Anda di halaman 1dari 9

FURNACE 1 (F-01)

Tugas : Memanaskan gas umpa dari suhu 80 0C menjadi 330 0C


Jenis : Furnace type box

Asumsi yang dipakai :


1. Excess udara 25%
2. Effisiensi panas 80%
3. Radiant heat flux maks. 12000 Btu/jam.ft^2
4. Radiant duty 0.7 dari q total
5. Tidak ada udara yang dipanaskan sebelumnya

Mass balance : Tmean


T in = 80 C = 176 °F = 353 K 478
T out = 330 C = 626 °F = 603 K

Komposisi kg/jam mol/jam lb/jam Xi Bmi Cp, J/mol.K m*Cp


C3H6O2 393.13 5312.5950 866.7071 0.0060 74.00 125.3706 666043.2627
C3H4O 4428.17 79074.4755 9762.4380 0.0895 56.00 92.5794 7320666.0747
H2O 10491.27 582848.2341 23129.2704 0.6597 18.00 34.9852 20391051.9591
O2 6919.39 216231.0905 15254.6434 0.2448 32.00 30.6022 6617144.6023
22231.97 883466.3951 49013.0590 1.0000 25.1645 39.6109 34994905.8988

Q = m*Cp*dT = 8748726474.69329 Joule/jam 8748726.47 kJoule/jam


atau Q = 8292053.2508 Btu/jam

Panas netto yang dibutuhkan :

Q
Qn = = 10365066.5635 Btu/jam = 10.3651 MMBtu/jam 10936181.7311 kJ/jam
effesiensi panas
Kebutuhan fuel gas pada excess udara 25 % dapat dibaca dari fig. 1-6 Evans dan diperoleh 1040 lb/MMBtu
Heating value gas = 21238 Btu/lb
Jumlah fuel gas yang dibutuhkan = 488.0434 lb/jam 221.3750 kg/jam

Flue gas pada udara excess 25 % = 2.9943525628 lb/s 10779.6692 lb/jam


4889.62562 kg/jam
Komposisi fuel gas :
CH4 = 90.7%
C3H6 = 6.2%
C3H8 = 3.1%

Reaksi pembakaran :
1. CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
2. C3H6 + 4,5 O2 → 3CO2 + 3H2O
3. C3H8 + 5 O2 → 3 CO2 + 4 H2O

Fuel Gas :

CH4 = 27.6660 lbmol/jam 12.5492 kgmol/jam 200.7872 kg/jam


C3H6 = 0.7204 lbmol/jam 0.3268 kgmol/jam 13.7253 kg/jam
C3H8 = 0.3438 lbmol/jam 0.1560 kgmol/jam 6.8626 kg/jam
221.3750 kg/jam
Kebutuhan O2 teoritis :
reaksi 1 : 2 * mol CH4 = 55.3319 lbmol/jam
reaksi 2 : 4,5 * mol C3H6 = 3.2420 lbmol/jam
reaksi 3 : 5 * mol C3H8 = 1.7192 lbmol/jam +
Jumlah Total O2 = 60.2932 lbmol/jam
Kebutuhan aktual O2 25 % berlebih, sehingga kebutuhan O2 sebenarnya adalah :
Kebutuhan aktual O2 = 75.3665 lbmol/jam 1914.41613 kg/jam
N2 yang ada pada udara = 283.5215 lbmol/jam 9516.73187 kg/jam
11431.148 kg/jam
CO2 yang terbentuk :
reaksi 1 : 1 * mol CH4 = 27.6660 lbmol/jam
reaksi 2 : 3 * mol C3H6 = 2.1613 lbmol/jam
reaksi 3 : 3 * mol C3H8 = 1.0315 lbmol/jam +
Jumlah CO2 yang terbentuk = 30.8588 lbmol/jam 615.8891 kg/jam

H2O yang terbentuk :


reaksi 1 : 2 * mol CH4 = 55.3319 lbmol/jam
reaksi 2 : 3 * mol C3H6 = 2.1613 lbmol/jam
reaksi 3 : 4 * mol C3H8 = 1.3754 lbmol/jam +
Jumlah H2O yang terbentuk = 58.8687 lbmol/jam 480.6476 kg/jam

Menghitung Berat Molekul Campuran Flue Gas :


O2 yang tersisa = 15.0733 lbmol/jam 218.7904 kg/jam

Komponen lbmol/jam fraksi mol BM BM*fraksimol


O2 15.0733 0.0388 32 1.2421
N2 283.5215 0.7301 28.01 20.4506
CO2 30.8588 0.0795 44.01 3.4973
H2O 58.8687 0.1516 18.02 2.7318
Total 388.3223 1 27.9219

Jumlah flue gas yang terbentuk :


O2 yang tersisa + N2 + CO2 + H2O = 388.3223 lbmol/jam
= 10842.69242552 lb/jam
= 4918.2128 kg/jam
= 3.0119 lb/s

Radiant Section

Untuk menghitung beban panas di bagian radiasi, kita harus menentukan suhu awal masuk bagian radiasi yang diperoleh dari suhu cross overnya
Cross over temperature = Tgout - 0,7 * (Tgout - Tgin) = 428 K 155 C 311
Diinginkan bagian radiasi memanaskan bahan dari 574 K menjadi 623 K, sehingga :
Qr = mol total gas *Cp * (T2-T1) = 6124108.53 kJ/jam
= 5804437.28 Btu/jam 5.8044 MMBtu/jam

Suhu fluida rata-rata = 515.5 K = 468.23 °F

Suhu dinding pipa diperkirakan nilainya sama dengan menambah 100 °F pada suhu fluida rata-rata.
(Evans, 1974)
Suhu dinding pipa rata-rata = 568.23 °F

Menghitung Luas Bagian Radiasi, ART =


Qr
max radiant heat flux
= 483.7031 ft2

Dipilih pipa yang dipakai dengan spesifikasi :


IPS = 4 in, Sch 40
Out side diameter, OD = 4.5 in
In side diameter, ID = 4.026 in
Surface per lin ft = 1.178 ft^2/ft out side
1.055 ft^2/ft in side (Tabel 11, Kern)

Total panjang tube "exposed" = 410.6138 ft

Menghitung jumlah tube bagian radiasi :


Panjang tube : 24 ft

Jumlah tube : 17.1089

Jadi jumlah tube yang dibutuhkan adalah 18 buah


Tube spacing center to center, (syarat 1,5 - 2,5 kali OD)
Diambil = 8 in
Jumlah baris = 1
Jumlah shield = 5

Jumlah tube / baris vertikal = 15 buah


Tinggi bagian radiasi = 116.5 in
= 9.7083333333 ft
diambil 10 ft

Jumlah tube / baris horizontal = 21


Lebar bagian radiasi = 164.5 in
= 13.7083333333 ft
diambil 14 ft

Luas permukaan pipa = 24 ft * 1,178 ft2/ft = 28.272 ft2

Luas permukaan total pipa = 12 * 28,272 = 508.896 ft2

Jarak spacing 8
Spacing ratio = = = 1.7777777778
OD 4 .5
Dengan menggunakan fig 1.18 (Evans, 1974) diperoleh efisiensi absorpsi tube banks :
α= 0.922

Cold plate area wall tube


Acpw = Panjang tube * (Jumlah tube - shield tube) * jarak center
= 208 ft2

Cold plate area shield tube


Acps = Panjang tube * Jumlah shield * jarak center = 80 ft2
αAcp = Acps + α * Acpw = 271.7760 ft2

Luas envelope = 2 * (Lebar * Tinggi) + 2 * (Lebar + Tinggi ) * Panjang Tube


= 1432 ft2

Luas daerah radiasi, Ar = Luas envelope - αAcp


= 1160.2240 ft2
Ar
= 4.2690
α Acp
Volume furnace = Panjang tube * Lebar * Tinggi
3360 ft3

Mean beam length, L = (2/3) * (Volume furnace)1/3


= 9.9852 ft

Dari fig 1.7 (Evans, 1974) diperoleh tekanan parsial CO2 + H2O, P° = 0.23 atm
sehingga, P° *L= 2.30 atm*ft

Dalam perancangan alat ini tidak ada udara preheat ataupun fuel preheat. Sehingga kecepatan panas
untuk udara, Qa dan fuel, Qf adalah sama dengan nol, sedangkan panas hilang diperkirakan 2 % dari
panas netto (Evans, 1974)

Menentukan suhu fire box


Dicoba pada suhu = 1500 °F
Menggunakan fig 1.8 (Evans, 1974) diperoleh emisivitas gas sebesar = 0.43
Dengan menggunakan fig 1.9 (Evans, 1974) diperoleh exchange factor f = 0.67
α * Acp * f = 182.0899 ft2

Qn 56922.7916 Btu/ft2Jam
=
α * Acp * f
Untuk furnace jenis fire box, dianggap bahwa suhu gas sama di seluruh box, Tg2 = 1500 °F

Dengan menggunakan fig 1.10 (Evans, 1974) diperoleh = Qg2 0.42


Qn
Dengan menggunakan neraca panas diperoleh persamaan berikut :

QR Qa Qf Qg2 Qn
α * Acp * f (
=1+ + -
Qn Qn Qn
x )
α * Acp * f
= 31876.76328018 Btu/ft2Jam

Dengan menggunakan fig 1.11 (Evans, 1974), untuk QR/α*Acp*f = 33082,3297 dan Tg = 1500 °F diperoleh titik
pada sebelah kiri kurva absorpsi t = 717,63 °F (Tube wall temperature)

Dengan cara yang sama


Dicoba pada suhu = 1800 °F
Menggunakan fig 1.8 (Evans, 1974) diperoleh emisivitas gas sebesar = 0.4
Dengan menggunakan fig 1.9 (Evans, 1974) diperoleh exchange factor f = 0.645
α * Acp * f = 175.2955 ft2

Qn 59129.1013 Btu/ft2Jam
=
α * Acp * f
Untuk furnace jenis fire box, dianggap bahwa suhu gas sama di seluruh box, Tg2 = 1800 °F

Dengan menggunakan fig 1.10 (Evans, 1974) diperoleh = Qg2 0.52


Qn
Dengan menggunakan neraca panas diperoleh persamaan berikut :

QR Qa Qf Qg2 Qn
α * Acp * f (
=1+ + -
Qn Qn Qn
x )
α * Acp * f
= 27199.38660839 Btu/ft2Jam

Dengan menggunakan fig 1.11 (Evans, 1974), untuk QR/α*Acp*f = 28443.3169 dan Tg = 1800 °F diperoleh titik
pada sebelah kanan kurva absorpsi t = 717,63 °F (Tube wall temperature)

Plot titik ini pada fig 1.11 dan tarik garis pada dua titik Tg diperoleh suhu fire box = 1560 °F

Dari fig 1.10 (Evans, 1974) diperoleh Qg2 0.425


Qn
QR  Qa Qf Qg2 Qn
 1   -  x = 5752611.94 Btu/jam
 * Acp* f  Qn Qn Qn   * Acp* f

QR = 5752611.9427 Btu/jam

QR 11892.8571 Btu/ft2Jam
=
A RT
Karena QR/ART < 12000 Btu/ft2jam (Evans, 1974) maka asumsi suhu furnace benar

Convection Section
Beban panas untuk bagian konveksi :
Qc = Qd - QR
= 2539441.3081 Btu/jam 6410024.229159 kjoule/jam

Panas melalui stack :

Stack heat content / release = qs/qn = 1 + (qaqn )+(qfqn ) - (qc+qr


qn )
= 0.2

Dari fig 1.10 (Evans, 1974), diperoleh suhu stack = 800 °F

Crossover temperature = Tgout - 0,7 * (Tgout - Tgin) = 311 °F


155 °C
Beda suhu : Hot = 1249 °F
Cold = 624 °F

Bagian panas - Bagian dingin 900.6437 °F


LMTD = =
Bagian panas
ln
Bagian dingin

Temperature rata-rata bagian konveksi untuk :


Fluida tube = 243.5 °F

Tube wall = 343.5 °F

Gas = 1144.14 °F

Gas film = 693.82 °F

Dipilih spesifikasi tube bagian konveksi :


Out side diameter (OD) = 4.5 in
In side diameter (ID) = 4.026 in
Luas permukaan / ft = 1.178 ft^2/ft (outside)
1.055 ft^2/ft (inside) (Tabel 11, Kern)
Jarak center to center = 8 staggered
Jumlah tube tiap baris = 5 buah

Gross width = (Jumlah tube tiap baris + 0,5) * tube spacing


= 44 in = 3.6667 ft

Free width = Gross width - (jumlah tube tiap baris * OD)


= 21.5 in = 1.7917 ft

Panjang tube exposed = 24 ft


Luas = free width * panjang tube exposed
= 43 ft2

Kecepatan massa gas pada minimum cross section :


G = kec aliran gas/luas = 0.0696 lb/ft2detik

Perhitungan selanjutnya menggunakan "detail film transfer coefficient"


1. Dengan fig 1.12 menggunakan "gas film temperature" = 693.82 °F diperoleh convection coefficient
hcc = 2.4 Btu/ft2jam°F
2. Dengan fig 1.13 (Evans, 1974) dengan "average gas temperature" = 1144.14 °F
dan "average tube wall temperature = 343.5 °F diperoleh gas radiation coefficient,
hcr = 2.1 Btu/ft2jam°F
3. Dengan fig 1.14 (Evans, 1974) dengan "average tube wall temperature" = 343.5 °F diperoleh "wall radiation coefficient",
hcw = 7.5 Btu/ft2jam°F

Koefisien perpindahan panas total :


hc = hcc + hcr + hcw = 12 Btu/ft2jam°F

Jarak antara baris = 1/2 * √3 * tube spacing = 0.5774 ft = 6.9282 in

Luas area dinding tiap baris (Acw) = 2 x ( jarak antar baris x panjang tube) = 27.7128 ft2

Luas tube tiap baris (Act) = jumlah tube tiap baris x panjang tube exposed x luas pipa/ft = 141.36 ft2

Menghitung faktor radiasi dinding pada bagian konveksi, dengan persamaan :

hcw Acw 0.1225


f= x =
hc total Act
Sehingga diperoleh harga koefisien transfer panas film bagian konveksi :
hc = (1 + f) * (hcc + hcr) = 5.0514 Btu/ft2jam°F

Menghitung koefisien transfer panas dalam tube :


Dari fig 1.15 (Evans, 1974) diperoleh nilai koefisien transfer panas overall, Uc = 5.7 Btu/ft2jam°F

Luas area untuk bagian konveksi, Qc 494.6640 ft2


Ac = =
LMTD x Uc
Jumlah tube =
Ac
π x OD x L
Jumlah tube = 17.4951757112
Jumlah tube = 32 buah

Tiap baris ada 5 tube maka jika diambil jumlah baris ada 7, maka jumlah tube total = 35 buah
Stack
Suhu flue gas = 1144.14 °F
Suhu udara luar = 100 °F
Dengan menggunakan fig 1.16 (Evans, 1974) diperoleh :
draft = 0.94 in of water/100 ft
Ambil tinggi shield tube = 18 ft diatas burners
Maka didapat draft sebesar = 0.94 in x 18 ft/100 ft = 0.1692 in of water

Total draft yang dibutuhkan burners = 0.25 in air (minimum)

Maka pada shield tube, draft yang dibutuhkan sebesar = 0.0808 in


= 0.07 in

Convection section (G) = 0.0696 lb/ft2detik


Densitas gas buang/flue gas (ρg) = 0.0225 lb/cuft dari fig 1.20 (Evans, 1974)

kecepatan flue gas


Volume gas buang = = 133.8604 cuft/s
densitas gas buang
Dipilih diameter cerobong = 6 ft maka akan memberikan kecepatan gas aliran gas buang :
Volume gas buang = 4.7343 ft/s
v=
Π
x ID 2^
4
Velocity head (pv)
pv = 0,003 x v2 x densitas stack = 0.0015129479 in

Estimasi tinggi menara = 100 ft

L = 0.33
50 x D

Loss =
(3 +50 Lx D ) x velocity head = 0.0050 in

Total draft yang dibutuhkan = draft pada shield + Loss


= 0.2442 in

Dengan menggunakan suhu 1102,89 °F dan suhu udara luar = 100 °F dari fig 1.16 (Evans, 1974) diperoleh
draft cerobong = 0.91 in water/100 ft
maka tinggi stack yang dibutuhkan = 26.8399 ft
over design 10 %, sehingga tinggi stack = 30 ft = 8.99888424 m

Kesimpuan
1. Bagian radiasi
Lebar = 14 ft
Tinggi = 10 ft
Panjang = 24 ft
Jumlah tube = 18 buah
Luas permukaan radiasi = 483.7031 ft2

2. Bagian konveksi
Lebar = 4 ft
Tinggi = 4 ft
Panjang = 24 ft
Jumlah tube = 35 buah
Luas permukaan = 494.6640215639 ft2
Jumlah baris = 7 buah
Jumlah pipa tiap baris = 5 buah
Jarak center to center = 8 in

3. Stack
Diameter stack = 6 ft
= 1.83 m
Tinggi stack = 30 ft
= 9.00 m
Temperature keluar stack = 1144.14 °F
= 617.86 °C
= 890.86 K
F

Anda mungkin juga menyukai