PEMICU 1 BLOK 25
“Kasus Visum et Repertum”
DISUSUN OLEH :
NAMA : LUTHFI AULIA N
NIM : 180600199
KELAS A
KELOMPOK 1
STAMBUK : 2018
FASILITATOR:
Sumber : Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta :
Binarupa Aksara, 1997.
dalam pemikiran penegak hukum harus selalu ada “benda” yang berbentuk
fisik seperti kayu, batu dan sebagainya (untuk benda tumpul) atau pisau, silet
dan sebagainya (untuk benda tajam). Padahal tidak selalu sebuah luka
persetubuhan dan kapan terjadinya (bila mungkin), petunjuk tentang ada atau
identitas pelaku tindak pidananya. Perlu diingat bahwa membuat tidak berdaya
ini tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan bedah mayat.”
Dr.xxxxxxxxxxxxxx
8. Jelaskan interpretasi radiograf panoramik pasien di atas !
Data Interpretasi
Area Gigi Geligi
Missing Teeth : -
Persistensi : -
Impaksi : gigi 38, 48
Kondisi Mahkota : Fraktur mahkota pada gigi 11, 12, 21, 22
Kondisi Akar : Fraktur horizontal pada pertemuan 1/3 tengah dan apikal gigi 21
Kondisi Alveolar Crest-Furkasi :
Kondisi Periapikal :
Area Maksila-Sinus-Nasal
-
Area Mandibula
-
Area TMJ
DBN
Area Ramus-OS Vertebrae
DBN
Kesan :
Suspek Radiodiagnosis :
9. Buatlah odontogram pasien di atas sesuai dengan lembar pemeriksaan data yang
dikeluarkan oleh INTERPOL !
Pengisian odontogram yang dilakukan oleh dokter gigi harus mengikuti standar yang
telah di tetapkan seperti tertera dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh
Kementerian
Kesehatan RI tahun 2014 dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penomoran gigi geligi menggunakan sistem penomoran yang ditetapkan oleh FDI.
b. Terdapat lima permukaan yang wajib di isikan saat menuliskan lokasi atau posisi
dari karies atau lubang gigi dan tambalan. Lima permukaan tersebut adalah MODVL
M = Mesial, O = Occlusal, D = Distal, V = Vestibular (buccal/labial) dan L =
Lingual/palatal.
c. Restorasi dituliskan dengan menggunakan warna hitam-putih, jika restorasi berupa
logam menggunakan hitam penuh sedangkan untuk restorasi yang sewarna dengan
gigi dilakukan pengarsiran pada permukaan gigi yang dilakukan penambalan, begitu
juga dengan tambalan inlay.
d. Pewarnaan pada odontogram untuk membedakan jenis tambalan boleh dilakukan
dengan ketentuan warna merah untuk tambalan logam berwarna emas, hitam untuk
tambalan berbahan logam biasa tahu amalgam, warna hijau untuk tambalan yang
sewarna dengan gigi dan merah muda untuk tambalan pencegahan atau fissure
sealant.
e. Penulisan singkatan permukaan harus dituliskan dengan huruf kapital dan terletak
di depan sedangkan kondisi gigi yang menyertai ditulis dengan huruf kecil di
belakangnya, contoh: DO car yang menggambarkan karies atau lubang pada
permukaan distal dan occlusal.
f. Gigi dengan dua atau lebih kondisi, penulisan singkatan kondisi dipisahkan dengan
tanda (-) pada tiap singkatan kondisi gigi tersebut, contoh: gigi 11: mis-pon-pob.
Odontogram manual yang saat ini digunakan oleh dokter gigi di Indonesia sesuai
dengan petunjuk rekam medis kedokteran gigi yang dikeluarkan oleh kementerian
kesehatan RI adalah seperti tampak pada Gambar, sedangkan daftar singkatan kondisi
gigi yang digunakan dalam penulisan rekam medis gigi atau odontogram
Odontogram pada kasus pasien
- 38 X RET visible on Xray :
- 48 X RET visible on Xray
- 11,12,21,22 cfr
- 18 pre
- 28 pre
Yang bertandatangan di bawah ini, Luthfi Aulia, dokter spesialis forensik pada
RSUD Adam Malik, atas permintaan dari kepolisian sektor Medan Selayang dengan
suratnya nomor B/37/VeR/VIII/Reskrim tertanggal 9 Agustus 2021 maka dengan ini
menerangkan bahwa pada tanggal dua puluh empat Agustus tahun dua ribu tujuh
belas pukul Sembilan lewat lima menit Waktu Indonesia Bagian Barat.bertempat di
RSUD Adam Malik, telah melakukan pemeriksaan korban dengan nomor registrasi
123456 yang menurut surat tersebut adalah :
Nama : xxxx
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Warga negara : Indonesia
Pekerjaan : xxxx
Agama : xxxx
Alamat : xxxx
HASIL PEMERIKSAAN :
1. Korban datang dalam keadaan sadar. Korban mengeluh utama sakit pada bibir atas
sejak sembilan jam yang lalu
2. Pada korban ditemukan
a. Pada pemeriksaan korban (status generalis) : tampak kesakitan , kesadaran kompos
mentis, tekanan darah seratus dua puluh per delapan puluh milimeter air raksa, Nadi
sembilan puluh kali per menit, respirasi dua puluh kali per menit.
b. Tampak Bengkak dan kemerahan pada bibir atas sebelah kanan meluas sedikit
kearah bibir atas sebelah kiri dengan ukuran panjang empat sentimeter, lebar dua
sentimeter setentang garis tengah tubuh dengan jarak nol koma dua sentimeter dari
sudut mulut sebelah kanan dan satu koma lima sentimeter dari sudut mulut sebelah
kiri.
KESIMPULAN :
Pada pemeriksaan korban laki-laki yang menurut surat keterangan permintaan visum
et repertum berusia dua puluh lima tahun ini ditemukan luka lecet pada bibir atas
sebelah kanan yang meluas ke bibir sebelah kiri akibat kekerasan tumpul. Cedera
tersebut tidak menyebabkan halangan dalam menjalankan pekerjaan.
Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan
keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.
Dokter Pemeriksa,