Anda di halaman 1dari 16

REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG

DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK


(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )

Oleh :
Esti Tri Pusparini1, Ade Moetangad Kramadibrata2, Asri Widyasanti2
1
Alumnus Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Industri Pertanian
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Industri Pertanian,
Universitas Padjadjaran
Korespondensi Email: asriwidyasanti@gmail.com

Abstrak
CV. Arva snack merupakan industri rumah tangga yang habis masa berlaku perizinan (HALAL
dan PIRT) tahun 2018. Usaha ini perlu melakukan pengujian produknya sebagai prasyarat
pengajuan perizianan. Akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan selama ini. Akibatnya, mutu produk
tidak konsiten dan banyak produk gagal yang dibuang. Tujuan penelitian ini adalah melakukan
perbaikan sistem pengendalian mutu produk keripik singkong produksi CV. Arva Snack. Metode
penelitian yang digunakan adalah rekayasa dengan pendekatan proses kontrol statistik. Selama
bulan September 2017, ditemukan produk tak layak jual sebanyak 509 kg. Nilai tersebut masih
dalam batas kendali tetapi terjadi fluktuasi pada peta kendali P yang mengharuskan dilakukannya
perbaikan pengendalian mutu. Hasil analisis fisbone diagram ditemukan faktor yang paling
berpangaruh adalah bahan baku singkong, metode penggorengan, penggunaan mesin, kelalaian
pekerja dan faktor lingkungan. Perbaikan yang diberikan adalah mengganti umur panen singkong,
memperbaiki metode penggorengan, membuat SOP penggunaan mesin, pengawasan kepada
pekerja dan meningkatkan lingkungan kerja. Berdasarkan usulan tersebut dibentuk standar
operasional prosedur pada setiap tahapan kegiatan produksi.

Kata kunci: Keripik Singkong, Pengendalian mutu dan Proses Kontrol Statistik

PENDAHULUAN karakterisitik/profil sensori produk tidak boleh


CV. Arva snack merupakan industri memiliki kecenderungan bau atau rasa yang
rumah tangga yang memproduksi keripik mengarah pada produk haram atau yang telah
singkong. Usaha milik Rexsi Maulana (Nana) dinyatakan haram berdasarkan fatwa MUI
ini mengolah 5-7 ton singkong mentah menjadi (HAS 23000:1).
keripik singkong sebanyak ± 2,5 ton setiap CV. Arva Snack tidak melakukan
minggunya. Keripik singkong yang dihasilkan pengujian bau maupun rasa pada produknya.
memiliki 2 varian rasa yaitu pedas dan original. Hal tersebut disebabkan CV. Arva Snack
Rasa tersebut merupakan hasil racikan CV. belum memiliki standar produknya.
Arva Snack sehingga memiliki cita rasa yang Standarisasi sangat diperlukan untuk menjamin
khas dan berbeda dengan produk lain. Cita rasa bahan yang digunakan dan produk yang
tersebutlah yang menjadi pembeda dengan dihasilkan halal dan sehat. Selain itu,
produk lain atau bisa dikatakan mutu produk Aroemsari (2013) menyatakan standarisasi
CV. Arva Snack. Seperti yang diungkapkan sangat diperlukan untuk menjaga agar tidak
Yahono (2014) mutu adalah kumpulan sifat terjadi penyimpangan yang sama sehingga CV.
atau ciri produk yang menjadi pembeda dengan Arva Sncak dapat meminimalisir kesalahan
produk lain. yang terjadi. Akan tetapi, produksi yang
CV. Arva Snack mendapatkan perizinan dilakukan CV. Arva Snack selama ini hanya
dari MUI, LPOM dan dinas Perdagangan dan berdasarkan perkiraan seperti:
Perindustrian (Halal No. 01101083510413, LP- (1) Keripik yang diangap masih layak
POM 0108354013 dan P-IRT No. (terlihat besar) maka diloloskan
2153204011796-18). Akan tetapi perizinan sehingga ukuran keripik berbeda-beda.
tersebut akan habis masa berlakunya tahun (2) Pada proses pencampuran bumbu, jika
2018. Oleh karenanya, CV. Arva Snack harus dirasa bumbu sudah tercampur rata
segera melakukan perbaruan perizinanan maka ketahap selanjutnya sehingga
tersebut sehingga produknya tetap layak dijual terkadang ditemukan keripik yang
dipasaran. Pada setiap pengajuan perizinan tidak berasa.
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi (3) Pada proses pengorengan dilihat jika
CV. Arva Snack salah satunya adalah telah berubah warna kecoklatan maka

Halaman | 881
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

dinyatakan sudah cukup sehingga untuk mendapatkan sistem pengendalian mutu


terkadang ditemukan keripik gosong, paling tepat bagi CV. Arva Snack sehingga
keras dan belum matang. dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan.
(4) Bahan baku singkong yang terlihat .
bagus maka akan digunakan untuk METODOLOGI
produksi sehingga terkadang
ditemukan keripik keras, mudah Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
hancur dan pahit. Agustus-September 2017, Pengambilan data
dilakukan di Usaha keripik singkong Bah
Akibat dari perkiraan tersebut Dukun di CV. Arva Snack Cileunyi Bandung.
menyebabkan CV. Arva Sncak mengalami Analisa dan pengolahan data dilakukan di
kerugian karena banyaknya produk keripik Kampus, Jurusan Teknik Pertanian dan
singkong yang dibuang. Maka dari itu CV. Biosistem, Fakultas Industri Pertanian,
Arva Snack perlu melakukan pengendalian Universitas Padjadjaran pada bulan Oktober-
mutu agar standar mutu tersebut terjamin. Alat Desember 2017. Proses penelitian ini
yang paling umum digunakan untuk menggunakan metode rekayasa yaitu
pengendalian mutu dengan metode proses menentukan rancangan sistem pengendalian
kontrol statistik (PKS) karena mencegah mutu yang tepat untuk keripik singkong CV.
terjadinya proses penyimpang sehingga dapat Arva Snack dengan lebih efisien, efektif dan
meminimalisir terjadinya kesalahan dan biaya biaya murah didukung alat bantu statistik
karena pengunaan teknik sampling (Assauri, (Proses Kontrol Statistik). Prosedur penelitian
1998). Maka dari itu, peneletian ini disajikan dalam bentuk diagram alir pada
menggunakan metode proses kontrol statistik Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir prosedur penelitian

Deskripsi diagram alir prosedur tempat penelitian dengan melihat langsung


penelitian secara lebih jelas diuraikan menjadi kondisi dilapangan sehingga memudahkan
poin-poin berikut ini: dalam mengidentifikasikan masalah yang
terjadi. Berdasarkan hasil identifikasi masalah,
Tahap Persiapan Penelitian diketahui tiga faktor yang mempengaruhi
Tahap persiapan yang pertama yaitu pengendalian mutu adalah bahan baku, proses
melakukan studi literatur guna mencari refensi produksi dan produk akhir. Dari ketiga masalah
mengenai pengendalian mutu. Studi literatur tersebut diketahui bahwa produk keripik
diperoleh dengan membaca text books, jurnal singkong dinyatakan gagal atau tidaknya akan
dan skripsi. Tahap selanjutnya dilakukan terlihat pada produk akhirnya.
observasi yang bertujuan untuk menentukan

Halaman | 882
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

Tahap Pelaksanaan Penelitian penggunaan PKS seperti pada jurnal penelitian


Pada tahap ini penelitian dilakukan sebelumya tentang pengendalian mutu
dengan pengamatan langsung dilapangan. menggunakan PKS hanya menggunakan ketiga
Pengamatan dilakukan guna mengumpulkan tahapan yakni checksheet, peta kendali p dan
data dengan cara mengamati bagaimana proses diagram sebab akibat. Adapun salah satu
produksi berlangsung, pengendalian mutu yang penelitian yang dimaksud adalah Heny
dilakukan selama proses produksi, bagaimana Tisnowati dkk (2008) dengan judul “Analisi
interaksi sesama pelaku usaha. Selain itu juga Pengendalian Mutu Produksi Roti (Kasus PT.
melakukan wawancara langsung kepada pelaku AC Tanggerang).
usaha dan studi literatur jika diperlukan. Dari Tahapan pertama adalah melakukan
data yang terkumpul kemudian di evaluasi pengumpulan data. Data yang telah diperoleh
apakah data tercukupi atau tidak jika tidak dari hasil wawacara ataupun observasi akan
maka perlu dilakukan pengamatan kembali dikumpulkan menjadi satu. Khusus data yang
namun jika sudah cukup maka bisa dilakukan mengenai jumlah produksi, produk yang gagal
ke tahap selanjutnya. Pada tahap evaluasi akan dan presentasenya selama 1 bulan dikumpulkan
menggunakan validitas internal, pada setiap dalam bentuk checksheet. Hal ini akan
bagian instrumen mendukung “misi” dari memudahkan untuk melangkah ke tahapan
variabel secara keseluruhan, untuk selanjutnya.
mengungkapkan data dari variabel yang Tahapan selanjutnya adalah membuat peta
dimaksud. Dengan kata lain suatu data kendali P. Peta ini membantu menentukan
dikatakan valid apabila telah mewakili variabel batas toleransi kesalahan. Jadi berdasarkan peta
seperti yang telah dijabarkan pada butir-butir ini variasi kesalahan di luar batas toleransi
pertanyaan wawancara. dapat dihilangkan. Berdasarkan data pada
Checksheet yang telah terkumpul maka
Tahap Analisis Data dilakukan perhitungan mulai dari garis tengah,
Pada tahap analisis data dillakukan batas garis atas dan batas garis bawah dengan
pengolahan data dari hasil pelaksanaan menggunakan Persamaan 2.1 – Persamaan
penelitin. Data yang didapatkan kemudian 2.4/2.5. Hasil hitungan tersebut akan digunakan
diolah dengan alat bantu Proses Kontrol sebagai dasar pembuatan peta kendali P yang
Statistik (PKS). Pada PKS ini terdiri dari tujuh ditampilkan dalam bentuk chart. Dari chart
alat statistik utama, akan tetapi tidak semua tersebut dapat diketahui penyimpangan terjadi
tahapan akan digunakan pada penelitian ini dan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
hanya 3 yakni checksheet, peta kendali p dan yang ada sekarang perlu atau tidaknya
diagram sebab akibat. Hal ini dikarenakan dilakukan perbaikan.
ketiga tahapan tersebut dirasa cukup mewakili

Gambar 2. Contoh Peta Kendai P

Pada Gambar 2. Peta kendali P 12 menunjukan penyimpangan yang terjadi.


memiliki tiga garis utama yakni biru UCL Jika garis merah tersebut berada didalam garis
(batas garis atas), garis ungu CL (garis tengah) UCL dan LCL maka pengendalian mutu yang
dan garis biru tua LCL (batas garis bawah). ada sudah sesuai akan tetapi apabila garis
Ketiga garis tersebut akan digunakan sebagai merah melewati UCL dan LCL maka perlu
acuan pengembalian kesimpulan apakah dilakukan perbaikan pengendalian mutu.
penyimpangan yang terjadi masih dalam batas Setelah diketahui bahwa terjadi penyimpangan
kendali atau tidak. Garis merah pada Gambar berdasarkan peta kendali P, proses selanjutnya

Halaman | 883
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

adalah membuat diagram sebab akibat (Gambar lainnya (Tisnowati dkk, 2008) Jadi hasil akhir
3). Diagram ini digunakan untuk menyelidiki dari tahapan analisis data adalah peneybab
penyebab terjadinya penyimpangan sehingga kesalahan utama terjadi dan akibat buruk yang
dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki bisa ditimbulkan. Hasil tersebut akan
penyebab kesalahan tersebut. Faktor penyebab digunakan untuk mengambil langkah perbaikan
permasalahan biasanya meliputi bahan baku, yang perlu dilakukan.
mesin, metode kerja, manusia dan faktor

Gambar 3. Diagram Sebab Akibat

Tahap Akhir akan disusun rekayasa sistem pengendalian


Tahap akhir ini merupakan tahap mutu CV. Arva Snack dengan menerapkan
penentuan kesimpulan yang akan diambil untuk prinsip PDCA. Dimana akan disusun standar
sistem pengendalian mutu yang sesuai bagi operasi prosedur untuk setiap kegiatan
CV. Arva Snack. Berdasarkan hasil tahapan produksinya. Diharapkan dari rekomendasi
analisis data diketahui penyebab masalah tersebut dapat meningkatkan mutu produk CV.
utama produk gagal yang dihasilkaan. Setelah Arva Snack.
itu cari pemecahan masalahnya dengan cara
memberikan usulan perbaikan. Usulan
perbaikan diperoleh dengan cara observasi di HASIL DAN PEMBAHASAN
lapangan dan studi pustaka yang kemudian Penelitian dilakukan dengan
akan diambil yang bisa diterapkan pada CV. menggambil data produksi keripik singkong
Arva Snack. Berdasarkan usulan tersebut CV. Arva Snack selama bulan September 2017.
kemudian digunakan untuk pengendalian mutu Data tersebut dikumpulkan dalam bentuk
yang sesuai bagi CV. Arva Snack. Setelah itu checksheet.

Tabel 1. Checksheet Keripik singkong CV. Arva Snack bulan September 2017
Waktu Hasil Produksi Produk Gagal Presentase
No. Tanggal
(Jam) (Kg) (Kg) %
1 01/09/17
2 02/09/17
3 03/09/17
4 04/09/17 8 380 20 0,0526
5 05/09/17 8 362 17 0,0470
6 06/09/17 8 354 24 0,0678
7 07/09/17 8 316 22 0,0696
8 08/09/17 8 324 20 0,0617
9 09/09/17 8 289 21 0,0727
10 10/09/17
11 11/09/17 8 340 18 0,0529
12 12/09/17 8 240 26 0,1083

Halaman | 884
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

13 13/09/17 8 287 20 0,0697


14 14/09/17 8 286 23 0,0804
15 15/09/17 8 243 20 0,0823
16 16/09/17 8 247 21 0,0850
17 17/09/17
18 18/09/17 8 335 25 0,0746
19 19/09/17 8 356 23 0,0646
20 20/09/17 8 228 20 0,0877
21 21/09/17
22 22/09/17 8 234 28 0,1197
23 23/09/17 8 326 20 0,0613
24 24/09/17
25 25/09/17 8 376 23 0,0612
26 26/09/17 8 387 20 0,0517
27 27/09/17 8 273 24 0,0879
28 28/09/17 8 320 23 0,0719
29 29/09/17 8 310 26 0,0839
30 30/09/17 8 367 25 0,0681
Total 7180 509 0,07
Rata: 312,17 22,13 0,07
Keterangan:
:Tidak produksi dikarenakan hari libur nasional
: Tidak produksi dikarenakan hari minggu
: Hari Produksi

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa siap dikonsumsi sebanyak 50%-60%. Hal ini
produksi keripik singkong CV. Arva Snack menunjukan bahwa 10% penyusutan
selama bulan september sebanyak 7180 kg disebabkan faktor lain. Faktor tersebut adalah
dengan rata-rata produksi adalah 312,17 kg adanya produk gagal. Total produk gagal yang
perharinya. Padahal pada CV. Arva Snack ditemukan pada bulan September 2017 adalah
setiap harinya mengolah ± 1 ton umbi singkong 509 kg sedangkan rata-rata perharinya
sehingga penyusutan (presentase) produksi sebanyak 22,13 kg. Untuk mengetahui produk
sekitar 70%. Normalnya, penyusutan akibat gagal tersebut masih dalam batas kendali maka
kegiatan produksi dari bahan mentah hingga dibuat peta kendali P.

Gambar 4. Peta Kendali P produksi CV. Arva Snack September 2017


Garis merah pada Gambar 4 CL (garis pusat) berwana biru tua linier pada
menunjukan presentase produk gagal keripik titik 0,0709.
singkong CV. Arva Snack bulan September Produk gagal tersebut masih dalam zona
2017. Sedangkan garis biru muda yang kendali (tidak melewati batas kendali atas UCL
merupakan batas kendali atas (UCL) terjadi atau bawah LCL). Akan tetapi pengendalian
fluktuasi yang di ikuti oleh garis batas kendali mutu CV. Arva Snack tetap butuh perbaikan
bawah (LCL) yang berwarna biru. Sementara agar bisa meminimalisir produk gagal. Hal
tersebut dikarenakan pada peta kendali diatas

Halaman | 885
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

diketahui garis merah (produk gagal) terjadi untuk menjadi linier. Oleh karenanya perlu
fluktuasi yang cukup signifikan. Hal ini mengetahui faktor penyebab terjadinya produk
menunjukan bahwa pengendalian mutu yang gagal untuk meminimalisirnya. Salah satu
diterapkan CV. Arva Snack kurang stabil. caranya adalah dengan menggunakan diagram
Peta kendali P menunjukan jika terjadi sebab akibat.
fluktuasi produk gagal memerlukan perubahan

Gambar 5. Diagram sebab akibat produk keripik Singkong CV. Arva Snack

Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa Singkong kering karena proses


banyak faktor yang mempengaruhi produk penyimpanan lama mengakibatkan singkong
gagal. Diantara kelima faktor tersebut yang keras dan membusuk. Usulan perbaikan yang
paling mempengaruhi adalah bahan baku bisa dilakukan CV. Arva Snack adalah
terutama singkong, diteruskan metode, mesin, merendam singkong. Perendaman umbi
faktor manusia, manusia atau pekerja dan singkong bisa dilakukan selama ± 3 hari 2
faktor lainnya. Berikut adalah penjelasan faktor malam dengan mengganti airnya setiap hari
mempengaruhi produk gagal beserta usulan (Valentina, 2009). Air yang digunakan dalam
perbaikannya: perendaman harus memenuhi prasyaratan air
bersih sesuai standar Permenkes RI No.
Bahan Baku 416/MENKES/PERK/IX/1990 yakni tidak
Faktor penyebab produk gagal CV. berwarna/jernih, tidak berasa, tidak berbau dan
Arva Snack berasal dari bahan baku yang tua tidak memiliki kandungan kaliform.
mengandung pati berlebih dan serat yang
banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Abbot Metode
dan Harker (dalam Rahman,2015) Api yang tidak stabil menjadi
bertambahnya tingkat ketuaan umbi-umbian penyebab produk keripik gosong. Hal ini
akan semakin keras teksturnya karena dikarenakan menyebabkan suhu minyak
kandungan pati yang semakin meningkat akan berubah-ubah sehingga terkadang terlalu panas
tetapi apabila terlalu tua kandungan seratnya mengakibatkan keripik mudah gosong padahal
bertambah maka kandungan patinya akan belum matang. Usulan yang ditawarkan adalah
menurun. Singkong berukuran kecil tapi gemuk dengan mempertahankan suhu minyak pada ±
(bantet) mengandung banyak pati sehingga 160 - 200°C. Hal ini sesuai dengan yang
sangat mudah hancur. Maka dari itu sebaiknya dikatakan Valentina (2009) pengorengan
umbi singkong yang digunakan untuk keripik keripik singkong menggunakan minyak dengan
belum terlalu tua saat dipanen. Ginting (2014) suhu ± 160 - 200°C.
mengungkapkan umbi singkong dapat dipanen
pada umur 8-10 bulan dengan diameter 4-5 cm. Proses pengorengan merupakan faktor
Namun untuk pembuatan keripik, sebaiknya paling penting dalam proses produksi keripik
menggunakan umbi singkong dengan umur singkong. Lama proses pengorengan salah satu
panen 7-8 bulan. Jadi usulan perbaikan untuk penyebab produk gagal keripik singkong. Irisan
masalah ini adalah menggati dengan umbi singkong yang terlalu lama mengakibatkan
singkong yang memiliki umur panen 7-8 bulan singkong gosong begitupun sebaliknya. Oleh
berdiameter 4-5 cm. karena itu harus ditentukan waktu

Halaman | 886
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

penggorengan paling sesuai. Berdasarkan tentang pekerjaannya sehingga lebih berhati-


observasi dilapangan pengorengan yang hati. Pekerja yang tidak dalam pengoperasian
berlangsung selama ± 3 menit keripik telah mesin. Adapun usulan perbaikan yang
matang sempurna. Jeda waktu yang diberikan diberikan adalah dengan memberikan
sebelum mulai menggoreng kembali adalah 1-2 pengarahan lebih sering kepada bagian operator
menit. Selain itu selama proses penggorengan mesin agar bekerja dengan baik.
harus selalu dibolak balik sehingga matang rata
dan tidak menempel. Proses ini digantikan Faktor Lainya
dengan sedikit mengangkat keripik singkong Terdapat beberapa penyebab
sambil digoyangkan agar tidak menempel terjadinya produk gagal CV. Arva Snack yang
kemudian digoreng kembali. tidak dapat dimasukkan keempat faktor
sebelumnya. Peyebab tersebut yang sering
Mesin diabaikan tapi berpengaruh pada mutu produk
Mesin dan komponen mesin yang secara tidak langsung. Penyebab-penyebab itu
tidak bekerja dengan benar. Oleh karennya disatukan dalam faktor lainnya yang terdiri dari
untuk usulan perbaiknya adalah dilakukan 5 komponen.
pengecekan berkala sebelum pengoperasian Pemadaman listrik bergilir oleh PLN sering
baik dengan cara melihat atau mencobanya terjadi didaerah rumah produksi CV. Arva
terlebih dahulu. Penggunaan mesin diharapkan Snack. Hal ini sangat menganggu kegiatan
dibentuk SOP agar lebih jelas dalam prosedur produksi karena mesin menggunakan sumber
pengoperasiannya sehingga dapat daya listrik. Oleh karena itu usalan
meminimalisir kesalahan dan kecelakaan kerja. perbaikannya adalah dengan meggunakan
pembangkit listrik lain seperti jenset. Untuk
Manusia atau Pekerja jenset sendiri CV. Arva Snack telah memiliki
Pekerja yang tidak fokus dan dengan solar sebagai bahan bakarnya.
melamun saat bekerja menghambat kegiatan Hawa panas yang ditimbulkan oleh proses api
produksi sehingga sering ditemukan produk pembakaran membuat para pekerja cukup
gagal. Usulan perbaikannya adalah dengan terganggu. Akan tetapi hal ini tidak dapat
memberikan pengarahan dan peringatan oleh dihindari. Oleh karena itu, perbaikan yang
pemilik sehingga kesalahan ini tidak terulang. disarankan adalah dengan menambah
Pekerja teledor dengan tidak melakukan pendingin seperti kipas angin atau lubang
pekerjaan semestinya yang mengakibatkan ventilasi agar dapat menurunkan suhu
kerugian bagi CV. Arva Snack. Usulan lingkungan agar sesuai dengan persyaratan
perbaikan bagi pekerja yang sering melakukan kesehatan lingkungan kerja industri yang telah
kesalahan ini adalah dengan memberikan ditetapkan pemerintah (Kementerian Kesehatan
sanksi baik secara lisan seperti teguran maupun RI) yakni Suhu : 21 – 30 oC dan kelembaban
pemotongan gaji jika dianggap sudah 65% - 95%.
keterlaluan. Lantai pada tempat produksi berubah menjadi
Pekerjaan cukup berat membuat para pekerja licin terutama dekat dengan pengorengan hal
lelah sehingga pekerja saat menuju jam ini disebabkan oleh minyak yang berceceran
istirahat dan pulang kerja para pekerja terburu- saat proses transportasi keripik. Usulan
buru melakukan pekerjaannya. Akibanya perbaikan yang ditawarkan adalah dengan
pekerjaannya tidak maksimal. Adapun usulan membersihkannya berkala atau meletakan
pekerjaan bagi masalah ini adalah dengan kardus bekas pada tempat yang licin. Akan
melakukan briefing sebelum dan sesudah tetapi untuk membersihkannya secara berkala
produksi. Pada saat briefing dibicarakan jam tidak mungkin dilakukan pada CV. Arva Snack
berapa istirahat dan perkiraan produksi yang karena kurangnya tenaga kerja. Pembersihan
akan dibuat sehingga diharapkan kesalahan hanya mungkin dilakukan sebelum atau setelah
tersebut tidak terulang. produksi dengan cara mengepel lantai. Jadi
Pekerja yang ceroboh karena kurang terampil untuk solusi lantai licin saat proses produksi
dalam pekerjaan bisa menjadi masalah bagi adalah dengan memberikan kardus bekas pada
CV. Arva Snack. Usulan perbaikan bagi lantainya.
pekerja ini adalah CV. Arva Snack Asap yang tercipta karena proses pembakaran
mengadakan program pelatihan bagi pekerja dan penggorengan menggangu pandangan para
baik yang lama maupun yang baru secara pekerja yang menyebabkan pekerja
berkala. Diharapkan dengan adanya pelatihan pengorengan tidak bisa melihat apakah
membuat pekerja ceroboh lebih mengerti singkong telah matang sempurna. Selain itu

Halaman | 887
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

asap ini juga berbahaya bagi kesehatan karena Proses rekayasa sistem pengendalian mutu CV.
menggagu sistem pernafasan para pekerja Arva Snack dibuat dengan menggunakan
seperti batuk. Oleh karena itu usul prinsip siklus PDCA. Dimana setiap
perbaikannya adalah mengunakan masker dan langkahnya telah dilakukan pada penelitian ini.
kacamata selama produksi. selain itu juga bisa Agar lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 6
dengan membuat lubang ventilasi agar asap
cepat keluar dari tempat produksi.
.

Gambar 6. Siklus PDCA Perbaikan Mutu CV. Arva Snack

Plan yakni mengidentifikasi diketahui bahwa penyebab utama terjadinya


permasalahan yang dialami CV. Arva Snack produk gagal adalah bahan baku singkong yang
dengan melakukan observasi dan wawancara tua mengandung banyak aci dan waktu
ke tempat produksi. Berdasarkan pengamatan penyimpanan bahan baku yang lama.
yang dilakukan bahwa CV. Arva Snack Kemudian metode/tata cara produksi yang
memerlukan rekayasa sistem pengendalian tidak memiliki standar jelas sehingga bayak
mutu. Hal ini dikarenakan produksi CV. Arva terjadi kesalahan terutama saat proses
Snack hanya berdasarkan perkiraan dan sering penggorengan. Mesin faktor pernyebab ketiga
ditemukan produk gagal tak layak jual. Adapun yang berpengaruh karena tidak dapat
produk gagal yang dimaksud antara lain beroperasi secara benar. Selanjutnya kesalahan
gosong, hancur, keras dan menempel. Dalam yang disebabkan manusia/pekerja baik disadari
upaya mengurangi produk gagal tersebut maupun tidak menyebabkan produk gagal
dilakukan analisis lebih lanjut mengunakan seperti ceroboh, tergesah-gesah dan tidak
metode proses kontrol stastitik fokus. Terakhir faktor lingkungan seperti lantai
. licin, listrik mati dan modal terbatas menjadi
Do yaitu melakukan perbaikan dengan penyebab produk gagal yang jarang disadari.
bantuan proses control statistik. Bedasarkan Berdasarkan analisa penyebab-penyebab
pengumpulan data dengan checksheet selama terjadinya produk gagal tersebut kemudian
bulan September 2017, ditemukan produk diberikan usulan perbaikan dengan mengambil
gagal 509 kg dari 7180 total produksi atau dari beberapa literatur dengan kasus serupa.
sekitar 7%. Data tersebut digunakan untuk Check adalah memeriksa dan
pembuatan peta kendali P. Jika dilihat dari peta mempelajari kembali hasil rekayasa sistem
kendali P yang terbentuk, presentase produk pengendalian mutu sehingga sangat sesuai
gagal masih dalam batas kendali. Akan tetapi dengan keadaan CV. Arva Snack dan bisa
terjadi fluktuasi yang tinggi dibeberapa titik. diterapkan dalam kegiatan produksinya.
Hal ini menunjukan bahwa pengendalian mutu Langkah yang dilakukan pada tahapan ini
CV. Arva Snack tidak stabil sehingga perlu adalah membandingkan usulan perbaikan
dilakukan perbaikan. dengan keadaan dan kesanggupan CV. Arva
Perbaikan dimulai dengan Snack memenuhi usulan perbaikan yang
menganalisis penyebab terjadinya produk diberikan. Adapun untuk perbandingannya bisa
gagal. Berdasarkan diagram sebab akibat dilihat pada Tabel 2.

Halaman | 888
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

Tabel 2. Kesesuian Usulan perbaikan Penelitian


Usulan perbaikan Kondisi CV. Arva Snack Kesesuaian
Bahan Baku:  Singkong panen 7-8 bulan
 Singkong panen 7-8 bulan  Bekerjasama dengan sulit untuk diaplikasikan
 Singkong diameter 4-5 cm. tengkulak bukan petani.  Diameter 4-5 cm.
 Perendaman ± 3 hari 2  Keterbatasan tempat dan  Perendaman selama 1 jam.
malam terlalu lama.
Metode:
 Minyak goreng dijaga pada  Tidak tersedianya alat  Menunggu minyak mendidih ±
suhu ± 160 - 200°C. pengukur suhu 10 menit pada awal dan
 Lama penggorengan ± 3  Lama pengorengan ± 2,5 menjaga api.
menit. menit.  Lama pengorengan ± 2,5
 Mengangkat-angkat keripik  Diamkan ±1 menit dibalik. menit.
dengan serokan.  Diamkan ±1 menit dibalik
(mengakat-angkatnya).
Mesin:
 pengecekan mesin boiler.  Membersihkan semua  Melakukan pengecekan pada
 Memastikan pisau pada mesin yang digunakan semua mesin yang digunakan
mesin pengiris berubah- sebelum dan sesudah sebelum dan sesudah kegiatan
ubah. kegiatan produksi. produksi sesuai dengan
 Mencoba pisau mesin  Pengecekan dilakukan prosedur penggunaan mesin.
pengiris tumpu. apabila mesin terasa tidak  Mengganti komponen mesin
 Mengecek kecepatan nyaman digunakan. yang rusak.
mesin.  Mengganti komponen
mesin yang rusak.
Manusia/ pekerja:
 Memberikan pengarahan  Memberikan pengarahan dan  Memberikan pengarahan dan
dan peringatan. peringatan. peringatan bagi pekerja
 Memberikan sanksi.  Memberikan reward bagi dengan melakukan
 Briefing sebelum dan para pekerja yang rajin. pengawasan.
sesudah produksi  Pemilik mengikuti pelatihan  Memberikan reward
 Mengadakan atau dan seminar berdasarkan dokumen file
mengirimkan ke pelatihan. kenaikan produksi.
 Mengirimkan pekerja ke
pelatihan.

ACT atau melakukan kegiatan seusai dengan SOP Penyedian Bahan baku
rekayasa sistem pengendalian mutu yang SOP Penyediaan bahan baku ini meliputi
sudah terbentuk. Berdasarkan 3 kegiatan perencanaan kebutuhan bahan baku,
diatas terbentuk standar operasi produksi pemesanan ke supplyer hingga perlakuan
(SOP) pada setiap kegiatan produksinya. terhadap bahan baku ketika di rumah produksi.
Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Halaman | 889
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

Tabel 3. SOP Penyediaan Bahan Baku

SOP Pengupasan Singkong


Pengupasan ini merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan produksi yang dilakukan
CV. Arva Snack. Sehingga SOP untuk pengupasan dimulai dari pengambilan bahan baku singkong
dari gudang kemudian dikupas hingga terkelupas dari kulitnya. Prosedur lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. SOP Pengupasan Singkong

SOP Pencucian Singkong


Langkah pertama pada SOP ini adalah melakukan persiapan dimana air harus terus
menggalir. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Halaman | 890
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

Tabel 5. SOP Pencucian Singkong

SOP Pengirisan Singkong


Proses pengirisan dibantu menggunakan mesin pengiris. Prosedur pengirisan singkong
dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengirisan Singkong

SOP Penggorengan
SOP penggorengan diawali dengan pengambilan minyak dan bahan bakar digudang.
Prosedur lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.

Halaman | 891
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

Tabel 7. SOP Penggorengan Singkong

SOP Pembuatan Bumbu Keripik Singkong


Pembuatan bumbu dimulai dengan menggambil bahan baku bumbu pada gudang.
Kemudian ditakar sesuai komposisi yang ada dan dicampur menjadi satu. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. SOP Pembuatan Bumbu Keripik Singkong

Halaman | 892
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

SOP Pembumbuan Keripik Singkong


SOP pembumbuan dimulai dengan menyiapkan bumbu dan keripik singkong untuk
dicampur sesuai takaran. Proses pembumbuan ini dibantu mengunakan mesin pembumbu moleh.
Prosedur lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Pembumbuan Keripik Singkong

SOP Pengemasan produk keripik singkong


Pengemasan dimulai dari menyiapkan kemasan yang terbuat dari plastik. pengemasan
dibedakan menjadi 2 macam yaitu kemasan 3 kg dan 5 kg. Sedangkan kemasan 250 gram diambil
dari kemasan 5 kg. Prosedur pengemasan bisa dilihat pada Tabel 10.

Halaman | 893
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

Tabel 10. SOP Pengemasan Produk Keripik singkong

Halaman | 894
REKAYASA SISTEM PENGENDALIAN MUTU PRODUK OLAHAN SINGKONG
DENGAN METODE PROSES KONTROL STATISTIK
(Studi Kasus Kripik Singkong Merk “Bah Dukun” Di CV. Arva Snack )
ESTI TRI PUSPARINI, ADE MOETANGAD KRAMADIBRATA, ASRI WIDYASANTI

KESIMPULAN Process Control. Jurnal MEIJ


Universitas Malikussaleh. Vol.2
Kesimpulan yang didapat dari penelitian No.1 (2013) 29-36 ISSN 2302 934X.
adalah sebagai berikut: Fakhri, Faiz Al. 2010. [Skripsi] Analisis
 Hasil pengumpulan data menggunakan Pengendalian Kualitas Produksi di
checksheet pada bulan september 2017 PT. Masscom Graphy dalam Upaya
ditemukan produk gagal sebanyak 509 mengendalikan Tingkat Kerusakan
kg 7.180 kg atau sekitar 7% dari 7.180 Produk Menggunakan Alat Bantu
kg produk yang dihasilkan. Statistik. Universitas Diponegoro.
 Pada peta kendali P terjadi fluktuasi Semarang.
tajam menyebabkan perlu dilakukan Ginting, Fitri S. 2014. [Skripsi] Pengaruh
perbaikan proses pengendalian mutu. Perendaman Umbi Singkong dalam
 Diagram sebab akibat menyatakan Larutan Asam Asetat Terhadap
bahwa faktor yang paling berpengaruh Karakteristik Mutu Keripik
adalah bahan baku diikuti metode, Singkong. Institut Pertanian Bogor.
mesin, manusia dan faktor lainnya. Bogor.
 Usulan perbaikan yang diberikan Hamidah, Mutmaini, Abdul Hamid Al Yusrsa
memerlukan penyesuaian dengan dan Jajat Sudrajat. 2015. Analisis
kemampuan CV. Arva Snack seperti Nilai Tambah Argoindustri Kripik
keterbatasanya alat pengukur suhu dan Ubi Di Kota Pontianak. Jurnal
pengadaan barang (sumber listrik Economic of Agriculture. Vol.4 No.
lainnya, ventilasi, dan alat safety 2 Hal 60-73.
pekerja). Hatani, La. 2007. Manajemen Pengendalian
 Perbaikan pengendalian mutu yang Mutu Produksi Roti Melalui
dilakukan adalah dengan terbentuknya Pendekatan Statistical Quality.
standar operasional prosedur pada setiap Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
tahapan produksi. Universitas Haluoleo. Vol. 5 No. 2
Hariastuti, N.P. 2010. Pengendalian Kualitas
Produk dalam Upaya Menurunkan
DAFTAR PUSTAKA Tingkat Kegagalan Produk Jadi.
Aeker, D A. 1990. Consumer Evaluations of Jurnal IPTEK Institut Teknologi
Brand Extensiions, Jurnal of Adhi Tama. Vol.20 No.2.
Marketing. Vol 54, No. 1, pp. 27-41. Ilham, Muhamad N. 2012. [Skripsi] Analisis
Antony, Ben Mosojiju. 2000. Statistical Pengendalian Kualitas Produk
Process Control: An Essential dengan Menggunakan Statistical
Ingredient For Improving Service Processing Control (SPC) Pada PT.
and Manufacuring Quality. Bosowa Media Grafika (Tribun
Managing Service Quality: An Timur). Universitas Hasanudin.
International Journal, Vol. 10 Iss 4 Makasar.
pp. 233 – 238. Irawati, Rusda dan Enstien BWH. 2016.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Perancangan Standard Operating
Penelitian: Suatu Pendekatan Procedure (SOP) Proses Pembelian
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bahan Baku, Proses Produksi dan
pp. 412. Pengemasan pada Industri Jasa
Aroemsari, Roeri. 2013. Optimalisasi Sistem Boga (Studi Kasus pada PT. KSM
Pengemasan Produk Keripik Catering & Bakery Batam). Jurnal
Singkong dengan Menerapkan Akutansi, Ekonomi dan Manajemen
Metode GKM-3P Perusahaan CV. Bisnis. Vol. 4 No 2 Hal 186-193 p-
Kembang Jaya Lumajang. Jurnal ISSN : 2337-7887
Tekmopro. Vol 8, no 2. 99-106 Irvan, Hanum dan Rukmini. 2006.
ISSN 1907-5146. Pengendalian Mutu Produk dengan
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Operasi Metode Statistika. Jurnal
Dan Produksi. Jakarta : LP FE UI. Ekonomikawan Universitas
pp. 210. Muhammadiyah Sumatra Utara.
Bakhtiar, Suharto dan Ria. 2013. Analisa Vol.13 No.1.
Pengendalian Kualitas dengan Kartika, Hayu. 2013. Analisis Pengendalian
Menggunakan Metoda Statistical Kualitas Produk CPE Film dengan

Halaman | 895
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Mei 2018

Metode Statistical Process Control Soegito. 2013. Total Quality Manajement


Pada PT. MSI. Jurnal Ilmiah Teknik (TQM) Di Perguruan Tinggi. UPT
Industri Universitas Mercu Buana. UNNES Press. Semarang. pp.167
Vol.1 No. 1:50-58. Smith, Gerald M. 1998. Statistical Process
Kusumastuti, Suryaningrum. 2014. [Skripsi] Control and Quality Improvement.
Pengaruh Pembuatan Standar New Jersey : Pretice-hall.
Operasional Terhadap Kinerja Tanjong, Satoni D. 2013. Implementasi
Karyawan Bagian Produksi di PT. Pengendalian Kualitas dengan
Wangsa Jatra Lestari. Universitas Metode Statistik Pada Pabrik
Muhamadyah Surakarta. Sparepats CV Victory Metallurgy
Latfina, Farhan. 2013. [Skripsi] Analisis Sidoharjo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pengendalian Kualitas di Universitas Surabaya. Vol. 2 No.1
Perusahaan Bakpia Pathuk dalam Tisnowati, henny, Musa Hubeis dan Hartrisari
Upaya Mengendalikan Tingkat Hardjomidjojo. 2008. Analisis
Kerusakan Produk dengan Pengendalian Mutu Produksi Roti
Menggunakan metode x dan R. UIN (Kasus PT. AC,pp Tangerang).
Sunan Gunung Jati. Yogyakarta. Jurnal MPI Vol. 3 No. 1.
Marimin. 2005. Teknik dan Aplikai Valentina, Oxy. 2009. [Skripsi]: Analisis Nilai
Pengambilan Keputusan Kriteria Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan
Majemuk. PT. Gramedia Baku Keripik Singkong di
Widiasarna. Jakarta. pp.197. Kabupaten Karanganyar (Kasus
Rahman, Nurhamidar dkk. 2015. Seleksi Ubi pada KUB Wanita Tani Makmur).
Kayu Berdasarkan Perbedaan Surakarta: Universitas Sebelas
Waktu Panen dan Inisiasi Kultur In Maret.
Vitro. Jurnal Pross Sem Nas Biodiv Yahono, S.B. 2004. [Tesis]: Kajian Beberapa
Indon. Vol 1 No 8 hal 1761-1765. Aspek Pengolahan Ikan Secara
ISSN: 2407-8050 Tradisional dalam Upaya
Rustriarini, Ni Wayan dan Anak A D W. 2015. Peningkatan Mutu Produk
Pembinaan Aspek Manajemen Pada Perikanan Di Kabupaten Jepara.
Kelompok Usaha Oleh-Oleh Khas Semarang: Universitas Diponegoro.
Bali. Jurnal Bakti Saraswati Vo. 04 Yuliasih, Ni kadek. 2014. Analisis
No. 02 Hal 128-137. ISSN: 2088- Pengendalian Kualitas Produk Pada
2149. Perusahaan Garmen Wana Sari
Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik Tahun 2013. Jurnal JIMAT
untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Universitas Pendidikan Ganesha.
Aksara. Jakarta. Vol: 4 No.1

Halaman | 896

Anda mungkin juga menyukai