Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 1

Abdur Rochim Al Ichwan (I0518001)

Ajeng Kamilah Djauhary (I0518005)

Kanindra Prahaspati (I0518052)

Aldiansyah Surya Hadiwijaya (I0519012)

Dzaki Anggito Aji (I0519030)

Rivan Andriawan (I0519082)

Vicky Clarissa Jennie Damara (I0518084)

Tugas 3 K3L

Menentukan Komposisi Gas Hasil Oksidasi Dari Ammonia, Acetylene, Dan Aceton
Serta Menentukan Suhu Hasil Reaksi Pembakaran Sebagai Fungsi Konsentrasi
Senyawa

 Lower Explotion Limit (LEL)

Lower Explosition Limit adalah batasan minimum komposisi bahan bakar untuk dapat
terbakar. Jika komposisi bahan bakar berada di bawah LEL maka tidak dapat timbul api. Lower
explotion limit dapat dihitung dengan pendekatan berikut:

Dimana Cst adalah

Diaman Z diperoleh dari

Saat dalam kondisi LEL tentu suatau bahan bakar akan memiliki panas hasil
pembakaran yang berbeda beda. Perbedaan temperature yang diasilkan tentu tergantung dari
bahan dan komposisi bahan yang dibakar sesuai dengan persamaan reaksinya.
 Upper Explostion Limit(UEL)

Upper Explostion limit adalah batasan komposisi maksimal dari suatu bahan bakar untuk
bisa terbakar. Jika komposisi bahan bakar berada di atas UEL maka tidak dapat timbul api.

Upper Explotion Limit dapat dihitung dengan pendekatan berikut:

Dimana Cst adalah

Diaman Z diperoleh dari

Saat dalam kondisi UEL tentu suatau bahan bakar akan memiliki panas hasil
pembakaran yang berbeda beda. Perbedaan temperature yang diasilkan tentu tergantung dari

bahan dan komposisi bahan yang dibakar sesuai dengan persamaan reaksinya.

Selanjutnya, berikut adalah simulasi UEL dan LEL menggunakan software aspen hysys

 Reaksi Pembekaran Amonium


Reaksi yang terjadi dala Burner :

NH3 + O2  NO + H2O

Proses penentuan Vapor-Temperature dari Amonia dilakukan dengan cara mereaksikan


Amonia dengan udara sehingga terjadi reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran yang dilakukan
pada Burner dengan kondisi operasi Temperatur 30 o C dan tekanan 100 kPa sehingga diperoleh
hasil Vapour dengan temperature yang berbeda – beda tergantung dari jumlah feed yang
dimasukan. Berikut grafik perbandingan antara temperature dengan molar flow feed ammonia
:

Vapour - Temperature of Ammonia


2000
1800
1600
1400
Temperature (oC)

1200
1000
800
600
400
200
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4

Feed (kgmole/ hour)

Grafik Vapour - Temperature of Ammonia

Dari hasil grafik diatas dapat kita ketahui bahwa mass flow dari feed berpengaruh
terhadap temperature yang vapour yang dihasilkan. Setiap terjadi kenaikan mass flow dari
feed yang ditambahkan mengakibatkan pertambahan dari suhu vapour yang dihasilkan,
namun setelah mencapai mass flow 0,27 Kgmole/hour temperature vapour yang dihalikan
mulai mangalami penurunan
 Reaksi Pembakaran Aceton

Reaksi Pembakaran Aceton :

CH3COCH3 + 4O2  3CO2 + 3H2O

Proses penentuan Vapor-Temperature dari Acetone dilakukan dengan mereaksikan


Acetone dengan udara sehingga terjadi reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran ini dilakukan
pada Burner dengan kondisi operasi Temperatur 30 o C dan tekanan 100 kPa sehingga
diperoleh hasil Vapour dengan temperature yang berbeda – beda tergantung dari jumlah feed
yang dimasukan. Berikut grafik perbandingan antara temperature dengan molar flow feed
Aceton :

Vapour Temperature of Acetone


15
10
Temperature

5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
-5
-10
-15
Feed (kgmole/hour)

Grafik Vapour – Temperature of Acetone


 Vapour – temperature of Acetylene

Reaksi Pembakaran Acetylene

2C2H2 + 5O2  4CO + 2H2O

Dari percobaan menggunakan software aspen hysy diperoleh grafik seperti grafik
dibawah ini. Dari grafik diperoleh dioeroleh temperatur tertinggi dicapai pada 2411oC pada
komposisi acetilene 0,124 kgmole/hour. Komposisi ini terjadi saat LEL. Hal ini terjadi karena
pembakaran acetylene ini menggunakan oxygen dari udara. Dimana oxygen dari udara
mengandung nitrogen. Kandungan nitrogen dalam pembakaran akan mengurangi suhu
pembakaran. Dalam kondisi suhu tertinggi ini kandungan nitrogen dalam sistem relative
rendah dibanding komposisi feed lainnya.

Vapour-Temperature of Acetylene
3000
2500
Temperature

2000
1500
1000
500
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Feed (kgmole/hour)

Anda mungkin juga menyukai