Modul Ekonomi XI
Modul Ekonomi XI
PENDAPATAN NASIONAL
EKONOMI
Kelompok C
PENULIS
Semester DWIYUNI WIDIYARTI,S.Pd.
3
6 JP x 45’
i
GLOSARIUM
Depreciation (Penyusutan), adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
dari suatu asset selama umur manfaatnya.
Direct tax (pajak langsung), pajak yang beban pajaknya tidak bisa dialihkan kepada
wajib pajak lainnya, beban pajaknya dikenakan secara berkala pada wajib
pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (kohir) yang dibuat oleh kantor
pajak, contoh: PPh (Pajak Penghasilan).
DI (Dispossible Income)/Pendapatan siap dibelanjakan, pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa beserta tabungan yang
disalurkan menjadi investasi.
Ekspor Netto, yaitu nilai ekspor dikurangi nilai impor
GDP (Gross Domestic Product)/ Produk Domestik Produk, jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara selama setahun, termasuk WNA yang tinggal di
wilayah suatu negara.
GNP (Gross National Product)/ Produk Nasional Produk, nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara selama satu tahun,
termasuk warga Negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.
Indirect tax (pajak tidak langsung), pajak yang beban pajaknya bisa dialihkan kepada
wajib pajak lainnya, contohnya: PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Jaminan Sosial tenaga kerja, suatu program perlindungan bagi tenaga kerja dalam
bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan
yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau
keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit,
hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal.
Laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan
National Income adalah nilai barang/ jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam kurun waktu satu tahun.
NNI (Net National Income)/ Pendapatan Nasional Netto, pendapatan nasional
berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik factor produksi.
NNP (Net National Product)/ Produk Nasional Netto, merupakan hasil dari nilai GNP
yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dan biaya pengganti barang
modal dalam proses produksi.
PCI (Per Capital Income) / Pendapatan Perkapita, merupakan pendapatan rata-rata
penduduk suatu negara yang diperoleh dari hasil pembagian antara
pendapatan nasional dengan jumlah penduduk selama satu tahun.
PI (Personal Income)/ Pendapatan individu,jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang.
Modul ekonomi XI_3_SMAN 1 GENDING*dwiyuni.w*
ii
PoP (Population of People), Jumlah Penduduk
Price, harga barang
Quantity, Jumlah barang yang dihasilkan unit produksi
Replacement , Biaya pengganti barang modal
Transfer payment ,Pembayaran pindahan/transfer
iii
KOMPETENSI (KD DAN IPK)
KOMPETENSI INTI:
Pahami Tujuan
Pembelajaran
Baca Rangkuman
Modul
2
Coba Tugas & Latihan
Tuntas
Tes
Formatif
v
PETA KONSEP
KEGIATAN BELAJAR I
1
KEGIATAN BELAJAR II
A. Kegiatan Belajar I
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah total pendapatan yang diterima oleh
masyarakat (pemilik faktor-faktor produksi) suatu negara sebagai balas jasa
sehubungan dengan proses produksi barang dan jasa atau Pendapatan yang
diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Pendapatan Nasional (National Income) adalah keseluruhan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun. Istilah yang sering
digunakan dalam pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Product (GDP) dan Produk Nasional Bruto (PNB) atau
Gross National Product (GNP). Bila kita lihat kembali pada materi pokok tentang
arus lingkaran kegiatan ekonomi, rumah tangga konsumsi menyerahkan jasa
faktor produksi kepada perusahaan dan mereka akan menerima pendapatan
berupa sewa sebagai balas jasa tanah, upah dan gaji sebagai balas jasa tenaga,
bunga sebagai balas jasa modal, dan laba usaha atau keuntungan sebagai balas
jasa pengusaha. Jadi, semua pendapatan sebagai balas jasa atas penyerahan
faktor produksi disebut pendapatan nasional.
2. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Manfaat perhitungan pendapatan nasional, diantaranya :
a. Menggambarkan perkembangan ekonomi di suatu Negara tertentu.
b. Membandingkan perkembangan perekonomian antara Negara satu dengan
Negara lain maupun antardaerah satu dengan daerah lainnya.
c. Membandingkan pendapatan suatu Negara dari waktu ke waktu
d. Pedoman untuk membuat suatu kebijakan yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi.
3. Komponen Pendapatan Nasional
a. Komponen pendapatan nasional berdasarkan pendekatan produksi (arus
barang/jasa), yaitu:
1. Pertanian, Peternakan, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan persewaan dan jasa perusahaan
9. Jasa-jasa
10. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Modul ekonomi XI_3_SMAN 1 GENDING*dwiyuni.w*
4
11. Sewa rumah
12. Pemerintah dan pertahanan
b. Komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, yaitu:
1. Sewa / rent ( r )
2. Upah /wages (w)
3. Bunga modal / interest (i)
4. Laba pengusaha / profit (p)
c. Komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran, yaitu:
1. Pengeluaran konsumsi masyarakat/Consumption (C)
2. Investasi/ Investment (I)
3. Pengeluaran pemerintah/ Government expenditure (G)
4. Ekspor/ Export (X)
5. Impor / Import (M)
4. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode perhitungan Pendapatan Nasional ada tiga pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Produksi (arus Barang/jasa)
Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai
barang/jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi suatu Negara
dalam kurun waktu satu tahun. Secara umum, sektor ekonomi ada lima
yaitu Agraris, Ekstraktif, Industri, Niaga, dan Jasa. Metode ini sederhana,
tetapi memiliki kelemahan yaitu sering menimbulkan perhitungan ganda
(double account) maksudnya pada sektor ekonomi yang satu sudah
dihitung di sektor ekonomi yang lain juga dihitung. Agar tidak
menimbulkan perhitungan ganda metode ini melakukan perhitungan
dengan mencari nilai tambahnya (added value.). makanya, ada yang
mengartikan pendapatan nasional adalah setiap nilai tambah dari setiap
produksi masyarakat dari berbagai lapangan usaha dalam kurun waktu satu
tahun. Di Indonesia ada 9 lapangan usaha yang mempengaruhi pendapatan
nasional, menurut pendekatan produksi (arus barang/jasa), yaitu :
1. Pertanian, Peternakan, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan persewaan dan jasa perusahaan
9. Jasa-jasa
10. Bank dan lembaga keuangan lainnya
11. Sewa rumah
Modul ekonomi XI_3_SMAN 1 GENDING*dwiyuni.w*
5
12. Pemerintah dan pertahanan
Rumus :
Y = (P1.Q1) + (P2.Q2) + ….. +(Pn.Qn)
Keterangan:
Y = Yield (Pendapatan Nasional)
P1 = price 1 (Harga Barang ke-1)
Pn = Price 2 (Harga Barang ke-n)
Q1 = Quantity 1 (Jumlah barang ke-1)
Q2 = Quantity 2 (Jumlah barang ke-2)
A = Agraris
E = Ekstraktif
I = Industri
N = Niaga
J = Jasa
b. Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh
pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang disumbangkan
kepada rumah tangga perusahaan dalam kurun waktu satu tahun.
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan merupakan hasil
dari penjumlahan sewa, upah, bunga modal dan laba perusahaan yang
diterima pemilik faktor produksi selama satu tahun.
9
Pajak tidak langsung (Rp 22.000,00)
NNI (Nett National Income) Rp 103.000,00
Transfer payment Rp 8.000,00
Dana sosial Rp 3.000,00
Laba yang ditahan Rp 6.000,00
Pajak perusahaan/perseroan Rp 10.000,00
Iuran jaminan Sosial Rp 2.000,00
(Rp 21.000,00)
PI (Personal Income) Rp 90.000,00
Pajak langsung (Rp 4.000,00)
DI (Disposible Income) Rp 86.000,00
Tabungan (saving) Rp 15.000,00
Konsumsi (consumption) Rp 71.000,00
B. Kegiatan Belajar II
1. Pengertian pendapatan perkapita (Per Capital Income /PCI)
Pendapatan perkapita (Per Capital Income /PCI) adalah pendapatan rata-rata
penduduk suatu Negara dalam kurun waktu satu tahun yang diperoleh dengan
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di Negara
tersebut.
Pendapatan perkapita menjadi indikator tingkat kemakmuran suatu Negara.
Semakin tinggi pendapatan perkapita maka tingkat kemakmuran Negara tersebut
juga meningkat. Hubungan pendapatan nasional dengan jumlah penduduk dan
pendapatan perkapita. Pendapatan nasional dan jumlah penduduk saling
mempengaruhi pendapatan perkapita. Naik turunnya pendapatan nasional dan
jumlah penduduk akan mengakibatkan naik turunnya pendapatan perkapita,
sehingga komponen pendapatan nasional semata tidak bisa diandalkan untuk
menentukan tingkat kesejahteraan rata-rata penduduk suatu negara. Jadi
peningkatan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu pendapatan
nasional dan jumlah penduduknya. Jika pendapatan nasional naik dibarengi
dengan kenaikan jumlah penduduk maka kemakmuran pun sulit terjadi. Untuk
meningkatkan laju kenaikan pendapatan perkapita maka cara mengatasinya
yaitu dengan meningkatkan pendapatan nasionalnya dan memperlambat laju
pertumbuhan penduduk.
2. Menghitung pendapatan per kapita.
Keterangan:
GDP = Gross Domestic Product
PoP = Population of People
Cara menghitung rumus pendapatan perkapita ada dua:
a. Berdasarkan harga yang berlaku.
Apabila kita menghitung dengan berdasarkan harga yang berlaku, maka
hasilnya adalah pendapatan perkapita nominal. Pendapatan perkapita
nominal adalah pendapatan perkapita yang tidak mempertimbangkan tingkat
kenaikan harga (inflasi).
b. Berdasarkan harga tetap (konstan).
Apabila kita menghitung dengan berdasarkan harga tetap (konstan), maka
hasilnya adalah pendapatan perkapita riil. Pendapatan perkapita riil yaitu
pendapatan perkapita yang sudah mempertimbangkan tingkat kenaikan
harga (inflasi).
Contoh:
Diketahui data pendapatan nasional dari Biro Pusat Statistik (BPS) sebagai
berikut:
Misalnya pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia 205 juta jiwa, maka
besarnya pendapatan perkapita riil dan nominal sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 (𝐺𝐷𝑃)
1. Pendapatan perkapita riil = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑃𝑜𝑃)
373.073,6 𝑚𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟
= 205.000.000
= Rp1.819.871,00
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 (𝐺𝐷𝑃)
2. Pendapatan perkapita nominal = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑃𝑜𝑃)
1.201.427,8 𝑚𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟
= 205.000.000
= Rp5.860.623,00
11
Perhitungan di atas, terlihat bahwa pendapatan perkapita riil di tahun 2000
sebesar Rp1.819.871,00. Lalu pendapatan perkapita nominal sebesar
Rp5.860.623,00. Jumlah ini tiga kali lipat dari pendapatan perkapita riil.
Pendapatan perkapita nominal yang jauh lebih besar dari pada pendapatan
perkapita riil akan menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan pada harga-
harga (inflasi) yang besarnya dapat mencapai 3 kali lipat.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa naik tidaknya tingkat
kesejahteraan (kemakmuran) masyarakat dilihat dari pendapatan perkapita
riilnya, bukan dari pendapatan perkapita nominalnya.
3. Manfaat Perhitungan Pendapatan perkapita
Adapun manfaat perhitungan pendapatan perkapita, yaitu:
a. Digunakan untuk menjadi perbandingan kesejahteraan penduduk suatu dari
tahun ke tahun.
b. Sebagai perbandingan kesejahteraan sebuah Negara dengan Negara lain.
c. Digunakan sebagai perbandingan tingkat standar hidup setiap Negara dari
tahun ke tahun.
d. Bahan pertimbangan perencanaan pembangunan ekonomi dimasa yang akan
datang.
4. Distribusi pendapatan nasional
Pendapatan perkapita menjadi indicator kemakmuran suatu Negara. Tetapi,
walaupun pendapatan perkapitanya tinggi tetapi mendistribusikan
pendapatannya tidak merata maka kesejahteraan/kemakmuran bagi rakyatnya
sulit terwujud. Nah, untuk mengetahui pendapatan nasionalnya didistribusikan
secara merata ataukah malah timpang terdapat beberapa indicator yang dapat
digunakan, diantaranya:
a. Kurva Lorenz
Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah
penduduk (PoP) dan persentase pendapatan (GDP) yang diperoleh selama
pemahamanku
kurun waktu tertentu.
Kurva Lorenz jika Perhatikan kurva Lorenz dibawah ini:
semakin jauh dari
garis diagonal
maka distribusi
pendapatan tidak
merata dan
sebaliknya
A B
Gambar : Distribusi pendapatan Kurva Lorenz
12
nasional, serta garis diagonal merupakan garis pemerataan (persentase
jumlah penduduk dengan persentase pendapatan sama). Bentuk kurva
Lorenz melengkung, semakin kurva Lorenz melengkung menjauhi garis
diagonal maka semakin tinggi tingkat ketimpangannya yang menandakan
distribusi pendapatannya tidak merata, sebaliknya jika kurva Lorenz makin
mendekati garis diagonal maka semakin rendah tingkat ketimpangannya
yang menandakan distribusi pendapatannya merata.
Berdasarkan gambar di atas maka kurva Lorenz A memiliki tingkat
ketimpangan lebih rendah (distribusi pendapat an)lebih merata dibanding
kurva Lorenz B.
b. Rasio Koefisien Gini (RKG)
Rasio Koefisien Gini adalah perbandingan persentase antara jumlah
pendapatan dengan persentase jumlah penerima pendapatan.
Penggolongan Rasio Koefisien Gini:
RKG Tingkat ketimpangan Distribusi pendapatan
pemahamanku
<0,4 Rendah Merata
RKG Mendekati 1
distribusipendapat 0,4-0,5 Sedang/moderat Sedang/moderat
an tidak merata
RKG mendekati 0 >0,5 Tinggi Tidak merata
distribusi
Tabel Rasio Koefisien Gini
pendapatan merata
Rasio koefisien gini berkisar 0-1, distribusi pendapatan semakin merata jika
nilai rasio koefisien gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi
pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika Rasio Koefisien Gini makin
mendekati satu (1).
c. Kriteria Bank Dunia
Ditribusi pendapatan merata atau tidak meratanya dengan melihat criteria
bank Dunia. Kelompok masyarakat menurut bank dunia dibagi menjadi tiga
yaitu kelompok masyarakat miskin, menengah, dan kaya. Persentase Jumlah
penduduk miskin 40%, menengah 40%, dan kaya 20%.
Distribusi pendapatan merata/ tidak menurut criteria bank dunia sebagai
berikut:
1. Jika penduduk miskin sejumlah 40% , pengeluarannya < 12% dari
keseluruhan pengeluaran, maka tingkat ketimpangan tinggi (distribusi
pendapatan tidak merata).
2. Jika penduduk miskin sejumlah 40% , pengeluarannya 12% - 17% dari
keseluruhan pengeluaran, maka tingkat ketimpangan sedang (distribusi
pendapatan sedang).
3. Jika penduduk miskin sejumlah 40% , pengeluarannya > 17% dari
keseluruhan pengeluaran, maka tingkat ketimpangan rendah (distribusi
pendapatan merata).
13
5. Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
Indonesia merupakan Negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia
tenggara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2017mencapai
US$1.02 triliun atau setara Rp13.588 triliun diukur atas dasar harga berlaku
dengan jumlah penduduk 261,8 juta jiwa. Namun karena jumlah penduduknya
banyak membuat PDB perkapita Indonesia kalah dibanding dengan Singapura,
Malaysia, maupun Thailand. PDB perkapita Indonesia mencapai Rp51,89 juta
setara US$3.876,8. Pendapatan penduduk Indonesia tahun tersebut naik 8,1%
dibanding tahun sebelumnya hanya Rp47,97 juta/tahun.
1. Definisi pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh Masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu biasanya 1
tahun yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Para Ahli Ekonomi (Ekonom) juga
telah menjelaskan definisi pendapatan nasional sesuai pendapat masing-masing.
2. Definisi pendapatan regional adalah total nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh suatu Masyarakat Regional dalam periode tertentu biasanya 1
tahun yang dihitung berdasar nilai pasar. Para Ahli Ekonomi (Ekonom) juga telah
menjelaskan definisi pendapatan nasional regional sesuai pendapat masing-
masing.
3. Konsep-konsep yang berhubungan dengan pendapatan nasional yaitu GDP, GNP,
NNP, NNI, PI, DI dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
4. Konsep-konsep yang berhubungan dengan pendapatan regional yaitu Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atau Gross Regional Product (GRP), Net
Regional Product (NRP), Regional Personal Income (RPI), Regional Disposable
Income (RDI)/Regional Disposable Outley (RDO)/RTHP (Regional Take Home
Pay).
5. Manfaat pendapatan nasional, antara lain:
a. Menggambarkan perkembangan ekonomi di suatu Negara tertentu.
b. Membandingkan perkembangan perekonomian antara Negara satu dengan
Negara lain maupun antardaerah satu dengan daerah lainnya.
c. Membandingkan pendapatan suatu Negara dari waktu ke waktu
d. Pedoman untuk membuat suatu kebijakan yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi.
6. Metode penghitungan pendapatan nasional dan regional berdasarkan tiga jenis
pendekatan yaitu Pendekatan Produksi (arus barang/jasa), Pendekatan
Pendapatan, dan Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan.
7. Komponen pendekatan produksi berupa produksi barang dan jasa lewat
s e k t o r e k o n o m i ( bidang usaha agraris , ekstraktif, industri, niaga (dagang)
dan jasa.
NI = A + E + I + N + J
8. Komponen pendekatan pendapatan berupa kompensasi untuk sewa, upah,
bunga, dan laba.
NI = R + W + i + P
15
9. Komponen pendekatan pengeluaran berupa konsumsi rumah tangga
(consumption), tabungan (saving)/ investasi (investment), pengeluaran
pemerintah (Government expenditure), dan ekspor neto (Ekspor/X dikurangi
Impor/M).
NI = C + I/S + G + (X – M)
10. Konsep pendapatan nasional dari yang terbesar sampai ke terkecil GDP <GNP
<NNP< NNI< PI< DI
11. Pendapatan perkapita (Per Capital Income /PCI) adalah pendapatan rata-rata
penduduk suatu Negara dalam kurun waktu satu tahun yang diperoleh dengan
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di Negara tersebut
12. Cara menghitung PCI:
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 (𝐺𝐷𝑃)
Pendapatan per kapita = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑃𝑜𝑃)
16
TUGAS DAN LATIHAN
TUGAS 1
Kalian telah mempelajari metode-metode yang digunakan untuk menghitung
pendapatan nasional. Dari ketiga metode tersebut mana yang paling menunjukkan
kesejahteraan riil masyarakat? Berilah analisis-analisis yang mendasari jawaban
kalian! Buatlah laporan secukupnya dan presentasikan didepan kelas!
TUGAS 2
RI Bakal Disesaki Jutaan Orang Kaya
Baru
Indonesia diramalkan akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di
dunia. Bahkan bakal berada di deretan lima besar dunia karena ditopang dengan banyaknya
Orang Kaya Baru (OKB) di Tanah Air.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung mengutip dari prediksi lembaga
konsultan internasional Mc Kinsey menyatakan, sudah lebih dari 50 juta penduduk
Indonesia pada 2012 masuk dalam jebakan berpendapatan menengah (middle income
trap). Pendapatan per kapita mencapai US $
3.500. "Perkiraan ini akan melonjak menjadi 170 juta orang Indonesia masuk middle
income pada
2030. Sedangkan data dari BCG, kalangan menengah kita akan tumbuh menjadi 147 juta di
2030 dari
70 juta orang di 2012. Kelas menengah kita akan tumbuh luar biasa besar," kata dia dalam
Sosialisasi
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa
(22/4/2014).
Pertanyaan :
Berdasarkan berita di atas, diskusikanlah efek dari bertambahnya kalangan menengah
di Indonesia terhadap Pendapatan Nasional dan Pendapatan Per Kapita Indonesia hingga
bulan Maret 2018 !
SOAL LATIHAN
(KEGIATAN BELAJAR I)
18
4. Pada periode awal tahun 2017 diperoleh data sebagai berikut:
Sewa Rp400.000.000,00
Upah Rp300.000,00
Laba Rp450.000.000,00
Ekspor Rp650.000.000,00
Bunga Rp350.000.000,00
Impor Rp230.000.000,00
Berapakah jumlah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan …..
a. Rp11.300.000.000,00 d. Rp13.100.000.000,00
b. Rp12.000.300.000,00 e. Rp8.300.000.000,00
c. Rp13.000.000.000,00
5. Suatu Negara memiliki data perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut:
Gaji karyawan Rp 120.000,00
Investasi Rp 55.000,00
Konsumsi masyarakat Rp 125.000,00
Bunga modal Rp 27.200,00
Laba usaha Rp 37.500,00
Hasil tambang Rp 62.000,00
Sewa tanah Rp 17.800,00
Ekspor Rp 23.500,00
Konsumsi pemerintah Rp 68.500,00
Impor Rp 25.000,00
Pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran sebesar…
a. Rp202.500,00 d. Rp300.000,00
b. Rp235.000,00 e. Rp325.000,00
c. Rp247.000,00
6. Suatu Negara memiliki data perekonomian (dalam miliyar) sebagai berikut:
GNP Rp1.800 Konsumsi Rp 75
Penyusutan Rp 180 Laba ditahan Rp 100
Pajak tidak langsung Rp 50 Pajak langsung Rp 25
Besarnya Net National Income adalah….
a. Rp1.570,00 d. Rp1.850,00
b. Rp1.620,00 e. Rp2.300,00
c. Rp1.800,00
7. Pengertian dari pendapatan perkapita adalah ….
a. Perbandingan jumlah pendapatan suatu Negara dengan Negara lainnya yang mengacu
pada pendapatan per individu masyarakatnya.
b. Pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara pada suatu periode tertentu
c. Jumlah (nilai) barang dan jasa secara tetap setiap penduduk di suatu Negara
d . Jumlah pendapatan ibu kota suatu Negara
e. Perbandingan jumlah pendapatan ibu kota suatu Negara dengan Negara lainnya
19
8. Pendapatan perkapita dapat dihitung menggunakan rumus ….
a. Jumlah pendapatan nasional dikurangi pengeluaran konsumsi
b. Jumlah pendapatan nasional dikalikan jumlah penduduk
c. Jumlah disposable income dibagi jumlah penduduk
d. Jumlah pendapatan nasional dikurangi pajak langsung
e. Jumlah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk
9. Diketahui suatu Negara memiliki data dalam satu tahun (dalam juta)
Jumlah konsumsi Rp200.000,00
Jumlah investasi Rp150.000,00
Jumlah pengeluaran pemerintah Rp165.000,00
Jumlah ekspor Rp185.000,00
Jumlah impor Rp50.000,00
Jumlah penduduk 200 jiwa
Penyusutan Rp100.000,00
Apabila GNP dicari dengan pendekatan pengeluaran, maka pendapatan perkapita adalah …
a. Rp1.750,00 d. Rp3.250,00
b. Rp2.570,00 e. Rp3.750,00
c. Rp2.750,00
10. Rasio (Nisbah) Gini sebesar 0 (nol) memperlihatkan besarnya ….
a. Ketimpangan distribusi sangat parah
b. Pendapatannya yaitu nol
c. Ketimpangan pendapatan yang tinggi
d. Besarnya pendapatan yang tak terhingga
e. Distribusi pendapatan yang merata sepenuhnya.
Semangat
kawan…
20
PENILAIAN DIRI
Aku Paham
Setelah Kalian melakukan serangkaian proses belajar pada Modul
ini,maka centanglah () pada setiap kompetensi berikut, untuk
menjelaskan Kalian paham atau belum paham.
Tingkat Pemahaman
Menurut Siswa
No Indikator Pencapaian Kompetensi Menurut Guru
(Penilaian Diri)
Paham Belum Paham Belum
1 Mendeskripsikan pengertian
pendapatan nasional.
2 Mengidentifikasi manfaat
perhitungan pendapatan nasional.
3 Mengidentifikasi komponen
pendapatan nasional.
4 Mengidentifikasi metode
perhitungan pendapatan nasional
menggunakan pendekatan
produksi, pendapatan, dan
pengeluaran.
5 Mendeskripsikan konsep PDB, PNB,
PNN, PI, pendapatan
disposibel(disposible income) dan
PDRB
6 Mendeskripsikan pengertian
pendapatan perkapita
7 Menghitung pendapatan per kapita.
8 Mendeskripsikan distribusi
pendapatan nasional
9 Menghitung besarnya distribusi
pendapatan nasional
10 Membandingkan PDB dan
pendapatan perkapita Indonesia
dengan negara lain
Aku Siap
Berdasarkan hasil belajar saya dan cek list (√) pada tabel di atas maka
saya menyatakan:
Siap untuk mengikuti tes formatif
Belum siap untuk mengikuti tes formatif
Rekomendasi dari guru pengajar:
........................................................................................................................................................
Modul ekonomi XI_3_SMAN 1 GENDING*dwiyuni.w*
21
EVALUASI
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasai materi PENDAPATAN NASIONAL,
maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian masing-masing.
SOAL EVALUASI
23
c. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk
bisa mengembangkan usahanya bagi terciptanya kemajuan ekonomi
d. Mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah
tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri
menengah dan industri besar.
e. Membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvesatasi bagi para
pemilik modal.
4. Kurs Lorenz adalah kurva tentang ketidakmerataan pembagian kekayaan atau
pendapatan.
5. Untuk menganalisis dan melihat ketimpangan distribusi pendapatan di
masyarakat,
6. Kurva lorenz
7. Koefisien Gini atau Indeks Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat
ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.
8. Untuk mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan,
9.
10. Dalam Kurva Lorenz terdapat dua sumbu yaitu Sumbu Horizontal dan Sumbu
Vertikal. Sumbu Horizontal menunjukkan bagian kumulatif penduduk dari 0
sampai 100%. Sumbu Vertikal bagian kumulatif kekayaan atau pendapatan dari
paling miskin sampai paling kaya. Semakin dekat kurva dengan garis diagonal,
semakin kecil tingkat ketidakmerataan atau makin sempurna pembagian
pendapatannya. Koefisien Gini adalah ketidakmerataan pembagian pendapatan
dalam suatu rasio. Rasio antar bidang yang di arsir dengan seluruh bidang di
bawah garis pada Kurva Lorenz.
24
11. Pendapatan perkapita relatif tinggI, angka buta huruf rendah, kebutuhan
masyarakat tercukupi, pengangguran sedikit, dapat memanfaatkan potensi SDA
di negara tersebut.
12. Sebenarnya bisa Indonesia memiliki banyak potensi untuk menjadi negara
maju. Kita sebagai penduduknya dituntut untuk mengembangkan dan
menguasai potensi-potensi negara kita sendiri. Tetapi ada beberapa faktor yang
menghambatnya yakni Dikarenakan Indonesia Pendapatan perkapita rendah,
Indonesia Masih belum bisa mengolah tambang sendiri, Indonesia Rata rata ber
pekerjaan sebagai petani, dan Angka kehamilan yang tinggi.
13. Karena negara Singapura telah dapat mengembangkan kegiatan ekonomi sektor
industri dan jasa/perdagangan. Jenis industri yang ada di Singapura antara lain
industri pengalengan ikan, minuman kemasan, daging, buah, dan pengolahan
kayu. Saat ini negara Singapura telah menjadi pusat perdagangan di kawasan
Asia Tenggara yang dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang lebih
modern. Wilayah yang strategis, keadaan politik dan keamanan yang stabil
membuat negara Singapura sebagai tujuan investasi bagi negara-negara barat.
Negara Singapura juga memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dari pada
negara lainnya. Selain itu, negara Singapura memiliki Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul dan terampil. Oleh sebab itu, negara Singapura mampu
menjadi negara maju di Asia Tenggara.
PEDOMAN PENSKORAN
PENILAIAN KOGNITIF LATIHAN
PENILAIAN SIKAP
Keterangan:
INDIKATOR INDIKATOR TANGGUNG JAWAB INDIKATOR PEDULI
DISIPLIN
4 = selalu disiplin 4 = selalu bertanggung jawab 4 = selalu peduli
3 = sering disiplin 3 = sering bertanggung jawab 3 = sering peduli
2 = kurang disiplin 2 = kurang bertanggung jawab 2 = kurang peduli
1 = tidak disiplin 1 = tidak bertanggung jawab 1 = tidak peduli
25
PENILAIAN KETERAMPILAN
4 = Sangat lengkap dan sangat sistematis dalam menyusun hasil analisis,
sangat menguasai materi dalam presentasi
3 = cukup lengkap dan cukup sistematis dalam menyusun hasil analisis,
cukup menguasai materi dalam presentasi
2 = kurang lengkap dan kurang sistematis dalam menyusun hasil analisis,
kurang menguasai materi dalam presentasi
1 = tidak lengkap dan tidak sistematis dalam menyusun hasil analisis,
tidak menguasai materi dalam presentasi