Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 13

TRANSAKSI ENTITAS INDUK DAN ANAK : UTANG

Soal Pemahaman Materi


1. Kenapa pinjaman antara parent dan subsidiary dapat menimbulkan akun receivable,
payable, interest exp, dan interest income yang perlu di lakukan eliminasi oleh parent?
Pada menit keberapa penjelasan tersebut? Jelaskan menurut pemahaman Saudara!
2. Mengapa transaksi afiliasi disebut transaksi secara langsung dan transaksi non afiliasi
disebut transaksi tidak langsung? Pada menit keberapa penjelasan tersebut? Jelaskan
menurut pemahaman Saudara!
Jawaban : pada menjt ke 0:53 part 2, karena afiliasi hanya dilaksana kan untuk induk dan
anak sajaa sedangkan non afiliasi yaitu sebaliknya dari afiliasi.
3. Apa perbedaan pembelian pada nilai par dengan bukan pada nilai par? Pada menit
keberapa penjelasan tersebut? Jelaskan menurut pemahaman Saudara!
Jawaban : 2:54 part2 ,pembelian nilai par adalah nilai pokok yang diperoleh si pemegang
obligasi saat jatuh tempo. sedangkan yang bukan nilai par Merupakan imbal hasil yang
diikutsertakan dalam nilai nominal dan wajib dibayar pada pemegang obligasi. 
4. Mengapa terdapat perbedaan jumlah pengakuan bunga pada slide ke 13 dan ke 16 ? Pada
menit keberapa penjelasan tersebut? Jelaskan menurut pemahaman Saudara!
5. Pada saat pembelian obligasi bukan pada nilai par mengapa perlu dibuat table amortisasi?
Pada menit keberapa penjelasan tersebut? Jelaskan menurut pemahaman Saudara!
Jawaban : pada menit 2:03 part 3,

Soal Pemahaman Kasus


1. Cari kasus di internet yang membahas mengenai transaksi antara induk dan anak
berkenaan dengan utang.
Jawaban
Transaksi Utang Antara Entitas Induk Dan Entitas Anak
Salah satu sumber pendanaan entitas anak diperoleh melalui utang. Untuk mendanai
operasinya, entitas anak memperoleh pinjaman atau menerbitkan instrumen utang yang
dibeli oleh entitas induknya. eperti yang disebutkan dalam ilustrasi pembuka, PT Citilink
memperoleh fasilitas kredit dari PT Garuda Indonesia Tbk yang merupakan entitas induk
dari PT Citilink. PT perjanjian pemberian fasilitas kredit sebesar US $15 juta tersebut
telah ditandatangani pada 3 Desember 2013.
Seperti halnya dengan transaksi jual beli persediaan di Bab 5 atau aset tetap di bab 6,
transaksi utang antara entitas induk dan entitas anak juga harus dieliminasi dalam rangka
penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Pinjaman yang diperoleh entitas anak dari
entitas induknya mengakibatkan entitas anak mencatat adanya utang, di sisi lain entitas
induk mencatat adanya piutang. dari kacamata konsolidasi, utang piutang tersebut harus
dieliminasi karena transaksi pemberian pinjaman tersebut terjadi antara entitas induk dan
entitas anak yang merupakan satu kesatuan ekonomi. jika transaksi pemberian pinjaman
tersebut memunculkan pendapatan atau beban bunga, maka akun tersebut juga harus
dieliminasi.
2. Lakukan analisis pada kasus tersebut berdasarkan materi yang sudah dipaparkan. !
Jawaban :
Ilustrasi diatas memberikan gambaran awal mengenai transaksi utang-piutang antara
entitas induk dan entitas anak dan menunjukkan akun apa saja yang terpengaruh oleh
transaksi tersebut. sehingga kita dapat memperoleh pemahaman mengenai eliminasi
transaksi utang piutang antara entitas induk dan entitas anak. karena dimaksudkan untuk
memberikan gambaran awal, maka digunakan transaksi utang biasa (bukan menggunakan
instrumen obligasi).
PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudra (PT S). PT P memberikan fasilitas
kredit kepada PT S senilai Rp 500.000.000 pada juli 2015. injaman tersebut jatuh tempo
pada 1 juli 2016. dana tersebut akan digunakan PT S untuk membuka lini bisnis yang
baru. Atas pinjaman tersebut, PT S dikenakan bunga sebesar 5%. bunga dibayarkan
secara semesteran. Ilustrasi di atas dapat digambarkan dalam bagian berikut:
PT P
Pendapatan Bunga= Rp25.000.000 Piutang Bunga= Rp25.000.000
Uang Rp500.000.000
PT S
Beban Bunga = Rp25.000.000 Utang Bunga = Rp25.000.000

Berikut pencatatan PT P terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada PT S :


1 Juli 2015
Piutang 500.000.000
Kas. 500.000.000
Mencatat pemberian fasilitas kredit kepada PT S
31 Desember 2015
Piutang Bunga 12.500.000
Pendapatan Bunga. 12.500.000
Mencatat pendapatan bunga untuk periode 2015 (5% x 6/12 x Rp 500.000.000)
Pencatatan PT S terkait dengan fasilitas kredit yang diperoleh PT P adalah sebagai
berikut:
1 Januari 2015
Kas 500.000.000
Utang. 500.000.000
Mencatat perolehan fasilitas kredit dari PT P
31 Desember 2015
Beban Bunga 12.500.000
Utang Bunga. 12.500.000
Mencatat pendapatan bunga untuk periode 2015 (5% x 6/12 x Rp 500.000.000)
PT P
Piutang Rp500.000.000
Piutang Bunga Rp 12.500.000
Pendapatan Bunga Rp 12.500.000

PT S
Utang Rp. 500.000.000
Utang Bunga Rp.12.500.000
Beban Bunga Rp.12.500.000

Karena transaksi utang-piutang antara PT P dan PT S yang merupakan satu kesatuan


ekonomi, maka akun-akun di atas harus dieliminasi. Sehingga dalam laporan posisi
keuangan konsolidasi, piutang dan piutang bunga PT P serta dan utang bunga PT S tidak
akan muncul. Begitu juga dengan pendapatan bunga PT P dan beban bunga PT S juga
tidak akan muncul dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Anda mungkin juga menyukai