Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA

“BUBUK KOPI”

Disusun oleh:
Nama :Muhammad arfai
Kelas : XII MIPA 1

Tahun pembelajaran 2022/20223


SMAN 10 Bulukumba
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Maha Penciptakan, Alam Semesta dan isinya.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw,
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Kewirausahaan Tidak lupa penulis ucapkan
terima kasih kepada semua yang turut membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyusun proposal ini secara sistematis dan sesuai dengan kaidah ilmiah,
Dalam penulisan proposal ini, tentunya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.
Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun dari para pembaca, karena masih dalam tahap pembelajaran.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bulukumba 24 September 2022

Penulis
1. Latar belakang
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri,
namun juga membuka lebar bagi sektor swasta untuk memenuhi permintaan berpartisifasi
kebutuhan dasar masyarakat yang semakin meningkat.
Usaha adalah sesuatu yang bisa menghasilkan bentuk uang dan bisa memperbaiki hidup
seseorang agar lebih baik.suatu kita jalankan perusahaan bisa menghasilkan keuntungan,
atau penghasilan semaksimal mungkin, kita menggelar bisnis yang bermanfaat dan
menguntungkandalam kesejahteraan. Selain itu, dalam menjalankan bisnis harus
mengikuti hukum ekonomi yang rasional dan norma kebiasaan di dunia bisnis sehingga
bisa saling melengkapi yang dilaksakan oleh pemerintah.
2. Tujuan bisnis
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman yang hidup di Indonesia.Tanaman yang
tumbuh di dataran tinggi dengan udara dingin serta daerah dimana saya tinggal disana
banyak varietas kopi yang ditumbuhkan dari arabica sampai tugusari.Kopi memiliki khasiat
bagi manusia seperti minuman bergizi. untuk tubuh kita, tapi itu juga digunakan sebagai
campuran makanan atau kue. Agar perlu membuat pengolahan kopi bermanfaat.
Tujuan kami melakukan penggelaran ini adalah usaha kami untuk belajar kewiraswastaan,
untuk mendapatkan manfaat agar bermanfaat untuk bertahan hidup, dan juga untuk
membuka lapangan kerja baru. Upaya ini bertujuan juga untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat, karena dengan usaha ini kita bisa memberi pekerjaan kepada orang-orang yang
membutuhkan pekerjaan. Karena berusaha mencari keuntungan, usaha ini dapat
menumbuhkan rasa kebanggaan masyarakat khususnya masyarakat Sidikalang pada
khususnya, karena mereka Diberikan oleh Tuhan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3.SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

4. Ikhtisar bisnis
Bisnis pembutan bubuk kopi meliputi proses pengglingan kopi, mengoven kopi,
menggilingnya menjadi bedak dan bedak dikemas dalam wadah.

A. URAIAN PRODUK
1. Desain
Dalam bisnis ini yang terpenting adalah bahan bakunya seperti kopi setelah itu kita menyiapkan
tempat untuk mesin penggiling, oven dan pengeringan produk kopi.supaya ini terus maka kita harus
melakukan penimbunan bahan baku agar pohon kopi tidak bisa berbuah terus menerus. tapi hanya
bisa berbuah dalam satu tahun.

2.Teknologi
Teknologi yang digunakan adalah teknologi yang sederhana dan tepat.
3.Keunikan
Keunikan produk ini adalah dari segi rasa karena rasanya adalah segalanya. Rasa produk ini
berbeda dengan yang lain karena bubuk asli tanpa campuran sama sekali.
4.Daya daya saing
Untuk meningkatkan daya saing pasar maka kami akan menawarkan bubuk kopi asli dengan
menyatakan bahwa tidak mengandung campuran serbuk kopi sama seperti dicampur dengan nasi atau
jagung.

B. ANALISA PASAR

1.Segmen pasar
Segmen pasar yang kita jalani adalah semua. Elemen pasarasar yang ingin dicapai adalah
kawasan ekonomi tingkat pasar mulai dari middle-down atau middle-keatas.produk juga
harus mengikuti tren pasar saat ini dengan membuat produk kemasan yang menarik pembeli.
2. Harga
Harga produk ini bersaing satu sama lain dengan harga Rp 24.000 per kg menjadi Rp 6.000
sampai ¼ kg
3.Strategi marketing
Strategi pemasarannya dilakukan dengan mendistribusikan produk-produk ini ke setiap area
yang terkait, terutama daerah dengan suhu dingin yang sesuai untuk minuman kopi daerah
tersebut.selian yang perlu dipasang dimediasi melewati sebuah iklan seperti surat kabar dan
produk radio yang diketahui banyak orang

C.PROMOSI
Kami melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produk ini mulai dari memasokan
hingga agen, membuka tokonya sendiri di dekat pabrik, mengasukya melalui media massa
surat kabar dan radio.
Bisnis .Kepulauan:
Kepemilikan bisnis dilakukan dengan cara kemitraan yaitu bekerja sama dengan pihak
lain.cara dianggap paling tepat karena dalam hal modal akan lebih ringgan dan juga dalam
hal pendistribusian lebih mudah karena kita sudah memiliki kerjsama dengan berbagai pihak.

• Analisis tempat
1.Lokasi
Lokasi pabrik pembuatan serbuk berada di daerah yang jauh dari permukiman, karena
tanaman tersebut akan menghasilkan suara yang tinggi selain itu kami memilih tempat di
daerah pedesaan serta dekat dengan bahan baku, harga tanah di sana cukup murah. . Lokasi
bisnis ini ada di jln.Sisingamangaraja No 112, desa tiga kabupaten baru hilir Dairi gotu kola,
dan kami diberi nama "COFFEE POWDER MANTAP

2.Fasilitas
a.Keyamanan dalam pelayanan
b.Pekerja profesional

• Peralatan, peralatan dan perlengkapan


1.Jenis Alat
a.Wadah
b.Gunting
c.Karung
d.Tempat sampah
2.Peralatan
a.Mesin grinder kopi
3.Perlengkapan
a.Sepatu boot
b.Sarung tangan
c.Masker

• Rencana keuangan
1.Biaya secara langsung:
Nama barang Jumlah Harga(dalam rp)
(unit)
Gedung pabrik 1 Rp 10.000.000

Mesin penggiling 1 Rp 2.500.000

Oven 1 Rp 2.000.000

Perlengkapan lain - Rp 700.000

Total Rp 15,2 juta


2.Biaya bulan tidak langsung:

NO BAHAN BAKU JUMLAH HARGA (PER KG\satuan) Σ


HARGA(RP)
1 Bahan kopi 1000 kg RP 10.000 RP 10.000.000
mentah

2 tambahan Bahan 1 Paket Rp 1.000.000


3 Kemasan 700 Rp 715 Rp 500.000
produk +

Total Rp 11.500.000

Total pengeluaran = biaya langsung + biaya tidak langsung


+ = Rp 15,2 juta sampai Rp 11.500.000
= Rp 26,7 juta

3.Biaya operasi setiap bulan:

N NAMA HARGA
O
1 Bahan Kopi mentah Rp 10.000.000
2 Bahan tambahan Rp 1.000.000
3 kemasan Rp 500.000
4 listrik Rp 200.000
5 Penyusutan Rp 500.000
6 Operasi penjualan Rp 500.000
7 Gaji karyawan Rp 1.200.000
jumlah Rp 13.900.000

Catatan: 1 kg sampai 0,7 kg kopi bubuk


Berarti sampai 1000 kg kopi menghasilkan 700 kg bubuk kopi
Harga jual pasar Rp 24.000

Jadi laba kotor: 700 X 24.000: Rp 16,8 juta


Laba bersih: laba kotor - biaya operasional
: Rp.16.800.000 - Rp.13.900.000: Rp 2.900.000

4. Rasio bisnis
Modal: keuntungan
Rp.26.700.000: RP 2.900.0009,2: 1
Jadi keuntungannya sebesar 10,8% dari modal dalam jangka waktu 1 tahun telah
mengembalikan modal
Metode Pengolahan Kopi Basah (Sepenuhnya Dicuci)
Tahapan pengolahan kopi metode basah dapat dilihat pada skema berikut:
Panen Pilih -> Kupas kopi kulit HS -> Kering Kering Sortasi -> Pengeringan -> cuci ->
Fermentasi -> Mengupas kulit buah merah -> Sortasi buah -> Kemasan dan penyimpanan

1. Skin Peeling Fruit Coffee


Pengelupasan kulit buah dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kulit buah dan buah
(pulper). Pulper bisa dipilih dari bahan dasar yang terbuat dari kayu atau logam. Air mengalir
ke silinder beserta buah yang dikupas. Buah kopi harus dipisahkan berdasarkan ukuran
sebelum dikupas.

Sebuah. Kopi hasil fermentasi


1. Fermentasi umumnya dilakukan untuk pengolahan kopi arabika, yang bertujuan untuk
menumpahkan lapisan lendir yang merupakan permukaan kulit biji kopi tanduk. Selain itu,
fermentasi mengurangi kesan rasa pahit dan mendorong terbentuknya "ringan" rasa minuman
kopi Arabika.
2. Fermentasi ini bisa dibuat basah dengan merendam kacang dalam genangan air, atau cara
kering yang difermentasi dengan menyimpan biji kopi HS basah dalam wadah plastik bersih
dengan lubang di bagian bawah atau tutup dengan biji kopi menumpuk HS di tangki semen
dan dan ditutup dengan karung. .

b. pencucian
• Cuci bertujuan menghilangkan sisa lendir yang difermentasi pada kulit tanduk.
• Untuk kapasitas kecil, pencucian dilakukan secara manual di bak atau ember, sedangkan
mesin berkapasitas besar perlu dibantu.

c. Pengeringan
1. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air biji kopi HS dari 60-65% menjadi
maksimal 12,5%. Pada kadar air ini, biji kopi HS relatif aman
2. Dikemas dalam karung dan disimpan di gudang dalam kondisi lingkungan tropis.
3. Pengeringan dilakukan dengan cara pengeringan, mekanik, dan kombinasi keduanya.
4. Pengeringan adalah yang paling mudah dan biaya untuk pengeringan biji kopi.
Pengeringannya bisa dilakukan di rak atau lantai pengeringan. Lantai pengeringan profil
melengkung kira-kira 5-7 o titik pertemuan di tengah lantai.

Pengeringan dengan cara ini harus dilakukan secara berkelompok karena memerlukan
peralatan dan cukup banyak tenaga pelaksana dan eksekutif dilatih. Dengan pengering
mekanik beroperasi terus menerus siang dan malam dengan suhu 45-500 C, dibutuhkan 72
jam untuk mencapai kadar air 12,5%. Penggunaan suhu tinggi di atas 600 C untuk
pengeringan kopi Arabika harus dihindari karena bisa merusak bumbu. Sedangkan untuk kopi
Robusta, biasanya diawali dengan suhu yang lebih tinggi, yaitu sampai 90 - 1000C dengan
waktu 20-24 jam untuk mencapai kadar air maksimal 12,5%, (pemanasan lebih pendek),
karena jika terlalu lama, warna permukaannya dari biji kopi yang cenderung kecoklatan
untuk kopi Robusta membutuhkan waktu 20-24 jam untuk mencapai kadar air 12,5%.

d. Pengupasan kulit kopi HS


Pengelupasan dimaksudkan untuk memisahkan biji kopi dari kulit perkamen yang
menghasilkan biji kopi beras. Pengupasan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin
pulping (huller). Sebelum menempatkan mesin pulping (huller), hasil pengeringan biji kopi
didinginkan dulu (tempering) minimal selama 24 jam.

Sebuah. Mengupas kulit buah


1. Proses pengupasan kulit buah (pulp) sama dengan metode full-wet. Untuk dikupas dengan
baik, tepatnya ceri kopi matang (merah) dan pemilahan dilakukan sebelum buah kupas, yaitu
secara manual dan menggunakan air untuk memisahkan buah yang diserang hama.
2. Stripping dapan menggunakan pulper dari kayu atau logam. Jarak silinder dengan cara
pengelupasan silinder harus diatur agar diperoleh hasil pengeleman yang baik (utuh,
minuman campuran kulit) beberapa jenis pulper membutuhkan air untuk membantu proses
pengupasan.

b. Fermentasi dan Pencucian


1. Untuk memudahkan proses pembersihan, kacang tersebut difermentasi agar HS semalam
atau lebih. Bila digunakan alat-pencuci lendir, proses fermentasi bisa dilalui.
2. Proses fermentasi dilakukan kering dalam kantong plastik atau wadah plastik bersih.
3. Setelah semalam kopi fermentasi HS dicuci secara manual atau menggunakan mesin cuci
(washer).

c. pengeringan awal
• Pengeringan awal dimaksudkan untuk mencapai kondisi kekeringan tertentu pada kulit
tanduk / cangkang sehingga mudah dikupas, meski kondisinya masih tergolong kacang basah.

• Proses pengeringan dapat dilakukan dengan pengeringan selama 1-2 hari sampai kadar air
mencapai sekitar ± 40%, dengan lapisan tebal kopi kurang dari 3 cm (biasanya hanya satu
lapisan) dengan dasar terpal atau lantai semen
• Biji kopi bolak-balik setiap ± 1 jam sehingga tingkat kekeringan seragam.
• Simpan kopi selama pengeringan.

d. Mengupas kulit tanduk / cangkang


Mengupas kulit tanduk / cangkang pada kondisi biji kopi yang masih tergolong basah bisa
dilakukan dengan menggunakan huller yang dirancang khusus untuk prosesnya. Agar kulit
bisa mengupas kondisi kulit sebaiknya cukup kering, meski kondisi bibit yang ada di dalam
masih basah:
1. Pastikan huller bersih, berfungsi normal dan bebas bahan yang bisa mengkonyimasi kopi
sebelum digunakan
2. Lakukan pengupasan segera setelah pengeringan / pengeringan awal kopi HS. Bila sudah
malam sebelum kupas kopi HS harus dikeringkan lagi segera sampai kulip cukup kering
kembali
3. Tetapkan aturan coffee huller dan aliran material agar bisa mendapatkan proses
pengupasan yang optimal. Sejumlah porsi kulit dikirim bersama biji kopi biji labu keluar dari
stopkontak. Ini sebenarnya bukan masalah, karena bagian kulitnya dipisahkan dengan
hembusan udara (aspirasi) setelah kopi kering
4. Labu kopi labu harus dikeringkan, hindari penyimpanan biji kopi yang masih lembab
karena akan diserang oleh jamur yang bisa merusak biji kopi baik secara fisik maupun rasa,
dan bisa terkontiminasi oleh mikotoksin (okhtratoksin A, aflatoksin dll)
5. Bersihkan huller setelah digunakan, agar sisa kopi dan kulitnya tetap lembab dan berjamur
tidak tertinggal di mesin.

e. Mengeringkan biji kopi labu


1. Tiriskan hasil labu kacang pengeringan atau pengupasan dengan menggunakan mesin
pengeringan mekanik
2. Aturan kental biji kopi kurang dari 5 cm, gunakan alas plastik atau terpal atau semen latai.
Hindari pengeringan yang langsung di atas tanah.
3. Balikkan mereka sehingga proses pengeringan seragam kopi dan lebih cepat.
4. Lengkapi proses pengeringan untuk mencapai kadar air butir 11-12% biasanya memakan
waktu 3-5 hari dalam kondisi normal
5. Hindari menyimpan biji kopi yang belum kering dalam waktu kurang dari 12 jam,
karenaakan rusak akibat serangan jamur.

f. Kemasan dan penyimpanan


1. Pakap biji kopi dengan menggunakan kopi yang bersih dan enak, dan beri label sesuai
dengan ketentuan SNI 01-2907-1999. Simpan tumpukan kopi di gudang yang bersih, bebas
dari bau asing dan kontaminan lainnya
2. karung diberi label untuk menunjukkan jenis kualitas dan identitas produser. Cat diberi
label menggunakan minyak non pelarut.
3. Gunakan karung bersih dan jauh dari bau asing
4. Setel karung kopi di atas dasar kayu dan biarkan dinding batas
5. Pantau kondisi benih selama penyimpanan kondisi kadar airnya, keamanan terhadap
organisme interferensi (tikus, serangga, jamur, dll) dan faktor lainnya yang dapat merusak
kopi.
6. Beberapa faktor yang harus diperhatikan di gudang Anda adalah: kadar air, kelembaban
relatif dan kebersihan gudang.
7. Ruang gudang kelembaban harus 70%

Anda mungkin juga menyukai