Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU UKUR TANAH 2

Disusun Oleh :

Kelompok : 3

Kelas : 1 MRK 3

1. Akmal Nurhasani Hasyim (1741320021)


2. Ferdi Hermansyah Susanto (1741320077)
3. Fitri Alvionita Rosandi (1741320018)
4. Ninda Sholehah (1741320130)
5. Paksi Pamekas (1741320153)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat sebagai bukti telah menyelesaikan praktikum Ilmu Ukur
Tanah 2 tentang pengukuran detail utuk pemetaan topografi, berlokasi di kampus Politeknik
Negeri Malang.

Kelompok :3
Kelas : 1 MRK 3
Pelaksanaan Praktik : Tanggal 2 s/d 5 Juli 2018
Nama Kelompok : Akmal Nurhasani Hasyim (1741320021)
Ferdi Hermansyah Susanto (1741320077)
Fitri Alvionita Rosandi (1741320018)
Ninda Sholehah (1741320130)
Paksi Pamekas (1741320153)

Malang, 12 Juli 2018

Dosen Pembimbing

Nain Dhaniarti Raharjo SST, MT


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya senantiasa ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena curahan rahmat
serta karunia Nya lah saya akhirnya sampai pada tahap menyelesaikan laporan Ilmu Ukur
Tanah 2.

Kami sekaligus pula menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya


untuk Ibu Nain Dhaniarti Raharjo SST, MT selaku dosen mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang yang telah menyerahkan kepercayaan kepada kami
guna menyelesaikan laporan ini.Kami sungguh-sungguh berharap sekali laporan ini bisa
berguna pada tujuan untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan. Kami juga sadar
bahwa pada laporan ini tetap ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan.
Dengan demikian, Kami benar-benar menantinya adanya kritik dan saran untuk perbaikan
laporan yang hendak kami tulis di masa yang selanjutnya, menyadari tidak ada suatu hal
yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Kami berharap laporan sederhana ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama untuk
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada perkataan yang tidak
berkenan di hati.

Malang , 12 Juli 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran dan pemetaan situasi atau detail adalah suatu bentuk kegiatan untuk
membuat atau menyajikan gambaran unsur-unsur yang ada di suatu lokasi yang dipetakan
secara lengkap (termasuk penggambaran kontur) pada bidang datar dengan skala tertentu dan
sistem proyeksi tertentu (orthogonal) sebagai dasar perencanaan maupun keperluan teknis
lainnya.
Unsur-unsur yang digambarkan harus diliput dalam suatu data hasil pengukuran dan
diproses terlebih dahulu sehingga setiap obyek daalam kawasan yang dipetakan mempunyai
kedudukan atau posisi tertentu baik dalam arah horizontal maupun vertikalnya.
Salah satu metode yang praktis dalam hal pengukuran dan pemetaan detail atau situasi
ini adalah metode tacheometry. Istilah tacheometry itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu kata tacheos yang berarti cepat dan Metron yang berarti pengukuran. Secara
keseluruhan diartikan sebagai metode pegukuran jarak (tidak langsung) tanpa menggunakan
pita ukur (pengukur jarak langsung), baik jarak horizontal maupun jarak vertikal, keduanya
diukur secara bersamaan atau simultan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana cara mensurvei dengan menggunakan metode tachiometry?
1.2.2 Bagaimana cara mengolah data yang diperoleh dari penggunaan metode tachiometry?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui cara mensurvei dengan menggunakan metode tachiometry.
1.3.2 Dapat mengetahui cara mengolah data yang diperoleh dari penggunaan metode
tachiometry.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 POLIGON

Poligon adalah metode pegukuran dengan rangkaian segi banyak dalam menentukan
suatu posisi atau titik yang dapat diketahui koordinatornya dengan menghitung dari
pengukurn arh, sudut dan jarak. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai kerangka dasar
pemetaan. Penentuan koordinat dengan cara ini membutuhkan.

1. Koordinat awal
Bila diinginkan sisitem koordinat terhdap suatu sistem tertentu maka dipilih koordinat
titik yang sudah diketahui. Bila dipakai sisitem koordinat lokal maka pilih salah satu
titik BM kemudian beri harga koordinat tertentu dan titik tersebut dipakai sebagai
acuan untuk titik yang lain.
2. Koordinat akhir
Koordinat titik ini dibutuhkan untuk memenuhi syarat geometri hitungan koordinat
dan harus dipilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat
awal.
3. Azimuth awal
Azimuth awal harus diketahui sehubungn dengan arah orientasi dari sistem koordinat
yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat ditempuh dengan dua cara :
a) Hasil hitungan koordinat titik – titik yang telah diketahui dan akan dipakai
sebagai titik acuan sistem koordinatnya,
b) Hasil pengamatan astronomis(matahari) pada salah satu titik ligon sehingga
didapatkan azimuth ke matahari dari titik yang bersangkutan. Dan selanjutnya
dihasilkan azimuth kesalah satu poligon tersebut dengan ditambahkan ukuran
sudut mendatar.
4. Data ukuran sudut dan jarak
Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antar dua titik kontrol perlu diukur
dilapangan. Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
a) Poligon berdasarkan visualnya :
a. Poligon tertutup
b. Poligon terbuka
c. Poligon bercabang
b) Poligon berdasarkan geometriknya :
a. Poligon terikat sempurna
b. Poligon terikat sebagian
c. Poligon tidak terikat

2.2 TACHEOMETRY

Pengukuran titik-titik detail dengan metode tachymetri pada dasarnya dilakukan


dengan menggunakan peralatan dengan teknologi lensa optis dan elektronis digital. Dalam
pengukuran titik-titik detail pada prinsipnya adalah menentukan koordinat dan tinggi titik –
titik detail dari titik-titik ikat. Pengukuran titik-titik detail pada dasarnya dapat dilakukan
dengan 2 metode, yaitu offset dan tachymetri. Metode offset menggunakan
peralatan sederhana, seperti pita ukur, jalon, meja ukur, mistar, busur derajat, dan
lain sebagainya. Metode tachymetri menggunakan peralatan dengan teknologi lensa optis dan
elektronis digital. Pengukuran metode tachymetri mempunyai keunggulan dalam hal
ketepatan dan kecepatan dibandingkan metode offset. Pengukuran tiitk-titik detail
metode tachymetri ini relatif cepat dan mudah karena yang diperoleh dari lapangan
adalah pembacaan rambu, sudut horizontal (azimuth magnetis), sudut vertikal (zenith atau
inklinasi) dan tinggi alat. Hasil yang diperoleh dari pengukuran tachymetri adalah posisi
planimetris X, Y, dan ketinggian Z.
Untuk keperluan penentuan posisi horisontal dan vertical titik detail dengan metode
tacheometry digunakan beberapa peralatan utama :
 Total Stations atau Theodolite
 Rambu ukur 2 buah (Reflektor)
 Roll meter
 Kalkulator
Jika dalam pengukuran ini, digunakan alat TS (Total Stations) dan target prisma reflektor,
data yang perlu dicatat meliputi :
 Bacaan jarak mendatar (HD = Horizontal Distance )
 Bacaan jarak vertical (VD = Vertical Distance)
 Bacaan sudut zenith sebagai sudut vertical (Z)
 Bacaan arah mendatar (untuk menghitung besarnya sudut mendatar 𝛽 terhadap sisi
polygon atau azimuth)
 Tinggi alat (TA)
 Tinggi target (TT)
Rumus Tacheometry menjadi :
JARAK DATAR : D = HD (terdisplay pada layar monitor TS)
BEDA TINGGI : ∆h = VD + (TA – TT)
Secara umum dapat ditulis :
Ha = Ha+∆hAn = VDAn + (TA A - TTB )

2.3 ALAT TOTAL STATION

Total Station merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal dan
sudutvertikal) secara otomatis. TS dilengkapi dengan chip memori, sehingga data
pengukuransudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian didownload dan diolah secara
computasi. Total station merupakan semacam teodolit yang terintegrasi dengan komponen
pengukur jarak elektronik (electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan
kemiringan dari instrumen ke titik tertentu.

Manfaat keuntungan dan kerugian Total Station :

- Mengurangi kesalahan (dari manusia) Contohnya adalah kesalahan pembacaan dan

kesalahan pencatatan data

- Aksesibilitas ke sistem berbasis komputer

- Mempercepat proses

- Memberikan kemudahan (ringkas)

Kekurangan :

- Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa

- Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan

- Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada

Tombol dan Fungsinya :

: Tombol untuk pengukuran koordinat.

/ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.

ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.

MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.

ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnya


POWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.

F1 – F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai dengan
menu tampilan yang diatasnya.

Istilah-istilah dan kode dalam tampilan :

V : Sudut Vertikal.

HR : Sudut Horizontal Kanan.

HL : Sudut Horizontal Kiri.

HD : Jarak Horizontal.

VD : Jarak Vertikal.

SD : Jarak Miring

N : North ( Utara )

E : East ( Timur )

Z : Zenith / Elevasi

? : EDM sedang tidak aktif / menyala.

M : Satuan Meter.

F? : Satuan Feet ( kaki ).

F ? : Satuan Feet dan Inchi

Cara Kerja Total Station :

1.Centring Alat TS : dirikan statif di atas titik, ketinggian disesuaikan dengan pembidik.

Pasang TS di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada statif

Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok melalui centering optik sampai
benang centering mendekati titik patok

2. Atur nivo tabung dengan cara menaik-turunkan kaki statif

Setelah nivo tabung tepat ditengah, atur nivo kotak dengan memutar 3 sekrupA,B,C secara
secara searah dan bersamaan sampai gelembung udara nivo kotaktepat di tengah lingkaran

3. Siap membuat job baru.

4. Hidupkan Alat : Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan
zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi
atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama pengukuran.
2.4 AUTOCAD CIVIL 3D

Autocad Civil 3D adalah salah satu software aplikatif, dinamis, serta inovatif untuk
rekayasa dan desain bangunan, jalan raya maupun produk industri ringan maupun berat.
Menjadikan proses perancangan civil engineering khususnya geometrik jalan lebih mudah
dan lebih cepat sehingga memberikan kelonggaran waktu yang lebih untuk mencari solusi
proyek yang terbaik. Autocad civil 3D dibangun diatas program sehingga secara bersamaan
semua fungsi autocad dapat dijalankan.

Keunggulan yang dimiliki autocad civil 3D dibandingkan program bantu perancanaan


lainnya yaitu memiliki konsep 3D dynamc modelling. Konsep ini merupakan suatu solusi
atas permasalahan yang sering terjadi dalam proses desain perencanaan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Total Station
2. Reflector
3. Meteran
4. Buku catatan
5. Paku
6. Palu

3.2 Diagram Alir

Pemahaman Penentuan Arah


Utara
Teori
Penembakan Titik
Backside (Biasa)
Persiapan Alat
dan Bahan
Penembakan Titik
Frontside (Biasa)

Pembagian
Penembakan Titik
Rute Pemetaan Frontside (Luar Biasa)

Penembakan Titik
Pemetaan Backside (Luar Biasa)

Penembakan Titik
Detail
Pengolahan
Data

Penyusunan
Laporan Pengolahan Data
Dengan MS Excel

Pengolahan Data
Dengan Civil 3D
BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Ukur Tanah 2 Jurusan Teknik Sipil Polinema,Ir Rinto Sasongko ,M.T

(http://www-catatankecil.blogspot.com/2012/05/metode-tachymetri.html) diakses pada


tanggal 12 juli 2018 pukul 21:14
http://geodesi10-materi-kkh.blogspot.com/2011/05/metode-poligon.html?m=1 diakses
pada tanggal 13 juli 2018 pukul 09.46

https://www.google.com/amp/s/www.plengdut.com/metode-pengukuran-
poligon/961/amp/ diakses pada tanggal 13 juli 2018 pukul 10 : 05

https://vancivil.blogspot.com/2016/01/fungsi-total-station-dan-cara-kerjanya.html?m=1Q

diakses pada tanggal 13 juli 2018 pukul 10:25

Anda mungkin juga menyukai