MATA KULIAH
“PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
ASNIWATI B2B120030
APRILIA DANAR RAMADHANI B2B120001
PATWAN B2B120028
GIYANTO B2B120040
Lingkungan Bagian
Ahli Permintaan SDM Permintaan SDM
Eksternal Penempatan
Penyebab Teknik
Organisasi Trend Persediaan
Permintaan Forecasting
Jangka Jangka
Persediaan Internal Eksternal Analisis
lain lain Pendek Panjang
Karyawan Pasar Tenaga
Kerja
D. PENAWARAN SDM
Faktor yang menentukan penawaran SDM di masa depan dapat dilihat pada gambar berikut.
1. Pendapat Pakar
a. Keputusan Informal dan Instan
Perkiraan kebutuhan SDM dapat ditentukan secara informal dan seketika oleh ahIL
Keputusan semacam ini biasanya didasarkan pengalaman dan pengetahuan luas
tentang faktor internal dan eksternal yang memengaruhi permintaan dan
ketersediaan SDM.
b. Survei Formal oleh Pakar
Survei ini dilakukan terhadap faktor yang dapat menimbulkan permintaan tenaga
kerja dan memengaruhi ketersediaan SDM di masa depan.
c. Nominal Group Technique (NGT)
Metode kelompok untuk memperoleh gagasan dari sejumlah orang tentang topik
tertentu.
d. Teknik Disiplin
2. Trend
a. Ekstrapolasi
b. Indeksasi
c. Analisis statistik
3. Metode Lain
a. Analisis anggaran dan perencanaan
b. Analisis usaha baru
c. Model komputer
d. Teknik Simulasi
Simulasi: teknik peramalan dengan melakukan eksperimen mengenai situasi nyata
menggunakan model matematis.
Meramalkan Ketersediaan SDM:
1. Melibatkan penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi pegawai yang akan dibutuhkan
organisasi di masa mendatang dalam mencapai tujuan.
2. Penentuan apakah perusahaan mampu memperoleh pegawai dengan keterampilan yang
dibutuhkan dan dari mana sumbernya merupakan peramalan ketersediaan.
3. Peramaian tersebut membantu menunjukkan kemungkinan terpenuhinya jumlah pegawai
yang dibuluhkan dari dalam atau dart luar organisasi/ perusahaan atau dari kombinasi
kedua sumber tersebut
4. Keterampilan yang dibutuhkan tidak langsung tersedia dari surnber yang ada.
Sistem perencanaan SDM meliputi: prakiraan (estimasi), permintaan/ kebutuhan, dan
penawaran penyediaan SDM. Estimasi permintaan SDM dibagi menjadi dua:
1. Estimasi suplai internal: dilakukan untuk menghitung pegawai yang ada dan mengaudit
guna mengevaluasi kemampuan mereka.
2. Estimasi suplai eksternal: kebutuhan SDM yang harus dipenuhi dari sumber suplai
eksternal dapat diperoleh dengan menganalisis pasar tenaga kerja.
Sistem Perencanaan SDM
1. Penyusunan Anggaran SDM
a. Dasar penyusunan formal
b. Sistem penyusunan formasi
c. Analisis kebutuhan tenaga kerja
d. Anggaran belanja pegawai
2. Penyusunan Program Pegawai
Kegiatan mengisi formasi meliputi:
a. Program pengadaan pegawai
b. Promosi jabatan pegawai
c. Pelatihan dan pengembangan pegawai
d. Pengembangan karier
e. Program pemeliharaan pegawai
f. Program pemberhentian pegawai
Beberapa variabel dan data yang Dapat digunakan dalam perencanaan SDM sebagai
pengambil keputusan, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Variabel dan Data yang dapat Digunakan dalam Perencanaan SDM sebagai Pengambil
Keputusan
2. Struktur Organisasi ~ Jenis dan jenjang jabatan manajer dan staf (dapat bertambah/ berkurang/tetap ~ Kuantitatif dan kualitatif
3. Bidang/Jenis Bisnis ~ Jabatan fungsional/profesional/ keahlian produk lini (dapat bertarnbah/berkurang/tetap) ~ Kuantitatif dan kualitatif
4. Teknologi Baru ~ Jenis, jumlah, dan w aktu mempergunakanny a dalam proses produksi (barang/jasa) ~ Kuantitatif dan kualitatif
Untuk melengkapi hal tersebut, maka berikut adalah gambar implementasi teori dasar
pengambilan keputusan dalam perencanaan SDM dan pengintegrasian perencanaan SDM dengan
perencanaan bisnis/kegiatan.
Gambar Implementasi Teori Dasar Pengambilan Keputusan dalam Perencanaan SDM
PERENCANAAN DAN
EVALUASI ANALISIS
PENGEMBANGAN
PEKERJAAN PEKERJAAN
MANAJEMEN
1. Analisis pekerjaan : proses sitematis untuk menentukan keterampilan, tugas, dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan dalam organisasi.
2. Pekerjaan: tugas yang harus dilaksanakan agar organisasi dapat mencapai tujuannya.
3. Posisi ; kumpulan tugas dan tanggungjawab tang dilaksanakan oleh satu orang.
4. Tujuan analisis pekerjaan, untuk mengetahui tentang Tugas mental dan fisik apa saja yang
dilaksanakan pegawai, Kapan pekerjaan dilaksanakan, Di mana pekerjaan diselesaikan,
Bagaimana pegawai melaksanakan pekerjaannya, Mengapa pekerjaan perlu dijalankan,
Persyaratan apa yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
5. Deskripsi pekerjaan: dokumen yang memberi informasi berkenaan dengan tugas, kewajiban,
dantanggung jawab dari pekerjaan
6. Spesifikasi pekerjaan : dokumen menjelaskan spesifikasi minimum yang dapat diterima dan
harus dimiliki seseoarang agar dapat menjalankna pekerjaan tertentu.
Gambar Analisis Pekerjaan : Perangkat Dasar MSDM
PERENCANAAN SDM
TUGAS TANGGUNGJAWAB KEWAJIBAN PEREKRUTAN
SELEKSI
1. Aktivitas kerja terdiri dari Aktifitas dan proses kerja, Catatan aktivitas ( misal: dalam
benuk film), Prosedur yang digunakan dan Tanggungjawab pribadi.
2. Aktivitas berorientasi pegawai seperti Perilaku manusia (seperti : tindakan fisik dan
berkomunikasi dalam pekerjaan), Gerakan dasar untuk analisis metode dan Tuntutan
kerja pribadi, seperti : pengerahan tenaga
3. Mesin, perkakas, peralatan, dan alat bantu kerja yang digunakan
4. Hal berwujud dan tidak berwujud yang berhubungan dengan pekerjaan seperti
Pengetahuan yang berkenan dengan/diaplikasikan dalam pekerjaan (seperti : akuntansi),
Bahan yang diolah dan Produk yang dibuat
5. Hasil kerja antara lain Analisis kesalahan, Standar kerja, Ukuran kerja, seperti ; waktu
yang dibutuhkan untuk tugas
6. Konteks pekerjaan yaitu Jadwal kerja, Insentif finansial dan non finansial, Kondisi kerja
fisik, Konteks organisasional dan sosial
7. Persyaratan pribadi untuk pekerjaan yaitu Atribut pribadi ( seperti: kepribadian dan
minat), Pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan dan Pengalaman kerja
B. PENTINGNYA ANALISIS JABATAN
Analisis jabatan kegiatan mengumpulkan data dan membuat pertimbangan semua informasi
penting yang berhubungan dengan pekerjaan tertentu
Analisis Pekerjaan bertujuan menyediakan pemahaman mendalam tentang isi dan persyaratan
pekerjaan /jabatan bagi manajemen.
Berikut Istilah lain yang hubungannya dengan analisis jabatan seperti Tugas (Task), Posisi
(position), Jabatan (Job), Okupasi (okupation), Uraian jabatan (job description), Persyaratan
jabatan (job specification), Evaluasi jabatan (job evaluation)
C. PRINSIP DAN JENIS ANALISIS PEKERJAAN
Prinsip analisis pekerjaan :
1. Analisis pekerjaan harus memberi semua fakta penting yang ada hubungannya dengan
pekerjaan.
2. Analisis pekerjaan harus memberi fakta yang diperlukan untuk bermacam - macam tujuan.
3. Analisis pekerjaan harus sering ditinjau dan diperbaiki.
4. Analisis pekerjaan harus menunjukkan unsur pekerjaan paling penting di antara beberapa
unsur pekerjaan dqlam tiap pekerjaan.
5. Analisis pekerjaan harus memberi informasi teliti dan dipercaya sehingga diperlukan
pelayanan dari ahli.
1. Analisis pekerjaan untuk menentukan syarat mental yang dibutuhkan pegawai agar
berhasil melaksanakan pekerjaan.
2. Analisis pekerjaan untuk menentukan langkah yang harus ditempuh dalam mengajarkan
pekerjaan kepada pegawai baru.
3. Analisis pekerjaan untuk menentukan nilai tiap pekerjaan secara adil,
4. Analisis pekerjaan untuk mempermudah pegawai pada pekerjaan tertentu, dengan maksud
menghilangkan gerakan peagawai yang tidak perlu.
D. MANFAAT INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN
1. Untuk menentukan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan pegawai yang
diserahi pekerjaan
2. Untuk menentukan basis rasional bagi struktur kompensasi, tunjangan, dan insentif lain.
3. Untuk menilai tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan individu.
4. Untuk merencanakan kebutuhan SDM pada waktu yang akan datang dan sebagai basis
perencanaan organisasi dengan memberi rumusan yang jelas dari tiap pekerjaan dqn
menunjukkan hubungan antar pekerjaan.
5. Untuk menentukan pendidikan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan pegawai
agar melaksanakan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien.
6. Sebagai pedoman merekrut, menyeleksi, dan menempatkan SDM dalam perushaan.
7. Sebagai dasar mengembangkan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan
8. Sebagai dasar mengadakan promasi,pemindahan, demosi dn pembinaan karier pegawai
berdasarkn syarat tertentu.
9. Sebagai petunjuk dalam mempermudah dan memperbaiki cara kerja pada pekerjaan
sehingga diperoleh produktifitas maksimal dengan menghilangkan gerakan yang tidak
perlu dan aliran kerja.
10. Sebagai dasar menetapkan prestasi kerja pegawai.
11. Sebagai dasar memperbaiki kondisi kerja yang menuntut analisis pekerjaan, berbahaya,
tidak sehat, dan tidak menyenangkan.
12. Untuk membantu merevisi struktur organisasi.
13. Sebagai dasar penetuan kebutuhan bahan kerja, peralatan kerja dan fasilitas kerja.
14. Memperoleh gambaran karakteristik fisik, mental, pendidikan, dan pengalaman yang harus
dimiliki pegawai sehingga dapat diterapkan prinsip “ The right man in the right place”
15. Untuk memeperkenalkan pegawai baru dengan pekerjaan mereka.
1. Deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan : pernyataan tertulis menguraikan fungsi, wewenang, tanggung jawab,
kondisi kerja dan aspek lain, serta hubungan lini ke atas dan ke bawah.
2. Spesifikasi pekerjaan
Tersusunnya deskripsi pekerjaan, diperoleh petunjuk spesifikasi pekerjaan yang
diperlukan. Karakteristik pegawai merupakan kualifikasi yang harus dimiliki pegawai
meliputi Tingkat pendidikan, Pengalaman kerja, Keadaan fisik dan mental, Pengetahuan
dan kecakapan berdasarkan latihan sebelumnya, Unsur, jenis kelamin, Kualifikasi
emosional khusus (watak, karakter, temperamen, dan minat kerja)
G. DESAIN PEKERJAAN
Analisis pekerjaan membantu organisasi terutama pada kegiatan Rekrutmen dan seleksi,
Pelatihan dan pengembangan karier, Kompensasi, Perencanaan strategis
Analisis Beban kerja : Menentukan beberapa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dan beberapa bebana yang tepat dilimpahkan kepada satu orang
pegawai
Analisis beban Kerja : Proses menetapkan jumlah jam kerja orang yang dibutuhkan untuk
merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu dengan cara membagi isi pekerjaan
yang harus diselesaikan dengan hasil kerja rata rata satu orang
Analisis Pegawai : Menetapkan kebutuhan pegawai yang digunakan untuk dapat
mempertahankan kesinambungan perusahaan.
I. RANCANGAN PEKERJAAN
Dalam rancangan pekerjaan, perlu dipahami kerangka acuan untuk rancang pekerjaan dan
rancang pekerjaan input- output seperti pada gambar berikut.
Sistem informasi SDM harus dirancang untuk menyediakan informasi yang memiliki
karakteristik yang tepat waktu, Akurat, Ringkas, Relevan, Lengkap, Employe self service (ESS),
Manger self service (MSS), Konsep perancangan pekerjaan, pemerkayaan pekerjaan, Peluasan
pekerjaan dan rekayasa ulang
1. Hasil analisis pekerjaan (deskripsi, spesifikasi, standar pekerjaan) dijadikan acuan dalam
perencanaan SDM untuk memprediksi jumlah SDM agar volume da beban kerja sesuai
dengan kualifikasi SDM supaya produktifitas tetap tinggi.
2. Kegiatan rekruitmen ( internal& eksternal) berpedoman pada jumlah dan kualifikasi yang
ditetapkan dalam perencanaan SDM
3. Kegiatan seleksi calon pegawai harus sesuai dengan kualifikasi dan berlangsung objektif.
KOMPENSASI/ RESTRUKTURISASI
PENGEMBANGAN PEGAWAI
PENGGAGJIAN ORGANISASI
Karakteristik SISDM
1. Data Base yang Mencakup elemen data penting yang dibutuhkan secara internal dan
eksternal.
2. Data entry, Pemasukan data secara selektif sehingga menghasilkan informasi sesuai
kebuthan organisasi
3. Retrieval, Memberi informasi kepada pengguna secara : tepat waktu, akurat, singkat,
relevan, lengkap.
4. SISDM, Kelopok yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan SISDM, bertugas menjamin
kebenaran data, memutakhirkan data periodik, dan menjaga keberhasilan data.
5. Kualitas Data, Berhubungan dengan akurasi, ketersediaan dan ketepatan waktu, dan
kejelasan.
1. Sistem mencoba melayani semua fungsi dan pegawai dalam waktu bersamaan
2. Ahli SDM dalam perancangan SISDM belum Banyak
3. Dalam organisasi terdapat sistem terpisah
4. Sistem terlalu kompleks dn tidak berorientasi kepada pemakai
5. Manajemen organisasi tidak mendukung
BAGIAN KE 3 PENGEMBANGAN SDM
BAB 16 : MANAJEMEN PENGEMBANGAN SDM
A. ARTI DAN PENTINGNYA RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SDM
Pengembangan karier lebih baik didasarkan pada berbagai bentuk tugas daripada
urutan posisi jabatan seperti urutan tangga kearah lebih tinggi, agar organisasi berhasil ada
empat kondisi yang di butuhkan organisasi yaitu Misi, Kompetensi, Informasi dan Budaya.
Apabila pengembangan SDM tidak di lakukan dalam organisasi akan terlihat beberapa
gejala:
1. Pegawai sering buat kesalahan dalam bekerja
2. Pegawai tidak pernah berhasil memenuhi standar kerja seperti tuntutan pada uraian
pekerjaan
3. Mempunyai pola pikir sempit
4. Tidak mampu menggunakan peralatan lebih canggih dalam bekerja
5. Tetap tinggal bodoh dan terpaut pada pekerjaan rutin
6. Produktivitas kerja tidak meningkat
7. Kesinambungan organisasi tidak bisa/ sulit di pertahankan
8. Rasa kepedulian rendah dikalangan SDM terhadap organisasi
9. Organisasi tidak mampu bersaing dengan organisasi yang mengembangkan SDM terus
menerus
10. Organisasi ketinggalan dalam memberi pelayanan baik kepada pelanggan
Karyawan dilatih/
Tindak lanjut
dikembangkan
BAB 18 : PROMOSI DAN MUTASI
D. DEMOSI
Sebagai lawan dari promosi adalah penurunan/ demosi pegawai di dalam organisasi/
perusahaan. Artinya, pemindahan pegawai ke jabatan lain yang lebih rendah dari organisasi.
Penurunan jabatan jarang terjadi, mengingat dampak negatifnya terhadap moral pegawai.
Penurunan ini mungkin terjadi, apabila organisasi/ perusahaan mengalami krisis dan tidak
mampu beroperasi. Jadi, dalam suatu organisasi kemungkinan biasa terjadi promosi, bisa juga
akan terjadi demosi terhadap pegawai.
Penilaian kerja adalah proses melalui organisasi mengevaluasi/ menilai prestasi kerja
pegawai. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan kepegawaian dan memberi uman balik
kepada pegawai tentang pelaksanaan kerja mereka.
Manfaat penilaian prestasi kerja :
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Kebutuhan latihan dan pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karier
6. Perbaikan proses susunan pegawai
7. Ketidkaakuratan informasi
8. Kesalahan desain pekerjaan
9. Kesempatan kerja yang adil
10. Tantangan eksternal
Proeses penilaian prestasi kerja menghasilkan evaluasi atau prestasi kerja pegawai
pada waktu yang akan datang. Bagian kritis dari proses penilaian adalah wawancara evaluasi.
Wawancara evaluasi
Wawancara evaluasi adalah proses peninjauan kembali prestasi kerja yang
memberikan umpan balik kepada pegawai tentang prestasi kerja pada masa lalu dan potensi
mereka. Penilai bisa memberi umpan balik melalui beberapa pendekatan, antara lain :
1. Tell- End- Sell Approach
Menbahas prestasi kerja pegawai dan mencoba meyakinkan pegawai untuk berprestasi
lebih baik. Pendekatan ini lebih baik di gunakan untuk pegawai baru.
2. Tell- and- Listen Approach
Memungkinkan pegawai menjelaskan berbagai alasan, latar belakang, dan sikap bertahan
mengenai prestasi kerja. Hal ini untuk mengatasi reaksi dengan konseling tentang
bagaimana cara berprestasi lebih baik.
3. Problem Solving Approach
Mengidenfikasi masalah yang mengganggu prestasi kerja pegawai. Kemudian melalui
latihan, pelatihan atau menasihati. Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan
penyimpangan ( sering kali diikuti dengan penetapan sasaran prestasi kerja di waktu yang
akan datang ).
Mihel Zaitouni
PENULIS Arezou Harraf
Amjad M. Kisswani