Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISA PERFORMANSI KETEL UAP

4.1 SPESIFIKASI KETEL UAP

Adapun data ketel uap pada PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk Unit


Dolok POM adalah sebagai berikut :
Jenis Ketel Uap : Ketel Pipa Air

Model : BOILERMECH SDN BHD

Type : BMWT-S5-29

Kapasitas Produksi Uap : 35 Ton/Jam

Tekanan Kerja Maksimal : 2,9 N/mm2 = 29 Bar

Tekanan Kerja Normal : 2,0 N/mm2 = 20 Bar

Temperatur Air Umpan : 125°C

Temperatur Desain : 259°C

Permukaan Pemanasan : 1232 m2

Temperatur Superheater : 310°C

Laju kapasitas produksi uap : 60.000 kg/jam

Bahan Bakar : Cangkang & Serabut

Persentase Campuran Bahan Bakar : Cangkang 25%

Serabut 75%

Temperatur masuk gas asap : 1600℃

Temperatur keluar gas asap : 250℃

47
4.2 ANALISA BAHAN BAKAR

Dalam memlilih bahan bakar maka diperlukan syarat dan pertimbangan


sebagai berikut :
1. Memiliki kandungan energi yang tinggi
2. Jumlah bahan bakar yang cukup tersedia
3. Menghasilkan jumlah polutan yang minim
4. Harga bahan bakar terjangkau
5. Aman dalam penyimpanan dan pemakaiannya.

Bahan bakar yang digunakan pada ketel uap water tube di PT.PP London
Sumatra Indonesia,Tbk Unit Dolok POM adalah limbah padat dari hasil produksi
sawit . Limbah padat tersebut berupa cangkang dan serabut yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar boiler di pabrik . Adapun komposisi dari unsur-unsur kimia
bahan bakar ini adalah sebagai berikut :

Nama Unsur Serabut (%) Cangkang (%)

Carbon (C) 40,15 61,34

Hidrogen (H2) 4,25 3,25

Oksigen (O2) 30,12 31,16

Nitrogen (N2) 22,29 2,45

Abu (A) 3,19 1,8

Tabel 4.1 Komposisi Bahan Bakar Cangkang dan Serabut


Dikutip dari PKS London Sumatra Indonesia,Tbk

48
4.2.1 Nilai Kalor Bahan Bakar (Heating Value)

1. Nilai Kalor Atas ( High Heating Value/HHV)

Nilai kalor atas (High Heating Value/HHV) yaitu banyaknya panas yang
diperoleh dari pembakarn sempurna satu kilogram (1kg) bahan bakar dengan
memperhitungkan panas kondensasi uap air pada bahan bakar tersebut, dimana
HHV ini dihitug dengan rumus Dulong dan Petit .

𝑂2
HHV= 33950 C + 144200 (𝐻2 − ) + 9400 S
8

Komposisi 1 kg bahan bakar cangkang dan serabut adalah :


C (Karbon) = ¼ (0,6134) + ¾ (0,4015) = 0.15335 + 0,301125
= 0,454475 kg/kg bahan bakar
H2 (Hidrogen) = ¼ (0,0325) + ¾ (0,0425) = 0,008125 + 0,031875
= 0,04 kg/kg bahan bakar
O2 (Oksigen) = ¼ (0,3116) + ¾ (0,3012) = 0,0779 + 0,2259
= 0,3038 kg/kg bahan bakar
Nitrogen (N2) = ¼ (0,0245) + ¾ (0,2229) = 0,0006125 + 0,167175
= 0,1677875 kg/kg bahan bakar
Abu = ¼ (0,018) + ¾ (0,0319) = 0,00045 + 0,023925
= 0,024375 kg/kg bahan bakar

Maka Nilai Kalor Atas (HHV) adalah :


𝑂2
HHV = 33950 C + 144200 (𝐻2 − ) + 9400 S
8
0,3038
= 33950 (0,454475) + 144200 (0,04 − ) + 9400 (0)
8

= 15429,42625 + 292,005 + 0
= 15721,43125 KJ/Kg

49
2. Nilai Kalor Bawah (Low Heating Value/LHV)

Nilai Kalor Bawah (Low Heating Value) adalah banyaknya panas yang
diproleh pada pembakaran sempurna dari satu kilogram (1 Kg) bahan bakar tanpa
memperhitungkan panas kondensasi uap air pada bahan bakar tersebut.

LHV = HHV – 2400 (H2O + 9H2)


= 15721,43125 KJ/Kg – 2400 (0 + 9(0,04))
= 15721,43125 KJ/Kg – 2400 (0,36)
= 15721,43125 KJ/Kg – 864
= 14857,43125 KJ/Kg

4.3 PANAS DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR

1. Kebutuhan Bahan Bakar

Untuk memproduksi uap 35.000 kg/jam dan tekanan 20 bar dengan


menggunakan bahan bakar cangkang dan serabut membutuhkan bahan bakar
sebanyak :

𝑚u (hu − ha )
𝑚bb =
ηb . LHV

Efisiensi (ηb) = 75%


Tekanan (P) = 20 Bar
T Superheater = 310°C
T Air Umpan = 125°C
mu = 60.000 kg/jam
ha(125) = 525,07 Kj/kg ( Temperatur air umpan 125°C )
dilihat pada Tabel Uap A-4
hu = 3001,5 kJ/Kg dari interpolasi Tabel Uap A-6

50
Secara Interpolasi, entalphi spesifik uap (hu) pada suhu 310°C dapat diperoleh,
yaitu :
T310−T300 hu310 – hu300
=
T350−T300 ℎ𝑢350−ℎ𝑢300
310−300 hu310−3024,2
=
350−300 3137,7−3024,2
10 hu310+3024,2
=
50 113,5
151210−1135
hu310 =
50
hu310 = 3046,9 kJ/Kg

𝑚u (hu − ha )
𝑚bb =
ηb .LHV

𝑘𝑔
60.000𝑗𝑎𝑚(3046,9 kJ/Kg − 525,07 Kj/kg )
mbb =
0,75.14857,43125 KJ/Kg
151309800
=
11143,07344
= 13578,82103 Kg/Jam

2. Jumlah Panas Masuk Ketel

Temperatur air umpan = 125°C


mbb = 13578,82103 Kg/Jam

Maka :
Qin = mbb . LHV
=13578,82103 Kg/Jam. 14857,43125 KJ/Kg
= 201746400 kJ/Kg

51
3. Jumlah Panas Keluar Pada Ketel Uap

QB = mu ( hbo – hbi )

Diketahui :
mu = 60.000 kg/jam
hbi = 525,07 Kj/kg ( Temperatur air umpan 125°C )
dilihat pada Tabel Uap A-4
hbo = 3046,9 kJ/Kg dari interpolasi Tabel Uap A-6

Jadi : Quap = 𝑚 (hbo − hbi )


= 60000kg/jam (3046,9 kJ/Kg – 525,07 kJ/kg )
= 60000 x 2521,81
= 151309800 kJ/kg

4. Efisiensi Ketel/Boiler

151309800 kJ/kg
ηbb = x 100%
201746400 kJ/Kg
= 0,75
= 75%

52
4.4 KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN
Komposisi udara terdiri dari kandungan Nitrogen, Oksigen, dan sedikit
sekali gas-gas lainnya (dapat diabaikan). Berikut ini adalah komposisi udara :

No. Komposisi % Massa % Volume


1. Nitrogen (N2) 77 79
2. Oksigen (O2) 23 21

Tabel 4.2 Komposisi Udara

Unsur- unsur kandungan bahan bakar yang terbakar terdiri dari tiga (3)
unsur yaitu :

a. Reaksi pembakaran karbon (C)


12 kg C + 32 kg O2 44 kg CO2
1 kg C + 2,67 kg O2 3,67 kg CO2
0,454475 C + 2,67(0,454475) O2 3,67(0,454475) kg CO2
0,454475kg C + 1,2134 kg O2 1,6679 kg CO2

b. Reaksi pembakaran hydrogen (H2)

2 mol H2 + 1 mol O2 2 mol H2O


4 kg H +32 kg O2 2 x 18 H2O
1 kg H2 + 8 kg O2 9 H2O
0,04 kg H + 0,04(8) O2 0,04(9) kg H2O
0,04 kg H + 0,32 kg O2 0,36 kg H2O

53
Maka total Oksigen total yang dibutuhkan untuk pembakaran satu
kilogram (1 kg) bahan bakar cangkang dan serabut pada proses stokiometrik
adalah :
Total mO2 = (1,2134 + 0,32 ) – 0,3038
= 1,2296 kg/kg bahan bakar

Jumlah massa udara pembakaran yang dibutuhkan dalam pembakaran


stokiometrik satu kilogram (1kg ) bahan bakar cangkang dan serabut adalah :
(mud)stoikometri = 100/23 x 1,2296 kg udara/ kg bahan bakar
= 5,3460869 kg udara/ kg bahan bakar

Terdapat kelebihan udara (excess air) menurut buku Ir.Syamsir A. Muin


yang berjudul Pesawat - pesawat Konversi Energi 1 (Ketel Uap), hal 186
sebanyak 50% (0,5) , maka jumlah udara pembakaran yang dimasukkan ke dalam
ruang bakar adalah :
(mud)actual = (mud)stoikomtri x (1 + EA)
= 5,3460869 kg udara/ kg bahan bakar x (1 + 0,5)
= 8,01913035 kg udara / kg bahan bakar

Maka jumlah udar pembakaran yang dibutuhkan untuk setiap jam di dalam
ruang bakar dapat ditentukan sebagai berikut :

(mud)actual total = (mud)actual x mbb


= 8,01913035 kg udara / kg bahan bakar x 13578,82103 Kg/Jam
= 108890,3358 kg udara/ jam.

4.5 ANALISA PRODUK PEMBAKARAN (GAS ASAP)

Dari hasil – hasil reaksi pembakaran untuk basis satu kilogram (1 kg) bahan
bakar cangkang dan serabut , maka dapat ditentukan bahwa :
1. Untuk 0,454475 kg C menghasilkan 1,6679 kg CO2
2. Untuk 0,04 kg H menghasilkan 0,36 kg H2O
3. Kandungan abu dalam bahan bakar adalah 0,024375 kg

54
Jumlah massa Oksigen bebas (O2excess) dalam gas asap adalah :
(mO2) = 23/100 x (mud)excess
= 23/100 x 8,01913035 kg udara / kg bb
= 0,23 x 8,01913035 kg udara / kg bb
= 1,844399981 kg O2

Jumlah massa Nitrogen (N2) di dalam gas asap atau gas buang adalah :
(mN2) = 77/100 x (mud)excess + 0,1677875
= 77/100 x 8,01913035 kg udara / kg bb + 0,1677875
= 6,34251787 kg N2

Jumlah total produk – produk pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran


bahan bakar cangkang dan serabut satu kilogram (1 kg) adalah :
mg(akt) = 1,6679 kg CO2 + kg air(H2O) + kg N2 + kg O2 + kg abu
= 2,569 kg CO2 + 0,36 kg H2O + 6,34251787 kg N2 + 1,844399981 kg O2
+ 0,024375 kg
= 11,14029285 kg gas asap/ kg bb

Maka jumlah gas asap yang dihasilkan dari bahan bakar cangkang dan
serabut adalah sebesar :
mg = mg x mbb
= 11,14029285 kg gas asap/ kg bb x 13578,82103 Kg/Jam
= 151272,0428 kg gas asap/ jam

55
Bahan Bakar = 1kg H2O = 0,36kg

Abu = 0,02437kg
PROSES
Udara = 8,01913035kg CO2 = 1,6679kg
PEMBAKARAN
O2 = 1,844399981kg

N2 = 6,34251787kg

Total = 9,01913035 kg Total = 9,01913035 kg

Gambar 4.1 Kesetimbangan Massa Pembakaran

4.6 PERPINDAHAN PANAS TOTAL KETEL UAP

Perpindahan panas pada ketel uap dapat terjadi secara radiasi, konveksi,
dan konduksi. Untuk pendidihan atau kondensasi berdasarkan literature buku J.P
Holman, hal 492 yaitu :

Q = U . A . F. LMTD (F : 1,0)

Dimana :
Data diperoleh dari perusahaan .
Temperatur masuk gas asap : 1600℃
Temperatur keluar gas asap : 250℃
Temperatur air umpan : 125℃
Temperatur uap keluar : 234℃
Luas bidang pemanas : 1232 m2
Koefisien Perpindahan Panas Total : 576,85W/m2°C

56
∆𝑇𝑚𝑎𝑥− ∆𝑇𝑚𝑖𝑛
LMTD = ∆𝑇𝑚𝑎𝑥
ln[ ∆𝑇𝑚𝑖𝑛 ]

(1600°𝐶−125°𝐶)− (250°𝐶−234°𝐶)
LMTD = ( 1600°𝐶−125°𝐶 )
ln[ 250°𝐶−234°𝐶 ]

(1475°𝐶)− (16°𝐶)
LMTD = ( 1475°𝐶 )
ln[ 16°𝐶 ]

1459°𝐶)
LMTD = ( )
ln[92,1875°𝐶]
1459°𝐶)
LMTD = ( )
4,52382
LMTD = 322,5147°C

Laju perpindahan panas total adalah :

Q = U . A . F.LMTD
Q = 576,85W/m2°C . 1232 m2 . 1,0 . 322,5147°C
Q = 229204489 Watt

57

Anda mungkin juga menyukai