Fotografi Forensik
Fotografi Forensik
Output forensic: mengambil barang bukti untuk diserahkan ke pihak yang berwenang.
Peran: suatu dokumentasi visual terakhir yang menggambarakan kondisi luka. Kalau warna aslinya
merah, dalam foto juga harus merah. Ukurannya juga harus sama.
Semakin sama/semirip mungkin denga napa yg dr lihat saat pemeriksaan, itulah foto yang tepat.
Contoh foto yg kurang jelas, milik siapa, dimana, ukurannya berapa? TIDAK JELAS.
Dalam memperkirakan usia luka, warna luka itu penting.
Memar: pecahnya pembuluh dara, darah akan mengendap di interstitial lisis terdegradasi
mewarnai permukaan kulit. Kalau kuning kemungkinan 7-14 hari.
Tujuannya membuat visum: untuk membuat alat bukti. Alat bukti dalam pasal 184 KUHAP: keterangan
saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.
Barang bukti sifatnya bisa menghilang, bisa berubah, bisa berkurang. Harus segera dipindah ke dalam
visum agar tidak berubah. Yang kemudian akan digunakan oleh pihak hukum untuk keterangan
peradilan.
Kepentingan pengambilan gambar forensic itu untuk kepentingan sains, bukan untuk kepentingan seni.
Tidak ada peraturan resmi mengenai siapa yang boleh mengambil gambar, perawat boleh bidan boleh,
tp sebenernya yang wajib ya dokter pemeriksanya. Dilakukan saat pemeriksaan JANGAN DITUNDA,
takutnya ada perubahan luka.
1. Pencahayaan: kalau kebanyakan juga tidak baik, cahaya kurang juga tidak baik.
Cari cahaya yang pas gimana caranya? Ada penggaris KDFO yang warnanya ada hitam, putih,
dan abu2. Kalau warna2nya itu tidak mengalami perubahan, artinya cahaya yang digunakan pas.
2. Angle & jarak usahakan tegak lurus. Agar tidak ada kesalahan paralaks/kesalahan ukuran.
Penggarisnya harus menempel di bawah luka dan harus tegak lurus dengan pengambilan
gambarnya.
a. Foto harus tajam (harus focus, jangan mengambil gambar di pipi tapi fokusnya di tembok)
b. Cahaya harus cukup
c. Harus terukur/berskala: harus ada centimeternya
d. Harus berlabel/beridentitas: tujuannya supaya tidak kesulitna untuk mendapatkan fotonya kalau
diminta sama penyidik.
e. Tidak ada perubahan elemen gambar. Mengedit BOLEH, asal tidak mengurangi atau
menambahkan elemen dari gambar memalsukan barang bukti.
Yang boleh gimana? Ketika foto ternyata di bg ada perawat/siapapun yg lewat, boleh dicrop
a. Sebagai dokumentasi luka: interpretasi luka, repetitive analisis (memfreeze atau membekukan
suatu gambar).
Proses peradilan dibuktikan dengan alat bukti sah & keyakinan hakim. Keyakinan hakim itu bisa dipupuk
dari foto forensic yang jelas