Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Wilayah

TUGAS KULIAH

Perbandingan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten


Sidoarjo dan Hasil Klasifikasi Citra Landsat Tahun 2019

Oleh :
Taufiq Rifai-03311850010008
Imam Satria Yudha-0331185001009

PROGRAM MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
2019
Daftar Isi
BAB 1 ............................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ................................................................................................................................... 3
BAB 2 ............................................................................................................................................. 4
2.1 Penginderaan ......................................................................................................................... 4
2.2. Pengolahan Citra .................................................................................................................. 4
2.2.1 Klasifikasi ...................................................................................................................... 4
2.3. Landsat 8 .............................................................................................................................. 5
2.4 Sistem Informasi Geografis .................................................................................................. 6
2.4.1. Subsistem SIG ............................................................................................................... 7
BAB 3 ............................................................................................................................................. 8
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................................................... 8
3.2 Data dan Peralatan ................................................................................................................ 8
3.2.1 Data ................................................................................................................................ 8
3.2.2 Peralatan ....................................................................................................................... 10
3.3 Tahapan Kegiatan Penelitian .............................................................................................. 10
BAB 4 ........................................................................................................................................... 12
4.1 Hasil Klasifikasi Tutupan Lahan ........................................................................................ 12
4.2 Perbandingan antara Peta RTRW sampai 2029 dengan Tutupan Lahan 2019 ................... 13
BAB 5 ........................................................................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 14

2
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Sidoarjo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu
kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten
Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten
Mojokerto di barat. Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu penyangga
utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.
Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur
merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai
potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan
menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta
dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten
Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional.
Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112o5’ dan 112o9’ Bujur Timur dan antara 7o3’ dan 7o5’
Lintang Selatan.
Pesatnya kabupaten sidoarjo tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah yang teratur.
Rencana Tata Ruang Wilayah tersebut akan di evaluasi tutupan lahan dan penggunaan lahan untuk
mengetahui berapa persen wilayah sudah digunakan atau dikelola sumber dayanya

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Memberikan informasi mengenai jenis dan luasan tutupan lahan wilayah Sidoarjo dengan
klasifikasi supervised menggunakan citra landsat 8 tahun 2019
2. Menganalisa berapa persen wilayah sudah digunakan atau dikelola sumber dayanya pada
citra landsat 8 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Sidoarjo

3
BAB 2
Tinjauan Pustaka

2.1 Penginderaan Jauh


Penginderaan Jauh Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu
untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data
yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun
fenomena yang dikaji. Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau
sensor. Pada umumnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit
maupun jenis wahana yang lainnya. Hasil perekaman oleh alat yang dibawa oleh suatu wahana ini
selanjutnya disebut sebagai data penginderaan jauh. Lindgren mengungkapkan bahwa
penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis
informasi tentang bumi, i nfomasi ini khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan
atau dipancarkan dari permukaan bumi (Danoedoro, 2012). Penginderaan jauh dapat digunakan
untuk penelitian terkait keadaan lingkungan, menyangkut persoalan tata kota atau penataan
kembali suatu daerah, penyediaan informasi penutup lahan, pengelolaan daerah aliran sungai,
bidang geologi, dan aplikasi lainnya.
Komponen utama dari penginderaan jauh yaitu obyek yang diindera, sensor untuk
merekam obyek dan gelombang elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan
b umi. Interaksi antara ketiganya menghasilkan data penginderaan jauh yang selanjutnya melalui
proses interpretasi sehingga diketahui jenis obyek area ataupun fenomena yang ada.

2.2. Pengolahan Citra


2.2.1 Klasifikasi
Klasifikasi citra secara digital bertujuan untuk melakukan pengelompokkan dari semua piksel ke
dalam kelas penutup lahan atau kelas dengan tema tertentu (Purwadhi, 2001). Klasifikasi citra
secara digital dapat dilakukan dengan cara yaitu:

• Klasifikasi Terselia Klasifikasi terselia merupakan proses klasifikasi dengan pemilihan kategori
informasi yang diinginkan dan memilih training area untuk tiap kategori penutup lahan yang
mewakili sebagai kunci interpretasi. Di dalam klasifikasi ini digunakan data penginderaan jauh

4
multispektral yang berbasis numerik, untuk pengenalan polanya dilakukan proses otomatik dengan
bantuan komputer, sedangkan identitas dan nilai informasi atau tipe penutup lahan telah diketahui
sebelumnya.

• Klasifikasi Tak Terselia Klasifikasi tak terselia menggunakan algoritma untuk mengkaji atau
menganalisis sejumlah piksel yang tidak dikenal dan membaginya dalam sejumlah kelas
berdasarkan pengelompokan nilai digital citra. Kelas yang dihasilkan dari klasifikasiini adalah
kelas spektral. Oleh karena itu, pengelompokan kelas didasarkan pada nilai natural spektral citra,
dan identitas nilai spektral tidak dapat diketahui secara dini. Hal itu disebabkan analisisnya belum
menggunakan data rujukan seperti citra skala besar untuk menentukan identitas dan nilai informasi
setiap kelas spektral.

2.3. Landsat 8
Satelit Landsat 8, milik Amerika Serikat memiliki karakteristik yang hampir sama dengan
Landsat 7 jika dilihat dari karakteristiknya, baik resolusinya (spasial, temporal, spektral),
ketinggian terbang, maupun karakteristik sensor yang dibawa. Terdapat penambahan jumlah band,
rentang spektrum gelombang elektromagnetik terendah yang dapat ditangkap sensor serta nilai bit
(rentang nilai Digital Number) dari tiap piksel citra. Satelit ini terbang dengan ketinggian 705 km
dari permukaan bumi dan memiliki area scan seluas 170 km x 183. Berikut merupakan spesifikasi
dari kanal-kanal pada Landsat 8:

5
2.4 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang berbasiskan komputer yang
digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena di mana lokasi
geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis (Prahasta, 2001).
Data yang diperlukan untuk membentuk SIG terdiri atas data spasial (ruang) yang dalam
hal ini berupa peta digital, serta data tekstual (atribut, keterangan, atau angka-angka) yang masing-
masing melekat pada data spasialnya. Dengan demikian, setiap data tekstual akan memiliki kaitan
posisi geografis (geo-referenced), demikian pula setiap bagian dari data grafis peta memiliki
informasi tekstual (Yulianto, 2003). Penggunaan SIG berguna untuk meningkatkan kemampuan

6
analisis pengolahan, terutama dalam hal pemanfaatan data bantu untuk menunjang akurasi hasil
yang diperoleh.

2.4.1. Subsistem SIG


SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang
bereferensi geografi, yaitu dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Masukan Data
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari
berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransformasikan format data asli kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Keluaran Data
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik
dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
c. Manajemen Data
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan di edit.
d. Manipulasi dan Analisis Data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu,
subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.

7
BAB 3
Metodologi

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Kota Sidoarjo. Propinsi Jawa Timur, yang secara
geografis terletak 7°27′10.9″LS,112°43′2.4″BT

3.2 Data dan Peralatan


3.2.1 Data
1. Data citra landsat tanggal perekaman 2 Desember 2019

8
2. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Sidoarjo tahun 2009-2029

9
3.2.2 Peralatan
Peralatan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Perangkat Keras (Hardware)
- Laptop

b. Perangkat Lunak (Software)

- Perangkat lunak pengolahan citra

- Perangkat lunak sistem informasi geografis

- Perangkat lunak CAD

3.3 Tahapan Kegiatan Penelitian


Secara garis besar tahapan penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Tutupan lahan Kesesuaian


Lahan

Studi
Literatur

Pengumpulan
Data

Citra landsat Peta RTRW


8 tahun 2019 Sidoarjo

Pengolahan

10

Peta Evaluasi Tutupan lahan dan penggunaan lahan


Penjelasan:
1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan penentuan permasalahan yang ada di daerah
Sidoarjo, yaitu evaluasi tutupan lahan dan penggunaan lahan tersebut.
2. Tahap Persiapan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: - Studi Literatur Kegiatan ini
dilakukan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan,
yaitu mengenai kondisi lokasi penelitian, penginderaan jauh, tutupan lahan, kesesuaian lahan, dan
lainnya. Sumber dapat berasal dari buku, jurnal, media masa, dokumen instansi, internet maupun
sumber lainnya.
- Pengumpulan Data Proses ini dilakukan untuk menghimpun data yang diperlukan yaitu citra
Landsat 8 tahun 2019 dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
3. Tahap Pengolahan Data Pada tahapan ini dilakukan pengolahan dari data-data yang telah
dihimpun untuk selanjutnya dianalisa. Proses pengolahan citra dilakukan sehingga dapat diperoleh
kondisi tutupan lahan. Selain itu dilakukan evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan rulebase yang
telah ditetapkan pada penelitian sebelumnya sebagai peruntukan kawasan permukiman, industri,
dan mangrove.
4. Tahap Analisa Tahap ini dilakukan untuk menganalisa perubahan tutupan lahan pada tahun 2019
dibandingkan dengan Peta Rencana Tata Ruang wilayah tahun 2009-2029 , dan analisa kesesuaian
kondisi eksistingnya berdasar parameter fisik
5. Tahap Akhir Penyusunan laporan merupakan tahap terakhir dari penelitian ini agar hasil
penelitian ini bisa bermanfaat

11
BAB 4
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Klasifikasi Tutupan Lahan


Klasifikasi dilakukan menggunakan klasifikasi secara terselia (supervised), terdapat 5
kelas klasifikasi, Tambak, Pemukiman, Kawasan Industri, Sawah dan Lahan Kosong.

Dari hasil klasifikasi maka diperoleh total luasan penutup lahan di Kabupaten Sidoarjo adalah
sebagi berikut :

Tutupan Lahan/ Luasan


Kawasan (KM2)
Tambak 138.425
Lahan Kosong 96.731
Sawah 205.924
Pemukiman 257.642
Industri 19.896

12
4.2 Perbandingan antara Peta RTRW sampai 2029 dengan Tutupan Lahan 2019
Setelah diperoleh data hasil klasifikasi maka dilakukan perbandingan luasan penutup lahan
rencana sesuai peta RTRW 2029 dengan peta existing tahun 2019 hasil klasifikasi.

Luasan Luasan
Tutupan
(KM2) (KM2) Selisih
Lahan/
Klasifikasi Rencana (KM2)
Kawasan
2019 2029
Tambak 138.425 248.502 110.077
Sawah 205.924 265.745 59.820
Pemukiman 257.642 340.899 83.257
Industri 19.896 143.263 123.367

Hasil tabel diatas tabel diatas tampak peta rencana memiliki luasan yang lebih besar
dibandingkan peta existing, ini membuktikan bahawasanya proses pembangunan dan
penataan ruang sedang berlangsung, dan juga terdapat perbedaaan jumlah hasil klasifikasi
dengan peta rencana dalam hal penentuan kelasnya, sehingga hanya 4 kelas saja yang dapat
diketahui nilainya.

Grafik Perbandingan
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0.000
Tambak Sawah Pemukiman Industri

Luasan (KM2) Klasifikasi 2019 Luasan (KM2) Rencana 2029

Pada grafik diatas juga tampak bahwasanya pemerintah Kabupaten Sidoarjo ingin
menambahkan luas area kawasan Industri, sedangkan yang tercapai pada 2019 ini belum
mencapai 50% dari rencana.

13
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil perbandingan antara peta Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Peta Eksisting tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Luas area rencana tata ruang di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2029 yaitu
merencanakan area tambak seluas 248 KM2, area sawah seluas 265 KM2, area
pemukiman 340 KM2, dan kawasan industri seluas 143 KM2
2. Luas area hasil klasifikasi menggunakan satelit Landsat 8 tahun 2019, memiliki luasan
Tambak 138 KM2, Sawah 205 KM2, Pemukiman 257 KM2, dan Kawasan Industri 19
KM2.
3. Selisih luas area antara rencana dan peta existing hasil klasifikasi 2019 yaitu : Tambak
110 KM2, Sawah 59 KM2, Pemukiman 83 KM2, dan Kawasan Industri 123 KM2.

14

Anda mungkin juga menyukai