Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROGRAM KERJA

TIM PELAKSANA
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
2020/2021

Disusun:

Oleh

NINIEK POEDJIWAHYUNI

NIP: 196202071983022004

SMP NEGERI 4 SURABAYA

JL.TANJUNG ANOM NO 12 SURABAYA

TELP.031 5341431; FAX. 031 5453378

Email: spenfora@gmail.com

Website: www.smpn4.sch.id

SPENFORA U K S
1. LOGO UKS

2. RUANG LINGKUP UKS


Kegiatan meliputi : (TRIAS UKS)
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat

3. Materi
3.1. Pendidikan Kesehatan :
a. Kebersihan dan Kesehatan Pribadi
Pemberian pengetahuan cara pemelihara kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan
peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya ke tingkat yang lebih baik. Tujuan
pendidikan kesehatan pribadi :
 Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai masalah kebersihan perorangan, kesehatan
keluarga dan kesehatan masyarakat.
 Merubah sikap mental kearah positif mencintai kebersihan, berbuat dan berperilaku
hidup bersih dan sehat.
 Memberikan akses (kesempatan untuk dilaksanakan pelayan kesehatan disekolah. Yaitu:
a) Penjaringan, diagnosa dini, pemantauan perkembangan, imunisasi serta
pengobatan sederhana.
b) Kerjasama dengan pusekesmas setempat

SPENFORA U K S
c) Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan
makanan
 Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya disekolah untuk mempromosikan
atau meningkatkan kesehatan yaitu:
a) Kebijakan yang di dukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses
belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi
seluruh masyarat sekolah.
b) Kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa
c) Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahan narkoba termasuk
alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan.
 Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan:
a) Memperhatikan adanya masalah-masalah kesehatan masyarakat.
b) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
c) Dapat dikatakan suatu sekolah dinyatakan sebagai “Health Promoting School” atau
“Sekolah Promosi Kesehatan” adalah apabila seluruh program UKS dilaksanakan
dengan baik pada sekolah tersebut.

b. Kebersihan dan Kesehatan Pribadi.


Pemberian pengetahuan cara pemelihara kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan
peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya ke tingkat yang lebih baik.
Tujuan pendidikan kesehatan pribadi :
 Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai masalah kebersihan perorangan, kesehatan
keluarga dan kesehatan masyarakat.
 Merubah sikap mental kearah positif mencintai kebersihan, berbuat dan berperilaku
hidup bersih dan sehat.
 Memberikan akses (kesempatan untuk dilaksanakan pelayan kesehatan disekolah. Yaitu:
a) Penjaringan, diagnosa dini, pemantauan perkembangan, imunisasi serta pengobatan
sederhana.
b) Kerjasama dengan pusekesmas setempat

SPENFORA U K S
c) Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan
makanan
 Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya disekolah untuk mempromosikan
atau meningkatkan kesehatan yaitu:
a) Kebijakan yang di dukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses
belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi
seluruh masyarat sekolah.
b) Kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa
c) Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahan narkoba termasuk
alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan.
 Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan:
a) Memperhatikan adanya masalah-masalah kesehatan masyarakat.
b) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
c) Dapat dikatakan suatu sekolah dinyatakan sebagai “Health Promoting School”
atau “Sekolah Promosi Kesehatan” adalah apabila seluruh program UKS
dilaksanakan dengan baik pada sekolah tersebut.

Mengetahui, Surabaya, 05 Juli 2020


Kepala Sekolah SMPN 04 Surabaya Ketua UKS SMPN 04 Surabaya

Drs.Moch Kelik Sachroen Dj,M.Si Niniek Poedjiwahyuni,M.Pd


NIP. 196405241985121002 NIP.196202071983022004

SPENFORA U K S
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

New normal adalah langkah yang telah direncanakan Pemerintah Indonesia dalam
menghadapi situasi pandemi COVID-19. Langkah ini dilakukan agar roda perekonomian
tetap berjalan dengan ketentuan masyarakat tetap menjalani kehidupan dengan selalu
menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus COVID-19 yang semakin
meluas. Skema new normal ini perlu persiapkan secara matang penerapannya salah satunya
di bidang pendidikan. Protokol pencegahan penularan COVID-19 dilingkungan sekolah perlu
dipersiapkan secara efektif agar tidak bertambahnya kasus baru dari klaster pendidikan,
yang disebabkan karena adanya proses kegiatan belajar mengajar dan interaksi sosial yang
terjadi selama pelajar berada di lingkungan sekolah.

Sekolah bukan hanya sarana untuk proses belajar mengajar tetapi sekolah juga merupakan
suatu wadah berkumpul dan juga bermain bagi anak-anak. Selama berada di sekolah kontak
fisik antar anak dapat terjadi secara langsung. Tidak hanya kontak dengan teman sekelas,
tetapi anak-anak juga dapat kontak dari lingkungan sekitar sekolah, seperti ketika anak-ank
membeli jajanan di depan sekolah atau pada saat mereka pergi dan pulang dari sekolah
menggunakan kendaraan umum. Melihat proses ini, protokol kesehatan perlu dipersiapkan
secara optimal dalam menghadapi new normal di lingkungan sekolah agar pelajar dapat
terhindar dari penularan

Covid-19. Berbagai upaya dari pihak terkait dalam merubah prilaku pelajar yang sejalan
dengan protokol pencegahan penularan COVID-19 selama berada di lingkungan sekolah
dapat dilakukan secara efektif, salah satunyanya dengan memberdayakan fungsi Usaha
Kesehatan Sekolah(UKS).

Tujuan utama program UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah diantaranya dengan
menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan sekolah. Usaha kesehatan yang
termuat dalam Tiga Program Pokok UKS (TRIAS UKS) mencakup aspek yang dapat

SPENFORA U K S
mewujudkan peningkatkan mutu pendidikan dan perilaku hidup sehat serta menciptakan
lingkungan yang sehat. Pengelolaan, pembinaan dan pelaksanaan UKS secara optimal dan
efektif dapat diberdayakan secara aktif dalam mendukung upaya pencegahan penularan
COVID-19 dilingkungan sekolah. Warga sekolah hendaknya memiliki kesadaran yang tinggi
untuk mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dengan terbentuknya perilaku
hidup sehat, tidak hanya bagi pelajar tetapi seluruh warga sekolah termasuk guru, penjaga
sekolah dan lain lainnya. Oleh karena itu, UKS dapat dijadikan media dalam upaya
penanaman kesadaran berperilaku sehat dan menerapkan prilaku pencegahan penularan
COVID-19 di lingkungan sekolah. Rencana kembalinya pejalar SD, SMP dan SMA melakukan
aktifitas belajar di sekolah di berbagai daerah, dapat dijadikan suatu momentum yang tepat
untuk memberdayakan peran UKS dalam penerapan prilaku pencegahan penularan covid-19
di lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, SMPN 4 Surabaya, sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan yang
berada di Kota Surabaya melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai bentuk
kontribusi guru kepada masyrakat dan pemenuhan Kesehatan masyarakat di lingkungan
sekolah. Kegiatan PKM yang pelopori oleh guru SMPN 4 Surabaya ini mengangkat topik
“Peran UKS dalam Pencegahan Peluran COVID-19 di Lingkungan Sekolah” bekerjasama
dengan PuskesmasPeneleh dan Sekolah SD,SMP dan SMA di Kota Surabaya pada tahun
2020. Target dari kegiataan PKM ini adalah guru Pembina UKS dengan memberikan materi
atau sosialisasi tentang Kebijakan Pemerintah tentang Protokol Pencegahan COVID-19 di
lingkungan sekolah dan simulasi tindakan pencegahan penularan COVID-19 seperti tekni
cuci tangan 6 langkah, perilaku batuk efektif dan cara penggunaan masker yang baik dan
benar.

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahanan Guru
Pembina UKS tentang kebijakan pencegahan penularan COVID-19 dilingkungan sekolah bagi
pelajar SD,SMP dan SMA dalam menghadapi new normal, dan menambah pengetahuan
Guru Pembina UKS tentang tindakan pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat terwujudnya kesiapan pelajar dengan tetap
menjalanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 sebagai suatu kebiasaan baru
yang harus diterapkan selama berada di sekolah.

SPENFORA U K S
Uraian kegiatan sosialisasi kebijakan protocol pencegahan COVID-19 dilingkungan sekolah
ini disampaikan oleh Kepala SMPN 4 Surabaya dengan materisebaga iberikut :

1) Dinas Pendidikan melalui petugas COVID 19 melakukan koordinasi dengan Dinas


Kesehatan setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat
dalam menghadapi Covid-19.
2) Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai jumlah dibutuhkan.
3) Menginstruksikan warga sekolah dan tamu yanag masuk untuk selalu melakukan
cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan
perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat,
menggunakan jamban bersih dan sehat, olah raga teratur, tidak merokok,
membuang sampah pada tempatnya.
4) Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari)
dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja,
keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. Termasuk
Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir
karena sakit dengan gejala demam / batuk / pilek / sakit tenggorokan / sesak napas
disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat memeriksakan diri.
5) Memberikan himbauan kepada warga sekolah yang sakit dengan gejala
demam/batuk/ pilek/sakit tenggorokan/sesak napas untuk mengisolasi diri dirumah
dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.
6) Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta
tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada). Dalam hal ini
bukan kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga
Kementerian Kesehatan tidak memberikan masukan.
7) Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan
dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat.
8) Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen kepada tenaga
kependidikan lain yang mampu. Dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian

SPENFORA U K S
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak memberikan
masukan.
9) Pihak institusi pendidikan harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
10) Memastikan makanan disediakan di sekolah merupakan makanan sehat dan sudah
dimasak sampai matang.
11) Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman,
termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan
risiko terjadinya penularan penyakit.
12) Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung
(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dan sebagainya).
13) Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan
luar sekolah (berkemah, studi wisata).
14) Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu
yang datang ke institusi pendidikan.
15) Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal
Covid-19 dan mempunyai gejala demam atau gejala pernapasan seperti
batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta untuk tidak melakukan
pengantaran, penjemputan, dan berada di area sekolah.

Sedangkan untuk materi simulasi tindakan pencegahan penularan COVID-19 disampaikan


oleh Petugas Puskesmas Peneleh dengan materi simulasi sebagai berikut:

1. Teknik cuci tangan 6 langkah


2. Etika batuk
3. Cara pemakaian masker yang baik dan benar

Kegiatan pembinaan Peran UKS dalam pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan


sekolah di SMPN 4 Surabaya ini dilakukan secara online dengan menggunakan media Zoom
yang melibatkan guru. Berdasarakan hasil evaluasi, kegiatan ini mendapat respon yang
cukup baik dari pihak sekolah maupun guru pembina UKS yang menjadi peserta pada

SPENFORA U K S
kegiatan ini, dimana selama kegiatan terlihat adanya feedback yang positif pada saat
diberikan pertanyaan terkait materi yang telah disampaikan. Output yang didapat dari
kegiatan PKM ini dilihat dari pemahaman guru pembina UKS tentang protokol pecegahan
penularan COVID 19 di lingkungan di sekolah nmaupun diluar sekolah. Dari hasil simulasi
yang dilakukan dilihat ada nya pemahaman mengenai instruksi yang diberikan selama
simulasi dilakukan. Sedangkan outcome yang didapatkan adalah kesiapan Guru Pembina
UKS dalam menerapkan prilaku pencegahan Covid 19 di lingkungan sekolah dalam rangka
menghadapi era New Normal.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sutu program rutin yang dilakukan pihak sekolah
secara konsisten dan kontiniu dalam meningkatkan kesiapan pelajar dalam menghadapi
suatu tatanan baru yang harus diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegiatan
PKM ini dapat direkomendasikan untuk dapat dilaksanakan secara kontinyu untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesiapan sekolah dalam menghadapi New Normal di masa
pandemic COVID 19. Direktorat SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)

Republik Indonesia akan jalankan program pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di tahun 2021. Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

Pembinaan dan pengembangan UKS adalah sebuah program yang bertujuan membina dan
mengembangkan UKS untuk meningkatkan mutu pendidikan serta prestasi belajar peserta
didik yang tercermin dalam perilaku hidup bersih dan sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal di lingkungan sekolah.

Program ini dilatarbelakangi masih banyaknya sekolah yang belum melaksanakan program
UKS secara baik dan benar. Hal tersebut disebabkan kurangnya pedoman, pelatihan dan
berbagai informasi tentang pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan
sehat di sekolah.

Oleh karena itu, mengacu pada Peraturan Bersama antara Mendikbud RI, Menkes RI, Menag
RI, dan Mendagri RI Nomor 6/X/PB/2014, Nomor 73 tahun 2014, Nomor 41 tahun 2014 dan
Nomor 81 tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

SPENFORA U K S
Sekolah/Madrasah, Direktorat SMP berkomitmen untuk memberikan pembinaan dan juga
bantuan untuk berbagai SMP di Indonesia.

Setelah mendapatkan bantuan, akan dilakukan juga bimbingan teknis, pendampingan


bersama Dinas Pendidikan setempat dan juga supervisi pembinaan bagi sekolah yang
menerima bantuan program ini. Supervisi dilakukan guna memonitoring apakah program ini
sudah dijalankan sesuai petunjuk pelaksanaan.

Program ini diprioritaskan untuk sekolah penggerak. Akan dilakukan verifikasi untuk
mendapatkan data, informasi, dan kelayakan kepada sekolah penggerak calon penerima
bantuan. Rencana pelaksanaan verifikasi dimulai pada Maret hingga April 2021.

Dengan berjalannya program ini, diharapkan sekolah dan lembaga penerima program ini
bisa mempertanggungjawabkan, memanfaatkan bantuan dan mengimplementasikan yang
diberikan dengan maksimal.

Referensi: Kerangka Acuan Kerja Pembinaan dan Pengembangan UKS 2021 Direktorat SMP.

SPENFORA U K S
LAMPIRAN
1. Kelengkapan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

SPENFORA U K S
SPENFORA U K S

Anda mungkin juga menyukai