Anda di halaman 1dari 106

LAPORAN MODUL 2

2021

MODUL 2
PROYEKSI DAN PEMODELAN
2D & 3D

KELOMPOK 33
SYAHWA FARAH NUR AULIA
NAMA :
RIZQI EMILIA MALIKA
YUDHA PUTRA IRAWAN

DASAR PERANCANGAN TEKNIK


FAJAR YAHYA YAZIDIQ

NIM : 200421100092

200421100115
200421100119
200421100140

SHIFT : 04
ASISTEN : ARDIMAS YOGA PRATAMA
NIM ASISTEN : 190421100025
INDUSTRI

Laboratorium Sistem Manufaktur


Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan,
69162
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini akan dijelaskan tentang penngertian dan tujuan praktikum


modul dua tentang proyeksi dan pemodelan 2D dan 3D.
1.1 Latar Belakang
Pemodelan merupakan suatu teknik pembuatan benda atau objek yang
melibatkan aktivitas fisik. Aktivitas yang berkaitan dalam hal fisik disini
yakni berhubungan dengan mempunyai keterampilan dalam menggunakan
peralatan menggambar (skill). Proyeksi merupakan suatu cara atau teknik
dalam memindahkan gambar dari suatu bidang ke bidang yang lain.
Manusia dapat melakukan aktivitas membuat dan mendesain suatu objek
tentunya dengan memerlukan media yang tepat misalnya komputer. Konsep
dan proses mendesain objek dapat diperlihatkan baik secara 2D dan 3D.
Menurut Mulyanto (2004), gambar proyeksi merupakan gambar dari
suatu benda baik secara nyata atau imajinasi yang dilukiskan berdasarkan
garis-garis pandang pengamat yang ada dalam suatu bidang gambar atau
suatu bidang yang datar. Gambar proyeksi dapat disajikan baik dalam
bentuk 2D maupun secara 3D. Menggambar model merupakan suatu
kegiatan menggambar dengan menentukan objek gambar berupa objek tiga
dimensi yang kemudian digambar atau direkam diatas bidang dua dimensi
dengan ketentuan, kemiripan/ ketepatan, bentuk dan warna.
Pemodelan pada modul dua ini menggunakan software inventor untuk
membuat part-part mainan TRASCO yang terdiri dari 11 part yaitu T1 alas
traktor, T2 mesin, T3 sisi belakang traktor, T4 sisi samping traktor, T5
penyangga atap, T6 sisi, part T7 cerobong, part N1 alas gerobak, part N2
sisi gerobak 1, part N3 sisi gerobak 2, part N4 sambungan roda.
Mengambil data dari praktikum modul satu kemudian membuat gambar
exploded view untuk proses perakitan TRASCO. Alat dan bahan yang
diperlukan adalah alat tulis, laptop dan software inventor. Membuat gambar
2D dan 3D, exploded view, dan wileframe mainan TRASCO menggunakan
software inventor.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum modul dua tentang pemodelan dan proyeksi 2D dan
3D ini sebagai berikut.
1. Memberikan keterampilan menggunakan gambar teknik (2D dan 3D)
sebagai media komunikasi standar dalam rekayasa teknik.
2. Dapat memahami teknik-teknik menggambar 2D dan 3D menggunakan
software AutoCAD dan Inventor.
3. Memahami proyeksi dan mempresentasikan pandangan.
4. Membuat gambar proyeksi 2D dan 3D pada software AutoCAD dan
Inventor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab 2 berisi tentang tinjauan pustaka modul 2 proyeksi dan pemodelan
3D.
2.1 Gambar Teknik
Menurut Pahlevi (2011), gambar merupakan alat untuk menyatakan
maksud dari seorang juru gambar yang disebut juga sebagai bahasa teknik
atau bahasa untuk juru gambar. Gambar dalam dunia teknik merupakan alat
untuk menyampaikan informasi. Informasi yang disampaikan dari seorang
juru gambar atau orang yang membuat gambar tersebut nantinya dipakai
oleh teknisi untuk membuat suatu mesin atau alat.
Gambar teknik bukan hanya gambar yang ditujukan untuk membuat
suatu benda, bisa saja dibuat agar memberikan informasi seperti cara
merangkai suatu alat, rangkaian kelistrikan atau sebagai petunjuk untuk
membetulkan suatu benda atau alat. Tujuan dibuatkan gambar teknik
terdapat ketetapan atau aturan agar informasi yang ada dalam gambar dapat
dipahami bukan hanya oleh si penggambar tetapi juga dapat dipahami oleh
orang lain.
2.1.2 Fungsi Gambar Teknik
Menurut Pahlevi (2011), gambar memiliki beberapa fungsi dalam
dunia teknik yaitu :
1. Sarana penyampaian informasi yang berfungsi sebagai alat untuk
meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang yang
bersangkutan, misalnya kepada perancang proses, pembuatan, dan
perakitan.
2. Sarana pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan keterangan untuk
menyuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk diperbaiki
dan bahan informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian hari,
sehingga perlu tempat yang cukup luas.
3. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi dan untuk
meningkatkan daya pikir perencana.
2.2 Gambar Rangka, Padat dan Sweeping
Penjelasan mengenai gambar rangka, gambar padat dan gambar
sweeping akan dijelaskan pada sub sub bab berikut ini.
2.2.1 Gambar Rangka
Gambar rangka dalam keteknikan biasa disebut dengan wireframe.
Menurut Sholikin (2016), wireframe adalah objek yang hanya terdiri dari
garis lurus dan garis lengkung yang menjelaskan tepi-tepi objek, tanpa
permukaan tertutup. Tipe ini adalah objek 2D yang digambarkan dalam
ruang 3D. dalam model ini tidak terdapat informasi tentang bagian luar
maupun bagian dalam permukaan. Model wireframe adalah model yang
memiliki 2 sisi. Model ini mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya
permukaan sehingga sebuah objek terlihat transparan.

Gambar 2.2.1 Gambar rangka (sholikin,2016)

2.2.2 Gambar Padat


Gambar padat atau solid modelling merupakan gambar objek yang
memiliki mass properties yang menunjukkan bahwa objek solid merupakan
benda padat yang memiliki titik berat (Sholikin, 2016). Solid modelling
dapat diklasifikasikan dari penampilan dalam, penampilan ini adalah
bagaimana komputer atau software dapat menyimpan bentuk dari suatu
model.
Gambar 2.2.2 Gambar Padat (Andre, dkk ,2021)

2.2.3 Sweeping
Sweeping dapat mengubah bentuk primitif ke dalam bentuk yang baru.
Metode sweeping dibagi menjadi 2 yaitu sweeping translasi dan sweeping
rotasi (Sholikin, 2016). 2 jenis sweeping tersebut tentu memiliki fungsi
yang berbeda, sweeping bentuk translasi berfungsi untuk mengubah gambar
primitif menjadi bentuk kotak, sedangkan sweeping rotasi untuk membuat
bentuk silinder.

Gambar 2.2.3 Sweeping (Sholikin,2016)

2.3 Pandangan dan pendimensian


Menurut Astika (2017), Dalam menggambar pandangan pada suatu
benda pandangan yang dianggap paling pokok ialah pandangan depan.
Jumlah pandangan dalam suatu benda juga harus dibatasi agar dapat
memberikan suatu kesan bentuk benda secara lengkap. Pandangan depan
harus dipilih dengan teliti sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup
mengenai fungsi dan juga bentuk benda secara umum. Sama halnya dengan
bentuknya hanya ada dua pandangan saja yang diperlukan supaya benda
terlihat secara jelas dalam penggambarannya.
2.3.1 Ruang Lingkup Pandangan
Menurut Astika (2017), pandangan dibagi menjadi beberapa bagian
yakni pandangan setempat, pandangan khusus dengan menggunakan anak
panah, dan pandangan detail. Pandangan setempat yakni sebuah pandangan
yang memperlihatkan pandangan setempat ari suatu alur pasak. Garis
tebalnya suatu gambar harus dihubungkan dengan gambar pokok oleh
suatu garis sumbu. Pandangan khusus dengan menggunakan anak panah
yakni depan gambar tampak dari sudut pertama, namun pandangan
samping menggunakan sudut kerida. Pandangan detail merupakan suatu
bagian kecil dari benda sehingga tidak bisa digambarkan dengan ukuran
yang baik, maka bagian poros yang hendak dibesarkan ukurannya diberi
lingkaran dan juga diberi symbol huruf A. Bagian ini bisa digambar
ditempat yang lain dan juga disertai dengan tanda-tandanya dan skala
gambar tersebut.

2.4 Proyeksi
Menurut Mulyanto (2004), gambar proyeksi merupakan gambar dari
suatu benda baik secara nyata atau imajinasi yang dilukiskan berdasarkan
garis-garis pandang pengamat yang ada dalam suatu bidang gambar atau
suatu bidang yang datar. Gambar proyeksi dapat disajikan baik dalam
bentuk 2D maupun secara 3D. Menggambar model merupakan suatu
kegiatan menggambar dengan menentukan objek gambar berupa objek tiga
dimensi yang kemudian digambar atau direkam diatas bidang dua dimensi
dengan ketentuan, kemiripan/ ketepatan, bentuk dan warna.
Gambar 2.2.4 (Dictio,dkk , 2016)
2.4.1 Proyeksi Orthogonal
Menurut Mulyanto (2004), Proyeksi orthogonal atau sering dikenal
dengan gambaran pandangan majemuk yaitu suatu gambaran benda yang
ditampilkan dalam bentuk dua dimensi dengan berbagai macam pandangan.
Proyeksi ini sering digunakan guna memberikan suatu informasi yang
lengkap dan juga tepat dari suatu benda yang berbentuk tiga dimensi.
Sudut pandang ini diambil dari beberapa bidang karena tidak hanya
menampilkan satu sudut pandang saja. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengambil tiga bidang yang tegak lurus kemudian ditambahkan dengan
bidang bantu sebagaimana yang diperlukan dalam bidang tersebut.
Menggabungkan gambar-gambar tersebut sehingga dapat diperoleh
gambaran yang jelas dari suatu benda yang dimaksud. Benda yang
diproyeksikan secara orthogonal tiap-tiap bidang proyeksinya
memperlihatkan benda tersebut denga bidang-bidang berbentuk dua
dimensi.
Gambar 2.2.5 (Yanto,dkk ,2017)

2.4.2 Proyeksi Piktoral


Menurut Mulyanto (2004), proyeksi piktorial atau sering disebut
dengan gambaran pandangan tunggal merupakan teknik menampilkan
gambar dengan mendekati ukuran dan bentuk yang sebenarnya atau nyata
secara tiga dimensi dengan menggunakan pandangan tunggal. Gambar
pandangan tunggal disebut juga sebagai ilustrasi teknik. Gambar ini
menampilkan wujud benda dengan goresan garis baik dari gambar hasil
seni grafis atau fotografis. Gambar ini biasanya sangat banyak digunakan
dalam ilustrasi pada buku-buku teknik maupun produk industri dari katalog
teknik. Kelompok proyeksi yang termasuk dalam proyeksi piktorial antara
lain meliputi proyeksi perspektif, proyeksi aksonometri, proyeksi miring.
Gambar 2.2.6 (Nashrudin,2018)
BAB III
METODE PENELITIAN

Bab 3 modul 2 tentang proyeksi dan pemodelan 3D menjelaskan


tentang alat dan bahan, serta flowchart praktikum.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul 2 ini adalah
sebagai berikut.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum modul 2 adalah sebagai berikut.
1. Laptop
2. Software Inventor
3. Microsoft Office (excel, word dan visio)
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum modul 2 sebagai berikut
1. Data hasil pengukuran part-part praktikum modul dua menggunakan
alat ukur jangka sorong dan mistar.

3.2 Flowchart Praktikum


Flowchart praktikum modul 2 ini terdiri dari flowchart praktikum,
flowchart pengambilan data dan flowchart pengolahan data.
3.2.1 Flowchart Praktikum
Flowchart praktikum modul 2 adalah sebagai berikut

mulai

Modul 1

Pretest

T
Post test Nilai pretest >60

Briefing pelatihan inventor


modul 2

Briefing pengolahan data modul


2

Pengolahan data

Asistensi 1

Asistensi 2

Laporan Resmi

ACC

selesai

Gambar 2.3.7 Flowchart praktikum


3.2.3 Flowchart Pengolahan Data
Flowchart pengolahan data pada praktikum modul 2 adalah sebagai
berikut.

Mulai

Rekapan data Tahap


persiapan

Pengolahan data praktikum modul 2


ini meliputi :
1, merekap data dimensi tiap part pada
mainan trasco Tahap
2. membuat desain 2D dan 3D Trasco pengolahan
menggunakan inventor data
3. membuat gambar wireframe
menggunakan inventor
4. mengasemmbly part-part trasco
menggunakan inventor
5. membuat gambar exploded view
untuk perakitan Trasco.
6. menganalisa spesifikasi setiap part-
part pada mainan trasco.

Tahap
Kesimpulan dan saran kesimpulan
dan saran

Selesai

Gambar 2.3.8 Flowchart pengolahan data

3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Prosedur pelaksanaan praktikum modul 2 ini sebagai berikut.
1. Merekap dimensi pada tiap part produk mainan Trasco.
2. Mengambil data dari praktikum modul pertama yaitu pengukuran.
3. Membuat model gambar dan proyeksi 2D & 3D mainan TRASCO
menggunakan software inventor.
4. Menganalisa setiap bagian part-part gambar 2D dan 2D.
5. mengasemmbly part-part dari mainan TRASCO secara utuh.
6. Membuat gambar meledak atau exploded view unntuk proses perakitan
TRASCO.
7. Menganalisa spesifikasi part-part dari mainan TRASCO.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

Bab empat modul dua tentang proyeksi dan pemodelan 3D ini akan
dijelaskan tentang pengolahan data part mainan TRASCO.
4.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran
Rekapan data hasil pengukuran part-part TRASCO, yaitu meliputi T1
alas traktor, T2 mesin traktor, T3 sisi belakang traktor, T4 sisi samping, T5
penyangga atap, T6 atap, T7 cerobong mesin, N1 alas gerobak, N2 sisi
gerobak 1, N3 sisi gerobag 2, N4 sambungan roda.
4.1.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T1 Alas
Rekapan data hasil pengukuran T1 alas traktor terdiri dari rekapan
data hasil pengukuran part dan toleransi menggunakan mistar dan jangka
sorong.
4.1.1.1 Rekapan Data Hasil pengukuran Part T1 Alas Menggunakan
Mistar
Rekapan data hasil pengukuran mistar part T1 alas traktor adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.4.1 Rekapan data pengukuran part T1

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
2 Panjang luar 90,11
3 Lebar dalam 11,9
Tabel 2.4.1T1 adalah Alas
rekapan
traktor data
Jangkahasil
Sorong pengukuran mistar part T1
yaitu alas traktor yang berisi hasil ukuran part dan toleransi. Bagian part
terdiri dari panjang dalam sebesar 64,9 mm, panjang luar sebesar 89,8
mm, lebar dalam sebesar 13,0 mm, lebar luar sebesar 46,0 mm, tinggi
sebesar 16,06 mm, diameter sebesar 4,9 mm. Nilai toleransi dari tiap-tiap
dimensi part untuk batas bawah dikurangi 0,15 dn batas atas ditambah
0,15.
4.1.1.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T1 Alas Traktor
Menggunakan Jangka Sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T1 alas traktor
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.2 Rekapan data pengukuran part T1

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
2 Panjang luar 90,11
3 Lebar dalam 11,9
4 Lebar luar 43,90
T1 Alas traktor Jangka Sorong
5 Tinggi 14,25

Tabel 2.4.2 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part
T1 yaitu alas traktor yang berisi hasil ukuran part dan toleransi. Bagian
part terdiri dari panjang dalam sebesar 60,4 mm, panjang luar sebesar
90,11 mm, lebar dalam sebesar 11,9mm, lebar luar sebesar 43,90 mm,
tinggi sebesar 14,25 mm, panjang lubang sebesar 15,03 mm, diameter
lubang sebesar 5,08 mm, dan kedalaman lubang sebesar 20,06 mm. Nilai
toleransi dari tiap-tiap dimensi part adalah sebesar ± 0,15, jika batas
bawah dikurangi 0,15 dan jika batas atas maka ditambah 0,15.
4.1.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T2 Mesin Traktor
Rekapan data hasil pengukuran T1 alas traktor terdiri dari rekapan
data hasil pengukuran part dan toleransi menggunakan mistar dan jangka
sorong.
4.1.2.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T2 Mesin Menggunakan
Mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar part T2 mesin
traktor terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.3 Rekapan data pengukuran Part T2

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4

T1 Alas traktor Jangka Sorong


Tabel 2.4.3 adalah rekapan data hasil pengukuran menggunakan
mistar part T2 yaitu mesin yang berisi hasil ukuran part dan toleransi.
Bagian part terdiri dari panjang dalam sebesar 60,1 mm, lebar dalam
sebesar 40,0 mm, tinggi sebesar 35,0 mm, diameter lubang sebesar 7,9
mm. Nilai toleransi dari tiap-tiap dimensi part adalah sebesar ± 0,15,
utuk mengitung batas bawah nilai dikurangi 0,15 dan jika batas atas
maka ditambah 0,15.
4.1.2.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T2 Mesin Traktor
Menggunakan Jangka Sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T2 mesin traktor
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.4 Rekapan data pengukuran Part T2

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
2 Panjang luar 90,11
Tabel 2.4.4 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part
T1
T2 yaitu mesin traktor Alas
yang traktor Jangka
berisi Sorongukuran part dan toleransi dari
hasil
part. Part tersebut memiliki beberapa bagian yaitu panjang sebesar 65,03
mm, lebar sebesar 39,95 mm, tinggi sebesar 35,09 mm, panjang lubang
sebesar 4,86 mm, diameter lubang sebesar 7,90 mm. Nilai toleransi untuk
setiap dimensi part T2 mesin adalah sebesar ± 0,15, jika menghitung nilai
batas baawah maka nilai dimensi dikurangi 0,15, dan jika menghitung
batas atas dtambah 0,15.
4.1.3 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T3 Sisi Belakang Traktor
Rekapan data hasil pengukuran T3 sisi belakang traktor terdiri dari
rekapan data hasil pengukuran part dan toleransi menggunakan mistar dan
jangka sorong.
4.1.3.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T3 Sisi Belakang
Traktor Menggunakan Mistar
Berikut ini adalah rekapan data hasil pengukuran part T3
menggunakan mistar.
Tabel 2.4.5 Rekapan data pengukuran Part T3

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran

Tabel 2.4.5 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part
T3 yaitu sisi belakang traktor yang berisi hasil ukuran part dan toleransi
dari dimensi part. Part tersebut memiliki beberapa dimensi yaitu panjang
sebesar 51,0 mm, lebar sebesar 10,0 mm, tinggi sebesar 40,3 mm. Nilai
toleransi untuk setiap dimensi part T3 adalah sebesar ± 0,15, jika
menghitung nilai batas baawah maka nilai dimensi dikurangi 0,15, dan
jika menghitung batas atas dtambah 0,15.
4.1.3.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T3 Sisi Belakang
Traktor Menggunakan Jangka Sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T3 sisi belakang
traktor terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.6 Rekapan data part T3

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Toleransi

Tabel 2.4.6 adalah tabel rekapan data hasil pengukuran jangka


sorong part T3 yaitu sisi belakang traktor yang berisi hasil ukuran part.
Part tersebut terdiri dari panjang sebesar 49,92 mm, lebar sebesar 9,94
mm, tinggi sebesar 40,09 mm. Nilai toleransi untuk setiap dimensi part
adalah sebesar ± 0,15.
4.1.4 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T4 Sisi Samping
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part T4 sisi samping sebagai berikut.
4.1.4.1 Rekapan data hasil pengukuran part T4 sisi samping traktor
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part T4
sisi samping sebagai berikut.
Tabel 2.4.7 Rekapan data part T4 sisi samping menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4

Tabel 2.4.7 Rekapan data part T4 sisi samping dengan mistar


merupakan rekapan
T1 hasilAlaspengukuran
traktor dimensi
Jangka Sorong panjang, lebar, tinggi dan
diameter lubang beserta toleransi pada part T4. Data pengukuran
diperoleh panjang sebesar 59,9 mm, lebar sebesar 10,1 mm, tinggi
sebesar 39,9 mm dan diameter lubang sebesar 7,7 mm. Adapun toleransi
panjang sebesar 60,25 ±60,55, toleransi lebar sebesar 9,15 ±9,45,
toleransi tinggi sebesar 39,95 ±39,25 dan toleransi pada diameter lubang
sebesar 8,55 ± 8,85.
4.1.4.2 Rekapan data hasil pengukuran part T4 sisi samping traktor
menggunakan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T4 sisi samping
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.8 Rekapan data part T4

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
2 Panjang luar 90,11
Tabel 4.2.8 adalah hasil rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part T4 yaitu sisi
T1 samping yang berisi
Alas traktor hasil ukuran part. Part tersebut
Jangka Sorong
terdiri dari dimensi panjang sebesar 60,10 mm, lebar sebesar 10,03 mm,
tinggi sebesar 39,88 mm, panjang lubang sebesar 5,21 mm, diameter
lubang sebesar 7,80 mm. Adapun toleransi panjang sebesar 39.15 ±
39,45, toleransi lebar sebesar 10,45 ±10,75, toleransi tinggi sebesar 40,15
± 40,47 dan toleransi pada diameter lubang sebesar 6,8 ± 7,17.
4.1.5 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T5 Penyangga Atap
Menggunakan Mistar dan Jangka Sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part T4 sisi samping sebagai berikut.
4.1.5.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran part T5 Penyangga Atap
Menggunakan Mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part T5
penyangga atap sebagai berikut.
Tabel 2.4.9 Rekapan data part T5 penyangga atap menggunakan mistar

Tabel 2.4.9 Rekapan data T5 penyangga atap dengan mistar


merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang dan diameter
beserta toleransi pada part T5. Data pengukuran diperoleh panjang
sebesar 29,9 mm, diameter sebesar 8 mm. Adapun toleransi panjang
sebesar 29,15 ±29,45, dan toleransi pada diameter sebesar 7,05 ± 7,35
mm.
4.1.5.2 Rekapan data hasil pengukuran part T5 Penyangga Atap
menggunakan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T5 penyangga
atap terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.10 Rekapan data part T5
Tabel 2.4.10 adalah hasil rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part T5 yaitu penyangga atap yang berisi hasil ukuran part. Part T5
terdiri dari dimensi panjang sebesar 30,25 mm, diameter sebesar 7,92
mm. Toleransinya adalah sebesar 29,7 ± 30,0 dan dimensi lebar sebesar
8,3± 8,6 mm.
4.1.6 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T6 Sisi Atap
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part T6 sisi atap sebagai berikut.
4.1.6.1 Rekapan data hasil pengukuran part T6 sisi atap
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part T6
sisi atap sebagai berikut.
Tabel 2.4.11 Rekapan data part T6 sisi atap menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
Tabel 2.4.11 Rekapan data part T6 sisi atap dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang, lebar, tinggi
T1 Alas traktor Jangka Sorong
beserta toleransi pada part T6. Data pengukuran pertama diperoleh
panjang sebesar 81,1 mm, lebar sebesar 75,1 mm, tinggi sebesar 10,8
mm. Adapun toleransi panjang sebesar 81,45 ±81,75, toleransi lebar
sebesar 73,95 ±74,25, toleransi tinggi sebesar 985,15 ±10,15 mm.
4.1.6.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Menggunakan Jangka
Sorong Part T6 Atap
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T6 atap terdiri
dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.12 Rekapan data part T6

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


1 Panjang dalam 60,4
2 Panjang luar 90,11

T1 Alas traktor Jangka Sorong


Tabel 2.4.12 adalah hasil rekapan data hasil pengukuran jangka
sorong part T6 yaitu atap yang berisi hasil ukuran part. Data hasil
ukuran dimensi pada part terdiri dari panjang sebesar 80,01 mm, lebar
sebesar 75,32 mm, tinggi sebesar 9,98 mm, panjang lubang sebesar 4,92
mm, dan diameter lubang sebesar 7,92 mm. Nilai toleransi panjang
adalah sebesar 74,34 ± 74,15 toleransi lebar sebesar 75,9 ±75,6, toleransi
tinggi sebesar 10,19 ± 9,89 mm, toleransi panjang lubang sebesar 4,88
±4,92 mm dan toleransi diameter lubang 7,92 ± 8,25 sebesar mm.
4.1.7 Rekapan Data Hasil Pengukuran part T7 cerobong mesin
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part T7 cerobong mesin sebagai berikut.
4.1.7.1 Rekapan data hasil pengukuran part T7 cerobong mesin
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part T7
cerobong mesin sebagai berikut.
Tabel 2.4.13 Rekapan data part T7 cerobong mesin menggunakan mistar

Tabel 2.4.13 Rekapan data part T7 cerobong mesin dengan mistar


merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang, lebar, tinggi dan
diameter lubang beserta toleransi pada part T7 cerobong mesin. Data
pengukuran diperoleh panjang sebesar 51,75 mm, dan diameter sebesar
8,15 mm. Toleransi panjang sebesar 51,6 – 51,9 mm dan toleransi pada
diameter sebesar 8-8,3 mm.
4.1.7.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Jangka Sorong T7 Cerobong
Mesin
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T7 cerobong
mesin terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.14 Rekapan data part T7

T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15

Tabel 2.4.14 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong


T1 Alas Traktor
part T7 yaitu cerobong mesin. Data pengukuran yang di peroleh yaitu
panjang sebesar 50,09 mm, dan diameter sebesar 7,87 mm. Toleransi
panjangnya adalah sebesar 50,62 ± 50,92 dan toleransi diameter sebesar
8,5 ± 8,8 mm.
4.1.8 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N1 Alas Gerobak
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N1 Alas Gerobak sebagai berikut.
4.1.8.1 Rekapan data hasil pengukuran part N1 Alas Gerobak
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part mesin
sebagai berikut.
Tabel 2.4.15 Rekapan data part menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


Tabel 2.4.15 Rekapan data part N1 Alas Gerobak dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang, lebar, tinggi dan
diameter lubang beserta toleransi pada part N1 Alas Gerobak. Data
pengukuran diperoleh panjang sebesar 165,1 mm, lebar dalam sebesar 31
mm, lebar luar sebesar 70,9 mm dan tinggi sebesar 9,9 mm. Adapun
toleransi panjang sebesar 165,25 ±164,95, toleransi lebar dalam sebesar
31,55 ± 31,85 mm, toleransi lebar luar sebesar 71,25 ± 71,55 mm dan
tinggi sebesar 9,35 ±9,65 mm.
4.1.8.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Menggunakan Jangka
Sorong N1 Alas Gerobak
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part N1 alas gerobak
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.16 Rekapan data Part N1 alas gerobak

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Batas Toleransi
1 Panjang 164.97 165,74 -166,04
2 N1 Alas Gerobak Jangka Sorong Lebar Dalam 30.01 29,55 - 29,55
3 Lebar Luar 70.04 69,95 - 70,25
4 Tinggi 10.16 10,43 - 10,73
Tabel 2.4.16 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N1 yaitu sisi alas gerobak. Part terdiri dari panjang, lebar dalam,
lebar luar, tinggi, contohnya pada data pengukuran yang di peroleh
panjang yaitu sebesar 164,97 mm untuk bagian dimensi panjang, 30,01
mm untuk dimensi lebar dalam, 70,04 mm untuk dimensi lebar luar, dan
10,16 mm untuk dimensi tinggi. Toleransi panjangnya adalah sebesar
165,74 - 166,04 mm, untuk lebar dalamnya 29,55 - 29,55 mm, dan
untuk lebar luarnya 69,95 - 70,25, dan tingginya 10,43 - 10,73 mm.
4.1.9 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N2 Sisi Gerobak 1
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N1 Alas Gerobak sebagai berikut.
4.1.9.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part N2 Sisi Gerobak 1
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part mesin
sebagai berikut.
Tabel 2.4.17 Rekapan data part N2 Sisi Gerobak 1 menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


Tabel 2.4.17 Rekapan data part N2 Sisi Gerobak 1 dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang, lebar, tinggi dan
diameter lubang beserta toleransi pada part N2 Sisi Gerobak 1. Data
pengukuran diperoleh panjang luar sebesar 70 mm, lebar dalam sebesar
10,2 mm, panjang dalam sebesar 50,1 mm dan tinggi sebesar 25,1 mm.
Adapun toleransi panjang sebesar 65,65 ±69,95 mm, toleransi lebar
sebesar 10,15 ± 10,45 mm, tinggi sebesar 24,85 ±24,65 mm toleransi
panjang dalam sebesar 49,65 ± 49,35 mm.
4.1.9.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Jangka Sorong N2 Sisi
Gerobak 1
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part N2 sisi gerobak 1
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.18 Rekapan data Part N2

T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
3 Lebar Dalam 11.99 ± 0,15
4 Lebar Dalam 43.9 ± 0,15
TabelT1 2.4.18Alas adalah
Traktor rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N2 yaitu sisi gerobak 1 yang berisi hasil ukuran part dan toleransi.
Dimensi part-part diukur yaitu panjang luar sebesar 70,10 mm, panjang
dalam sebesar 50,08 mm ,lebar sebesar 9,96 mm, dan tinggi sebesar
25,11 mm. Nilai toleransinya untuk tiap dimensi pada part N2 panjang
luar sebesar 69,67- 69,97 mm,toleransi panjang dalam sebesar 50,06-
50,36 mm, lebar sebesar 10,39-10,69 mm, tinggi sebesar 25,47- 25,77
mm .
4.1.10 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N3 Sisi Gerobak 2
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N3 Sisi Gerobak 2 sebagai berikut.
4.1.10.1 Rekapan data hasil pengukuran part N3 Sisi Gerobak 2
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part N3
Sisi Gerobak 2 sebagai berikut.
Tabel 2.4.19 Rekapan data part N3 Sisi Gerobak 2 menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran


Tabel 2.4.19 Rekapan data part N3 Sisi Gerobak 2 dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang dalam, panjang
luar, lebar, tinggi dan diameter lubang beserta toleransi pada part N3
Sisi Gerobak 2. Data pengukuran diperoleh panjang sebesar 139,9 mm,
lebar dalam sebesar 120,2 mm, lebar luar sebesar 10,1 mm dan tinggi
sebesar 9,9 mm. Adapun toleransi panjang sebesar 140,35 -140,65,
toleransi lebar sebesar 9,0 -9,0 mm, toleransi lebar luar sebesar 71,25
-71,55 mm dan tinggi sebesar 25,85 -26,15 mm.
4.1.10.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Jangka Sorong Part N3 Sisi
Gerobak 2
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part N3 sisi gerobak 2
terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.20 Rekapan data part N3
T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
3 Lebar Dalam 11.99 ± 0,15
4 Lebar Dalam 43.9 ± 0,15
T1 Alas Traktor
Tabel 4.2.20 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N3 yaitu sisi gerobak 2. Dimensi part N3 terdiri dari panjang luar
sebesar 140,14 mm, panjang dalam sebesar 119,96 mm, lebar sebesar
19,99 mm, dan tinggi sebesar 24,97 mm. Nilai untuk toleransi panjang
luar sebesar 140,24-140,54 mm, toleransi panjang dalam sebesar 120-
120,3 mm, toleransi lebar sebesar 19,33-19,63, toleransi untuk tinggi
sebesar 24,29-24,59.
4.1.11 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N4 Sambungan Roda
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N4 Sambungan Roda, sebagai berikut.
4.1.11.1 Rekapan data hasil pengukuran part N4 Sambungan Roda
Menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part N4
Sambungan Roda sebagai berikut.
Tabel 2.4.21 Rekapan data part N4 Sambungan Roda menggunakan mistar

No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Toleransi
Tabel 2.4.21 Rekapan data part N4 Sambungan Roda dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang dalam, panjang
luar, lebar, tinggi dan diameter lubang beserta toleransi pada part N4
Sambungan Roda. Data pengukuran diperoleh panjang sebesar 69,9 mm,
lebar dalam sebesar 9,8 mm, tinggi sebesar 9,8 mm, diameter lubang
sebesar 4,1 mm. Adapun toleransi panjang sebesar 69,65 - 69,95,
toleransi lebar sebesar 9,15 -9,45 mm, toleransi diameter lubang sebesar
4,85 ± 5,15 mm dan tinggi sebesar 9,95 -10,25 mm.
4.1.11.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Jangka Sorong Part N4
Sambungan Roda
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part N4 sambungan
roda terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.22 Rekapan data part N4

T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
3 Lebar Dalam 11.99 ± 0,15
4 Lebar Dalam 43.9 ± 0,15
T1 Alas Traktor
Tabel 2.4.22 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N4 yaitu sambungan roda. Dimensi dari part N4 yang diukur
adalah panjang sebesar 69,97 mm, tinggi sebesar 10,07 mm, panjang
lubang sebesar 15,08 mm, diameter lubang sebesar 2,95 mm, lebar
sebesar 10,01 mm. Nilai toleransi pada panjang sebesar 69,47- 69,62,
toleransi lebar sebesar 10,28-10,58, toleransi tinggi sebesar 9,48-9,78
mm, toleransi panjang lubang sebesar 14,76-15,06, toleransi diameter
lubang sebesar 2,66-2,96 mm.
4.2 Proyeksi Gambar 2D
Sub bab 4.2 ini akan menjelaskan tentang proyeksi 2D part mainan
TRASCO.

Gambar 2.4.9 Gambar 2D mainan TRASCO

4.2.1 Proyeksi Gambar 2D Traktor


Kepala traktor mainan TRASCO terdiri dari part T1 sampai T7 yang
akan dijelaskan berikut ini.

Gambar 2.4.10 Gambar 2D kepala traktor mainan TRASCO

Proyeksi gambar 2D kepala traktor menggunakan proyeksi amerika.


Proyeksi tersebut nampak dari pandangan samping, atas, dan belakang.
Gambar proyeksi 2D ini merupakan model gambar wileframe.
4.2.1.1 Proyeksi Gambar 2D Part T1 Alas Traktor
Proyeksi gambar 2D part T1 alas traktor adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.11 Gambar 2D part T1 Alas Traktor

Gambar 2D part T1 alas traktor terdiri dari beberapa dimensi.


Dimensi tersebut terdiri dari panjang dalam sebesar 60,4 mm, lebar luar
sebesar 43,90 mm, panjang lubang sebesar 15,03 mm, diameter lubang
sebesar 5,08 mm, dan panjang lubang sebesar 15,03 mm. Nilai toleransi
yang digunakan pada part T1 alas traktor adalah sebesar 0,15. Part T1
ini adalah part penyusun kepala mainan TRASCO.
4.2.1.2 Proyeksi Gambar 2D Part T2 Mesin
Proyeksi gambar 2D part T2 mesin adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.12 2D part T2 mesin


Gambar 2D part T2 mesin terdiri dari beberapa dimensi. Dimensi
part T2 mesin adalah panjang sebesar 65,03 mm, lebar sebesar 39,95
mm, panjang lubang sebesar 4,86 mm, dan diameter lubang sebesar 7,90
mm. Toleransi yang dugunakan untuk dimensi pada part T2 mesin ini
adalah sebesar 0,15. Pengukuran part T2 menggunakan alat ukur jangka
sorong.
4.2.1.3 Proyeksi Gambar 2D Part T3 Sisi belakang Traktor
Proyeksi gambar 2D part T3 sisi belakang traktor adalah sebagai
berikut.

Gambar 2.4.13 proyeksi 2D part T3 Sisi Belakang Traktor

Gambar 2D part T3 sisi belakang traktor ini diukur menggunakan


jangka sorong. Dimensi-dimensi pada part T3 ini terdiri dari panjang
sebesar 49,92 mm, dan tinggi sebesar 40,09 mm. Part T3 sisi belakang
traktor ini menggunakan toleransi yang diperbolehkan yakni sebesar 0,15.
4.2.1.4 Proyeksi Gambar 2D part T4 Mesin
Proyeksi gambar 2D part T4 mesin adalah sebagai berikut.
Gambar 2.4.14 Proyeksi 2D part T4 Mesin

Gambar diatas adalah gambar 2D part T4 mesin yang diukur


menggunakan alat ukur jangka sorong. Dimensi-dimensi yang diukur
adalah panjang sebesar 60,10 mm, tinggi sebesar 39,88 mm, panjang
lubang sebesar 5,21 mm, dan diameter lubang sebesar 7,80 mm.
Toleransi yang digunakan adalah sebesar 0,15 untuk tiap-tiap dimensinya.
4.2.1.5 Proyeksi gambar 2D Part T5 Penyangga Atap
Proyeksi gambar 2D part T5 penyangga atap adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.15 Proyeksi 2D Part T5 Penyangga Atap


Gambar diatas adalah proyeksi 2D part T5 penyangga atap yang
diukur menggunakan jangka sorong. Dimensi-dimensinya terdiri dari
panjang yang memiliki ukuran sebesar 30,25 mm, dan diameter
berukuran sebesar 7,92 mm. Part T5 ini adalah bagian part yang
menyusun kepala trakstor mainan TRASCO.
4.2.1.6 Proyeksi Gambar 2D Part T6 Atap
Gambar 2D part T6 Atap adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.16 Gambar proyeksi 2D Part T6 atap.

Gambar 2D part T6 atap diukur menggunakan jangka sorong. Batas


atas dan bawah toleransi dari dimensi-dimensi yang ada pada part T6
adalah sebesar 0,15. Dimensi yang diukur adalah panjang sebesar 75,32
mm, dan tinggi sebesar 9,98. Part T6 adalah penyusun kepala traktor.
4.2.1.7 Proyeksi Gambar 2D Part T7 Cerobong Mesin
Gambar 2D part T7 cerobong mesin adalah sebagai berikut.
Gambar 2.4.17 Gambar 2D part T7 cerobong mesin

Gambar part T7 cerobong mesin diatas dibuat menggunakan


software inventor, pengukuran part T7 dilakukan dengan menggunakan
2 alat ukur yaitu jangka sorong dan mistar, namun pada gambar 2D ini
diambil rekapan data hasil pengukuran jangka sorong. Dimensi yang
diukur adalah panjang sebesar 50,09 mm, dan diameter lubang sebesar
7,87 mm. Toleransi batas atas dan batas bawahnya sebesar 0,15 mm.
4.2.2 Proyeksi Gambar 2D Gerobak Traktor
Proyeksi-proyeksi gambar 2D part-part penyusun gerobak mainan
TRASCO adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.18 Proyeksi 2D gerobak TRASCO


Proyeksi gambar 2D bagian gerobak terdiri dari 4 part yaitu part N1
alas gerobak, N2 sisi gerobak 1, N3 sisi gerobak 2, dan N4 sambungan
roda. Proyeksi gambar 2D ini menggunakan proyeksi amerika yang dapat
dilihat dari sisi samping, sisi atas dan sisi belakang. Pemodelan 2D ini
menggunakan metode wileframe.
4.2.2.1 Proyeksi 2D Part N1 Alas Gerobak
Gambar 2D part N1 alas gerobak adalah sebgai berikut.

Gambar 2.4.19 Gambar 2D part N1 alas gerobak.

Gambar diatas adalah gambar part N1 alas gerobak mainan


TRASCO. Pengukuran yang dilakukan untuk menentukan ukuran dimensi
gambar menggunakan jangka sorong. Dimensi-dimensi gambar yang
diproyeksikan adalah panjang yang memiliki ukuran sebesar 165,06 mm,
lebar luar yang memiliki ukuran sebesar 0,58 mm. Nilai toleransi yang
digunakan adalah sebesar 0,15.
4.2.2.2 Proyeksi 2D Part N2 Sisi Gerobak 1
Gambar 2D part N2 sisi gerobak 1 adalah sebagai berikut.
Gambar 2.4.20 Gambar proyeksi 2D part N2 sisi gerobak 1

Gambar proyeksi 2D part N2 sisi gerobak diatas di desain


menggunakan software inventor. Dimensi-dimensi yang tampak pada
gambar 2D tersebut adalah panjang dengan ukuran 70,10 mm dan lebar
sebesar 9,96 mm. Data hasil pengukuran tersebut diambil menggunakan
alat ukur jangka sorong. toleransi atas dan bawah gambar 2D yang
diperbolehkan adalah sebesar 0,15 mm.
4.2.2.3 Proyeksi 2D Part N3 Sisi Gerobak 2
Gambar 2D part N3 sisi Gerobak 2 adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.21 Gambar Proyeksi 2D part N3 Sisi Gerobak 2

Gambar 2D part N3 sisi gerobak 2 traktor terdiri dari beberapa


dimensi. Dimensi tersebut terdiri dari panjang luar sebesar 140,14 mm,
lebar sebesar 19,99 mm. Nilai toleransi yang digunakan pada part N3
sisi gerobak 2 adalah sebesar 0,15. Part N3 ini adalah part penyusun
gerobak mainan TRASCO.
4.2.2.4 Proyeksi 2D Part N4 Sambungan Roda
Gambar 2D part N4 sambungan roda adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4.22 Gambar proyeksi 2D part N4 sambungan roda.

Gambar diatas adalah gambar 2D part N4 sambungan roda yang


diukur menggunakan alat ukur jangka sorong. Dimensi-dimensi yang
diukur adalah panjang sebesar 69,97 mm, tinggi sebesar 10,01 mm,
panjang lubang sebesar 15,08 mm, dan diameter lubang sebesar 2,95
mm. Toleransi yang digunakan adalah sebesar 0,15 untuk tiap-tiap
dimensinya.
4.3 Pemodelan Gambar 3D
Permodelan gambar 3D pada part-part TRASCO yang terdiri dari part
T1 alas traktor, part T2 mesin, part T3 sisi belakang traktor, part T4 sisi
samping, part T5 penyangga asap, part T6 sisi atap part T7 cerobong, part
N1 alas gerobak, part N2 sisi gerobak 1, part N3 sisi gerobak 2 dan part
N4 sambungan roda dengan menggunakan sudut pandang ketiga atau
proyeksi Amerika sebagai berikut.
Gambar 2.4.23 3D wireframe TRASCO

Gambar wireframe TRASCO terdiri dari part T1 alas traktor, part T2


mesin part T3 sisi belakang traktor, part T4 sisi samping, part T5
penyangga asap, part T6 sisi atap part T7 cerobong, part N1 alas gerobak,
part N2 sisi gerobak 1, part N3 sisi gerobak 2 dan part N4 sambungan
roda, beserta ukuran dari masing-masing dimensi. Terdapat besarnya
toleransi yaitu sebesar 0,15 untuk tiap-tiap dimensinya. panjang atap sebesar
80,01 mm, lebar atap 65,72 mm tinggi atap sebesar 75,32 mm, panjang
cerobong asap sebesar 50,09 mm, diameter sebesar 7,87 mm.
4.3.1 Pemodelan Gambar 3D Kepala Traktor
Pemodelan gambar 3D kepala traktor dibuat dengan menggunakan
software inventor sebagai berikut.
Gambar 2.4.24 Gambar 3D wireframe kepala TRASCO

Gambar wireframe kepala TRASCO terdiri dari part T1 alas traktor,


part T2 mesin , part T7 cerobong asap,part T6 atap, part N4
sambungan roda beserta ukuran dari masing-masing dimensi. Terdapat
besarnya toleransi yaitu sebesar 0,15 untuk tiap-tiap dimensinya. panjang
atap sebesar 80,01 mm, lebar atap 65,72 mm tinggi atap sebesar 75,32
mm, panjang cerobong asap sebesar 50,09 mm, diameter sebesar 7,87
mm. Toleransi yang digunakan adalah sebesar 0,15 untuk tiap-tiap
dimensinya.
4.3.1.1 Pemodelan Gambar 3D Part T1 Alas Traktor
Pemodelan gambar 3D pada part T1 alas traktor dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.25 Gambar 3D pada part T1 alas traktor

Gambar 2.4.25 merupakan sebuah gambar 3D pada part T1 alas


traktor dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga).
Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part T1 alas traktor yakni
dimensi panjang, lebar dan juga tinggi.
4.3.1.2 Pemodelan Gambar 3D Part T2 Mesin
Pemodelan gambar 3D pada part T2 Mesin dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.
Gambar 2.4.26 Gambar 3D pada part T2 Mesin.

Gambar 2.4.26 merupakan sebuah gambar 3D pada part T2 mesin.


dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga). Benda
digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Terdapat
tiga jenis dimensi dalam pada part T2 mesin yakni dimensi panjang,
lebar dan juga tinggi.
4.3.1.3 Pemodelan Gambar 3D Part T3 Sisi Belakang Traktor
Pemodelan gambar 3D pada part T3 sisi belakang traktor dibuat
dengan menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.27 Gambar 3D pada part T3 Sisi Belakang Traktor

Gambar 2.4.27 merupakan sebuah gambar 3D pada part T3 sisi


belakang traktor dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part T3 sisi
belakang traktor yakni dimensi panjang, lebar dan juga tinggi.
4.3.1.4 Pemodelan Gambar 3D Part T4 Sisi Samping Traktor
Pemodelan gambar 3D pada part T4 sisi samping traktor dibuat
dengan menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.28 Gambar 3D pada part T4 Sisi Samping Traktor

Gambar 2.4.28 merupakan sebuah gambar 3D pada part T4 sisi


samping traktor dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part T4 sisi samping
traktor yakni dimensi panjang, lebar dan juga tinggi.
4.3.1.5 Pemodelan Gambar 3D Part T5 Penyangga Asap
Pemodelan gambar 3D pada part T5 Penyangga Asap dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.
Gambar 2.4. 29 Gambar 3D pada part T5 Penyangga Asap

Gambar 2.4.18 merupakan sebuah gambar 3D pada part T5


penyangga asap dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat dua jenis dimensi dalam pada part T5 penyangga
asap yakni dimensi panjang dan juga diameter.
4.3.1.6 Pemodelan Gambar 3D Part T6 Sisi
Pemodelan gambar 3D pada part T6 sisi atap dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.30 Gambar 3D pada part T6 Sisi

Gambar 2.4.30 merupakan sebuah gambar 3D pada part T6 sisi atap


dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga). Benda
digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Terdapat
tiga jenis dimensi dalam pada part T6 sisi atap yakni dimensi panjang,
lebar dan juga tinggi.
4.3.1.7 Pemodelan Gambar 3D Part T7 Cerobong
Pemodelan gambar 3D pada part T7 cerobong dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.31 Gambar 3D pada part T7 cerobong

Gambar 2.4.31 merupakan sebuah gambar 3D pada part T7 cerobong


dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga). Benda
digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Terdapat
dua jenis dimensi dalam pada part T7 cerobong yakni dimensi panjang
dan juga diameter.
4.3.2 Pemodelan Gambar 3D Gerobak Trasco

Gambar 2.4.32 Pemodelan 3D wireframe gerobak TRASCO


Gambar 2.4.32 merupakan sebuah gambar 3D pada gerobak TRASCO
dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga). Benda
digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Terdapat
dua jenis dimensi dalam pada gerobak yakni dimensi panjang dan juga
lebar gerobak.
4.3.2.1 Pemodelan Gambar 3D Part N1 Alas Gerobak
Pemodelan gambar 3D pada part N1 alas gerobak dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.33 Gambar 3D pada part N1 alas gerobak

Gambar 2.4.33 merupakan sebuah gambar 3D pada part N1 alas


gerobak dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang ketiga).
Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part N1 alas gerobak yakni
dimensi panjang, lebar dan juga diameter.
4.3.2.2 Pemodelan Gambar 3D Part N2 Sisi Gerobak 1
Pemodelan gambar 3D pada part N2 sisi gerobak 1 dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.
Gambar 2.4.34 Gambar 3D pada part N2 sisi gerobak 1

Gambar 2.4.34 merupakan sebuah gambar 3D pada part N2 sisi


gerobak 1 dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part N2 sisi gerobak
1 yakni dimensi panjang, lebar dan juga diameter.
4.3.2.3 Pemodelan Gambar 3D Part N3 Sisi Gerobak 2
Pemodelan gambar 3D pada part N3 sisi gerobak 2 dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.35 Gambar 3D pada part N3 sisi gerobak 2


Gambar 2.4.35 merupakan sebuah gambar 3D pada part N3 sisi
gerobak 2 dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part N3 sisi gerobak
2 yakni dimensi panjang, lebar dan juga diameter.
4.3.2.4 Pemodelan Gambar 3D Part N4 Sambungan Roda
Pemodelan gambar 3D pada part N4 sambungan roda dibuat dengan
menggunakan software inventor sebagai berikut.

Gambar 2.4.36 Gambar 3D pada part N4 sambungan roda

Gambar 2.4.36 merupakan sebuah gambar 3D pada part N4


sambungan roda dengan menggunakan proyeksi Amerika (sudut pandang
ketiga). Benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Terdapat tiga jenis dimensi dalam pada part N4 sambungan
roda yakni dimensi panjang, lebar dan juga diameter.

4.4 Exploded View


Sub bab 4.4 akan menjelaskan gambar exploded view dari bagian
mainan TRASCO, yaitu bagian kepala traktor dan gerobak traktor.
Gambar 2.4.37 Gambar exploded view TRASCO

Gambar 2.4.37 merupakan gambar 3D mainan trasco yang sudah di


assembly dan dibuat gambar exploded view atau yang biasa disebut gambar
meledak. Exploded view dibuat agar memudahkan pembaca mengetahui
part-part apa saja yang menyusun mainan trasco. Mainan trasco terdiri dari
2 bagian, yaitu kepala traktor dan gerobak traktot. Kepala traktor terdiri
dati 7 part yaitu alas, mesin traktor, sisi belakang traktor, sisi samping,
penyangga atap, sisi atap, dan cerobong mesin. Gerobak mainan terdiri atas
4 part yaitu alas gerobak, sisi gerobak 1, sisi gerobak 2, dan sambungan
roda.
4.4.1 Gambar Exploded View Kepala Traktor
Berikut merupakan exploded view dari bagian kepala traktor mainan
TRASCO.
Gambar 2.4.38 Exploded view kepala traktor

Gambar 2.4.38 menunjukkan exploded view bagian kepala traktor


mainan TRASCO. Kepala traktor mainan trasco ini tersusun dari beberapa
part, yaitu part T1 alas traktor, T2 mesin, T3 sisi belakang traktor, T4
mesin, T5 penyangga atap, T6 atap, T7 cerobong mesin. Gambar exploded
view menyebar ke arah atas, samping kanan, samping kiri, depan dan
belakang agar semua part dapat terlibat dengan jelas dimensinya.
4.4.2 Gambar Exploded View Gerobak Bagian Belakang
Berikut merupakan exploded view dari gerobak bagian belakang traktor
mainan TRASCO.

Gambar 2.4.39 Exploded View gerobak bagian belakang traktor

Gambar 2.4.39 Exploded view gerobak bagian belakang traktor yang


terdiri dari beberapa komponen penyusun gerobak bagian belakang traktor
TRASCO yaitu part N1 alas gerobak, part N2 sisi gerobak 1, part N3
sisi gerobak 2 traktor, part N4 sambungan roda. Gambar pecahan part
tersebut menyebar ke segala penjuru guna menunjukkan bagaimana part-
part tersebut bisa dirakit secara bersamaan secara berurutan.
4.5 Spesifikasi produk
Sub bab 4.5 ini menjelaskan tentang spesifikasi dari tiap part TRASCO
berikut adalah spesifikasi dari tiap-tiap part TRASCO.
4.5.1 Spesifikasi Produk Part T1 Alas Traktor
Proses kali ini yaitu proses pembuatan Part T1 ini adalah proses
pembuatan alas traktor mainan TRASCO Proses pembuatan part T1
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena kayu
pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang lebih
murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu
tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga sangat mudah
di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini menggunakan
bahan kayu pinus. Dimensi yang di potong pada kayu pinus ini meliputi
dimensi panjang dalam, panjang luar,lebar dalam ,lebar luar,tinggi,panjang
lubang,diameter lubang, kedalaman lubang dengan ukuran
60,04;90,11;11,99;43,90;14,25;15,03;5,08;20,06. Cara membuat part T1 alas
traktor ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus yang di
gunakan sebagai part T1 alas traktor, yang ke dua yaitu kayu pinus di
potong sesuai ukuran yang telah di ukur sebelunya, Langkah yang ke tiga
yaitu kayu dilakukan pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih
halus dan merata.
Gambar 2.4.40 Gambar part T1

4.5.2 Spesifikasi Produk Part T2 Mesin Traktor


Proses kali ini yaitu proses pembuatan part T2 ini adalah proses
pembuatan mesin traktor mainan TRASCO Proses pembuatan part T2
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena kayu
pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang lebih
murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu
tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga sangat mudah
di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini menggunakan
bahan kayu pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus ini meliputi
panjang, lebar, tinggi, panjang lubang, diameter lubang, dengan rata-rata
ukuran berturut-turut sebesar 65,03;39,95;35,09;4,86;7,90. Cara membuat
part T2 mesin traktor ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus
yang di gunakan sebagai part T2 mesin traktor,yang ke dua yaitu kayu
pinus di potong sesuai ukuran yang telah di ukur sebelunya,Langkah yang
ke tiga yaitu kayu dilakukan pengamplasan agar permukaaan part tersebut
lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.41 Gambar part T2

4.5.3 Spesifikasi Produk Part T3 Sisi Belakang Traktor


Proses pembuatan part T3 ini adalah sebagai berikut: Part T3 adalah
proses pembuatan sisi belakang traktor mainan TRASCO Proses pembuatan
part T3 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Pada proses kali ini
yaitu proses pembuatan part T3, Part T3 ini adalah proses pembuatan
alas traktor mainan TRASCO Proses pembuatan part T3 mainan TRASCO
ini yaitu menggunakan Proses pembuatan produk mainan TRASCO ini
yaitu menggunakan bahan kayu pinus karena memiliki keunggulan yaitu kayu
tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga sangat mudah
di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini menggunakan
bahan kayu pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus ini meliputi
panjang, lebar, tinggi, dengan rata-rata ukuran berturut-turut sebesar
49,92;9,94;40,09. Cara membuat part T3 sisi belakang traktor ini adalah
yang pertama yaitu memilih kayu pinus yang di gunakan sebagai part T3
sisi belakang traktor, yang ke dua yaitu kayu pinus di potong sesuai
ukuran yang telah di ukur sebelunya, langkah yang ke tiga yaitu kayu
dilakukan pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih halus dan
merata.
Gambar 2.4.42 Gambar part T3

4.5.4 Spesifikasi Produk Part T4 Sisi Samping Traktor


Proses pembuatan sisi samping traktor mainan TRASCO. Proses
pembuatan part T4 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses
pembuatan produk mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu
pinus ,karena kayu pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang
lebih murah,mempunyai warna yang terang, kayu lebih ringan, tekstur unik,
kayu tahan lama, dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga sangat
mudah dibentuk, maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini
menggunakan bahan kayu pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus
ini meliputi panjang, lebar, tinggi, panjang lubang,diameter dengan rata-
rata ukuran berturut-turut sebesar 60,10;10,03;39,88;5,21;7,80. Cara
membuat part T4 sisi samping traktor ini adalah yang pertama yaitu
memilih kayu pinus yang di gunakan sebagai part T4 sisi samping
traktor,yang ke dua yaitu kayu pinus di potong sesuai ukuran yang telah
di ukur sebelunya,langkah yang ke tiga yaitu kayu dilakukan
pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.43 Gambar part T4

4.5.5 Spesifikasi Produk Part T5 Penyangga Atap


Berikut ini adalah proses pembuatan penyangga atap mainan TRASCO.
Proses pembuatan part T5 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses
pembuatan produk mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu
pinus ,karena kayu pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang
lebih murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur
unik,kayu tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga
sangat mudah di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini
menggunakan bahan kayu pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus
ini meliputi panjang, dan lebar dengan rata-rata ukuran berturut-turut
sebesar 30,25;7,92. Cara membuat part T5 Penyangga atap ini adalah yang
pertama yaitu memilih kayu pinus yang di gunakan sebagai part T5
Penyangga atap,yang ke dua yaitu kayu pinus di potong sesuai ukuran
yang telah di ukur sebelunya,langkah yang ke tiga yaitu kayu dilakukan
pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.44 Gambar part T5

4.5.6 Spesifikasi Produk Part T6 Atap


Part T6 ini adalah proses pembuatan atap traktor mainan TRASCO
Proses pembuatan part T6 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses
pembuatan produk mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu
pinus ,karena kayu pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang
lebih murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebihringan,tekstur
unik,kayu tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu kayu pinus juga
sangat mudah dibentuk, maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini
menggunakan bahan kayu pinus. Dimensi yang di potong pada kayu pinus
ini meliputi panjang, lebar,tinggi, panjang lubang, dan diameter lubang
dengan ukuran berturut-turut sebesar 80,01;75,32;9,98;4,92;7,92. Cara
membuat part T6 atap ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus
yang di gunakan sebagai part T6 atap,yang ke dua yaitu kayu pinus di
potong sesuai ukuran yang telah di ukur sebelunya,Langkah yang ke tiga
yaitu kayu dilakukan pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih
halus dan merata.
Gambar 2.4.45 Gambar part T6

4.5.7 Spesifikasi Produk Part T7 Cerobong Mesin


Proses pembuatan part T7, Part T7 ini adalah proses pembuatan
cerobong mesin traktor mainan TRASCO Proses pembuatan part T7
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses pembuatan produk mainan
TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena kayu pinus
memiliki banyak keunggulan seperti harga tang lebih murah, lebih
terang,ringan,tekstur unik,kayu tahan lama,dan ramah lingkungan,selain itu
kayu pinus juga sangat mudah di bentuk maka dari itu pembuatan mainan
TRASCO ini menggunakan bahan kayu pinus. Dimensi yang di potong
pada kayu pinus ini meliputi panjang dan diameter rata-rata ukuran
berturut-turut sebesar 50,09;7,87. Cara membuat part T7 cerobong mesin
ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus yang di gunakan
sebagai part T7 cerobong mesin, yang ke dua yaitu kayu pinus di potong
sesuai ukuran yang telah di ukur sebelunya, Langkah yang ke tiga yaitu
kayu dilakukan pengamplasan agar permukaaan part tersebut lebih halus
dan merata.
Gambar 2.4.46 Gambar part T7

4.5.8 Spesifikasi Produk Part N1 Alas Gerobak


Proses kali ini yaitu proses pembuatan part N1, Part N1 ini adalah
proses pembuatan alas gerobak mainan TRASCO Proses pembuatan part
N1 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses pembuatan produk
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena pinus
memiliki banyak keunggulan seperti harga yang lebih murah,mempunyai
warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu tahan lama,dan
ramah lingkungan, selain itu kayu pinus juga sangat mudah di bentuk
maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini menggunakan bahan kayu
pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus ini meliputi panjang,lebar
dalam,lebar luar,dan tinggi dengan rata-rata ukuran berturut-turut sebesar
165,06;29,93;70,01;10,10.Cara pembuatan part N1 alas gerobag ini adalah
yang pertama yaitu memilih kayu pinus yang akan di gunakan sebagai
part N1 alas gerobag, yang ke dua yaitu kayu dipotong sesuai pola yang
telah diukir sebelumnya. Langkah yang ke tiga yaitu kayu di amplas supaya
perukaaan part tersebut lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.47 Gambar part N1

4.5.9 Spesifikasi Produk Part N2 Sisi Gerobak 1


Proses kali ini yaitu proses pembuatan part N2, Part N2 ini adalah
proses pembuatan sisi gerobak 1 mainan TRASCO Proses pembuatan part
N2 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses pembuatan produk
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus karena
memiliki beberapa keunggulan yaitu murah, mempunyai warna yang
terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu tahan lama,dan ramah
lingkungan, selain itu kayu pinus juga sangat mudah di bentuk maka dari
itu pembuatan mainan TRASCO ini menggunakan bahan kayu pinus,
Dimensi yang di potong pada kayu pinus ini meliputi panjang luar,
panjang dalam, lebar, dan tinggi dengan rata-rata ukuran berturut-turut
sebesar 70,10;50,08;9,96;25,11.Cara pembuatan part N2 sisi gerobag1 ini
adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus yang akan di gunakan
sebagai part N2 sisi gerobag1,yang ke dua yaitu kayu di potong sesuai
ukuran yang telah di ukur sebelunya,Langkah yang ke tiga yaitu kayu di
amplas supaya perukaaan part tersebut lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.48 Gambar part N2

4.5.10 Spesifikasi Produk Part N3 Sisi Gerobak 2


Proses kali ini yaitu proses pembuatan part N3, Part N3 ini adalah
proses pembuatan sisi gerobak 2 mainan TRASCO Proses pembuatan part
N3 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses pembuatan produk
mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena kayu
pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang lebih
murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu
tahan lama,dan ramah lingkungan, selain itu kayu pinus juga sangat
mudah di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini
menggunakan bahan kayu pinus, Dimensi yang di potong pada kayu pinus
ini meliputi panjang luar,panjang dalam,lebar dan tinggi dengan rata-rata
ukuran berturut-turut sebesar 140,14;119,96;19,99;24,97.Cara pembuatan
part N3 sisi gerobag 2 ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu pinus
yang akan di gunakan sebagai part N3 sisi gerobag 2,yang ke dua yaitu
kayu di potong sesuai ukuran yang telah di ukur sebelunya,Langkah yang
ke tiga yaitu kayu di amplas supaya perukaaan part tersebut lebih halus
dan merata.
Gambar 2.4.49 Gambar part N3

4.5.11 Spesifikasi Produk Part N4 Sambungan Roda


Proses kali ini yaitu proses pembuatan part N4, Part N4 ini adalah
proses pembuatan sambungan roda mainan TRASCO Proses pembuatan
part N4 mainan TRASCO ini yaitu menggunakan Proses pembuatan
produk mainan TRASCO ini yaitu menggunakan bahan kayu pinus ,karena
kayu pinus memiliki banyak keunggulan seperti harga yang lebih
murah,mempunyai warna yang terang,kayu lebih ringan,tekstur unik,kayu
tahan lama,dan ramah lingkungan, selain itu kayu pinus juga sangat
mudah di bentuk maka dari itu pembuatan mainan TRASCO ini
menggunakan bahan kayu pinus , Dimensi yang di potong pada kayu
pinus ini meliputi panjang,lebar,tinggi,Panjang lubang, dan Diameter
lubang. Ukuraran dimensi secara berturut-turut menggunakan jangka sorong
adalah sebesar 69,9 cm, 9,8 cm, 9,8 cm, dan 4,1 cm. Cara pembuatan
part N4 sambungan roda ini adalah yang pertama yaitu memilih kayu
pinus yang akan di gunakan sebagai part N4 Sambungan roda,yang ke
dua yaitu kayu di potong sesuai ukuran yang telah di ukur
sebelunya,Langkah yang ke tiga yaitu kayu di amplas supaya perukaaan
part tersebut lebih halus dan merata.
Gambar 2.4.50 Gambar part N4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab lima ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari praktikum modul
dua tentang pemodelan dan proyeksi 2D dan 3D.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum modul dua tentang pemodelan dan proyeksi
2D dan 3D sebagai berikut.
1. Gambar teknik adalah sebuah penyampaian atau ungkapan dari seorang
sarjana teknik, bersifat tegas dan terdiri dari garis-garis dan simbol
yang telah disepakati. Fungsi dari gambar teknik yaitu untuk sarana
penyampaian ide atau gagasan serta sarana komunikasi visual antara
perencana (insinyur) kepada perancang produk atau yang bersangkutan.
Merancang pemodelan dan proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat
digunakan sebagai salah satu media komunikasi yang standar terkait
dengan rekayasa teknik bagi para juru gambar. Membuat pemodelan
dan proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi sebagai persiapan di dunia
perindustrian dalam mendesain suatu objek dengan baik dan benar.
2. Teknik-teknik menggambar dua dimensi dan tiga dimensi yaitu dengan
cara membuat sketsa pada software inventor. Selanjutnya mengubah
sketsa dari part-part mainan TRASCO tersebut sehingga diubah menjadi
gambar tiga dimensi. Membuat exploded view pada bagian-bagian
mainan TRASCO. Membuat assembly dari TRASCO dengan
menggunakan software inventor. Gambar 2D merupakan gambar yang
menunjukkan suatu dimensi benda meliputi panjang dan lebarnya saja.
Gambar 3D yakni gambar yang menunjukkan suatu dimensi benda
meliputi panjang ,lebar,tinggi serta volume benda tersebut. Expolded
view sering juga disebut sebagai gambar meledak. Exploded view dibuat
agar memudahkan pembaca mengetahui part apa saja yang menyusun
suatu benda.
3. Pandangan atau proyeksi gambar merupakan gambar dari suatu benda
baik secara nyata atau imajinasi yang dilukiskan berdasarkan garis-garis
pandang pengamat yang ada dalam suatu bidang gambar atau suatu
bidang yang datar. Proyeksi dapat digolongkan menjadi dua yakni
proyeksi Amerika yang terdapat pada kuadran tiga dan juga proyeksi
Eropa yang terdapat kuadran satu. Pemilihan pandangan depan dari
suatu benda yang akan disajikan dlam gambar sangatlah penting karena
pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda
yang sebenarnya. Misalnya pada part T1 alas traktor yang dibuat
menggunakan software inventor dengan proyeksi Amerika memiliki
dimensi panjang dalam sebesar 65 mm, panjang luar sebesar 89,9 mm,
lebar dalam sebesar 12,9 mm, lebar luar sebesar 45,9 mm. Perbedaan
proyeksi amerika dengan proyeksi eropa yaitu jika proyeksi amerika
benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan ,namun proyeksi
eropa berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya dilihat
4. Menggambar proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat dilakukan
dengan baik menggunakan bantuan software inventor. Pembuatan
gambar proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat memberikan
informasi secara lengkap karena kita dapat mengetahui keadaan benda
yang memiliki tingkat kemiripan hampir sama dengan gambar asli.
Sehingga kita dapat dengan mudah memperoleh informasi gambar yang
dibutuhkan. Dalam praktikum DPTI ini, proyeksi yang digunakan adalah
proyeksi amerika atau bisa juga disebut proyeksi kuadran ke 3, karena
lebih mudah untuk menentukan pandangan atas, bawah, samping.
5.2 Saran
Saran dari praktikum modul dua tentang pemodelan dan proyeksi 2D
dan 3D sebagai berikut.
1. Mempelajari modul terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum agar
dalam pengerjaan laporan sesuai dengan acuan yang diberikan.
2. Ukuran yang digunakan harus sesuai, agar proses assembly dan
pembuatan model 2D dan 3D bisa dilakukan dengan mudah.
3.
DAFTAR PUSTAKA

ASTIKA, I. M. (2017). MENGGAMBAR MESIN MKK 2011. Denpasar:


UNIVERSITAS UDAYANA.

Mulyanto, T. (2004). Menggambar Teknik. Bekasi: Universitas Gunadharma.

Pahlevi, R. F. (2011). Menginterpretasikan Gambar Teknik. Yogyakarta.

Sholikin, M. (2016). Analisis Tegangan Pada Bracket Engine Mounting


Berdasarkan Geometri Reverse Engineering. Cikarang: President
University.
LAMPIRAN
\

Anda mungkin juga menyukai