Anda di halaman 1dari 7

Feed masuk Kondisi Operasi

Pressure : 200 psig (13 bar) Pressure : dinaikan dari 15 bar menjadi
Temperature : 55°C 80 bar
Temperature : 230°C

Steam Methane Reforming (SMR) Reaksi = Eksotermis

Katalis : Nikel 32-40% wt Produk fasa gas

Alasan : tidak mengandung campuran yang Feed Flash Drum II


mudah menguap (kalium karbonat), karena
dapat menyebabkan fouling pada heat Fasa liquid,
exchanger selanjutnya.
pressure = 30 bar
Kondisi Operasi temperature = 35°C
Feed masuk : 90 MMSCFD
Pressure : 30 bar Distillation Column I
Temperature : 600 (feed) – 900 (output)
Feed Condensor Reboiler
Reaksi = Endotermis, ditambah steam (H2O)
Pressure : Pressure : Pressure :
3 bar 14 bar 15 bar
Autothermal Reforming (ATR) Temperature : Temperature : Temperature :
60°C 92°C 72°C
Katalis : Nikel 32-40% wt

Reaksi = eksotermis, ditambah O2

Kondisi Operasi Produk fase liquid dari reboiler.


Pressure : 30 bar
Temperature : 850 (feed) – 1100 (output) Distillation Column II

Feed Condensor Reboiler


Ekspander
Pressure : Pressure : Pressure :
Pressure : 30 bar menjadi 15 bar 15 bar 1.12 bar 1.8bar
Temperature : 1100 – 30 celcius (output) Temperature : Temperature : Temperature :
63°C 67°C 109°C

Unit Sintesis Metanol


Produk : 30°C
Katalis campuran : Cu (60-70%) / ZnO (20-
30%) / Al2O3 (5-15%)
LATAR BELAKANG

IMPORT EXPORT PRODUKSI KONSUMSI


Thn Tahun
ke- Berat bersih (ton) Berat bersih (ton) Berat bersih (ton) Berat bersih (ton)
1 2018 699945.889 307366.258 660000 1052579.631
2 2019 772196.427 292694.343 660000 1139502.084
3 2020 840408.303 246269.453 660000 1254138.85
4 2021 979974.157 140141.553 660000 1499832.604
5 2022 959237.339 57155.151 660000 1562082.188
6 2026 1325043.294 13154.65292 660000 2330162.886
(Ekspor + Konsumsi) – (Impor + Produksi) = 358.274,2452
(Ekspor + Konsumsi) – Produksi = 1.683.317,539 ton/tahun

Proyeksi pasar 2026


Metanol industri = 1.6 juta ton
Metanol-bio diesel = 3 juta ton
Metanol-gasoline = 3.8 juta ton
Metanol-DME = 8.5 juta ton

Di Indonesia,
- 60% dari produksi methanol digunakan dalam industri formaldehida, (digunakan untuk
pembuatan perekat dalam produksi plywood dan berbagai keperluan dalam industri pengolahan
kayu lainnya.)
- Sebanyak 15% dari produk methanol digunakan dalam industri yang memproduksi DME, MTBE,
dan sebagai campuran dalam LPG dan BBM untuk meningkatkan RON (Research Octane
Number),
- sementara sisanya digunakan dalam industri kimia untuk menghasilkan berbagai produk kimia,
plastik, bahan peledak, dan lainnya.

Kapasitas pabrik formaldehyde = 800.000 ton/tahun


Kapasitas pabrik asam asetat = 64.000 ton/tahun
Kapasitas pabrik MTBE = 20.000 ton/tahun
LOKASI PABRIK
1. Cadangan gas bumi total (terbukti + mungkin + harapan) di wilayah VI (Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua) khususnya Papua mencapai 12.000 BSCF (kementerian ESDM, 2022)
2. BP Tangguh siap menyuplai 95 MMSCFD

Dari beberapa proses sintesis methanol yang telah dijabarkan sebelumnya, dipilih proses
Lurgi dengan beberapa alasan sebegai berikut:
1. Perpindahan Panas Efektif
Dalam reaktor multitube, penggunaan tube dan shell bertujuan untuk meningkatkan luas area
kontak antara reaktan dan media pendinginnya. Semakin besar luas area perpindahan panas,
semakin cepat laju perpindahan panasnya. Proses sintesis metanol adalah reaksi eksotermis,
yang berarti bahwa perpindahan panas yang efisien diperlukan untuk mengatur suhu reaksi
sintesis metanol dengan baik dan menjaga agar katalisnya tidak mengalami kerusakan.
2. Selektivitas Produk Tinggi
Dalam proses ini, digunakan katalis tembaga yang didukung oleh senyawa aluminium dan seng
(Cu/Al203/ZnO). Penggunaan katalis berbasis tembaga telah terbukti memiliki tingkat selektivitas
yang tinggi terhadap pembentukan metanol, sehingga sebagian besar pabrik metanol saat ini
mengadopsi penggunaan katalis tersebut.
3. Fabrikasi Reaktor Relatif Sederhana
Reaktor yang digunakan dalam proses ini memiliki kemiripan dengan heat exchanger (HE) jenis
multitube, yang merupakan peralatan yang sering digunakan dalam fasilitas pabrik kimia.
Dengan kemajuan teknologi dalam pembuatan heat exchanger, pembuatan reaktor dengan jenis
ini saat ini menjadi relatif lebih mudah dilaksanakan.
4. Kondisi Operasi Termasuk Kategori Medium
Dalam metode Lurgi, jenis reaktor dan katalis yang digunakan memungkinkan kondisi operasi
yang tidak memerlukan tekanan dan suhu yang ekstrim (tekanan di bawah 100 atm dan suhu di
bawah 300 °C). Untuk perbandingan, proses sintesis metanol dalam skala industri pertama yang
dikembangkan oleh BASF membutuhkan tekanan operasi sekitar 300 atm dan suhu yang sangat
tinggi. Dengan kondisi operasi yang lebih moderat seperti dalam proses Lurgi, ketebalan
peralatan yang digunakan menjadi lebih wajar, sehingga harga material reaktor menjadi lebih
terjangkau. Selain itu, penurunan kondisi operasi juga berdampak pada tingkat risiko yang lebih
rendah dalam proses ini
Perpindahan
panas efektif,
selektivitas
produk
tinggi, kondisi
operasi ideal

NERPAN
Perhitungan neraca energi untuk suatu sistem tertutup didasarkan pada hukum pertama
termodinamika yaitu :
∆ E=Q−W (Geankoplis, 1993. Eq
2.7-1)
Dimana E adalah energi persatuan massa dari suatu aliran, Q adalah panas yang diserap oleh
aliran, dan W adalah usaha yang diberikan oleh aliran terhadap lingkungan.

Energi E yang dimiliki suatu sistem terdiri dari 3 jenis :


1. Energi
potensial
2. Energi
kinetik
3. Energi
dalam
Sehingga persamaan hukum pertama termodinamika dapat diubah menjadi overall energy
balance berikut :
1 2
H 2−H 1 +
2
( v 2 av −v 1 av ) + g ( z 2−z 1 )=Q−W s
2

(Geankoplis, 1993. Eq
2.7-10)

Beberapa asumsi yang digunakan dalam perhitungan neraca energi dalam laporan ini, antara
lain :
1. Perubahan energi kinetik
diabaikan
2. Perubahan energi potensial
diabaikan
Sehingga persamaan umum neraca energi yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan
adalah
H 1 +Q−W s=H 2
Perhitungan entalpi untuk komponen yang memiliki fasa liquid pada reference state dan
fasa liquid pada kondisi operasi adalah sebagai berikut

‫ ܪ‬ൌ‫ܪ‬௙ ൅ ‫ܪ‬ଵ ൅ ‫ ܪ‬ଶ


Dimana
‫ ܪ‬௙ adalah heat of formation
‫ ܪ‬ଵ †ƒ ‫ ܪ‬ଶ adalah sensible heat
‫ܪ‬ଵ ൅ ‫ ܪ‬ଶ ൌ‫ܥ‬௉ ܶ ௢௣ െܶ ௥௘௙ ൅ ͳെߚܶ ௢௣ ܸ ሺܲ ௢௣ െܲ ௥௘௙ሻ

(Smith, 2001. Eq 6.28)


ܲ ௥
ߚൌȳ (Smith, 2001. Eq 3.50)
ܶ ௥

ȳ ൌͲǡͲͻ
ܼܴܶ
ܸ ൌ (Smith, 2001. Eq 3.10)
ܲ
ܲ ௥ ܲ ௥
ܼ ൌͳ൅ ‫ܤ‬଴ ൅ ߱‫ܤ‬ଵ (Smith, 2001. Eq 3.59)
ܶ ௥ ܶ ௥

‫ܥ‬௉ ߱ͳ ൌ‫ܥ‬ଵ ൅ ‫ܥ‬ଶܶ ൅ ‫ܥ‬ଷܶ ଶ൅ ‫ܥ‬ସܶ ଷ൅ ‫ܥ‬ହܶ ସ

݁‫ ʹ ݍ‬ൌ‫ܥ‬ଵଶ ʹ ‫ܥ‬ଵ‫ܥ‬ଷ ଶ

ଷ ଷ
‫ܥ‬ଷ‫ܥ‬ସ‫ݐ‬ସ ଶ
‫ܥ‬௉ ൅ ‫ܥ‬ଶ െ െ‫ܥ‬ଵ‫ܥ‬ସ‫ ݐ‬െ‫ܥ‬ଷ‫ ݐ‬െ െ‫ܥ‬ସହ‫ݐ‬ହ
‫ݐ‬ ‫ݐ‬ ʹ
‫ݐ‬ൌͳ െܶ ௥
Konstanta heat capacity untuk liquid :
Komponen eq C1 C2 C3 C4 C5
CH4 2 65.708 38883 -257.95 614.07 0
Perhitungan entalpi untuk komponen yang memiliki fasa gas pada reference state dan fasa
liquid pada kondisi operasi adalah sebagai berikut


െ ୖ

‫ ܪ‬ൌ‫ ܪ‬௙ ൅ ‫ ܪ‬௩ െ‫ ܪ‬ଵோ൅ ‫ ܪ‬௜௚ ൅ ‫ ܪ‬ଶோ

Dimana
‫ ܪ‬௙ adalah heat of formation
‫ ܪ‬௜௚ adalah sensible heat
‫ ܪ‬ோadalah residual property
‫ ܪ‬௩ adalah heat of vaporization
଴ǡଷ଼
‫ܪ‬௩ ͳെܶ ௥
ൌ (Smith, 2001. Eq 4.13)
‫ ܪ‬௡௩ ͳെܶ ௥௡

‫ ܪ‬௡௩ ͳǡͲͻʹ ሺŽܲ ஼ െͳǡͲͳ͵ ሻ


ൌ (Smith, 2001. Eq 4.12)
ܴ ܶ ௡ Ͳǡͻ͵ Ͳെܶ ௥௡
Trouton's rule :
‫ ܪ‬௡௩
̱ ͳͲ
ܴ ܶ ௡
Perhitungan entalpi untuk komponen yang memiliki fasa gas pada reference state dan fasa
liquid pada kondisi operasi adalah sebagai berikut

‫ ܪ‬ൌ‫ ܪ‬௙ ൅ ‫ ܪ‬௜௚ ൅ ‫ ܪ‬ோെ‫ ܪ‬௩


Dimana
‫ ܪ‬௙ adalah heat of formation
‫ ܪ‬௜௚ adalah sensible heat
‫ ܪ‬ோadalah residual property
‫ ܪ‬௩ adalah heat of vaporization

1. Kenapa menghitung neraca energi menggunakan entalpi?


Karena mengacuu pada Hukum Thermodinamika I,
dU = Q + W
2. Compressor itu isentropik dS = 0 (adiabatik reversible) tidak ada perpindahn panas ataupun produksi
entropi dalam sistem

Anda mungkin juga menyukai