REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jalan H. R. Rasuna Said Kav. 6-7 Kuningan Jakarta Selatan
Telepon (021) 5253004 (8 saluran) Faksmile (021) 5253157
Laman www.kemenkumham.go.id, Email turowai@gmail.com
Kepada Yth :
1. Para Sekretaris Unit Utama (Unit Eselon I)
2. Para Kepala Kantor Wilayah
3. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Sekretariat Jenderal
di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
di tempat
Dalam rangka memperoleh standar kualitas, professionalitas dan kinerja serta pengembangan
karier bagi pejabat fungsional di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, perlu dilakukan penilaian
angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Berdasarkan hal
tersebut, Biro Kepegawaian akan menyelenggarakan penilaian angka kredit jabatan fungsional
Kementerian Hukum dan HAM sebagai instansi pengguna yang terdiri dari Perawat, Dokter, Dokter
Gigi, Analis Kepegawaian, Pranata Komputer, Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa, dan Arsiparis
dengan ketentuan, persyaratan dan tata cara pendaftaran sebagaimana terlampir.
Batas waktu pendaftaran dan pengiriman dokumen penilaian angka kredit sebagai berikut:
1. Pendaftaran dan unggah dokumen administrasi secara daring melalui tautan
bit.ly/penilaianjafungkumham paling lambat tanggal 4 Oktober 2021.
2. Pengiriman dokumen Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dalam bentuk hardcopy
disampaikan kepada Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan
HAM c.q. Kepala Bagian Pengembangan Karir Pegawai, dengan alamat Kementerian Hukum dan
HAM, Gedung Sekretariat Jenderal, Lantai 3 Bagian Pengembangan Biro Kepegawaian, Jalan
H.R. Rasuna Said, Kavling 6-7, Kuningan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, paling lambat sudah
diterima oleh Biro Kepegawaian tanggal 7 Oktober 2021.
Penilaian angka kredit jabatan fungsional Kementerian Hukum dan HAM sebagai instansi
pengguna sebagaimana dimaksud akan dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 15 Oktober 2021.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Saudara dapat menyampaikan informasi kepada
pejabat fungsional dilingkungannya, apabila memenuhi syarat untuk mengikuti proses penilaian angka
kredit dapat diusulkan untuk dinilai angka kreditnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Kasubbag APK JF I
Kabag Pengembangan Karir
Pegawai Sutrisno
Kepala Biro Kepegawaian
NIP 196210151985031002
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI (sebagai laporan);
2. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Unit Utama (Unit Eselon I).
Lampiran Surat Kepala Biro Kepegawaian
Nomor : SEK.2.KP.06.02-323
Tanggal : 23 September 2021
2
b) paling sedikit 20 (dua puluh) Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional kategori
keahlian yang memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF ahli madya.
c) paling sedikit 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Pejabat Fungsional kategori
keterampilan yang memiliki pangkat tertinggi pada jenjang JF penyelia.
7) Capaian Angka Kredit ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima puluh persen) dari
target Angka Kredit minimal sebagaimana dimaksud pada angka 1) sampai dengan
angka 6).
8) Capaian angka kredit sebagaimana dimaksud pada angka 7) dilaksanakan setelah
untuk DUPAK yang dimulai sejak periode Januari 2021.
c. Kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi bagi pejabat fungsional dipertimbangkan
apabila:
1) Paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
2) Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan; dan
3) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
d. Kenaikan jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi bagi pejabat fungsional dipertimbangkan
apabila:
1) Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir;
2) Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan; dan
3) Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
e. Kenaikan pangkat pejabat fungsional dalam jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan terlebih dahulu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
f. Pejabat fungsional kategori Keterampilan, pangkat Pengatur (II/c) sampai dengan pangkat
Pengatur Tingkat I (Il/d), yang memperoleh ijazah S1/Diploma IV/Profesi dan akan diangkat
ke dalam Jabatan Fungsional kategori Keahlian, harus ditetapkan terlebih dahulu kenaikan
pangkatnya menjadi Penata Muda (lll/a) dan harus memenuhi persyaratan:
1) Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional kategori Keahlian; dan
2) Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan.
Pejabat fungsional kategori Keterampilan yang akan diangkat ke dalam Jabatan
Fungsional kategori Keahlian sebagaimana dimaksud diberikan angka kredit sebesar 65%
(enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif dari pendidikan dan pelatihan, kegiatan
unsur utama ditambah angka kredit ijazah S1/Diploma IV/Profesi dengan tidak
memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.
Ketentuan tersebut berlaku terhadap seluruh jabatan fungsional yang mempunyai kategori
keterampilan dan keahlian, kecuali bagi Instansi Pembina jabatan fungsional yang tidak
mengatur ketentuan tersebut didalam petunjuk pelaksana atau petunjuk teknis masing-
masing jabatan fungsionalnya.
g. Apabila dalam suatu unit kerja tidak terdapat pejabat fungsional untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan jenjang jabatannya, maka pejabat fungsional lainnya dengan jabatan
fungsional yang sama yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya dapat melaksanakan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis
dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pejabat fungsional yang melaksanakan tugas jabatan fungsional tersebut satu tingkat
di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%
(delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.
2) Pejabat fungsional yang melaksanakan tugas jabatan fungsional tersebut satu tingkat
di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100%
(seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.
Ketentuan tersebut berlaku terhadap seluruh jabatan fungsional, kecuali bagi Instansi
Pembina jabatan fungsional yang tidak mengatur ketentuan tersebut didalam petunjuk
pelaksana atau petunjuk teknis masing-masing jabatan fungsionalnya.
3
2. Ketentuan Khusus
a. Perawat
1) Standarisasi Dokumen DUPAK Perawat:
a) DUPAK mulai tahun 2017 harus sesuai dengan SKP yang tercantum dalam
SIMPEG.
b) DUPAK harus terdiri dari:
Laporan harian, Laporan Bulanan, Laporan Semester dan Surat Pernyataan
Melaksanakan Kegiatan yang sudah ditandatangani oleh atasan langsung dan cap
dinas.
c) Format DUPAK, Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan unsur utama yaitu
pelayanan keperawatan, unsur pengembangan profesi, dan unsur penunjang harus
dibuat masing-masing tersendiri berdasarkan pada contoh lampiran yg ada pada
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2015 dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
d) Butir kegiatan untuk penilaian angka kredit periode sampai dengan Desember 2020
berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat
dan Angka Kreditnya.
e) Butir kegiatan untuk penilaian angka kredit periode dimulai dari Januari 2021
berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat,
kecuali penilaian angka kredit untuk ijazah masih menggunakan peraturan
sebagaimana dimaksud pada huruf (d).
f) Angka Kredit Pengembangan Profesi (berdasarkan Peraturan Bersama Menteri
Kesehatan Nomor 5 Tahun 2015 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 6
Tahun 2015):
(1) Perawat Ahli Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I (III/b) yang akan naik
jenjang jabatan dan pangkat menjadi Perawat Ahli Muda, pangkat Penata (III/c)
angka kredit yang dipersyaratkan harus terdapat 2 (dua) angka kredit dari unsur
pengembangan profesi.
(2) Perawat Ahli Muda, pangkat Penata (III/c) yang akan naik pangkat menjadi
Penata Tingkat I (III/ld), angka kredit yang dipersyaratkan harus terdapat 4
(empat) angka kredit dari unsur pengembangan profesi.
(3) Perawat Ahli Muda, pangkat Penata Tingkat I (III/d) yang akan naik jenjang
jabatan dan pangkat menjadi Perawat Ahli Madya, pangkat Pembina (IV/a)
angka kredit yang dipersyaratkan harus terdapat 6 (enam) angka kredit dari
unsur pengembangan profesi.
(4) Perawat Ahli Madya, pangkat Pembina (IV/a) yang akan naik pangkat menjadi
Pembina Tingkat I (IV/b) angka kredit yang dipersyaratkan harus terdapat 8
(delapan) angka kredit dari unsur pengembangan profesi.
(5) Perawat Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat I (IV/b) yang akan naik pangkat
menjadi Pembina Utama Muda (lV/c) angka kredit yang dipersyaratkan harus
terrlapat 10 (sepuluh) angka kredit dari unsur pengembangan profesi.
(6) Angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang dipersyaratkan untuk
kenaikan pangkat dan/atau jabatan masing-masing sebagaimana dimaksud
pada angka (1) sampai dengan angka (6) tidak bersifat kumulatif.
2) Sistematika penyusunan DUPAK Perawat
Untuk mencegah tercecer atau hilangnya berkas pengusulan DUPAK dijilid dengan
cover berwarna merah, dan dengan urutan sebagai berikut:
a) Satu Bendel Persyaratan Adminisrasi (diberi pembatas berupa kertas)
b) Rekapitulasi DUPAK yg diajukan (misal Januari 2020 s.d. Desember 2020):
satu kelompok diurutkan persemester.
DUPAK semester.
surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan keperawatan (unsur utama).
surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas perawat (unsur
penunjang).
4
laporan kegiatan semester.
laporan kegiatan bulanan (penyusunan diurut dari bulan yang paling awal).
c) Berkas pendukung dijilid dgn diberi nama, NIP dan unit kerja, berisi:
sertifikat seminar / baksos.
penghargaan.
ijasah tambahan dan surat ijin belajar / tugas belajar.
berkas penyuluhan atau supervisi kesehatan, SK, jadwal penyuluhan, daftar
hadir.
d) Makalah disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
Berisi minimal 10 halaman / makalah
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Pembahasan
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka (Minimal terdiri dari 5 daftar pustaka)
3) Berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor DM.03.01/V/0668/2020,
tanggal 27 April 2020, hal Pemberitahuan Pengaturan Terbaru Dalam Pengelolaan
Jabatan Fungsional Kesehatan, ketentuan tentang penetapan angka kredit jabatan
fungsional Perawat sebagai berikut:
a) Penilaian kinerja pejabat fungsional Perawat, meliputi Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) dan Perilaku Kerja. SKP diambil dari uraian kegiatan tugas jabatan sesuai
jenjang masing-masing mengacu pada uraian kegiatan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya (peraturan yang baru).
b) Apabila pada awal tahun 2020 pejabat fungsional Perawat sudah menyusun dan
menetapkan SKP berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Perawat dan Angka Kreditnya (peraturan yang lama), maka dapat dibenarkan dan
dapat diperhitungkan nilai perolehan angka kreditnya pada tahun 2020.
c) Bagi pejabat fungsional Perawat dengan jenjang jabatan Mahir yang akan
naik ke jenjang jabatan Penyelia wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi JF dengan angka kredit pengembangan profesi yang
dipersyaratkan 4 (empat), yang diberlakukan mulai periode kenaikan jenjang
April 2021.
d) Pejabat fungsional Perawat kategori keterampilan atau keahlian yang telah
memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum
tersedia lowongan jabatan maka setiap tahun wajib memenuhi angka kredit tertentu
sesuai Peraturan Perundang- undangan.
e) Pejabat fungsional Perawat yang bertugas di daerah terpencil/ rawan/ berbahaya,
dapat diberikan tambahan Angka Kredit paling banyak 25% (dua puluh lima persen)
dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan diakui
sebagai tugas pokok dalam PAK.
f) Pejabat fungsional Perawat kategori keterampilan dengan pendidikan di bawah D-lll
(Diploma III) dapat melaksanakan tugas pada jenjang jabatan fungsional kategori
keterampilan sesuai dengan jenjang jabatan yang saat ini sedang diduduki. Pejabat
fungsional tersebut wajib memiliki ijazah sekurang-kurangnya D-lll (Diploma III)
keperawatan paling lama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
(Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan yaitu 17 Oktober tahun 2020).
g) PNS yang telah diangkat melalui pengangkatan pertama dari CPNS ke dalam JF
Perawat paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional JF Perawat. Apabila belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional tersebut tidak diberikan kenaikan jenjang satu
tingkat di atas.
5
4) Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat Pasal 58,
dijelaskan dengan kesimpulan sebagai berikut:
a) Perawat dengan pendidikan D-IV (Diploma IV) keperawatan atau Sarjana
Keperawatan (S.Kep.) menduduki jabatan fungsional perawat kategori keahlian
tetap dapat melaksanakan tugas pada jenjang jabatan fungsionalnya dan dapat
diusulkan kenaikan pangkat dalam jenjang jabatan yang saat ini diduduki. Perawat
sebagaimana dimaksud harus melanjutkan dan lulus pendidikan profesi Ners paling
lambat 31 Desember 2023.
b) Perawat yang belum melanjutkan dan lulus pendidikan profesi Ners paling lambat
31 Desember 2023. Apabila melewati batas waktu dimaksud, tidak diberikan
kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan.
6
b) Berkas makalah (masing-masing makalah distepler dan 4 makalah dijilid jadi satu
dengan cover warna biru, diberi nama bagian bawah, NIP dan unit kerja) dengan
kriteria:
Jumlah 4 (empat) makalah
minimal 20 halaman
Sistimatika penyusunan makalah sebagai berikut:
A.Pendahuluan
1.Latar Belakang Penulisan Makalah
2.Tujuan Penulisan
B.Pembahasan
C.Penutup
1.Kesimpulan
2.Saran
D.Daftar Pustaka (Minimal 5 daftar pustaka)
c) Berkas Pendukung (dijilid dg cover warna biru dg diberi nama, NIP dan unit kerja di
bagian bawah cover) dengan susunan:
Sertifikat seminar/ bakti sosial
Penghargaan
Ijasah tambahan dan surat ijin belajar/tugas belajar
Berkas penyuluhan/ supervisi kesehatan, yang terdiri dari; SK, jadwal
penyuluhan/ supervisi kesehatan, daftar hadir (minimal 2, salah satunya harus
SK)
c. Analis Kepegawaian
1) Standarisasi Dokumen DUPAK Analis Kepegawaian:
a) Pengaturan tentang jabatan fungsional Analis Kepegawaian masih berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/36/M.PAN/11/2006 tentang Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan
Angka Kreditnya, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/14/M.PAN/6/2008.
b) Tata cara penyusunan butir kegiatan dan dokumen bukti pekerjaan tugas jabatan
fungsional Analis Kepegawaian Keahlian berdasarkan Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Analis Kepegawaian Keahlian.
c) Tata cara penyusunan butir kegiatan dan dokumen bukti pekerjaan tugas jabatan
fungsional Analis Kepegawaian Keterampilan berdasarkan Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 26 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Analis Kepegawaian Keterampilan.
d) Apabila terdapat pejabat fungsional Analis Kepegawaian yang menyampaikan
makalah sebagai bentuk angka kredit pengembangan profesi, makalah disusun
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2009
tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis/Karya llmiah Analis Kepegawaian.
2) Sistematika penyusunan DUPAK Analis Kepegawaian:
a) Butir-butir kegiatan dan format penyusunan DUPAK Analis Kepegawaian sesuai
dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2015
Tentang Pedoman Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis Kepegawaian dan
Angka Kreditnya.
b) DUPAK disusun terdiri dari:
DUPAK, Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Unsur Utama, Surat
Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Profesi, Surat Pernyataan
Melaksanakan Kegiatan Unsur Penunjang dan bukti fisik tugas jabatan fungsional
Analis Kepegawaian.
c) Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b) disampaikan dalam bentuk soft
copy dengan panduan dibawah ini:
(1) Pejabat fungsional Analis Kepegawaian yang mengusulkan DUPAK membuat
folder Google Drive pada gmail-nya masing-masing dengan nama “USUL
DUPAK ANALIS KEPEGAWAIAN a.n. (Nama Peserta)”;
7
(2) Di dalamnya, buat 2 (dua) folder yang diberi nama “BERKAS ADMINISTRASI”
dan “DUPAK ANKEP”;
(3) Unggah seluruh Berkas Administrasi sebagaimana tersebut pada slide
sebelumnya ke dalam folder “BERKAS ADMINISTRASI”. Beri nama file sesuai
dengan isi berkasnya;
(4) Unggah Daftar Usul Penetapan Angka Kredit dalam format excel di dalam
folder “DUPAK ANKEP” sebagaimana dimaksud pada angka (2);
(5) Di dalam folder “DUPAK ANKEP” sebagaimana dimaksud pada angka (2), buat
2 (dua) folder yaitu:
UNSUR UTAMA; dan
UNSUR PENUNJANG
(6) Folder UNSUR UTAMA sebagaimana dimaksud pada angka (5), berisikan 3
(tiga) folder yaitu:
Folder Pendidikan;
Folder Manajemen PNS;
Folder Pengembangan Sistem Manajemen PNS
Folder Pengembangan Profesi
(7) Di dalam folder Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka (6), berisikan 3
(tiga) folder yaitu:
Pendidikan Formal;
Pendidikan dan Pelatihan dan Memperoleh STTP; dan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
(8) Unggah dokumen bukti pekerjaan pada masing-masing folder beserta Surat
Pernyataan Melakukan Kegiatan (SPMK) untuk masing-masing unsur yang
telah ditandatangani oleh atasan, beri nama file sesuai dengan nama
kegiatannya.
(9) Kirim dan Isikan alamat tautan Folder Google Drive “USUL DUPAK ANALIS
KEPEGAWAIAN” sebagaimana dimaksud pada angka (1) ke alamat tautan
bit.ly/dupakankep2021 dan pastikan folder tersebut telah di sharing kepada
email penilaianjafungkumham@gmail.com
(10) Untuk mempermudah proses penilaian oleh Tim Penilai, maka Tim dari
Sekretariat Penilaian Angka Kredit akan melakukan validasi terhadap berkas
yang diunggah oleh peserta. Jika berkas yang diunggah dianggap tidak sesuai
dengan tata cara yang telah ditentukan, peserta akan diminta untuk
memperbaiki sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
(11) Jika peserta tidak melakukan perbaikan sampai dengan batas waktu yang
telah ditentukan, maka berkas yang diunggah tidak akan dinilai.
d. Pranata Komputer
1) Standarisasi Dokumen DUPAK Pranata Komputer:
a) Penilaian DUPAK Pranata Komputer berdasarkan dinilai dengan menggunakan
ketentuan Permenpan RB Nomor 32 Tahun 2020. Pengusulan penilaian periode
tersebut dilakukan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2021 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Komputer.
b) Pekerjaan yang dinilai merupakan pekerjaan dengan periode penilaian sampai
dengan Juni 2021.
2) Sistematika penyusunan DUPAK Pranata Komputer:
Dokumen usulan penilaian pada angka 1) huruf a) sampai dengan huruf c) yang
berupa: DUPAK, SPMK (Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan), dan bukti
pekerjaan disampaikan dalam bentuk softcopy dengan format dibawah ini:
8
e. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa
1) Standarisasi Dokumen DUPAK Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa:
DUPAK pejabat fungsional Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa disusun dengan butir-
butir kegiatan yang diambil dari PermenpanRB Nomor 29 Tahun 2020 tentang Jabatan
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa.
2) Sistematika penyusunan DUPAK Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa:
a) Format penyusunan DUPAK berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 tahun 2014 Tentang Tata Kerja Tim
Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa.
b) DUPAK disusun terdiri dari:
DUPAK, Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Unsur Utama, Surat
Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Pengembangan Profesi, Surat Pernyataan
Melaksanakan Kegiatan Unsur Penunjang dan bukti fisik tugas jabatan fungsional
Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa.
f. Arsiparis
1) Standarisasi Dokumen Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Arsiparis:
a) Penilaian kinerja pejabat fungsional Arsiparis disusun dengan butir-butir kegiatan
yang diambil dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 48
Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya.
9
b) Pelaksanaan tugas jabatan fungsional Arsiparis berdasarkan Peraturan Kepala
Arsip Nasional Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Tugas Jabatan
Fungsional Arsiparis.
c) Penilaian Kinerja (DUPAK) Arsiparis yang dinilai pada periode ini adalah DUPAK
dengan periode Januari 2020 sampai dengan Juni 2021.
d) Khusus periode saat ini, tim penilai memberikan penilaian terhadap para pejabat
fungsional Arsiparis yang belum melakukan penilaian DUPAK untuk periode tahun
2019. Untuk periode penilaian selanjutnya yaitu di tahun 2022, tim penilai hanya
menilai DUPAK jabatan fungsional Arsiparis periode tahun 2021 dan bagi yang
belum melakukan penilaian sebelum tahun 2021 kemudian diajukan pada tahun
2022 tim penilai dapat menolak penilaian pejabat fungsional Arsiparis yang
bersangkutan.
2) Sistematika penyusunan Dokumen Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Arsiparis:
a) Format penyusunan DUPAK berdasarkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor
5 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Jabatan Fungsional
Arsiparis.
b) Dokumen hasil kerja untuk penilaian kinerja jabatan fungsional Arsiparis
berdasarkan Peraturan Arsip Nasional Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Standar
Kualitas Hasil Kerja Pejabat Fungsional Arsiparis.
c) Dokumen Penilaian Kinerja Arsiparis disusun terdiri dari:
Form DUPAK Penilaian Kinerja, Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan dan
bukti fisik tugas jabatan fungsional Arsiparis.
2. Persyaratan Khusus
a. Perawat
1) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat yang masih berlaku/ Surat keterangan
dalam pengurusan bagi STR yang sudah habis masa berlakunya;
2) Menyampaikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dalam bentuk hardcopy
yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli);
3) Menyampaikan Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dalam bentuk
hardcopy yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli);
4) Menyampaikan bukti fisik pekerjaan dibidang keperawatan dalam bentuk hardcopy.
c. Analis Kepegawaian
10
1) Menyampaikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dalam bentuk hardcopy
yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli) dan softcopy excel yang
dikirim melalui google drive;
2) Menyampaikan Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dalam bentuk
hardcopy yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli) dan softcopy
excel yang dikirim melalui google drive;
3) Menyampaikan bukti fisik pekerjaan dibidang kepegawaian baik unsur utama maupun
unsur penunjang dalam bentuk sofcopy yang dikirim melalui google drive.
d. Pranata Komputer
1) Menyampaikan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dalam bentuk hardcopy
yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli) dan softcopy yang dikirim
ke email penilaianjafungkumham@gmail.com dengan judul “USUL DUPAK PRANATA
KOMPUTER a.n. (Nama Peserta) dan Unit Kerja;
2) Menyampaikan Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dalam bentuk
hardcopy yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli) dan softcopy
excel yang dikirim ke email penilaianjafungkumham@gmail.com dalam satu pengiriman
email dengan softcopy DUPAK;
3) Menyampaikan bukti fisik pekerjaan dibidang pranata komputer baik unsur utama
maupun unsur penunjang dalam bentuk sofcopy yang dikirim ke email
penilaianjafungkumham@gmail.com dalam satu pengiriman email dengan softcopy
DUPAK dan SPMK.
f. Arsiparis
1) Menyampaikan Penilaian Kinerja (SKP dan PPKP)/ DUPAK dalam bentuk hardcopy
yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli);
2) Menyampaikan Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan (SPMK) dalam bentuk
hardcopy yang sudah ditandatangani oleh pimpinan (tanda tangan asli) apabila
mengerjakan tugas dibidang kearsipan tidak sesuai dengan jenjang jabatannya;
3) Menyampaikan bukti fisik pekerjaan dibidang kearsipan dalam bentuk hardcopy.
e. Berdasarkan penjelasan sebagaimana dimaksud pada huruf d, apabila tidak ada tim penilai
angka kredit pada Kementerian Hukum dan HAM yang diperuntukkan bagi jabatan
fungsional dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, maka penilaian
dapat dilakukan pada instansi/ pemerintah daerah lainnya berdasarkan regionalisasi
terdekat.
f. Bagi Pejabat Fungsional lainnya selain yang dijelaskan dalam ketentuan khusus dan
persyaratan khusus serta selain yang dijelaskan pada huruf d dan e, penilaian DUPAK
dilakukan oleh masing-masing Instansi Pembina Jabatan Fungsional. DUPAK yang akan
dinilai oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional disampaikan terlebih dahulu kepada
Kepala Biro Kepegawaian, c.q. Kepala Bagian Pengembangan Karir Pegawai Biro
Kepegawaian untuk selanjutnya akan disampaikan kepada Instansi Pembina.
12