2021
MODUL 2
PROYEKSI DAN PEMODELAN
2D & 3D
KELOMPOK 33
SYAHWA FARAH NUR AULIA
NAMA :
RIZQI EMILIA MALIKA
YUDHA PUTRA IRAWAN
NIM : 200421100092
200421100115
200421100119
200421100140
SHIFT : 04
ASISTEN : ARDIMAS YOGA PRATAMA
NIM ASISTEN : 190421100025
INDUSTRI
2.2.3 Sweeping
Sweeping dapat mengubah bentuk primitif ke dalam bentuk yang baru.
Metode sweeping dibagi menjadi 2 yaitu sweeping translasi dan sweeping
rotasi (Sholikin, 2016). 2 jenis sweeping tersebut tentu memiliki fungsi
yang berbeda, sweeping bentuk translasi berfungsi untuk mengubah gambar
primitif menjadi bentuk kotak, sedangkan sweeping rotasi untuk membuat
bentuk silinder.
2.4 Proyeksi
Menurut Mulyanto (2004), gambar proyeksi merupakan gambar dari
suatu benda baik secara nyata atau imajinasi yang dilukiskan berdasarkan
garis-garis pandang pengamat yang ada dalam suatu bidang gambar atau
suatu bidang yang datar. Gambar proyeksi dapat disajikan baik dalam
bentuk 2D maupun secara 3D. Menggambar model merupakan suatu
kegiatan menggambar dengan menentukan objek gambar berupa objek tiga
dimensi yang kemudian digambar atau direkam diatas bidang dua dimensi
dengan ketentuan, kemiripan/ ketepatan, bentuk dan warna.
Gambar 2.2.4 (Dictio,dkk , 2016)
2.4.1 Proyeksi Orthogonal
Menurut Mulyanto (2004), Proyeksi orthogonal atau sering dikenal
dengan gambaran pandangan majemuk yaitu suatu gambaran benda yang
ditampilkan dalam bentuk dua dimensi dengan berbagai macam pandangan.
Proyeksi ini sering digunakan guna memberikan suatu informasi yang
lengkap dan juga tepat dari suatu benda yang berbentuk tiga dimensi.
Sudut pandang ini diambil dari beberapa bidang karena tidak hanya
menampilkan satu sudut pandang saja. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengambil tiga bidang yang tegak lurus kemudian ditambahkan dengan
bidang bantu sebagaimana yang diperlukan dalam bidang tersebut.
Menggabungkan gambar-gambar tersebut sehingga dapat diperoleh
gambaran yang jelas dari suatu benda yang dimaksud. Benda yang
diproyeksikan secara orthogonal tiap-tiap bidang proyeksinya
memperlihatkan benda tersebut denga bidang-bidang berbentuk dua
dimensi.
Gambar 2.2.5 (Yanto,dkk ,2017)
mulai
Modul 1
Pretest
T
Post test Nilai pretest >60
Pengolahan data
Asistensi 1
Asistensi 2
Laporan Resmi
ACC
selesai
Mulai
Tahap
Kesimpulan dan saran kesimpulan
dan saran
Selesai
Bab empat modul dua tentang proyeksi dan pemodelan 3D ini akan
dijelaskan tentang pengolahan data part mainan TRASCO.
4.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran
Rekapan data hasil pengukuran part-part TRASCO, yaitu meliputi T1
alas traktor, T2 mesin traktor, T3 sisi belakang traktor, T4 sisi samping, T5
penyangga atap, T6 atap, T7 cerobong mesin, N1 alas gerobak, N2 sisi
gerobak 1, N3 sisi gerobag 2, N4 sambungan roda.
4.1.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T1 Alas
Rekapan data hasil pengukuran T1 alas traktor terdiri dari rekapan
data hasil pengukuran part dan toleransi menggunakan mistar dan jangka
sorong.
4.1.1.1 Rekapan Data Hasil pengukuran Part T1 Alas Menggunakan
Mistar
Rekapan data hasil pengukuran mistar part T1 alas traktor adalah
sebagai berikut.
Tabel 2.4.1 Rekapan data pengukuran part T1
Tabel 2.4.2 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part
T1 yaitu alas traktor yang berisi hasil ukuran part dan toleransi. Bagian
part terdiri dari panjang dalam sebesar 60,4 mm, panjang luar sebesar
90,11 mm, lebar dalam sebesar 11,9mm, lebar luar sebesar 43,90 mm,
tinggi sebesar 14,25 mm, panjang lubang sebesar 15,03 mm, diameter
lubang sebesar 5,08 mm, dan kedalaman lubang sebesar 20,06 mm. Nilai
toleransi dari tiap-tiap dimensi part adalah sebesar ± 0,15, jika batas
bawah dikurangi 0,15 dan jika batas atas maka ditambah 0,15.
4.1.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T2 Mesin Traktor
Rekapan data hasil pengukuran T1 alas traktor terdiri dari rekapan
data hasil pengukuran part dan toleransi menggunakan mistar dan jangka
sorong.
4.1.2.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T2 Mesin Menggunakan
Mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar part T2 mesin
traktor terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.3 Rekapan data pengukuran Part T2
Tabel 2.4.5 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part
T3 yaitu sisi belakang traktor yang berisi hasil ukuran part dan toleransi
dari dimensi part. Part tersebut memiliki beberapa dimensi yaitu panjang
sebesar 51,0 mm, lebar sebesar 10,0 mm, tinggi sebesar 40,3 mm. Nilai
toleransi untuk setiap dimensi part T3 adalah sebesar ± 0,15, jika
menghitung nilai batas baawah maka nilai dimensi dikurangi 0,15, dan
jika menghitung batas atas dtambah 0,15.
4.1.3.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part T3 Sisi Belakang
Traktor Menggunakan Jangka Sorong
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part T3 sisi belakang
traktor terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.6 Rekapan data part T3
No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Toleransi
T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Batas Toleransi
1 Panjang 164.97 165,74 -166,04
2 N1 Alas Gerobak Jangka Sorong Lebar Dalam 30.01 29,55 - 29,55
3 Lebar Luar 70.04 69,95 - 70,25
4 Tinggi 10.16 10,43 - 10,73
Tabel 2.4.16 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N1 yaitu sisi alas gerobak. Part terdiri dari panjang, lebar dalam,
lebar luar, tinggi, contohnya pada data pengukuran yang di peroleh
panjang yaitu sebesar 164,97 mm untuk bagian dimensi panjang, 30,01
mm untuk dimensi lebar dalam, 70,04 mm untuk dimensi lebar luar, dan
10,16 mm untuk dimensi tinggi. Toleransi panjangnya adalah sebesar
165,74 - 166,04 mm, untuk lebar dalamnya 29,55 - 29,55 mm, dan
untuk lebar luarnya 69,95 - 70,25, dan tingginya 10,43 - 10,73 mm.
4.1.9 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N2 Sisi Gerobak 1
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N1 Alas Gerobak sebagai berikut.
4.1.9.1 Rekapan Data Hasil Pengukuran Part N2 Sisi Gerobak 1
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part mesin
sebagai berikut.
Tabel 2.4.17 Rekapan data part N2 Sisi Gerobak 1 menggunakan mistar
T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
3 Lebar Dalam 11.99 ± 0,15
4 Lebar Dalam 43.9 ± 0,15
TabelT1 2.4.18Alas adalah
Traktor rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N2 yaitu sisi gerobak 1 yang berisi hasil ukuran part dan toleransi.
Dimensi part-part diukur yaitu panjang luar sebesar 70,10 mm, panjang
dalam sebesar 50,08 mm ,lebar sebesar 9,96 mm, dan tinggi sebesar
25,11 mm. Nilai toleransinya untuk tiap dimensi pada part N2 panjang
luar sebesar 69,67- 69,97 mm,toleransi panjang dalam sebesar 50,06-
50,36 mm, lebar sebesar 10,39-10,69 mm, tinggi sebesar 25,47- 25,77
mm .
4.1.10 Rekapan Data Hasil Pengukuran part N3 Sisi Gerobak 2
Menggunakan Mistar dan jangka sorong
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar dan jangka
sorong pada part N3 Sisi Gerobak 2 sebagai berikut.
4.1.10.1 Rekapan data hasil pengukuran part N3 Sisi Gerobak 2
menggunakan mistar
Rekapan data hasil pengukuran menggunakan mistar pada part N3
Sisi Gerobak 2 sebagai berikut.
Tabel 2.4.19 Rekapan data part N3 Sisi Gerobak 2 menggunakan mistar
No Kode part Nama part Alat ukur Bagian part Ukuran Toleransi
Tabel 2.4.21 Rekapan data part N4 Sambungan Roda dengan mistar
merupakan rekapan hasil pengukuran dimensi panjang dalam, panjang
luar, lebar, tinggi dan diameter lubang beserta toleransi pada part N4
Sambungan Roda. Data pengukuran diperoleh panjang sebesar 69,9 mm,
lebar dalam sebesar 9,8 mm, tinggi sebesar 9,8 mm, diameter lubang
sebesar 4,1 mm. Adapun toleransi panjang sebesar 69,65 - 69,95,
toleransi lebar sebesar 9,15 -9,45 mm, toleransi diameter lubang sebesar
4,85 ± 5,15 mm dan tinggi sebesar 9,95 -10,25 mm.
4.1.11.2 Rekapan Data Hasil Pengukuran Jangka Sorong Part N4
Sambungan Roda
Rekapan data hasil pengukuran jangka sorong part N4 sambungan
roda terdiri dari pengukuran part dan toleransi.
Tabel 2.4.22 Rekapan data part N4
T1 Alas Traktor
No. Kode Part Nama Part Bagian Part Ukuran Part(mm) Toleransi
1 Panjang Dalam 60.04 ± 0,15
2 Panjang Luar 90.11 ± 0,15
3 Lebar Dalam 11.99 ± 0,15
4 Lebar Dalam 43.9 ± 0,15
T1 Alas Traktor
Tabel 2.4.22 adalah rekapan data hasil pengukuran jangka sorong
part N4 yaitu sambungan roda. Dimensi dari part N4 yang diukur
adalah panjang sebesar 69,97 mm, tinggi sebesar 10,07 mm, panjang
lubang sebesar 15,08 mm, diameter lubang sebesar 2,95 mm, lebar
sebesar 10,01 mm. Nilai toleransi pada panjang sebesar 69,47- 69,62,
toleransi lebar sebesar 10,28-10,58, toleransi tinggi sebesar 9,48-9,78
mm, toleransi panjang lubang sebesar 14,76-15,06, toleransi diameter
lubang sebesar 2,66-2,96 mm.
4.2 Proyeksi Gambar 2D
Sub bab 4.2 ini akan menjelaskan tentang proyeksi 2D part mainan
TRASCO.
Bab lima ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari praktikum modul
dua tentang pemodelan dan proyeksi 2D dan 3D.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum modul dua tentang pemodelan dan proyeksi
2D dan 3D sebagai berikut.
1. Gambar teknik adalah sebuah penyampaian atau ungkapan dari seorang
sarjana teknik, bersifat tegas dan terdiri dari garis-garis dan simbol
yang telah disepakati. Fungsi dari gambar teknik yaitu untuk sarana
penyampaian ide atau gagasan serta sarana komunikasi visual antara
perencana (insinyur) kepada perancang produk atau yang bersangkutan.
Merancang pemodelan dan proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat
digunakan sebagai salah satu media komunikasi yang standar terkait
dengan rekayasa teknik bagi para juru gambar. Membuat pemodelan
dan proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi sebagai persiapan di dunia
perindustrian dalam mendesain suatu objek dengan baik dan benar.
2. Teknik-teknik menggambar dua dimensi dan tiga dimensi yaitu dengan
cara membuat sketsa pada software inventor. Selanjutnya mengubah
sketsa dari part-part mainan TRASCO tersebut sehingga diubah menjadi
gambar tiga dimensi. Membuat exploded view pada bagian-bagian
mainan TRASCO. Membuat assembly dari TRASCO dengan
menggunakan software inventor. Gambar 2D merupakan gambar yang
menunjukkan suatu dimensi benda meliputi panjang dan lebarnya saja.
Gambar 3D yakni gambar yang menunjukkan suatu dimensi benda
meliputi panjang ,lebar,tinggi serta volume benda tersebut. Expolded
view sering juga disebut sebagai gambar meledak. Exploded view dibuat
agar memudahkan pembaca mengetahui part apa saja yang menyusun
suatu benda.
3. Pandangan atau proyeksi gambar merupakan gambar dari suatu benda
baik secara nyata atau imajinasi yang dilukiskan berdasarkan garis-garis
pandang pengamat yang ada dalam suatu bidang gambar atau suatu
bidang yang datar. Proyeksi dapat digolongkan menjadi dua yakni
proyeksi Amerika yang terdapat pada kuadran tiga dan juga proyeksi
Eropa yang terdapat kuadran satu. Pemilihan pandangan depan dari
suatu benda yang akan disajikan dlam gambar sangatlah penting karena
pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda
yang sebenarnya. Misalnya pada part T1 alas traktor yang dibuat
menggunakan software inventor dengan proyeksi Amerika memiliki
dimensi panjang dalam sebesar 65 mm, panjang luar sebesar 89,9 mm,
lebar dalam sebesar 12,9 mm, lebar luar sebesar 45,9 mm. Perbedaan
proyeksi amerika dengan proyeksi eropa yaitu jika proyeksi amerika
benda digambar dan dilihat sesuai dengan kenyataan ,namun proyeksi
eropa berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya dilihat
4. Menggambar proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat dilakukan
dengan baik menggunakan bantuan software inventor. Pembuatan
gambar proyeksi dua dimensi dan tiga dimensi dapat memberikan
informasi secara lengkap karena kita dapat mengetahui keadaan benda
yang memiliki tingkat kemiripan hampir sama dengan gambar asli.
Sehingga kita dapat dengan mudah memperoleh informasi gambar yang
dibutuhkan. Dalam praktikum DPTI ini, proyeksi yang digunakan adalah
proyeksi amerika atau bisa juga disebut proyeksi kuadran ke 3, karena
lebih mudah untuk menentukan pandangan atas, bawah, samping.
5.2 Saran
Saran dari praktikum modul dua tentang pemodelan dan proyeksi 2D
dan 3D sebagai berikut.
1. Mempelajari modul terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum agar
dalam pengerjaan laporan sesuai dengan acuan yang diberikan.
2. Ukuran yang digunakan harus sesuai, agar proses assembly dan
pembuatan model 2D dan 3D bisa dilakukan dengan mudah.
3.
DAFTAR PUSTAKA