Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM 21040118130105
Kelas C
Universitas Diponegoro
Semarang
2018
1
Kata Pengantar
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
Bab I.......................................................................................................................................................4
Pendahuluan......................................................................................................................................4
I. Latar Belakang.......................................................................................................................4
II. Tujuan....................................................................................................................................4
III. Alat dan Bahan...................................................................................................................5
IV. Metode Secara Singkat......................................................................................................5
Bab II......................................................................................................................................................6
Kajian Teori........................................................................................................................................6
I. Kajian Teori.................................................................................................................................6
II. Data...........................................................................................................................................8
Bab III.....................................................................................................................................................9
Langkah Kerja Praktikum...................................................................................................................9
Bab IV..................................................................................................................................................23
Pembahasan....................................................................................................................................23
I. Hasil.....................................................................................................................................23
II. Pembahasan........................................................................................................................25
Bab V...................................................................................................................................................26
Kesimpulan......................................................................................................................................26
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................27
3
Bab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota atau biasa dikenal dengan Planologi adalah sebuah
program studi yang mempelajari dasar-dasar perencanaan, morfologi kota, perpetaan, struktur
tanah, transportasi, serta desain. Selain ilmu-ilmu mengenai keteknikan, juga dipelajari ilmu sosial
ekonomi perkotaan. Salah satu mata kuliah yang diajarkan adalah sistem informasi. Tujuan sistem
informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikan informasi yang merefleksikan seluruh
kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Dalam
sistem informasi perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan
melekat pada suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan lain-lain. Sedangkan informasi
merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan dari data
tersebut.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alam pesisir
dan lautan yang sangat besar. Potensi sumber daya alamini perlu dikelola dengan baik agar dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan
dan melakukan usaha untuk menjaga kelestariannya. Pengelolaan sumber daya alam pesisir
danlautan yang baik diperlukan metode dengan pendekatan multi displin ilmu yang meliputi
berbagai aspek, seperti aspek pemanfaatan sumberdaya, kelestarian lingkungan dan aspek sosial
ekonomi masyarakat. Teknologi penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk
mengindentifikasi serta melakukan monitoring terhadap perubahan sumber daya alam dan
lingkungan wilayah pesisir dan laut.
Penggunaan teknologi penginderaan jauh memiliki keuntungan, salah satunya yaitu citra
menggambarkan obyek daerah dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak obyek yang
mirip dengan wujud dan letaknya
di permukaan bumi, relatif lengkap, cakupan daerah cukup luas dan periode pembuatan citra juga re
latif pendek. Informasi mengenai obyek yang terdapat pada suatu lokasi di permukaan bumi diambil
dengan menggunakan sensor satelit.
ER Mapper adalah perangkat lunak pengolahan data citra atau satelit ( geographic image
processing product ). ER Mapper dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan
computer PC dengan sistem operasi windows NT dan windows 95. ER Mapper dapat menampilkan
dan mengolah data raster, menampilkan dan mengedit data vektor, dan menghubungkan dengan
4
data dari Sistem Informasi Geografik (SIG), sistem manajemen basis data (database management)
atau dengan sumber lainnya.
II. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan praktikum ini, yaitu:
1. Laptop/ PC
2. Mouse
3. Microsoft Word
5
Bab II
Kajian Teori
I. Kajian Teori
I.I Interpretasi Citra Satelit
Proses interpretasi biasanya berupa gabungan antara visual dan automatic dengan
bantuan computer dan perangkat lunak pengolah citra. Kebanyakan citra satelit yang belum
diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warna dari hitam ke putih
dengan derajat keabuan yang bervariasi.
1. Resolusi spektral, yaitu interval lebar kisaran masing-masing band spektral yang diukur
olehsensor yang menunjukkan panjang gelombang yang digunakan dalam perekaman
objek. Semakin sempit interval, maka resolusi spektral semakin besar, sehingga
kemampuan pengenalan objek pun semakin baik.
2. Resolusi spasial, yaitu ukuran terkecil di permukaan bumi yang dapat diukur. Resolusi
spasial ditentukan oleh level detil yang ditangkap oleh sensor, sehingga semakin kecil
ukuran objek yang dapat diukur maka resolusi spasialnya akan semakin kecil.
3. Resolusi radiometrik, yaitu ukuran sensitifitas sensor untuk membedakan aliran radiasi.
Resolusi radiometrik memiliki satuan bit. Semakin besar resolusi radiometriknya maka
citranya akansemakin baik
Pada Image Display untuk kombinasi band pada citra dihasilkan tiga macam hasil warna
kombinasi. Yaitu color system, false color, dan pseudo color. Berikut adalah penjelasan masing-
masing dari hasil kombinasi citra tersebut:
1. Color system
Seperti namanya, hasil dari image display kombinasi band pada color system menghasilkan
warna-warna sebenarnya (true color). Seperti, R G B (Red, Blue Green), C M Y (Cyan, Magenta,
Yellow), HSV/HIS, dan lain sebagainya.
2. False color
6
Hasil image display pada False color merupakan hasil kombinasi dari tiga band yang masing-masing
ditugaskan (assigned) pada warna R / G / B. sehingga
3. Pseudo color
Pseudo color akan menghasilkan warna yang serupa dengan false color namun dengan proses
yang berbeda. Pada pseudo color citra dari satu band di proses
dengan pseudo-color mapping sehingga terbagi menjadi warna R G B. kemudian warna R G B ini di
kombinasi dan menjadi gambar pseudo color yang baru.
Natural Color – 4 3 2
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pada daerah
perkotaan/urban.
Kombinasi ini digunakan untuk melihat masa, kerapatan, dan dominasi vegetasi. Kontras antara
dominasi vegetasi akan terlihat dalam infrared, sehingga efektif bagi analisis vegetasi kehutanan
atau pertanian skala besar.
Agriculture – 6 5 2
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan tumbuh-tumbuhan yang jelas ditunjukkan
dengan warna kehijauan.
Atmospheric Penetration – 7 6 5
Berguna untuk memperjelas citra dari ketebalan awan, memperjelas garis pantai, dan tutupan
vegetasi. Kombinasi ini dapat memperjelas citra dari gangguan cuaca.
Healthy Vegetation – 5 6 2
Land/Water – 5 6 4
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pad air dan
daratan.
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan warna natural dan mengurangi kenampakan awan.
Shortwave Infrared – 7 5 4
7
Digunakan untuk mendapatkan biomass dengan kontras yang jelas dan citra yang lebih bersih
dari tutupan awan.
Vegetation Analysis – 6 5 4
II. Data
Perbedaan Citra + Band pada Landsat 7 dan Landsat 8
8
9
Bab III
Langkah Kerja Praktikum
Setelah software terbuka, pilih File pada Menu Bar lalu klik Open. Lalu akan muncul tampilan seperti
10
dibawah, dan pilih 11 band dari landsat 8. Pilih band 1 lalu klik ok.
11
Untuk menambahkan file citra band yang lain, klik ikon new
12
Klik kanan pada layer kosong kemudian pilih file, klik open
13
Masukkan band lainnya, lakukan sampai terdapat 3 band
Jika sudah, cek sistem proyeksi dan resolusi spasial dari masing- masing band
14
Pilih salah satu band yang ingin dicek, klik kanan kemudian pilih open. Pilih bandnya, klik info. Cek
apakah dataset sesuai
15
Bandingkan dengan file citra band sebelumnya
Jika sudah, saatnya memasukkan kombinasi band. Klik kanan pada salah satu file citra band. Pilih
algorithm
16
Kemudian pada kolom algorithm klik kanan pilih algorithm. Lalu akan mucul seperti gambar dibawah
17
Klik ikon duplicate untuk menambahkan band sampai ada 8
Beri nama masing- masing band, ingatlah bahwa band ke 8 memiliki resolusi spasial yang berbeda.
Ganti dengan band 9
18
jika sudah, sesuaikan file band dengan layer bandnya. Untuk band 1, klik ikon load dataset.
Masukkan file dataset band 1. Klik ok
untuk band selanjutnya, klik pada masing- masing layer band. Klik load dataset, masukkan file
19
bandnya masing- masing . klik ok this layer only
20
jika sudah, simpan citra landsat. klik file pada menu bar, pilih save as
21
selanjutnya akan muncul tab seperti ini, paatikan output type multi layer. Untuk resolusi spasial tidak
perlu diganti. Jika sudah, klik ok
22
jika sudah, tekan ok
buat layer baru, klik ikon new. Klik kanan pada layer kosong, pilih fie, klik open
23
masukkan file extension landsat yang sudah disimpan. Cek apakah jumlah band 8
setelah itu klik close, klik kanan pada layer, pilih algorithm
24
setelah tab algorithm muncul, ganti komposisi band sesuai tujuannya dengan cara klik kebawah
kolom band, pilih band yang diinginkan
25
untuk mempermudah penglihatan, perbesar layer. Klik kanan lalu pilih zoom box tool
26
Masukkan band selanjutnya
klik refresh image with 99%, untuk melihat perubahan. Kemudian, lakukan kembali langkah
sebelumnya untuk melakukan kombinasi band yang lain. Selesai
27
28
Bab IV
Pembahasan
I. Hasil
Berikut adalah gambar hasil praktikum kombinasi band pada citra satelit Landsat 8:
Natural Color – 4 3 2
Agriculture – 6 5 2
29
Shortwave Infrared – 7 5 4
30
II. Pembahasan
Natural Color – 4 3 2
Kombinasi ini digunakan untuk melihat masa, kerapatan, dan dominasi vegetasi. Kontras antara
dominasi vegetasi akan terlihat dalam infrared, sehingga efektif bagi analisis vegetasi kehutanan
atau pertanian skala besar.
Agriculture – 6 5 2
Shortwave Infrared – 7 5 4
Oleh karena kombinasi kanal ini tidak menggunakan kanal tampak (visible band) dengan demikian
kombinasi ini sangat baik dalam penetrasi atmosfer. Garis pantai dan laut akan terlihat jelas.
Kombinasi ini seringkali digunakan untuk menemukan karakteristik kelembaban dan tekstur tanah.
Vegetasi akan terlihat berwarna biru. Kombinasi kanal ini akan berguna dalam studi geologi.
Digunakan untuk menghasilkan citra dengan perbedaan yang jelas pada daerah
perkotaan/urban.
31
Bab V
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kombinasi band pada citra satelit Landsat 8 dengan
menggunakan software ER Mapper adalah sebagai berikut:
1. Citra dari satelit Landsat 8 memiliki warna yang sulit untuk dilakukan interpretasi karena
berwarna gray scale atau hitam putih. Maka dari itu diperlukan kombinasi band sesuai
kebutuhan untuk mempermudah pekerjaan interpretasi citra.
2. Kombinasi band dapat dilakukan dengan software ER Mapper yang kombinasi R G B bandnya yang
telah tersedia. Dengan mengikuti langkah-langkah pada praktikum ini akan dihasilkan citra yang
memiliki warna yang mempermudah proses interpretasi.
32
Daftar Pustaka
Cintya, Hilda Arssy Wiga . (205). Laporan Praktikum “Pengideraan Jauh Kombinasi Band Citra Satelit
Landsat 8 dengan Menggunakan Perangkat Lunak Bilko”. Institut Teknologi Sepuluh November.
https://www.researchgate.net/publication/282332286_LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGINDERAAN_JA
UH_KOMBINASI_BAND_CITRA_SATELIT_LANDSAT_8_DENGAN_MENGGUNAKAN_PERANGKAT_LUNA
K_BILKO
Rasyid, Nafi Abiyyu. (2016). Laporan Praktikum Inderaja Dasar “Komposit Band Citra Landsat 8
Menggunakan ENVI dan ER Mapper”. Universitas Gajah Mada.
https://nafiabiyyu.blogspot.com/2016/09/komposit-band-citra-landsat-8.html
Ramadhani, M Muas. (2017). Laporan Praktikum Penginderaan Jauh “Karakteristik Citra Satelit dan
Kombinasi Terbaik Citra Stelit Landsat 8”. Universitas Gajah Mada.
https://id.scribd.com/document/375755625/Laporan-Kombinasi-Landsat-8
33