(TKP 571P)
RUNGKUT, SURABAYA
DISUSUN OLEH:
AYLA MAHRENSHA ANJANETH
21040117130083
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik (TKP 571P)
Oleh:
Ayla Mahrensha Anjaneth 21040117130083
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Sekretaris Program Studi Sarjana (S1)
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Diponegoto
i
3.5 Output/Hasil ............................................................................................................... 20
BAB IV ........................................................................................................................... 27
DESKRIPSI AKTIVITAS PRAKTIKAN DALAM PELAKSANAAN KERJA
PRAKTIK ...................................................................................................................... 27
4.1 Impresi Awal Kelurahan Kedung Baruk ................................................................... 27
4.2 Aktivitas Utama .......................................................................................................... 27
4.2.1 Pemahaman Substansi ........................................................................................ 27
4.2.2 Data Primer ......................................................................................................... 27
4.2.3 Data Sekunder ..................................................................................................... 30
4.2.4 Hasil dan Kesimpulan Praktikan ....................................................................... 30
4.3 Aktivitas Tambahan ................................................................................................... 31
BAB V............................................................................................................................. 32
PEMBELAJARAN & REKOMENDASI ...................................................................... 32
5.1 Pembelajaran .............................................................................................................. 32
5.2 Rekomendasi ............................................................................................................... 33
5.2.1 Rekomendasi Instansi Kerja Praktik ................................................................. 33
5.2.2 Rekomendasi PWK ............................................................................................. 34
5.2.3 Rekomendasi Calon Praktikan ........................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 35
LAMPIRAN ................................................................................................................... 36
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .................................................................................................................................... 7
Gambar 2 .................................................................................................................................... 8
Gambar 3 ................................................................................................................................... 12
Gambar 4 .................................................................................................................................. 13
Gambar 5 .................................................................................................................................. 17
Gambar 6 .................................................................................................................................. 18
Gambar 7 .................................................................................................................................. 21
Gambar 8 .................................................................................................................................. 23
Gambar 9 .................................................................................................................................. 24
Gambar 10 ................................................................................................................................. 28
Gambar 11 ................................................................................................................................. 29
Gambar 12 ................................................................................................................................. 29
Gambar 13 .................................................................................................................................30
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 ..................................................................................................................................... 14
Grafik 2 ..................................................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ..................................................................................................................................... 14
iii
UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 BERDASARKAN PERILAKU MASYARAKAT
KELURAHAN KEDUNG BARUK, KECAMATAN RUNGKUT, KOTA SURABAYA
Oleh
Ayla Mahrensha Anjaneth
ABSTRAK
Dunia sedang diserang covid-19 yang telah ditetapkan WHO sebagai global pandemic, begitu juga
Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi dan mencegah
penyebaran covid-19, termasuk membatasi mobilitas atau sering disebut dengan lockdown. Adanya
pandemi beserta upaya penanganannya menyebabkan adanya perubahan perilaku masyarakat,
terutama masyarakat Kelurahan Kedung Baruk. Perilaku preventif terhadap covid-19 gencar
dilakukan di Kelurahan Kedung Baruk, sayangnya perubahan perilaku tersebut menimbulkan
masalah untuk beberapa kalangan tertentu, seperti pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan
masyarakat yang memiliki tuntutan ekonomi. Laporan ini menganalisis upaya pencegahan
penyebaran covid-19 berdasarkan perilaku masyarakat Kelurahan Kedung Baruk yang didukung
oleh data-data yang ada. Berdasarkan hasil analisis, diperlukan adanya sosialisasi untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap covid-19, lebih memperhatikan pelaku UMKM
dan pedagang kaki lima serta memperketat protokol kesehatan covid-19 yang disertai fasilitas
terkait upaya penanganan covid-19 seperti titik-titik rapid test dan rumah sakit rujukan khusus
covid-19.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kedung Baruk, hal ini kaitannya dengan tingginya kasus covid-19 di Kecamatan
Rungkut masuk ke dalam 3 kecamatan dengan kasus konfirmasi covid-19 tertinggi
di Surabaya, sehingga perlu adanya tindakan lebih terhadap penanganannya.
Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai kebijakan terkait upaya untuk
memerangi covid-19, salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB)
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengatur bahwa Menteri Kesehatan
menetapkan PSBB berdasarkan usulan gubernur/bupati/walikota atau Ketua Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Surabaya telah
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 28 April – 11 Mei
2020 (Jilid I) dan dilanjutkan 12 Mei – 25 Mei 2020. Hal ini dilakukan mengingat
kasus konfirmasi covid-19 di Jawa Timur merupakan salah satu yang tertinggi di
Indonesia dan Surabaya adalah kota penyumbang kasus covid-19 tertinggi di Jawa
Timur. Upaya ini dilakukan dilandasi Permenkes no 9 tahun 2020 tentang pedoman
pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan penanganan corona
virus disease 2019 (covid-19).
Adanya pandemi covid-19 serta diberlakukannya protokol kesehatan
meningkatkan kewaspadaan masyarakat sehingga terus melakukan perilaku
preventif sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19. Meskipun protokol
kesehatan sudah diberlakukan dan kewaspadaan masyarakat terus meningkat, Kota
Surabaya masih menjadi salah satu kota dengan tingkat kasus positif covid-19
tertinggi di Indonesia selama 3 bulan terakhir (Juni-Agustus). Sesuai dengan hasil
survei bersama masyarakat dan diskusi bersama pemerintah Kelurahan Kedung
Baruk memang terdapat banyak kendala terkait dengan adanya pandemi covid-19
yang merubah perilaku dan pola hidup masyarakat setempat. Terdapat banyak
masyarakat yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 baik dari aspek
kesehatan maupun ekonomi.
Guna menciptakan kondisi yang lebih baik di masa pandemi covid-19
seperti saat ini, praktikan melakukan Kerja Praktik di Kelurahan Kedung Baruk
dengan program ’upaya pencegahan covid-19 berdasarkan perilaku masyarakat
Kelurahan kedung Baruk’. Program ini dilakukan dengan melakukan pendekatan
2
dengan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta
upaya pencegahan penyebaran covid-19. Berdasarkan program tersebut, maka
diharapkan masyarakat dapat hidup normal meskipun harus terus berperang
melawan covid-19.
1.2.2 Manfaat
Laporan Kerja Praktik ini bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dalam
memahami cara atau upaya suatu daerah dalam menangani pandemi terutama
virus-19 yang saat ini menjadi isu global, terlebih Jawa Timur yang
merupakan provinsi dengan kasus positif covid-19 tertinggi. Laporan ini juga
bermanfaat bagi gugus tugas covid-19 sub-kawasan Kecamatan Rungkut
sebagai bahan evaluasi dalam upaya penanganan kasus covid-19 di wilayah
setempat.
3
Baruk menjadi daya tarik praktikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
program tersebut.
4
(teori perencanaan proses perencanaan dan teori lain yang relevan dengan substansi
kegiatan). Rekomendasi berisi masukan perbaikan untuk pelaksanaan/manajemen
kegiatan calon praktikan prodi S1 PWK UNDIP dan institusi terkait lainnya
(seperti instansi kerja praktikdan institusi lainnya-pemerintah pusat/daerah yang
terkait dengan pekerjaan kegiatan).
5
BAB II
6
Gambar 1 : Struktur Organisasi Kelurahan Kedung Baruk 1
7
sangat berperan dalam pendataan masyarakat terdampak sehingga bisa
mendapatkan bantuan yang menjadi haknya.
Juni:
Sosialisasi kampung tanggung
Pelaksanaan kampung tangguh
Pendataan masyarakat rawan&terdampak
Juli:
Pembagian Bantuan I (PKH)
Rapid test massal
Pendekatan UMKM terdampak
Agustus:
Pembagian Bantuan I (PKH)
Tracing
Penerapan desa tahan pangan
8
Gambar 2 : Alur Per encanaan Program Upay Penanganan
Covid-19 di Kelurahan Kedung Baruk1
Dalam pelaksanaan program penanganan covid-19 sesuai arahan
pemerintah, tentunya dibutuhkan peran serta masyarakat setempat untuk bersama-
sama memerangi covid-19. Maka dari itu perilaku masyarakat sangat
mempengaruhi berjalannya program. Perubahan perilaku masyarakat perlu
dilakukan agar lebih waspada dan peduli dengan lingkungan sekitar. Kedudukan
praktikan disini adalah untuk menganalisis perilaku masyarakat Kelurahan Kedung
Baruk dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19.
2.4 Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Kelurahan
Adapun Visi dan Misi Kelurahan tentunya menyesuaikan Visi dan Misi Kota
Surabaya, yaitu:
Visi:
“Surabaya Kota Sentosa yang berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis
Ekologi”
Misi:
9
kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kota Surabaya di bawah Kecamatan.
Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan oleh camat. Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh camat. Kelurahan mempunyai
fungsi:
Sesuai dengan Pasaal 10 ayat 1, susunan organisasi kelurahan terdiri dari : lurah,
sekretaris kelurahan, seksi pemerintahan, seksi pemerintahan umum dan
pembangunan, seksi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian, dan kelompok
jabatan fungsional. Adapun tugas dan fungsi kecamatan dan kelurahan serta
masing-masing seksi ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.
Dengan mengetahui profil instansi Kelurahan Kedung Baruk, diharapkan dapat
mendapatkan informasi dan data lebih terkait kebijakan yang berlaku di dalamnya.
10
BAB III
GAMBARAN PROYEK
KOTA SURABAYA
11
Gambar 3 : Peta Posisi Kelurahan Kedung Kedung Baruk1
Luas wilayah 155.350 Ha, Ketinggian tanah dari permukaan laut 3 meter,
curah hujan 2000 mm/tahun, topografi rendah, suhu udara rata-rata 30C. Jarak ke
Kecamatan 1 km, Pusat Pemerintahan Kota 10 km, Pusat Pemerintahan Provinsi 12
km, Pusat Pemerintahan Negara 900 km. Adapun batas wilayah Kelurahan Kedung
Baruk adalah sebagai berikut:
Batas wilayah sebelah Utara : Kelurahan Medokan Semampir
Batas Wilayah Sebelah Timur : Kelurahan Penjaringansari
Batas Wilayah Sebelah Selatan : Kelurahan Kalirungkut
Batas Wilayah Sebelah Barat : Kelurahan Kalirungkut
12
Gambar 4 : Peta Solid Void Kelurahan Kedung Baruk
Dilihat dari peta solid void diatas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan bangunan di
Kelurahan Kedung Baruk tergolong tinggi, hal ini dapat mempengaruhi kecepatan
penyebaran terhadap covid-19 yang dapat ditularkan melalui droplet atau bahkan
udara.
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Kedung Baruk tahun 2020 sebanyak 4564 Kepala
Keluarga dengan jumlah penduduk 17.333 jiwa yang terdiri dari 8647 penduduk
laki-laki dan 8686 penduduk perempuan Jumlah penduduk di Kelurahan Kedung
Baruk memiliki perbedaan setiap tahunnya berdasarkan ketersediaan data dari
kurun waktu 2012-2020. Berikut ini adalah grafik jumlah penduduk Kelurahan
Kedung Baruk 2012-2020:
13
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
17.526
17.333
17.209
16.850
15.850
Pada kurva diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kelurahan Kedung
Baruk mengalami penurunan pada tahun 2020. Penurunan ini cukup signifikan
untuk skala kelurahan, yaitu 193 jiwa. Pada tahun 2012-2018, jumlah penduduk
Kelurahan Kedung Baruk terus mengalami peningkatan. Dengan terus
berkembangnya jumlah penduduk Kelurahan Kedung Baruk menandakan adanya
aglomerasi penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa Kelurahan Kedung Baruk
mengalami perkembangan di wilayahnya. Adapun jumlah penduduk Kelurahan
Kedung Baruk menurut usia adalah sebagai berikut:
14
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa presentase penduduk usia produktif di
Kelurahan Kedung Baruk sebesar 65,51% dimana telah melebihi setengah dari total
jumlah penduduk Kelurahan Kedung Baruk. Hal ini dapat menjadi potensi tinggi
dalam menciptakan mobilitas penduduk di Kelurahan Kedung Baruk dan
sekitarnya. Mobilitas atau pergerakan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan
kontak fisik yang tinggi pula, sehingga dapat memicu penyebaran penularan covid-
19 di Kelurahan Kedung Baruk. Upaya yang dapat dilakukan adalah membatasi
pergerakan masyarakat Kelurahan Kedung Baruk untuk melakukan aktivitas yang
tidak mendesak dan berhubungan langsung dengan orang lain.
TNI
PNS
0%
Jumlah Polri
1% 0%
Swasta
Belum Bekerja 28%
28%
Pensiun
Wiraswasta 1%
IRT
5%
15% Pelajar/Mahasisw Tani
a 0%
Nelayan 20%
0%
Pedagang Buruh Tani
2% 0%
Grafik 2 : Presentase Jumlah Penduduk Kelurahan Kedung Baruk berdasarkan Mata Pencaharian
15
Kelurahan Kedung Baruk memiliki cukup banyak jenis mata pencaharian.
Data mata pencaharian menyatakan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Kedung
Baruk bekerja di sektor swasta, yaitu sebanyak 28%, dilanjutkan dengan mahasiswa
dan ibu rumah tangga, lalu wiraswasta sebanyak 5% dan pedagang sebanyak 2%.
Data mata pencaharian ini digunakan untuk melihat seberapa banyak jenis mata
pencaharian Kelurahan Kedung Baruk sehingga dapat melihat mobilitas yang
diciptakan masyarakat sekitar.
Menurut sumber yang didapat, baik dari pemerintah maupun warga
Kelurahan kedung Baruk, mayoritas warga Kelurahan Kedung Baruk yang
terjangkit covid-19, diduga mendapat penularan dari klaster di tempat kerjanya. Hal
ini disebabkan masyarakat kontak langsung dengan orang banyak sehingga
memudahkan penyebaran covid-19. Banyaknya ragam mata pencaharian
masyarakat Kelurahan Kedung Baruk diniai mengakibatkan tingkat mobilitas dan
banyaknya kontak langsung dengan orang lain semakin meningkat. Perilaku
masyarakat di lingkungan mempengaruhi dengan lingkungan pekerjaan bisa saja
berbeda, hal ini tentu dapat mempengaruhi dan membawa virus dari lingkungan
pekerjaan ke lingkungan permukiman.
- Pusat Keramaian di Kelurahan Kedung Baruk
Titik-titik pusat keramaian di Kelurahan Kedung Baruk berfungsi untuk
menganalisis adanya tumpukan masayrakat pada titik tersebut sehingga beresiko
tinggi terhadap penularan covid-19 di Kelurahan Kedung Baruk. Pusat keramaian
biasanya terdapat di fasum maupun fasos, berikut merupakan peta titik pusat
keramaian di Kelurahan Kedung Baruk:
16
Gambar 5 : Peta Titik Keramaian Kelurahan Kedung Baruk
17
Metode yang digunakan praktikan dalam melaksanakan program adalah dengan
observasi, dimana proyek dikerjakan melalui pengamatan kondisi wilayah dilihat
berdasarkan perilaku masyarakat di dalamnya, lalu mendiskusikan suatu program
yang sesuai dan dapat diterapkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, program yang
direncanakan terkait upaya pencegahan penyebaran covid-19 oleh masyarakat
Kelurahan Kedung Baruk. Adapun acuan yang digunakan dalam perencanaan
program adalah alur perencanaan dibawah ini:
Adapun tahapan kerja praktik yang dilakukan praktikan telah mencapai tahap
plan implementation, dimana pemerintah sedang melaksanakan program-program
terkait upaya penanganan dan pencegahan covid-19 di Kelurahan Kedung Baruk.
Sebelumnya, tentunya program telah melalui tahap identifikasi masalah dan
pengumpulan data, serta prepare terkait program tersebut.
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
1. Telaah Dokumen yang dilakukan antara lain menelaah data terkait tren
kasus positif corona baik di wilayah makro, meso, maupun mikro.
18
2. Survei Lapangan dilakukan untuk memastikan seberapa konsisten dan
efisien upaya penanganan kasus positif covid-19 baik dalam segi
pengobatan maupun upaya pencegahan. Survei lapangan juga dilakukan
untuk mengamati perilaku masyarakat Kelurahan Kedung Baruk dalam
upaya pencegahan penyebaran covid-19. Survei dilakukan pada bulan
Juli-Agustus.
3. Wawancara dilakukan tertuju kepada narasumber penyelenggara
program penanganan kasus covid-19 dan masyarakat Kelurahan
Kedung Baruk terkait pelaksanaan program. Adapun narasumber yang
terlibat adalah Kepala Kelurahan, Kepala Bidang Kesejahteraan
Masyarakat dan Perekonomian, Ketua RW 1, 5, dan 8, anggota linmas,
pedagang kaki lima dan pelaku UMKM.
4. Analisis dilakukan untuk memvalidasi data yang di dapat sehingga
dapat ditindak lanjuti sebagai perencanaan program new normal.
3.4.2 Metode Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
normatif, yaitu analisis yang mengacu pada proses maupun pelaksanaan
kebijakan pemerintah Kota Surabaya. Upaya penanganan dan pencegahan
penyebaran covid-19 didasari oleh Permenkes no 9 tahun 2020 tentang
pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan
penanganan corona virus disease 2019 (covid-19) dan Kepres no 7 tahun
2020 tentang gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Kedua acuan
tersebut dikembangkan secara mandiri oleh Kelurahan Kedung Baruk
beserta jajaran dibawahnya, tidak lupa peran serta masyarakat Kelurahan
Kedung Baruk yang menjadi faktor utama keberlangsungan program
tersebut.
Selain itu, metode analisis deskriptif juga digunakan dalam
penulisan laporan ini. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang
digunakan untuk mendeskripsikan gambaran suatu objek melalui data atau
sample yang telah terkumpul (Sugiono: 2009; 29). Dalam konteks laporan
ini, upaya pencegahan penyebaran covid-19 dan perilaku masyarakat
digunakan sebagai objek yang akan dibahas, karena kedua objek tersebut
merupakan dua elemen penting bagi berjalannya Program percepatan
penanganan covid-19 oleh gugus tugas Pemerintah Kota Surabaya.
19
3.5 Output/Hasil
a. Jumlah pasien covid di Surabaya
20
Gambar 7 : Peta Sebaran Pasien covid-19 di Kelurahan Rungkut
21
Grafik 4 : Grafik Pasien Covid-19 Kelurahan Kedung Baruk
Grafik diatas merupakan grafik perkembangan pasien covid-19 di
Kelurahan Kedung Baruk. Menurut data diatas, jumlah pasien positif covid-19
di Kelurahan Kedung Baruk terus menurun diimbangi dengan pasien yang
sembuh dan jumlah pasien meninggal yang stagnan tidak bertambah selama
hampir satu bulan. Diperkirakan upaya pemerintah dan masyarakat Kelurahan
Kedung Baruk dalam memerangi covid-19 sudah cukup berhasil.
d. Sebaran Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Rumah sakit rujukan covid-19 yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya
cukup banyak, upaya ini dilakukan dengan harapan agar pasien covid-19 dapat
cepat ditangani sehingga dapat menekan penyebaran covid-19. Berikut
merupakan titik rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Surabaya:
22
Gambar 8 : Peta Sebaran Rumah Sakit Rujukan Khusus covid-19 di Surabaya
23
Gambar 9 : Peta Sebaran Titik Rapid Test Kota Surabaya
Dapat dilihat dari peta titik rapid test diatas, titik rapid test terdekat dengan
Kelurahan Kedung Baruk berada di Kecamatan Mulyorejo dan Wonocolo yang
kurang lebih berjarak 10 km dari Kelurahan Kedung Baruk. Berdasarkan hasil
wawancara, jarak dan waktu tempuh yang cukup jauhsering kali membuat
masyarakat Kelurahan Kedung Baruk mengurungkan niatnya untuk melakukan
rapid test. Semakin sedikit masyarakat yang melakukan rapid test, maka
pasien covid-19 makin sulit dideteksi sejak dini.
f. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan terkait kondisi
Kelurahan Kedung Baruk beserta perilaku masyarakat Kelurahan Kedung
Baruk selama pandemi covid-19 di Bulan Juli-Agustus, didapatkan bahwa
pengaruh internal maupun eksternal dapat mempengaruhi perilaku masyarakat
Kelurahan Kedung Baruk dalam menghadapi situasi pandemi seperti sekarang
ini. Faktor internal yang dimaksud seperti, kepadatan penduduk dan bangunan
yang tinggi, ragam matapencaharian, ragam kepercayaan/agama, serta jumlah
penduduk usia rentan. Sedangkan faktor eksternal meliputi tidak tersedianya
rumah sakit rujukan covid-19 dan titik rapid test di sekitar Kelurahan Kedung
Baruk dan adanya klaster covid-19 di tempat bekerja Masyarakat Kelurahan
Kedung Baruk.Adanya mobilitas dan kontak fisik yang tinggi antar masayrakat
dapat memicu penyebaran virus covid-19.
24
Berdasarkan hasil observasi, terdapat golongan masyarakat Kelurahan
Kedung Baruk yang memiliki tingkat kewaspadaan yang rendah terhadap
pandemi covid-19, sehingga tak jarang masyarakat mengabaikan perilaku
preventif terhadap protokol kesehatan. Golongan masyarakat tersebut berada di
permukiman dengan kepadatan penduduk tinggi di Kelurahan Kedung Baruk.
Selain itu, kewajiban kepala keluarga untuk mencari nafkah justru membawa
covid-19 dari tempatnya bekerja ke dalam kawasan permukiman.
Dari informasi-informasi diatas, disimpulkan bahwa diperlukan sosialisasi
ekstra kepada masyarakat mengenai pentingnya menerapkan perilaku preventif
sesuai dengan protokol kesehatan covid-19 dan meningkatkan kewaspadaan
masyarakat terkait bahaya covid-19. Upaya pencegahan penyebaran covid-19
dengan pendekatan langsung ke masyarakat diharapkan dapat lebih diterima
masyarakat, sehingga dapat membantu menekan angka positif covid-19,
terutama di Kelurahan Kedung Baruk.
g. Kritik dan Saran
Menurut Kepala Kelurahan Kedung Baruk,Fadjar Basuki, tidak semua upaya
pencegahan covid-19 dapat dilakukan sama rata di semua RW. Contohnya
seperti penerapan one gate entrance tidak bisa dilakukan di semua RW
dikarenakan kondisi perkampungan yang susah untuk dikontrol mobilitasnya.
Lalu rapid test on the spot telah diusahakan, namun masyarakat kurang ikut
serta untuk berpartisipasi melaksanakan program tersebut, sehingga sosialisasi
harus dilakukan dengan extra untuk meyakinkan masyarakat bahwa rapid test
merupakan upaya pencegahan penyebaran covid-19.
h. Hasil Wawancara Narasumber
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan dan Kepala Bidang
Kesejahteraan Masyarakat dan Perekonomian, didapatkan bahwa penyebab
dari cepatnya penyebaran covid-19 di Kecamatan Rungkut, terutama
Kelurahan Kedung Baruk disebabkan oleh berbagai macam aspek, selain
karena kesadaran masyarakat yang kurang, juga karena adanya tuntutan
pekerjaan serta penularan covid-19 di tempat kerja yang kemudian dibawa ke
area permukiman sehingga angka penyebaran covid-19 di Kelurahan Kedung
Baruk tinggi. Kesadaran masyarakat terkait pentingnya mematuhi protokol
kesehatan covid-19 cukup rendah di beberapa area permukiman MBR, hal ini
25
disebabkan kurangnya edukasi dan adanya tuntutan ekonomi yang membuat
masyarakat acuh tak acuh dengan adanya pandemi covid-19.
Wawancara dengan pedagang kaki lima dan pelaku UMKM juga dilakukan
oleh praktikan. Hasilnya berupa keluhan pedagang kaki lima dan pelaku
UMKM yang merasa dirugikan oleh adanya pandemi covid-19. Perilaku
masyarakat yang cenderung mengurangi perjalanan berpengaruh terhadap
pendapat yang mereka dapatkan sehari-hari. Sedangkan hasil wawancara oleh
anggota linmas menyatakan bahwa anak muda di Kelurahan Kedung Baruk
cenderung sulit diatur dan masih melakukan kegiatan bergerombol hingga larut
malam.
26
BAB IV
PRAKTIK
27
Sosialisasi dilakukan disetiap RW di Kelurahan Kedung Baruk, dipandu
langsung oleh pihak Puskesmas Kecamatan Rungkut dalam rangka sosialisasi
ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan covid-19. Sosialisasi ini
dihadiri oleh RW, RT, dan masyarakat setempat, soaialisasi dilakukan
bergiliran di setiap RW di Kelurahan Kedung Baruk.
28
Gambar 11 : Kunjungan UMKM 1
29
Gambar 13 : Pembagian Bantuan Masyarakat terdampak covid-19
30
berdasarkan wawancara dengan narasumber, didapatkan bahwa masyarakat
Kelurahan Kedung Baruk memiliki tingkat kepedulian yang minim terkait
dengan perilaku preventif covid-19 terutama di kawasan permukiman MBR.
Kurangnya edukasi yang diberikan kepada masyarakat menjadi salah satu
faktor yang harus diperbaiki. Hasil analisis juga menyatakan bahwa pasien
covid-19 di Kelurahan Kedung Barurk diduga mendapat penularan dari
klaster tempat bekerjanya sehingga membawa covid-19 masuk ke dalam
lingkungan tempat tinggal.
Dengan melihat fakta-fakta mengenai covid-19 di Kelurahan Kedung
Baruk, maka dibutuhkan adanya upaya pencegahan penyebaran covid-19
yang berdasarkan oleh perilaku masyarakat Kelurahan Kedung Baruk. Hal ini
dilakukan mengingat kunci dari berjalannya suatu program adalah kerja sama
antar pemerintah dan masyarakat di dalamnya. Adapun usulan kegiatan yang
dapat dilakukan yakni; (1) sosialisasi bahaya covid-19 dan pentingnya
perilaku preventif, (2) membuat pasar online untuk menyelamatkan pelaku
UMKM dan pedagang kaki lima serta mempermudah pembeli, namun juga
tidak menambah mobilitas, (3) memperketat protokol kesehatan di
lingkungan permukiman sehingga menghambat penyebaran covid-19 di
Kelurahan Kedung Baruk, serta (4) membuat posko covid-19 skala Kelurahan
Kedung Baruk. Jarak fasilitas kesehatan terkait covid-19 seperti titik rapid
test dan rumah sakit rujukan covid-19 yang cukup jauh menjadi salah satu
faktor masyarakat Kelurahan Kedung Baruk acuh tak acuh dengan adanya
pandemi ini.
4.3 Aktivitas Tambahan
Selain mengerjakan program upaya pencegahan penyebaran covid-19 berdasarkan
perilaku masyarakat di Kelurahan Kedung Baruk, praktikan juga turut serta
membantu pelayanan di front office. Adapun kegiatan yang dilakukan praktikan
diluar pelaksanaan program adalah sebagai berikut:
- Pengenalan IKP (Kantor Kelurahan Kedung Baruk) beserta bidang yang ada di
dalamnya
- Pelayanan administrasi pemerintahan ( KTP, KK, Akte Kelahiran/Kematian,
surat pindah masuk/keluar, dll) serta pendataan MBR dan lansia/janda
- Pengisian laporan kerja praktik.
31
BAB V
5.1 Pembelajaran
Pada kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan pada tanggal 6 Juli hingga
21 Agustus 2020 lalu, praktikan mendapatkan pembelajaran bahwa penanganan
covid-19 dilakukan dengan perencanaan top-down. Berpusat di gugus tugas covid-
19 Kota Surabaya yang memerintahkan setiap kecamatan untuk terus melakukan
maintenance serta memberi tanggung jawab kepada kelurahan untuk menjaga
warga dan lingkungannya. Dengan penerapan perencanaan top-down dalam kasus
penanganan covid-19 saat ini membuat program dapat berjalan lebih teratur dan
merata ke setiap kelurahan di Kota Surabaya. Adapun pembelajaran yang
didapatkan selama kurang lebih 30 hari melakukan kerja praktik dibagi menjadi
pembelajaran teoritis dan praktis, penjelasannya sebagai berikut:
- Pembelajaran Teoritis
Setelah melakukan program mengenai penanganan covid-19 di Kelurahan
Kedung Baruk, calon praktikan mendapatkan pembalajaran teoritis, berupa
adanya perencanaan top-down, dimana perencanaan dilakukan melalui satu
komando. Komando disini adalah Pemerintah Kota Surabaya, dimana
Pemerintah Kota Surabaya kemudian memerintahkan Kecamatan di seluruh
Kota Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kelurahan masing-masing
dalam rangka penanganan pasien covid-19 dan untuk menekan angka
penyebaran covid-19. Selain itu, perencanaan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan komprehensif, dimana dilakukan analisis masalah
serta mengetahui lebih lanjut mengenai kependudukan, ekonomi, hingga
32
fasilitas terkait covid-19 di Kelurahan Kedung Baruk. Upaya ini dilakukan
tentunya dengan adanya kerjasama antar pemerintah dan masyarakat
setempat.
- Pembelajaran Praktis
Pembelajaran praktis didapatkan oleh calon praktikan selama melaksanakan
Kerja Praktik, terlebih program yang diambil berkaitan erat dengan
masyarakat Kelurahan Kedung Baruk sehingga perlu terjun langsung untuk
mengetahui kondisi akurat dari masyarakat Kedung Baruk. Calon praktikan
mengetahui secara jelas dan langsung dari masyarakat setempat terkait
keluhan yang dirasakan, dengan itu calon praktikan menjadi paham
bagaimana cara kerja pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang
terjadi di Kelurahan Kedung Baruk. Dalam program upaya pencegahan
penyebaran covid-19 berdasarkan perilaku masyarakat di Kelurahan Kedung
Baruk didapatkan bahwa perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan program pemerintah. Namun, hal ini juga perlu dukungan
fasilitas dari pemerintah sendiri. Sehingga dapat dikatakan apabila upaya
dari pemerintah dan masyarakat setempat harus berjalan beriringan demi
mencapai tujuan bersama.
5.2 Rekomendasi
Setelah melakukan kegiatan kerja praktik dan pembelajaran yang diperoleh
praktikan dapat menyimpulkan dan merekomendasikan bagi tempat instansi kerja
praktik yaitu Kantor Kelurahan Kedung Baruk, Prodi S1 PWK Undip dan Praktikan
dalam melakukan kegiatan kerja praktik kedepannya, serta untuk kinerja yang lebih
baik bagi Instansi Kerja Praktik (IKP), Prodi S1 PWK Undip dan praktikan.
5.2.1 Rekomendasi Instansi Kerja Praktik
Bagi Instansi Kerja Praktik (IKP) dalam upaya penanganan kasus covid-19 di
Kelurahan Kedung Baruk perlu adanya kerjasama dengan RT/RW dan
masyarakat. Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam memerangi covid-19,
sehingga sosialisasi program kepada masyarakat sangat diperlukan. Perencanaan
top-down cocok dalam melaksakan program penanganan covid-19 di Kelurahan
Kedung Baruk. Peran serta antar pemerintah dan masyarakat setempat
diharapkan dapat menurunkan angka menyebaran covid-19 di Kelurahan
Kedung Baruk. Selain itu, kerjasama dan koordinasi antar lurah dan kepada
bidang perlu dilakukan sinkronisasi agar tidak terdapat tumpang tindih antar
33
tugas dan kewajiban, sehingga diharapkan semua program dapat terlaksana
dengan semaksimal mungkin.
5.2.2 Rekomendasi PWK
Kerja praktik sebagai mata kuliah wajib yang diemban setiap mahasiswa Prodi
S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, karena kerja praktik berjalan cukup lama
yaitu 30 hari kerja atau sekitar 6 minggu, maka diharapkan pendistribusian
dosen pembimbing kerja praktik dapat dilakukan lebih cepat. Hal ini berkaitan
dengan konsultasi mahasiswa dengan dosen pembimbing, baik dalam aspek
teknis, administrasi, maupun penyusunan laporan. Terlebih di situasi pandemi
seperti sekarang ini banyak kebijakan-kebijakan yang belum pernah dilakukan
sebelumnya, seperti work from home dan penerapan protokol-protokol kesehatan
lainnya yang dapat membatasi berjalannya kerja praktik. Dengan adanya
distribusi dosen pembimbing yang lebih cepat diharapkan mahasiswa dapat
melaksanakan kerja praktik secara maksimal dan penyusunan laporan kerja
praktik dapat lebih optimal.
5.2.3 Rekomendasi Calon Praktikan
Berikut merupakan rekomendasi yang diberikan kepada calon praktikan:
- Mempersiapkan lebih awal kebutuhan administrasi kerja praktik, seperti surat
tugas hingga perizinan pelaksanaan kerja praktik.
- Mengamati kondisi wilayah perencanaan (Kelurahan Kedung Baruk),
sehingga memudahkan praktikan memilih program agar tepat sasaran.
- Sosialisasi dengan masyarakat sangat penting dilakukan, sehingga calon
praktikan diminta untuk mempersiapkan diri terjun langsung bersama
masyarakat sehingga data yang didapat lebih akurat.
- Memperhatikan erika bernorma selama pelaksanaan kerja praktik, baik di
Kantor Kelurahan Kedung Baruk maupun saat survei lapangan karena
membawa nama baik diri dan Universitas Diponegoro.
- Kerja Praktik dilakukan saat pandemi covid-19 sehingga calon praktikan
diharapkan dapat tetap profesional namun tetap mematuhi protokol kesehatan
covid-19.
34
DAFTAR PUSTAKA
Chen, Xuewei and Chen, Hongliang. 2020. Differences in Preventive Behaviours of Covid-
19 between Urban and Rural Residents: Lessons Learnfrom a Cross-Sectional
Study in China. International Journal of Environmental Research and Public Health.
Saha, Jay et all. 2020. Lockdown for Covid-19 and its impact on community mobility in
India. Children and Youth Services Review.
Lawancovid-19.surabaya.go.id
35
LAMPIRAN
- Asistensi dilakukan
sekaligus dari bab 1-5
36
LAMPIRAN
37
LAMPIRAN
38
39