogaea L.) merupakan tanaman
palawija yang menduduki urutan ketiga setelah jagung dan kedelai (Aslamiah
& Sularno, 2017) . Kandungan gizi kacang tanah antara lain protein 25-30%,
lemak 40-50%, karbohidrat 12% serta vitamin B1 dan menempatkan kacang
tanah dalam hal pemenuhan gizi setelah tanaman kedelai (Bahrun, 2015).
Rata-rata hasil per hektar di tingkat nasional sekitar 1,29 t/ha (BPS, 2012),
walaupun hasil dari petak penelitian mampu mencapai 2,5−3 t/ha. Rendahnya
produktivitas kacang tanah disebabkan adanya keragaman cara pengelolaan
tanaman, termasuk perbedaan waktu tanam, cara tanam, penyiangan gulma,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Di samping itu, pada saat ini
budidaya kacang tanah yang baku belum tersedia untuk setiap sentra produksi.
Teknologi budidaya merupakan gabungan dari beberapa komponen teknologi
sehingga hasil yang tinggi dapat diperoleh ketika masing-masing komponen
teknologi diterapkan secara tepat. Apabila salah satu komponen tidak
dilaksanakan secara tepat, maka produktivitas yang optimal tidak dapat
dicapai (Rahmianna & Herdina Pratiwi, 2016).
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan budidaya kacang tanah.
2. Mahasiswa dapat menganalisis kelayakan usaha tabi budidaya kacang
tanah.
3. Mahasiswa dapat menganalisis peluang pasar.
II. PROFIL PERUSAHAAN
A. Nama Perusahaan
Nama perusahaan: PT. TAMANPANGAN
Logo
Filosofi Logo:
B. Lokasi Perusahaan
Alamat: Ngebel Kidul Rt 06, Tamantirto, Kasihan, Batul, DIY,
55183.
C. Visi/Misi Perusahan
Visi:
Menjadikan perusahaan kacang tanah yang tidak dikacangin, dalam
artian menjadikan perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan luar
dan mengenalkan varietas lokal kemancanegara
Misi:
1.Menghasilkan kacang tanah berkualitas tinggi.
2.Meningkatkan produksi, teknologi budidaya dan pemasaran.
3.Membangun sebuah perusahaan yang ramah lingkungan.
D. Struktur Organisasi
Keterangan :
1. Direktur
2. Manager Keuangan
3. Manager Produksi
4. Manager Pemasaran
Bahan : Alat :
: - Rp 2.832,-
ANALISIS BEP
205.832
=
87.000
1 290.000
205.832 = Rp 294.054,286 ,-
= 0,7
Keterangan :
Penerimaan : Rp 290.000,-
FC
BEP Produksi (kg) =
P - A𝑉𝐶
205.832
= 8.000 2.900
205.832
= 5.100 = 40, 359 kg
Keterangan :
Produksi : 30 kg
BEP Produksi : 40, 359 kg
⸫ Produksi < BEP Produksi ==> Tidak Layak
T𝐶
BEP Harga (Rp/kg) =
Y
292.832,-
= 30
= Rp 9.761,07 /Kg
Keterangan :
Harga : Rp 8.000,-/kg
BEP Harga : Rp 9.761,07 /Kg
⸫ Harga < BEP Harga ==> Tidak Layak
40,359 kg 2 = 86,0992 m2
= 30 kg 64m
Keterangan :
Luas Lahan : 64 m2
BEP Luas Lahan : 86,0992 m2
⸫ Luas Lahan < BEP Luas Lahan ==> Tidak Layak
Produktivitas Modal = 100%
TC
= - 55.000
292.832100%
= -18,78 %
Keterangan :
Produktivitas Modal : -18,78 %
Bunga Bank yang berlaku : 12%
⸫ Produktivitas Modal < Bunga Bank berlaku ==> Tidak Layak
Penerimaan
Produktivitas Tenaga Kerja
Total Tenaga Kerja Tercurahka
=
290.000
= 5,75 HKO
⸫ Produktivitas Tenaga Kerja < Upah yang berlaku ==> Tidak Layak
Produktivitas Lahan = Pendapatan > Sewa lahan = 290.000 > 200.000 ==> Layak
V. HASIL PEMBAHASAN
c. Penyulaman Tanaman
d. Penyiangan
e. Pembumbunan
f. Pemupukan
g. Pengairan
h. Panen
i. Pascapanen
B. Permasalahan di Lapangan
1. Masalah utama yang pertama Lahan terlalu dekat dengan saluran
pembuangan air, yang menyebabkan lahan sering terendam setiap hujan
turun dan menyebabkan lembab dan berpotensi terkena penyakit karat
daun dan kacang tanah Sebagian busuk saat dilakukan pengecekan.
Solusinya adalah dengan melakukan mengecek saluran air dan penyiangan
gulma dan pencabutan bagian tanaman yang terserang karat daun dan
membuang kacang tanah yang terlihat busuk.
2. Masalah utama yang kedua posisi lahan juga sangat dekat dengan semak
belukar, sehingga pada saat kacang tanah yang masih muda sudah mulai
muncul hingga yang sudah masuk fase siap panen kira – kira sekitar 80% -
85% terserang tikus, tikus langsung menyerang hingga bagian tanamannya
pun lusuh dan terlihat kulit kacang tanah yang berceceran akibat serangan
tikus. Solusinya hingga saat ini masih diupayakan dengan menggunakan
racun tikus di daerah semak belukar dengan dosis yang dianjurkan.
C. Analisis Finansial
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa usaha tani
kacang tanah yang PT.TANAMPANGAN mengalami break event point atau
tidak mengalami keuntungaan dan kerugian jika penerimaan Rp 294.054,286
per musim per usaha tani, produksi 40, 359 kg per musim tanam, harga jual Rp
9.761,07 per Kg dan luas lahan yang diperlukan 86,0992 m2 per musim tanam.
.
D. Analisis Kelayakan
Berdasarkan hasil analisis kelayakan yang dilakukan dapat diketahui
keuntungan dari proses pembudidayaan yang dilakukan mengalami defisit
dengan total defisist Rp 55.000,-. Hal tersebut dikarenakan total pendapatan
yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya untuk upah tenaga kerja yang
dipekerjakan. Selain itu, nilai R/C > 1 menunjukan bahwa usaha tani yang
dilakukan t i d a k layak untuk di lakukan. Nilai produktivitas modal lebih
kecil dibandingkan nilai bunga bank yang berlaku (12%) yang juga menunjukan
usaha tani tidak layak untuk dilakukan. Produktivitas tenaga kerja tidak layak
dikarenakan nilai produktivitas tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan
upah tenaga kerja yang berlaku. Hal tersebut dikarenakan total penerimaan
jumlahnya lebih kecil dibandingkan total pengeluaran yang digunakan untuk
pembayaran upah tenaga kerja. Sedangkan produktivitas lahan dinilai layak
dikarenakan total pendapatan lebih kecil dibandingkan biaya sewa lahan yang
didapatkan.
Cash Flow
Uraian Maret April Mei Juni
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Arus Kas Masuk
Saldo Awal Periode 1000000 531000 496000 476000 456000 436000 416000 336000 336000 336000 336000 336000 336000 336000
Penjualan Kacang Tanah 240000
Penjualan Rendengan 50000
Total Arus Kas Masuk 290000
Arus Kas Keluar
Benih 27000
Pupuk Kandang 60000
Gembor 50000
Cangkul 72000
Tenaga Kerja
Penanaman 30000
Pemupukan Dasar 30000
Penyulaman 15000
Pengairan 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Penyiangan 10000 10000 10000 10000 10000 10000
Pembumbunan 60000
Panen 45000
Pascapanen 45000
Sewa Lahan + Pengolahan Lahan +
200000
Pembuatan Guludan
Total Arus Kas Keluar 469000 35000 20000 20000 20000 20000 80000 0 0 0 0 0 0 90000
Saldo Akhir 531000 496000 476000 456000 436000 416000 336000 336000 336000 336000 336000 336000 336000 536000
VI. KESIMPULAN
No Dokumentasi Keterangan
Luasan lahan 8 m × 8 m
1
menggunakan rotavator
Melakukan pengukuran
2 bedengan dengan ukuran
7,5 m x 1 m
Kenampakan hasil
pembuatan bedengan
ukuran 7,5 m x 1 m
3 tinggi 30 cm yang
dilakukan secara manual
dengan menggunakan
cangkul.
Penyiraman lubang
7
tanam yang sudah dibuat
Penanaman kacang tanah
dengan mengisi lubang
tanam yang sudah
8
disiram sebelumnya
dengan menggunakan 2
butir benih kacang tanah
Membuat saluran
9
pembuangan air
Penyiraman tanaman
10
menggunakan gembor
Proses penyulaman
terhadap tanaman kacang
11 tanah yang tidak tumbuh
pada 1 minggu setelah
tanam
Kenampakan kacang
tanah saat di panen pada
14
umur 80 hari setelah
tanam
15
Proses pemanenan
kacang tanah setelah 3
bulan masa tanam
Gangguan hama tikus
16 dan jamur pada hasil
nudidaya kacang tanah.