Pressure : 200 psig (13 bar) Pressure : dinaikan dari 15 bar menjadi
Temperature : 55°C 80 bar
Temperature : 230°C
Di Indonesia,
- 60% dari produksi methanol digunakan dalam industri formaldehida, (digunakan untuk
pembuatan perekat dalam produksi plywood dan berbagai keperluan dalam industri pengolahan
kayu lainnya.)
- Sebanyak 15% dari produk methanol digunakan dalam industri yang memproduksi DME, MTBE,
dan sebagai campuran dalam LPG dan BBM untuk meningkatkan RON (Research Octane
Number),
- sementara sisanya digunakan dalam industri kimia untuk menghasilkan berbagai produk kimia,
plastik, bahan peledak, dan lainnya.
Dari beberapa proses sintesis methanol yang telah dijabarkan sebelumnya, dipilih proses
Lurgi dengan beberapa alasan sebegai berikut:
1. Perpindahan Panas Efektif
Dalam reaktor multitube, penggunaan tube dan shell bertujuan untuk meningkatkan luas area
kontak antara reaktan dan media pendinginnya. Semakin besar luas area perpindahan panas,
semakin cepat laju perpindahan panasnya. Proses sintesis metanol adalah reaksi eksotermis,
yang berarti bahwa perpindahan panas yang efisien diperlukan untuk mengatur suhu reaksi
sintesis metanol dengan baik dan menjaga agar katalisnya tidak mengalami kerusakan.
2. Selektivitas Produk Tinggi
Dalam proses ini, digunakan katalis tembaga yang didukung oleh senyawa aluminium dan seng
(Cu/Al203/ZnO). Penggunaan katalis berbasis tembaga telah terbukti memiliki tingkat selektivitas
yang tinggi terhadap pembentukan metanol, sehingga sebagian besar pabrik metanol saat ini
mengadopsi penggunaan katalis tersebut.
3. Fabrikasi Reaktor Relatif Sederhana
Reaktor yang digunakan dalam proses ini memiliki kemiripan dengan heat exchanger (HE) jenis
multitube, yang merupakan peralatan yang sering digunakan dalam fasilitas pabrik kimia.
Dengan kemajuan teknologi dalam pembuatan heat exchanger, pembuatan reaktor dengan jenis
ini saat ini menjadi relatif lebih mudah dilaksanakan.
4. Kondisi Operasi Termasuk Kategori Medium
Dalam metode Lurgi, jenis reaktor dan katalis yang digunakan memungkinkan kondisi operasi
yang tidak memerlukan tekanan dan suhu yang ekstrim (tekanan di bawah 100 atm dan suhu di
bawah 300 °C). Untuk perbandingan, proses sintesis metanol dalam skala industri pertama yang
dikembangkan oleh BASF membutuhkan tekanan operasi sekitar 300 atm dan suhu yang sangat
tinggi. Dengan kondisi operasi yang lebih moderat seperti dalam proses Lurgi, ketebalan
peralatan yang digunakan menjadi lebih wajar, sehingga harga material reaktor menjadi lebih
terjangkau. Selain itu, penurunan kondisi operasi juga berdampak pada tingkat risiko yang lebih
rendah dalam proses ini
Perpindahan
panas efektif,
selektivitas
produk
tinggi, kondisi
operasi ideal
NERPAN
Perhitungan neraca energi untuk suatu sistem tertutup didasarkan pada hukum pertama
termodinamika yaitu :
∆ E=Q−W (Geankoplis, 1993. Eq
2.7-1)
Dimana E adalah energi persatuan massa dari suatu aliran, Q adalah panas yang diserap oleh
aliran, dan W adalah usaha yang diberikan oleh aliran terhadap lingkungan.
(Geankoplis, 1993. Eq
2.7-10)
Beberapa asumsi yang digunakan dalam perhitungan neraca energi dalam laporan ini, antara
lain :
1. Perubahan energi kinetik
diabaikan
2. Perubahan energi potensial
diabaikan
Sehingga persamaan umum neraca energi yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan
adalah
H 1 +Q−W s=H 2
Perhitungan entalpi untuk komponen yang memiliki fasa liquid pada reference state dan
fasa liquid pada kondisi operasi adalah sebagai berikut
ȳ ൌͲǡͲͻ
ܼܴܶ
ܸ ൌ (Smith, 2001. Eq 3.10)
ܲ
ܲ ܲ
ܼ ൌͳ ܤ ߱ܤଵ (Smith, 2001. Eq 3.59)
ܶ ܶ
݁ ʹ ݍൌܥଵଶ ʹ ܥଵܥଷ ଶ
ଶ
ଷ ଷ
ܥଷܥସݐସ ଶ
ܥ ܥଶ െ െܥଵܥସ ݐെܥଷ ݐെ െܥସହݐହ
ݐ ݐ ʹ
ݐൌͳ െܶ
Konstanta heat capacity untuk liquid :
Komponen eq C1 C2 C3 C4 C5
CH4 2 65.708 38883 -257.95 614.07 0
Perhitungan entalpi untuk komponen yang memiliki fasa gas pada reference state dan fasa
liquid pada kondisi operasi adalah sebagai berikut
ୖ
ଶ
െ ୖ
ଵ
Dimana
ܪ adalah heat of formation
ܪ adalah sensible heat
ܪோadalah residual property
ܪ௩ adalah heat of vaporization
ǡଷ଼
ܪ௩ ͳെܶ
ൌ (Smith, 2001. Eq 4.13)
ܪ௩ ͳെܶ