Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2020/2021

MICRO HEALING & COUNSELING


Nama : Winda Adriana
NIM : 0601518030

1) Identitas Konseli
Nama : Elisa Ardiani
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Etnis : Sumatera
Pendidikan : S1

2) Deskripsi Masalah
Masalah yang dihadapi klien adalah klien merasa sulit untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan, karena transisi kehidupan cenderung menyebabkan
stress. Transisi kehidupan seperti yang dialami klien yaitu perpindahan (dari
desa ke kota Jakarta) dan meninggalkan kehidupan lamanya di desa. Klien pun
memasuki fase kehidupan layaknya “sarang kosong” dan menyebabkan
sejumlah besar stress.
Oleh karena itu, klien merasa cemas setiap saat terutama mencemaskan
kehidupan ia kedepannya, klien menarik diri dari lingkungan sosial karena ia
enggan menghadapi banyaknya perubahan, suasana hatinya yang sering
tertekan, insomnia atau sulit tidur hamper setiap malam, dan kemarahan yang
sering terjadi tanpa sebab.

3) Kerangka Kerja Teoritik


Kesulitan penyesuaian dapat berdampak negatif pada semua bidang
kehidupan dan fungsi seseorang. Konseling untuk gangguan penyesuaian
menangani stresor yang menyebabkan gangguan serta gejala gangguan
penyesuaian yang dihasilkan. Dengan konseling, klien memiliki kendali untuk
mengambil alih hidup mereka dan kesehatan mental mereka.
Perawatan terapeutik untuk gangguan penyesuaian mengatasi stresor yang
dialami klien dan membantu klien menentukan tujuan dan meningkatkan
keterampilan koping. Konseling untuk gangguan penyesuaian dapat dilakukan
dengan beberapa pendekatan, diantaranya:
a. Cognitive Behavioral Therapy (CBT); sebuah pendekatan yang
membantu klien membingkai ulang masalah dan pandangan dengan
belajar mengidentifikasi pikiran negatif otomatis dan menggantinya
dengan yang lebih realistis
b. Acceptance and Commitment Therapy (ACT); terapi kesadaran dan
koping yang membantu klien menerima kesulitan dan reaksi, memilih
arah yang bermakna, dan kemudian mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan
c. Solution Focused Brief Therapy; sebuah pendekatan yang membantu
orang mengidentifikasi di mana mereka ingin menjadi dan bagaimana
mereka akan sampai di sana
Terlepas dari pendekatannya, konseling terhadap gangguan penyesuaian
terapeutik berfokus pada pengurangan krisis, pengurangan stres, penetapan
tujuan, pembangunan kekuatan, dan penciptaan keterampilan koping. Konselor
membantu klien mengumpulkan informasi yang relevan dan mengidentifikasi
dan menggunakan sumber daya.

4) Diagnosis
Diagnosis gangguan penyesuaian didasarkan pada identifikasi stresor
kehidupan utama, gejala klien dan bagaimana pengaruhnya terhadap
kemampuan klien untuk berfungsi. Gangguan penyesuaian adalah kondisi yang
berhubungan dengan stress. Klien mengalami lebih banyak stres daripada yang
biasanya dialami dalam menanggapi peristiwa stress atau tak terduga, dan stress
menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan klien.
Masalah pekerjaan, sakit, kematian anggota keluarga dekat atau sejumlah
perubahan hidup seperti dalam kasus ini adalah perpindahan yang dialami klien
dapat menyebabkan stres. Sebagian besar waktu, orang menyesuaikan diri
dengan perubahan seperti itu dalam beberapa bulan. Tetapi jika klien memiliki
gangguan penyesuaian, klien terus mengalami reaksi emosional atau perilaku
yang dapat berkontribusi pada perasaan cemas atau depresi.
Psikoterapi kontemporer untuk mengatasi gangguan penyesuaian memiliki
tiga komponen umum, yaitu:
a. Intervensi psikologis bertujuan untuk memungkinkan klien mengurangi
atau menghilangkan stresor. Misalnya, dampak stresor, seperti
perpindahan lingkungan, dapat dikurangi pada saat pasien dapat belajar
perlahan untuk berbaur dengan lingkungannya. Jika stresor sedang
berlangsung dan tidak dapat dihilangkan, beberapa tindakan, seperti
membangun dukungan sosial untuk mengurangi dampak stresor, dapat
meningkatkan kualitas hidup dan membangun kembali fungsi klien.
b. Intervensi mencoba untuk meningkatkan kemampuan koping dengan
stresor dan memaksimalkan adaptasi. Misalnya, strategi koping kognitif
mungkin mencakup identifikasi pikiran negatif dan penggantiannya
dengan pikiran yang lebih fungsional. Pada tingkat perilaku, membantu
aktivasi klien dapat memfasilitasi pengalaman efikasi diri.
c. Pengurangan gejala dan perubahan perilaku adalah tujuan penting
lainnya untuk mengurangi penderitaan dan meningkatkan fungsi dalam
jangka panjang. Pendekatan terapeutik mungkin sangat bervariasi dalam
konteks ini, tergantung pada model nosologis yang mendasari masing-
masing.

Sedangkan, psikoterapi Islam yang dapat membantu gangguan penyesuaian


adalah dengan melakukan terapi Al-Qur’an. Sejatinya, stres merupakan respons
tubuh kita saat berada dibawah tekanan, contohnya adalah tekanan akibat
sulitnya menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Orang yang stres biasanya
disertai ciri-ciri denyut jantung meningkat, otot menegang, dan naiknya tekanan
darah. Namun jika tidak dikelola dengan baik, stres bisa memberi dampak buruk
bagi kesehatan pada jangka panjang.

Bagi umat Islam, salah satu terapi paling mujarab untuk mengatasi stres
yakni dengan membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Isra’
Ayat 82 disebutkan, Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi obat dan Rahmat bagi
orang-orang beriman. Dalam banyak penelitian, Al-Qur’an memiliki khasiat
sebagai penawar penyakit, baik jasmani maupun rohani.

5) Prognosis
Setelah stresor dihilangkan atau klien telah belajar untuk menyesuaikan dan
mengatasinya, gangguan penyesuaian dengan suasana hati yang tertekan
mereda dalam waktu beberapa bulan. Upaya yang perlu dilakukan klien antara
lain:
a. Menghindari stress yang tidak perlu. Stress terkadang tidak bisa
dihindari. Meskipun klien mungkin tidak memiliki kekuatan untuk
menghindari semua situasi stres, apa pun yang dapat klien lakukan untuk
mengurangi stres akan sangat membantu. Misalnya, jika klien memiliki
perubahan besar dalam hidupnya, jangan mengambil tanggung jawab
tambahan yang akan membuat dirinya semakin cemas.
b. Bergabunglah dengan grup pendukung. Terkadang berbagi kecemasan
klien dengan orang-orang yang pernah mengalami situasi serupa
terkadang membantu.
c. Memiliki sistem pendukung. Memiliki seseorang yang klien percayai
untuk mendengarkan tanpa menghakimi atau mempermalukan sangat
berharga selama masa stres. Beri tahu teman dan keluarga bahwa klien
merasa kewalahan, dan beri tahu mereka bagaimana mereka dapat
membantu nya.
d. Melakukan terapi Al-Qur’an, terutama dengan membaca Al Fatihah
sebanyak 7 kali, Ayat Kursi, dua ayat terakhir Surat Al Baqarah, dan
Surat Al Ikhlas, setiap harinya. Al-Qur’an merupakan pedoman yang
paling mulia bagi setiap muslim. Karenanya, Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengamalkannya.” Klien bisa melakukan terapi Al-Qur’an kapanpun
dan dimanapun.

6) Tujuan Konseling
Tujuan utama konseling untuk gangguan penyesuaian adalah untuk
meredakan gejala dan membantu individu mencapai tingkat fungsi yang
sebanding dengan apa yang mereka tunjukkan sebelum peristiwa stress. Tujuan
jangka pendek yang realistis harus ditetapkan pada awal konseling, karena
perjalanan gangguan penyesuaian cenderung bersifat jangka pendek.
Tujuan konseling seringkali berpusat pada pengenalan dan pemanfaatan
dukungan sosial yang tersedia bagi klien dalam bentuk keluarga, teman, dan
komunitas. Keterampilan individu mengatasi dan memecahkan masalah akan
dieksplorasi dan dikembangkan. Teknik relaksasi mungkin dieksplorasi untuk
mengatasi perasaan stress. Konseling akan mencakup memunculkan perhatian
klien dan membantu klien memahami perannya dalam stresor, meninjau dan
memperkuat setiap langkah positif yang mungkin telah diambil klien untuk
menghadapi stresor, mengajarkan cara tambahan untuk mengatasi atau
menghindari stress di masa depan, membantu klien menempatkan stress dalam
perspektif hidup nya secara keseluruhan, membantu klien lebih memahami
reaksinya terhadap stress, dan membantu klien untuk melihat stress sebagai
kesempatan untuk perubahan positif atau perbaikan.

7) Layanan Konseling
a. Pendekatan
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) memiliki tujuan pengobatan
menyeluruh untuk meningkatkan fungsi dan mencapai pengurangan gejala,
dan bergantung pada berbagai teknik kognitif, perilaku dan emosi yang
berfokus pada akhirnya akan membantu klien untuk memodifikasi kognisi
disfungsional dan untuk mengubah pola perilaku maladaptive. Intervensi
CBT untuk gangguan penyesuaian secara efektif menargetkan berbagai
pemicu stress yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam konseling ini adalah metode Journaling.
Metode ini mencatat suasana hati dan pikiran klien, yang mencakup waktu,
suasana hati, sumbernya, intensitas suasana hati, dan bagaimana klien
bereaksi dengannya. Ini membantu klien memahami pola pikir dan
kecenderungan emosional klien.
Pendekatan Islam yang dilakukan dalam konseling ini adalah dengan
bibliotherapy Al-Qur’an. Tekanan hidup yang dihadapi manusia modern
setiap harinya tidak jarang memberikan efek buruk bagi kesehatan jiwa.
Gundah gulana, gelisah, bahkan stres menghantui setiap setiap orang yang
bergelut dengan berbagai rutinitas harian. Penyebabnya bisa bermacam-
macam, mulai dari ketidakberdayaan menanggung beban hidup, kegagalan,
tekanan eksternal dan permasalahan berat lainnya.

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang


yang beriman. Al-Qur’an memiliki banyak nama lain yang sesuai dengan
fungsi dan kegunaannya. Salah satu nama dan sifat Al-Qur’an yang
belakangan banyak dibahas yakni Asy-Syifa atau sebagai penyembuh.
Dalam banyak penelitian, Al-Qur’an memiliki khasiat sebagai penawar
penyakit baik jasmani maupun rohani. Salah satunya dengan membaca atau
memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an saja sudah dapat
memberikan perubahan fisiologis yang besar bagi tubuh manusia. Membaca
Alquran dapat menenangkan pikiran dan batin, sesuai dengan firman Allah
SWT yang dinyatakan jelas dalam surat Ara-ra’d pada ayat 28 : “Orang-
orang yang beriman akan memiliki hati yang tenang dan tenteram jika selalu
ingat dengan Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingat-
Nya, hatimu menjadi tenteram.”

b. Teknik
Teknik konseling yang digunakan adalah teknik konseling direktif dimana
yang menjadi pusatnya yaitu konselor, bukan klien. Teknik konseling
direktif menunjukkan konselor menjadi pihak pembimbing yang memegang
peranan utama dalam proses interaksi layanan bimbingan. Konselor lah
yang berusaha mencari dan menemukan permasalahan yang dialami oleh
klien. Kemudian konselor juga yang mencari alternative terbaik bagi
pemecahannya.

c. Langkah Konseling
- Menentukan masalah
Proses menentukan masalah dilakuka dengan terlebih dahulu
melakukan identifikasi masalah (identifikasi kasus-kasus) yang dialami
oleh klien. Setelah semua masalah teridentifikasi untuk menentukan
masalah mana untuk dipecahkan harus menggunakan prinsip skala
prioritas. Penetapan skala prioritas ditentukan oleh dasar akibat atau
dampak yang lebih besar terjadi apabila masalah tersebut tidak
dipecahkan. Pada tahap ini konselor aktif dalam mencegah
permasalahan klien.
- Pengumpulan data
Setelah ditetapkan masalah yang akan dibicarakan dalam konseling,
selanjutnya adalah mengumpulkan data klien. Data yang dikumpulkan
harus secara komprehensif.
- Analisis data
Dari data yang dianalisis akan diketahui apa sesungguhnya masalah
yang dihadapi klien.
- Diagnosis
Diagnosis merupakan usaha konselor menetapkan latar belakang
masalah atau faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada klien.
- Prognosis
Setelah diketahui faktor-faktor penyebab timbulnya masala pada klien
selanjutnya konselor menetapkan langkah-langkah bantuan yang
diambil.
- Terapi
Setelah ditetapkan jenis atau langkah-langkah pemberian bantuan
selanjutnya adalah melaksanakan jenis bantuan yang telah ditetapkan.
- Evaluasi dan follow up
Sebelum mengakhiri hubungan konseling, konselor dapat mengevaluasi
berdasarkan performance klien yang terpancar dari kata-kata, sikap,
tindakan, dan bahasa tubuhnya.

d. Pelaksanaan Konseling
- Tahap awal
Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien, memperjelas
dan mendefinisikan masalah, membuat penaksiran dan mengosiasikan
kontrak.
➢ Lampiran pertanyaan wawancara:
• “Jadi, kamu datang kesini untuk mengikuti sesi konseling
bersamaku untuk menceritakan yang kamu alami seputar
kesulitan menyesuaikan diri. Betul seperti itu?”
• “Untuk sesi ini kita hanya punya waktu sekitar setengah jam.
Dan kamu tenang saja karena apapun yang kamu bicarakan
disini akan dijaga kerahasiaannya.”
• “Nah, sebagai permulaan, cerita sedikit dong tentang diri kamu
sekarang.”
• “Jadi, aku mau dengar nih apa sih yang terjadi sama hidup kamu
belakangan ini dan kenapa kamu memutuskan untuk datang
kesini hari ini buat ikut sesi konseling bersama ku.”
- Tahap kerja
Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien secara lebih mendalam.
➢ Lampiran pertanyaan wawancara:
• “Aku tau yang sedang kamu alami ini suatu peristiwa yang berat,
berpindah dari desa ke kota, pasti banyak sekali hal yang harus
kamu sesuaikan lagi. Tapi, kalua boleh tau, apa aja sih sekiranya
faktor-faktor yang membuat kamu sulit untuk menyesuaikan
diri?”
• “Selama ini, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi stress
karena perpindahan tersebut? Apakah kamu sudah pernah
mencoba teknik journaling dimana kita menuliskan suasana hati
kita dan intensitasnya dalam buku?
• “Selain melakukan journaling, kamu juga disarankan untuk
melakukan terapi Al-Qur’an, terutama dengan membaca Al
Fatihah sebanyak 7 kali, Ayat Kursi, dua ayat terakhir Surat Al
Baqarah, dan Surat Al Ikhlas, setiap harinya. Bisa kah kamu
melakukan itu demi mendapatkan hasil yang terbaik?”

- Tahap akhir
Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses
konseling.
➢ Lampiran pertanyaan wawancara:
• “Secara keseluruhan, apakah kamu sudah paham dengan apa
yang kita bahas di sesi konseling ini?”
• “Apakah kamu merasa lebih baik dan termotivasi setelah
mengobrol dengan ku?”

8) Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a. Menentukan aspek-aspek pebaikan atau peningkatan yang akan dilakukan
b. Menyusun layanan konseling selanjutnya dalam rangka perbaikan atau
pengembangan klien
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai