NIM : 01011281924210
MATA KULIAH : PERENCANAAN SDM DAN ANALISIS JABATAN (A)
A. PENGERTIAN
Menurut Mangkuprawira (2004) manfaat yang didapat dari analisis kebutuhan SDM
diantaranya, yaitu :
1. Optimalisasi System manajemen informasi utamanya tentang data karyawan
2. Memanfaatkan SDM seoptimal mungkin
3. Mengembangkan system perencanaan sumber daya manusia dengan efektif dan
efisien
4. Mengkoordinasi fungsi-fungsi manajemen SDM secara optimal
5. Mampu membuat perkiraan kebutuhan sumber daya manusia dengan lebih akurat
dan cermat.
Metode yang digunakan dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja adalah berupa
analisis kebutuhan tenaga kerja (work force analysis) yang terdiri atas :
1. Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)
Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu
tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang
tepat dilimpahkan kepada seorang petugas. Analisis beban kerja bertujuan untuk
menentukan berapa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang dapat
dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan bahwa analisis
beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan
atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali
perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional,
sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor
eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan
permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan
terdiri dari:
a. Faktor Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)
b. Faktor Sosial, Politik dan Hukum
c. Faktor Teknologi
d. Faktor Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
2. Faktor Organisasional
Faktor organisasional adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah
organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan
untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor
internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM
didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan
diperlukan penambahan jumlah SDM.
Alasan ini terdiri dari:
a. Faktor Rencana Strategik dan rencana operasional
b. Faktor prediksi produk dan penjualan
c. Faktor pembiayaan (cost) SDM
d. Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
e. Faktor desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
f. Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sekarang dan
prediksinya di masa depan yang berpengaruh pada permintaan Tenaga kerja baru.
Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil Audit SDM dan Sistem Informasi SDM
sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM). Beberapa dari faktor ini
adalah:
a. Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun, yang harus dimasukan dalam
prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari
penggantinya.
b. Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan PHK sesuai
dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau kontrak kerja, yang harus
diprediksi calon penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat,
baik yang bersumber internal maupun eksternal.
c. Prediksi yang meninggal dunia
G. PENAWARAN SDM
2. Kebutuhan eksternal
a. Analisis pasar tenaga kerja
b. Sikap masyarakat
c. Demografi
Banyak karyawan yang dibutuhkan untuk posisi-posisi masa depan di suatu perusahaan
mungkin sudah bekerja di perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan tersebut kecil,
manajemen mungkin mengenali seluruh karyawan dengan cukup baik guna mencocokkan
keterampilan dan aspirasi mereka dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan. Namun,
seiring bertumbuhnya perusahaan, proses pencocokkan menjadi semakin sulit. Basis data
digunakan oleh organisasi-organisasi yang menganggap serius permasalahan sumber
daya manusia dalam mencocokkan orang-orang dengan posisi-posisi.
1. Rekrutmen Kreatif
Pendekatan-pendekatan baru untuk merekrut. Organisasi mungkin harus merekrut di
wilayah-wilayah geografis yang berbeda dibandingkan pada masa lalu, menggali
metode-metode baru, dan mencari tipe-tipe kandidat yang berbeda.
2. Insentif Kompensasi
Karena persaingan yang ketat dalam mendapatkan karyawan pada situasi permintaan
tinggi, perusahaan harus mengandalkan insentif kompensasi.
3. Program Pelatihan
Program-program pelatihan khusus diperlukan untuk mempersiapkan orang-orang
yang sebelumnya belum mampu bekerja agar dapat mengisi posisi-posisi dalam
perusahaan.
1. Penarikan Terbatas
Mengurangi angkatan kerja dengan tidak mengganti para karyawan yang keluar.
3. Pensiun Dini
Mendorong karyawan untuk pensiun lebih awal dengan total paket uang pensiun yang
cukup menarik.
4. Perampingan (downsizing)
Juga dikenal sebagai restrukturisasi dan rightsizing, pada dasarnya adalah kebalikan
dari pertumbuhan perusahaan dan menyarankan perubahan sekali waktu dalam
organisasi dan jumlah karyawan yang dipekerjakan. Biasanya, baik struktur
organisasi maupun jumlah karyawan dalam organisasi tersebut menyusut.