Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KELOMPOK BENCHMARKING KELOMPOK A

PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH


KOTA DENPASAR PROVINSI BALI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK A

Ketua : Patwan, A.Md


Sekretaris : Surliyanto, S.Si. M.A.P
Anggota : Rachmad Yunus, SE
Agusman, S.Sos
Rakawula, SE
K.M. Isran, ST
Andi Wiradayani, S.Sos.,M.AP
Minarni Ajusa, S.Kom, M.Si
Dyah Irawati, SE
Benchmarking (BM) adalah suatu proses mengukur dan

membandingkan suatu strategi dan operasi terbaik suatu organisasi

baik di dalam maupu diluar organisasi sebagai inspirasi dalam

meningkatkan kinerja organisasi. Benchmarking diartikan sebagai

proses yang terus menerus (berkelanjutan) dengan cara mengukur

kualitas jasa (pelayanan) dan tindakan-tindakan dengan mencoba

membandingkan pada instansi pemerintah yang unggul dalam bidang

pelyanan publik. Salah satu tahap pembelajaran merancang

perubahan dan membangun Tim dalam Diklat Kepemimpinan Tingkat

IV Angkatan XIII Tahun 2017.


Tujuan Benchmarking
Tujuan dari benchmarking ini adalah
membekali peserta dengan kemampuan
mengadopsi dan mengadaptasi
keunggulan organisasi memiliki best
practice dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran benchmarking dengan
metode kunjungan lapangan, tanya jawab
dan diskusi.
Manfaat Benchmarking

1. Untuk memperoleh praktek terbaik yang dapat


diterapkan untuk memperbaiki kinerja organisasi.
2. Untuk mengurangi biaya karena kesalahan,
menurunkan pencegahan sebelum keselahan
terjadi dan penyederhanaan proses dalam
melaksanakan projek charter di organisasi.
3. Memperoleh gambaran mengenai inovasi yang
diterapkan pada SKPD yang dituju untuk dilakukan
adaptasi sehingga dapat diadopsi di instansi
masing-masing peserta.
* GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN
ASET DAERAH KOTA DENPASAR BALI

VISI :
Menjadikan BPKAD sebagai lembaga yang andal dalam merunjang pelayanan dengan
sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah yang transparan, akuntabel, berkualitas
dan berbasis teknologi informasi dalam mendukung Good Governance.

MISI:
 Meningkatkan kualitas dan sinergitas pengelolaan keuangan dan aset daerah.
 Meningkatkan sistem pengendalian intern dalam rangka pengelolaan keuangan dan
aset daerah.
 Membangun sarana dan prasarana serta pengembangan teknologi informasi dalam
pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya pengelola keuangan dan aset
daerah.

STRATEGI :
a. Bidang Pelayanan Publik : Mewujudkan pelayanan publik yang profesional,
transparansi dan akuntabel berbasis teknologi dan mengembangkan jaringan
kerjasama dengan pihak lain.
b. Bidang Kelembagaan : Mewujudkan smuber daya manusia aparatur yang potensial,
integritas tinggi dan profesional serta memebangun sistem kelembagaan berbasis
kompetensi.
PROGRAM KEGIATAN INOVASI
(BEST PRACTICE)

“Adanya Dana Bantuan Sosial Tidak


Terencana"

Bantuan Sosial Santunan Kematian diberikan kepada masyarakat


Kota Denpasar Bali yang telah meninggal Dunia. Tujuan diberikan
bansos kematian yaitu selain untuk memberikan santunan kematian
pada masyarakat Kota Denpasar bansos kematian juga bertujuan
untuk mengontrol jumlah penduduk pada Kota Denpasar, sehingga
memudahkan dalam proses pendataan penduduk berapa jumlah
masyarakat Kota Denpasar. Proses pemberian dana bansos tersebut,
cukup melampirkan surat kematian yang selanjutnya diserahkan ke
perangkat kelurahan/Desa.
GAMBARAN KEADAAN SEBELUM DAN SESUDAH
PENERAPAN INOVASI
Kondisi Sebelum Inovasi Kondisi Setelah Inovasi

1. Ahli waris mengajukan permohonan surat 1. Ahli waris mengajukan permohonan surat
keterangan kematian pada Pemerintah keterangan kematian pada Pemerintah
Desa/Kelurahan untuk mendapatkan surat Desa/Kelurahan untuk mendapatkan surat
Keterangan kematian dan surat Pernyataan ahli Keterangan kematian dan surat Pernyataan ahli
waris. waris.

2. Pihak pemerintah desa / kelurahan 2. Pihak pemerintah desa/kelurahan Mengajukan


mengimput data kematian dengan
Mengajukan surat Keterangan kematian pada
menggunakan aplikasi E-Sewaka Dharma yang
Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil
terkoneksi langsung dengan OPD Terkait.
untuk mendapatkan akta kematian. Sebagai
salah satu syarat penerimaan santuan kematian
3. Setelah dokumen lengkap pihak perangkat 3. Berdasarkan data hasil pengimputan perangkat
desa/ kelurahan menyetor dekumen kedinas desa BPKAD selaku BUD melakukan pembayaran
sosial dan tenaga kerja untuk selanjutnya di langsung ke rekening ahli waris (berbasis non
verifikasi tunai).
4. Dokumen rekap hasil verifikasi dinas sosial
dibawa ke Bagian Keuangan Setda untuk di
lakukan proses pencairan dana santunan
kematian.
5. Pembayaran dana santunan kematian
dibayarkan oleh BPKAD melaui dinas Sosial
untuk di serah kan kepada ahli waris sebagai
penerima dana santunan. (berbasis Kas).
PROSES PERANCANGAN INOVASI

PENGGAGAS : PENGGERAK :
PELAKU UTAMA
 Walikota
WALIKOTA BPKAD
DENPASAR Denpasar
 Dinas
Disdukcapil dan
tenaga Kerja,
 Dinas Sosial
 BPKAD.
 Pemerintah
desa.
KETERLIBATAN PUBLIK/
STAKEHOLDER LAINNYA

a.Lembaga Adat.
b. Masyarakat Kota denpasar.
PROSES PELAKSANAAN

 Ahli waris mengajukan permohonan surat keterangan


kematian pada Pemerintah Desa/Kelurahan untuk
mendapatkan surat Keterangan kematian dan surat
Pernyataan ahli waris.

 Pihakpemerintah desa/kelurahan Mengajukan mengimput


data kematian dengan menggunakan aplikasi E-Sewaka
Dharma yang terkoneksi langsung dengan OPD Terkait.

 Berdasarkan data hasil pengimputan perangkat desa


BPKAD selaku BUD melakukan pembayaran langsung ke
rekening ahli waris (berbasis non tunai).
ANGGARAN PENERAPAN
INOVASI

Anggaran Pendapatan dan


belanja Daerah (APBD)
Pemerintah Kota Denpasar
FAKTOR SUKSES UTAMA

Adapun Faktor Sukses Utama dari inovasi ini


adalah :

- Adanya dukungan Stakeholder


- Tersedianya Apilkasi E-Sewaka Dharma
TANTANGAN DAN HAMBATAN
Hal-hal yang menjadi Tantangan dan hambatan dari
inovasi yaitu :
- Belum dilaunchingnyaaplikasi E-Sewaka Dharma
pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Kendari.
- Kurangnya tersosialisasi batasan waktu pengajuan
permintaan santunan kematian sejak meninggal
(masa berlaku 6 bulan).
KESIMPULAN……

Adapun kesimpulan kegiatan Brenchmarking yang


dilakukan pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Denpasar adalah :
1. Inovasi sering kali bermula dari permasalahan yang
terjadi didaerah.
2. Meringankan beban warga Kota Denpasar khususnya
para ahli waris dari warga yang meninggal dunia.
3. Meningkatkan tertib administrasi kependudukan
dalam kepemilikan identitas diri (KTP).

Anda mungkin juga menyukai